Wednesday 30 May 2018

Bahagianya si siswa gendut

SMA Garuda adalah salah satu SMA swasta yang cukup terkenal di salah satu pulau kecil di Indonesia ini. Putra adalah satu siswa yang pintar dan terkenal di sekolah itu karena kepintarannya, ia banyak dekat dengan siswi disitu apalagi dikelasnya karena ia digunakan sebagai contekan. Walaupun pintar dalam pelajaran ternyata putra tak pintar dalam masalah sex. Ia hanya bisa melihat adegan suami istri dari internet, karena ia susah mendekati cewek, berkacamata, gendut, tampangnya standar untuk cowo di sekolah itu, dan memakai pomade agar rambutnya terlihat rapi dan klimis. Ia hanya bisa membanyangkan ngentot dengan cewe – cewe disekitarnya. Hingga suatu saat ia sudah tak ingin hanya membayangkan ia ingin melakukannya, hingga ia membuat rencana untuk melaksanakan misinya pada salah satu temannya dikelas yaitu Ayu. Ayu adalah siswi berjilabab dan mungil, payudaranya lumayan besar, ia sedikit malas hingga sedikit – sedikit minta contekan sama putra. Hanya tinggal menunggu waktu.

Beberapa hari kemudian

Putra berhasil menyelesaikan rencananya. Ia berhasil mendapatkan izin untuk tidak mengikuti pelajaran untuk menyelesaikan karya tulisnya dan sudah mencampur minuman Ayu dengan obat yang membuat sakit perut. Putra sudah lebih dulu pergi ke UKS, ia memilih UKS karena tempatnya sepi dan jarang dilalui. Rencana Putra berhasil, Ayu sudah pergi ke WC dan menuju UKS tumben banget bisa sakit perut, tapi gpp deh daripada ngikut tuh pelajaran bandot kata Ayu bergumam kecil sambil berjalan menuju UKS. Saat tiba di pintu UKS, Putra langsung menyekap Ayu dan menodongkan pisau ke Ayu agar tak berteriak, Ayu tak bisa berkutik.” jangan berisik Yu “ ancam Putra “ okok, ak gak bakal ngapa2in “ ayu memelas “ mau apa kamu? “ tanya Ayu lanjut “ aku pengen liat body kamu “ “ Ok boleh tapi jangan macem2 ok? “ tawar Ayu “ liat aja nanti. “ kata putra. Ayu perlahan melepas kancing kemeja putih lengan panjangnya, saat hendak membuka kancing rok abu – abu panjangnya, Putra menghampiri dan mengalihkan kerudung yang menutupi belahan Ayu, Ayu melanjutkan membuka resleting roknya dan tertampanglah CD putih berenda senada dengan BH nya paha putih mulus juga ikut tertampang, membuat Putra semakin terangsang, penisnya mulai kelihatan menonjol. Putra langsung menghampiri Ayu dan mencium bibirnya sementara tangan kanannya meremas bukit kembar Ayu dan tangan kirinya bermain – main di vagina Ayu yang masih tertutupi celana dalamnya. Putra mencium Ayu dengan sangat bernafsu. Namun Ayu sedikit heran, ciuman Putra seperti amatir, Ayu berusaha berpura – pura menolak ciuman Putra demi harga dirinya, beberapa tetes keringat Putra dan liurnya nampak tumpah disekitar jilbabnya. Puas mencium Ayu, Putra menyruh Ayu melepas BH dan celana dalamnya, Ayu sedikit malu. Putra mulai membuka resleting celananya dan memperlihatkan penisnya yang mulai membesar. Ayu menahan tawa, penis Putra hanya sepanjang 8cm dan tidak terlalu besar. Ayu melanjutkan membuka pakaian dalamnya penis Putra semakin membesar, Ayu sedikit terkejut karena penis Putra terus berkembang. Selesai membuka pakaian dalamnya Ayu langsung menutup payudaranya dengan jilbab dan vaginanya dengan kedua tangannya. Putra langsung menyingkirkan jilbab dan kedua tangan Ayu dan menikmati keindahan tubuh sang hijaber. Putra mulai menetek di payudara sebelah kanan dan tangannya bermain di payudara sebelah kiri Ayu “ gila nih gendut, lumayan juga mainin lidah sama tangannya “ Ayu memuji Putra dalam hati dan peluh mulai menetes dari wajah Ayu dan ia mulai ngos – ngosan. Beberapa menit Putra menjilati payudara Ayu dan Ayu mulai merasa cairan dari vaginanya mulai keluar dari tempatnya, Putra memindahkan tangannya ke vagina Ayu dan merasakan vaginanya sudah basah “ cie udah keluar nih yee “ ejek Putra pada Ayu. “ liat aja lo gue bales entar “ umpat Ayu pada Putra.

Putra menyuruh Ayu berbaring di kasur UKS yang sudah lusuh karea jarang diganti. Putra melepas seluruh seragamnya kecuali CD nya, ia menyuruh Ayu mengigit CD nya untuk melepasnya. Ayu hanya bisa menyanggupi dan berusaha melepas CD nya dengan giginya. Saat berhasil menarik CD Putra Penisnya langsung mengenai wajah Ayu, Ayu sedikit kaget “ gimana hebat gak penisku? “ tanya Putra dengan bangga “ masih gedean penis mantan gue kali “ lagi – lagi Ayu berbicara dalam hati karena tak berani berbicara langsung. Putra menampar – nampar penisnya ke wajah Ayu bolak balik kanan kiri atas bawah. “ ok langsung aja “ Putra langsung menjatuhkan Ayu berbaring dan Putra membuka paha Ayu lebar – lebar dan langsung memasukkan penisnya. “ ahhhh “ Putra merasakan kenikmatan baru, kenikmatan yang lebih dari saat bermasturbasi. “ ahhhh “ Ayu juga sedikit memekik karena sudah 1 bulan vaginanya tidak ditembus.

Setelah beberapa saat Putra langsung menggenjot penisnya maju mundur dengan lumayan cepat sambil meremas payudara Ayu dan mencium bibirnya. 5 menit kemudian Putra mulai melepas ciumannya dan “ ahhhh.... ahhhh.. ahhhhh “ Putra melenguh karena ia sudah keluar. Ayu langsung kaget dan kesal. “ hahhhh... haaahhh..kok...kamu...bel..um..kel..uar “ Putra ngos – ngos an “ Putra kamu pemula ya soal kayak gini ? tanya Ayu serius “iya, kok kamu tau ? tanya Putra lagi “ Haduh Putra ganteng gini ya, dari cara kamu ciuman, terus cara kamu ngentotin aku “ kata Ayu santai sambil mengorek vaginanya dan mencicipi sperema Putra “ hahhh maksudnya ? “ Putra jadi bingung “ jadi gini ya, aku itu udah sering yang namanya ngentot kayak gini, ya bisa dibilang aku ini pengalaman “ Ayu menjawab pertanyaan Putra “ tapi kok tadi kamu masih malu – malu gitu pas aku suruh buka baju ? berarti kamu udah gak perawan?“ aku gengsi dong, daripada dituduh murahan, aku itu milih juga soal cowo yang bisa dapetin aku dan soal perawan, perawan aku udah diambil sejak SMP kelas 3“ bela Ayu. Ayu mendekati Putra dan ia mengelus penis Putra yang sudah mengecil “ uhhh “ Putra melenguh kecil “ kasian Putra junior ini, kayaknya belum puas “ kata Ayu pada penis Putra, perlahan penis Putra kembali membesar dan happp Ayu langsung memasukkan mulut mungilnya ke penis Putra yang bisa dibilang sedikit mungil “ ahhh...enak yu... “ Putra mulai merasakan nikmat dari kuluman Ayu, tapi 5 menit kemudian Putra kembali keluar dan Ayu menahan sperma yang keluar dari mulut Putra dan menunjukkannya pada Putra “ kamu nakal yu, bikin orang jadi sange lagi “ Putra memuji kenakalan Ayu “ kamu tuh gampang banget keluar ya, 2x pula “ Ayu jadi sedikit kesal sama Putra “ maaf Yu “ Putra menundukkan kepala merasa bersalah “ yahh maaf, jangan sedih gitu dong, kamu kan cowo “ Ayu juga merasa bersalah pada Putra “ ok gini aja, gimana kalo aku ajarin kamu cara ngentot yang bener? “ Ayu bertanya pada Putra “ hahh? Yang bener Yu? “ tanya Putra tak percaya, Ayu menganggukan kepalanya dengan senyum yang manis “ sampai kamu jadi pro dan bisa bikin cewe lainnya takluk sama kamu dan junior kamu ini “ kata Ayu ikhlas sambil mengelus penis Putra yang kembali kecil lagi. “ Tapi kamu masih ngutang sama aku “ kata Ayu pura – pura marah “ utang apa ? “ tanya Putra bingung “ kamu enak udah 2x keluar aku belum “ Ayu masih pura – pura ngambek sama Putra “ jadi aku harus ngentotin kamu lagi? Tapi aku udah lemes banget “ Putra mengira – ngira apa yang diinginkan Ayu “ okok aku tau, tunggu bentar ya “ kata Ayu pergi kearah kotak obat meninggalkan Putra yang duduk di ranjang UKS. Ayu mencari – cari sesuatu didalam kotak obat itu. Ternyata yang ia cari adalah semacam botol deodoran yang isinya merupakan obat cair entah untuk apa.

Ayu kembali dengan membawa botol itu dan masih tetap bertelanjang “ kamu mau rekamin aku lagi masturbasi gak ? “ Putra mengangguk bersemangat, Putra memang jago dalam memilih angle, karena cita – citanya menjadi sutradara terkenal. Ayu sudah berada dikasur UKS dalam posisi mengangkang dan Putra sudah siap merekam aksi Ayu. Ayu yang masih mengenakan jilbab itu direkam Close Up pada bagian wajah dulu, lalu kebadan, payudara dan vaginnanya, Ayu menunjukkan botol itu ke kamera dan langsung memasukkannya kedalam vaginanya secara perlahan dan saat sudah masuk lebih dari setengahnya, Ayu mulai mengocok botol itu di vaginanya “ ahhh...ahhhhh...ahhhh “ Ayu mendesah nikmat menikmati permainannya, nafsunya tambah bergejolak karena aksinya kini direkam oleh seorang lelaki, seperti Ayu, Putra juga menikmati aksi teman sekelasnya ini, Putra fokus pada vaginanya dan sesekali mengambil wajah dan badan Ayu yang mungil itu. HP milik Putra yang ia kenakan sekarang untuk merekam aksi Ayu itu memang fokus ke daerah vagina Ayu tapi mata sang pemilik tertuju pada wajah cantik Ayu yang sekrang mulai bercucuran keringat.

10 menit berlalu, Ayu mulai merasakan bahwa dirinya akan orgasme, ia mempercepat gosokannya, dan Ayu medesah tanda ia sudah sampai, tubuhnya menegang “ ahhhh...hahhhhhh....enakkkk put... ak..uu...sampai “ Ayu terbata – bata, Ayu mencabut botol itu dan Putra meng close up bagian vagina Ayu, terliat cairan kental bewarna putih itu keluar dari vaginanya. Putra terpikir untuk menjilatinya, ia mengarahkan kepalaya ke vagina Ayu, Ayu tampak sedikit kaget “slurppp...slurppppp..slurppp “ bunyi yang tercipta dari vagina ayu yang sedang dihisap oleh Putra, Ayu mengambil HP Putra dan merekam aksi pemilik HP yang sedang menjilati vagina teman sekelasnya itu. “ enak Yu, manis gurih gitu rasanya “ Putra memuji cairan kental dari vaginanya “ ahhh gombal, tapi makasih ya “ Ayu telihat tersipu malu dan mengembalikan HP Putra, namun aksi itu belum selesai, Putra masih merekam wajah Ayu yang terlihat memerah dan berkeringat itu, Ayu menjilati botol itu karena masih ada sisa – sisa cairannya, Ayu menjilati memutar botol itu, matanya sayu melihat ke kamera.

Setelah aksi itu selesai mereka kembali mengenakan pakaian mereka, namun hanya CD Ayu yang tak digunakan, mereka duduk sebentar ditepi ranjang untuk memulihkan energi mereka “ nih Put buat kamu “ Ayu memberikan CD nya sebagai hadiah untuk Putra “ hahhh? “ Putra keheranan “ia ini buat kamu “ kata Ayu lagi menjawab pertanyaan Putra “ beneran? Tapi kenapa ? Putra masih keheranan “ karena kamu udah membantu aku melepas hasrat aku dan karena kamu udah baik banget sama aku. “ Ayu tersenyum pada Putra “ ok makasih ya “ Putra mengambil CD dari tangan Ayu dan menyimpan di kantong sebelah kirinya. “ kalo kamu misalnya kangen sama aku, kamu bisa liatin CD aku terus dipake buat coli “ kata Ayu geer “ yehhh GR, tapi gpp deh hehehe “ Putra tersipu malu “ oh ya soalnya kamu ngajarin aku ngentot gimana? Itu serius “ Putra kembali menanyakan hal itu pada Ayu “ iya aku serius, nanti aku kabarin deh kapan kita mulai private, kalo rumah kamu lagi sepi, ya dirumah kamu, kalo gak di rumah aku, soalnya rumah aku jarang ada orang, orang tua aku kan lagi kerja diluar kota, terus abang aku pindah rumah “ kata Ayu panjang lebar “ ok deh makasih ya “ Putra tersenyum pada Ayu, Ayu pun membalas senyuman Putra “ oh ya kamu kan bukannya lagi bikin karya tulis ? “ Ayu bertanya pada Putra karena ia bingung kenapa Putra bisa sesantai ini “ oh itu alasan aku doang biar bisa ngentotin kamu hehehee “ Putra tertawa dan Ayu mencubit keras perut samping Putra dan mereka kembali tertawa “ ok deh aku balik ke kelas dulu ya, perut aku jadi baikan sekarang gara – gara mani kamu “ Ayu mulai berdiri merapikan lagi pakainnya termasuk jilbabnya “ ok deh, entar lagi aku juga balik ke kelas “ kata Putra masih duduk di tepi ranjang “ ok deh sampe nanti ya murid baru ku ahahahaha “ Ayu bercanda dan pergi meninggalkan Putra di UKS sendirian.

Saat Dikelas.
Ayu sudah mendapat izin mengikuti pelajaran bu Irma, guru bahasa Indonesia mereka. “ enak banget lu Yu, ngak ngikut 3 jam pelajaran tuh bandot, gue jadi korbannya “ sahabat Ayu yang bernama Siti berbisik pada Ayu “ gue lagi hoki aja “ kata Ayu sambil mencatat “ ehh lu kok keringetan gitu sih “ tanya Siti lagi “ ohhh tadi gue ehem ehem di UKS, kan UKS panas dan gue sange “ kata Ayu berbohong pada Siti, mereka berdua memang sudah bukan perawan lagi. 15 menit kemudian Putra masuk, ia memberi alasan pada bu Irma mengapa ia terlambat dan bu irma mengizinkan Putra duduk, ia duduk di barisan di pojok sebelah kanan meja no. 2 sementara Ayu di sebelah kiri meja no . 2 juga, mereka kembali belajar seperti tak terjadi apa – apa.

Beberapa minggu berlalu, Putra semakin mahir dalam seks berkat bantuan Ayu, Putra selalu datang ke rumah Ayu untuk belajar seks, atau Ayu ke rumah Putra dan melakukan dikamar Putra yang kedap suara, sehingga keluarganya tak ada yang mendengar apa yang terjadi, mama Putra percaya pada Putra jadi ia tak mempermasalahkan anaknya dan Ayu berduaan saja dikamar.

Malam ini Putra sengaja menyewa hotel untuk mereka karena beberapa hari kedepan sekolah libur, Putra sudah yakin ia sudah bisa membuat Ayu puas, Putra juga sengaja melakukan diet dan olaharaga agar penampilannya leuh menarik. Ia datang lebih dulu baru disusul Ayu. Ayu mengetuk pintu kamar yang diberitahu oleh Putra lewat BBM, Putra membuka pintu dan sempat kagum dengan penampilan Ayu, jilbab bewarna putih menutupi area rambut dan lehernya, ia mengenakan jersey bola polos lengan panjang bewarna merah yang lumayan ngepress di badan begitu juga dengan celana jogernya bewarna putih menjiplak bagian paha dan juga pantatnya. “ woy bengong aja “ Ayu sedikit meneriaki Putra “ ohh sorry, soalnya kalo liat cewe pake jersey bola jadi tambah sexy dan cantik gitu “ alasan Putra “ ohh gitu ya “ Ayu manggut – manggut “ ayo masuk “ Putra mengizinkan Ayu masuk terlebih dahulu, Putra terpanana dengan keseksian pantat Ayu “ mau minum apa ? “ Putra menawarkan Ayu “ ehmmm apa ya? “ Ayu tampak berpikir “ sperma kamu aja deh hahahahaha becanda air putih aja “ Ayu tertawa karena candaannya sendiri “ hahahaha kalo yang itu sih buat penutup aja “ kata Putra ikut tertawa dan memberikan air putih botol sedang pada Ayu. Ayu meminum seperempat dari botol itu “ ahhhh seger, jadi udah mau mulai? “ Ayu menawarkan Putra “ ayo, aku udah siap banget. “ Putra langsung mendekati Ayu yang sedang duduk di sofa dekat jendela, Putra mengarahkan bibirnya kearah bibir Ayu dan mereka berciuman, Putra memberi isyarat pada Ayu untuk berdiri dan mendorongnya kedinding, disanan mereka berciuman, lidah mereka saling bersilat, mereka bertukar air liur, mesra sekali, Putra memulai aksinya, tangannya masuk melalui bagian bawah jersey Ayu dan mendarat di payudara Ayu yang masih tertutup BH, Putra meremas – remas payudara Ayu dari balik pakaiannya. Putra menyingkirkan BH Ayu sehingga tangannya bisa memainkan puting Ayu, ia cubit – cubit halus puting Ayu. Desahan Ayu semakin terdengar, ia semakin terangsang. Ayu mendorong Putra sedikit menjauh, Putra mengerti maksudnya, tapi ia tetap memainkan tangannya dipayudara cewe yang berjilbab ini. “ pindah yuk, capek berdiri “ kata Ayu, Putra melepas tangannya dari payudara Ayu dan pindah ke kasur yang nyaman untuk tidur. Sebelum mereka rebahan di kasur, Putra melepas jersey yang dikenakan Ayu terlebih dulu, Ayu pun menurut, setelah itu tampaklah badan mungil nan mulus yang dimiliki Ayu, BH nya sudah tak pada tempatnya, lalu Putra juga melepas BH Ayu dari belakang, karena kaitannya berada dipunggung Ayu dan melemparnya sembarang, Putra mengelus punggung Ayu dan menyingkap ke depan jilbabnya. Setelah puas mengelus punggungnya, tangan Putra menjalar ke ketiak Ayu dan berhenti di payudara Ayu dan kembali diremasnya dari belakang, mereka bertumpu pada kedua lutut mereka diatas kasur bewarna putih itu.

Putra langsung merebahkan Ayu dikasur, Ayu pun langsung berbalik dan menghadap Putra yang ada diatasnya, mereka kembali berciuman, tangan Putra tak puas bermain dipayudara Ayu yang sangat menggemaskan untuk diremas – remas itu. Tangan kanan Putra mulai berpindah semakin kebawah dan masuk melalui sela calana Ayu dan mencoba mencapai vagina Ayu yang masih terhalang CD nya, setelah berhasil melewati CD nya Putra mulai mengelus – elus vagina Ayu yang ditumbuhi sediki rambut itu, Putra berusaha mencari klitorisnya. Ayu semakin terangsang oleh perbuatan Putra, ia merasa Putra semakin lihai dalam merangsangnya. Tibalah jari – jari Putra di klitoris Ayu, ia mulai menyentuh dan mencubit – cubit klitoris Ayu. Mulut Putra sengaja pindah ke payudara kiri Ayu untuk menyusu dan mendengar rintihannya “ ahhhh...ahhhhhh....gelliiii put....enakkk “ Ayu mendesah nikmat menerima rangsangan dari Putra, tak terasa vaginanya mulai terasa becek. Putra semakin bersemangat, ia melepas ciuman dan tangannya dari tubuh Ayu dan melepas celana panjang joggernya dan CD nya yang bewarna putih senada dengan BH nya yang sudah lepas dari tadi. Putra kembali menyusu di payudara kanan Ayu, tangan kanannya bermain dipayudara sebelah kiri dan tangan kirinya mulai menusuk – nusuk vagina Ayu dengan jari telunjuknya “ ahhhh...ahhhhh....kam..uuuu...mak...in jago put “ Ayu terbata – bata memuji Putra karena ia terangsang. Beberapa saat kemudian Putra meamasukkan jari tengahnya sehingga kini ada 2 jari yang menusuk vagina Ayu, Putra semakin cepat mengocok 2 jarinya di vagina Ayu dan mulai menggigit puting Ayu yang timbul meruncing, membangkitkan gairah para lelaki yang melihatnya “ ahhhhh...ahhhhhhh.....ahhhhhhhh “ desahan Ayu semakin kencang dan “ crottttt....crotttt....crottttt “ Ayu sampai pada orgasme pertamanya. Jari Putra terasa hangat terkena semburan cairan dari vagina Ayu, ia mencabut kedua jarinya dan menjilatinya. Sementar Ayu ngos – ngosan, payudaranya naik turun seirama dengan nafasnya yang tak teratur, Putra melihat cairan putih itu mulai keluar dan ia sama seperti sebelumnya kembali menyedot cairan kental bewarna putih itu “ ahhhhh..ahhhh.... abisin Put..hahhhh “ Ayu mendesah lagi akibat perbuatan Putra divaginanya, Putra mulai menunjukkan wajahnya setelah sempat terbenam divagina Ayu. Putra kembali mencium Ayu dan memberikan Ayu hadiah dari mulutnya yaitu cairan yang disedot Putra di vaginanya, Ayu menelan saja cairannya sendiri. “ gimana ? puas ? “ “ hahhhh...hahhhhh, belum, kan belum dibobol “ jawab Ayu Putra langsung membalikkan badan Ayu kini posisinya tengkurap, ia hanya bertumbu pada kedua lutut dan tangannya, sementara Putra sudah bersiap dibelakangnya, ia melepas seluruh kain yang menempel ditubuhnya, dan saat ia membuka CD nya tampaklah penis yang lebih besar dari saat mereka bertemu kini penis Putra berukuran hampir 10 cm dan diameternya yang lebih besar serta lebih berurat. Putra menyiapkan penisnya untuk membobol vagina Ayu yang sudah bersiap dan blessss dengan sedikit usaha penis Putra berhasil menembus vagina Ayu yang sudah becek. Putra kembali mengentoti Ayu dari belakang “ ahhhhh....ahhhh Put.... punyaahhh..kamu tambah...ge...de... ya “ Ayu bertanya terbata – bata karena keeenakan dientot oleh Putra “ iya Yu, gimana tambah mantep kan? “ Putra kembali bertanya pada Ayu “ iyaahhh “ Ayu kembali menjawab sambil mendesah, ia kagum pada Putra hanya dalam beberapa waktu penisnya bisa bertambah besar. Tangan Putra kini meremas pantat Ayu, ia remas dan sesekali menamparnya, Ayu jadi semakin mengerang nikmat. Tangan kanan Putra naik dan kali ini meremas payudara kanan Ayu ia meremas seluruh payudara kanan Ayu dan sesekali mencubit putingnya.

Putra sangat menikmati vagina Ayu, apalagi sejak diajari oleh Ayu, ia kini semakin ahli dan bisa bertahan sedikit lebih lama dibanding sebelum – sebelumnya. Lebih dari 15 menit Putra mengentoti Ayu, Putra merasa ia akan keluar, akhirnya ia berhenti menggenjot Ayu. “ kenapa Put “ Ayu pun bertanya pada Putra karena ia merasa tanggung “ hampir nyampe Yu, tunggu bentar “ Putra menjawab pertanyaan Ayu “ mau ganti posisi ? “ Putra melanjutkan bertanya “ boleh “ Ayu menjawab santai. Putra melepas penisnya dan membiarkan Ayu berbalik “ oh ya bentar put “ Ayu mulai melepas semacam jarum yang menyatukan jilbabnya, ia melepas jilbanya dan rambutnya masih tertutupi oleh semacam penutup kepala lagi “ kok kamu buka Yu ? “ Putra heran mengapa ia melepas jilbabnya “ biar lebih enak aja, oh ya gak pernah ada cowo sebelumnya yang ngentot sama aku, aku lepas jilbab, kecuali si brengsek itu “ Ayu menjelaskan pada Putra dan yang ia maksud brensek itu adalah mantannya. Ayu pun melanjutkan melepas penutup kepalanya dan terurailah rambut Ayu yang panjang dan belah samping itu. Putra terpana melihat penampilan Ayu itu. “ nahh bengong lagi “ Ayu mengusap muka Putra “ kamu tambah cantik Yu “ jawab Putra jujur “ok jadi posisi selanjutnya ? “ Ayu bertanya “ WOT? “ Putra memberi saran “ itu sih favorit kamu, tapi gpp, aku juga suka “ kata Ayu yang membuat Putra semakin senang. Putra bebrbaring dan tangan kirinya memegang penisnya agar mempermudah Ayu memasukkan vaginanya sementara jari telunjuk dan tengahnya membuka vaginanya juga agar mempermudah masuknya vaginanya. Ayu mulai turun secara perlahan – lahan, saat dirasa sudah pas Ayu langsung menjatuhkan tubuhnya di penis Putra. Ayu mulai menaikturunkan tubuhnya, sementara Putra berabrang santai melihat Ayu menggenjot penisnya. Rambut Ayu yang baru pertama kali dilihat olehnya menambah keseksian Ayu, selain rambut, kedua payudara Ayu yang sedang bergoyang menganggur itu jadi sasaran empuk tangan besar Putra.

Ayu membaringkan dirinya didada Putra yang tidak bidang itu, rambutnya ia singkirkan ke sebelah kiri, bibirnya kembali mecnciumi bibir Putra, mereka saling bersilat lidah dan bertukar liur, bahkan saking asiknya liur mereka sampai ada yang menetes ke kasur. Tangan Putra kini meremas bongkahan pantat halus Ayu dan sambil berusaha semakin merangsang Ayu. 15 menit dalam posisi itu “ put...ahhhh...auu...mauuuu...keluarrr “ kata Ayu terbata – bata, ia akan segera keluar “ iya kita barengann hahhh...hahhhh “ Putra menjawab Ayu dengan tersengal sengal. Dan “ crottt....crottt...crotttt...crottttt....crottttt..crott “ terjadi banyak tembakan didalam vagina Ayu, pertemuan sperma dan sel telur pun terjadi bahkan saking banyaknya sampai ada yang meluber keluar melalui sela antara vagina dan penis mereka. “ hahhhh....hahhhhh....haaaahhhh..hahhhh “ nafas mereka berdua masih memburu, Ayu masih terbaring didada Putra yang lebar dan nyaman untuk baring, begitupun Putra, ia mengelus rambut lurus Ayu, Putra mencium wangi khas wanita ketika sedang berkeringat dan ditambah wangi rambut Ayu membuat Putra kembali bersemnagat dan penisnya kembali membesar, Ayu yang merasa vaginanya kembali terisi meresa heran dan bertanya pada Putra “ ihhh si ndut udah nafsu lagi ya ? “ Ayu berlagak manja “ iya, hahhh hahhhh soalnya kamu wangi dan sexy hahhh “ nafas Putra masih memburu “ ok sekali lagi ya, gini aja ya posisinya, aku udah capek “ Ayu menyarankan pada Putra dan ia mengangguk setuju dan mereka kembali bermain 1 ronde lagi.

“ Hahhh....hahhhhh....hahhhh....haaahhh...hahhhh “ hanya terdengar nafas yang tak beraturan dikamar yang dingin ini namun terasa hangat untuk 2 sejoli yang baru saja melakukuakn hubungan suami istri “ kamu tambah mantep aja Put “ Ayu menghadap Putra, wajah kemerahan dan masih sedikit berkeringat menandakan Ayu puas dan lelah setelah berhubungan dengan Putra “ makasih yu “ Putra memejamkan mata senang atas pujian Ayu. “ oh ya Yu, boleh gak aku foto sama kamu dalam keadaan kayak gini ? “ Putra bertanya ragu “ boleh dong sayanggg “ kata Ayu, Putra langsung mengambil smartphone putihnya dan membuka kamera, mengganti kamera belakang menjadi kamera depan. Ayu menggeser tubuhnya mendekat pada berbaring di lengan Putra. Mereka berselfie ria, dari Putra dan Ayu tersenyum ke kamera, Ayu mencium pipi Putra dan sebaliknya, mereka berciuman bibir, Putra bahkan sengaja mengambil jarak kamera agak jauh agar ia bisa mengambil bagian dada Ayu. Puas berselfie Ayu pun memberitahu pada Putra agar jangan sampai ada yang tahu dan ia tertidur karena ia lelah, ia tertidur lelap di lengan kiri Putra, ia pun sudah lelah ingin segera tidur namun sebelum benar – benar terlelap, Putra kembali mengambil foto ketika Ayu tertidur di lengannya dan ia memberi senyum manis ke kamera. Ia pun meletakkan smartphone dimeja kecil disebelahnya dan tidur dengan perasaan senang maupun bangga.

No comments:

Post a Comment