Setelah kejadian yg dialamai oleh winda semalam membuat rasa penyesalan
yg mendalam. Dan ia pun berjanji dalam hati bahwa takan pernah lagi
mengkhianati cinta suaminya.
sebelum memulai aktifitas seperti biasa winda menyempatkan diri menelfon suaminya...
"Pagi sayang, gimana kabar kamu?" Tanya Indra kepada winda di seberang telepon
"Alhamdulillah mas baik. Mas gimana disana?
"Baik kok. Raina gimana?
"Baik mas. Hari ini dia mau imunisasi mas"
"Oh gitu wah semoga kalo panas gak lama ya kaya yg waktu itu"
"Iya mas. Oiya kamu sekarang dimana mas?"
"Aku kemarin diving di raja ampat Win, memang gak pernah bosen kesana"
"Ih mas mah bikin aku ngiri aja. Aku juga pengen banget deh kesana lagi, kapan kapan ajak aku donk mas"
"Oke deh nanti aku ajak kesini"
"Yaudah ya mas aku mau beres beres rumah dulu. Aku sayaaaang sama kamu mas"
"Yaudah win, semangat ya sayang. Mas juga sayaaaaaang banget sama winda"
***
Pagi itu seperti biasanya Winda sudah memulai aktivitasnya. Menyiapkan
sarapan untuk keluarganya, memandikan Raina hingga membersihkan rumah.
Tak pernah ada rasa capek dan jenuh di raut mukanya karena memang sejak
kecil dia sudah terbiasa melakukan hal hal tersebut.
Pagi ini dia berencana membawa Raina ke Posyandu untuk imunisasi. Tapi
saat dia ingin meninggalkan rumah handphonenya berbunyi tanda ada sms.
Rupanya sms dari agus yg sekarang sudah berada di depan toko nya karena
ada yg ingin segera dia beli.
Akhirnya winda pun tidak jadi mengantar Raina ke posyandu. Winda segera
bergegas ke tokonya dan Raina di bawa ke posyandu oleh neneknya.
Sesampainya di toko ternyata agus memang sudah ada di depan toko. agus
adalah teman satu perkumpulan Winda dan Indra saat kuliah dulu. Pada
saat itu agus juga menyukai Winda dan pernah menyatakan Cintanya pada
Winda. Tapi akhirnya Winda menerima pinangan seorang Indra.
"Pagi banget sih gus, mau kemana emang lo?"
"Mau ke kalimantan ma temen gw. Mau eksplor goa disana gw. Lo semalem kemana? Kan gw dah sms mau dateng"
"Oh iya maaf semalem gw dah pulang."
"Dah pulang? Pulang kemana?"
" ya kerumah lah, emang mau kemana lagi?"
"Jangan boong lah sama gw. Gw semalem kan kerumah lo, tapi kata mertua lo, lo nya g ada"
"Oh itu gw paling lagi mampir ke indom*rt kali. Terus sisipan jalan sama lo"
"Udahlah win, lo jujur aja yg sebenernya sama gw. Gw tau kok apa yg terjadi semalem"
"Hah? Maksud lo apa deh"
"Gw tau kok semalem lo ngapain aja di toko ini sama cowo yg suka beli disini itu, siapa tuh namanya?"
"Ih ngarang aja lo. Lo mau cari apa sih? Udah cepetan cari gw banyak acara"
Tapi tiba tiba agus membekap Winda sehingga membuat Winda kaget dan memberontak.
"Lo apa apaan sih gus. Lepasin gw!"
"Win, gw juga mau donk di servis kaya bocah semalem. Atau gw bakal laporin lo ke Indra"
Ancaman Agus ternyata membuat Winda takut. Sehingga membuatnya tampak melemah. Pasrah dan takut menggelayuti fikirannya.
"Udah lah Win. Lo kan juga bisa nikmatin permainan ini"
"Jahat lo gus. Busuk lo"
Plaak. Tiba tiba winda di tampar nya.
"Eh jablay. Busukan mana lo apa gw. Mana ada seorang istri ngentot sama laki laki lain.."
Winda diam seribu bahasa.
"Nih emut punya gw." Tiba tiba Agus menyodorkan penisnya kehadapan Winda
"Eh lu gila apa ya. Kalo ada orang liat gimana? Oke kalo lo mau. Tapi jangan disini"
"Oke trus dimana?"
"Terserah lo lah"
Dan mereka berdua mulai berjalan menggunakan mobil Agus. Mereka berdua
menuju sebuah hotel di daerah dekat dengan tokonya. Agus langsung
memesan kamar. Sesampainya di kamar agus langsung melucuti pakaiannya
sendiri. Sehingga tidak ada satu pakaian pun yg tersisa. Dengan berat
hati Winda pun mulai melepaskan satu per satu pakaiannya. Dia mulai
merebahkan tubuh telanjangnya di kasur. Agus pun mulai melancarkan
serangannya.
Dijilatinya tubuh Winda dengan Rakus. Tak ada satu inchi pun dari tubuh
Winda yg terlewati sapuan lidah Agus. Perlahan tapi pasti Winda pun
mulai merasakan gejolak gairah didadanya.
Gairahnya mengalir deras didalam darahnya. Gejolak batin diantara di
lecehkan atau harus menikmati apa yg sedang terjadi mulai bergejolak
dalam fikirannya.
Tapi tanpa disadarinya kini ia pun mulai mendesah karena nikmatnya
sapuan lidah agus di sekujur tubuhnya. Vaginanya pun kini sudah sangat
basah dan siap sedia untuk di masuki. Agus kini mulai menjilati vagina
Winda. Sehingga tak ada setetes cairannya terisia di vaginanya.
Tak tahan di perlakukan seperti itu Winda pun mulai merasakan bahwa dia
akan segera orgasme. Dalam sekejap di jepitnya kepala Agus dgn
s*****kangannya. Tangannya mulai membenamkan kepala agus semakin dalam
dan semakin dalam kearah vaginanya.
"Aaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrggggggghhhhh" sebuah leguhan dan diringi
nafas yg memburu terdengar...dengan bangganya Agus berucap " dasar
perek. Tadi gak mau. Tapi sekarang lo orgasme juga kan"
"Jangan banyak omong lo anjing. Buruan entotin gw. Biar cepet selesai"
"Eh babi diem aja lo. Gak usah banyak omong. Gw mau lo jilatin nih kontol gw"
Dengan rasa jijik dia pun mau menjilati penis Agus yg hitam, berbulu
lebat, dan terkesan jorok. Beda dengan punya Indra atau pun Riski. Tapi
apa boleh buat, akhirnya dgn menahan rasa jijiknya dia mulai menghisap
penis Agus.
Hisapan mulut Winda terkenal hebatnya sehingga membuat agus kewalahan.
Hanya 10 menit agus pun mengeluarkan Spermanya di mulut Winda. Winda yg
sudah tidak tahan langsung memasukan penis agus yg masih tegang ke arah
vaginanya. Langsung di goyang pinggulnya. Agus pun tak berdaya menikmati
suguhan terbaik dari Winda. Air keringat dan lendir membasahi sekujur
tubuh mereka berdua. Setelah beberapa saat mereka berdua mencapai
klimaksnya. Tubuh mereka terbaring lemas. Hingga mereka berdua tertidur
pulas.
Sore hari jam 5 mereka terbangun. Winda merasakan hasratnya belum
terpenuhi seluruhnya. Dia pun mulai mengangkangi lagi Agus. Menggesek
gesek kan vaginanya di atas penis Agus. Sehingga hal tersebut membuat
agus terbangun...
"Eh perek anjing. Ngapain lo?"
"Diem lo. Dah nikmatin ajalah. Bukannya ini yg lo mau?"
Akhirnya gesekan demi gesekan mereka lakukan hingga malam. Sampai mertua
Winda mulai menolpon menyuruhnya pulang. Kejadian ini terus berulang.
Kapan pun Agus mau dia tinggal sms Winda dan Winda pun langsung datang.
Hal ini dilakukan Winda karena Agus memegang kartu AS nya. Demi keutuhan
rumah tangganya bersama Indra...
Selama setahun lebih hal ini terus terjadi dan terjadi berulang ulang.
Sampai Indra mulai merasakan gelagat aneh dari istrinya. Tapi cinta
Winda padanya selalu dapat menyembunyikan dan menutup rapat semua hal
tersebut...
Winda merasakan hal ini sebagai tragedi atau ...
No comments:
Post a Comment