Kisah ini terjadi sewaktu aku masih kelas 3 SMP. Sekarang aku sudah
hampir kuliah, tinggal nunggu pengumuman saja. Sebut saja aku Vita,
waktu itu aku masih berumur 15 tahun. Tapi entah kenapa bentuk tubuhku
sudah berbeda dengan teman-teman sebayaku. Dengan tinggi 163 cm dan
berat 45 kg, aku cukup dikenal di sekolah, apalagi aku tergabung sebagai
anggota cheerleader yang sering tampil di depan umum. Rambut hitamku
aku panjangkan hingga sebahu, kulitku putih bersih (tapi aku bukan
chinesse), dan ukuran dadaku cukup besar 34B.
Saat itu aku sudah mengenal seks, itu aku dapatkan ketika aku masih
duduk di kelas 2 SMP, saat itu aku masih pacaran dengan seorang
mahasiswa dari sebuah universitas swasta di kotaku. Semenjak saat itu
gairah seks-ku semakin meningkat. Hampir setiap hari kami melakukan
hubungan itu. Namun semenjak aku putus dengan pacarku, aku kehilangan
orang yang dapat memenuhi kebutuhan biologisku. Sebagai gantinya aku
sering melakukan mastrurbasi bila aku sedang terangsang.
Aku sering tidur dalam keadaan telanjang, hanya dilapisi selimut biar
nggak kedinginan. Kalau sudah begitu aku pasti akan berfantasi sedang
berhubungan intim dengan teman-teman sekolahku. Aku lebih suka
berfantasi dengan teman sekolahku daripada dengan orang yang lebih tua
apalagi orang bule. Fantasiku tidak hanya teman cowok, tetapi juga
cewek-cewek yang cukup cantik dan seksi. Mungkinkah aku hypersex?
Dibalik selimutku, aku sering memasukkan jari-jariku ke dalam vaginaku,
kemudian memainkan klitorisku hingga aku mencapai orgasme, dan aku
ulangi lagi hingga benar-benar badanku lelah dan tubuhku penuh dengan
keringat. Tidak jarang aku masukkan juga sikat gigi ke dalama vaginaku,
kemudian jari-jariku memuntir-muntir puting susuku yang aku lakukan
dalam tempo yang lambat.
Aku membayangkan saat itu aku sedang disetubuhi oleh temanku, hingga
akhirnya aku mencapai orgasme. Kemudian sikat gigi yang basah oleh
cairan vaginaku itu aku oleskan ke sekitar puting susu yang sudah
menegang. Itu aku lakukan berulang kali hingga aku kehabisan tenaga.
Orang tuaku tidak pernah tahu hal itu, karena mereka sibuk, lagipula
kamarku cukup mendukung. Bahkan ketika aku berhubungan seks dengan
pacarku dulu, tempatnya juga di kamarku.
Pagi itu aku bangun dalam keadaan telanjang, dan sikat gigi masih
menancap di vagina dan cairan vaginaku tampak masih meleleh keluar,
puting susuku terasa lengket, cukup banyak aku orgasme tadi malam. Aku
tersenyum melihat diriku di cermin, kemudian aku berdiri dan membiarkan
sikat gigi menancap di vagina. Aku masuk ke kamar mandi yang kebetulan
masih berada di kamarku. Kemudian dengan shower aku siram tubuhku,
terutama bagian payudara dan vagina. Ketika sikat gigi aku cabut,
tiba-tiba aku merasa terangsang lagi, segera aku semprotkan shower ke
dalam vagina sambil mengusap payudaraku dengan sabun, cukup lama aku
hingga aku orgasme. Setelah itu aku mandi seperti biasa.
Hari ini ada pelajaran olahraga. Aku tidak begitu suka dengan pelajaran
ini, selain aku tidak mahir olahraga, pasti aku akan jadi pusat
perhatian cowok-cowok, mana pakaiannya ketat banget, huuhh.. (Aku lebih
suka memakai seragam cheers, karena aku merasa lebih seksi bila memakai
seragam itu. Seragam cheers sekolahku rok mini dengan atasan model
sailor. Hmm..)
Akhirnya pelajaran olah raga selesai juga, kami cewek-cewek segera ganti
pakaian. Kami segera menuju ke loker ganti. Aduhh.. Penuh.. Terpaksa
aku ganti di toilet. Segera aku berlari ke toilet, meskipun toilet
tetapi cukup bersih dengan kloset duduk yang bersih dan mengkilat. Aku
lihat toilet kosong, aku maklum karena kelas lain masih pelajaran biasa,
lagipula ini toilet terjauh dari kelas-kelas, biasa digunakan oleh anak
ekskul karena dekat dengan aula. Segera saja aku masuk, ketika mau aku
kunci ternyata kuncinya rusak.
Ya sudah deh nggak usah dikunci aja, lagian nggak ada orang juga.. begitu pikirku.
Aku mulai membuka pakaian olah ragaku, cukup susah membuka bagian atasnya,
Dadaku terlalu besar atau bajunya terlalu kecil ya? gumanku sendiri..
Akhirnya aku berhasil juga membukanya, tetapi BH-ku menjadi berantakan, puting susuku menonjol keluar.
Aku biarkan saja dulu ah pikirku, kemudian aku lepas celana olah raga
ku. Aku melihat celana dalamku basah oleh cairan vaginaku.
Lho.. Kok aku keluar ya.. Padahal aku nggak ngapa-ngapain lho.. Pantesan putingku tegang banget.. gumanku.
Segera aku ambil tissue di toilet kemudian dengan hati-hati aku
bersihkan vaginaku. Saat itu posisiku membungkuk membelakangi pintu
sehingga aku nggak tahu kalau pintunya terbuka. Tiba-tiba aku dipeluk
dari belakang, kontan saja aku kaget.
Eh.. Eh.. Apa-apain nih.. Heeii!! teriakku sambil membalikkan badan.
Tiba-tiba mulutku dibekap dengan tangan dan aku melihat Angga.
ANGGA!! teriakku..
Tetapi karena mulutku dibekap, suaraku bagaikan tidak keluar. Angga
adalah cowok tajir yang naksir aku, rupanya dia ngikutin aku tadi. Angga
kemudian membawaku ke toilet sebelah, kami masuk dan Angga mengunci
pintunya, rupanya yang ini bisa dikunci, SIAL!! Rutukku dalam hati..
Tiba-tiba Angga mengeluarkan sebilah pisau dari kantongnya dan
menempelkan di leherku.
Diem terus ikutin perintah gue!! bentaknya kepadaku sambil memepetku ke tembok.
Angga mengeluarkan tali kemudian mengikat kedua tanganku, aku hanya bisa
diam, takut sama pisaunya. Angga melepas sepatuku dan kaus kakiku dan
melemparkan ke tolilet sebelah. Tanganku diikat ke engsel pintu bagian
atas hingga akhirnya tanganku tergantung ke atas, dengan begitu Angga
bisa bebas melihat semua lekuk tubuhku yang setengah telanjang.
Body lu seksi Vit.. payudara lu bikin gue horny bisik Angga di
telingaku sambil memegang payudaraku. Lalu dengan pisaunya, Angga
memutus tali BH ku dan tali celana dalamku. Dengan sekali tarik, aku
sudah telanjang bulat di depan Angga. Angga membuang pisau ke luar
toilet dan segera mendekat, langsung memegang payudaraku dan
memutarnya..
Ahh.. Duuhh.. Jangan kenceng-kenceng dong.. Sakit.. rintihku kepada
Angga, rupanya dia belum pernah berhubungan seks sebelumnya, masih
perjaka rupanya dia, diam-diam aku tersenyum.
Eh sorry.. Sakit ya.. dia minta maaf, bodoh banget ya?
Angga kemudian membuka semua pakaiannya, sehingga dalam beberapa menit
dia sudah telanjang bulat. Aku melihat penisnya sudah menegang dengan
mengacung ke atas dan berdenyut-denyut. Angga mendekat dan mengusap
payudaraku sambil memelintir puting susuku yang sudah tegang dari tadi.
Tiba-tiba Angga menempelkan penisnya ke vaginaku, dan mendorongnya ke
dalam. Karena belum berpengalaman maka Angga selalu meleset memasukkan
penisnya ke dalam vaginaku. Karena kasihan aku buka kakiku ketika Angga
mencoba untuk yang ke 4 kalinya. Penis Angga masuk ke dalam vaginaku,
dan aku lihat Angga merasa surprise banget, dan Angga membuka mulutnya
sembari mendesah..
Ah.. Ah.. Ah.. desah Angga setiap mendorong penisnya ke dalam vaginaku.
Aku hanya bisa diam saja. Penis Angga sudah masuk sepenuhnya dan dia
mulai menggoyangkan penisnya keluar-masuk vaginaku. Aku sengaja diam
saja, karena kalau aku ikut menggoyangkan pinggulku, aku percaya Angga
akan langsung ejakulasi. Ternyata belum ada 10 goyangan, Angga sudah
ejakulasi di vaginaku. Rupanya dia nggak bisa menahan lebih lama lagi.
Cukup lama dia menancapkan penisnya di vaginaku, mungkin untuk merasakan
sensasi ejakulasi yang baru saja dia alami. Aku hanya bisa tersenyum
saja ketika dia menatapku saat dia mencabut penisnya.
Kok cuma sekali aja Ga? tanyaku menantang.
Kamu masih mau lagi? balasnya, nampaknya pertanyaan pancinganku mengena.
Masih dong, tapi aku yang kendalikan kamu, gimana? usulku..
Maksud loe? tanya Angga enggak ngerti.
Lepasin talinya terus kamu ikutin apa kataku kataku sambil tersenyum nakal.
No comments:
Post a Comment