Aku, Sarah dan Chintya
(3rd Story “When One is not Enough”)
Thanks buat agan-agan yang support gw buat nulis cerita-cerita sex pengalaman gw pribadi yang ada di thread : "Pertualanganku Dengan Teman-Teman Anakku",
karena ada request serta support dari agan-agan dan para suhu untuk
melanjutkan cerita gw, gw akan ceritakan pengalaman gw selanjutnya,
yaitu dengan Sarah dan Chintya.
Buat agan-agan yang baru baca cerita gw ini untuk pertama kalinya gw
akan kenalin siapa diri gw terlebih dahulu. Nama gw Agung 48 tahun,
kisah yang akan gw ceritakan adalah kisah pada saat gw masih berumur 45
tahun.
Gw memiliki anak perempuan semata wayang yang bernama Zara, panggilan
sayang gw buat anak kesayangan gw adalah “aya”. Aya berumur 15 tahun,
dia salah satu idola di sekolahnya. Kecantikan anak gw menurun dari
ibunya yang cantik. Di sekolahnya aya tergolong anak yang supel, dia
memiliki geng yang terdiri dari siswi-siswi sekolahnya yang terdiri dari
7 orang, yang terdiri dari Zara (anak gw), Laura, Chintya, Sarah,
Febby, Angel dan Irene. Dalam cerita ini sebelumnya gw telah
menceritakan persetubuhan gw dengan temannya Febby, untuk yang sekarang
yang akan gw ceritain adalah hubungan persetubuhan gw dengan kedua teman
anakku yaitu Sarah dan Chintya. Semoga agan-agan suka.
-----------------------------------------------------------------------------
Chapter 1 : Prologue
Hubungan persetubuhan ku dengan febby dan laura masih terus berlanjut
hingga saat ini, walaupun sudah tidak se intense dulu lagi namun kedua
abg tersebut tetap ku berikan nafkah lahir dan batin sebagai simpanan.
Namun dikarenakan kesibukanku yang meningkat dikarenakan promosi yang
kuterima mengharuskanku menjadi sering keluar kota. Jujur aku kurang
suka travel yang disebabkan pekerjaan, mengapa?? Mungkin agan-agan dan
para suhu yang memiliki jabatan senior manager keatas mengetahui pola
ini, yaitu “Golf Court as an Negotiation Places”, olahraga Golf sudah
tidak asing lagi sebagai ajang “Negosiasi” antar perusahaan dengan
pemerintah, Golf dianggap sebagai olahraga yang “memperlancar” hubungan
bisnis dengan perusahaan lain ataupun pemerintah. Hal ini dikarenakan
pada saat kita melakukan Golf terdapat “Private Session” pada saat kita
hendak pindah dari court 1 ke court yang lain, dimana “under table”
sering terjadi disana.
Selain itu Golf merupakan ajang “adu kekayaan” antar Golfer, dimana
terkadang kami mencari Caddy di salah satu perusahaan majalah dewasa,
dan kami melakukan bidding agar mereka dapat menjadi Caddy kita saat
bermain golf.
Kejadian ini terjadi di bulan September 2016, dimana pada saat akhir
tahun baik pemerintah, perusahaan ataupun BUMN memiliki budget yang
harus dihabiskan, disinilah posisi gw sebagai Director of HCLC (Human
Capital and Legal Corporate) harus melakukan negosiasi agar memperoleh
informasi bahkan approval dari penawaran yang dilakukan oleh divisi
Sales and Marketing.
Berdasarkan meeting BOD aku dan rekanku Edmund harus mengikuti event
golf yang diadakan salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, dimana pada
event tersebut terdapat 4 Direktur yang harus kami ber 2 approach.
Setelah meeting aku kembali ke ruanganku, aku pun memanggil laura untuk
menghadap ke ruanganku. “laura, tolong registrasi event Golf yang
diadakan PT. P*******A yah, atas nama saya dan pak Edmund” kataku, “baik
pak, ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanyanya, “ummm…tolong kunci
pintunya…” ucapku, laura mengerti apa yang aku inginkan, buat agan dan
suhu yang belum mengetahui fisik laura, tingginya 160 cm, kulitnya
kuning langsat namun terdapat campuran belanda, toketnya berukuran 34 C,
putingnya berwarna pink dan vaginanya baru ada sedikit bulu tipis dan
keperawanan laura aku yang mendapatkannya hehehe(read 2nd story), btw
doi mirip sama riley reid tapi toketnya lebih gede dan lebih kenceng dan
kulitnya lebih mulus dari riley reid.
Setelah mengunci pintu laura menghampiriku yang sedang duduk sambil
melepaskan kancing bajunya dan melepaskan CD nya, dia tau waktu yang ku
punya tidak sedikit, langsung saja dia membuka sabuk dan resletingku.
Dikeluarkannya kontolku yang besar dari sarangnya sambil menciumiku
penuh nafsu.
“yahhhh… laura kangen dientotin ayah…” ucapnya (buat yang tidak tau
kenapa laura memanggil aku ayah, baca terlebih dahulu 2nd story). Diapun
bersimpuh di hadapanku dan mulai menjilati kontolku.
“uhhhhhh… enak syggggg… ayah juga kangen entotin kmu… isep kontol papa
syggggg… buat ayah ke enakan sygggggggg…” racauku sambil menikmati
jilatan dan hisapan yang dilakukan oleh laura kepada kontolku.
“slurpppp…slurppppp…slurppppp…” hanya itu saja yang terdengar dari mulut
laura, tanganku pun langsung bergerilya melepas bra yang dia kenakan.
Setelah bra yang menghalangi terlepas aku meremas kedua toketnya dengan
penuh nafsu. Toketnya yang masih kencang sangat membuatku bernafsu dan
ingin melakukan tits fuck.
“sygggg…tits fuck kontol ayah syg…laura pun menurutinya, dia berdiri
kemudian membungkuk dan menempelkan toketnya ke kontolku, namun kepala
kontolku tetap dihisapnya, rasa ngilu, geli, nikmat dan sange menjadi
satu. Kurang lebih 10 menit kami melakukan tits fuck, kemudian ku angkat
dia dan ku tidurkan di meja kerjaku, ku gesekan kepala kontolku di
lubang memeknya sambil menghisap toketnya.
“oughhhhh…yahhhhh…enak bangetttttt…masukin plisssss kontol gede ayah ke
memek lauraaaaaa…laura udah g kuat yahhhhhhh…” racaunya yang sedang
menahan birahi.
“mau ngapain syg kontol ayah di masukin ke memek kmu??” godaku sambil tetap menggesekan kepala kontolku di lubang memeknya.
“ouggggghhhh…shittttttt…hufttttttt…ayah jahaattttttt, laura pengen ayah
entotttttttttt…pengen ayah setubuhiiii…pengen di semprot sperma
ayahhhhhh…” ucapnya.
“okee sygg…ayah masukin sekarang yah kontol ayah ke memek kmu…nikmatin
kontol ayah syggggg…oughhhhhh” ucapku seraya menancapkan kontolku di
liang surgawi miliknya. Entah kenapa setiap ronde 1 persetubuhanku
dengan laura, memeknya selalu terasa sempit, padahal sudah berkali-kali
menerima sodokan kontolku. Untuk mempermudah masuknya kontolku ke
memeknya, kuangkat kaki kanannya dengan lengan kiriku keatas sembari
mengarahkan kontolku ke memeknya dengan tangan kananku. *slepppppp*
bunyi kontolku saat telah masuk ¾ nya ke lubang surgawi milik laura.
“sempit yanggggggg…udah mentok pulaaaaa ughhhhhh…”racauku sembari menggenjot memeknya perlahan.
“uhhhhhhhhhh…gedeeeeeeeeee…panjanggggg…nikmaddddhhhhh yah kontol ayahhhhh…” racaunya setelah menerima kontolku di memeknya.
Kukocok perlahan tapi pasti memeknya yang sempit itu sambil
meremas-remas toketnya. Makin lama kupercepat gerakan di memeknya,
kuturunkan kakinya yang tadi kuangkat, kemudian ku cekik lehernya untuk
menjaga agar dia tidak terdorong mundur agar aku dapat mempercepat
genjotanku.
*slepppp…slepppp…sleppppp* bunyi gesekan kontolku dengan memeknya, ku
lepaskan cekekanku dan ku tindih laura, ku ciumi bibir dan lehernya
dengan penuh nafsu sambil mempercepat tempo genjotanku di memeknya.
“oh shittttt…your pussy is so good for my dickkkkkkkk my little sluttttt…fuckkkkkkk yeahhhhhhhhhh…” racau ku.
“oh yessss daddyyyyy, fuck your little slut pussy daddyyyyyy…fuck your
adopted daughter pussy daddyyyyyy…fuck me fasterrrrr…I love you so much
daddyyyyy…I love your dick so damn muchhhhhh…”racaunya. Di sela-sela
menggenjot memek laura, aku merasakan kedutan-kedutan yang keluar dari
memeknya memijat-mijat kontolku, pertanda dia hendak keluar.
“ohhhhhh daddyyyyy…im gonna cummmmm…yesssss daddyyyyyy…harderrrrrrrr
fasterrrrr…oh shitttttttt… im cummmmmmminggggggggg *srettttt sretttt
sretttttt*” teriaknya saat menerima orgasme pertamanya.
Aku pun mendiamkan kontolku diam terlebih dahulu di memeknya agar dia
menikmati orgasmenya, setelah kurasa kedutanya berakhir, aku cabut
kontolku dari memeknya, ku tawarkan laura minum untuk menghapus
dahaganya setelah ku setubuhi “syg mau minum apa?? Orange juice atau
liquor?” tanyaku.
“orange juice aja yah…” ucapnya sembari mengatur nafasnya setelah
orgasme. Aku pun menuangkan orange juice dingin untuk laura dan jack d
double with ice untukku. Ku berikan gelas berisi orange juice kepada
laura, minuman tersebut langsung diteguknya sampai habis. Setelah
istirahat sejenak, aku menyuruh laura menghadap cermin di ruanganku
sembari menopang nya di depan cermin tersebut.
Ku ludahi kontolku dan kutusuk memeknya dari belakang, laura yang belum
siap kaget dengan sodokannyu “heeeghhhhh…” rintihnya saat sodokan
kontolku dari belakang masuk ke memeknya. Ku genjot memenya perlahan
sambil mencium tenguknya, sesekali ku lihat ekspresinya menggigit bibir
bawahnya saat kusetubuhi.
“enak syg kontol om??” tanyaku, “enakkk ommmmm…pake bangetttt…ughhhhhh…”
jawabanya. Ku percepat laju genjotan ku di memeknya sambil
meremas-remas toketnya dari belakang. Tangan kiriku masih meremas-remas
toketnya, namun entah kenapa, tangan kananku mendadak ingin masuk ke
lubang pantatnya. Ku usap-usap lubang pantatnya dengan jempol ku sambil
tetap menggenjot memeknya dalam tempo medium. Ku hisap tanganku untuk
memberinya ludah, kemudian perlahan ku masukan jempolku lubang anusnya.
“Oughhhhh…yahhhhhh kenapa dimasukin ke situuuu…ughhhhhh…jorok yahhhhhhh…” ucap laura.
“ayah pengen anak kmu nak kapan-kapan, jadi ini preparation dulu nak,
enak kan syg di entot sambil dimasukin tangan ayah ke anus kmu??”
tanyaku.
“enak yahhh…tapi tangan ayah ntr jd kotorrrrr…oughhhh shitttttt…penuuhhhh banget kedua lubah laura yahhhhhhhh…” jawabnya.
Anus laura semakin lama semakin bisa menerima jempolku yang mengocok
lubang anusnya, semakin cepat genjotanku di memeknya, semakin cepat pula
kocokan jempol ku di anusnya.
“fuckkkkkkk…enak banget syg entotin kmuuuuuu…” ucapku sambil memandang dia melalui cermin.
“iya yahhhhhhh…oughhhhhhh…kontol ayah emang superrrrrrrrr…bisa muasin
cewe yg ayah setubuhin…fuckkkkkkk…shitttttttt…shhhhhhhhh…bunda beruntung
banget punya ayah sebagai suami…ougghhhhhh” racaunya di sela kenikmatan
yang sedang kami rengkuh bersama.
Aku yang merasa pertahananku akan jebol sebentar lagi, melepaskan
jariku dari anusnya, kemudian ku kesampingkan wajahnya dan ku tekan ke
arah cermin.
“oughhhhhh…sygggggggggg…memek kmu nikmat…ayah g kuat lagi
sygggggg…ayah pengen di puasin kmu terussshhhhh…ayahhhhh maauuuuuuuuuuu
sampeeeeeee…” racauku.
“sama yahhhhhhh…laura juga mau sampeeeee…shhhhhhh…nyampein bareng yahhhh…lebih kenceng yahhhhhhhh…semprotin rahim aku dengan sprema mu yang nikmat itu yahhhhhhhh…oughhhhhhh…” racaunya.
Dengan seluruh tenaga yang ada dan muntahan yang sudah ada di puncaknya, aku semakin mempercepat genjotanku di memeknya.
“ayahhhhhhhhhhhhhhhhhh…lauraaaaa nyampeeeeeeeee…ouggggghhhhhhh… kontol
ayah nikmat bangettttttttt…oughhhhhhhh…fuckkkkkkkkk I want your cumms
dadyyyyyyyyyy…*sretttttt… srettttttt…srettttttt*” teriak laura saat
orgasme keduanya.
“sygggggggggg…ayah nyampeeeeeeee…terima sperma ayah di rahim kmu
sygggggggg…oughhhhhhhh… take my cumms my sluttttttttttt…fuckkkkkk
yeahhhhhhhhh… *crotttt crotttttt crottttttttttt*” teriakku saat menerima
orgasme, ku tembakkan rahimnya dengan semprotan 7 kali, ku tekan
kontolku sedalam-dalamnya agar dia semakin merasakan .
Akupun memeluknya dan menciumnya dengan lemas, kami pindah ke sofa untuk
beristirahat, sembari laura tidur di pahaku, aku mengecek jadwal
meeting hari ini.
No comments:
Post a Comment