Thursday 31 May 2018

Petualanganku dari bangku sekolah sampai bangku kuliah

Hai semua namaku ron. Aku sekarang berumur 24 taun dan aku akan sedikit bercerita tentang kisah fiksi berdasarkan pengalamanku. Hehehe


Baru sekali ini nulis thread jadi ya mohon kritik dan sarannya para master sekalian


Cerita bermula ketika aku masih duduk di kelas xi sma, fyi aja aku bukan murid yang populer di sekolah, biasa2 saja. Ketika itu kelasku mendapatkan seorang murid baru. Namanya tasya. Kesan pertama aku melihat si tasya, dia cantik, keturunan chinese, judes, galak, dan kelihatan pinter. Dan entah kenapa dari pertama lihat si tasya ini aku tau kalo aku harus dapetin dia.


Setelah aku beberapa kali melakukan pendekatan, mengobrol, makan di kantin aku tau dia sudah punya pacar di kota tempat asalnya dulu. Aku cuma bisa bersabar saja menunggu dia putus. Karena aku saat itu yakin dia tidak akan bertahan lama.


Dan benar saja. Cukup dengan waktu 3 bulan aku menunggu (ini lama atau bentar?) Dia akhirnya benar2 putus. Aku yang tak mau kehilangan momentum segera saja melakukan pendekatan, dan kemudian kita akhirnya jadian.


Beberapa bulan pacaran aku mengenal dia lebih jauh. Dia ternyata orangnya sangat manja meskipun dia kelihatan sangat judes, sering dia ngelendotin lengan ku. Katanya lenganku gede, empuk. Empuk karena lemak yang menumpuk. Hahaha. dan ketika dia sedang nglendotan sering kurasakan juga payudaranya yang empuk itu menempel di tanganku. otakku rasanya tidak karuan dan adikku bangun dari tidurnya. aku sendiri belum pernah ada pengalaman. Cuma sering nonton bokep aja yang kudapat dari forum ini dan teman2ku. Hehe


Dan akhirnya...

Ketika itu kami baru saja keluar kelas usai ekskul wajib. Kami sama2 menunggu jemputan kami. Karena cuaca saat itu hujan deras kami menunggu di depan ruang x-6 yang ada di mezanin sekolah. Aku yang sudah keburu nafsu di kelas tadi karena menyadari tasya cuma memakai BH warna putih dengan garis2 hitam tanpa tank top/singlet lagi. dibalik seragamnya. Aku mencoba duduk berdekatan dengan dia. Kuraba pelan perutnya, dia diam saja. Dia malah nglendot di dadaku dengan posisi memeluk tas dan tangannya memainkan hp. Aku semakin berani, kucoba untuk menaikkan tanganku ke payudara kirinya, mengelusnya pelan entah pas di putingnya atau tidak. tasya mencoba melawan namun aku Berbisik pelan "cuma di luar aja yang.." Dan akhirnya dia menghentikan perlawanan. Karena aku penasaran aku akhirnya memasukkan tanganku ke sela2 kancing bajunya dan meremas payudara kanannya. Tasya sedikit kaget dengan perlakuanku dan berusaha melawan. Namun aku tetap bersikeras dengan mengelus2 pelan payudara kanannya yang masih terbungkus bh, dia akhirnya pasrah.

"Sayang ukuran bh mu berapa?" Tanyaku kepada tasya

Tasya menjawab "34b kalo ngga salah yang. Aku ngga pernah liat ukuran kalo beli. Yang penting pas dan enak aja dipakenya"

Kemudian aku bertanya lagi, "Sayang boleh aku liat susumu?"

Tasya seketika menggeleng keras dan menjawab, "jangan yang, jangan disini"

Aku menurut saja karena memang tempat kita berdua itu sangat riskan. Kalau ketahuan guru bisa berabe.

Kembali aku memainkan payudaranya lagi, kulihat dari ekspresi mukanya dia sangat menikmati perlakuanku. Kucium bibirnya dan kudengar dia mendesah pelan.

"Sayang, aku belum pernah diginiin..." Katanya sambil menahan nafsunya

"tapi enak to yang?" Tanyaku

Tasya hanya mengangguk lemah sambil tersenyum penuh arti.


dengan masih di posisi tanganku masuk melalui kancing bajunya, aku mengangkat bh nya yang menutupi susunya. Bisa kurasakan putingnya mulai mengeras, kuelus2 putingnya dan kumainkan bagian areola dengan gerakan melingkar, tasya tampak kewalahan menghadapi permainanku terlihat dari ekspresinya...


aku pun membujuk tasya "yang, pegang punyaku dong..."

Tasya tidak menjawab hanya memberikan tangan kanannya. segera kubimbing tangannya untuk memegang kontolku dari luar


"ihh gede banget sih yang? Emang bisa masuk punyaku?" Tanya tasya heran

"Ya bisa lah. Kalo ngga bisa masuk ngga bakal ada kita", jawabku seadanya


Namun semua itu harus terhenti karena tasya mendapat sms (jamanku sma biyen rung ono bbm/wasap/lain mas bro) kalau dia sudah dijemput...


Beberapa minggu kemudian kami dihadapkan ujian semesteran. hari itu hari minggu dan besoknya kami menghadapi ujian matematika, makin tekun makin tidak karuan. Hehe


Aku, tasya dan kedua temanku tian dan nita sepakat untuk belajar bersama di rumah tasya


Hari itu tasya memakai kaos oblong bergambar warna putih, dengan celana basket sepaha dengan rambut yang dikucir dengan poni gordennya. Sekilas kulihat dia memakai bh warna krem dibalik kaosnya


Ketika aku sampai sudah ada tian dan nita. ya sudah kami segera belajar untuk ujian besok. Sembari belajar aku mengamati keadaan di sekeliling. tasya tinggal di perumahan yang cukup elit di pinggiran kota. Namun rumah2 di sekeliling rumah tasya kebanyakan tidak berpenghuni. Atau mereka sedang pergi? Entahlah. di rumah tasya ada mamanya, serta adik laki2nya yang masih kelas 6 SD, sementara papanya lagi di kantor karena ada urusan mendadak.


Ketika kami sudah selesai belajar, tian dan nita segera pulang. Sementara aku dan tasya pacaran dulu di ruang tamu hehehe. Kami sengaja membiarkan buku dan alat tulis kami diatas meja tamu untuk alibi belajar, sementara kami duduk lesehan. Mama dan adik tasya ada di ruang tidur yang ber AC, mereka lagi nonton tv. Karena kamarnya ber AC maka pintunya ditutup. Tinggalah kami berdua di ruang tamu


kami duduk bersebelahan dengan tasya di sisi kiriku. dengan sengaja kutempelkan tanganku di paha tasya. Tasya hanya tersenyum malu sambil menggodaku,

"Hayoo tangannya.. Mau ngapain hayoo?"

Aku tersenyum saja sambil mengelus2 lembut pahanya dari luar. Kemudian aku mencoba untuk menjamah pangkal pahanya (celana basketnya kombor jadi tanganku lebih leluasa masuk ke dalam) Tasya yang kaget kemudian mengubah posisi duduknya menjadi duduk bersila berhadap2an denganku, dengan posisi seperti itu tasya bisa mengawasi orang di luar rumah. Sementara aku mengawasi pergerakan orang yang ada di dalam kamar


kemudian aku mengelus lembut pahanya dari dalam. Tasya masih memainkan hp nya sambil menyanyi2 kecil. aku agak kesulitan untuk meraba pangkal pahanya dari dalam jadi kuputuskan untuk merabanya dari luar. Tasya berhenti bernyanyi kecil dan mulai menikmati rangsangan yang kuberikan walaupun tangannya masih bermain hp.


"Iiihhh tanganmu nakaaall...nakalll...hiihh" bisik dia manja sambil mencubit tanganku

"Yang atas aja yang, jangan yang bawah" pintanya


Akupun berpindah target ke arah dadanya. kuraba2 susunya dan dari luar kunaikkan bh nya. Tasya tidak melawan. kemudian kumainkan puting kecilnya yang dari balik kaos oblong putihnya terlihat berwarna pink kecoklatan, tidak lupa kuremas-remas susunya dan kuputar2 areolanya dengan jariku... ekspresi tasya yang terlihat bingung antara takut ketahuan atau menikmati rangsangan yang aku berikan membuat aku makin semangat memberikan serangan2 gencar ke susunya. 10 menit kuberikan rangsangan, dan aku bosan dengan dadanya kemudian aku berpindah sasaran lagi ke selangkangannya, dia hanya pasrah saja menikmati serangan yang aku berikan. Kuelus2 pangkal pahanya dari luar.

"Yang kalo yang disini pas nya dimana?" Kutanya dia. Dan tangannya membimbing tanganku sedikit kebawah, sepertinya pas di klitorisnya. Segerak aku elus2 dan kuputar2 di area itu. dia hanya bisa pasrah dan menikmati, serta lupa untuk menjaga situasi sekitar

"Terus yang disitu... Ahhh...." Bisiknya pelan


Tiba2 aku mendengar suara pergerakan dari dalam kamar mama tasya dan segera aku memberikan kode ke tasya. tasya mengerti dan kami berlagak sedang mengerjakan soal matematika kami yang sudah disiapkan di meja. Ternyata mamanya keluar untuk mengambil minum. ketika mamanya masuk lagi ke kamar tasya berbisik kepadaku, "ah sial yang tadi aku kayak hampir meledak rasanya"

Tak lama setelah itu kami menyudahi "belajar bersama" kami dengan perasaan kentang


Beberapa minggu setelahnya, kami memasuki masa2 liburan semester. Tasya mengabari kalau dia di rumah sendirian, papa mama nya kerja sementara adiknya liburan ke tempat oma nya di luar kota


Langsung saja aku ke rumah tasya, dan benar rumah tasya cuma ada tasya dan juga pembantu rumah tangga. Namun pembantunya sudah mau pulang. hari itu tasya menyambutku dengan kaos putih polos dengan bh warna biru muda, serta hot pants. rambutnya juga dimodel twin tail. pokoknya gemes banget penampilannya waktu itu.


Ketika prt nya udah pulang, dengan manja tasya ngelendotin aku yang duduk di sofa. sambil senyum2 kutanya tasya, "kenapa sya?"

"Kangen tauk ron..." Jawab tasya sambil tersenyum malu2

"kangen diginiin?" kataku sambil mengelus pelan susunya

"Iiihhh kamu tuu..." tasya mengelak manja tapi mau


Aku mengelus2 pelan susu tasya yang masih terbungkus kaos putih dan bh berwarna biru muda itu. Tasya menikmati sekali susunya aku remas2. Terlihat dari ekspresi mukanya yang merem2 sambil sesekali mendesah lemah

Tiba2 tasya berdiri sambil berkata "sayang pindah yuk. Jangan disini. Kelihatan tetangga berabe nanti"
kami pun pindah ke depan kamar tasya yang agak menjorok ke dalam, duduk lesehan dan tasya menggelayut manja kepadaku. Ku cium bibirnya dan kumainkan lidahnya. Tasya berbisik, "sayang main ginian aja ya. Aku takut kalo masuk" dan akupun mengiyakan

Aku meremas payudara tasya pelan. Posisi tasya ada di pangkuanku dengan dia membelakangiku sehingga aku bisa memainkan payudaranya dari belakang. Kumasukkan tanganku melalui bagian bawah kaos putihnya dan segera menuju ke susunya yang masih terbungkus bh warna biru muda dengan motif doraemon itu. Kusibakkan kaos serta bh nya ke atas, kini terpampanglah jelas susunya yang putih dengan puting coklat kemerahan yang menantang untuk dinikmati.

"Sayang aku mimik susumu ya?" Tanyaku berbisik. Tasya hanya menjawab dengan anggukan lemah. segera aku mengangkat tangan kiri tasya dan menjilati serta menyedot pentilnya dari ketiaknya. Sementara tangan kananku bergerilya di susu kanannya. Tasya semakin tidak karuan dan lenguhan2 pelan menjadi lebih sering kudengar. Tangan kiriku tak mau diam saja, meraba vagina tasya yang masih terbungkus hotpants dan celana dalam berwarna putih itu dari luar. Tanganku mencoba masuk melalui sela2 pahanya namun tangan tasya menggenggam tanganku kuat pertanda dia tidak berkenan.

Aku coba mencari celah. Kali ini aku tidak lagi menetek tasya. Tangan kiriku terus memainkan payudara tasya dari belakang. Sambil kucium tasya kuselipkan tangan kananku ke vaginanya melalui bawah perutnya, tasya kaget dan gelagapan ingin protes namun mulutnya kutahan dan tanganku tetap bergerilya di bawah. Bisa kurasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya yang mulai basah. Tasya hanya bisa pasrah dengan semua itu. Aku membuka kancing hotpants dan ritsletingnya sehingga tanganku bisa lebih leluasa bermain dibawah. Tasya tidak melawan. Kucari2 klitorisnya, dan ketemu. Ketika aku memainkan klitorisnya, badan tasya ambruk ke belakang pertanda dia benar2 sudah menyerah. Tak lama kemudian tasya bergetar liar. Orgasmekah? Entahlah, yang kurasakan dibawah hanyalah vaginanya yang semakin basah.

Tasya ambruk di pelukanku dengan nafas yang terengah2. Ketika dia sudah mengatur nafasnya dengan baik aku berkata, "sya gantian dong. Servis punyaku." Kataku sambil mencium bibirnya

"ajarin dong yang. Aku ngga tau nih caranya" jawab tasya
Aku kemudian mengeluarkan penisku dan tasya sudah tidak malu2 lagi untuk memegang penisku. Aku menyuruhnya untuk mengocoknya pelan pelan sambil sesekali memainkan jempolnya pada pukonku. Nikmat sih, tapi sakit juga soalnya dia belum pengalaman :(

"Sayang diemut dong" pintaku kepadanya
"Ngga mau yang" jawabnya singkat. Daripada aku berdebat dan dia hilang mood aku mengalah saja dan menikmati servisnya. Aku mengajarinya untuk mengocok pelan2 dan memberi pijatan2 kecil. ternyata berhasil dan aku mulai merasakan nikmat. Tak lama akupun mengeluarkan pejuhku sangat banyak. tasya kaget dan menjerit kecil

"Aww yang apaan nih?" Jerit tasya
"Itu namanya sperma. Minum aja baik untuk kesehatan kok" kataku ngasal sambil berharap dia mau mengoralku. Dia pun menjilati sperma yang tumpah di tangannya. namun dia tidak menjilati sperma yang tercecer di penisku :(

Kubujuk dia "yang bersihin dong disitu. Dikitt aja" pintaku memelas. Tasya kemudian menjilati kontolku. kontolku yang sudah setengah lembek kini bangkit mengeras lagi. Tasya yang menyadari itu kemudian berkata "iihh... Bilang aja kalo mau di emut" akupun tidak menggubris tasya dan berkata, "ahh enak sya. Terusin sayang..." pintaku. Tasya terus menjilati penisku tanpa memasukkan ke mulutnya. Aku menikmatinya sambil merem melek mengadah ke atas. Tiba2 tasya berhenti Dan berkata, "udah bersih itu yang. Udah ya" kentang deh

Kami pun membereskan pakaian kami dan sisa2 pergulatan kami. Setelah semua beres kami duduk lesehan lagi. aku duduk selonjoran menyender tembok. Sementara tasya tiduran dengan kepalanya berada di pahaku. Dengan posisi kaya gini tentu saja sedikit membuat birahiku naik lagi. Kuelus kepalanya pelan mesra. Namun yang menjadi perhatianku adalah susunya yang terlihat menantang. Kucoba meraba susunya sambil bertanya, "kamu udah pernah ml sya?". Dia menjawab "belum pernah ron. Ini susu juga kamu yang pertama pegang. pokoknya kamu serba pertama"
"Lha terus kamu dulu pacaran ngapain ajaa sya?" Tanyaku lagi
"Ya cuma pegangan tangan doang. Sama cium pipi"
"Dammit! I'm the lucky number one!" Seruku dalam hati

Tak lama aku pun berpamitan pulang sama Tasya. Dijalan pulang aku masih kepikiran terus tentang apa yang barusan terjadi. Semenjak saat itu pandanganku ke tasya bukan pandangan cinta, tetapi lebih ke pandangan nafsu

3 bulan setelah kami naik kelas xii aku diputus tanpa ada alasan jelas dari dia. setelah beberapa kali putus nyambung, aku merasa ini saatnya melepas dia. Sudah saatnya aku mencari petualangan baru. Lagipula aku juga harus konsentrasi ke UN.

No comments:

Post a Comment