Perkenalkan, Namaku Rizal, asli Banda Aceh yang kesehariannya bekerja
sebagai abdi Negara, ini adalah kisah nyata yang berhubungan dengan
pangkal paha
kejadian berawal dari sebuah perkenalan yang tidak terduga, pagi itu
tanggal 03 April 2014 saya sedang menjalankan rutinitas saya sebagai
pengatur lalu lintas, Alhamdulillah tidak ada kecelakaan dan kejadian
menonjol lainnya dari pagi menjelang petang hingga aku memutuskan untuk
kembali ke Pos.
Dalam perjalanan menuju Pos, aku mendapati seorang bapak2 yang menjadi
korban tabrak lari, langsung deh naluri pahlawanku muncul dengan cepat
melarikan sibapak ke Rumah Sakit terdekat di kawasan Lamprit, Banda
Aceh.
Sesampai ke Rumah Sakit, si bapak langsung saya fasilitasi dengan
meminta bantuan dokter dan perawat dsana dan Alhamdulillah mereka juga
sangat professional dalam menangani pasien.
Tidak ada satupun keluarga korban yang mengetahui kejadian ini dan aku
putuskan untuk menunggu hingga beberapa saat lagi, lagian jam baru
menunjukkan jam 12 siang.
Tak lama berselang, si Bapak mulai siuman dan mengejutkan ku dari lamunan, dia pun bertanya
Nak, dimana saya? Kenapa kaki dan badan saya di perban?
Saya pun menjelaskan kronologis kejadian hingga beliau sekarang berada dirumah sakit, lantas saya bertanya
Bapak tinggal dimana? Boleh saya mengabari keluarga bapak? Karena nanti jam 2 Siang, saya harus pamitan kembali ke Kantor.
Dan sibapak langsung menyarankan saya untuk menghubungi nmr telp yang diberikannya, dan saya langsung menghubungi keluarganya.
Terdengar suara cowok yang mengagkat telp, langsung saja saya kabari
kalau Bapak Rahman (***Bukan Nama Sebenarnya) sedang dirawat dirumah
sakit Umum ZA karena menjadi korban tabrak lari, selang 30 menit
kemudian, keluarganya datang menjenguk si bapak, dari situ saya
dikenalkan dengan keluarganya dan mereka mengucapkan banyak terimakasih
kepada saya.
Dari 3 Orang keluarganya yang datang (1 laki-laki dan 2 Perempuan), saya
mengetahui kalau Perempuan paruh baya pertama adalah Istrinya, umur
sekitaran 40 an gitu, putih, hidung mancung, bandannya itu lho, sexy
banget (*** hehehehe). Trus, Lelaki yang aku perkirakan sebaya dengan
usiaku ini adalah Andre, yaitu anak Kedua dan sekarang bekerja sebagai
pengusaha muda. Anaknya yang Ketiga adalah Nita yang kuperkirakan masih
kuliah ini adalah putrinya sedangkan anaknya yg pertama lagi diluar
negeri
Sejenak saya menenangkan mereka yang terlihat sangat terpukul dengan
musibah ini, tapi beruntung lukanya tidak terlalu parah dan dokterpun
merekomendasikan si Bapak untuk bisa dibawa pulang sore ini
juga
Saya pun berpamitan karena Jam telah menunjukkan pukul 13.30 Wib, saya
melihat Andre(anaknya yg cowok) merogoh dompetnya dan mengeluarkan
beberapa lembar uang untuk diberikannya kepadaku sebagai rasa
terimakasih, dengan sopan saya menolak, Maaf pak, saya masih punya uang
Diapun hanya berdiridan saya ikhlas dalam memberikan
pertolongan bengong dan merasa salah tingkah karena telah mencoba
mengukur saya dari segi materi.
Setelah berpamitan dengan keluarganya, sayapun pergi meninggalkan RS
menuju Pos tempat kami beristirahat sejenak sembari makan siang bersama
dengan beberapa petugas jaga lainnya.
Tak lama berselang, HP ku bergetar menandakan ada pesan masuk, Asslkm,
Bang ini Nita, anaknya Pak Rahman yang tadi pak Rizal selamatin, Kami
sekeluarga ngucapin byk terimakasih Pak ya, kami ga tw harus gmn
membalas atas jasa kebaikan bapak
Sayapun membalas, Waalaikumslm wr.wb. Iya dex, sama2, gpp, biasa aja .
Gmn kabar ayah sekarang? Udakok, uda tugas kami kalleee spt
itu baekan Khan?
Trus, dia bales lagi Alhamdllh udah Pak, ne lagi mau pulang ke rumah, sekali lagi thanks ya Pak
Pas tau bokapnya uda bisa pulang, langsg aja saya telp biar ada kesan perhatian sama keluarganya heheheee,
Mulai saat itu, komunikasi kamipun semakin lancar, nita mulai berani
meminta Pin BB ku dan perkenalanku dangan anaknya pak Rahman semakin
dekat
Dari perkenalanku dengannya, ku ketahui kalau Nita adalah cewek satu2nya
dalam keluarga dan memiliki 2 abg (Andre seorang pengusaha muda dan
satunya lagi adalah Andi yang sedang melanjutkan pendidikan S2 nya di
Luar negeri)
Sedangkan Nita sendiri masih Kuliah di Fak. Kedokteran Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh, (sejenak saya berpikir, gilaaaaaaaaaaaaax ternyata
mereka dari keluarga Topceeeer )bodo amat ah, yg pentg
khan ga ada niat macem2
Hari hariku berlalu dengan begitu indah sejak kehadiran Nita dalam
kehidupanku, walaupun belon jadian, tapi perhatiannya sudah cukup untuk
meyakinkanku kalau Nita dan keluarganya sangat respect padaku.
Dan yg terbaru adalah malem minggu kemaren, ketika Pak Rahman dan
keluarganya mengundang makan malam aku beserta Keluarga kerumah mereka,
katanya sich sebagai ungkapan terimakasih atas pertolngan saya tempo
hari, dan wajib datang membawa keluarga, dan saya menjawab Maaf Pak,
Keluarga saya lagi tidak di Banda Aceh (*** Sedikit Berbohong) dan di
balasnya, ya uda gapapa yg penting Pak Rizal bisa hadir khan? Ibu sama
Nita yang masak ne,dan saya Jawab Insyaallah Bisa Pak. percakapanpun
terhenti dan memutuskan saluran telp.
Sabtu pagi saya berangkat ke Shalon untuk menata rambut dan sedikit
Facial untuk bekal jumpa keluarga pak Rahman (*** Biar kaga keliatan
kusam coy / hahahaha ) Nita pun mengkonfirmasi kepastian saya, lama
kelamaan, perhatian antara kami berdua semakin dekat bahkan sudah
layaknya org yang berpacaran.
Sabtu Malam ditemani Toyota Rush kesayangan gua langsung meluncur ke
kawasan Ajun menuju rumah doi, tepat pukul 20.10 Wib saya telah tiba di
depan pagar rumahnya yang megah dengan deretan Mobil mewah, setelah
membunyikan klakson, Nita mengarahkan ku untuk membuka Pintu pagar dan
mempersilakan saya memarkirkan Mobil di halaman rumahnya.
Sejenak setelah turun dari mobil, saya melihat sosok Nita telah menunggu
didepan rumahnya, dia tampak begitu anggun dan mempesona dengan balutan
gaun tanpa mengenakan jilbab, Kulit Putih, Hidung Mancung, Langsing,
Sexy, Payudara montok, dan betis yang menawan memaksaku untuk menelan
ludah sendiri, sambil berjalan aku beranikan diri untuk berbisik
ditelinganya Nit, kamu tampak begitu anggun dan mempesona, Kamu cantik
dan Nitapun membales dgn mencubit pinggangku manja sambil tersenyum
Setiba didalam rumah, dengan ditemani Nita saya melihat Ibu dan Pak
Rahman sedang menunggu di Ruang Tamu sambil nonton acara televisi,
kamipun menghampiri mereka dengan bersalaman sambil mencium tangan
keduanya (*** Dalam adat kami, jika bersalaman sambil mencium tangan itu
menandakan respect kita kpd org yg kita hormati) sayapun langsung
diajak ke Meja Makan yang menyediakan Banyak menu makanan yang tidak
mungkin bisa dihabiskan kalau Cuma berempat.
Acara makan malam Cuma dihadiri pak Rahman dan istrinya serta Nita yang
bersebelahan mendampingiku, akupun bertanya lho
Bg Andre kmana Pak?
Kok gak ikut makan bersama? Andre uda kejakarta siang tadi, katanya sich
ada Lobi Proyek disana
Ibunya nyelutuk dan aku hanya terpaku menjawab
Oooooooooooo
Dari pembicaraan kami malam itu, dapat kusimpulkan bahwa Pak Rahman
adalah seorang Pejabat beliau menjabat sbg Agt DPD Asal Aceh masa Jab
2009 2014 dan kembali mencalnkan diri pada pemilu legislatife x ini.
Beliau punya 3 Org anak, 2 Cowok dan 1 Cewek, Anak pertama Adalah Andi
yg sekrg mengambil S2 Di Belanda, Anak kedua adalah Andre yang sedang
meniti karir dibidang Kontraktor dan sibungsu Nita yang Kuliah Di Fak.
Kedokteran di salah satu fak ternama di Aceh.
Suasana semakin akrab dan saya memberanikan diri memanggil mereka Ayah
dan Ibu sedangkan mereka mulai memanggilku dengan sebutan Anak
Merekapun mulai memberanikan diri untuk mengexplorasi tentang
kepribadianku, mulai dari Keluarga, hingga asmaraku, Ibupun mulai
memberanikan diri mempromosikan Nita kepada saya sambil berkata, Nak,
kami khan jarang2 ada di Aceh, sering di Jakarta karena bapak sering
dsana, selama kami enggak disini, Nak rizal sering2 maen kemari ya, tlg
jagain Nita, kalau Nita macem2 tar laporin ibu aja (*** Busset dah gw
piker, gua dapet lampu ijo terang benderang neh dari keluarganya)
Nita pun ngelantur, iiiiiiiiiiiiii Mami, masaq ampe segitunya, khan nita
bukan anak kecil lagi, uda bisa jaga diri juga kaleeeeeee :-p
Percakapan tidak terasa, hingga jam menunjukkan pukul 23.45 Wib, dan
sayapun berpamitan kepada Ibu dan pak rahman, selanjutnya Nita
mengantarkan saya hingga keluar, selama dalam pjalanan dari meja makan
ke halaman depan, nita terlihat terus menggandeng tangan saya manja
serasa enggan melepas hangatnya keakraban malam ini
" Thanks ya Nit atas malam ini, jujur, abg senang bisa berkenalan dengan keluarga kalian, " kata gw.
" Iya bang, Thanks juga ya uda menghadiri undangan kami, dan nita ga
mau kalo ini malam terakhir abg kemari, " kata nita tersenyum manis.
" Iya saiank, " Gua beranikan diri untuk manjain Nita, sambil mencium
kening dan memegang erat tangannya yg lembut, kemudian gw bisikin Nit, I
Love u
" I Love u too, " balas Nita pelan.
Yang diakhiri dengan pelukan mesra dan mulai saat itu kami mulai jadian
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Semenjak saat itu, Nita menjadi topic baru dalam kehidupanku.
Keesokan harinya, setelah jam Dinas selesai, kami janjian jalan2 dan jam
5 sore aku jemput Nita di rumahnya setelah pamitan dengan ibunya,
ibunya Cuma berpesan, pulangnya jangan terlalu larut malam ya nak, ga
enak diliatin tetangga, kalo mau pacaran di rumah aja, jgn diluar takoet
di tangkap WH. (WH=Polisi Syariat, yg kerjanya Cuma ngejar2 org
pacaran)
Dalam hati aku tertawa girang, setan ne ibu2, tau aja gua ngajakin anaknya untuk ambel jatah preman
Kwakakaka
Terus aja gua nyelutuk sambil tersenyum nakal Iya mi, ntar siap makan2 kami lgsung pulang kok
dan kamipun berangkat.
Dalam perjalanan, gua nanya sama nita, Nit, maksud ibu tadi appa ya? Kok
ibu bilang kalo pacaran dirumah aja? Emank ibu uda tau ya kita jadian? tanyaku heran
Mmmmm, kenapa? Ga bolle ya nita cerita?  ibu tau kok, tadi
pagi sebelum bergkat ke kampus adex certain sama mimi, nita deket x sama
mimi, jadi apapun yg terjadi sama Nita, mimi pasti org pertama yang
Nita kabarin, nita mencoba memberikan penjelasan.
Oooooooooo, gapapa kok, btw gimana respons Mimi? Dia setuju khan dengan
hubungan kita? Yeeeeeeee si abang, kallo mimi ga setuju, mana dikasie
adex keluar sama cowok, apalagi cowoka jelek item n jahat kayak abang
nita mencubit pinggang gua sambil tersenyum manja dan merebahkan
kepalanya ke bahu.
Suasana pun berubah menjadi sepi, diam dan tak ada lagi basa basi, gua
tetep fokusin untuk tetep tenang sambil membelai kepalanya yang ditutupi
jilbab, beruntung mobil gua keluaran Matic, jadi tangan kiri bisa bebas
bergerilya sama mainan baru ini (hahahah)
Langsung aja gua puterin music Katty Perry kesukaan doi, biar dia lebh menikmati sensasi dan indahnya sore ini.
Nita yang tampak nyaman dengan posisinya ini tampak acuh dengan
permainan tangan ku, setelah puas tangan kiriku membelai kepalanya yg
ditutupi hijab, langsung aja gua buka tu jilbab karena sangat mengganggu
pemandangan dan sensasi Sex gua, dan Alhamdulillah Nitapun engga
keberatan
Mata gua terbelalak melihat Nita tanpa jilbab bersandar dan rebahan di
bahu gua, kali ini gua memberanikan diri untuk membelai lehernya dan
mencoba menyerempet2 payudaranya, Nitapun tanpa komentar dan tampaknya
sangat menikmati sensasi baru kami ini dan akupun bisa dengan leluasa
memainkan, meremas dan membelai payudaranya yang ranum ini.
Tanpa kami sadari, kamipun tiba di kawasan Elee Lee, yaitu kawasan yg
selalu dipenuhi pengunjung di soree hari hanya untuk melepaskan penat
karena seharian capek bekerja, disana kami singgah di salah satu coffe
yang menyediakan Jagung bakar dan es kelapa muda, tidak ada yang aneh2
selama disana karena banyak pengunjung lain yg juga bersebelahan dengan
kami.
Aku mulai benar2 jatuh cinta pada nita, terlepas dari dia Nafsuin, pribadinya juga sangat cocok jika kelak aku jadikan istri.
Dia ingin aku kenalkan dengan keluargaku, dan aku berjanji akan
membawanya kerumah ku besok pagi, layaknya muda-mudi lainnya, kami juga
menikmati sunset yang menandakan sore bakal bergansi shift dengan malam
dan itu adalah waktunya kami untuk kembali
Sesampainya di mobil, gua nanya sama nita Nit, kita langsung pulang ato
jalan2 ke Mall dulu? Tar siap dinner baru kita balek kanan dan nitapun mengiyakan permintaan keduaku
Laju mobil kuarahkan menuju pusat perbelanjaan, setelah memastikan mobil
dalam kondisi aman di park area, kamipun masuk mall dengan bergandengan
tangan, Nita tampak sangat manja dan sangat menikmati kebersamaan ini,
begitu juga dengan ku.
Jam menunjukkan pukul 20.15 Wib, biar kaga penasaran orang tuanya,
langsung aja gua telp ibunya untuk mengabari kadang kami telat pulang
kerumah, karena sudah jam segini kami belon makan dan pastinya
menghabiskan banyak waktu pas dinner nanti.
Hallo Assalamualaikum, ini ijal mi, Mi
! kadang kami agak maleman
pulangnya mi ya, Kenapa? Miminya bertanya, tuh si Nita, kallo uda
belanja lama banget milih2nya (gua beralibi kallo si Nita adalah pelaku
utama kami telat pulang
hehehehe) Ooooooooooo Iya gapapa, Nita emank suka gitu kallo belanja
nak, Malam ne makan di rumah aja nak ya
Ibu uda masak sop sayur
kesukaan Nita.
Tapi Mi, ga enak kalo ijal tiap hari makan dirumah mimi, aku memotong
perbincangan, ibunya menjawab, ya engga lah, lagian dirumah ga ada
orang, Bapak belon pulang katanya sich ada kerjaan dan ada rapat di
kantor Gubernur, Oooooooooooo, iya deh mi, nanti kami pulang agak
cepetan kalo gitu, iya nak, mimi tunggu ya, Wssalkmum. Dan perbincangan
kamipun terputus.
Gua yang mulai rada gerah mengajak Nita untuk pulang, setelah lunasi
belanjaan, kami menuju mobil dengan tujuan pulang ke rumah Nita.
Dalam perjalanan dari mall menuju rumahnya, kami kembali bergerilya,
langsung aja gua raba2 payudaranya, dan disaat mau gua emmut itu bibir,
nita berbisik, nanti aja kita lanjutin dirumah abg fokusin nyetir aja
dulu, bales dendamnya ntar kalo kalo uda nyampe rumah (** busset dah,
jantung gua mau meledak rasanya mendapat jawaban spontannya yg seakan
tanpa beban) Okke dech beiby jelek, tapi udahan dunk ngeraba punya abg,
khan ga mungkin ntar nyampe rumah abg harus jalan ngangkang, khan malu
sama ibu, hehehehe
Nitapun kembali merapikan baju dan memakai jilbabnya, sesampai dirumah,
kami langsung menuju ruang makan, rumah tampak begitu sepi, gua Tanya
sama nita kok rumah sebesar ini ga ada orangnya, nita menjawab kalo
malam rumahnya kosong selain keluarga mereka doing, kalo pagi sampe
siang ada pembantu yg bersih2 rumah.
Trus, mimi kemana? Tadi nyuruh kita makan dirumah tapi miminya ga ada,
bentar ya, Nita panggilin, biasanya kalo jam segini mimi pasti lagi
nonton di kamarnya dan aku dipersilakan menungu di ruang tamu.
Ga lama berselang, nita kembali dengan hanya menggunakan tank top dan
celana hotpants nya sambil berkata yank
mimi katanya uda makan, tadi
nunggu kita kelamaan makanya mimi makan duluan, dan dikuti hadirnya mimi
dari belakang sambil mengarahkan kami ke ruang makanditemeni ibunya.
Tapi miminya ga makan lagi, mimi Cuma duduk menemani kami sambil cerita
tentang Nita dan Ibupun merestui hubungan kami, sama seperti Nita
miminya juga sangat ingin berjumpa dengan keluargaku, katanya biar
mereka gak was-was lagi kalo nita ditinggalin sendiri di aceh, karena
abgnya Andre meskipun tinggal di Aceh namun sering pulang pergi keluar
kota.
Selesai makan, gua pamitan pulang, namun mash ditahan sama nita, katanya
pulangnya ntar lagi aja sambilan ngawanin Nita belajar, miminya sich no
koment dan langsung meniggalkan kami dengan senyuman manis menuju
kamarnya
Setelah ditinggal ibunya, kami melanjutkan nonton dilantai atas bersama
nita, gua perhatikn jam mash menunjukkan pukul 21.50 wib dan mash ada
waktu buatku hingga satu jam kedepan.
Selama berada diatas, Nita menyalakan siaran TV yang menayangkan berita
pemilu, tanpa komando khusus, langsung gua emut bibirnya yang dibalas
dengan pagutan indahnya, gua jilat leher, telinga dan payudaranya dari
lini-perlini dan nitapun mendesah dengan indahnya.
Tak peduli dengan desahannya, guapun memberanikan diri untuk membuka
baju dan melepas ikat BHnya, langsung aja gua mainin putting susu,
menjilat dan menggigit manja pentilnya yang mengakibatkan mata mita
merem melek menikmati nimatnya bersenggama.
Selagi asik bercinta, ibunya memanggil dari lantai bawah dan mengacaukan pikiran kami.
Nitttttttttttaaaaaaaaaaaaaa
Iyyaaaaa miiiiiiiiiiiiiiiiii
nita kekasihku menjawab.
Ngapaen diatas?
Ga ada mi, duduk2 aja
Aku jadi salah tingkah jadinya, karena suara nita tadi terlalu besar waktu mendesahnya 
Jangan buat yg melewati batas Nak ya
. Mimi ga mau kalo Anak mimi hamil duluan.
Sontak, kata2 terakhir membuat gua terkejut, kamipun bengong dengan
komentar ibunya seakan melegalkan kami melakukan hubungan badan.
Nita denger mimii enggaaaaaaaaaaak? Miminya mengingatkan kembali dan
dijawab dengan manja oleh kekasihku Iyyaaaaaaaaaaaa miiiiiiiiiiiii, ga
bakalan hamil kok
(Horeeeeeeeeeeeee, hatiku gembira riang tak terkira, hahahahahaa)
Akhirnya nita menarik tanganku menuju kamarnya, selama didalam kamar
kami bisa melakukannya dengan lebh leluasa, ga ada lagi perasaan was-was
dan takut karena ibunya sudah mengetahui perbuatan kami.
Langsung aja gua telanjangi nita, menjilati setiap keindahan dan
pancaran bau tubuhnya dari centi per centi, mulai dari berpagutan bibir,
gua jilatin leher, telinga, payudara, pangkal paha hingga vaginanya
yang tak 1 pun gua lewatin.
Nitapun mengulum penis gu yang sudah menegang total dan kami melakukan
posisi 69. Setelah 30 menit melakukan pemmanasan global, akhirnya nita
bombing kontol gua menuju liang senggamanya, pelan2 gua gesek dibantu
dengan tangannya akhirnya kami mencoba melakukan penetrasi se lembut
mungkin, gua ga mau main terlalu memaksa karena gua tau nita belum
pernah melakukan hal sejauh ini sebelumnya, hal ini diperkuat dengan
mengalirnya darah segar dari vagina Nita yang membasahi batang
kemaluanku.
Setelah 15 menit mencoba, akhirnya setengah kemaluan ku berhasil masuk
ke liang senggamanya nita, kasian juga melihat kekasihku sakit menahan
perih dan kuputuskan untuk tidak terlalu memaksa melakukannya.
Sambil berbisik gua berpesan, saiank
kalau ga sanggup jgan dipaksain,
mash ada hari esok yg bisa kita manfaatkan untuk saling berbagi, dan
nita pun menjawab, iyya bang, Nita ga sanggup sambil mengeluarkan air
matanya.
Akhirnya aku putuskan untuk mencabut dan memeluknya dengan dekapan cinta.
Gua liatin jam sudah menunjukkan pukul 23.20, dan gua pamitan sama nita
untuk pulang kerumah, dibawah, gua liatin miminya sambil menonton acara
televisi, kaget juga gua dibuatnya, dengan sedikit malu gua pecahkan
kebuntuan dengan bertanya, kok mimi belon tidor? Ga bisa tidoer nak,
suara kalian terdengar sampe kebawah sini, kalian gak nutup pintu ya?
Ada kok mi,
! Tapi kamu gak berbuat terlalu jauh khan sama anak kesayangan mimi? Ibunya bertanya.
gak kok mi, mash sebatas wajar2 aja kok.
Dan akhirnya gua pamitan pulang juga sama ibunya.
No comments:
Post a Comment