Ketika saya berada di Australia untuk pertama kalinya, saya diharuskan
untuk mengikuti affairs untuk memfasihkan bahasa Inggris saya sehingga
saya menjadi lancar dalam berbicara bahasa Inggris. Ketika saya sedang
berada di affairs bahasa Inggris tersebut, saya mengenal seorang cewek
Jepang yang cantik sekali. Namanya adalah Kaori Uehada. Suaranya bagus
sekali bagaikan penyanyi Jepang asli dan tubuhnya elok sekali. Kulitnya
putih dan berambut panjang. Yang batten saya sukai darinya adalah
dadanya yang kira-kira berukuran 36B karena setiap kali dia berada di
kelas, saya melihat bahwa sebagian dari payudaranya sempat keluar karena
BH-nya tidak cukup untuk menutupi payudaranya yang terlalu besar.
Perkenalan saya dengan Kaori dimulai ketika jam istirahat, saya sekedar
iseng-iseng menanyakan segala sesuatu kepadanya, tentunya sekalian saya
mempraktekkan bahasa Inggris saya. Kami bercerita mengenai asal-usul
kami bahkan kadang-kadang Kaori menanyakan mengenai kehidupan seks saya
dan hal itu membuat kami bertambah akrab. Saya dan Kaori sering berjalan
bersama-sama dan banyak orang yang menganggap saya adalah pacar Kaori
walaupun sesungguhnya kami adalah teman akrab saja. Saya dan Kaori
sering pergi berduaan ke sebuah kasino Burswood yang sangat terkenal di
sebuah kota di Australia.
Suatu hari saya berada di apartement sendirian. Saat itu saya masih
tinggal di boarding di universitas saya dan saya masih belum memiliki
banyak teman. Hari itu adalah hari minggu dan saya sedang membersihkan
rumah sekaligus menyetrika pakaian. Ketika saya sudah menyelesaikan
pekerjaan saya dan saya ingin mandi, tiba-tiba saya dikejutkan oleh
ketukan pintu dan saya sangat kaget ternyata Kaori sudah di depan pintu.
Saya mempersilakan Kaori masuk dan Kaori duduk di sebuah bangku yang
cukup sederhana.
Kami bercerita banyak mengenai keadaan negara masing-masing. Ketika saya
sedang asyik menceritakan keadaan Indonesia, Kaori secara tidak sengaja
melihat sebuah VCD yang berada di atas meja belajar saya. Tiba-tiba dia
bangkit meninggalkan saya dan mendekati meja belajar saya. Setelah itu,
dia meminta saya untuk memutar VCD tersebut. Saya sempat malu dan tidak
menuruti kemauannya tetapi dia terus-menerus memegang tangan saya dan
menarik tangan saya serta menyuruh saya untuk memutarnya. Akhirnya saya
menuruti kemauannya dan saya mengajaknya ke tempat tidur saya karena
saya selalu menonton VCD di komputer yang berada di kamar tidur saya.
Saya kemudian menyalakan Power komputer dan setelah semuanya siap, saya
memasukkan VCD ke dalam CD-ROM dan kami nonton bersama-sama. Kaori duduk
di atas ranjang sementara saya duduk di bangku yang terletak di dekat
komputer. Saat pertengahan film, saya sangat terangsang dan sekilas saya
melihat Kaori yang tengah menyelinapkan tangannya ke dalam celana
dalamnya sambil mendesah-desah. Saya sempat kaget karena saya melihat
Kaori sedang masturbasi sambil menonton VCD Jepang tersebut. Saya sempat
berpikir mungkin dia mengerti maksud blur tersebut tetapi walaupun saya
tidak mengerti bahasa Jepang, saya juga terangsang saat menonton adegan
panas di komputer tersebut apalagi saat itu batang kemaluan saya sudah
menegang sehingga orang yang mendekati saya pasti dapat melihat batang
kemaluan saya yang menegang di dalam celana pendek yang saya pakai.
Kemudian saya mendekati Kaori yang sedang mengelus-elus dirinya sambil
menutup matanya. Saya mulai membuka pakaian Kaori dan saya kaget
bercampur senang karena tidak ada perlawanan dari dalam diri Kaori dan
saya yakin dia juga membutuhkannya karena dia sudah terangsang hebat.
Setelah saya melepaskan seluruh busana Kaori, saya mulai mendekati liang
kemaluannya dan mulai menjilatinya bagaikan orang kesetanan. Saya tidak
memperdulikan komputer yang masih menyala bahkan suara desahan-desahan
dari komputer bercampur desahan alami dari Kaori membuat saya menjadi
bertambah semangat dan menjadi semakin gila dalam menyedot dan menjilat
klitoris Kaori. Saya sempat merasakan cairan kewanitaan cewek jepang ini
membasahi wajah saya yang sedang asyik mencium dan menjilat-jilat liang
kenikmatan Kaori.
Setelah Kaori mencapai masa klimaksnya, giliran Kaori yang menyuruh saya
berbaring dan sekali-sekali Kaori juga menghisap kedua biji peler saya
bergantian dengan gigitan-gigitan kecil. Dan perlahan turun ke bawah
menjilati lubang pantat saya dan membuat lingkaran kecil dengan ujung
lidahnya yang terasa sangat cheat dan hangat. Saya hanya dapat
berpegangan erat ke bantal, sembari mencoba menahan rintihan. Saya dekap
muka saya dengan bantal, setiap sedotannya terasa begitu nikmat
sehingga membuat saya seperti di awang-awang. Nafas saya tidak dapat
diatur lagi, pinggul saya menegang, kepala saya mulai pening akibat dari
kenikmatan yang terkonsentrasi tepat di antara selangkangan saya.
Mendadak saya merasa kemaluan saya seperti akan meledak. Karena rasa
takut dan panik, saya menarik pinggul saya ke belakang. Dengan seketika,
kemaluan saya seperti layaknya benda hidup, berdenyut dan menyemprot
cairan putih yang lengket dan hangat ke wajah dan rambut Kaori.
Saya masih belum puas karena saya belum menikmati liang kenikmatan cewek
Jepang itu, maka saya langsung bangkit dengan penuh gairah dan tanpa
menunggu jawabannya saya segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya
saya angkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Batang
kemaluan saya sudah tak sabar lagi untuk mendarat di sasaran. Namun saya
harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak
kesakitan. Mulut saya kembali bermain-main di liang kemaluannya. Setelah
kebasahannya saya anggap cukup, batang kemaluan saya yang telah tegak
sempurna saya tempelkan ke bibir kemaluannya.
Beberapa saat saya gesek-gesekkan batang kemaluan saya di sekeliling
liang kenikmatannya sampai Kaori makin terangsang. Kemudian saya coba
memasukkan perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi
sedikit saya maju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu
lima menit lebih agar kepala kemaluan saya masuk seluruhnya. Lalu kami
istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri dan tiba-tiba
keluarlah darah dari dalam liang kenikmatannya dan saya yakin bahwa itu
adalah darah perawannya dan saya bangga sekali karena saya dapat
mengambil perawan cewek Jepang.
Beberapa jam saya menggosok-gosokkan batang kemaluan saya di dalam liang
kenikmatannya, dia menyukainya dan nampaknya dia hampir mendekati
klimaks dan saya sendiri tidak tahu itu klimaksnya yang keberapa dan
begitu juga saya. Saya mempercepat goyangan, lalu saya menyemprotkan
cairan mani saya di dalam liang kenikmatan Kaori dan di saat yang
bersamaan, Kaori berteriak dan saya merasakan batang kemaluan saya
seperti dipijat-pijat oleh liang kenikmatannya dan tak absolutist
kemudian, batang kemaluan saya seperti dialiri oleh cairan
kewanitaannya. Kemudian saya memeluk Kaori dengan erat sambil mencium
bibirnya dan memainkan lidah saya dalam mulut Kaori.
Kami bermain seharian penuh karena tidak absolutist setelah permainan
kami, saya menjadi terangsang ketika melihat wajahnya yang seperti wajah
bintang blur dan saya tidak perduli walaupun dia sudah berumur 27 tahun
dan tentunya umurnya 5 tahun di atas saya. Saya sangat mencintainya dan
sampai sekarang saya merindukan belaiannya. Kaori, kapan kita bisa
bercinta lagi?
TAMAT
No comments:
Post a Comment