Wednesday 30 May 2018

Teman yang nikmat

Perkenalkan namaku Diki, asal kota pahlawan. Aku terlahir dr keluarga yg kurang mampu dg tampang pas pasan. Sejak SMP aku sudah belajar mencari uang sendiri. Walau saat itu aku baru SMP kelas 3 tepat nya berumur 15 thn tp sudah ikut bekerja sebagai pekerja proyek harian dg upah 20 rb per hari. Saat itu 1 dollar seharga Rp. 2500,-. Jd 20 rb dapat sekitar 8 dollar. Klo kurs sekarang mungkin dapat 100 rb an. Dengan upah segitu aku sudah bisa menabung sebanyak 2 jt dalam 6 bulan itupun setelah dikurangi kebutuhanku spt uang jajan dan bayar SPP sekolah. Oya proyek yg aku kerjakan adalah mengaspal jalan raya, waktu kerjanya mulai dr jam 3 sore hingga jam 12 malam. Jd masih bisa mengatur jadwal sekolah dan kerjaan.
Perkenalanku dg dunia lendir saat suatu ketika diajak tetangga untuk nonton film bf dg kaset beta. Mungkin player itu sekarang sudah jd barang langka. Awal nya layar nya biru selama beberapa menit. Mungkin itu sebabnya di sebut blue film atau disingkat bf. Lalu mulai keluar lah film nya. Cerita awal nya ada bule yg sedang berkunjung kerumah temannya, lalu mereka ngobrol dan akhir nya bercinta.
Aku yg masih polos jd gelisah sendiri krn batang ku keras dan terjepit celana. Setelah film nya usai, aku pulang dg perasaan penasaran. Gimana ya rasanya batangku klo masuk ke memek cewek. Aku pun jd sering berfantasi jika melihat teman2 cewek sekelasku.
Ada seorang teman sekelasku yg kurasa naksir dg ku krn ada teman yg bilang klo dia suka dg ku. Namanya yuni,,Orang nya sih lumayan manis, wajahnya mirip Dian Sastro saat main AADC. Klo sekarang dian sastro kan lebih gemuk dan lebih putih hehehe. Dg perasaan bingung aku cari dia
Aku : Yun bisa kita bicara sebentar?
Yuni : boleh, sekarang? Disini?
Aku : kita bicara di toilet belakang aja, aku tunggu di sana sekarang, tp sendirian ya.
Yuni datang dgn wajah bertanya tanya.
Aku : Yun aku dengar dr ina klo km suka ama aku ya.
Muka nya jd merah dan menunduk menahan malu.
Kuangkat dagunya dan kutatap matanya.
Aku : km harus jujur padaku yun
Dia menunduk lg sambil mengangguk. Betapa senangnya hatiku saat itu bisa disukai oleh seorang gadis cantik yg menjadi salah satu fantasiku.
Aku : Sebenarnya dr dulu aku jg suka sama km, tp aku takut km nggak suka aku
Aku pegang tangan nya lalu ku peluk dia.
Saat itu batanggku bereaksi saat dada nya nempel ke tubuhku. Terasa empuk dan kenyal dg ukuran agak besar dibandingkan teman cewekku yg lain.
Setanpun ikutan menghasut
" Ayo sikat bos, mumpung lg sepi "
Aku : Yun, klo km mau jd pacarku, apa yg mau km berikan padaku?
Yuni : Apapun yg km minta akan aku kasi.
Aku : boleh aku minta.... Sambil tanganku menggenggam toket nya.
Yuni : Semua milikmu sayang
Tanpa babibu lg langsung ku sikat bibirnya, aku yg baru pertama kali ciuman hanya berbekal film yg pernah kutonton dg semangat 45 ala syetan langsung kutarik dia ke dalam kamar mandi. Kubuka semua pakaiannya hingga bugil di depan ku. Tp aneh nya dia tidak merasa malu saat ku pelototi lekuk tubuhnya. Setelah aku bugil juga, dia langsung melahap konti ku hingga terasa geli bercampur nikmat. Dijilat nya seluruh bagian kontiku tanpa ada yg terlewat.
Aku yg belum berpengalaman hanya diam tak berdaya saat dia masukkan kontiku ke memeknya dg gaya nungging.
Uhhhhh begitu nikmat rasanya....
Aku : yun kok km pinter sih. Enak banget sayang
Yuni : iya sayang, aku jg enak. Ahhhhh.
Baru 10 menit kurasakan ada yg mau keluar. Dan...... Ahhhhh aku keluar sayang.....
Yuni " jgn di dalam dalam, aku lg subur "
Aku yg belum pernah merasakan orgasme hanya bisa mengerang nikmat tanpa mendengarkan pekataannya. Crooottt croott crot. Tumpahlah spermaku di liang vagina Yuni.
Yuni : kok di dalam sih, ntar klo aku hamil gimana?
Juederrrr waduh hamillll?????
Aku nggak bisa ngomong apa2 lg.
Setelah itu km berpakaian lg dan gantian keluar dr toilet.
 Besok nya aku sengaja duduk disebelah Yuni, walau agak canggung krn di sorakin temen2 yg mengira aku lg PDTK ama dia, padahal kami sudah jadian dan udah indehoi di toilet. Hehehe
" yun boleh aku tanya sesuatu? "
" boleh, mau tanya apaan? " jawabnya
" kok kemarin km pinter banget sih, kayak udah sering melakukan, padahal aku sendiri baru pertama kalinya. Dan jujur klo km nggak agresif pasti aku nggak tau harus gimana "
Dia menatapku tajam sambil matanya berkaca kaca
" aku emang sudah nggak perawan, apa km kecewa? "
Aku menarik nafas dalam - dalam
Kugenggam tangannya dg lembut
" Sayang, apapun km dan bagaimanapun keadaan mu aku terima, asal kita tetap saling setia " kata2 itu meluncur bagitu saja dr mulutku, padahal aku blum pernah sekalipun pacaran dg cewek lain.
" tp klo boleh aku tau, siapa laki2 yg beruntung mendapatkan mahkotamu? "
Air matanya langsung mengalir tak terbendung saat dg bodoh nya kutanyakan tentang hal itu.
"Maaf sayang, aku salah ngomong, baiklah aku nggak akan pernah bertanya lagi"
Dengan berlinang air mata dia berkata
" km adalah kekasihku, dan aku harus jujur sama km " tatapannya sayu seolah ingin memelukku dg erat tp apa daya, posisi kami sedang didalam kelas.
" sebenar nya aku kehilangan keperawananku saat kelas 1 smp, saat itu aku nggak sengaja masuk kedalam kamar pamanku yg sedang nonton film porno sambil onani, dia kaget saat aku tiba2 masuk kamarnya.
Mungkin dia udah kebawa nafsu yg akhirnya aku diperkosa. Sakit banget rasanya. Nggak ada orang lain yg tau kecuali kamu. Semenjak saat itu, aku sering dipaksa melayaninya hingga saat ini "
" kenapa km nggak lapor ke orang tuamu? "
" aku takut krn dia mengancam akan membunuh ku dan semua keluargaku krn dia jago silat "
Kubelai rambutnya dengan lembut
" sudahlah sayang, biarkan aib itu kita kubur dalam2. "


Teng - teng - teng
Bel pun berbunyi, kami langsung mengeluarkan buku pelajaran dan mulai belajar

Saat terjadi percakapan tadi, ternyata wardi salah seorang teman kelasku cemburu padaku. Dia adalah salah satu atlit lari andalan sekolahku, ya walau dia nggak pernah juara 1 tp dia termasuk siswa berprestasi.

Esok nya tiba saat nya pelajaran penjaskes, dimana saat itu adalah hari seleksi untuk kejuaraan lari tingkat kota.
Aku yg sibuk bekerja di proyek sangat tidak tertarik ikut seleksi itu.

Dengan wajah marah Wardi mendatangiku
" hei brengsek, ada hubungan apa kamu dg Yuni? "
" oh yuni, aku udah jadian ama dia, ada yg salah? "
" brengsek, aku tuh udah suka ama dia sejak kelas 1, kok malah km yang dapetin dia. "
Dia mendekat padaku dg ancang2 mau memukulku.
Dengan sigap aku lari krn aku nggak mau ada keributan. Dia mengejarku sekencang kencang nya dan sekuat tenaga tp dia gagal menangkapku.
Akupun heran knapa tiba2 lariku secepat itu, padahal aku tidak pernah latihan. Aku berfikir mungkin itu efek dr pekerjaanku yg sangat berat dan melelahkan.
Ternyata kejadian itu tak luput dr pengamatan guru olahraga ku.
" Hebat kamu diki, bapak nggak nyangka km punya bakat terpendam, mulai besok km ikut program latihan untuk kejuaraan lari.
" Waduh pak jangan saya deh, klo sore saya kerja di proyek dr
Sore sampe malam. Saya nggak ada waktu "
" Bapak tau itu. Makanya besok kita latihan pagi, saya siapkan dispensasi khusus "

Wajah Yuni sangat senang dan bangga mendengar aku jd bagian dr atlit sekolah. Tp tidak denganku, krn itu berarti aku tambah capek lagi.

Yuni menggandeng tanganku
" sayang aku bangga banget ama kamu, jgn kecewain aku ya, aku akan selalu dukung kamu. "
Dengan senyuman terpaksa, aku mengangguk kecil.
Hari ini kami pulang lebih awal krn para guru akan mengadakan rapat.
Sehingga yuni blum ada yg jemput.

Saat pulang sekolah yuni mendatangiku
" yank, anter aku pulang yuk tp mampir makan dulu sebentar"
Aku yg pulang pergi jalan kaki ke sekolah jd bingung mau nganterin pulang naik apaan.
" tp mau ngaterin pake apaan? Rumah km kan lumayan jauh. "
" Naik angkot dah nggak apa2 "
" ya udah aku anterin "

Sampai di rumah yuni ternyata keadaan nya sepi,
" Yun kok rumahmu sepi, pada kemana? "
" oh biasanya blum pada pulang kerja "
Dengan senyum mesum aku berkata
" wah kesempatan nih, mumpung lg sepi "
" Hus otak mesum, hahahaha " dia mencubitku sambil masuk ke dalam rumah
Langkah kami terhenti saat mendengar ada suara erangan dan desahan dua orang didalam kamar.
Kami mendekat ke kamar itu yg pintu nya sedikit terbuka.
Yuni sangat kaget dan nggak tau mau bilang apa saat melihat......
Yuni seolah menjadi patung, matanya merah, entah mau nangis atau mau marah. Kucoba bertanya" ada apa sayang " namun dia malah lari keluar rumah. Aku yg belum tau ada siapa di kamar itu mencoba mengintip dr celah pintu.
Aku melihat teman sekelasku Ina sedang mengulum penis laki2 paruh baya. Begitu senang nya mereka seolah mereka adalah pasangan pengantin baru. Tidak ada keterpaksaan di balik wajah polos anak SMP yg sedang mengadu birahi dengan laki2 yg mungkin lebih pantas jd ayahnya. " Kok kita disini sih, Om nggak takut ketahuan yuni? " selidik Ina, " Jangan takut sayang, yg jemput Yuni dr sekolah kan om sendiri, jd klo belum om jemput dia nggak bakalan bisa pulang."
" Oh jd kita aman dong om "
" iya aman sayang " jawab Ina sambil terus menghisap dan mempermainkan penis laki2 itu.

Aku coba mencari yuni yg ternyata sedang nangis di teras rumah. Kubelai rambutnya mencoba untuk menenangkan hati nya.
" penghianat!brengsekkk!bajingan!" Yuni mencoba meluapkan kemarahan nya dalam pelukanku.
" Sabar sayang" hanya itu yg bisa kuucapkan
" Tega sekali papa menghianati mama, padahal mama sangat setia dan mengorbankan segalanya demi keluarga ini. Brengggsseeeekkkkkk!"
Aku kaget setengah mati mendengar perkataan Yuni
" HAhhhh..!?????, laki2 itu papamu?"
Dia tak menjawab tp malah menangis sejadi jadinya dalam pelukanku.
Dengan muka merah padam Yuni masuk kerumah lg dan langsung menerobos masuk ke kamar papanya.
" Papa!??? Tega sekali papa menghianati mama yg sudah setia selama ini. Dan km Ina, aku nggak nyangka km brani melakukan ini dg papaku."
Mereka yg kaget mukanya langsung pucat, Tanpa brani membela diri sama sekali.
" Maaf kan papa yuni, papa khilaf"
Tp Yuni tidak mau terima " khilaf kata papa, mana ada orang khilaf seperti kalian. Seolah olah sudah direncakan?" "Hei Ina, sejak kapan km punya hubungan dg papaku?."

" Maaf Yun,3 bulan lalu awalnya aku kesini nyari km buat belajar kelompok, tp ternyata km nggak ada, trus aku disuruh nunggu di ruang tamu oleh papamu dan disuguhi teh, habis minum teh mataku berkunang-kunang, Kepalaku berat. Saat aku bangun bajuku sudah lepas semua dan selangkanganku sakit. Rupanya papamu telah memperkosaku, setelah itu dia memberiku uang 100 rb untuk uang tutup mulut. Semenjak itu aku jd ketagihan dapat uang banyak dr papamu." Ina menjelaskan panjang lebar tentang kejadian sebenarnya. Yuni tak tahan dan langsung menampar Ina
" kalian bajingan" pllaakkk... Tangan kanan Yuni tepat di pipi kiri Ina.
"Hentikan Yuni, papa nggak suka klo km berbuat kasar sama Ina"
" Knapa??? Papa nggak suka klo pelacur ini aku tampar ??
" Cukup Yuni, jangan sok suci km, papa tahu klo kamu pernah mesum di toilet sekolah dengan diki, jd km nggak usah banyak omong"
Aku dan Yuni kaget bukan main mendengar hal itu.
" Kok papa bisa tau??" jawab Yuni
" Maaf Yun, aku yang ngasi tau papamu, aku nggak sengaja dengerin kalian di toilet saat aku mau pipis di sana."

Dengan tenang Papa Yuni berkata" Sudahlah, kita sama2 khilaf, papa restui hubungan kalian asal km jangan bilang siapa2 tentang papa dan Ina apalagi kepada mamamu."
Yuni membanting pintu kamar papanya dan pergi ke kamarnya sendiri.
Aku pun ikut keluar dan ikut masuk ke kamar Yuni.
Aku coba menenangkan keadaan agar dia bisa terima kenyataan ini. Tp dia tetap menangis.
" Yun, lebih baik aku pulang. Sepertinya km butuh sendiri " kukecup kening nya dan aku langsung pulang.

Esok nya Yuni tidak masuk sekolah, Entah kenapa. Dan tidak ada surat ijin ke sekolah.

Terlihat Ina duduk sambil melamun. Kuhampiri dan mengajaknya ke toilet belakang.
" Ina, aku tau ini bukan salah kamu sepenuh nya, tp aku mohon hentikan semua ini"
Kataku mencoba menengahi masalah ini.
" Sulit untukku menghentikannya. Aku butuh biaya buat membelikan gerobak dagang ayahku yg di sita oleh satpol pp."
" tp apa harus pake jual tubuh mu segala?"
" terpaksa, dr pada aku harus mencuri dan aku tidak suka mengemis apalagi menerima belas kasih orang lain."
" oke, brapa yg kamu butuhkan untuk beli gerobak itu.?"
" 500 rb "
" besok aku kasi uang itu tp tolong jauhi papa nya Yuni."
" Maaf dik, aku bukan pengemis, aku nggak bisa terima uang km tanpa melakuan pekerjaan apapun dr km."
" trus km maunya apa?"
" Gimana klo aku layani km seperti papa nya Yuni?"
" km udah gila, mana mungkin Aku mengkhianati Yuni"
" ya udah mendingan aku dapat uang dr papa nya Yuni aja"
Lama kutatap mata ina untuk meyakinkanku tentang resiko yg akan terjadi klo aku mau menerima tawaran Ina. Dengan penuh rasa was - was aku coba menenangkan diri.
" Oke2. Gini aja " kupegang pundak nya sambil kutatap matanya dg serius. " Gimana klo km layani aku pake tanganmu aja, tanpa harus buka baju"
Dia berfikir sejenak sambil mengernyitkan dahi.
" oke deh aku mau, tp sekarang aja ya, biar besok uang nya sudah bisa aku terima."
Aku mengangguk tanda setuju. tanpa basa basi lg Ina langsung membuka celana dan cd ku.
Dipegangnya penisku yg masih layu, karena memang agak terasa canggung dalam kondisi terpaksa dilayani wanita yg tidak aku cintai. Apalagi di pikiranku terbayang bayang wajah Yuni yg seolah marah padaku. Tapi ternyata pikiranku tetap kalah oleh nafsuku, penisku perlahan menegang tanpa bisa kukendalikan lg. Sekuat apapun aku berusaha seolah olah penisku menjadi satu satunya bagian dr tubuhku yg berkhianat. Dengan kelembutan tangan Ina akhirnya penisku tegak berdiri dihadapannya. Nafas Ina semakin memburu dan suaranya semakin parau
" Diki aku cium penismu ya, aku gemes banget pengen mengulum nya "
Mataku melotot tanda tidak setuju, tp dia memaksa tanpa menghiraukan aku lg.
Dimasukkannya penisku ke dalam mulut nya dan " ahhhhh.... Ina km....hesss oohhhh.... Ina....jangan..." kucoba menahan kepalanya yg maju mundur. Rasanya campur aduk di dadaku. Antara kesetiaan, nafsu, dan kenikmatan. Akhirnya aku menyerah jg, kubiarkan Ina membuka seluruh seragamku. Dicium, diraba, dijilat nya semua bagian dr tubuhku. Tp saat dia mencoba mencium bibirku, aku berpaling, entah knapa aku masih merasa jijik dg Ina. Apa mungkin krn aku tidak mencintainya, walau sebenarnya wajah Ina lebih cantik dr Yuni. Ina yg ber wajah putih bersih khas gadis priyangan pastinya lebih menarik dibandingkan Yuni, tp dia lahir di kota pahlawan krn orang tua nya merantau ke kota ini dg berjualan siomay dan batagor.
" ahhhhhhh " aku memekik nikmat saat Ina melahap dua bola ku.
Ku coba mengikuti nafsuku, agar aku cepat kluar dan aku bisa mengakhiri semua ini.
Kubuka seluruh pakaian Ina, dia hanya tersenyum simpul padaku.
Kuraba putingnya yg hitam kemerahan, kupilin pelan dan lembut. " sshhhh, enak diki, teruskan " kepalaku ditariknya dan diarahkan ke dua bukit kembar itu, terasa kenyal menggairahkan. Gemes banget, Ingin rasanya ku gigit seluruh bukit itu.
Rupanya Ina sudah tak tahan, didorong nya aku sampai terduduk di bibir bak toilet. Perlahan diarahkan penisku kelubang syurga dunia nya. Dan " ahhh sshhh aduh dik, enak banget kontolmu, jangan cepet2 keluar ya"
Kubiarkan Ina yang bekerja sendiri, aku hanya bisa mendesah dan mengerang penuh kenikmatan. Baru 10 menit dia udah minta ganti posisi. Sekarang dia nungging sambil berdiri menghadap tembok. Saatnya aku yg bekerja, dg tempo sedang kugenjot Ina bertubi tubi. Keringat kami berceceran kemana. Plak plak plak " ohhh Ina kenapa lubangmu lebih nikmat, apa km jarang dipake??" aku meracau tak karuan
" Iya dik, aku baru 3 kali dipake, kamu suka??? "
" Iya aku suka ahh. Oohhh" aku tak tahan dengan lubang yg begitu sempit, hangat dan nikmat
" oh aku mau keluar Na, mau dikeluarin di mana?"
" terserah kamu dik, aku udah minum pil KB kok..sshhh arrhhh.."
Dan crot croott croottt, 5 kali tembakan aku keluarkan di dalam rahim Ina..
Nafas kami ngos ngosan seolah habis lari marathon.
" Ina tolong jaga rahasia ini ya, aku nggak mau sampai putus sama Yuni gara2 ini" pintaku padanya
" tenang aja Dik, aku bisa jaga rahasia kok, tp klo kamu mau lg, kamu bilang aja, lain kali gratis sayang" sambil mencubit manja penisku yg mulai mengkerut.
" ya udah ayo kita cepet balik ke kelas, besok aku kasi uang nya "
Setelah memakai kembali seragam kami, Ina keluar duluan dr toilet. Aku segera menyusul tp ternyata saat pintuku terbuka bersamaan dengan pintu toilet sebelah yg juga terbuka.
Muncul dr dalam toilet teman sekolahku yg seangkatan tp beda kelas, Aku kelas 3 A dia kelas 3 C.
" Diki " hardiknya...
" Novi !???? " aku sangat terkejut saat kutau yg menegurku adalah Novi, gadis berjilbab yang selalu taat pada agama, selalu ramah dan sopan pada semua orang.
Ya, Novita dwi anggraini biasa dipanggil Novi, gadis imut asal kota udang yang sangat halus suaranya, tubuh nya hanya 145 cm, dg buah dada yg hanya sedikit menonjol di balik jilbab yg ia kenakan.
Ayahnya seorang pengepul atau bisa dibilang bos barang rongsokan. Maka dia termasuk gadis yang berkecukupan. Setiap hari ia di antar dengan mobil kijang, mobil yg kala itu tidak semua orang bisa memilkinya. Mungkin itu salah satu alasan ayahnya jadi ketua komite di sekolah ini.

Novi menatapku tajam.
" Diki km lg ngapain tadi? "
Aku diam seribu bahasa.
" jawab dik, km mesum di sekolah ya? "
Aku langsung bergegas meninggalkan nya tanpa menjawab apapun pertanyaannya.
Aku langsung masuk kelas dan mendekati Ina, untung saat itu guru yang mengajar di kelas terlambat datang jd aku bisa langsung nyelonong masuk kelas.

" Gawat Na, gawat " kataku gugup
" gawat kenapa? Tenang, tenang. Coba bicara pelan - pelan." Ina mencoba menenangkanku.
" Tadi saat kita ditoilet ternyata ada orang di sebelah kita dan mendengar semua nya"
Dengan senyum tipis Ina menjawab " ohh biarin aja, palingan dia jg menikmati jg. Dia nggak bakalan berani lapor ke guru. "
" ya walau dia nggak lapor guru, gimana klo dia lapor ayahnya? "
" tenang aja, palingan jg ayahnya nggak peduli, emang siapa sih orang nya? " tanya Ina
" Dia Novi, anak kelas 3C yg ayahnya ketua komite itu loh "
" apppaaaa????, kok bisa sih dia ada di sana. dia kan anak kesayangan guru2, Biasanya kan dia ke toilet guru."
" nggak taulah, dia tanya aku lg ngapain di sana, ya aku tinggalin aja dia. Aku nggak bisa jawab apa2."

" Waduhh emang gawat, klo dia sampe ngadu ke ayahnya dan ayahnya bilang ke sekolah, bisa nyebar ke semua siswa. Bisa bisa km putus ama Yuni dan kita di keluarin dr sekolah " Ina akhirnya panik juga.
" itulah mengapa bisa jd gawat, km punya ide nggak buat nyelesaiin masalah ini ? " aku bingung hanya garuk2 kepala.

" ya udah lihat nanti dah Dik, kita coba cari dia saat pulang sekolah " kata Ina sambil mengeluarkan buku pelajaran krn guru yg mengajar sudah masuk kelas.

Siang hari waktunya pulang sekolah, Ina buru buru mencari Novi,
" Nov, Novi. Bisa kita bicara sebentar ." sambil menarik paksa tangan novi ke ruang UKS.
Novi berontak sambil berusaha melepaskan tangannya.
" Apaan sih Na, aku mau km apain? "
" Nov km td lihat aku ama diki di toilet ya? "
" klo iya knapa? Kalian itu seperti binatang, apa kalian nggak sadar itu perbuatan dosa? " dengan agak ketakutan novi mencoba menasehati Ina.
" Iya emang kami tau itu dosa, tp apa pernah kamu merasakan nikmat nya bercinta? Pasti belum pernah kan?, makanya km bisa bilang begitu."
" Ya emang belum pernah dan tak akan pernah melakukan nya sebelum aku nikah "
" oke terserah km, kita urus urusan kita masing2. asal km janji nggak bakalan laporin masalah ini ke siapapun termasuk sama ayahmu dan guru2 disini, klo sampe masalah ini bocor, berarti km yg lapor. Dan aku akan suruh preman2 buat perkosa km rame2"
Sungguh tak terduga Ina brani mengancam Novi seperti itu. Novi hanya diam sambil berlinang air mata.
Novi yang menangis sambil memejamkan mata perlahan tanpa disadarinya bibir Ina mengecup bibirnya dan langsung melumatnya. Novi tersentak kaget dan langsung mendorong Ina.
Dengan senyum kemenangan Ina berkata
" Itu baru DP sayang, klo km berani lapor, aku kasi yg lebih dasyat lg, hahahaha, Ina tertawa layak nya penjahat sadis."
" Baik baik aku akan tutup mulut "
Ina langsung meninggalkan Novi yg masih menangis sendirian di dalam UKS

Besoknya aku membawa amplop berisi uang yg telah aku janjikan kepada Ina.
" Nih duit kamu, udah beres kan urusan kita? "
" wah ternyata kamu tepati janji juga, oke deh makasih ya! "
Dia tersenyum lebar dan langsung menyimpan uang itu ke dalam tas nya tanpa dihitung dulu.
" Iya sama2, tp inget jauhi papa nya Yuni dan jgn km jual lg tubuh mu hanya karna butuh duit."
" Siap bos " kamipun tertawa bersama
" Eh gimana urusanmu dg Novi? Udah selesai? Oya cewek ku mana? Belum masuk juga? "
" cewek mu sakit, tuh surat nya. Masalah Novi udah aku beresin, tenang aja! "
Lalu dia menceritakan semua nya padaku
Aku hanya bisa jd pendengar setia yg nggak bisa komentar apa2.
Aku berkata " Syukur deh, mudah mudahan dia nggak bertingkah "
 
3 bulan sudah aku pacaran dengan yuni, semua berjalan lancar tanpa ada masalah yang berarti. Rahasiaku dg Ina pun tertutup rapi.
Hari2 ku kujalani dengan penuh kesibukan, pagi nya aku latihan lari setelah itu langsung masuk kelas dan belajar. Sorenya aku kerja di proyek.
Klo dirasakan sangat capek banget, tp kujalani semua itu dg penuh keikhlasan. Karena kesibukanku hubunganku dg Yuni cuma sekedar pacaran di sekolah, nggak ada waktu buat jalan2 apalagi ML. Yuni adalah wanita yg sangat pengertian, setia dan sabar, oleh karna itu dia tidak pernah menuntut apapun dr ku. Tp saat aku lg kerja ngaspal jalan raya terkadang aku tertarik sama barang yg dijual di toko yg ada di dekat tempat kerjaku. Kubeli barang itu untuk Yuni, cuma sekedar hadiah kecil untuk mengexpresikan rasa cintaku padanya. Kadang aku belikan boneka, kadang bros, bunga mawar, novel romantis, dan pernah aku belikan pakaian casual 2 stel. Semua itu aku lakukan tanpa pamrih krn kalaupun aku pengen ML dengan nya, tanpa hadiah pun dia pasti akan melayaniku dg ikhlas.

Suatu ketika aku ingin sekali membelikan mukena yg sangat indah, harga nya lumayan mahal, sekitar 300 rb, dg kurs sekarang mungkin jd sekitar 1,5 jt. Mukena itu terbuat dr kain sutra dan ada benang emas nya yg membuat nya jd tampak mewah.
Setelah kubeli langsung ku bungkus dg kertas kado dan esok nya kubawa kesekolah.

"Sayang aku ada hadiah buat kamu" kataku pda Yuni
" hadiah?, km tuh sering banget ngasih aku hadiah. Kamu tabung aja uang mu buat masa depanmu, nggak usah repot2 ngasih hadiah"
" Masa depanku adalah kamu, aku kerja buat kamu, wanita yg kelak jadi ibu dari anak - anakku "
Mendengar itu mata Yuni langsung meneteskan air mata.
Kuberikan kado itu padanya sambil kubelai pipinya.
" Buka deh, semoga kamu suka "
Dia membukanya dg pelan2, stelah terbuka dia langsung pasang muka heran.
" Knapa? Kamu nggak suka? " sambil ku ngenggam tangannya.
" Ini mukena yg bulan lalu ingin aku beli, kok kamu bisa tau keinginanku? "
Dengan senyum simpul kukatakan
" Aku nggak tau klo kamu pengen beli mukena itu, saat aku lihat barang itu yg terpajang di toko, aku langsung tertarik dan langsung kubeli "
" Tp harganya kan mahal banget, aku pengen beli tp tabunganku nggak cukup " antara senang dan bingung dia menerima barang dr ku, senang karena barang yg dia inginkan akhirnya ia miliki, bingung karena kasihan dg ku yg mau membelikan mukena yg sangat mahal.
Aku tak menyangka pagi itu adalah hari terakhir aku bersama Yuni.
Kami pulang kerumah masing2 setelah pulang sekolah, entah kenapa sepanjang perjalanan pulang hatiku resah sekali, ada yg beda. Kupandang Yuni yg berdiri dipinggir jalan sambil nunggu jemputan sambil kuberjalan makin jauh, makin jauh, makin jauh....Dan....
Ciiiiitttttt ciiitt cciiiittt bruakkk prankkk
Terdengar suara ban mobil yg sedang berdecit dan menabrak seseorang
Tp tunggu dulu..... Siapa yang ditabrak....
Aku kembali lari sekuat tenaga.
Yang kulihat darah berserakan ditengah jalan. Tampak mobil kijang super van terguling dan menghantam tembok.
Teman2 ku berteriak histeris....
" Yuni yuniiiiiii " tangisan mereka serempak dan saling bersautan.
Kulihat darah mengalir deras dari kepala Yuni.
Aku diam, terpaku,mematung. Dan tangisku pecah bersamaan dengan hancurnya hatiku menjadi berkeping keping.
Mukena yg kuhadiahkan padanya tampak digenggam nya dg erat walau kini sudah bersimbah darah.
Dengan sisa sisa tenaga dan kekuatan hati, ku ambil mukena itu dan ku tutupkan ke jasad nya.
Ya, wanita yang kusayangi telah pergi. Membawa kenangan terindah dalam hidupku, membawa semua masa depanku dan membawa harapan terakhirku.
Dalam kondisi goyah, rasanya aku butuh pelukan, pelukan yg dapat membagi lukaku, pelukan yang bisa sedikit menenangkan jiwaku. Tak kupikir lagi, aku langsung memeluk seseorang yg ada disampingku. Aku tidak peduli siapa dia. Dalam tangisku aku peluk ia dg erat sambil memejamkan mata hingga sekitar 10 menit.
Perlahan kulepas pelukanku dan mencoba membuka mataku dan berharap ini hanya mimpi.
Tp ternyata tidak, ini bukan mimpi, ini adalah kenyataan. Kenyataan bahwa aku telah ditinggal pergi oleh kekasihku.
Kulihat dihadapanku wanita yg matanya sembab habis menangis. Ya wanita ini yg kupeluk erat yang ternyata adalah Novi. Tak kupedulikan lg apapun kata teman temanku nanti. Yang pasti hatiku sudah lebih tenang.
Dari kejauhan terdengar suara sirine polisi dan ambulan yg suaranya makin memdekat.
Jasad Yuni langsung dibawa ke rumah sakit, aku mencoba untuk masuk ke mobil ambulan tetapi dilarang krn aku bukan keluarga korban.


Sebulan sudah Yuni meninggalku. Hampir setiap hari aku pergi ke makam nya untuk mendoakan nya dan ngobrol dg makam nya, memang tampak seperti orang gila tp itulah caraku untuk tetap mengingat nya.
Kelakuanku ternyata tak luput dr pengamatan Ina. Dia jg bersedih, tp dia bisa cepat pulih dibandingkan denganku.
Ina coba menghiburku
" Sudahlah diki, jgn kau bersedih terus, biarkan Yuni tenang di alam sana. Cobalah kau buka hatimu lagi untuk wanita lain, siapa tau kau bisa sedikit terhibur. Disini banyak cewek yang mau sama kamu "
Aku hanya diam menundukkan kepalaku.

Teng teng teng teng teng

Waktunya masuk kelas
Tp kok yang masuk kepala sekolah

" Anak2, bapak dapat kabar baru dr hasil otopsi jasad Yuni, ternyata saat meninggal Yuni sedang hamil 3 bulan,namun calon bayi itu tidak selamat.
Atas kejadian ini, bapak menghimbau kepada kalian semua untuk tidak melakuan sex bebas dan jauhi narkoba. Pikirkan masa depan kalian "

Aku kaget bukan kepalang, klo benar Yuni hamil 3 bulan berarti itu calon anakku karena saat aku melakukannya dengan dia tanpa sadar aku keluarkan spermaku di dalam, krn dia pernah cerita klo setelah aku yg ML dengannya, tidak ada laki2 lain lg yg menyentuhnya krn pamannya sudah kerja ke luar negeri.
Ina menggenggam erat tanganku krn pasti dia tau apa yg ada dipikiranku.

Saat jam istirahat aku duduk di kursi taman sambil mengingat kenangan indahku bersama Yuni.
Tiba tiba ada yang menegurku dr belakang
" hai diki, boleh aku duduk disini? " dg senyum manis dihiasi lesung pipit yg menawan Novi mencoba membuyarkan lamunanku.
" lagi mikirin siapa? Yuni? "
Aku mengangguk kecil
" Beruntung sekali Yuni dapat cowok seperti kamu, udah baik, romantis dan pengertian lagi. Aku jadi ngiri. Hehehe "
Aku hanya senyum tipis mendengar pujiannya.
" aku sudah mendengar semua tentangmu dr Ina dan teman2 yang lainnya " lanjutnya
" Ah mereka terlalu melebih lebihkan " kilahku tanpa sedikitpun ku pandang wajahnya.
" Oya ntar siang saat pulang sekolah anterin aku nyari buku yuk "
Sebenarnya aku malas mau kluar, tp dia memaksa dan akhirnya aku mau jg.
Dalam perjalanan dia banyak cerita ttg keluarganya yg lagi broken home. Ayahnya nikah lagi dan nggak peduli lagi dengan nya dan ibunya. Dalam situasi seperti itu ibunya menyuruh nya berhenti sekolah saat tamat SMP nanti yang memang kurang 3 bulan lagi.
Setelah berhenti sekolah pilihannya hanya 2, yaitu bekerja atau menikah dgn orang yg bisa mencukupi kebutuhan keluarnya.
Setelah mendapatkan buku yang dia cari akupun ingin segera pulang namun Novi memaksaku untuk mengantarkannya pulang.
Sampai dirumah keadaan nya sepi.

Tok tok tok
" Assalamu 'alaikum buk "
" Wa'alaikum salam, Loh Nov ini siapa? "
" Ini Diki buk, teman sekolahku "
Aku bersalaman dengan ibunya novi
" Saya Diki Tante, teman sekolahnya Novi "
" Oh... Silahkan masuk, anggap rumah sendiri, kebetulan ibu mau ke rumah nenek karena nenek lagi sakit, mungkin ibuk pulang nya besok pagi, Novi kamu jaga rumah dulu ya! "
"Iya buk"
Ibunyapun berlalu pergi menggalkan kami berdua. Oya Novi ini anak tunggal, makanya rumahnya sepi.

" Diki kamu di duduk disini dulu ya, aku mau mandi dan ganti baju. Klo km gerah ntar gantian mandinya "

Novi langsung beranjak ke kamarnya, beberapa menit kemudian terdengar suara cipratan orang yang sedang mandi. Aku yang duduk bengong melihat ada video player yang bisa aku putar. Kucoba menghidupkan nya dan ternyata bisa. Didalam nya sudah ada kaset beta nya. Tinggal langsung nonton. Sekilas aku faham film yg aku tonton. Ya benar, ini blue film atau bf.
Yuni yg baru keluar dr kamar mandi tampak wangi dan seksi, karena dia hanya mengenakan handuk yg dililitkan menutupi bagian payudara dan vaginanya.
" Nov kok kamu punya film ginian sih? "
" oh itu punya papaku, dulu dia sering nonton film itu malem2 sama ibuk ku, habis itu mereka indehoi deh. Hahahahha"
" hehehe, kamu ngintip ya? "
" ya habis aku penasaran aja kok tengah malem ada suara berisik di ruang tamu, aku intip eh ternyata mereka "
" kamu pernah nonton sampe habis nggak nov? " selidikku
" nggak lah mana sempat aku nonton, bapak ibukku selalu ada di rumah "
" Ya udah mumpung lagi sepi kita nonton bareng yuk " ajakku
Tanpa diduga Novi menerima ajakanku
" Oke tp km mandi dulu sana, bau tau "
" ya udah mana handuknya " dengan jahil aku tarik handuk yang sedang dipake Novi, akhir nya dia teriak karena langsung telanjang bulat didepanku " Diki" sambil matanya melotot. tubuhnya putih mulus seperti cewek jepang, bulunya tampak tercukur rapi.
Dengan tertawa puas aku langsung lari meninggalkan Novi di ruang tamu

Setelah mandi kuhampiri Novi yang sudah pake baju baby dol tanpa jilbab.
" ngapain pake baju sih nov, toh aku jg udah tau isinya, hahahahaha " candaku
Dibalas nya dengan berkata
" Ihhh najis " tp tidak terlihat dia sedang marah.
" Serius amat nonton nya, pengen ya? " godaku lagi
Dia hanya senyum2 malu

Kuhampiri Novi dari belakang dan ku peluk mesra, kukecup tengkuknya dan dia mendesah. Desahan itu makin membuatku bangkit.
"Nov kita lakukan yuk! "
" jangan dik, aku belum pernah"
" aku jg belum pinter, tapi apa salahnya dicoba"
Dia hanya memejamkan matanya tanda setuju.
Langsung kutindih tubuhnya dan kuserang dg ciuman yang bertubi tubi. Dari kenig, pipi, bibir, leher. Perlahan kusingkap kaosnya dan kubuka semua nya. Wow indah nya tubuh Novi tak bisa kukatakan lg. Puting nya yang pink makin membuatku panas.
Perlahan kupilin dan kuhisap bergantian. Memang beda rasanya pemanasan dg wanita perawan, ada sensasi luar biasa.
Jilatanku terus menjalar ke bawah dan akhirnya sampai pada vaginanya, bau nya sangat wangi karena memang dia habis mandi dan mungkin rutin perawatan. Kujilat semua permukaan vaginanya, desahannya makin kuat dan menggairahkan. Tampak selaput dara yang masih rapat di dalam vaginanya.
" ohhhhh dik, enak banget, teruskan dik " dia mulai meracau nikmat sambil meremas dan mengacak ngacak rambutku.
Jilatanku semakin cepat dan akhirnya " ahhhhhhh dikkkk aku keluar" Stelah mengatur nafas Novi membuka matanya dan langsung dihapannya ada penisku yang siap menantang.

Walau dia masih perawan tp dia tau maksudku,berbekal film yg kami tonton perlahan Novi belajar langsung praktek. Dilahapnya penisku dengan hati2. Tampak sepertinya agak jijik tp dia memaksakan diri. Sluppp slupp " ahhh Novi enak banget sedotanmu, terus sayank ahhh oohhh sshhhh "
Semua bagian dia lahap hingga ke testisku.
Tak mau kalah duluan akupun menarik batangku dari mulutnya dan langsung mengarahkan ke vaginanya
" Diki pelan2 ya, aku masih perawan "
Ku balas dg senyuman dan anggukan.
Kucoba memasukkan penisku ke vaginanya tp ternyata meleset. Ku coba lagi dan ......
" Aduuuhhhh, sakit dik, huhuhu." Novi menangis merasakan perih dalam vaginanya
Kubiarkan dia tenang dulu. Lalu kucoba memompa nya dengan pelan pelan. Rasanya sangat sempit dan nikmat, jauh lebih nikmat dibandingkan dengan Yuni atau pun Ina. Tiap detik demi Detik kunikmati syurga dunia ini, " ahhh aku sayang kamu Nov, enak banget vaginamu nov,"
" iya dik, aku jg sayang kamu, terus dik jgn berhenti."
Segala gaya ku coba, dan akhirnya setelah 30 menit aku nggak kuat jg " Nov aku mau keluar. Ohhhh crot crott crott. " tembakan keras berkali kaki langsung menghujam ke dalam vagina Novi.
Nafas kami tak beraturan.
" makasih sayang untuk semuanya " kuberikan kecupan terindah buat Novi.
" Sama2 sayang, aku rela memberikan mahkotaku padamu karna aku yakin kamu laki2 yg bertanggung jawab " kami tertidur di sofa hingga malam hari. Dan malam nya kami melakukannya hingga menjelang pagi.
Apa yang terjadi pdaku akupun tak tau, ratapanku setelah ditinggal Yuni kini telah hilang berganti kebahagiaan. Aku tak tau sampai kapan aku bisa bertahan dengan Novi. Biarlah waktu yang akan menjawab nya

No comments:

Post a Comment