Chapter 2 : (Caddy Girl) Day 1
Sesuai dengan hasil meeting sebelumnya tanggal 17 dan 18 September 2016
Aku dan Ed akan ikut event golf yang diadakan oleh salah satu BUMN di
Indonesia, namun sebelum event golf tersebut dilaksanakan Kami harus
ikut event lelang Caddy yang diadakan di salah satu tower brand majalah
dewasa di Indonesia, biasanya yang di “lelang” adalah model-model dari
brand tersebut, namun karena Special Occasion kali ini yang akan di
lelang adalah abg-abg dibawah 18 (delapan belas) tahun dan bagi gw dan
ed yang lumayan sering mengikuti lelang seperti ini, hal ini sangatlah
langka dan jarang, why? Karena melanggar Undang-Undang Perlindungan
Anak, oleh karena itu gw selaku Legal Director di kantor gw diturut
sertakan menemani Ed sahabat gw tersebut, dan gw sendiri yakin hal
“lelang” ini diatas kelas gw biasanya karena barang lelangnya langka dan
“dilindungi hukum”.
Jam 20.00 gw dan Ed menghadiri lelang tersebut menggunakan Mercy milik
Ed, karena gw takut kalau menggunakan kendaraan gw sendiri ada yang
lihat malah jadi berabe. Lelang yang diadakan ini sangat private karena
segala macam jenis alat komunikasi disita hingga acara selesai. Acara
gala dinner dimulai jam 21.00, Kami duduk di salah satu bangku yang
berada di tengah-tengah, total ada 32 peserta pada lelang tersebut namun
diantara 32 peserta tersebut mungkin gw adalah orang dengan jabatan
yang paling rendah. Banyak RI 1 dari masing-masing BUMN, Kementerian dan
Perusahaan Swasta yang hadir. Pada pukul 22.00 lelang dimulai, ada 64
abg yang di lelang, berarti masing2 golfer memiliki 2 orang caddy
(that’s mean you will get 3some after golf) gw sangat happy karena
sangat jarang abg ada yang mau melakukan 3some so it’s really rare dude.
Hingga abg ke 10 aku belum melakukan bidding sekalipun, Ed sudah
mendapatkan 1 caddy yang bernama Eccy, pada saat abg ke 11 dipanggil
mataku melihat hal yang mengejutkan, yaitu salah satu teman anakku
dilelang didepan mataku, dia adalah Sarah. Sarah memiliki perawakan
tinggi 158 cm, kurus namun toket (34C) yang lumayan besar dan pantat
yang semok, untuk ukuran badannya malah sangat besar, oleh karenanya
kesannya seperti mobil Bentley yang bagian depan dan belakang sangat
semok namun ramping, kulitnya putih mulus, rambutnya panjang lurus
berwarna hitam kecoklatan. Dia dibuka di harga 5.000 (you guys know what
I mean right?), dalam 4 kali bid harganya sudah meningkat di 18.000, gw
yang tergoda untuk melengkapi koleksi tidur dengan seluruh teman anak
gw mengajukan bidding di 20.000, namun ada yang mengalahkan bidding gw,
seorang Dirut BUMN dengan perut yang buncit menawar di 25.000, gw yang
tidak mau kalah menawar di 27.000, kemudian di bidding lagi oleh Dirut
tersebut di 30.000, akhirnya karena saking panasnya suasana gw bid di
40.000, dia pun akhirnya mundur. Sarah kemudian duduk di tempat abg yang
telah di bidding. Abg yang dilelang tersebut tidak dapat melihat bidder
yang menawar mereka, yang dapat melihat hanyalah kami, hal ini
disebabkan karena adanya kaca one way diantara para abg yang dilelang
dengan kami.
“Bro, jangan panas dulu lahhhhhh, masih ada lagi ntr 1 lagi udah abis
40.000 aje lu” kata Ed, “hahaha sorry ed, asli gw pengen banget itu anak
td” jawab gw, “iye sih cantik dan seksi, tapi kan kagak 40.000 jg itu,
35.000 juga udah dapet lu, emang apa istimewanya doi coba?” Tanya ed,
“doi namanya sarah ed, dia temen anak gw, makannya gw pengen banget
cicipin tu anak hahhaha” jawab gw, “wah gila lu emang, temen anak
sendiri lu niat entot ahahhaha, tp emang sih ada sensasi tersendiri ye?
Ahahhaha” tungkas Ed.
Setelah mendapatkan Sarah, Ed mendapatkan 1 caddy lagi dengan nomor 49
bernama Sartika, total biaya yang Ed keluarkan malam itu adalah 120.000,
doi sangat ingin sama cewe bernama Sartika ini hingga menghabiskan
85.000. Gw masih belum melakukan bid lagi dan memang sengaja membataskan
uang yang keluar. Pelelangan hampir usai, saat nomor 59 dipanggil gw
shock kembali, teman anak gw kembali hadir sebagai abg yang di lelang
“What The F**K” umpat gw dalam hati, gw harus memenangkan bid ini, why?
Because it’s Chintya. Jujur gw sangat menyukai cewe keturunan, terutama
chinese, entah mengapa gw sangat suka dengan cewe keturunan chinese,
selain lebih licin, kulit lebih mulus, moaningnya pun bagi gw sangat
menggiurkan. Chintya (selanjutnya gw panggil “Tya”) adalah cewe
keturunan chinese, paling muda diantara temen-temen anak gw, dia masih
umur 15 saat kejadian ini berlangsung, tingginya 162 cm, toketnya sangat
besar 36 C serta pantanya sama semok dengan sarah dan bibir bawahnya
yang tebal semakin memancarkan kebinalannya, selain itu gw jamin setiap
yang lihat doi pasti ngaceng, karena kemulusan kulitnya yang kuning
langsat, doi seperti artis korea, banyak yang mengumpat karena mereka
sudah bidding Caddy mereka dan mereka menyesal krn tidak ikut serta
dalam bidding Tya. Tya dibuka dengan harga 10.000, sesaat kemudian ada
yang langsung menawarnya 20.000, gw masih melihat dengan seksama, baru
4x bidding harganya sudah sampai di 50.000, gw pun kemudian ikut menawar
di 55.000, sialnya setelah gw bidding ada yang langsung menawar di
80.000, akupun meragu saat itu apakah lanjut atau tidak, namun saat juri
mengetok palu ke 2nya, gw menawar 90.000 untuk tya, dan yes baby I
WINNN!!. Lucky me, hari itu gw senang banget mendapatkan mereka berdua
untuk menemani gw golf di bali selama 3 hari dua malam.
Sepulang dari lelang tersebut gw sumringah dengan hasil lelang yang gw
dapatkan, bermodal hanya 130.000 mendapatkan 2 perempuan yang akan
melengkapi koleksiku.
Tibalah tanggal 15, gw flight menggunakan maskapai dalam negeri menuju
bali bersama ed. Sesampai di bali kami langsung menuju ke Ayana Resort
untuk beristirahat, disana telah dipersiapkan “selimut Caddy” oleh
panitia. Tak sampai 20 menit kami sudah tiba di Ayana Resort. Karena gw
dan ed melakukan bidding over than 100.000, kami mendapatkan Ocean View
Suites, sesampai disana aku yang tidak sabar langsung menuju suites, gw
pun berpisah dengan ed yang juga menuju kamar.
Sesampai di depan suites aku mengetuk pintu, tak selang beberapa lama
Sarah dan Chintya menyambutku, saat mereka membuka pintu mereka kaget
karena yang akan mereka “layani” adalah aku yang notabene ayah dari
sahabat mereka. Dengan sungkan dan tertunduk mereka membawa koperku ke
dalam, kemudian akupun menutup pintu.
Mereka diam seribu bahasa saat aku menhampiri mereka di ruang tamu,
akupun duduk di sofa dan mempersilakan mereka duduk, “Kok diem banget
sarah sama tya? Nyesel yah tamunya om?” tanyaku, “ehhhh, engga om” jawab
sarah dan tya bersamaan. “trus kenapa dong? Kok diem banget?” tanyaku,
“ummm, kami malu om sama pekerjaan kami om” jawab sarah tertunduk, “iyah
om, om jadi tau pekerjaan kami, kami mohon jangan blg sama temen-temen
yang lain yah om” timpal tya.
“ahahahha, kalian gila apa yah om kasih tau ke temen-temen kalian? Temen
kalian kan anak om salah satunya, om ketauan dong doyan abg, ahahhaa”
ucapku sambil tertawa, “iya juga yah, ahahhaa, lupa om hehhehe, abis
panik duluan” tungkas tya.
“udah santai aja kali, om juga kesini buat santai dan have fun, relax
aja yah” jelas ku, “iyah om siapppp…kami akan memberikan service terbaik
buat om” jawab sarah. “eh om kok bisa dapet kami sih??” Tanya tya, “om
menang bidding kalian, pas tau itu kalian om berusaha pengen menangin
karena pengen dapetin kalian” jawabku jujur. “wahhhh? Serius om? Jadi om
tau pas bidding itu kami? Trus kenapa milik kita om?” Tanya tya, “yah
om suka aja sama kalian dan pengen kalian service, itupun kalau kalian
berkenan” jawab ku, “lagian kalian ngapain sih ikut kek ginian?” tanyaku
lagi.
“Kalau aku krn aku perlu buat biaya operasi ayahku om, beliau sakit
jantung dan butuh buat cuci darah, sekaligus aku emang pgn nyobain ML
sama om-om, kata sarah enak sih soalnya hihihi” jawab tya sambil
tersenyum, “kalau aku buat sekolah aku dan adik-adik aku om dan sisanya
buat kehidupan aku, lagian emang enakan ML sama om2, udah duitnya
kenceng maennya lama lg om hehhee” jawab sarah. “hoooo, sip deh klo gtu,
mulai sekarang jangan sungkan lagi yah, jujur om juga sering
ngebayangin ngentot sama kalian, akhirnya kejadian sekarang hehehehe”
jawabku.
“yayyyyy…makasih yah om udah booking kami” ucap sarah serta memberikan
kecuman di pipiku, “iyah2 kalian mandi gih, udah makan blm? Om pesen
makanan yah, oh iya rules dari om kalian g boleh pake sehelai pakaian
pun kecuali bath robe sesudah mandi, selama ada di suites, janji?”
tungkas ku, “janjiiiii ommmm” jawab mereka serentak.
Tya pun masuk ke kamar mandi terlebih dahulu, aku pun memesan makanan
untuk kami. Setelah memesan makanan aku duduk disamping sarah, akupun
mengelus rambutnya dengan lembut, “sar cantik banget yah kmu” ucapku
terpesona, “ih om mah gomballll woooo, awas loh om jangan gombalin sarah
trus, ntr baper trus mintain om terus lg hehhehe” jawabnya, “ya gpp klo
mintain terus sih, om doyan malah hahaha, kalian kasih service yang
memuaskan om pasti kasih fee yang memuaskan juga hehhee” jawabku sembari
meremas toket sarah dari luar. “uhhhh…om nakallll udah remes2 toket
sarah aja” jawabnya sambil membuka kancing dan roknya, dalam sekejap
sarah sudah setengah telanjang bersisa CD dan Bra yang dia kenakan, CD
hello kittynya membuatku tersadar bahwa anak yang akan kutiduri berumur
16 tahun, seraya dia menciumku sembari melepaskan kancing kemeja ku dan
celanaku. Diciumnya bibir, pipi, leher dan semakin lama turun ke area
dada dan perut, seraya melepaskan baju dan celanaku. Tak sadar aku hanya
bersisa CD yang melekat kepadaku, kontolku yang sudah lumayan keras tak
mampu dibendung oleh CD ku sehingga sebagian besar kontol ku keluar
dari CD.
“Oh my goshhhhh, kontol om gede bangetttt, sampe g muat cdnya, pantesan
tante shella betah digenjot om yah? Hihihi” jawabnya sembari menurunkan
CD ku yang semakin lama terasa semakin sempit.
Sesaat sarah berhasil melepaskan CD ku, dia menggenggam kontolku dan
menjilat kepala kontolku, kemudian dimasukannya kontolku ke mulutnya
*slurpppp..plop..slurpppp..plop* bunyi kontolku yang disepong oleh
sarah, “enak om syg??” Tanya sarah, “uhhhh…enak syg…sepongin kontol om
syg, yg cepetttt…”jawabku. Saat sarah asik menghisap kontolku, aku
melepaskan Bra yang dikenakan olehnya dan meremas toketnya yang
berukuran 34 C tersebut, putingnya yang kecil kecoklatan meningkatkan
birahiku. 15 menit sarah menyepong kontolku, *ting tong…* bunyi bel
kamar “Room Service” ucap waiters wanita yang mengantarkan makanan ke
kamarku, sesaat sarah hendak berhenti terlebih dahulu, kemudian aku
paksa dia menyepong kontolku lagi, “jangan berhenti sar, santai aja gpp
kok disini, mereka sangat menjaga kerahasiaan klien” jawabku
menenangkannya, setelah ku jelaskan sarah melanjutkan menyepong
kontolku, “masuk, ga saya kunci pintunya” teriak ku kepada Waiters
tersebut. 2 waiters masuk ke kamar sembari aku sedang di sepong oleh
sarah, sekejap mereka kaget lalu tetap melaksanakan tugas mereka,
“letakan di mana pak makanannya?” Tanya salah satu waiters, “taro di
meja tamu depan saya ini mba” jawabku sambil memaksa sarah tetap
menghisap kontolku.
Akupun bergrilya mencari lubang memeknya yang sempit di sela CD yang
dikenakannya, sesekali 2 waiters tersebut melihat aku dan sarah yang
sedang memacu birahi, mereka menelan ludah berkali-kali saat melihat
kontolku sedang dihisap oleh sarah. Aku pun menurunkan cd sarah dan
kemudian membalikan posisi sarah menjadi 69, ku lihat memeknya yang
tembem dan masih ditumbuhi bulu tipis, dengan nafsu sapu memeknya dengan
jilatan yang buas. Kedua waiters tersebut masih meletakan makanan yang
kami pesan sambil mencuri-curi pandang, selang beberapa lama tya keluar
dari Bathroom dengan menggunakan Bathrobe saja, dia pun kaget dengan
kehadiran ke2 waiters tersebut dimana melihatku sedang memacu birahi
bersama temannya sarah.
Setelah meletakan semua makanan ke2 waiters tersebut keluar dan menutup
pintu, tya mendekatiku dengan malu-malu, kulepaskan jilatanku dari memek
sarah dan kuciumi bibir tya dengan buas. Kurubah posisi menjadi sarah
menghisap kontolku dan aku menghisap memek tya.
“ohhhhhhh…enakkkkk ommmmmm…jilatin memek tya ommmmm…shitttttt…enak
bangettttttt…” lenguh tya, “sar naekin om syg, puasin om syg” kataku
kepada sarah. Sarah pun menaiki kontolku yang sudah sangat tegang,
kontolku yang panjangnya 22 cm dan diameter 5 cm tersebut centi demi
centi masuk ke memek sarah “uhhhhhhhh…ommmmmmm…gede banget sih kontol
ommmmmm…shhhhhhh…sarah suka ini sihhhhh…oughhhhhhhhh…” lenguh sarah saat
memasukan kontolku ke memeknya yang sempit “memekmu sempit banget
sarrrrrr…oughhhhh…masukin sampe mentok syg kontol om ke Rahim kmu”
tungkasku nafsu. Akupun tidak diam saja, aku masih menjilati memek tya,
kemudian aku berusaha memasukan jari tengahku ke memeknya,
“oughhhhh…ommmmmmm…pelan-pelannnnnn…” ucap tya saat jari tengahku
berusaha masuk ke memeknya. Memek tya lebih sempit daripada sarah,
bahkan jari tengahku kesulitan untuk masuk ke lubang memeknya.
Sarah menggoyang tubuhnya seraya kontolku tertancap di memeknya,
kurasakan kontolku mentok ke rahimnya walaupun belum semua kontolku
masuk ke memeknya “oughhhh…fuck yeahhhhhhh…kontol om enak
bangettttt…gedeeeee…panjangggggggg…sarah mau dientot sama om
terusssshhhhh…yessssssss uhhhhhh” desahnya penuh nafsu. Sembari sarah
menggenjot ku, aku masih berusaha memasukan jariku ke memek tya, setelah
beberapa lama akhirnya jari tengahku berhasil masuk ke memek tya, ku
kocok memek tya dengan jari tengahku perlahan, kemudian semakin lama
semakin cepat ku kocok memek tya dengan jari tengah ku,
“ommmmmm…shhhhhhh…uhhhhhhh…oughhhhh…” desahnya, hanya itu yang keluar
dari mulutnya.
Setelah 15 menit sarah menggenjotku dari atas, aku memintanya merubah
posisi, kali ini aku membelakangi sarah dengan posisi doggy style dan
memek tya berada di depan muka sarah, aku menyuruh sarah menjilat memek
tya sembari ku entot sarah dari belakang.
“oughhhhh, sarrrrrrrrr…enak banget jilatan kmuuuuuuuu…oughhhhhhhh…”
desah tya, aku pun mempercepat genjotan ku di memek sempit sarah,
sesekali sarah tidak menjilat memek tya dan merintih keenakan “oughhhhh
ommmmmmm…entotin sarah ommmmmm…im your bitch ommmmmm…fuckkkk meee
ommmmm…yeahhhhhh fuck meeeee…” racau sarah.
Tak terasa sudah hampir 20 menit aku menggenjot sarah dengan gaya doggy
style, tak berselang lama “ommmmmmm…sarah mau nyampeeeeeeee…entot sarah
ommmmm…oughhhhhh…lebih cepat ommmmmm…” racaunya, kupercepat menggenjot
sarah sambil ku tampar dan ku remas pantatnya, tya pun turun dari
posisinya dan membantu sarah untuk mencapai klimaksnya dengan menghisap
toketnya. Semakin lama ku genjot sarah dengan kasar dan masih menampar
pantanya, kulitnya yang putih menyebabkan terlihatnya bekas tamparan ku
ke pantatnya sehingga pantatnya menjadi merah. “ommmmmmmm…sarah mau
nyampeeeeee…kontol om enak bangetttttt…oughhhhhh…sarah pengen di entot
terus sama ommmmm…oughhhhh…ommmmmmmmmmmmmm…sarahhhhhhhhhhh nyampeeeeee…”
*srett…srett…sretttt* teriaknya keras saat dia mencapai orgasme
pertamanya.
Tubuhnya lunglai jatuh ke sofa, aku pun mencabut kontolku yang mengkilat
akibat disembur cairan nikmat sarah, akupun mengangkat sarah ke tepi
sofa, kemudian kurebahkan tya di sofa. Gaya pertama kami adalah
missionaris, hal ini kulakukan karena sempitnya memek tya mirip dengan
sempitnya memek laura.
Pertama-tama kuciumi bibir tya dengan ganas sembari meremas toketnya
yang besar itu berukuran 36 C, kemudian ku ciumi tengkuk lehernya
sembari turun kebawah, ku ciumi dan kujilat pentil toketnya sambil ku
remas toketnya satu lagi dengan tangan kiriku.
“ougggghhhhh…ommmmmm…enakkkkkk…” desah tya, kurubah posisiku menjadi
menyampingi dirinya, sembari tetap menghisap toket dan meremas toketnya,
ku masukan lagi jari tengahku dan ku kocok memeknya perlahan. Semakin
lama ku percepat kocokanku di memeknya, tya hanya bisa mengeluh
“ouhhhhhhhhh..enakkkkkkk ommmm…” sambil menggigit bibirnya. Kemudian aku
berdiri dan menyodorkan kontolku ke mulutnya, diapun mengerti kemauanku
dan menghisap lembut kontolku. Sambil di sepong aku tetap mengobok-obok
memeknya, bibir bawahnya yang tebal membuat pertahanan ku hampir jebol.
Saat aku merasa pertahananku hampir jebol oleh sepongan tya, akupun
menaiki tya, ku arahkan kontolku di memeknya. Memeknya tidak langsung ku
tusuk melainkan ku gesekkan kepala kontolku terlebih dahulu di bibir
memeknya.
“ommmmmm…masukin kontol om ke memek tyaaaa…tya udah pengen di entot sama
ommmmmm…uhhhhh…” racau tya yang telah dipenuhi oleh birahi. Aku pun
masih mempermainkan birahinya sambil mengatur nafasku agar saat
menyetubuhinya masih bisa tahan cukup lama.
“plisss ommmmm…masukin kontol ommmmm…tya pengen ngerasain kontol ommmmmm…”ucapnya.
“kenapa kmu pengen dimasukin kontol om syg?? Emang kenapa dengan kontol om??” tanyaku sambil menggodanya.
“kontol om gedheeeee…panjangggg…tya pengen ngerasain kontol om yang
gedheee ituuuuuu…pelissssss…” racaunya yang semakin terasuki nafsu.
“kalau om masukin kontol om ke memek tya, tya mau kasih om apa??” tanyaku.
“tya mau jadi simpanan ommmmm…tya g akan cari kontol om2 lagi selain
kontol om…pelissss ommmmmmm…” ucapnya yang sudah tak kuat ingin aku
entot.
“oke, om masukin yah sayang kontol om ke memek kmu, jangan coba-coba kmu cari kontol lain selain kontol om” ucapku tegas.
“iyah ommmmmm…shhhhhhhh…oughhhhh” racaunya saat perlahan kontolku masuk
ke memeknya yang telah basah itu. Walau memeknya telah basah tetap saja
cukup sulit memasukan kontolku yang besar ke memek tya yang sempit itu.
Beberapa kali aku mencoba memasukan namun hanya bisa masuk bagian kepala
saja.
Tiba-tiba sarah bangkit dari istirahatnya dan membantuku mengarahkan
kontolku ke liang persegamaan tya. Sarah menggengam kontolku sembari
melebarkan memek tya dengan tangannya satu lagi, perlahan kontolku masuk
sedikit demi sedikit ke memek tya. Setiap centi kontolku yang masuk ke
memek tya semakin kerasa jepitan memek tya terhadap kontolku, memek tya
juga merupakan salah satu memek terenak yang pernah aku cicipi.
Setelah beberapa menit akhirnya kontolku masuk 3/4 ke memek tya dan
kepentok oleh dinding Rahim tya “oughhhhhhh…gede banget kontol
ommmmmm…memek tya penuh sama kontol ommmmm…mentok sampe Rahim tya om
kontol om…oughhhh…” racaunya. Akupun mendiamkan sejenak kontolku di
rahimnya, sambil menciumi sarah dan kemudian menghisap pentil toketnya.
Perlahan kutarik kontol ku, bersamaan dengan tarikan kontolku, memek tya
pun terasa terarik, saat ku benamkan lagi kontolku, memek tya pun
terasa ikut terbenam, sungguh nikmat dan sempit memek tya ini.
Setelah itu aku menyuruh sarah mandi agar nanti bisa ku setubuhi lagi
saat malam, sarah pun setuju dan menuju bathroom. Semakin lama genjotan
kontolku di memek tya semakin cepat “oughhhhh…iyah
ommmmm…disituuuuuu…enak ommmmmmm…oughhhhh shitttt…gedeeeee…kontol om
buat tya ketagihannnnn ngentotttttt…” racau tya.
Kurubah posisi tanpa mencabut kontol ku yang terbenam di memek tya,
kuangkat kakinya dan ku satukan kedua kakinya (some called it side 2
side position). Dengan posisi ini semakin terasa rapetnya memek tya,
sekaligus semakin pendek tarikan yang dapat kulakukan agar permainan
birahi ini tidak segera selesai.
Aku yang sudah hampir tidak sanggup menahan orgasme ku mengangkat tya
menjadi diatas posisiku dan berubah menjadi posisi menjadi WOT, tya pun
menggoyangkan memeknya di atas kontolku “oughhhh…enak ommmmm…kontol om
enak bangetttttt…yeshhhhhhhh…fuckkkkkkkkkkk…” racaunya.
Tya menggoyangkan memeknya yang membenamkan kontolku dengan buas,
berselang 10 menit dari itu tya meracau hendak mendapatkan orgasme
pertamanya “oughhhhhh yessssshhhh…om tya mau nyampeeeeee…kontol om enak
bangetttttttt…pantesannnn aya sudah ngomongin kontol om gede klo lg
kumpul sama tyaaaa…oughhhhhh…enak ommmmmmm…tyaaaaaa sampeeeee
ommmmmmmmmmm” *srettttt…sretttt…srettttt*. Aku sedikit terkejut dengan
racauannya, kubalikan badan tya dan kusodok kontolku dengan kasar ke
memeknya dari belakang, ku jambak rambutnya layaknya kesatria sedang
menunggangi kuda binalnya, terbayang ucapan tya mengenai aya yang sering
membahas kontolku dengan tya membuat ku semakin bernafsu, sesekali
kubayangi tubuh aya sembari menyetubuhi tya, kurang lebih 10 menit sejak
aku merubah posisi menjadi doggy style aku merasakan kontolku tidak
tertahankan lagi hendak orgasme.
Kupercepat tempo genjotanku di memek tya, “tyaaaaa…om mau nyampe
sygggggg…memek kmu enak banget syggggggg…oughhhhh” racauku sambil
mempercepat genjotanku di memeknya, “iyah ommmmm…memek tya keenakannnnn
dientot ommmmm…fuck me harderrrr ommmmmm…oughhhh” racaunya, akupun
mengenjot memek tya semakin cepat dan semakin kasar karena mengejar
orgasme ku, “tyaaaaaaa…om mau nyampeeeeee…buang dimana syg??” tanyaku,
aku takut dia sedang dalam masa subur.
“di dalem aja ommmmm…tya pgn Rahim tya disemprot sama calon baby anak
ommmmmmm…oughhhhhh…enak ommmmm…tya juga mau nyampeee ommmmm…barengggg
ommmmmm…tya nyampeeee ommmmmmm…hamili tya ommmmmmmmm…oughhhhh”
*sretttt…sretttt…srettt…* teriaknya penuh nafsu saat mencapai orgasme
keduanya.
“om juga nyampe syggggggggggg…oughhhhhhhhh…memek kmu enakkkkkk…terima
sperma om di rahimmmm kmu syggggggggg…terima calon baby ommmmmmmmmmm…”
*crotttttt…crottttt…crottttt* sebanyak 10 kali spermaku menyemprot ke
rahimnya, kami pun terkulai lemas. Akupun menimpa tubuh tya karena
kelelahan, kami pun saling berhadapan, aku mengecup tya dan mengucapkan
terima kasih kepadanya buat service nya “thanks yah syg buat service
nya, om ketagihan nih keknya sama memek kmu jg hehhehe…tya mau kan jadi
simpanan om?” tanyaku, “mau om…mau bangettttttt…” ungkapnya, kemudian ku
kecup keningnya. Makin lama makin kecil kontolku di memeknya dan saat
terlepas kontolku dari memeknya keluar cairan lendir spermaku menetes ke
lantai.
----------------------------to be continued--------------------------
No comments:
Post a Comment