Cerita ini bermula ketika saya dimutasi kerja di sebuah kota berinisial
M. Saya dimutasi bukan karena bermasalah, tetapi karena bos pusat
mengganggap saya berhasil meningkatkan omset penjualan outlet di daerah
yang sebelumnya saya kelola di kota K.
Sekedar informasi, nama saya Adi (30 thn) sudah menikah dan dikaruniai 2
orang anak. Saya masih memiliki keturunan darah cina, sehingga kulit
saya tergolong lumayan putih dengan wajah yang bisa dibilang lumayan.
Selama menikah selama 10 tahun, kehidupan saya dengan istri saya
berjalan dengan harmonis. Walau kadang, ada saja pertengkaran kecil
namun selalu bisa kami selesaikan. Dan untuk kehidupan seks, bisa
dibilang sangat menggairahkan. Karena saya dan istri saya sama-sama bisa
saling memahami dan memuaskan satu sama lain.
Akhirnya awal perjalanan kami dimulai. Untuk menuju kota M, saya dan
keluarga saya harus melalui jalan darat selama 2 jam. Karena pesawat
dari kota K hanya transit di kota S sebelum melanjutkan ke kota M. Di
bandara kami dijemput oleh supir perusahaan yang langsung menggantar
kami ke kota M. Setibanya di kota M, saya langsung bertemu dengan HRD
setempat yang kemudian menyampaikan bahwa fasilitas rumah kontrakan
sudah disediakan dan saya bisa langsung menuju ke rumah tersebut.
Fasilitas rumah yang diberikan perusahaan terbilang lebih dari cukup dan
sangat membuat saya dan keluarga saya kerasan. Satu minggu di rumah
baru kami habiskan dengan membongkar dan menata barang. Banyak juga
tetangga yang mampir untuk berkenalan dan juga membantu. Salah satu
diantaranya adalah Mbak Sari tetangga sebelah rumahku. Sari berumur 26
tahun, terpaut satu tahun di bawah istriku. Dia memiliki body yang
montok dan juga toket yang lumayan ukurannya kira2 ukuran 34B. Dan yang
membuat saya sangat tertarik adalah karena ternyata Sari ini janda
kembang alias janda yang belum punya anak. Namun karena merasa sebagai
seorang pendatang, maka pikiran aneh maupun mesum saya tepiskan.
Hari itu, seperti biasanya sepulang kerja di sore hari saya langsung
membersihkan burung murai medan peliharaan saya sambil menikmati kopi
hitam dan sebatang rokok. Tak lama sesudahnya, istri saya minta ijin
akan keluar jalan-jalan dengan bu rusmi tetangga saya. Setelah mendapat
ijin, istri saya langsung berangkat. Sepeninggal istri saya, saya terus
melanjutkan aktivitas hobi saya. Karena asyiknya, saya tidak menyadari
kalau tetangga saya Sari ada di depan pagar rumah. "Rajin banget mas
ngrawat burungnya", ujar Sari. "Ech, ya mbak. Maklum, hobi banget mbak
sama burung" Ujarku. "Saya juga seneng banget mas sama burung, cuma
masalahnya sekarang gak da burung yang bisa dirawat" jawab Sari sambil
senyum2. "Wch, burung yang mana nch mbak" jawabku menggoda. "Itu mas,
burung yang di balik celana" jawabnya sambil tertawa. Mendengar jawaban
seperti itu kontan aku terkejut. Karena terus terang selama menikah
dengan istriku baru kali ini ada wanita yang ngomong blak-blakan. Dan
sebagai pria normal kontan saja penisku langsung bereaksi. "Mbaknya ke
mana tch mas kok sepi ?" Tanya Sari kepadaku. "Lagi keluar Sar, masuk
aja sini daripada di depan pagar" undangku. "Gak pa2 tch mas aku masuk
?" Tanyanya. "Gak pa2 Sar, nyante aja. Kan cuma duduk aja. Daripada di
depan pagar kayak orang minta sumbangan..." jawabku. Setelah masuk ke
halaman rumahku, Sari ikut duduk melihat burung peliharaanku. Dan kami
pun mengobrol dengan biasa tanpa ada pikiran yang macam- macam
menginggat aku sendiri seorang pendatang dan belum pernah berbuat yang
aneh- aneh terhadap wanita lain selain istriku.
Malam itu, kami lalui dengan aktifitas seperti biasa. Makan malam
bersama, nonton TV bersama keluarga dan kemudian menjelang malam kami
pun akhirnya tidur. Namun justru pembicaraanku dengan Mbak Sari tadi
membuat aku penasaran dan tidak bisa tertidur. Otakku mulai dipenuhi
pikiran mesum dan berkhayal gimana rasanya berhubungan seks dengan
wanita lain selain istriku. Membayangkan paras dan body seksi milik Mbak
Sari membuat jantungku berdegup kencang dan kontan penisku mulai
terbangun. Akhirnya kubangunkan istriku yang sedang tertidur.
"Sayang..." ujarku penuh mesra di telinganya sambil kugoyangkan
badannya. "Kenapa Yah..." jawab istriku sambil setengah mengantuk. "Lagi
kepengen nch sayang..." Pintaku kepada istriku. "Waduch, maaf ya Yah..
Bunda lagi dapet sekarang.. Mulai tadi sore... Tadi bunda lupa ngasih
tahu Ayah.." jawab istriku. Aku yang sedang bernafsu akhirnya tertunduk
lemas diiringi lemasnya penisku. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur
dengan perasaan campur aduk memenuhi benakku.
Aku tertegun melihat Mbak Sari yang hanya mengenakan daster yang
bahannya begitu tipis, sehingga bagian dalam tubuhnya tampak menerawang.
Dan yang membuat aku menelan ludah adalah karena Mbak Sari tidak
mengenakan bra di bagian dalamnya. Sehingga buah dadanya begitu
transparan di balik daster tipisnya. Dan nampak kedua putingnya yang
dihiasi aerola berwarna coklat tercetak jelas di balik dasternya. Kontan
penisku pun menggeliat di balik celana boxer yang kukenakan. Mbak Sari
melangkah mendekatiku dan dengan manjanya merangkulkan kedua tangannya
di pundakku. Wajahnya begitu dekat dengan wajahku sehingga hembusan
nafasnya begitu membuat tubuhku semakin merinding menahan nafsu birahiku
yang sudah memuncak. Tanpa banyak waktu segera kulumat bibirnya yang
begitu mengairahkan. Lidahku menyeruak masuk ke dalam mulutnya sampai
akhirnya lidah kami bertemu dan saling beradu. "Mmff..hhh.." desah suara
Sari yang keluar diantara ciuman kami. Sambil asyik berciuman, tanganku
pun mulai bergerilya meremas buah dada Sari yang masih tertutup
dasternya.. "Sshhh...hmmff.." Desah yang keluar dari bibirnya yang masih
kusumpal dengan bibirku. Puas dengan bibirnya, bibirku pun mulai
menyusuri jenjang lehernya yang putih mempesona. Kuciumi serta kujilati
lehernya yang putih dan sangat membuatku terangsang... Sari hanya
mendesah kenikmatan, sementara tangannya langsung mencari penisq yang
masih terbungkus celana boxerku.. "Wch, udch tegang banget ya mas...
Pasti udah gak sabar ych..." Kata Sari ketika tangannya menemukan barang
pusakaku.. "Ya nch, kayaknya langsung ngaceng nglihat kamu
Sar.."Jawabku sambil terus menciumi jenjang lehernya dan tanganku terus
meremas buah dada miliknya yang masih sangat padat dan kenyal.. Maklum,
janda kembang karena belum pernah dipakai menyusui maka buah dadanyapun
masih sangat kenyal dan indah. Tidak puas dengn meremas dari luar,
kunaikkan ke atas dasternya dan tanganku pun kumasukkan ke dalam daster
Mbak Sari yang sudah mulai menikmati cumbuanku dan kuremas-remas buah
dadanya yang sudah tidak terbungkus bra kuplintir putingnya sambil kami
terus berciuman.."Umhh...umhh..." Desahnya ditengah cumbuan kami..
Kemudian, kubuka daster yang dipakainya, dan langsung terpampang
pemdangan yang sangat2 luar biasa.. Buah dada dengan kulit putih yang
masih kencang banget dengan sepasang puting berwarna coklat muda tanpa
ada sehelai kain pun di bagian atasnya yang tersisa hanya CD G-String
merah muda yang menutupi bagian kewanitaannya. Aku terus menjilati
leher, telinga dan bahunya. Kubasahi bagian tubuh atasnya dengan ludahku
sambil tanganku terus aktif memilin puting dan meremas buah dadanya
yang sangat indah. Kurebahkan Sari di atas kasur di dalam kamar. Sambil
kukenyot buah dadanya sambil lidahku memainkan putingnya.. Kadang
kusedot dan kugigit perlahan putingnya yang memberikan sensasi luar
biasa kepada Sari.. "Ach..ach.. Sshh... Enak banget mas.. Terus mas...
Pean pinter banget mainin putingku mas.." Ujarnya.. Sambil terus
memainkan putingnya, tanganku pun menelusuri ke dalam celananya ke
bagian bawah memeknya... Kuelus2 memeknya yang masih terbungkus CD.. Dan
Sari pun makin menggelinjang... "Ach...ach...geli banget mas.."
Ujarnya... Semakin penasaran dengan tubuhnya, segera kubuka CD yang
menutupi memeknya.. Sambil aku membuka seluruh pakaianku..kini kami
berdua sudah sama2 bugil dan penisku mengacung tegang.. Melihat penisku
yang tegang, Sari pun langsung memegang kontolku dan memasukkan kontolku
ke dalam mulutnya... Diemutnya kontolku sambil lidahnya memainkan
kepala kontolku yang udah menegang dan membesar... "Och...nikmat banget
Sar... Ngemutmu maut banget... Enak banget Sar..." Ujarku.. Melihat aku
menikmati perlakuannya, Sari pun semakin liar mengoral kontolku.. Bahkan
biji kontolku pun tidak luput dari jilatan dan sedotannya.. Yang
membuatku semakin merem melek dibuatnya... Kemudian ku posisikan tubuhku
diatasnya, sehingga sekarang kami ada dalam posisi 69... Sari masih
terus mengoral kontolku.. Sementara, memeknya mulai kujilatin... Wangi
khas memeknya membuatku semakin merangsang dan semangat menjilati
memeknya... Kusedot sedot itilnya.. Yang semakin membuat Sari
menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya... "Ach mas.. Nikmat
banget Mas... Rasanya aku kebelet pipis Mas.. Baru kali ini memekku
dijilatin kayak gini Mas..." Ujarnya sambil menahan nikmatnya rangsangan
yang kuberikan di bagian vitalnya. Terus kujilati itilnya sambil
kucolokan lidahku ke dalam lubang memeknya yang sudah mulai basah. Dan
akhirnya Sari pun mencapai orgasmenya yang pertama.
"Akkhhh...Akkku...kelluar Mas...." Ujarnya ketika mencapai orgasme..
Langsung kusedot cairan vagina yang keluar dari memeknya... Karena sudah
tidak tahan menahan nafsuku untuk mengentot memek Sari, aku pun
langsung mengambil posisi di depan memeknya... Perlahan, kudorong
kontolku ke dalam memeknya.. Pertama agak susah karena memeknya lama
tidak dipakai, namun dengan sedikit tekanan ke lubang memeknya dan
BLESS... Kontolku langsung masuk ke dalam memeknya... Kudiamkan kontolku
sejenak, menikmati kedutan2 dan pijatan dinding vagina Sari yang masih
terasa rapat dan legit. Perlahan kugoyang kontolku maju mundur, dan
gila... Vaginanya sangat sempit dan terasa nikmat banget...
"Ach...och... Emhh...nikmat banget mas.." Desah Sari ketika kontolku
bergerak maju mundur di dalam vaginanya.. 5 menit kugoyang dalam posisi
konvensional, terlihat Sari akan mencapai orgasmenya yang kedua...
"Ach...mas.. Akuuu keluuarrr.." Desahnya ketika mencapai orgasme..
Tubuhnya langsung terkulai lemas.. Sedangkan aku masih belum menunjukkan
tanda2 akan mencapai klimaks... "Kamu kuat banget mas... Belum pernah
aku orgasme seperti ini mas.. Aku mau mas ngentot sama pean
truz..."Ujarnya.. Segera kubalas kata-katanya dengan ciuman lembut di
bibirnya.. Kemudian kuposisikan Sari dalam keadaan nungging... Dan
langsung kusodok vaginanya dari belakang.. Kini kami melakukan gaya
doggy style.. Dalam posisi seperti ini, pijatan dan sensasi memeknya
semakin luar biasa... Kugoyang dengan tempo kadang cepat..kadang
pelan..."Och..och.. Gila, memekmu nikmat banget Sar... Rasanya kontolku
bener- bener dimanjain sama memekmu..." Ujarku... "ya mas, kontolmu juga
luar biasa banget mas.. Udah gede..panjang.. Kuat lagi.." Jawabnya..
"Entotin aku terus ya mas.." Pintanya.. Yang kujawab dengan anggukan
kepala sambil kontolku terus mengocok dan mengaduk- aduk isi
vaginanya... tak lama, aku merasakan sesuatu berkedut- kedut , ternyata
Sari akan orgasme untuk yang ketiga kalinya.. "Mas.. Akuu mauu keluarr
lagii..".. "Sabar sayang, aku juga mau keluar.. Kita keluar bareng ya..
Spermaku dimasukkian atau dikeluarin..?" Tanyaku... "Masukkin aja, gak
pa2 mas.. Aku pake KB kok..." Jawabnya... Mendengar jawabannya langsung
semakin kugoyang dan kusodok dengan kasar vaginanya... Sampai
menimbulkan suara kecipak akibat cairan vaginanya dan sensasi bertemunya
pantatnya dengan perutku... Akhirnya Sari pun mencapai orgasmenya..
"Mas.. Akuu keluarr.."... " Aku juga sayang...".. Jawabku diiringi
dengan semburan spermaku ke dalam rahimya... Crott...croott... Banyak
sekali spermaku yang masuk ke dalam rahimnya... Dan seketika itu juga
aku terkejut dengan suara bising yang mengaung di telingaku dan sontak
membuat aku kaget dan terbangun. Ternyata aku bermimpi dan kudapati
celanaku basah akibat mimpi menggauli Sari tetanggaku.
Aku terbangun dengan perasaan campur aduk. Antara puas dan penasaran.
Puas, karena spermaku keluar akibat mimpi basah dan penasaran dengan
Sari tetanggaku.
Pagi itu kumulai rutinitas pagiku dengan merawat burung peliharaanku.
Dan sungguh tak terduga, Mbak Sari ternyata sedang sibuk menjemur baju
di halaman depan rumahnya. Ketika melihatku, Sari pun tersenyum. Senyum
yang sungguh manis dan membuat pikiranku kembali teringat mimpi semalam.
Membuatku semakin penasaran dan akhirnya berambisi untuk bisa
menyetubuhi tetanggaku yang cantik dan sexy ini. "Tunggu saja Sari,
pasti akan tiba waktunya aku akan mengentot kamu.." Ucapku dalam hati
sambil mengelus kontolku yang kembali menggeliat melihat Sari tetanggaku
yang seksi.
No comments:
Post a Comment