Setelah menaklukkan Mbak Yeyen, obsesi dan rasa percaya diriku semakin
tinggi untuk kembali menikmati tubuh para istri muda yang ada disekitar
rumahku. Yang menjadi targetku saat ini adalah Desy, wanita berumur 24
tahun ini sebenarnya adalah adik kelasku di SMP dulu jadi sudah lumayan
mengenal karakternya. Hal ini bermula saat pagi-pagi buta Dia bertandang
kerumahku untuk meminjam duit pada istriku, sebenarnya istriku ada duit
dan ingin meminjaminya tapi aku larang dengan alasan uangnya mau aku
pinjamkan kepada temanku karena aku sudah terlanjur janji. Padahal
niatku tidak demikian, aku ingin Desy meinjamnya lewat aku agar bisa
pendekatan. Heheee....licik juga aku....gumamku dalam hati. Beberapa
saat kemudian setelah istriku berangkat bekerja, aku menelepon Desy agar
kerumah aku lagi kalau masih butuh duit. 5 menit kemudian Desy datang
kerumah aku,...wow seksi banget, dia datang dengan memakai daster butut
yang sebagian basah terpercik air saat mencuci baju.
kok tumben Des, pinjam duit buat apasih? Tanyaku sambil memelototi toketnya yang menonjol bulat di dasternya.
ya buat kebutuhan sehari-hari...Mas Haris gak bisa kirim uang,
karena.... Desy tidak meneruskan kata-katanya. Haris adalah suaminya
yang kata orang-orang sedang ditahan pihak kepolisian di samarinda
karena mobilnya menabrak orang hingga meninggal saat menuju kantor.
karena apa...Des? tanyaku pura2 gak tahu
ya...mungkin Mas Adith sudah mendengar kalau suamiku menabrak orang disana!
ooo...jadi bener ta cerita orang2 itu...kamu mau pinjam berapa sih? Kok
gak pinjam Widya atau Vicka? Tanyaku lagi. Vicka dan Widya adalah
saudara kandungnya Desy namun dari dulu tidak akur walau mereka tinggal
satu atap. Keduanya juga sudah berkeluarga yang kebetulan suaminya
bekerja ditempat yang sama dibidang pelayaran dan pulang 3 minggu
sekali.
enggak Mas, nanti malah diceritakan kemana-mana, aku butuh satu juta
Mas....kalau gak ada ya 500 ribu aja! Jawab Desy dengan wajah menunduk
malu, karena aku tak henti-hentinya memandangi lekuk tubuhnya yang
sangat menggugah selera nafsuku.
begini ya Des, ini aku ada duit 2 juta...tapi sebenarnya duit ini untuk
hepi-hepi.... kamu tahu kan, aku bagaimana... jawabku menjelaskan duit
yang sedang aku pegang.
hepi-hepi? Mas Adith masih suka gituan (main cewek) ya, kan sudah ada Mbak....! katanya agak terkejut
udah jangan bahas lebih lanjut lagi, intinya kita tolong-menolong aja.
aku kasih duit ini dan kamu buat aku hepi jawabku dengan nada keras
memotong kata-katanya.
enggak Mas, aku gak berani... jawabnya singkat dan mengambil ancang-ancang pergi
Des, sorry ya? Aku gak bermaksud merendahkanmu... ini bawa aja uangnya,
daripada kamu gak bisa bayar motor dan diremehkan mbak-mbakmu itu...
kalau masalah aku, pikirkan aja belakangan, aku bisa nahan kok....
jawabku sambil menghentikan langkahnya.
Dengan terpaksa Dia menerima uangku dan berjalan menuju rumahnya.
Sepeninggalnya aku masih tertegun terbayang-bayang tubuhnya yang padat
berisi terbungkus kulit kuning langsatnya. 2 hari telah berlalu, aku
gelisah menunggu jawaban iYA darinya. Aku sudah tidak tahan lagi,
akhirnya pada malam harinya aku sms Desy aq tggu u dwrug ste dkt jmbtn,
cpt g ush blz (aku tunggu kamu di warung sate dekat jembatan, cepat
gak usah balas smsku). Setelah menunggu setengah jam, akhirnya Desy
datang juga....
Des, aku BT (Birahi-Tinggi) nih...kamu balikin uangnya atau kita
jalan???? Tanyaku menekannya, aku tahu duitnya sudah habis dipakai.
aku....aku belum ada duit tapi aku tetap gak bisa, apalagi keluar rumah
mendadak malam-malam begini?! Jawabnya dengan mata berkaca-kaca
berarti kalu gak keluar rumah kamu bisa kan??? Kataku memelintir jawabanya
............... Desy hanya terdiam tak ada secuil katapun yang keluar dari bibir tipisnya.
ini ada sate bawa aja pulang dan pastikan semuanya makan, tapi kamu
jangan sampai makan karena sudah aku campuri obat tidur kataku sambil
menyerahkan bungkusan sate.
tapi.... jawabnya terkejut.
Cuma obat tidur, bukan racun! Kalau kan gak mau hepi-hepi denganku, aku
akan membantumu mengerjain Vicka dan Widya kamu kan sering disakitin???
Bisiku lirih ditelinganya.
tenang aja...aku gak akan menyentuhmu! Tambahku
Desy mengangguk, mungkin kejengkelanya pada kedua kakaknya mampu membuat
hatinya goyah. Diapun bergegas pulang karena gerimis yang tiba-tiba
datang.... tepat jam 21.00 aku menerima sms dari Desy semuanya sudah
tidur, lewat pintu belakang ya?? Jangan sampai ada yg tahu setelah
membaca sms itu, aku langsung berpamitan pada istri untuk menggantikan
jaga ronda Pak Seto yang sakit. Aku mengendap-endap menuju rumah Desy
dengan semangat 45 karena aku sudah meminum obat kuat jadi sudah on
berat. Aku langsung masuk pintu belakang sesuai perintahnya dan aku
lihat Desy menyambut aku dengan wajah tegang. Aku dan Desy langsung
menuju kamar Mbak Vicka yang kebetulan paling belakang.
Des, kamu disini aja ya? Bantu aku merekamnya? Pintaku sambil menyerahkan handycam
jangan direkam Mas, aku gak mau! Elaknya
ya udah, tapi kamu disini aja...jagain jangan sampai ada yang terbangun
kalau gak mau kita ketahuan!! Pintaku, padahal niatku adalah membuatnya
horny melihat aku memperkosa Vicka yang tertidur.
Tanpa sepengetahuan Desy aku mengatur timer pada Handycam agar merekam
otomatis 10 menit kemudian dan meletakkanya diatas meja. Vicka adalah
kakak keduanya, tubuhnya ramping, berkulit putih dan ukuran BH 34B.
Karena diburu aku langsung memasukkan sebutir obat perangsang dan
melepas baju tipis yang dikenakanya hingga hanya menyisakan CD hellokity
putih miliknya. Kont*lku yang sudah menegang sejak dari rumah terasa
semakin menyesak dicelana, akupun langsung melepaskan semua pakaian
hingga benar-benar bugil. Aku langsung menciuminya bibir dan lehernya
bertubi-tubi sambil meremas dua toketnya yang sangat kenyal, maklum
belum mempunyai anak. Aku terus merangsangnya dengan belaian disekujur
tubuhnya sambil menunggu reaksi obat. Akhirnya beberapa menit kemudian
aku mendengar desahan lembut dari mulutnya......
Eehhhmmmmmm....uuuhhhhhh.....desahan itu semakin menjadi saat aku mulai
mengobok-obok memeknya dengan jari dan lidahku, aku tak menyangka
memeknya masih sangat sempit mungkin jarang dipakai suaminya atau
mungkin juga kont*l suaminya yang imut. Dari cermin aku melihat Desy
mencuri-curi pandang dan tertegun melihat kont*l jumboku menggesek-gesek
bibir Vicka. Ini kesempatanku untuk mempermainkan birahinya Desy,
bisikku dalam hati. Desy terkejut saat Aku langsung menariknya ketempat
tidur....
apa sih Mas? Pakai tarik-tarik paksa begini?
bantu aku pegangi bibir Vicka, kalau tidak aku akan memaksakanya dan itu akan membuatnya terbangun! ancamku.
Desy menurut dan langsung memegangi mulut kakaknya agar kont*lku bisa
masuk... sedikit-demi sedikit akhirnya kont*lku masuk dan mengoyangnya
maju-mundur hingga kurasakan mentok di dinding tenggorokanya.
Ooohhh....sungguh nikmat, nafasnya yang terengah secara gak langsung
menghisap-hisap kont*lku....walau tertidur tapi ternyata tanganya mulai
meraba-raba dadaku. Mata Desy memejam dihadapanku seperti takut
terangsang,....sesekali aku sengaja menempelkan kont*lku pada tanganya
yang masih memegangi mulut Vicka. Aku masukkan kont*lku semakin dalam
dan itu membuat Vicka tersedak....spontan tangan Desy mencabut kont*lku
dari mulutnya. Mata Desy terbuka dan tepat dihadapanku, kami saling
memandang...
bagaimana rasanya (menyentuh kont*lku) kamu suka kan??? Bisikku lirih
iiihhh....enggak! jawabnya spontan dan melepaskan kont*lku.
Aku hanya tersenyum melihat wajahnya memerah, entah karena malu atau
sudah terangsang?? Mungkin juga kedua-duanya! Gumamku dalam hati. Aku
berbalik dari hadapanya dan mengangkat kedua paha Vicka serta
melebarkanya, aku tekan ujung kont*lku pelan-pelan dibibir memeknya yang
sangat basah...tapi karena sangat sempit aku sangat kesulitan, aku
terus berusaha hingga terpaksa memakai kondom yang ada minyak
pelumasnya. Aku dorong kuat-kuat hingga akhirnya.....
BLESSSSSSSSSSSS......BBLEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSS............kont*lku
menancap kuat dimemeknya, walau dalam keadaan tidak sadar ternyata
memeknya dapat memijit-mijit kont*lku dengan irama yang teratur. Aku
goyang maju-mundur....lebih cepat.... terus dan
teruuuuuuuuuuuuuuussss.... setelah kurasa cukup becek dan licin akupun
melepas kondomnya dan menggenjot goyangan sekuat tenagaku..... Vicka
menggelinjang bergerak liar dengan tangan meremas-remas kasur.
PLAK...PLAAAKKKK....PLAAAAAKKKKK.....aku tak menghiraukan suara benturan
kont*l dan memek yang semakin keras. Aku semakin bersemangat saat
Desy secara tidak sadar mulai merogoh memeknya dari dalam daster.
Setengah jam kemudian CROT....CROOOTTTT.....aku semprotkan seluruh
spermaku kedalam memeknya. Dengan nafas terengah aku menjatuhkan wajahku
kepangkuan Desy....
enak banget Des, memek Vicka seperti memek perawan....apa punya kamu juga begitu?
kaamuuu....kok....tumpahin didalam sih?? Desy tak menjawab malah balik bertanya.
Aku tak menjawabnya dan langsung beranjak menuju kamar Widya yang berada
disebelahnya, Desy sempat menghalangiku karena takut spermaku aku
tumpahkan ke memek Widya. Aku tak menghiraukanya malah aku manfaatkan
kekhawatiranya....
bantu aku merangsang jilatin memek Mbakmu, jangan sampai kont*lku masuk
kedalam memek kesednya! Ancamku sambil berbisik dan mencium
telinganya....
......... Desy tak menjawab dan hanya mengangguk dan langsung menjilati memeknya Widya.
Aku elus pantatnya yang sedang menungging dan menyelipkan jari
telunjukku disela Cdnya yang ternyata sudah sangat becek dan licin. Udah
siap tuh, langsung tancap aja??? setan dalam hatiku berbisik. Aku
siapkan Handycam untuk merekam detik-detik kont*lku memasuki pintu
surganya.
Aku angkat dasternya hingga ke pinggang dan menggeser CDnya ke pinggir
kemudian measukkan kont*l senti demi senti hingga memeknya terisi penuh.
Sesaat Desy menghentikan jilatanya pada memek Widya dan menengok
kebelakang menatap wajahku yang bermandi peluh. Kurasakan jepitan dan
pijatan dari memek tembemnya pertanda Desy sangatmenikmati dan ilkhas
melayani aku. Heheheeee.....
Ooooouuuuhhhhgggg......enak Mass.....ayo masukin semuanya! Gumam Desy
iyaaa.....Beb.....jawabku
Dengan berpegangan pada pinggangnya aku percepat goyanganku, terus...dan teruuuuuuusssss!
Ah...ah...ah.....ahhhh....ahhhh.....ahhhhh.....aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh.....aku
gak tahan Massss.... desahnya dengan nafas terengah dan kaki megejang.
Aku menghentikan goyanganku dan tidur terlentang disebelah Widya dan
meainkan toge Widya yang super jumbo. Sementara Desy mengambil inisiatif
diatasku....memegang kont*lku dan menuntun masuk kedalam memeknya.
BLLEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS......OOOOOOOOOOooohhhhhhhhhhhhhhhhhh..........
Desy menggerakkan pantatnya maju-mundur dengan irama yang semakin cepat.....
AAAAAAhhhhhhhhhhhh.....goyangan kamu hebat Beb! Rayuku
Desy mendorong wajahku menjauhi toket Widya dan melahap bibirku dengan ganasnya.....
Emuah....emuah.....emuahhhh.....emuaaaaaaaaaaaaccccccchhhhhhhhhhhhh.....
Lidahnya memilin lidahku seakan tak ingin lepas, bbirnya menghisap kuat
seakan tak rela bila aku mencium Widya. Hujan gerimis tak mampu
memadamkan birahi kami, tetes demi tetes keringat Desy mengguyur
tubuhku.....sungguh sangat liar nafsunya, entah bagaimana kalau dia
meminum obat perangsang seperti Vicka. Satu jam kami memanjakan nafsu,
tiga kali sudah Desy menyemprotkan orgasmenya hingga perutku sakit
digayangnya tapi belum ada tanda-tanda spermaku akan nyemprot.
Beberapa menit kemudian tubuh Desy mengejang hebat, bahkan kedua tangan
dan kakinya gemetar tak mampu menopang tubuhnya. akupun meminta Desy
beristirahat dengan tiduran disebelah Widya. Jujur aku sangat kuwalahan
malam ini, tapi ada yang kurang kalau belum crot.
Pelan-pelan jariku bergerilya menyusuri lebatnya jembut Widya dan menari
di dalam rongga memeknya. Satu jari telunjuk....tambah satu jari
tengah....dan kemudian jari manisku memaksa berdesakan mengocok
memeknya. Pyekkkkk......pyekkkk suara becek beriringan dengan gemericik
hujan.....mengalirkan nafsuku untuk kembali ber-ML ria.
Aku tengkurapkan tubuhnya dan mengambil posisi
push-up.....ZLEP....ZLEEBBBBBB....ZLEEEBBBB jepitan memek dan pantatnya
menyajikan double sensasi yang sanagt berasa.
Sssssssssss.......sssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhh.............Widya terus
mendesis mengikuti irama goyanganku. Kont*lku yang biasanya tidak
terjepit penuh, kini tak tersisa....pantat bohaynya memaksa aku
menyemprotkan spermaku dua puluh menit kemudian.
CROT....CROOOOOTTTTT.....CROOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTTTTTT.......meluber
keluar hingga ke paha dan sprei.
Tak mau ketahuan orang, akupun buru-buru memakaikan bajunya Widya dan
Vicka sebelum akhirnya membangunkan Desy untuk berpamitan pulang. Cerita
ini masih berlanjut sampai sekarang, terutama antara aku dan Desy. Kata
Desy, sekarang Widya dan Vicka sedang mengandung 4 bulan.... semoga
saja gak ada yang mirip aku, doain ya Gan?????
Anehnya kekhawatiran itu tak membuat aku jera.....aku tetap berobsesi memanjakan birahi.
No comments:
Post a Comment