Wednesday 6 June 2018

Winda : tragedi atau ........

Setelah kejadian yg dialamai oleh winda semalam membuat rasa penyesalan yg mendalam. Dan ia pun berjanji dalam hati bahwa takan pernah lagi mengkhianati cinta suaminya.

sebelum memulai aktifitas seperti biasa winda menyempatkan diri menelfon suaminya...

"Pagi sayang, gimana kabar kamu?" Tanya Indra kepada winda di seberang telepon
"Alhamdulillah mas baik. Mas gimana disana?

"Baik kok. Raina gimana?

"Baik mas. Hari ini dia mau imunisasi mas"

"Oh gitu wah semoga kalo panas gak lama ya kaya yg waktu itu"

"Iya mas. Oiya kamu sekarang dimana mas?"

"Aku kemarin diving di raja ampat Win, memang gak pernah bosen kesana"

"Ih mas mah bikin aku ngiri aja. Aku juga pengen banget deh kesana lagi, kapan kapan ajak aku donk mas"

"Oke deh nanti aku ajak kesini"

"Yaudah ya mas aku mau beres beres rumah dulu. Aku sayaaaang sama kamu mas"

"Yaudah win, semangat ya sayang. Mas juga sayaaaaaang banget sama winda"



***



Pagi itu seperti biasanya Winda sudah memulai aktivitasnya. Menyiapkan sarapan untuk keluarganya, memandikan Raina hingga membersihkan rumah. Tak pernah ada rasa capek dan jenuh di raut mukanya karena memang sejak kecil dia sudah terbiasa melakukan hal hal tersebut.



Pagi ini dia berencana membawa Raina ke Posyandu untuk imunisasi. Tapi saat dia ingin meninggalkan rumah handphonenya berbunyi tanda ada sms. Rupanya sms dari agus yg sekarang sudah berada di depan toko nya karena ada yg ingin segera dia beli.



Akhirnya winda pun tidak jadi mengantar Raina ke posyandu. Winda segera bergegas ke tokonya dan Raina di bawa ke posyandu oleh neneknya.



Sesampainya di toko ternyata agus memang sudah ada di depan toko. agus adalah teman satu perkumpulan Winda dan Indra saat kuliah dulu. Pada saat itu agus juga menyukai Winda dan pernah menyatakan Cintanya pada Winda. Tapi akhirnya Winda menerima pinangan seorang Indra.



"Pagi banget sih gus, mau kemana emang lo?"

"Mau ke kalimantan ma temen gw. Mau eksplor goa disana gw. Lo semalem kemana? Kan gw dah sms mau dateng"

"Oh iya maaf semalem gw dah pulang."

"Dah pulang? Pulang kemana?"

" ya kerumah lah, emang mau kemana lagi?"

"Jangan boong lah sama gw. Gw semalem kan kerumah lo, tapi kata mertua lo, lo nya g ada"

"Oh itu gw paling lagi mampir ke indom*rt kali. Terus sisipan jalan sama lo"

"Udahlah win, lo jujur aja yg sebenernya sama gw. Gw tau kok apa yg terjadi semalem"

"Hah? Maksud lo apa deh"

"Gw tau kok semalem lo ngapain aja di toko ini sama cowo yg suka beli disini itu, siapa tuh namanya?"

"Ih ngarang aja lo. Lo mau cari apa sih? Udah cepetan cari gw banyak acara"



Tapi tiba tiba agus membekap Winda sehingga membuat Winda kaget dan memberontak.

"Lo apa apaan sih gus. Lepasin gw!"

"Win, gw juga mau donk di servis kaya bocah semalem. Atau gw bakal laporin lo ke Indra"



Ancaman Agus ternyata membuat Winda takut. Sehingga membuatnya tampak melemah. Pasrah dan takut menggelayuti fikirannya.



"Udah lah Win. Lo kan juga bisa nikmatin permainan ini"

"Jahat lo gus. Busuk lo"



Plaak. Tiba tiba winda di tampar nya.



"Eh jablay. Busukan mana lo apa gw. Mana ada seorang istri ngentot sama laki laki lain.."



Winda diam seribu bahasa.



"Nih emut punya gw." Tiba tiba Agus menyodorkan penisnya kehadapan Winda

"Eh lu gila apa ya. Kalo ada orang liat gimana? Oke kalo lo mau. Tapi jangan disini"

"Oke trus dimana?"

"Terserah lo lah"



Dan mereka berdua mulai berjalan menggunakan mobil Agus. Mereka berdua menuju sebuah hotel di daerah dekat dengan tokonya. Agus langsung memesan kamar. Sesampainya di kamar agus langsung melucuti pakaiannya sendiri. Sehingga tidak ada satu pakaian pun yg tersisa. Dengan berat hati Winda pun mulai melepaskan satu per satu pakaiannya. Dia mulai merebahkan tubuh telanjangnya di kasur. Agus pun mulai melancarkan serangannya.



Dijilatinya tubuh Winda dengan Rakus. Tak ada satu inchi pun dari tubuh Winda yg terlewati sapuan lidah Agus. Perlahan tapi pasti Winda pun mulai merasakan gejolak gairah didadanya.



Gairahnya mengalir deras didalam darahnya. Gejolak batin diantara di lecehkan atau harus menikmati apa yg sedang terjadi mulai bergejolak dalam fikirannya.



Tapi tanpa disadarinya kini ia pun mulai mendesah karena nikmatnya sapuan lidah agus di sekujur tubuhnya. Vaginanya pun kini sudah sangat basah dan siap sedia untuk di masuki. Agus kini mulai menjilati vagina Winda. Sehingga tak ada setetes cairannya terisia di vaginanya.



Tak tahan di perlakukan seperti itu Winda pun mulai merasakan bahwa dia akan segera orgasme. Dalam sekejap di jepitnya kepala Agus dgn s*****kangannya. Tangannya mulai membenamkan kepala agus semakin dalam dan semakin dalam kearah vaginanya.



"Aaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrggggggghhhhh" sebuah leguhan dan diringi nafas yg memburu terdengar...dengan bangganya Agus berucap " dasar perek. Tadi gak mau. Tapi sekarang lo orgasme juga kan"



"Jangan banyak omong lo anjing. Buruan entotin gw. Biar cepet selesai"

"Eh babi diem aja lo. Gak usah banyak omong. Gw mau lo jilatin nih kontol gw"



Dengan rasa jijik dia pun mau menjilati penis Agus yg hitam, berbulu lebat, dan terkesan jorok. Beda dengan punya Indra atau pun Riski. Tapi apa boleh buat, akhirnya dgn menahan rasa jijiknya dia mulai menghisap penis Agus.



Hisapan mulut Winda terkenal hebatnya sehingga membuat agus kewalahan. Hanya 10 menit agus pun mengeluarkan Spermanya di mulut Winda. Winda yg sudah tidak tahan langsung memasukan penis agus yg masih tegang ke arah vaginanya. Langsung di goyang pinggulnya. Agus pun tak berdaya menikmati suguhan terbaik dari Winda. Air keringat dan lendir membasahi sekujur tubuh mereka berdua. Setelah beberapa saat mereka berdua mencapai klimaksnya. Tubuh mereka terbaring lemas. Hingga mereka berdua tertidur pulas.



Sore hari jam 5 mereka terbangun. Winda merasakan hasratnya belum terpenuhi seluruhnya. Dia pun mulai mengangkangi lagi Agus. Menggesek gesek kan vaginanya di atas penis Agus. Sehingga hal tersebut membuat agus terbangun...



"Eh perek anjing. Ngapain lo?"

"Diem lo. Dah nikmatin ajalah. Bukannya ini yg lo mau?"



Akhirnya gesekan demi gesekan mereka lakukan hingga malam. Sampai mertua Winda mulai menolpon menyuruhnya pulang. Kejadian ini terus berulang. Kapan pun Agus mau dia tinggal sms Winda dan Winda pun langsung datang. Hal ini dilakukan Winda karena Agus memegang kartu AS nya. Demi keutuhan rumah tangganya bersama Indra...



Selama setahun lebih hal ini terus terjadi dan terjadi berulang ulang.

Sampai Indra mulai merasakan gelagat aneh dari istrinya. Tapi cinta Winda padanya selalu dapat menyembunyikan dan menutup rapat semua hal tersebut...



Winda merasakan hal ini sebagai tragedi atau ...

No comments:

Post a Comment