Hari itu hari yang membosankan bagiku. Karena hari itu statusku jomblo. Untuk mengusir kepenatanku di kost aku coba untuk berkeliling kota. Saat itu aku binggung harus kemana. Ku coba melintasi tempat-tempat yang sepi..
Tak kusangka aku melihat seorang cewek. Waktu itu aku kira cewek tersebut adalah kuntilanak karena dia melambaikan tangannya kepadaku. Singkat cerita dia meminta bantuanku, karena motornya bannya bocor. Aku dengan senang hati untuk membantunya. Tak beberapa jauh dari tempat itu ada bengkel tambal ban. Cewek tersebut memnitaku untuk mengantarnya pulang karena malam itu sudah menunjukan jam 10. akupun bersedia mengantarkannya. Dalam perjalanan tersebuat aku tau bahwa nama cewek tersebut adalah sant 17 tahun.
Di tengah perjalanan hujan mulai turun. Aku bergegas untuk mengantarnya kerumahnya. Tiba disana aku dan santi basah kuyup.aku berpamitan kepada santi, tapi santi malah memintaku untuk tinggal sebentar umtuk menunggu hujan turun. Aku masuk kerumahnya dan tak terlihat orang tuanya. Santi bilang orang tuanya tinggal di lain kota, dia tinggal sendiri.
Hujanpun semakin deras. Aku diminta santi untuk mandi karena badanku basah kuyup. Setelah mandi aki pun melihat koleksi DVD milik santi. Dan tak kusangka aku menemukan beberapa DVD bokep. Aku terkejut karena dikagetin oleh santi
“ bob liat apa sih kok sampai bengong gitu”
“ ng...ng..ngak liat apapa”
“oh ya san..suka liat bokep ya” tanyaku
” em......mau liat?”
“ nggak kok cuma tanya”
Santi langsung berdiri dan langsung memutar DVD bokep miliknya. Tak lam kemudian terliat adegan dari DVD tersebut yang membuat anuku bangun dan terlihat aku duduk tidak nyaman.
“ bob puasin aku yok” bisiknya yang sangat mengoda itu...
“puasin apa?...” tanyaku ( cos lum pernah ML sich)
Langsung saja dimegang kontolku dan dielus-elus dengan lembuat. Tak pernah aku kira akan menikmati ini juga. Santi memandangiku dan membuka celanaku. Aku hanya terdiam melihat aksinya. Kontolku di kocok, diemut di gigit... kandang membuatku untuk teriak kecil.
Napsuku benar-benar terbangkitkan oleh santi. Ku beranikan untuk merabah tetek besarnya. Kuremes-remes...santipun kelihatan suka dengan aksiku ini.
Santi bangkit dan langsung membuka semua bajunya. Akupun melakukannya. Tak lama aku berciuman panas dengan dia.lidah kami salang beradu..terasa teteknya mulai kencang dan kontolku sudah sangat tegak berdiri.
Kami pun ambil posisi agar aku bisa memasukan kontolku ke dalam memeknya. Tapi sebelum itu aku disuruh santi untuk mengocok memeknya pakai tanganku...setelah cukup basah aku masukan perlahan kontolku. Tak tau kenap sulit bagiku untuk memasukanya. Aku bertanya pada santi ternyata dia bilang padaku dia masih perawan. Aku berniat untuk tidak merusak keperwananya. Tapi santi menolaknya karena kita sudah terlanjur.
Aku menuruti saja kata santi. Ku masukan pelan-pelan kontolku kedalam memeknya. Terdengar suarah rintihan dari santi. Tapi santi terus menekan pantatku. Akhirnya perjuanganku berhasil.
Napsuku tak terbendung lagi aku genjot memek santi . desah santi sangat membuatku bersemangat.
“ ayo bob... terus sayang....ouw...oww...”
Hampi 15 menit aku mengenjot memeknya. Dia ternya ingin gaya lain.. di menunging dan dia ingin dimasukin dari belakan. Aku turuti kemauanya....dan ternyata posisi ini lebih enak dari posisi yang tadi erah dan desahan santi semkin kecang.
Setelah lama berada pada posisi ini dia pun ingin berada diatasku. Genjotan santi begitu membuatku melayang sampai akhirnya...dia bilang mau keluar aku tak tau maksudnya...ternyata di orgasme setalah itu santai turun dari atas dan mulai melumat kontolku 5 menit kemudian kontolku terasa aneh. Aku pengen sekali pipis tapi rasanya beda.
“san...pengen pipis nih”
“ouw mau keluar? Keluarin ja di dalam mulutku”
Selang beberapa detik tubuhku gemetar. Dan keluarlah cairan kental putih..kayaknya santi menikmati itu..
Kamipun lemas. Kami tidur berdua malam itu. Dan sejak itu hubungan kami semakin hot dan kami putuskan untuk menjadi pasangan kekasih setiap saat aku kerumahnya di selalu bugil dan kami selalu melakukan hubungan seks.
No comments:
Post a Comment