Sunday 27 May 2018

Namaku Idan (3) : Ternyata Isteriku...

Namun terus terang saja. Meskipun aku sudah duduk, meskipun resleting sudah ditutup, namun kontolku masih saja tegang. Aku masih membayangkan bagaimana indahnya melucuti baju Lia lalu kemudian menyetubuhinya.

Perlahan mataku memejam, makin membayangkan Lia. Tak sadar tanganku mulai membuka kembali resletingku dan menarik kembali kontolku yang masih tegang. Perlahan aku usah sendiri kontolku. Lama lama makin ku kocok makin kencang. Aku bayangkan Lia lah yang sedang mengocok dan memilin milin kontolku. Tak lama kemudian air pejuh rasanya sudah mau keluar saja. Cepat aja kuambil tisyu biar air pejuhnya tidak muncrat ke mana mana. Dan.... crooootttttt crottttttt..... air pejuhku cukup banyak melumuri tisyu. Cepat cepat aku membersihkan kontolku dan memasukkan kembali ke dalam celana takut ada orang yang mau masuk. Tisyu pun segera kubuang ke tempat sampah. Sejenak nafsuku menurun. Aku menghela nafas.

Namun semakin siang ternyata gelisahku belum juga reda. Nasfu bercintaku masih memburu. Ah, di rumah kan ada Marni, pikirku. Kemarin malah dia yang nawarin aku bercinta agar tidak sama anaknya. Kalau aku ajak hari ini pasti dia mau, pikirku.

Jam 4 sore aku pun izin ke bosku pulang lebih cepet karena ada urusan penting. Mobilku pun kupacu. Setengah jam kemudiana ku sudah ada di garasi rumah. Dan aku pun segera keluar. Serta merta pintu depan rumahku terbuka.

“Hai sayang... tumben sudah pulang jam segini. Aku kangen sayang....” ternyata yang membuka pintu adalah Santi, isteriku. Ia cantik sekali sore itu. Rok pendeknya warna kuning di atas lutut sehingga memperlihatkan pahanya yang kuning langsat. Sementara atasannya kaos pendek tipis membuat bra di dalamnya menjadi menerawang.

“Eh sayang... kok udah pulang? Katanya besok selesainya? Iya nih tadi aku izin pengen pulang cepet aja,” ujarku sambil rada kaget karena tiba tiba isteriku udah pulang.

“Iya sayangku, kerjaannya udah selesai... lagian aku kangennn ma suamiku.. pengen cepet ktemu.. pengen bercinta juga.. horny banget nih....” ujar isteriku setengah berbisik sambil memeluku.

“sini cepet sayang...” ujar isteriku lagi sambil cepet cepet menarik tanganku. Aku dibawa ke dalam rumah. Aku disandarkan di dinding ruang tamu. Tanpa memberi kesempatan aku bernafas, isteriku dengan ganasnya melumat bibirku. Sebentar kemudian akupun segera terangsang. Kubalas pagutan bibirnya. Bibir kami pun saling beradu.

Isteriku sepertinya bener bener horny banget. Baru sebentar saja tangannya sudah menyelusuh membuka sabuk celananku. Lalu ia pelorotkan ke bawah. Aku sendiri masih dalam posisi berdiri. Ia kemudian mulai turun ke bawah dan mulai mengulum kontolku.

“Ah sayaaangggggg.....” erangku. Memang nikmatnya luar biasa. Sambil dikulum lidahnya terus bermain membuat kontolku makin terangsang saja. Kupegang kepalanya sementara ia terus mengulum kontolku.

“sayaaannggggggg.....” erangku keras karena ga tahan. Dalam nafsuku, sehabis erangan itu aku mendengar ada orang jalan mendekat. Aku pun memicingkan mata sedikit. Rupanya yang datang Marni pembantuku. Ia melihat adegan kami dan tampak rada gemetar. Aku tak peduli dan kubiarkan ia menonton. Isterikupun sepertinya nggak sadar kalau ada Marni. Aku saat ini memang belum sempet menyetubuhi Marni seperti rencanaku karena keburu ada isteri. Namun permainan isteriku kini pun tak kalah bergeloranya.

Setelah sekian lama isteriku mengulum kontolku aku makin tak tahan saja. Lalu kutarik tubuh istiku untuk berdiri. Giliran dia yang kini kusandarkan di dinding. Kuremas remas toketnya dari luar sambil kuciumi bibirnya. “ahhhhhhhhhh.......” erangnya.

Setelah sekian lama, segera kubuka kaosnya dan branya. Toketnya yang sekel pun mulai menyembul. Dengan lahap segera kuemut toket kanannya sementara toket kirinya kuremas remas. “ahhhhh sayangggg......” isteriku kembali mendesah panjang.

Aku pun makin bernafsu saja. Kupelorotkan rok isteriku dan Cdnya. Lalu aku mulai menyentuh permukaan vaginanya. Nampaknya bulu jembut memek isteriku baru dicukur karena begitu licin dan bersih. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya dan kucari titik kelentitnya. Setelah kutemukan lalu kumainkan perlahan lahan. “ooooohhhhhhhhh.... suamikuuu.... shhhhhhh.....” isteriku makin terbuai dalam kenikmatan.

Aku pun dibuat makin tak tahan. Aku segera berdiri. Dan kuangkat kaki kanannya. Perlahan lahan kontolku pun kumasukkan ke dalam memek Santi. “ahhhhhhhhh sayangkuuuu.......” isteriku makin menggelinjang gelinjang. Suaranya pun makin keras saja. Aku tahu Marni pun masih menonton permainan kami.

“sayaaaanngggggg aku dah ga tahannnn....” erang isteriku. Aku makin semangat saja memompa kontolku. “aku juga sayang... sebentar lagi......” bisikku. “memekmu enak banget sayang....”

Air pejuh itu makin mendesak aja ke ujung kontol. Aku menggenjot semakin kencang. Surga itu semakin dekat rasanya. Dan.... crotttttttttt..... crotttttt....... crotttttttt.... air pejuhku begitu banyak membanjiri memek isteriku. Rasa nikmat yang luar biasa... kami pun saling berpelukan erat menikmati sensasi ngewe yang luar biasa ini.

“enak banget sayang... tapi lemes banget...” bisikku.
“hehehehe... iya nih... ya udah kita ke kamar yuk...” jawab isteriku.

Kami pun segera memakai baju kembali. Sementara Marni pembantuku sudah tidak ada di tempatnya. Kami pun bergegas ke kamar. Santi masuk ke kamar mandi langsung mandi sementara aku berbaring di tempat tidur sambil nonton TV.

Tiba tiba HP isteriku di meja berbunyi tanda SMS masuk. Aku jadi iseng pengen liat. Rupanya SMS dari seseorang yang diberi nama Randy Bos, rupanya Bos isteriku. Lalu kubaca saja smsnya, isinya: “hahaha.. tak sabar ingin segera ktemu lagi di kantor”

Hahh?? Apaan nih maksudnya? Pikirku. Lalu kubaca saja keseluruhan SMSnya.
Randy Bos : makasih ya sayang, semalam luar biasa
Santi : hehehe... iya bos... Santi jg baru merasakan bercinta seperti itu
Randy Bos : masa sih San? Memekmu bikin ketagihan...
Santi : hehehe... kontol bos juga bikin Santi pengen lagi..
Randy Bos : hahaha.. tak sabar ingin segera ktemu lagi di kantor”

Hahhhh???? Isteriku selingkuh?? Dan bercinta dengan lelaki lain??? Tanganku gemeter. “Santiiiii!!! Sini!!!” pekikku. Dengan tergopoh gopoh isteriku yang masih bugil keluar dari kamar mandi. “ada apa sih sayang?” tanya isteriku.

“Sini baca SMS di hp kamu!! Apa ini maksudnya!!!”
Isteriku langsung terlihat kaget bukan kepalang. Dia lupa hpnya tergeletak begitu saja. Ia pun kemudian membaca smsnya. “mmm... maaf sayang... ini Cuma becanda...”

“Haahhh??? Becanda???? Itu sudah jelas jelas, masih mau membantah???” dan plakkk... tanpa tertahan tanganku mendarat di pipinya. Isteriku menangin dan memeluku. “maaf sayang.. aku khilaf... aku mengakui.. maafin sayang...” ujar isteriku memeluk erat.

Aku terdiam. Berapapun emosinya sebenernya tidak boleh aku menampar isteriku. “berapa kali kamu bercinta ama bosmu??”
“satu kali sayang...”
“sumpah???”
“sumpah!”

“terus selain sama bosmu, kamu pernah ML ama siapa lagi?”
Isteriku terdiam.
“ayo jawab jujur!!!” aku jadi emosi
“iya sayang... ama Supri sopir kantor..” ujar isteriku terisak
“hahhh..??? sopir kantor??? Ngga salah???”
“iya sayang karena tiap hari ketemu...”

“terus siapa lagi???”
“itu aja sayang...”
“sumpah???”
“sumpah!” isteriku kembali menangis sambil memelukku dalam keadaan bugil.

Hatiku benar benear berkecamuk. Aku tak menyangka isteriku selingkuh, bahkan lebih dulu dari aku. Sungguh tak bisa dibayangkan ada kontol lain yang menyelusup ke memek isteriku.

“lalu kenapa kau tega melakukan itu? Apa kamu tidak puas bercinta denganku?”
“ngga sayang... bukan begitu.. aku sangat puas bercinta denganmu.. tadi kan kamu merasakan sendiri...”
“terus kenapa???”
“aku tak tahan untuk mencoba sayang... maafin aku kalau membuat hatimu terluka....”

Aku terdiam. Kesel, jengkel, berkecamuk jadi satu. Tapi aku jadi berpikir juga, kalau isteriku berbuat begitu berarti aku juga ga masalah kalau sampe ketahuan bercinta dengan Andin atau siapapun. Tapi aku tetap tak terima membayangkan memek isteriku dimasukin kontol orang lain. Anehnya, saat memikirkan itu tiba tiba kontolku menegang. Isteriku yang terisak bugil sambil memelukku rupanya menyadari itu. Perlahan tangannya turun menyentuh kontolku. Lalu dikocok perlahan dan lama lama makin cepat. Aku tidak menolak, tapi tidak juga bereaksi. Aku hanya diam aja, terpejam, sambil menikmati. Sampai kemudian ..... cortttttttttttt..... crottttttt...... air pejuhku muncrat jauh sampai ke dinding. “shhhhhhhhhhhhhhhhh.........” desahku dalam kenikmatan.

No comments:

Post a Comment