Satu sore jelang magrib, aku
lagi makan di foodcourt, ndirian aja kerna gak da temen ketika itu.
Kebetulan foodcourt lagi rame dan aku dapet meja bunder dengan 4 kursi.
Kerna aku ndirian ya 3 kursinya kosong. Lagi aku makan smabil ngelamun,
ada orang tinggi kurus nyapa aku. "Bole saya duduk disini", bahasa
indonesianya kaku. Aku memandang orangnya, orang item, item banget, jadi
giginya kliatan puti jadinya. "Bole aja", jawabku. "Makasi". Dia duduk
disebrang aku. "Aku John". Kamu siapa". "inez". "Kamu cantik inez". "Ah
biasa ja kok". "betul cantik bukan gombal". Wah dah ngerti arti gombal,
artinya biar kaku dia dah bisa ngomong lancar dalam bahasa indosenia.
"KAmu kerja apa". "Nganggur", jawabku ogah2an. Orangnya si gak jelek2
amat tapi itemnya itu lo, sampe gosong gitu, bibirnya tebel, ciri khas
orang item yang belon terkontaminasi suku laennya, maksudku apakah kulit
putih atau asia. "Mo bantu saya gak". "Mo disuru ngapain". "anter aku
kemana2 aja, aku blon tau jalan disini". Kerna aku diem aja, dia merayu
lebi lanjut. Aku kasi kamu honor harian deh, ditambah biaya makan dan
transport, serta aku kasi bonus memenuhi semua kebutuhan kamu". Dia
menyebutkan angka yang cukup besar nilainya buat aku. "Apa aja?" "Ya apa
aja yang kamu mau aku beliin". "Wah asik banget tu". "IYa, tapi kamu
nemeni aku di hotel selama aku disini ya". Wah, pasti aku digarap deh lo
nemeni dia di hotel, kata orang barang negro kan gede dan panjang
banget kaya kuda punya, apa muat tu di memek aku. Tapi tergiur juga ma
tawarannya. Tajir juga ni si item, jangan2 bandar narkoba ya, biar aja
deh, gak usah nanya2 apa bisnisnya. Lagian rupiah lagi ampir gak da
nilainya, makanya duit dolarnya kalo di kurs ke rupiah kan memang jadi
gede banget. "Oke deh". "deal?" "Deal". Dia mengangkat tangannya terus
aku tos dengan dia.
Habis makan aku ikut dia ke hotel, sebelumnya dia blanjain aku pakean
kerna aku gak bawa pakean ganti. Dia royal amat belanjain aku, aku
dibeliin beberepa potong pakean sekaligus dan juga disuru beli daleman
yang sexy2. Di hotel aku disurunya cobain daleman yang sexy, wah dah
napsu rupanya dia ma aku. Cuek aja deh, dah diblanjain, dah diaksi cash
dimuka untuk beberapa hari lagi. Cashnya dah aku setor ke akun aku di
bank, katimbang ilang kan, lagian aku gak butuh tu uang selama ma dia,
mau apa juga dia yang bayar. Aku mandi dulu terus kupake daleman sexyku,
cuma dia bilang mo kluar bentar, jadi aku baring2 aja diranjang hanya
pake daleman sexy tadi. aku berbaring saja melamun, lama2 kantuk
menyerangku, sehingga tanpa terasa aku tertidur. Tidak tau berapa lama
aku tertidur, aku terbangun karena kasurnya bergerak kerna ada yang
dudukin. Dia senyum mandangin aku, dia cuma pake celana pendek gombrong.
Dadanya telanjang dan berbulu. "Sori, aku mengganggu tidurmu?",
tanyanya sambil tersenyum. "Aku suka sekali sama prempuan sini, kulitnya
tidak putih dan sexy", katanya sambil tersenyum. "Aku gak sexy, aku kan
kurus gini, semua serba kecil". "Nez, aku napsu sekali liat badan kamu
yang serba kecil itu", katanya. Langsung kulirik daerah slangkangannya,
kelihatannya sudah mulai ngaceng karena kelihatan ngegelembung.
Dia mengelus2 punggungku, terus tangannya pindah mengelus pahaku,
merayap makin dalam sehingga menggosok nonokku dari luar CDku. Aku
mengangkangkan pahaku sehingga jarinya menggosok2 belahan nonokku, tetap
dari luar cd. "Ssh John", erangku. "Nez, kamu maukan ngentot dengan
aku", tanyanya sambil tersenyum, jarinya terus saja mengelus belahan
nonokku dari luar. Dia mulai menjilati pahaku, jilatannya perlahan
menjalar ketengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei ketika kurasakan
lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd ku yang
disingkirkan dengan jarinya lalu menyentuh bibir nonokku. Bukan hanya
bibir nonokku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang
nonokku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak. Tangannya yang
terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya napsuku.
Sesaat kemudian, dia menarik lepas ikatan cdku. Matanya seperti mau
copot melihat nonokku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Dia
mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan
lembut dia membelai permukaan nonokku yang ditumbuhi jembut halus.
Sementara tangan yang satunya mulai naik ke toketku, darahku makin
bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu menyusup ke balik braku
kemudian meremas toketku dengan gemasnya. "Sin, toket kamu kenyal
banget biar kecil juga" bisiknya dekat telingaku sehingga deru nafasnya
serasa menggelitik. Aku hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam
elusan-elusan pada daerah sensitifku. Dia makin getol, jari-jarinya kini
bukan hanya mengelus nonokku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, cup
braku yang sebelah kanan diturunkannya sehingga dia dapat melihat jelas
toketku dengan pentil yang sudah mengeras. Aku merasakan kon tol keras
di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Dia kelihatan
sangat bernafsu melihat toketku yang imut itu, tangannya meremas-remas
dan terkadang memilin-milin pentilnya. Remasannya semakin kasar dan
mulai meraih yang kiri setelah dia pelorotkan cupnya.
Ketika dia menciumi leherku, terasa olehku nafasnya juga sudah memburu,
bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai
kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan
menjerit pendek waktu remasannya pada toketku mengencang atau jarinya
mengebor nonokku lebih dalam. Kecupannya bergerak naik menuju mulutku
meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit
yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat
eranganku, dia menciumiku dengan gemas. Dia bergerak lebih cepat dan
melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia
menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya
sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi,
aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.
Setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas kolor
celana pendeknya. Maka menyembullah kon tolnya yang sudah ngaceng dari
tadi. Aku melihat takjub pada kon tol yang begitu besar dan berurat,
belum pernah aku melihat kon tol sebesar dan sepanjang kon tolnya. Ini
kon tol terbesar dan terpanjang yang pernah kulihat. Kebayang besarnya
kenikmatan yang akan aku dapatkan kalo kon tol extra besar itu keluar
masuk di nonokku. Akupun pelan-pelan meraih kon tolnya, ya ampun
tanganku tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya. "Ayo Nez,
emutin kon tolku" katanya. Kubimbing kon tol dalam genggamanku ke
mulutku , uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Terasa
asin waktu lidahku menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih
dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut
tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati biji pelirnya.
"Uaahh..ennakk banget, kamu udah pengalaman yah" ceracaunya menikmati
emutanku, sementara tangannya yang bercokol di toketku sedang asyik
memelintir dan memencet pentilku. Tangan kanannya tetap saja
mempermainkan nonok dan itilku. Aku menggelinjang gak karuan, tapi kon
tolnya tetap saja aku emut. Aku hanya bisa melenguh tidak jelas karena
mulutku penuh dengan kon tolnya yang besar. "Nez, kita mulai aja ya. Aku
udah gak tahan nih pengen menikmati nonok kamu", katanya.
ikatan braku dilepasnya dengan sekali tarikan. Dia mengambil posisi
ditengah slangkanganku, kon tolnya yang besar dan keras diarahkannya ke
nonokku yang sudah makin basah. DIa langsung saja menindihku. kontolnya
diarahkan ke belahan nonokku yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu
dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai menerobos masuk
nonokku. Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. Dia kembali
menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera
kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga
kepala kon tolnya masuk nonokku makin dalam dan bless
kon tolnya sudah
masuk setengahnya kedalam nonokku. "Aah, kontol kamu nikmat banget
John", erangku sambil mencengkeram punggungnya. Aku menggeliat2 ketika
kurasakan betapa besarnya kon tol yang menerobos masuk nonokku pelan2.
nonokku berkontraksi kemasukan kont ol gede itu. "Nez, nonok kamu peret
banget", katanya sambil terus menekan masuk kon tolnya pelan2. "abis kon
tol kamu besar sekali. nonokku belum pernah kemasukan yang sebesar kon
tol kamu, masukin terus John, nikmat banget deh rasanya", jawabku sambil
terus menggeliat. Kedua kakiku kulingkarkan di pinggangnya sehingga kon
tol besarnya langsung ambles semuanya di nonokku. "John, ssh, enak,
terusin", erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan
kon tolnya di nonokku. Aku mengejang2kan nonokku meremes2 kon tolnya
yang sedang keluar masuk itu. "Nez, nikmat banget empotan nonok kamu",
erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2
bibirku dilumatnya, aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas
mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Tangannya
mulai bergerilya ke arah toketku. ToketKu diremas perlahan, seirama
dengan enjotan kon tolnya di nonokku. Aku hanya menoleh ke kanan dan ke
kiri, Pinggulku mengikuti goyangan pinggulnya. kon tolnya terus saja
dikeluar masukkan mengisi seluruh relung nonokku. Sambil mengdnjotkan
kon tolnya, dia mengemut pentilku yang keras dengan lembut. Dimainkannya
pentil kanan dengan lidahnya, namun seluruh permukaan bibirnya
membentuk huruf O dan melekat di toketku. Ini semua membuat aku mendesah
lepas, tak tertahan lagi. Dia mulai mempercepat enjotannya. Aku makin
sering menegang, dan merintih, "Ah... ah..."
Dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku
menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya kon tolnya di
nonokku. Setiap kali dia menancapkan kon tolnya dalam2 aku melenguh
keenakan. Terasa banget kon tolnya menyesaki seluruh nonokku sampe
kedalem. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kon tolnya.
Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi
cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di nonokku. Kenikmatan terus
berlangsung selama dia terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk,
akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan
kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kon tolnya keluar
masuk nonokku dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Dia makin intens
mengenjotkan kon tolnya. Bibirku yang tak bisa menutup karena menahan
kenikmatan itu pun dilumatnya, dan aku membalasnya dengan lumatan juga.
Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kanannya tetap
berada ditoketku, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilku.
Terasa nonokku mencengkeram kon tol gedenya. Tidak lama kemudian aku
memeluk punggungnya makin keras "John, aku mau nyampe". "Kita bareng ya
Nez", katanya sambil mempercepat enjotannya. Aku gak tahan lagi ni, aku
nyampe, aakh", jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali kelingkarkan di
pinggangnya sehingga kon tolnya nancep dalam sekali di nonokku. nonokku
otomatis mengejang2 Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kon tolnya
menghujam keras ke dalam nonokku, mengiringi muncratnya pejunya. "Akh
Nez, aku ngecret Nez, akh", dia mengerang sambil mengecretkan pejunya
beberapa kali di no nokku. Dengan nafas yang terengah engah dan badan
penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kon tolnya masih tetep
nancep di nonokku. aku menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an,
dia mencabut kon tolnya dari nonokku. kon tolnya berlumuran lendir
nonokku dan pejunya sendiri. Dia berbaring disebelahku. "Nez, kamu
nikmat banget deh kalo dien tot. Kamu yang paling nikmat dari semua
perempuan muda yang pernah aku en tot", katanya sambil mengelus2 pipiku.
Setelah dengusan napas mereda, dia mencabut kon tolnya dari no nokku dan
terkapar disebelahku. "John, kon tol kamu lemes aja udah gede, gak
heran kalo nga ceng jadi gede banget. Bener kata temenku, makin gede kon
tol yang masuk, makin nikmat rasanya", kataku. "memangnya kontol yang
biasanya masuk ke nonok kamu kecil2 ya Nez", tanyanya. "Gede2 sih, tapi
gak ada yang segede kon tol kamu, tapi nikmat banget deh", jawabku
sambil menguap. "Iya Nez, nonok kamu kenceng sekali njepit kon tolku dan
empotannya luar biasa", katanya memuji.
Aku merasa lapar lagi, padahal belon lama dah makan. "John, aku laper
lagi", kataku. "Iya Nez, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih",
jawabnya. "Mandi yuk" ajaknya. Kami bercanda-canda di kamar mandi
seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian
menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Aku duduk dipangkuannya dan
tangannya mengusap2 pahaku. "Kamu cantik sekali, Nez", rayunya.
Tangannya pidah ke bukit nonokku mempermainkan jembutku yang halus. Dia
bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus
menjalar ke atas ke pinggangku. "geli John", kataku ketika tangannya
menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera tangannya
meremes2 toketku."toket kenceng biar imut juga", katanya. "kamu suka
kan", jawabku. ya Nez, aku suka sekali setiap senti dari tubuhmu",
jawabnya sambil terus meremes2 toketku. DIa kemudian mencium bibirku.
Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan
badan, berpakaian - aku mengenakan pakaian yang dibelikannya tadi.
"bagus gak", kataku memamerkan pakain baruku. "Bagus Nez, kamu pake apa
juga bagus, kamu cantik banget sih". jawabnya. "Kalo gak pake baju",
kataku lagi. "lebih bagus lagi, napsuin", jawabnya. "Makan yu". Kami
keluar kamar sambil berpelukan, mencari tempat yang romantis untuk makan
malam. ditepi laut. Habis makan dia mengajakku ke pub untuk melewatkan
malam. Lewat tengah malam baru kami kembali ke hotel.
Aku membuka pakaianku dan hanya mengenakan daleman yang tipis duduk
diranjang, diapun segera melepas pakaiannya meninggalkan cd nya saja dan
duduk disebelahku. "badanku pegel2 John", kataku. "kamu mau gak aku
pijitin", tanyanya sambil menarik tanganku. Akupun duduk
membelakanginya. Dia mulai memijit pelan keningku dari belakang. Tak
terasa dari kening turun ke kuduk. Aku hanya terpejam saja menikmati
pijitannya, turun lagi ke pundak. "Enak John", kataku. "Memangnya pernah
jadi tukang pijit ya", godaku. Dia diam saja, tapi tangannya meluncur
ke toketku. Jarinya mulai menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut.
Aku terdiam, napasku mulai memburu terengah. Jarinya diselipkan ke braku
dan mengkilik2 pentilnya. Pentilku langsung mengeras, "Aahh", lenguhku.
Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di
dadanya yang bidang. Dia mulai menciumi leherku sementara kedua toketku
terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar. Kemudian dia
minta aku berbaring dan dia baring disebelahku. Aku tak menunggu lama,
dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulumnya,
lidahnya menjalar didalam mulutku. kemudian tangannya mulai
meremas-remas pantatku dengan gemas. setelah itu tangannya mulai
menyusup ke dalam cdku dan meremas kembali pantatku dari dalam.
Kemudian, dia mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan
satunya meraih nonokku. "Ohh.. John," rintihku. kurasakan napsuku mulai
naik, Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang nonokku yang mulai
basah. Nafasku juga mulai cepat dan berat.
ia membuka cdku dan membuka lebar-lebar pahaku sehingga nonokku
terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tangannya. dengan sigap tangannya
kembali meraih no nokku dan meremasnya. Dia menjilati telingaku ketika
tangannya mulai bermain diitilku. Napsuku sudah tak tertahankan lagi.
Aku mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telingaku menambah
nafsuku. Dia terus menekan-nekan itilku dari atas ke bawah. aku meracau
tak karuan. "Ahh.. Shh.. John" desahku bernafsu. Jarinya dengan lihai
menggosok-gosok dan menekan itilku dengan berirama. Rasanya bagaikan
melayang dan desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak sampai
15 menit kemudian, aku nyampe. "John, nikmat banget, belum dien tot saja
sudah nikmat," desahku, tanganku meremas tangannya yang sedang bermain
di itilku dengan bernafsu.
Di luar perkiraanku, dia malah memperkeras dan mempercepat gerakannya.
Dia merentangkan kedua pahaku. Kurasakan jilatan lidah di bibir nonokku,
rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Jilatan itu
menjalar ke itilku, kurasakan gigitan lembut di itilku yang kian
merangsang napsuku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan
kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti.
Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang nonokku yang
sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras
terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian kurasakan sensasi
yang luar biasa nikmatnya tak lama kemudian. nonokku mengeluarkan cairan
deras bening, aku nyampe untuk kedua kalinya. "john, ooh", lenguhku.
Dia membuka braku dan meremas toketku dengan sangat keras. Aku melenguh
sakit, kemudian pentilku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan
dicubitnya pelan. Napsuku kembali berkobar, nonokku kembali membasah,
"john, entotin aku sekarang, aku udah napsu banget", erangku. Diapun
mencopot cdnya, ko ntol besarnya sudah ngaceng berat mengangguk2. Dia
menggesekkan kepala kon tolnya ke bibir nonokku yang sudah basah. Aku
merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahnya di nonokku sebelumnya
hingga kutanggapi sensasi luar biasa itu dengan rintihan keras
kenikmatan. "Ahh! John..Ohh.. entotin aku buruan," rancauku.
Dengan perlahan ia memasukkan kepala kon tol ke dalam nonokku, segera
dia menyodok-nyodok kon tolnya dengan kuat dan keras di nonokku. Rasanya
nikmat sekali. Dia mendesah terus-menerus memuji kerapatan dan betapa
enaknya nonokku. kon tolnya yang panjang dan besar terasa me nyodok
bagian terdalam nonokku hingga membuatku nyampe lagi. "John, aku nyampe
lagi, aakh nikmatnya", erangku.
Kemudian dia membalikkan badanku yang telah lemas dan menusukkan kon
tolnya ke dalam nonokku dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat
karena terasa lebih menggosok dinding nonokku yang masih sensitif. "Oh
Neza..nonokmu bagaikan sorga, " Akhirnya setelah menggenjotku selama
setengah jam, dia ngecret didalam nonokku. Pejunya terasa dengan kuat
menyemprot dinding nonokku. Dia melenguh nikmat dan badannya
mengejang-ngejang. Tangannya dengan kuat meremas toketku dan
menarik-narik pentilku.
Setelah reda, dia berbaring di sebelahku dan menjilati pentilku.
Pentilku disedot-sedot dan digerogotinya dengan gemas. Tampaknya dia
ingin membuatku nyampe lagi. Tangannya kembali menjelajahi nonokku,
namun kali ini jarinya masuk ke dalam nonokku. Dia menekan-nekan dinding
nonokku. Ketika sampai pada suatu titik, badanku mengejang nikmat dan
dia tampaknya senang sekali hingga jarinya kembali menggosok-gosok
daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. Wow! Rasanya ajaib
sekali! nikmatnya tak tertahankan. Ternyata itulah G-Spot. Aku tidak
bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badanku
mengejang dan nonokku kembali berlendir. "John nikmat banget deh malem
ini", kataku. Pinter banget dia merangsang aku dan membuat aku nyampe,
baik pake kon tolnya maupun pake jarinya. Segera akupun tertidur
kelelahan.
Ketika aku terbangun hari udah siang, dia masih saja mendengkur
disampingku. Aku bangun ke kekamar mandi untuk kencing, cuci muka dan
sikat gigi. Ketika kembali ke ranjang dia masih saja mendengkur. Aku
ngintip dibalik korden kamar, matahari udah tinggi juga. Aku melihat jam
tanganku, udah jam 8 lewat. Korden kusibakkan, dia terbangun karena
silau, matanya dipicingkan untuk mengurangi silaunya sinar yang masuk
kamar. kulihat kon tolnya sudah tegak seperti tiang bendera. dia ke
kamar mandi, terdengar kloset berbunyi, rupanya dia kencing. gak lama
lagi terdengar dia menyikat gigi. ketika dia kembali ke kamar, aku udah
berbaring di ranjang lagi menantikan serangan pagi. aku melihat kon tol
besarnya masih aja ngaceng dengan kerasnya walaupun dia udah kencing.
Dia duduk disampingku dan mencium bibirku. "Pagi sayang, kita main lagi
yo", ajaknya. Kembali dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan
napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit
dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya
supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku.
Tangannya terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahaku.
nonokku digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang
nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. "Hmmhhh...enak, John." erangku.
jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang nonokku yang sudah berlendir
dan mengocoknya. Aku tambah mengerang. "John...hhh...masukkin kon tol
kamu, aku udah nggak tahan..hhhh...hhh..."
Dia segera memposisikan diatasku yang sudah telentang mengangkang. kon
tolnya ditancapkan ke nonokku, aku melenguh keenakan, "John kon tol kamu
nikmat banget deh". kon tolnya didorongnya lagi sampai mentok.
"John..oohhh..nikmatnya" erangku. kon tolnya dikocok keluar masuk
nonokku. aku mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirku tak henti-henti
menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya dia
ngecret. Ugh, rasanya enak bener...! pejunya berhamburan keluar,
bermuncratan dan menembak-nembak didalam nonokku. Aku sendiri sudah
beberapa kali nyampe sampe nonokku mengejang-ngejang keenakan. Lendir
dari nonokku membanjir...meleber di paha, betis dan pantatku. Aku
menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya
terengah-engah tak beraturan.
Dalam nada tersengal-sengal aku minta lagi, "Aku masih kepengen
lagi...". dia merebahkan badannya di sampingku. Dia kembali menciumku.
Aku ladenin ciumannya. Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah
ketemu lidah, membelit, dan saling menjilat. Aku menggumam gumam
kenikmatan, sambil berciuman dia menggoyang-goyang pinggulnya sampai kon
tolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena di nonokku. Bosen ciuman,
bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher bahu, ketiak, terus ke
toketku. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang kecoklat-coklatan dan
mencuat ke atas itu. Dia menjilat pentilku dengan rakus sampai Aku
ngerasa geli. Pentil sebelah kanan digigitnya dengan lembut, lidah nya
menggelitik pentilku di sela-sela gigi depannya, sementara toket sebelah
kiriku di remas-remas. Tubuhku menggelinjang karena geli dan nikmat.
Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa mengeras dan
pentilnya tegak. Lendir nonokku mengalir dan terasa basah di perutku.
"John, gantian aku yang ngemut kon tol kamu ya", kataku sambil
menelentangkan badannya diranjang. Aku mulai beraksi. Kupegang kon
tolnya dengan kelima jariku. Kukocok-kocok batangnya perlahan. Dia
menggumam pelan, "Enak Nez, terus.." "John keras banget, gede lagi",
kataku sambil menciumi kon tolnya dan menghisap daerah sekelilingnya
termasuk biji pelernya. "Aah Sin, kamu pinter banget bikin aku nikmat",
erangnya. kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulutku,
kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kon tolnya
di mulutku. Lidahku mulai merambat ke kepala kon tolnya, kujilati cairan
yang mulai muncul di lubang kencingnya. Lalu lidahku menggeser ke
batangnya, menjelajahi tiap jenjang kont olnya. Tangan kiriku mengelus
biji pelernya. "Nez..." gumamnya pelan. "enak banget, geli-geli nikmat".
Aku hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek kayak gitu. Terus aku
membuka mulutku dan menjejalkan kon tolnya masuk ke dalam mulutku. kon
tolnya kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok kon tolnya
turun naik turun "uuuuggggghhhh...sedap enak...mmmmhhhh...", erangnya.
Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. aku di atasnya dan
menyorongkan pantatku ke mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung
aja dia menjilati nonokku yang berlendir dan merekah merah itu. bibirnya
menyedot lubang nonokku, menghisap lendirnya. lidahnya dimasukin ke
dalam lubang nonokku, menjilati dinding-dinding basah, sementara jarinya
mempermainkan itilku. aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir
no nokku. Dengan kedua tangannya, dia membuka nonokku pelan2, terasa
lidahnya menjulur menjilati bagian dalam bibir nonokku. Aku melepaskan
emutanku di kon tolnya dan mengerang hebat, "John aakh". Pantatku
menggelinjang sehingga mulutnya melekat erat di nonokku. "Terus John
aakh", erangku lagi, kemudian terasa itilku yang menjadi sasaran
berikutnya, aku makin mengerang keenakan. nonokku makin kebanjiran
lendir yang terus merembes, soalnya aku udah napsu banget. Cukup lama
dia mengemut itilku dan akhirnya "John, aku nyampe, aakh", erangku.
"nikmat banget deh, belum dient ot udah nikmat begini". Aku
mengerang-ngerang dengan kon tolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan.
Lendir dari nonokku membajir membasahi mukanya. Aku melepaskan kon
tolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari belakang.
Waktu kon tolnya masuk, aku hanya merintih pelan. kon tolnya dienjotkan
keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang-ngejang menahan
nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang itilku. Kocokan ko ntol di
nonokku dan kilikan jarinya di itilku membuat aku mengerang dan
menjerit-jerit kenikmatan. Sudah dua kali nonokku berkontraksi karena
aku nyampe, tapi dia terus mengocok kon tolnya keluar masuk sampai aku
lemes. Cairan nonokku membecek, meleleh turun ke paha. Ditengah
kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di sofa dan aku duduk
dipangkuannya membelakanginya. kon tolnya sudah nancep semuanya lagi di
nonokku. Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya, lalu
menolehkan kepalaku sehingga dia langsung melumat bibirku. Aku semakin
cepat menaik turunkan badanku sambil terus ciuman dengan liar. Tangannya
gak bosen2nya ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu
diplintir2nya. Gerakanku main liar saja, aku makin tak terkendali
menggerakkan badanku, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga kon
tolnya nancep dalem banget. "John, aku dah mau nyampe lagi, aahh enak
banget", erangku.
Tau aku udah mau nyampe, dia mengangkat badanku dari pangkuannya
sehingga kon tolnya yang masih perkasa lepas dari nonokku. "Kok brenti
John", tanyaku protes. Aku ditelentangkan lagi diranjang, aku dinaikinya
dan kembali ditancepkannya kon tolnya kedalam nonokku. Dengan sekali
enjot, kon tolnya sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kon
tolnya keluar masuk dengan cepat. nonokku mulai berkontraksi, mengejan,
meremes2 kontolnya, tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar
mengenjotkan kon tolnya, dan "John, aku nyampe, akh", jeritku. Diapun
merasakan remesan no nokku karena nyampe. enjotannya makin cepat saja
sehingga akhirnya, "Nez..." dia berteriak menyebut namaku dan terasa
pejunya ngecret dengan derasnya di nonokku. Dia mencabut kon tolnya dan
terkapar disebelahku.
"John, nikmat banget pagi ini, lebih nikmat dari semalem, aku sampe
berkali2 nyampe baru kamu ngecret", lenguhku lemes. Dia mencabut kon
tolnya dari nonokku dan memesan agar makan pagi dikirim ke kamar untuk 2
orang. Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ketika aku
sedang membilas badanku terdengar bel pintu, pasti makan pagi sudah
siap. Selesai mandi aku keluar, makan pagi sudah tersedia di meja, dia
sedang menikmati makan paginya. Segera aku nimbrung.
No comments:
Post a Comment