Wednesday 30 May 2018

Public Pickup 2

Kali ini aku berpetualang dengan Cindy, gadis berumur 15 tahun yang putus sekolah karena faktor ekonomi, dan dia juga terkenal dengan gadis yang bodoh di sekolahnya.
Padahal dia memiliki wajah dan tubuh yang lumayan.

Ceritanya pada saat aku main ke satu mall ternama di kotaku, hari saat itu sangat panas, kuparkirkan mobilku. Aku menuju cafe tempat biasa aku nongkrong meminum kopi kegemaranku.
Karena cafe resto itu berada di sisi mall jadi aku memutuskan untuk duduk di area outdoor cafe resto dengan alasan agar bisa merokok.
Dari sana aku melihat ke arah parkir, kulihat Cindy duduk di sebelah mobil yang sedang parkir sambil memegang payung.
Pasti lah dia seorang gadis ojek payung, tapi kenapa siang bolong cuaca terik begini dia malah bekerja seolah hari hujan.
Singkat cerita kusudahi minum kopi ku dan aku kembali menuju parkiran tempat dimana aku memarkir mobilku.
Sambil berjalan kuperhatikan Cindy terlihat murung. Lantas kuhentikan langkah kakiku, dan kucoba mendekati gadis itu. Agar tak ada yang curiga aku mendekatinya, dan langsung to The point.
Kamu ngapai disini? Tanya ku.
Mau kerja om! Jawabnya.
Yasudah, kamu mau duit!? Tanyaku kembali.
Dia menatapku sambil tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.

Yasudah sekarang ikut Om ke mobil.! Tawarku kepadanya.
Jujur pada saat itu aku hanya lempar-lempar buah manggis. Mau bagus, GA mau yah gapapa.
Tak disangka ketika aku berjalan beberapa langkah, dia bangkit dan berjalan mengikuti ku.
Kubuka pintu mobil dengan cepat kusuruh dia masuk dan kami berjalan.

Dijalan kami berbincang-bincang,dan baru ku tahu namanya afalah Cindy dan dia baru saja dimarahi sama ortunya akibat bangun siang dan disuruh kerja cari uang.
Malang betul nasib gadis ini, pikirku dalam hati.
Diusianya yang belia harusnya dia sekolah dan bermain bersama temannya. Tapi ini malah disuruh kerja oleh orang tuanya.
Dia juga bercerita sedikit tentang latar belakang keluarganya.

Jadi intinya dia dipaksa agar bisa mendapatkan duit bagai manapun caranya.

Langsung saja kubuka dompet yang ada disaku celanaku. Kuambil selembar duit 100rb. Dan kucoba tawarkan padanya.

Kamu mau ini? Tanyaku.
Dengan senang dia menjawab. Mau Om..mau..!!!
Oke, Om bakal kasih, tapi dengan syarat. Kataku membingungkan nya.
Apa syaratnya Om?, tanyanya kembali.
Om pengen cium kamu! Gimana? Tanyaku to The point.
Cuma cium dapat 100rb Om? Tanyanya lagi.
Iya..mau GA??

Dia mengangguk-anggukan kepalanya tanda setuju dan kegirangan.

Kucari tempat sepi dan kuparkirkan disana. Kuberikan duit itu padanya, dan langsung kudambar bibir polos itu. Dia hanya diam tak bisa menolak. Lama kuciumi bibir mungilnya.
Walaupun sedikit bau, tapi ku jadikan itu sebagai bumbu sensasi petualangan sex ku.
Cindy yang terduduk di bangku mobil sebelahku itu cuma cuma bisa terdiam seperti patung.
10menit berlangsung, kusudahi ciuman ku itu.

Dan kucoba keluarkan kembali duit 100rb lagi. Dan bertanya.
Kamu mau 100rb lagi GA? Tanyaku.
Jelas saja gadis polos itu mau.
Cindy mengangguk-angguk kepalanya.

Tapi kali ini Om pengen pegang2 badan kamu, menegaskan omonganku.
Dia menerima seperti tak tahu modus terselubung ku.
Sepertinya dia benar-benar gadis bodoh dan polos.
Setelah deal langsung kucium kembali bibirnya sambil mendaratkan tanganku di toketnya. Kalau itu dia memakai baju kaos lusuh berwarna merah. Kirana toketnya yang kecil itu, bisa kutaktis toketnya masih berukuran 32, kuremas2 dia hanya terdiam. Tak menunggu lama, aku naikkan baju kaosnya dan terpampangkah toket kecilnya itu.
Tapi anehnya dia hanya diam tanpa perlawanan. Kulihat di Ngan seksama toket kecil itu memiliki puting berwarna coklat dimana putingnya masih sangat kecil hampir tak menonjol.
Puas kupandangi kusuruh dia membuka bajunya. Dia pun menurut.
Kujilati toketnya sesekali puting kecil itu kuplintir2 dengan jati nakalku.
Kontolku sudah terangsang dan sudah sangat keras.
Untuk mereda kan kontolku, akupun mengajaknya sedikit berbincang.

Kamu udah pernah diginiin blom? Tanyaku.
Blom Om, tapi kalau dicium susunya dulu pernah sama papa tiri.
Ternyata ibunya kawin lagi dengan seorang pria, dan pria itu suka menciumi toketnya juga.
Tapi sekarang papa tirinya sudah pergi GA tau kmana.

Enak GA dicium susunya? Tanyaku.
Enak Om, Cindy suka. Jawabnya lugu.

Dia benar lugu tak tahu maksud atau arti dari ciuman ditoketnya itu.

Kini Cindy hanya memakai celana saja, tanganku bebas dan liar memainkan putingnya tapi dia tak seperti terjadi apa2. Malah sesekali dia mengikuti lagu yang kuputar di audio mobilku itu. Sungguh senang hatiku bisa memainkan toketnya dengan bebas dan sunguh hal ini memiliki sensasi tersendiri bagiku.
Aku dan gadis lugu dan polos yang sudah bertelanjang dada.
Puas kumainin toketnya kini aku menyuruhnya membuka celananya.
Cindy buka celana yah, nanti Om tambahin lagi duitnya.
Di senang dan langsung membuka celananya.
Tapi sebelum aku lanjutkan permainan kuajak dia pindah ke kursi belakang.
Kami pindah dan kupastikan keadaan aman.
Kini kami sudah berada di kursi belakang mobilku. Aku semakin leluasa. Kusuruh dia duduk bersandar ke pintu dan mengadap kearahku sambil mengangkangkan lebar2 kakinya.
Dia menurut saja apa yang ku perintahkan.
Tubuh mungil Cindy terpampang di hadapanku tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.
Kulihat jelas memeknya masih mulus dan sedikit sekali bulu halus yang mulai tumbuh di area itu. Kubuka dengan jariku, warna merah segar seperti buah jambu, seperti itulah memek Cindy. Aku senang sekali dengan ekspresi Cindy yang masa bodoh dengan apa yang terjadi. Karena di otaknya yang penting dia dapat duit.
Tak mau ketinggalan aku juga menanggalkan semua pakaianku.
Kini aku juga sudah telanjang bulat. Kulihat dia melirik ke kontolku dan dia berkata.

Ih..Om kaya punya papa.

Jelas pernyataan itu membuatku kaget dan bertanya-tanya dalam hati.

Emang kamu pernah liat punya papa kamu cin? Tanyaku langsung kepadanya.

Iya Om..dulu sering, malah Cindy sering disuruh pegang. Jawabnya.

Trus apa lagi cin? Tanyaku lagi.

Yah itu aja Om, sambil di elus2 sampe papa pipis. Katanya lugu.

Kalau memek kamu pernah dimainin papa kamu GA? Tanyaku lebih dalam menghilangkan rasa penasaran.

Ga pernah Om, cuma papa sering mimik susu Cindy sama disuruh pegang2 titit papa sampe papa pipis. Jawabnya tegas.
Jelas maksudnya pegang-pegang adalah menggunakan oral kemaluan papa tirinya itu.

Tapi memang Cindy adalah gadis polos tak mengetahui hal tentang sex.

Oia..Om pengen juga di pegang sampe pipis kaya papa kamu boleh? Tanya ku.

Boleh Om, Cindy juga senang pegang-pegang kaya gitu kok, gemesin Om. Jawabnya.

Langsung aku duduk terlentang kusandarkan badanku di jok mobil sambil mengangkat sedikit bagian bawah tubuhku agar aku merasa lebih nikmat saat jari lentik gadis kecil itu menari di kontolku.

Cindy tanpa ada perasaan canggung memulai aksinya. Dimainkan nya kontolku dan sesekali dikocoknya naik turun. Seperti anak kecil mendapat mainan baru dia terlihat senang dengan apa yg sedang dilakukannya.
Sedangkan aku menikmati sambil memainkan jariku di puting susunya.
Sesekali aku menjamah memek mulusnya.

Tiba-tiba Cindy bertanya.
Om kok lebih besar punya Om yah dari pada punya papa?

Aku tak menjawab dan hanya menggelengkan kepala saja. Dilanjutkannya permainannya di kontolku.
Dan kucoba mengajari nya untuk menjilat kontolku. Dia hanya menurut saja. Awalnya hanya lidahnya saja yang keluar dan bermain di Batang dan kepala kontolku.
Tapi ternyata tak butuh waktu lama untuk mendidiknya menjadi pe nyepong yang handal. Dalam 15 menit dia sudah bisa melahap habis kepala kontolku. Walaupun tidak bisa masuk semua karena memang kontolku termasuk kategori yg cukup besar.
Kini kami coba gaya 69, karena aku juga ingin merasakan memek gadis sepolos Cindy ini.
Memeknya cukup bersih dan wangi. Hanya sedikit berasa aroma khas organ wanita pada umumnya. Memeknya kujilat dan kulihat habis. Ketika lidahku menyentuh bagian sensitifnya terdengar lembut serangannya.
Gimana cin! Enak GA? Tanyaku.
Enak Om..geli tapi enak. Cindy suka. Kok bisa enak yah Om. Katanya polos.

Hmmm..ih geli Om..!! Memek Cindy diapain sih.

Aku semangkin ganas memainkan memeknya dengan mempercepat gerakan ujung lidahku di klitorisnya.
Cindy kegelian sampe tertawa terpingkal2, sesekali keluar erangan dari mulutnya. Sensasi yg luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku.

Puas sekali rasanya bisa menjilat-jilat memek muda dan bersih seperti memek Cindy.

Tak terasa cairan suci keluar membanjiri memeknya disertai erangan kencang dan cengkraman jarinya di kontolku, mengingat kami masih dalam keadaan gaya 69.
Ku yakin itu adalah reaksi orgasme darinya.
Walaupun sedikit sakit terasa di kontolku karena dia mencengkramnya dengan kuat, tapi rasa sakit kuabaikan karena rasa nikmat lebih mendominasi.

Cindy knapa Om, kok kaya kesetrum. Cindy GA sadar barusan!? Tanyanya seusai rasa orgasme perlahan mereda.

Om juga GA tau cin, yang penting enak kan?? Tanyaku pura2 lugu.

Iya Om. Enak!! Enak banget malahan. Jawabnya.

Mau yang lebih enak GA? Tanyaku kepadanya sambil merebahkan tubuhnya yang terkulai lemas dan menyudahi gaya 69 kami.

Mau Om!! Cindy mau lagi kaya tadi. Jawabnya sambil menyandarkan tubuhnya.

Sekarang kaki kamu buka yang lebar yah!! Om mau masukin kontol Om ke memek kamu. Perintah ku kepadanya, omonganku semangkin fulgar.

Diapun mengikuti semua instruksi ku. Kuarahkan kepala kontolku tepat berada di lubang memek merahnya itu sambil membuka daging memeknya ke kanan dan ke kiri dengan jariku.
Ku elus-elus lubang itu dengan lembut sesekali kuludahi lubangnya. Sementara Cindy tetap pada posisinya sambil menatap satu kearahku.
Hanya pasrah lah yang bisa dilakukannya.

Cin.. Coba hitung 1 sampai 3, tapi pelan-pelan!! Perintah ku mencoba mengambil momen pas untuk menerobos nya.

Satu......dua.....tigaaaaaaaaa...aw....!!!

Ketika hitungan ketiga kuhujam kontolku di memeknya, dia memekik sedikit dan kuhiraukan pelukannya dengan memasukkan jariku ke mulutnya.
Cindy bingung dengan apa yang diperbuat padanya sekaligus rasa sakit dan nikmat mengisi lubang memeknya.

Kuhujam..dan terus kuhujam secara perlahan lobang sempit itu. Jujur sedikit susah untuk bisa memasukkan seluruh batang kontolku ke lobang memeknya, tapi dengan tekun aku membimbing kontolku untuk bisa masuk ke memeknya.
Perlahan-lahan masuklah kontolku di memeknya dan tersisa batangku kurang lebih 3cm karena mentok tak bisa masuk lagi.

Cindy terengah2 ketika genjotan bertubi-tubi menghantam dinding rahimnya.

Om...Om...aduh... Sakit omm..!! Celoteh gadis polos itu, tapi seolah membuatku semakin bernafsu.

Kuhiraukan celotehannya, aku tetap menggenjot memeknya, mungkin lebih tepat nya lagi memerkosa memeknya.
Kencang dan semangkin kencang genjotanku mengubah celotehannya menjadi tangisan tapi dia tak berani berteriak. Dia hanya meringis dan mengeluarkan suara erangan tangisan.

Uhhhhh.....uh.....! Om....shhhh.... Ucapnya sambil kulihat tetesan air mata mengalir disisi mata polosnya keluar sedikit demi sedikit.

Kulihat kontolku yang asik keluar masuk di memeknya, dan kudapati cairan putih dan darah segar bersatu. Sudah pasti itu adalah darah keperawanannya.

Erangan demi erangan mengisi setiap sudut ruang mobilku.
Entah kenapa suara erangan yang semangkin kuat itu membuatku semakin kesetanan.

Mampus lu setan kecil!! Kalimat itu keluar reflek dari mulutku sambil terus mempercepat genjotanku.

Cindy yang malang itu menatapku sambil mewek melihat keadaan tubuhnya yang sudah tak berdaya. Sementara aku sibuk dengan memeknya saja.
Kulirik Cindy, kulihat dia menggigit bibir bawahnya demi menahan rasa sakit.

Tak terasa 15menit sudah ku genjot memek sempit itu tanpa henti, dan sangat berasa sekali memek yang tadinya sempit kini sedikit mengendur. Kutingkatkan kecepatan genjotan ketika kurasa kontolku akan meluncurkan serangan terakhirnya.

Ah..ah...ah...ah...!! Aku kenyot kamu cantik. Kataku sambil terus menghujam konyolku lebih dalam lagi.

Dan...
Crot...crot..crot..
Spermaku keluar memenuhi rongga memeknya, Sakin banyaknya sampai tumpah keluar. Terang saja memeknya pasti tak mampu menampung seluruh spermaku itu.

Sementara kulihat Cindy terkulai lemas tak berdaya.

Lama kudiamkan kontolku di dalam memeknya. Dan perlahan-lahan kucabut.

Shhhhhh.....!! Cindy meringis ketika kucabut kontolku dari memeknya.

Keluarnya kontolku dari memeknya diikuti tumpahnya spermaku yang bercampur darah keperawan dari memeknya.

Kuambil tisu di spatboard depan, dan membersihkan kontol dan memeknya.
Sementara membersihkan memeknya kulihat Cindy menatapku dan berkata.

Sakit Om....!!!

Iya Om tau, pasti sakit, tapi enak kan?? Jawabku.

Iya Om!! Enak tapi sakit. Jawabnya lirih.

Oh...nikmat sekali memek kamu cin!! Om suka banget, maafin Om yah!! Jawabku.

Iya Om Cindy juga suka. Maap yah Om Cindy nangis.

Gapapa kok cin!!

Om Cindy jadi dapat duit kan? Tanyanya mengingatkanku tentang masalah duit yang dijanjikan.

Oh iya tenang saja. Nih...!!
Jawabku sambil memberinya duit yang dijanjikan.

Kamipun memakai kembali pakaian kami dan berjalan mengantarnya pulang.

Sebelum turun dari mobil aku menciumnya dan berbisik.

Cindy makasih yah dah mau di entot sama Om.

Dia tersenyum dan turun dari mobil, kulihat dia berjalan dengan sangat pelan, aku yakin hantaman kontolku pasti masih sangat terasa di memeknya sama seperti kontolku yang masih terasa bekas himpitan sempit memeknya. 

No comments:

Post a Comment