Tuesday 29 May 2018

Pertualanganku dengan Teman Anakku 3

Aku, Sarah dan Chintya

(3rd Story “When One is not Enough”)


Thanks buat agan-agan yang support gw buat nulis cerita-cerita sex pengalaman gw pribadi yang ada di thread : "Pertualanganku Dengan Teman-Teman Anakku", karena ada request serta support dari agan-agan dan para suhu untuk melanjutkan cerita gw, gw akan ceritakan pengalaman gw selanjutnya, yaitu dengan Sarah dan Chintya.

Buat agan-agan yang baru baca cerita gw ini untuk pertama kalinya gw akan kenalin siapa diri gw terlebih dahulu. Nama gw Agung 48 tahun, kisah yang akan gw ceritakan adalah kisah pada saat gw masih berumur 45 tahun.

Gw memiliki anak perempuan semata wayang yang bernama Zara, panggilan sayang gw buat anak kesayangan gw adalah “aya”. Aya berumur 15 tahun, dia salah satu idola di sekolahnya. Kecantikan anak gw menurun dari ibunya yang cantik. Di sekolahnya aya tergolong anak yang supel, dia memiliki geng yang terdiri dari siswi-siswi sekolahnya yang terdiri dari 7 orang, yang terdiri dari Zara (anak gw), Laura, Chintya, Sarah, Febby, Angel dan Irene. Dalam cerita ini sebelumnya gw telah menceritakan persetubuhan gw dengan temannya Febby, untuk yang sekarang yang akan gw ceritain adalah hubungan persetubuhan gw dengan kedua teman anakku yaitu Sarah dan Chintya. Semoga agan-agan suka.

-----------------------------------------------------------------------------

Chapter 1 : Prologue

Hubungan persetubuhan ku dengan febby dan laura masih terus berlanjut hingga saat ini, walaupun sudah tidak se intense dulu lagi namun kedua abg tersebut tetap ku berikan nafkah lahir dan batin sebagai simpanan. Namun dikarenakan kesibukanku yang meningkat dikarenakan promosi yang kuterima mengharuskanku menjadi sering keluar kota. Jujur aku kurang suka travel yang disebabkan pekerjaan, mengapa?? Mungkin agan-agan dan para suhu yang memiliki jabatan senior manager keatas mengetahui pola ini, yaitu “Golf Court as an Negotiation Places”, olahraga Golf sudah tidak asing lagi sebagai ajang “Negosiasi” antar perusahaan dengan pemerintah, Golf dianggap sebagai olahraga yang “memperlancar” hubungan bisnis dengan perusahaan lain ataupun pemerintah. Hal ini dikarenakan pada saat kita melakukan Golf terdapat “Private Session” pada saat kita hendak pindah dari court 1 ke court yang lain, dimana “under table” sering terjadi disana.

Selain itu Golf merupakan ajang “adu kekayaan” antar Golfer, dimana terkadang kami mencari Caddy di salah satu perusahaan majalah dewasa, dan kami melakukan bidding agar mereka dapat menjadi Caddy kita saat bermain golf.

Kejadian ini terjadi di bulan September 2016, dimana pada saat akhir tahun baik pemerintah, perusahaan ataupun BUMN memiliki budget yang harus dihabiskan, disinilah posisi gw sebagai Director of HCLC (Human Capital and Legal Corporate) harus melakukan negosiasi agar memperoleh informasi bahkan approval dari penawaran yang dilakukan oleh divisi Sales and Marketing.

Berdasarkan meeting BOD aku dan rekanku Edmund harus mengikuti event golf yang diadakan salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, dimana pada event tersebut terdapat 4 Direktur yang harus kami ber 2 approach. Setelah meeting aku kembali ke ruanganku, aku pun memanggil laura untuk menghadap ke ruanganku. “laura, tolong registrasi event Golf yang diadakan PT. P*******A yah, atas nama saya dan pak Edmund” kataku, “baik pak, ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanyanya, “ummm…tolong kunci pintunya…” ucapku, laura mengerti apa yang aku inginkan, buat agan dan suhu yang belum mengetahui fisik laura, tingginya 160 cm, kulitnya kuning langsat namun terdapat campuran belanda, toketnya berukuran 34 C, putingnya berwarna pink dan vaginanya baru ada sedikit bulu tipis dan keperawanan laura aku yang mendapatkannya hehehe(read 2nd story), btw doi mirip sama riley reid tapi toketnya lebih gede dan lebih kenceng dan kulitnya lebih mulus dari riley reid.

Setelah mengunci pintu laura menghampiriku yang sedang duduk sambil melepaskan kancing bajunya dan melepaskan CD nya, dia tau waktu yang ku punya tidak sedikit, langsung saja dia membuka sabuk dan resletingku. Dikeluarkannya kontolku yang besar dari sarangnya sambil menciumiku penuh nafsu.

“yahhhh… laura kangen dientotin ayah…” ucapnya (buat yang tidak tau kenapa laura memanggil aku ayah, baca terlebih dahulu 2nd story). Diapun bersimpuh di hadapanku dan mulai menjilati kontolku.

“uhhhhhh… enak syggggg… ayah juga kangen entotin kmu… isep kontol papa syggggg… buat ayah ke enakan sygggggggg…” racauku sambil menikmati jilatan dan hisapan yang dilakukan oleh laura kepada kontolku.

“slurpppp…slurppppp…slurppppp…” hanya itu saja yang terdengar dari mulut laura, tanganku pun langsung bergerilya melepas bra yang dia kenakan. Setelah bra yang menghalangi terlepas aku meremas kedua toketnya dengan penuh nafsu. Toketnya yang masih kencang sangat membuatku bernafsu dan ingin melakukan tits fuck.

“sygggg…tits fuck kontol ayah syg…laura pun menurutinya, dia berdiri kemudian membungkuk dan menempelkan toketnya ke kontolku, namun kepala kontolku tetap dihisapnya, rasa ngilu, geli, nikmat dan sange menjadi satu. Kurang lebih 10 menit kami melakukan tits fuck, kemudian ku angkat dia dan ku tidurkan di meja kerjaku, ku gesekan kepala kontolku di lubang memeknya sambil menghisap toketnya.

“oughhhhh…yahhhhh…enak bangetttttt…masukin plisssss kontol gede ayah ke memek lauraaaaaa…laura udah g kuat yahhhhhhh…” racaunya yang sedang menahan birahi.

“mau ngapain syg kontol ayah di masukin ke memek kmu??” godaku sambil tetap menggesekan kepala kontolku di lubang memeknya.

“ouggggghhhh…shittttttt…hufttttttt…ayah jahaattttttt, laura pengen ayah entotttttttttt…pengen ayah setubuhiiii…pengen di semprot sperma ayahhhhhh…” ucapnya.

“okee sygg…ayah masukin sekarang yah kontol ayah ke memek kmu…nikmatin kontol ayah syggggg…oughhhhhh” ucapku seraya menancapkan kontolku di liang surgawi miliknya. Entah kenapa setiap ronde 1 persetubuhanku dengan laura, memeknya selalu terasa sempit, padahal sudah berkali-kali menerima sodokan kontolku. Untuk mempermudah masuknya kontolku ke memeknya, kuangkat kaki kanannya dengan lengan kiriku keatas sembari mengarahkan kontolku ke memeknya dengan tangan kananku. *slepppppp* bunyi kontolku saat telah masuk ¾ nya ke lubang surgawi milik laura.

“sempit yanggggggg…udah mentok pulaaaaa ughhhhhh…”racauku sembari menggenjot memeknya perlahan.

“uhhhhhhhhhh…gedeeeeeeeeee…panjanggggg…nikmaddddhhhhh yah kontol ayahhhhh…” racaunya setelah menerima kontolku di memeknya.

Kukocok perlahan tapi pasti memeknya yang sempit itu sambil meremas-remas toketnya. Makin lama kupercepat gerakan di memeknya, kuturunkan kakinya yang tadi kuangkat, kemudian ku cekik lehernya untuk menjaga agar dia tidak terdorong mundur agar aku dapat mempercepat genjotanku.

*slepppp…slepppp…sleppppp* bunyi gesekan kontolku dengan memeknya, ku lepaskan cekekanku dan ku tindih laura, ku ciumi bibir dan lehernya dengan penuh nafsu sambil mempercepat tempo genjotanku di memeknya.

“oh shittttt…your pussy is so good for my dickkkkkkkk my little sluttttt…fuckkkkkkk yeahhhhhhhhhh…” racau ku.

“oh yessss daddyyyyy, fuck your little slut pussy daddyyyyyy…fuck your adopted daughter pussy daddyyyyyy…fuck me fasterrrrr…I love you so much daddyyyyy…I love your dick so damn muchhhhhh…”racaunya. Di sela-sela menggenjot memek laura, aku merasakan kedutan-kedutan yang keluar dari memeknya memijat-mijat kontolku, pertanda dia hendak keluar.

“ohhhhhh daddyyyyy…im gonna cummmmm…yesssss daddyyyyyy…harderrrrrrrr fasterrrrr…oh shitttttttt… im cummmmmmminggggggggg *srettttt sretttt sretttttt*” teriaknya saat menerima orgasme pertamanya.

Aku pun mendiamkan kontolku diam terlebih dahulu di memeknya agar dia menikmati orgasmenya, setelah kurasa kedutanya berakhir, aku cabut kontolku dari memeknya, ku tawarkan laura minum untuk menghapus dahaganya setelah ku setubuhi “syg mau minum apa?? Orange juice atau liquor?” tanyaku.

“orange juice aja yah…” ucapnya sembari mengatur nafasnya setelah orgasme. Aku pun menuangkan orange juice dingin untuk laura dan jack d double with ice untukku. Ku berikan gelas berisi orange juice kepada laura, minuman tersebut langsung diteguknya sampai habis. Setelah istirahat sejenak, aku menyuruh laura menghadap cermin di ruanganku sembari menopang nya di depan cermin tersebut.

Ku ludahi kontolku dan kutusuk memeknya dari belakang, laura yang belum siap kaget dengan sodokannyu “heeeghhhhh…” rintihnya saat sodokan kontolku dari belakang masuk ke memeknya. Ku genjot memenya perlahan sambil mencium tenguknya, sesekali ku lihat ekspresinya menggigit bibir bawahnya saat kusetubuhi.

“enak syg kontol om??” tanyaku, “enakkk ommmmm…pake bangetttt…ughhhhhh…” jawabanya. Ku percepat laju genjotan ku di memeknya sambil meremas-remas toketnya dari belakang. Tangan kiriku masih meremas-remas toketnya, namun entah kenapa, tangan kananku mendadak ingin masuk ke lubang pantatnya. Ku usap-usap lubang pantatnya dengan jempol ku sambil tetap menggenjot memeknya dalam tempo medium. Ku hisap tanganku untuk memberinya ludah, kemudian perlahan ku masukan jempolku lubang anusnya.

“Oughhhhh…yahhhhhh kenapa dimasukin ke situuuu…ughhhhhh…jorok yahhhhhhh…” ucap laura.

“ayah pengen anak kmu nak kapan-kapan, jadi ini preparation dulu nak, enak kan syg di entot sambil dimasukin tangan ayah ke anus kmu??” tanyaku.

“enak yahhh…tapi tangan ayah ntr jd kotorrrrr…oughhhh shitttttt…penuuhhhh banget kedua lubah laura yahhhhhhhh…” jawabnya.

Anus laura semakin lama semakin bisa menerima jempolku yang mengocok lubang anusnya, semakin cepat genjotanku di memeknya, semakin cepat pula kocokan jempol ku di anusnya.

“fuckkkkkkk…enak banget syg entotin kmuuuuuu…” ucapku sambil memandang dia melalui cermin.

“iya yahhhhhhh…oughhhhhhh…kontol ayah emang superrrrrrrrr…bisa muasin cewe yg ayah setubuhin…fuckkkkkkk…shitttttttt…shhhhhhhhh…bunda beruntung banget punya ayah sebagai suami…ougghhhhhh” racaunya di sela kenikmatan yang sedang kami rengkuh bersama.

Aku yang merasa pertahananku akan jebol sebentar lagi, melepaskan jariku dari anusnya, kemudian ku kesampingkan wajahnya dan ku tekan ke arah cermin.

“oughhhhhh…sygggggggggg…memek kmu nikmat…ayah g kuat lagi sygggggg…ayah pengen di puasin kmu terussshhhhh…ayahhhhh maauuuuuuuuuuu sampeeeeeee…” racauku.

“sama yahhhhhhh…laura juga mau sampeeeee…shhhhhhh…nyampein bareng yahhhh…lebih kenceng yahhhhhhhh…semprotin rahim aku dengan sprema mu yang nikmat itu yahhhhhhhh…oughhhhhhh…” racaunya.

Dengan seluruh tenaga yang ada dan muntahan yang sudah ada di puncaknya, aku semakin mempercepat genjotanku di memeknya.

“ayahhhhhhhhhhhhhhhhhh…lauraaaaa nyampeeeeeeeee…ouggggghhhhhhh… kontol ayah nikmat bangettttttttt…oughhhhhhhh…fuckkkkkkkkk I want your cumms dadyyyyyyyyyy…*sretttttt… srettttttt…srettttttt*” teriak laura saat orgasme keduanya.

“sygggggggggg…ayah nyampeeeeeeee…terima sperma ayah di rahim kmu sygggggggg…oughhhhhhhh… take my cumms my sluttttttttttt…fuckkkkkk yeahhhhhhhhh… *crotttt crotttttt crottttttttttt*” teriakku saat menerima orgasme, ku tembakkan rahimnya dengan semprotan 7 kali, ku tekan kontolku sedalam-dalamnya agar dia semakin merasakan .

Akupun memeluknya dan menciumnya dengan lemas, kami pindah ke sofa untuk beristirahat, sembari laura tidur di pahaku, aku mengecek jadwal meeting hari ini.

No comments:

Post a Comment