Namaku Shinta, usiaku 25 tahun, belum menikah, kini tinggal di kota S
dan bekerja sebagai pns di salah satu dinas kota itu. Aku ingin
menceritakan pengalaman pertamaku berhubungan seks. Meskipun hal itu
kulakukan dengan orang yang masih belum cukup umur..
Saat itu aku menginap di rumah tanteku , karena diminta untuk menemani
anaknya Wandi yang masih kelas 5 sd, kebetulan tanteku dan suaminya
sedang ada keperluan di luar kota. Beberapa hari sudah aku menginap di
rumah tanteku, awalnya tak ada yg aneh di rumah itu, sampai suatu pagi
aku bangun kesiangan dan hampir telat masuk kerja, lalu dengan
tergesa-gesa aku rapikan baju tidurku dan tak lupa mengenakan jilbab,
kemudian dengan berlari aku menuju kamar mandi, namun ternyata kamar
mandi terkunci dan rupanya Wandi sedang mandi.
Karena takut terlambat akhirnya aku menggedor pintu kamar mandi memita
izin sama Wandi untuk ikut mandi, tak lama pintupun terbuka. Dengan cuek
Wandi yang dalam keadaan telanjang menyuruh aku masuk, tanpa pikir
panjang aku langsung masuk, setelah masuk ke kamar mandi dengan acuh aku
melepas baju tidurku, lalu dengan segera tampaklah payudaraku, kemudian
melepas celana dan terlihatlah vaginaku yang bersih tanpa rambut
sedikitpun karena aku rajin merawat bagian sensitifku dan memberinya
shaved cream agar permukaan vagina tidak tumbuh rambut .. aku memang
biasa tidur tanpa mengenakan bra maupun celana dalam.. Dengan tanpa ragu
aku telanjang bulat di depan Wandi, toh dia masih kecil pikirku. Saat
aku hendak melepas jilbabku, Wandi menatap ke bagian selangkanganku
dengan tatapan heran.. mbak, vagina tuh kaya gitu ya??? tanpa ku duga
keluar pertanyaan seperti itu dari mulut Wandi dan tanpa sadar aku lupa
untuk meneruskan melepas jilbab Loh emang kenapa, aneh ya? kataku..
masalahnya mbak, di film yang Wandi liat vagina itu banyak
rambutnya!!! seketika aku terkejut mendengar pernyataannya itu, dan
saat menoleh ke arahnya aku semakin terkejut ternyata penisnya
menegang...
Boleh megang ga mbak??? gila fikirku, aku mematung kaku dengan
pertanyaan yang diajukan Wandi, tanpa sadar dadaku terasa berdesir saat
melihat penis Wandi yang belum disunat dan belum keluar rambutnya itu
mengacung di depanku Cuman megang kan? pegang aja.. nih... dengan
senyum nakal aku mendekati Wandi dan meraih tangan kirinya lalu
meletakannya di bibir vaginaku, dan lagi-lagi dia bikin aku terkejut
karena dengan beraninya dia memasukkan jari tengahnya ke lubang
vaginaku... otomatis perbuatannya itu membuat libidoku naik... Ouh....
di... jangan dimasukin dong.. kenapa mbak, enak ya??? dengan wajah
polosnya dia menggodaku...
Setelah beberapa saat jarinya bermain di lubang vaginaku kemudian dia
berkata mbak.. aku masukin punya Wandi kesini ya...??? dia berkata
seperti itu sambil ngarahin penisnya ke vaginaku tapi tentu saja tidak
sampai karena aku lebih tinggi dari dia. Ga boleh Wandi masih
kecil...!!! aku terpaksa berkata seperti itu karena aku masih perawan
dan tidak pernah melakukan hubungan seks sebelumnya.. tapi dia terlihat
kecewa dengan perkataanku... sekali aja mbak pliis...!!! akhirnya dia
memohon di depan aku.. melihat dia memohon seperti itu aku tidak tega
juga.. Lagi pula aku juga penasaran ingin merasakan bagaimana rasanya
bersetubuh dan dengan anak yang masih kecil!
Ya udah sekali aja ya... Horee....!!! dia pun teriak kegirangan. .
lalu saat hendak melepas jilbab Wandi berkata Jangan dilepas mbak
jilbabnya!!! Kenapa..? tanyaku.. Mbak lebih cantik kalau pakai
jilbab.. aku tersenyum mendengar rayuan Wandi.. lalu aku merapikan
jilbabku, kemudian dengan perlahan aku duduk di atas lantai sambil
merenggangkan kedua kaki, kemudian Wandi langsung jongkok dan
mengarahkan penisnya ke vaginaku, dengan ukuran penis yang kecil
tentunya bisa dengan mudah masuk menerobos vaginaku walau masih perawan
dan sudah basah. Pelan-pelan ya di.. mbak belum pernah nglakuin ini..
Wandi terlihat terkejut Yang bener mbak??? Jadi aku dong yang pertama
kali ngentotin mbak??? Dengan malu aku menjawab, Iya mbak belum pernah
ngentot
Dengan matanya yang nanar dan nafasnya yang penuh birahi
akhirnya seluruh penis kecilnya masuk ke dalam lubang vaginaku..
Ternyata seperti ini rasanya disetubuhi.. rasanya tidak sakit tapi
sedikit ngilu.. Mbak Wandi genjot ya? Iya sayaang.. jawabku yang
sudah terbuai nafsu.. Dengan perlahan dia mengeluar-masukkan penisnya
dan semakin lama semakin cepat gerakannya Uuuuh.. dii.. Ooooh.. dii
emmmngh!!!! akhirnya aku mendesah akibat permainan anak sd yang begitu
agresif mengoyak-oyak vaginaku itu, walaupun kecil tapi gerakannya yang
brutal mampu menyentuh setiap dinding vaginaku.. terasa sekali gesekan
kulup penisnya yang belum disunat.. Oooh rasanya sangat nikmat.. Gila
aku benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan anak tanteku ini..,
seperti sudah terbiasa Wandi dengan ganasnya menghujam vaginaku dengan
penis mungilnya.. Ooh.. aagh akhh te..rus Wandi akh akh akh terus
genjot mbak sayang aah ooh.. aku mengerang di telinganya dengan harapan
dia tidak akan berhenti memompa vaginaku.. dengan nakalnya dia melahap
payudaraku dan mengulum putingku yang mengeras sedari tadi.. Ooh sungguh
rangsangan yang luar biasa.. Pompaan penis kecilnya beserta kuluman
bibirnya di putingku membuatku menggelinjang dan melayang.. setelah
sekitar 10 menit penis kecil Wandi memompa vaginaku yang disertai
erangan nafsuku di telinganya yang tak henti-hentinya rupanya membuatnya
tak bisa bertahan lagi dan akhirnya dia pun menumpahkan spermanya di
dalam vaginaku... Mbak aku mau keluaaaaa..rr erang Wandi, iya sayang
keluarin aja di dalam rahim mbak.. aaaaakh.. Serr serr terasa sesuatu
mengalir di dalam vaginaku.. dan setelah itu Wandi langsung melepas
penisnya, Makasih ya mbak Shinta.. aku berangkat sekolah dulu.. aku
terkejut Wandi dengan mudahnya meninggalkanku dalam keadaan telanjang
bulat dan masih memakai jilbab tergeletak di lantai kamar mandi beserta
tumpahan spermanya di vaginaku.. aku yang belum sempet klimaks jadi
uring-uringan sendiri , karena hasratku belum tersalurkan sepenuhnya..
Dasar.. Wandiii mbak belum keluaaar
No comments:
Post a Comment