Aku dan Febby Teman Anakku (1st Story "The Beginning")
Malam agan-agan yang terhormat, perkenankan nubi yang baru belajar
membuat cerita real nubi yang ingin nubi share. Nama gw Agung 48 tahun,
kisah yang akan gw ceritakan adalah kisah pada saat gw masih berumur 45
tahun.
Gw memiliki anak perempuan semata wayang yang bernama Zara, panggilan
sayang gw buat anak kesayangan gw adalah “aya”. Aya berumur 15 tahun,
dia salah satu idola di sekolahnya. Kecantikan anak gw menurun dari
ibunya yang cantik. Di sekolahnya aya tergolong anak yang supel, dia
memiliki geng yang terdiri dari siswi-siswi sekolahnya yang terdiri dari
7 orang, yang terdiri dari Zara (anak gw), Laura, Chintya, Sarah,
Febby, Angel dan Irene. Dalam cerita ini yang akan gw ceritain adalah
pengalaman pertama gw menyetubuhi Febby teman anak gw.
Diantara geng anak gw yang paling cantik sebenarnya adalah Angel, namun
Febby ini tidak kalah cantik dan for sure dia paling binal diantara
teman-temannya. Mereka sering ke rumah gw karena di rumah gw ada kolam
renang yang cozy dipake untuk kumpul-kumpul, selain itu istri gw jarang
ada di rumah karena dia lebih sering traveling keluar negeri untuk
mengurus bisnis baju bayinya. Sedangkan gw bekerja di sebuah Perusahaan
Swasta bergerak dibidang otomotif sebagai Legal Assistant Director.
Selama gw bekerja selalu bergelut dengan dunia malam, terutama pada saat
mengurus perizinan perusahaan. Oleh karena itu gw memutuskan untuk
membuat bisnis club malam di kota kembang dan kota metropolitan. Bisnis
ini tidak diketahui oleh keluarggw.
Singkat cerita, sore hari jam 17.00 tanggal 20 Juli 2016, aya meminta izin kepadgw untuk pulang malam
“Pa, ade mau pulang malam yah?? Pliss plisss…” ucapnya sambil bergaya manja kepadgw.
“Aya mau kemana pulang malam?? Malamnya jam berapa?? Sama siapa” tanygw kembali.
“Ade mau clubbing yah, sama geng ade, boleh yah yah?? Sekalian pinjem biante yah pa? hehehhe…” balasnya.
“wah wah wah, anak papa sekarang jadi anak gaul. Boleh tapi jangan
nginep di orang lain yah, kamu langsung pulang ke rumah setelah
clubbing” tekan ku.
“siap bosssssss, ade pake cc yang papa kasih yah?? Hehhee, oh iya pa,
kalau teman-teman ade boleh ikut nginep di rumah g pulang dugem??” Tanya
aya kepada gw.
“boleh, yang penting bukan kamu yang nginep di tempat temen kamu, ya
udah papa mandi yah” ucapku sambil mencium kening aya, lalu kemudian gw
ke kamar mandi.
Dalam hati gw senang sekali anakku pergi clubbing dikarenakan gw pun
bisa pergi clubbing ke club gw karena hari ini club gw lg ngadain event +
ladies night juga, pasti banyak daun muda bertebaran hehehe.
Jam 22.00 aya dan teman-temannya izin pamit kepada ku untuk clubbing.
Birahi ku meningkat saat melihat febby menggunakan mini dress yang
mengungkap toket dan pahanya yang mulus, kutaksir toketnya kurang lebih
36B (ternyata 36C setelah ku konfirmasi ke doi). Aku menatap terus febby
dari awal mereka pamitan hingga mereka pergi, febby pun melirik gw
dengan pandangan menggoda, kalau tidak ada anakku mungkin febby sudah
kupepet sedari tadi.
Setelah anakku pergi aku langsung bersiap-siap menuju clubku, ku
kendarai si kuda merah agar dapat mengangkut cewe-cewe nanti di tempat
clubbing. Jam 23.30 aku sampai di clubku, selesai parkir aku ke warung
dekat club ku untuk membeli korek, kemudian aku berjalan ke club ku,
pegawai-pegawai club menyadari kehadiran ku dan menyapa. Saat masuk ke
area receptionist terjadi adu mulut antara security club dengan
gerombolan cewe yang mau masuk, aku menanyakan kepada Sinta receptionist
club ku.
“Sin ini kenapa kok malah g dikasih masuk itu anak-anak??” tanyaku.
“belum cukup umur pak, mereka belum ada KTP” jawab Sina.
“Oh gtu, oke gw coba jelasin deh” jawabku sambil berlalu ke arah gerombolan cewe itu.
“Adik-adik, club ini hanya boleh buat 18+, kalau belum punya KTP g boleh
masuk” ucapku dari belakang mereka. Saat ketua gerombolan cewe itu
(karena doi yang paling marah2) hendak membantahku, aku kaget karena
gerombolan cewe yang tidak diizinkan masuk ke club ku adalah anak ku dan
teman-temannya.
“Papa?? Kenapa papa ada disini?? Pa ade g boleh masuk lahhhhh, gara-gara ade belum ada KTP” jelasnya.
Akupun hanya terdiam.
“Hah?? Papa?? Serius??” Tanya security gw Abdul kepada aya.
“Serius laaaaahhhh, pa jelasin deh coba” ucap zara sambil kesal.
“iya dul anak gw” kata gw ke abdul.
“waduhhhhh, maaf non, maaf pak, saya g tau, silahkan non-non masuk, boleh kan pak?” Tanya abdul.
“Iya dul kasih masuk aja” jawab gw sekenanya, sambil berusaha mencari
alasan apabila anak gw bertanya soal hubungan club ini dengan gw.
Lalu gw, anak gw dan temen-temen anak gw masuk ke club, gw pun mengajak
mereka ke table VVIP yang special buat gw dan rekan-rekan gw biasanya.
Aya pun menanyakan perihal kenapa karyawan club pada segan saat aku
bilang aya anak ku, dan mengapa mereka mengizinkannya. Akhirnya aku
meminta mereka semua untuk berjanji tidak membocorkan masalah ini kepada
orang lain terutama istri gw. Mereka pun setuju dan berjanji untuk
tidak membocorkan masalah ini. Akhirnya gw menjelaskan bahwa gw adalah
pemilik dari club malam tersebut, anak gw dan teman-temannya pun shock
dan berdecak kagum, mereka senang sekali mengetahui bahwa aku pemilik
club malam tersebut, terutama aya.
“Wahhhhh serius pa?? kerennnn, ade boleh clubbing sering-sering yah pa sama temen ade??” Tanyanya.
“Lahhhh malah mau clubbing terus kmu de, jangan dong, g baik, klo
sesekali boleh lah papa izinin selama mama g tau, kmu tau kan mama rudet
soal kek ginian” jawabku.
“siap paaaaaa, pas g ada mama ade boleh clubbing yang sama temen-temen
ade?? Yah yah yah??” tanyanya sambil manja manja memeluk tanganku.
“iyah iyah, asal di club papa doang yah, jangan club lain” jawabku.
Akhirnya aku menikmati malam itu bersama anak dan teman-teman anakku.
Kami memesan 4 botol minuman untuk Kami minum beserta snack. Dari awal
duduk aku melirik-lirik kearah febby, saat anakku melihat ku aku
langsung mengalihkan pandangan ke yang lain, namun lama kelamaan anak ku
pun membisikan sesuatu kepadaku.
“Pa, papa suka yah sama febby?? Soalnya dari di rumah ade liat papa ngeliatin dia terus, plis jangan boongin ade” Tanya aya.
Gw yang masih kaget gelagapan menjawabnya, namun akhirnya daripada
menjadi masalah yang besar gw mengatakan yang sejujurnya kepada anakku
“iyah de, papa suka sama febby, maafin papa yah de, jangan bilang mama
yah de” jawabku.
Kemudian aya ketawa-ketawa setelah mendengar pengakuanku dan membisikan
ke febby, febby pun senyum-senyum sendiri sambil melirik ku. Kembali aya
membisikan sesuatu kepadaku “pa, febby juga suka tuh sama papa, ade
pindah tempat duduk yah, ade izinin papa sama temen-temen ade karena
papa baik banget sama ade, tapi ade mohon papa jangan pake hati sama
mereka, ade g mau papa sama mama cerai”.
Aku yang mendengar penjelasannya sangat senang sekaligus shock karena
jalanku buat tidur dengan teman-teman anakku telah terbuka, aya dan
febby bertukar tempat duduk, febby duduk disebelahku dan kami mengobrol.
Tak lama berselang anakku mengajak teman-temannya untuk dance di dance
floor, aku dan febby menolak dan lebih memilih dance di table kami,
anakku pun menjawab “iya deh iya, yg lagi pdkt hahahha, feb barang bokap
gw gede loh, service yang maksimal yah feb hahahhaha” ucapnya sambil
lari kabur.
Gw pun antara shock dan malu saat anak gw berucap hal tersebut, namun gw memaklumi karena dia mungkin sudah mabuk.
Tinggal gw sama febby di table tersebut, gw pun memeluknya lembut, tak
sengaja toketnya menempel ke dadaku, birahiku naik, akupun menciumnya
dengan lembut, diapun tidak menolak, akhirnya makin lama aku menciumnya
penuh nafsu dan diapun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Sedikit
banyak aku kaget dikarenakan seorang anak perempuan berumur 15-16 tahun
sudah sangat mahir French kiss, kami pun berdiri untuk dance dan sambil
berpelukan berhadap-hadapan. Daripada dance lebih tepatnya gw sebut make
out sambil dance, karena lebih fokus kepada French kiss, disela-sela
akupun meremas toketnya yang besar dan pantatnya yang sekal, kontolku
yang mulai berdiripun menempel di perutnya, tak lama dia berbisik “om,
gede banget kontol om, febby sukaaa, jadi sange nih om febbynya”
bisiknya.
Aku pun membalas bisikannya “kmu nginep ke rumah om kan?? Kalau iya, ntr
klo aya tidur kmu ke kamar om yah, ketok 3x biar om tau itu kamu, om
juga sange syg pengen entotin kmu, pasti sempit banget keknya”.
“iyah om febby ke rumah om kok, oke om, puasin febby yah om, febby lg pengen sama om-om seumur om” bisiknya.
“kenapa emang feb??” tanyaku.
“soalnya kata yang lain, enakan sama om-om daripada sama seumuran,
katanya lebih gede dan tahan lama om hihihih, pacar febby g sampe 5
menit udah ngecrot om” ucapnya.
Aku shock mendengar penuturan febby, lalu kutanyakan apakah aya pernah
berhubungan intim dengan laki-laki atau tidak, "g pernah om klo aya, aya
katanya suka sama cowo, cmn dia blm dapet cowo itu, dia cmn mau ML sama
cowo itu om, tenang om aya masih perawan hehehe" jawab febby.
Kami keluar dari club jam 03.00 pagi, aya sudah sangat tepar sehingga
angel terpaksa menyetir mobil mereka, sedangkan aku pulang sendiri ke
rumah. Sesampai di rumah mereka belum datang, aku mempersiapkan segala
sesuatu agar mereka dapat tidur, berselang 15 menit dari aku tiba
mereka datang. Aku gendong anak semata wayang ku ke ranjangnya, saat
hendak menuju kamar aku melirik febby dan febby berkedip kepadaku, aku
semakin sumringah dan sange ingin segera menyetubuhi febby.
jam 04.30 ada yang mengetok pintuku 3 kali, saat ku buka ternyata febby
berada di depan pintu dan telah melepaskan bra yang menghalangi toket
indahnya, akupun langsung menciumnya, saking sangenya aku langsung
memeluk dan menariknya keranjang hingga lupa menutup pintu dengan rapat.
Kurebahkan febby ke ranjang sambil mencium leher dan menurunkan lengan
dressnya, aku yang hanya menggunakan kimono mau tidak mau kontolku
menjulang keluar, sambil kuciumi leher febby tangannya tidak mau diam
dan menjamah kontolku, "om gila gede dan panjang banget sshhhh…” ucapnya
sambil mendesah.
Kubuka kimonoku dan menjulang tinggi lah kontol yang bagiku berukuran
biasa saja hanya 22 cm dengan diameter 5 cm itu. Kulepaskan satu persatu
pakaian yang membalut tubuh febby dari dress hingga ku sisakan cd
terpasang, terpampang lah toket berukuran 36 C itu “feb gila toket kamu
gede banget sayang, om suka banget…” ucapku horny.
“biasa aja ah om toket febby, om tuh yg kontolnya gede banget, febby
jadi ngeri-ngeri sedap ngebayanginnya kalau entotin memek febby om…”
ucapnya.
“ah standart kok feb kontol om, sepong kontol om yah sayang” ucapku sambil menyodorkan kontolku ke mulutnya.
“iyah om, oh my gosh gede banget, g akan cukup mulut febby” katanya seraya menjilat-jilat kontolku.
Saat febby mulai menyepong kontol ku yang perkasa, ku elus-elus memeknya
dari luar cd, kemudian kulepaskan cd yang membalut tubuhnya, kulihat
memek yang ranum, baru sedikit bulu-bulu tipis yang berada disamping
memeknya, hal ini membuatku semakin horny. Kusodok perlahan mulutnya
dengan kontolku sembari tangan kanan ku mengelus dan mengocok memeknya
perlahan, febby hanya bisa mendesis atas hal tersebut.
Kemudian aku pun naik ke ranjang dan merubah posisi menjadi 69 sambil
tidak melepaskan kontolku dari memeknya. Ku sapu memeknya dengan lidah,
kemudian ku jilat jari tengahku dan perlahan memasuki liang memeknya
yang masih pink tersebut “oughhhhhh…enak ommmmm, baru pake jari aja udah
enak banget om, emang beda kalau ngentot sama om-om ada foreplaynya
dulu g langsung maen sodok, oughhhh…terushhhh ommmm…” lenguh febby.
Sepertinya dia sudah sange berat, kucabut kontolku dari mulutnya, ku
rubah posisi menjadi dibawahnya dan ku jilat memeknya sambil ku masukan
jari tengah ke memeknya dan ku hisap klentitnya.
“ommmmm, febby g kuatttttt, masukin kontol om plissss…febby udah pengen
di entot ommmm…shhhhttttt…enak banget ommm…” desahnya. Aku tidak
langsung mengabulkan permintaanya masih ku mainkan memek dan klentitnya
dengan lidah dan jariku.
“ommmmm, udah dong siksa febbynya…febby ingin di entot pake kontol om…plissss…” desak febby.
“febby mau di entot sama om?? Febby janji g akan minta di entot sama
pacar febby?? Kalau iya om mau entot febby, tp kalau engga segini aja
yah” ucapku jahil.
“oughhhh, engga ommmmm febby cmn mau di entot kontol om, febby g akan
minta jatah ke pacar febby lg, febby mau jadi budak seks om, kapanpun om
mau setubuhin febby, febby mau ommmmm…plis om masukinnnn, febby udah
mau nyampe ommmmm…” ucapnya. Semakin dia menginginkan kontolku aku
semakin jahil, tau dia akan sampe kupercepat jilatan dan sodokan jariku
di memeknya, g sampe 5 menit febby pun teriak “ohhhh shittttt…om febby g
kuattttttt…febby sampe ommmmmmmm…oughhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…” teriaknya
orgasme *srettt..srett..srett*.
Ku sedot dalam-dalam air mani febby hingga tak bersisa, febby terkulai
lemas, ku ambil air dingin yang telah kupersiapkan sebelumnya, kuberikan
kepadanya sambil mengangkat badan dan kepalanya “minum dl sayang biar
tenaga kmu pulih” ucapku.
“makasih om, gila-gila baru pertama kali aku nyampe om, nikmat banget,
ini baru sama tangan om, apalagi sama kontol om” ucapnya sambil meminum
air dingin yang ku berikan.
Setelah minum febby istirahat, namun aku menghisap toketnya sambil
tanganku yang lain meremas dan menarik putting toketnya yang lain.
Menerima rangsangan di sela-sela istirahat membuat febby sange kembali
dan mengelus kontolku dengan lembut, kemudian dia mengocok kontolku
dengan tangannya. Rangsangan demi rangsangan ku lancarkan dari menghisap
toket, meremast toketnya hingga mengelus memeknya, tak sampai 5 menit
febby udah on kembali. Akupun bediri diatas ranjang dan mendudukan
febby, ku sodorkan kontolku kemulutnya kemudian febby pun membuka
mulutnya, ku entot mulut kecilnya dengan kontolku yang besar dan perkasa
hingga mentok ke tenggorokan, febby pun keselek karenanya. Aku yang
sudah tak kuat ingin mencicipi memek febby pun akhirnya turun dari
ranjang, dan ku tarik febby ke tepi ranjang, ku ludahi memek dan
kontolku untuk mempermudah sodokanku masuk ke memeknya.
“pelan-pelan yah om, gede banget soalnya kontol om…” ucap febby.
“iyah sayang om pelan-pelan” jawabku. Ku gesek memeknya dengan kontolku,
sambil mencoba menerobos masuk memeknya, 15 kali aku gagal, di
percobaan yang ke 16 kontolku masuk hanya kepalanya, kemudian ku gerakan
perlahan sambil mencium bibirnya dan meremas toketnya.
“ughhhhhh, gede banget sih kontol om, kepalanya doang aja udah kerasa
gede, apa lagi masuk semua om…shhhhhh…enakkkkkkk…” ucap febby.
Saat kurasa memeknya mengeluarkan cairan pelicin ku sodok memeknya
dengan keras “awwww…ommmmm…gedeeeee…sakittttt tapi enakhhhhhh…” dan
akhirnya masuk sebagian kontolku, ku diamkan dahulu sementara agar
memeknya beradaptasi dengan ukuran kontolku.
“sayang memek kmu sempit banget…om suka bangettttt…bahaya nih bisa-bisa om ketagihan gmn dong? Huhuhuhu” ucapku.
“klo om mau minta aja om, febby seneng banget klo bs muasin om, emang
memek febby enak banget yah om?? Enak mana sama memek tante om??”
tanyanya.
“enak memek kmu sayang, sempit banget, khas abg…om suka banget syg…kmu
jadi simpanan om mau g syg?? Tapi jangan blg-blg aya yah…om ketagihan
banget sama memek kmu syg…oughhhhh…” ucapku. Kemudian ku gerakkan
perlahan kontolku di memeknya, rasanya memeknya ketarik keluar saat ku
tarik kontolku, dan menjorok kedalam saat ku sodok memeknya.
“ehmmmmm…nikmat ommmmmmmm…boleh febby panggil om papa?? Selain simpanan
febby mau om anggap sebagai anak om juga, boleh yah?” tanyanya.
“boleh sayang…enak banget memek kmu putriku sayang…papa suka banget
memek kmu anakku…oughhh…” desahku sambil mengucapkan role play yang ia
mau.
Kugerakan semakin kencang sodokan kontolku di memeknya, kontolku hanya
masuk setengah lebih sedikit dan itu sudah mentok. Makin ku percepat
kocokan ku di memeknya, febby pun menggigit bibirnya, aku yang berada
diatasnya makin sange atas hal ini.
“paaaaa, entotin febby paaaa, entotin anakmu ini pa…hamilin febby
paaaaa…febby pengen punya anak dari papa…” ucapnya ngawur, mungkin
kenikmatan yang dia terima sudah sampai ubun-ubun sehingga role play
yang kami lakukan berasa nyata.
“iyah sayang, papa suka banget memek kmu, papa akan entotin memek kmu
sering sayang, papa juga pengen nanem benih papa di Rahim kmu
sayang…oughhhh…” ucapku yang juga sudah terjerumus dalam surga
kenikmatan dunia.
Kuangkat kaki febby kemudian ku kesampingkan dan rapatkan kaki febby
sehingga posisi febby miring ke kanan. Semakin rapat kurasakan nikmat
memeknya, berselang 5 menit memek febby berkedut.
“papaaaaaaaaaaa, febby mau nyampe lagiiiiiiii…kontol papa nikmat
bangettttt…oughhhhhhhhhhhhhhhhh…fuck me papa…entotin anakmu ini
papa…hamilin febby papa…febbyyyyyyy nyampeeeeeeeeeeeee paaaaaaaaaa…”
teriaknya saat orgasme kedua, kurasakan semprotan cairannya ke kontolku
mengalir deras, memeknya semakin licin dan semakin nikmat.
Aku tidak memberi jeda istirahat kepadanya ku angkat badannya hingga dia
berada diatasku, dia memeluk ku tengkurap, ku sodok memeknya dari bawah
hingga ranjang kami berdecit saking kencangnya ku sodok memeknya.
Selang 10 menit aku yang menyodok, tenaga febby pulih, diapun
menggoyangkan memeknya di kontolku, posisi WOT adalah salah satu posisi
favorite ku karena aku merasa dilayani oleh febby, febby sangat jago
mengulek kontolku, “oughhhhhh…yessss…fuckkkkkk…yeahhhhhh…emphhhhh…”
hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Setelah 30 menit posisi WOT aku merubah febby menjadi membelakangi ku,
akupun menyuruh dia untuk menungging, tanpa melepas kontolku dari
memeknya kami melakukan posisi favorite ku yaitu Doggy Style. Ku genjot
memeknya dengan keras “ohhhh yeahhhhh…you like it baby?? Do you like my
dick?? My little sluttt…fuckkkkk yeahhhhh…” racau ku.
“yes daddy, fuck meeeee…harderrrrr…fasterrrrrr…im your bitch daddy, oh
yessss… I like your dick very much, I want it inside my pussy
everyday…fuck me daddy, fuck your whore daughter…” racau febby.
Semakin lama kupercepat genjotan di memeknya, ku tarik rambutnya
layaknya dia adalah kuda yang sedang ku tunggangi, ku tampar pantatnya
perlahan sambil kadang-kadang ku remas payudaranya dengan kasar. Tak
terasa sudah 20 menit aku mengentoti febby dengan gaya doggy style,
tiba-tiba febby meracau kembali “papaaaaaa…anak mu mau sampe lagi
paaaaaaaa…fuck me harder paaaaa…ough yeahhhhhhh…”.
“tahan sayang, papa juga bentar lg sampeeeeee…memek kmu enak banget syg,
lebih enak dari memek istri papa…kamu harus jadi simpanan papa…papa
akan entotin kmu tiap hari sampe kamu hamil syg…oughhhh yeahhhhhh…”
racau ku.
“paaaaaaaaaa…febby g kuat lagiiiiiiiiiiiiiiii… febby sampe
paaaaaaaaaaaaaa… oughhhhhh…shitttttttttttttt…enak
bangettttttttttt…*srett sreett sreet* ”, “papa juga sampe
sayanggggggggg, terima sperma papa di rahim kmu
sygggg…oughhhhhhhhhhh…enakkkkkkkkkk…*crottttt…crotttttt…crotttttt…*”
lebih dari 10 kali sperma ku menyemprot rahimnya, mungkin karena
memeknya yang sangat nikmat ditambah sudah 1 minggu aku belum bersetubuh
dengan istriku.
Kami berdua lunglai, ku peluk dia dari belakang sambil ku kecup
lehernya, “makasih yah syg atas kenikmatannya malam ini” ucapku sambil
memeluknya, “iyah om sama-sama, febby puas banget om di entot om, semoga
ini g yang terakhir kali febby ngerasain nikmatnya kontol om” jawabnya.
Aku melihat jam sudah menunjukan 06.00 pagi, Kami pun tertidur sambil
berpelukan dan kontolku masih menancap di memeknya.
No comments:
Post a Comment