Cerita ini sya buat hanya rekayasa belaka dan hanya untuk menemani
fantasy suhu2 semua yang kemungkinan pernah merasakan atau hanya
membayangkan hal demikian ini.. semoga para suhu menikmatinya jangan
lupa saran dan kritik yang membangun.. kebetulan saat ini hanya bisa
akses lewat HP mohon maaf jika ada kekurangan cekidot..
MULUSTRASI
Sebut Saja Dian
Kenalkan nama ku Hamdi Permana umurku 31 tahun, blum menikah kata orang
bentuk tubuhku amatlah atletis, sehingga banyak memancing beberapa
wanita tergiur dengan tubuhku ini. Untuk urusan batang kenikmatan
punyaku cukuplah untuk memuasakan dahaga para wanita sebut saja 16 cm
dengan diameter 3,5 cm..
Jika suhu bertanya lah kok umur segitu belum menikah? Maka jawabku hanya
satu aku pecinta game semenjak jaman nitendo dulu, ketika beranjak
dewasa kegemaran gameku ku selingi dengan pergaulan di antara beberapa
wanita.. walau gila game tapi tidak lupa aku menuntaskan hasrat seksku
kepada lawan jenis, ya tentu saja lawan jenis, tak terpikir sama sekali
untuk berubah haluan (oke ts, ini sudah ngaco) oh maaf2 back to story.
Ceritaku ini berasal dari salah satu game yang sedang in beberapa tahun
terakhir ini, semnjak perkembangan teknologi semakin menggila begitu
juga produk2 game yang di hasilkan smakin berkembang dengan pesatnya,
hingga merambah ke layar ponsel kita.
Game fenomenal ini adalah game bergenre strategi disrtai dengan fitur
chat agar para playernya bisa berinterkasi dengan player lainnya.. di
game ini juga disediakan grup atau di game ini di kenal clan, game yang
di sambit (eh maksudnya di sebut) CAC..
Setelah sekitar hampir satu setengah tahun ku mainkan game ini, lama
kelamaan tentu jadi bosan dengan hanya satu account, akhirnya aku
membuat beberapa akun di CAC ini.. lalu timbullah niat iseng untuk
menjadi kutu loncat (yang main game ini pasti paham maksud ku) sekedar
mencari suasana baru dengan komunitas lainnya, karena bosan jg kalau
komunitas kita itu aja..
Hingga suatu saat karena kebetulan character ku sudah level tinggi
ketika ku buka fitur global chat banyaklah player lain yang meminta ku
bergabung ke komunitas mereka. Dari begitu banyak yang menginvite ku aq
tergelitik dengan sebuah account yang menurutku menarik dewisekar begitu
kira2 namanya.. ya sudah ketimbang lebih banyak yang masuk di inbox
akhirnya aku memilih komunitas dewisekar ini..
Tak kusangka isi di komunitas ini adalah bernamakan wanita semua dengan
leadnya dewisekar yang mengundangku tadi..usut punya usut ternyata
mereka rata2 kenal dan kebetulan malahan dari hasil chit chat mereka
tinggal di kota yang sama denganku, tapi aku merasa mungkin ini hanya
kumpulan2 hode yang suka menipu dan menggoda player lain khususnya para
player jones..
Oh iya aku lupa level mereka tak lebih dari 25 dan terbesar dewisekar
ini, dari hasil pemantauan beberapa hari ternyata memang chat2 mereka
seperti memakai bahasa cewek atau tidak seperti player cowok lainnya
yang asal ceplos saja dan berkata2 kotor sesekali.. tapi di komunitas
ini hal seperti itu tidak ada hanya pembicaraan normal malahan soal
sekoalah dan sesekali ku baca SMA Butuh Lelaki di kota pria provinsi
cowok. Oh mungkin itu nama sekolah mereka yang benar2 kebetulan satu
kota denganku..
Dari aku masuk aku aktif chat disana sambil sesekali memenuhi permintaan
anggota dewisekar sekedar ingin merasakan giant level 6, arc atau
lainnya.. lalu suatu ketika dewisekar membuka pertanyaan kepadaku
kebetulan nama characterku siperkasa untuk meinta tolong bertahan di
komunitas mereka dan membantu mereka untuk lebih berpengalaman dalam
berkutat di dunia CAC, hari ke hari obrolan kami semakin banyak baik
aku, dewisekar dan anggota lainnya..
Pada saat pertama masuk aku sudah mengutarakan aku tinggal di kota mana,
pada akhirnya dewisekar memintaku untuk memberikan pin ku untuk di
masukkan ke grup bbm mereka untuk membahas perkembangan komunitas kalau
tidak ada waktu membuka CAC..
Akhirnya di invitelah pinku lalu dimasukkan kedalam grup tersebut..
begitu aku melihat DP ALAMAK ternyata ini anak manis putih dan cantik
sekali.. dengan segera foto dpku yang bergambar barbie itu pun ku ganti
dengan foto diriku sendiri dengan sedikit memperlihatkan dada bidangku
yang sedang duduk di cafe..
"Halo" bunyi bbmmya pertama kalo
"Halo dewi, kukira kamu cowok eh taunya beneran cewek" balasku pada gadis di sebrang sana
"Hmm.. ya iyalah mas cewek, masa aku pura2 segala..hehehe"
"Iya, maaf ya.. tapi satu yang jadi pertanyaannya skrg nih dew" balasku coba membuka obrolan
"Mmm apa tu mas?" Balasnya segera
"Kamu beneran manusiakan? Kok wajahmu cantik model bidadari begitu?"
Sebenarnya ini sih bukan gombal tapi beneran, tapi ya kalau suhu
bilangnya modus gp jga sih, lagian tanpa suara dan ketemu langsung cma
gambar bisa saja memang hode (cowok make character cewekk) atau dunia
aslinya bencong
"Emot malu, ih mas hamdi bisa aja yah" jawabnya datar
Akhirnya kami sering bbm an dan chit chat di manapun baik game ataupun
grup bbm atau pribadi..maka aku yang tadinya mulai bosan malah
bersemangat kembali walau potensi zonk masih lah besar, sampai2 temen
komunitas ku kmrn sudah cerewet meminta ku kembali ke komuntias lama,
tentu saja aku menggubrisnya dengan santai dan tetap kekeuh hanya
mempertahankan char ku yg lain di komunitas itu..
Levelku bertambah naik dan dewipun semakin banyak pertanyaan seputar CAC
karena diapun perlahan naik level.. memang benar sih bagi sebagian org
main CAC atau game lainnya butuh bimbingan orang lain..sampe suatu sabtu
lamunanku di pecahkan oleh datangnya BBM dari dewi yang isinya mengajak
ku ketemuan untuk berbicara soal CAC tadi, kebetulan aku yang sedang
tidak bertugas aku berjanji untuk menjemputnya sepulang sekolah..
Tepat jam 1 siang ku gunakan gerobakku untuk bertemu dan menjemput dewi
di sekolahnya, sekitar 10 menit menunggu di depan SMA Butuh Lelaki. HP
ku berbunyi sebenarnya aku takut tertipu soalnya yang iseng kan ada2
saja, apalagi kami belum pernah berbicara lewat HP, walau pada BBMnya
memang dp n statnya silih berganti ciri khas anak sekarang yang eksis
trus..
"Ah.. bodolah yg penting ksma dlu aja untuk membuktikan" pikirku ketika berangkat
"Mas Hamdi aku sdah pulang nih, mas jadi ktemu aku kan?" Dengan segera aku membalas bbm dewi
"Iya , ini sudah depan sekolahmu kok" jawabku singkat
"Ha yang benar mas? Mas dmn memang?"
"Ini loh depan gerbang SMA Butuh Laki, sini nomor hape mu biar mas telpon saja"
"081234567890" langsung saja kutelpon ternyata Dewi adalah yang sedari
tadi ku lihat karena memang aku merasa itu dia, wah benar2 cantik boleh
di bilang panlok walau dengan baju putih abu2 tetapi kecantikannya
keluar sekali, dan hmmm rasanya untuk anak SMA badanya bagus dan
menggemaskan
"Halah ini otak mengapa jadi omes bgini" bisik ku dalam hati..
"Halo mas, kok bengong?"
"Eh iya maaf dew, ini aku sambil celingak celinguk cari kamu soalnya"
"Oh..hehhee kupikir kenaapa, eh ya mas namaku Dian mas bukan Dewi cma
kita emang sepakat di game sama sampe bikin bbm make nama palsu semua"
Dewi menjelaskan dengan seksama, eh maksudku Dian..
"Oh, begitu tapi foto DPmu jangan2 palsu lagi?" Jawabku sedikit khawatir
padhaal aku tahu bahawa memang apa yang diceritakannya benar adanya
karena di sberang sana posisi Dian memang nyata dan memegang HP dan
dari gerakan bibirnya smaa persis apa yang keluar di HPku walau samar2
terlihat
"Hmmm kalau bohong kenapa? Aq kan mau tanya game bukan lainnya, jadi kok malah bajas foto aku palsu apa ega sih"?
"Heheeh..becanda Dian, lah orang aku udah ngeliat kamu kok ini persis di sebrangku make tas biru muda slempang, benerkan?"
"Eh...iyah.. kok tau mas? Mas dmn si? Aku ga liat ada orang make baju
bebas nih? Hmm apa jangan2 mas itu yang duduk megang karung sama tongkat
penjempit sampah di depan warung sana lagi?"
"Hu...enak aja dipikir aku pemulung apa?"suara tawa Dian memecah di
ujung telpon, sementara dari visualisasiku aku menangkap semburat wajah
yang merona merah karena puas tertawa..
"Wah betul2 cantik anak SMA itu" fikriku
"Udah puas ketawanya?" Tanyaku kepada Dian..
"Hehehehe maaf.. abis mas Hamdi sih ngeselin.. BTW mas dmn?" Barusan
Dian menghabiskan tanyanya aku pun keluar dari gerobak bututku untuk
melambaikan tangan ke arah Dian..
"Oh itu mas..haiiiii..mass..bentar ya, tunggu"
"Click" tlpon diputus Dian, kupikir Dian langsung menyebrang tapi tak disangka Dian malah masuk ke dalam sekolahnya kembali
"Oke..fix gw dikerjain" dalam hatiku, baru saja aku mau masuk gerobak dan meninggalkan gerbang SMA Butuh Lelaki
"Clentong" HPku berbunyi
"Bentar mas, kebetulan mas bawa mobil sekalian aja kenalan sama temen2 yang lain" isi pesan bbm Dian
"Oke deh..kutungu sini aja yah Dian, nnti masuk aja oke" jawabku sekenanya..
Beberapa menit aku menunggu ternyata Dian keluar bersama dengan 4 orang
temannya total berlima sama Dian itu sendiri... wauw. 3 dari 5 orang
gadis SMA di depanku membuatku terbengong2, kelimanya cantik, manis
semua tapi 3 yang masuk seleraku, yang dua lainnya manis tapi bukan tipe
ku smentara Dian sepertinya memang Primadonanya..
Aku segera keluar karena tak menyangka bahwa mereka ber 5 orang, semakin dekat tubuh Dian tak lepas jadi perhatiannya ku
"Hmm bener2 mengkel" iblis dalam otakku berbicara
"Haii mas maaf nunggu yah" ucap Dian sambil mengembangkan senyumnya, dan
tentu saja rasa yang tadi seakan aku di bohongi meredup semua..
Akhirnya 2 lainnya aku tahu nama asli nya bujan nama game nya ada lah
hana, dan tika sementara yang hitam manis dan sensual yang tak masuk
dalam tipe ku namanya Dona, dan Ike.. setelah itu kami memutuskan untuk
mencari makan sambil bercerita2 tentu saja soal CAC dan tentunya
pertanyaan kepo abg yang menanyakan banyak hal dari umur asliku (karena
takut pengakuan ku di game tipuan) sampe kepada lingkar pinggulku (lah
kok? Eh...skip2)
Dari obrolan ternyata komunitas itu mereka sengaja dirikan karen males
liat cowok2 kepo, dan bocah2 nakal (termasuk aku bocah tua naka) kalau
gabung dkomunitas lain, pada akhirnya di rekrut jg temen2 sekolah wanita
lainnya baik di sekolah atau teman rumah mereka masing2.. fix 25 orang
anggota cewek tergabung dalam manis manja komunitas dan beruntungnya aku
bisa keselip di antara mereka.. karena menurut pengakuan mereka bener2
aku pria satu2 yg ada di dalam komunitas mereka, sebab kalau masukin
cowok dari sekolah merek sama aja bohong karena levelnya sama2
kecil..jadilah aku bertepian bersama bidadari2 putih abu2 ini..
Ketika menjelang sore hari kami pun memutuskan pulang ke rumah masing2
setelah tika, hana, dona dan ike ku antar karena kebetulan ku antar yang
terdekat dari tempat kami kopdar tadi barulah Rumah Dian menjadi
destinasi terakhir..
Sesampainya di komplek perumahan Dian, pagar rumah Dian tertutup
"Mas tunggu sebentar ya, Dian takut mami di rumah eyang, nnti klo ga ada mamah Dian tolong diantar kesana yah" pinta Dian
"Oke..sana coba cek dulu" kemudian Dian keluar dari gerobak dan menuju
ke arah pagar rumahnya. Sampai sekitar 5 menit Dian keluar kembali dari
rumah dengan muka yang agak sedikit berbeda alias mesem..
"Mas, duh mami ke rumah tante Linda di Kota Wanita kemungkinan pulang
pagi nanti, mamo bilang tadi buru2 makanya tak sempat kasih kabar" Dian
memberikan penjelasan
"Terus kok mukanya bete begitu?" Tanya ku singkat
"Iyalah bete orang sering di tinggal, apalagi papi yah mana bisa di harapkan cma sibuk kerja"
"Hmm..udah jangan bete mas antar ke rumah tikan, hana, ike atau dona yah mau?" Tawaranku kepada Dian
"*****ah mas, aq dirumah aja. Mas mau mampir? Sekalian tolongin
pasangin bot di llaptop aq yang tempo hari mas omongin itu, mas ga lagi
sibukkan?"
"Mmmm..g enak ah masa berdua sama kamu aja nanti..." belum habis aku bicara pipiku di cubit Dian
"Ihhh..mas mikirrin apa hayoo!" Aku cma balas pake cengar-cengir kuda..
"Ya udah mau yah pasangin botnya mas, eh downloadkan BOTnya lalu
pasangin di laptop ku yah biar cepet naik levelku mas" Dian sambil
menyatukan kedua telapak tangannya mirip seperti orang memohon.. ah
disertai dengan rona merah pipinya menggemaskan sekali anak ini..
"Okedeh" jawabku singkat..
"Horeee......Dian bukan pagar dulu yah mobilnya parkir dalaam aja mas
takut ganggu org lewat" uh tingkah putih abu2 memang sangat menggemaskan
gaya si Dian tadi berjingkrak kegirangan model anak SD baru dapet
mainan baru.
Selepas Dian membuka seluruh pagar rumahnya dan memberikan kode kepadaku
untuk segera memarkirkan mobilku akupun mengikutinya dan mengarahkan
gerobakku ke dalam parkiran rumah Dian..
Gerobak bututku sudah kuparkirkan rapih di dalam parkiran rumah Dian,
rumahnya cukup besar karena memang perumahan Dian ini salah satu
perumahan elit Kota kami. Kumatikan gerobaklu dan segera keluar untuk
mengikuti Dian masuk ke dalam rumahnya..
"Ayo mas.. di dalam aja, nnti disangka orang mas mau minta sumbangan
lagi" lalu Dian memeletkan lidahnya lalu berlalri kecil ke arah
rumahnya.. memang Putih abu2 tingkah polahnya membuatku gemas sekali..
"Ih..sialan masa aq dibilang minta sumbangan", awas ya kamu!" Akupun berlari kecil mengejar Dian dari belakang
Sesampainya di dalam Dian pun berhenti kelihatan sekali nafasnya yang
naik turun tak beraturan akibat berlari kecil tadi.. tak di sangka
gundukan di dlaam baju putih Dian kelihatan juga menantang untuk
disinggahi.. tapi segera kubuang segera pikiran mesumku, takut2 aku
khilaf dan kuperkosa anak orang berada ini.
"Mmmm.. piss ya mas aku becanda kok..heheheheh abis bengong aja kayak
ayam menelan karet gelang..hehheehhehe" begitulah Dian anak yang ceria
penuh dengan kekonyolan, walau kecantikkannya dibalut seragam putih
abu-abu itu aura kecantikan Dian dan kemolekkan tubuh Dian tidak lah
berdusta, jarang sekali memang ada cantik, kaya tapi humoris serta
ceria seperti ini..
"Sini kamu..biar ku cubit masa mas dibilang tukang minta2 malahan tadi
pemulung lagi" aku segera mendekatinya dan mencoba menggelitik bagian
tubuh Dian..
"Ampunnn..maas..ahahaa..geli..ampunnn ampunn" pinta Dian memohon aku
untuk melepaskan jari-jemari ku di tubuhnya itu, tapi tentu saja aku
hiraukan karena tentu aku menikmati pemandangan ini, dimana kedua
payudara matanganya berdekatan dengan tubuhku..
"Ga mau..enak saja..ayo minta maaf dlu!"
"Iya mas Hamdi Dian yang cantik ini minta maaf
hahaha...ih...gelii.taukk!" Akhirnya aku melepaskan gelitikanku kepada
tubuh Dian..
"Nah bgtu donk, kan enak dengernya"
"Weeks.. mas Hamdi jelek!" Sambil memeletkan lidahnya..
"Eh..masih berani yah kamu!" Dian sambil berdiri dan menjauh padaku takut di gelitik lagi tubuhnya..
"Hosh..hosh.. tuh kan jadi ngos2an begini aku jadinya..mas Ham sih
jahat..mmm Mas Dian mandi dan ganti baju dlu yah, mas kalau mau minum ke
dapur aja yah di belakang ini..aku gerah banget nih..oke yah?" Ucap
Dian panjang, tanpa mendengar persetujuanku Dian melangkahkan kakinya ke
arah tangga mungkin menuju kamarnya. Akupun seger membetulkan dudukku
dan berdiri untuk pindah ke sofa diruang tamu rumah Ortu Dian.
Sambil menunggu, untuk mengusir rasa bosanku menunggu maka aku membuka
aplikasi CAC sekedar chat kecil bersama para dewa dewi lainnya di
komunitas dan mengaku kepada Tika bahwa aku telah sampai di rumah dan
Dian telah ku antarkan pulang, hanya takut mereka berpikir yang tidak2
makanya tak ku sebutkan perihal aku malah mampir dan sempat bersenda
gurau dengan Dian..
Tak lama Dian pun muncul eh dewisekar muncul di chat kami.. malah keasikan chat juga dan lupa bahwa aku di ruang tamunya..
"Kasian tuh ada yang berlumut" is chatku.. tak lama Dian yang sadar
meminta izin untuk off dan memasak kepada teman2nya.. seketika itu juga
ku dengar langkah kaki Dian turun dari tangga paling atas rumahnya.
Aku duduk dengan posisi santai dan kemudian menaruh HP diatas meja dengan sedikit menunduk. Kebetulan tangga ada di hadapanku
"Maaf ya mas lama menunggu..heheehhehe sekalian absen dulu tadi di CAC"
"WAUWWWWW.." hanya itu yang keluar di otakku, juga air liurku turun
perlahan membasahi pipiki sendiri di dalam lamunku, tentu saja di dalam
lamunan kalau terwujud di nyata tentu malunya bukan kepalang dan Dian
bisa saja ilfeel kepadaku.
Alasanku termangu karena tepat di tangga terakhir Dian berdiri nampak
seperti bidadari yang turun dari lantai dua, mengenakan salah satu
jersey bola, dengan celana pendek di atas lutut yang menyajikan
pemandangan indah berseri di depan mataku, sementara untuk tonjolan
dadanya tidak terlihat karena tertutup laptop yang Dian pegang tepat di
depan susu bergelantungannya.
"Ih...masss Hamdi matanya kok nakal begitu ngeliatin Dian?"
protes Dian, dan akupun kembali tersadar dari menung mesum ku barusan..
"Hhehee..abis kamu indah..sih..." kataku memuji
"Mmmm mas Hamdi..gombal melulu oh kan Dian jadi malu nih" sambil menutupi pahanya dengan laptop yang tadi di depan dadanya
"WAAAAUUWWWW" ternyata oh ternyata di balik jersey itu terlihat buah
yang sudah siap dan bisa di petik gundukkannya terlihat bagus sekali,
seksi ah.. seperti nya kalau di nikmati enak sekali.. lagi2 pikiranku
melayang2 gadis putih abu2 ini membuat gejolak birahiku naik tinggi.
Penisku perlahan bergerak meminta keluar dari celana dalam yang
kukenakan..
Aku tak lagi dapat berpikir sehat, suguhan ini indah sekali aku tak lagi
pedulikan akal sehat cuma 1 kalimat yang terngiang di otakku
"Nikmati dia, atau pergi" begitulah kata2 yang terngiang tanpa sadar
diiringi dengan kata2 yang berulang aku pun beridir menuju tempat Dian
berdiri, aku tak sanggup menahan lagi. Ku raih laptop yang menutupi
pahanya, dan menaruhnya di meja. Lalu perlahan aku dekati wajah Dian,
aroma tubuhnya harum sekali semakin mrmbangkitkan gairah liarku. Entah
memang biasa Dian habis mandi menggunakan parfum atau memang sengaja
menggunakannya untuk merangsangku, aku sudah masa bodoh dengan itu
semua..
Ketika semakin mendekat tubuhku dan Dian, Dian menutup mukanya lalu mulutnya mengeluarkan suara
"Mmmmas Hamdi mau apa? Dian.malu.." hanya itu yang keluar dari mulutnya
"Aku mau menjamahmu, menikmati lekuk tubuh ranummu, memetik indah buah
dadamu, dan menikmati sempitnya lubang memekmu" bisik Ku dalam hati, aku
tidak menjawabnya dan juga tidak bergerak hanya menikmati sajian ABg
yang salah tingkah dihadapanku semata. Ah...pemandangan ini sungguh
indah, cantik betul walau tanganya tetap menutupi wajahnya, tapi nafas
itu paham betul nafas itu memintaku untuk segera mencumbunya dengan
baik.
Tak lama Dian pun menurunkan tangannya dari wajahnya dan perlahan
matanya membuka ragu untuk melihat keadaan di depannya, mengapa aku
tidak juga menyentuhnya mungkin itu yang di pikirannya.. ketika mata itu
sempurna aku melihat dalam kematanya dan menyimpulkan senyum terbaik ku
selama ku hidup.. bagaimana tidak mau senyum kemenangan sebentar lagi
ku nikmati, yang kemenangan menaklukkan ABG gamers putih abu2 ini dengan
halus atau kasar sekalipun benar2 aku sudah tidak peduli
"Karena kesempatan tidak datang 2 kali, paksa kalau perlu bikin puas dan
pada akhirnya dia yang akan meminta kembali" karrna terpaksa sekalipun
ketika kita membuat mereka puas birahi maka bukan tidak mungkin bahwa
mereka menagih kembali.. begitulah wanita walaupun tidak semuanya
begitu..
Ternyata senyuman ku membuahkan hasil, Dian pun membalas senyumanku
"Aku tergila2 padamu Dian, izinkan mas memilikimu" kata2 gombal
sekaligus pernyataan spontan yang bisa jadi membuat yang mendengarnya
nyaman atau malahan sebaliknya..
Tanpa banyak kata, Dian pun hanya membalasnya dengan senyuman lebih
lebar, dan benar saja perangkapku disambar TO, padahal awalnya tak ada
niat begini, tapi mana mungkin aku tahan dengan keadaan begini
Aku kaget juga ketika Dian tidak menolakku bahkan menamparkku tapi malah
meraih tubuhku dan membawa rapat tubuhku ke pelukkanya.. ah hangat
sekali payudara ranum ini benar2 hangat...
"Aku izinkan mas, aq pun terkesima terhadapmu walau dari DP saja aku
sudah suka sama kamu mas, akupun sengaja bertemu kamu dan menggiring mas
kesini, karena aku mau lebih dekat sama mas, mau berduan karena aku
tahu Mami papi memang izin mau pergi"
Ah... Tanpa ku duga malah omongan itu yang keluar mulut Dian, perlahan
kudorong tubuh Dian agar aku dapat mencumbu bibirnya dengan hangat..
"Plok..sret mmuaahh"
Bibir kami bertemu, nafas kami semakin lama semakin naik, pagutan2 ku
semakin ku variasilan untuk membuat gadisku ini bergairah total, dan tak
ku pedulikkan lagi jauhnya jarak umur yang membatasi kita..
sesekali ku cumbu perlahan hujung bibir kanan dan kirinya, ternyata Dian
cukup lihai bertempur mengunnalan bibir, mata kami sesekali bertemu dan
mata Dian sudah melambangkan gairah yang meletup di dalam dirinya..
Perlahan tapi pasti cumbuan bibirku beralih menjadi sapuan lidah di
sepanjang bibir Dian dan juga ku serobot masuk lubang permukaan mulut
Dian untuk mengajak lidah Dian menari bersama di dalam mulut kami
berdua.. Dianpun memelukku semakin erat, akupun mulai menelusuri
belakang tubuh Remaja Dian, dari punggung hingga meremas pantat
berisinya..
"Hmmmmmfffftt.'" Hanya itu yang keluar dari mulut Dian ketika tanganku
asik bergerilya di belakang tubuh wanginya.. perlahan sapuan lidahku dan
tarian lidah kami berdua sambil asik melumat satu sama lain ku
renggangkan sehingga terlpas mulut kami berdua
"Plock" suara ketika ku melepaskan pagutan Dian..
"Mmmaaasss...mmmmhh" Dian merintih sembari menutup mata menikmati remasan tanganku..
"Boleh mas petik Tetek adek? Boleh mas menyentuh dan menikmatinya?" Tanya ku kepada Dian..
"Em...em.mmm iyaah.. maass hmmffttt" hanya itu yang keluar, tapi aku tak
segera menggauli payudara Dian, malahan lidahku ku bawa menyapu leher
jenjang dan menuju telinga serta cuping telinga Dian, nafas Dian semakin
memburu, menikmati perlakuan ku padanya, perlahan juga satu tangaku ku
pindah letakkan menuju payudara berisi Dian yang dari tadi menggodaku
untuk menggapainya, sembari tangan kananku tak berhenti meremas gemas
pantat berisi Dian.. ah.. surga memang tubuhnya
"Oh..ah..mmmaassss ah..mas apain tubuh adek..aahmmmmmm"'dan panggilan
adek dan mas terlahirlah dari sini ini berarti menandai di mulainya
hubungan sspesial kami..
Aku tidak sama sekali menjawabnya, aku hanya tetap mengeksplorasi dari
luar tubuh Dian.. meremas gemas dan memainkan payudara, pantat dan
seluruh area wajah Dian yang sensiti baik bibir, leher, tengkuk maupun
cuping telinga Dian, semuanya ku nikmati ku ajak Dian untuk berburu
kenikmatan secara perlahan, seperti ku bilang tadi agar Dian pada
akhirnya yang akan datang untuk menagih kenikmatan ini kembali baik di
paksa atau tidak, untungnya ini tidak make paksaan tetapi dengan halus
dan memperlakukan Dian selembut dan se spesial mungkin agar tubuhnya
dapat kuperawani saat ini, walaupun jika tidak perawan lagi di
vaginanya, tentu saja lubang lainnya akan ku perawani agar membekas dan
terkenang selamanya..
"Dek..mas buka baju adek yah sayang, mas ga tahan pengen nenen tetek adek..badan adek indah banget.."
"Iyah..hmmm... lakukan sesukka maasss..uhffftt. cumbu adek mass Hamdi
sayang...." oke izinku lulus, tinggal satu izin lagi nanti untuk membuka
membelah vaginanya dengan penis ku, lalu akan kunikmati tubuhmu
sepuasnya sampai nanti..
Jersey bola Dian sudah kubuka, tampak BH putih tepatnya krem yang sedari
tadi ditutup terlihat jelas, dan terlihat pula bongkahan mulus payudara
Dian dengan sdikit tai lalat di payudaranya. Mm pemandanganya benar2
membuatku berdecak kagum..
Tanpa perlu lama belahan menonjol payudara Dian mulai ku jilati,
kunikmati sesenti demi sesenti, perlahan tangan kananku berpindah
mengelus punggung Dian sementara tangan kiri ku sudah asik mengerjai
payudara kanan Dian..
"Click" terbukalah pengait bra Dian, dengan perlahan ku tarik turun agar
Bra nya menjauh pergi tak menghalangi lagi pertemuan lidahku dengan
puting dan keseluruhan payudara Dian...
"Hmmm..masss..hisaapp pentilnya masss..aah. Dian pengen merasakan lidah
mas menari seperti lidah mas menari di leher Dia tadi" pinta Dian
Tnpa banyak basa basi, aku segera melumat puting coklat kemerahan
milik Dian yang sedari tadi memang ingin ku nikmati, ku raba bergantian
dengan kedua tangaaku sembari membentuk hruf O memutari puting susu Dian
yang menggemaskan INI..
"Ahm...maassss...geliii..nik...ah...Nikmatt maassss uhhhhhh.."
"Aku mau jujur..aah.... aku ga pernah diginiin.. paling dari
luarr..ah....dan sebentar sama mantan adek...... tapi mass jangaa..ah n
.... marah.... biar mas ndak kecewa adek jujurr..uh. maasss beetul
begitu mass hah" what? Baru cuma dari luar? Rezeki nomplok sekali
kemungkinan perawan lebih lebar ini...uh.. memang rezeki tak kemana..
"Iya sayangff..jangan ulangi lagi sselain sama mas yah"hanya itu yang
kujawab, hanya untuk memastikan aku mendengar celotehnya dan menjelaskan
bahwa itu gpp, yang penting kedepan tubuhmu bisa kunikamti selamanya
Pergejolakkan kami semakin tak terbendung, karena capek dari berdiri dan
hanya bersandar pada tembok, akhirnya ku gendong Dian menuju sofa yang
ku duduki tadi, aku sdah kepalang tanggung benar2 ingin menikmati
semuanya.
Kami yang sdah dirasuki tentu saja semakin bergelinjanng bergelimang
kenikmatan, sampai di sofa aku trunkan resletingku dan membuka langsung
penisku yang 16 cm dari tadi tidak di sentuh Dian untuk menampakkan
dirinya..
"Ih....maass kok gede begitu.adek ga tau mas kok malah buka celana begitu?l" ah abg ku ini polos apa2 pura2 tidak tahu..
Segera ku genggam tanganya untuk menyentuh penisku agar memastiakn
kepada Dian bahwa kegiatan ini tidak lah berbahaya dan tidak melukai
mungkin cuma ada darahnya jika kamu perawan dan sisanya hanya ada
kenikmatan dan mungkin sedikit penyesalanmu karena ku perawani atau
bahkan senang? Tak tahu juga jawaban ada di akhir cerita..
Memang benar Dian kegok bukan kepalang saat memegang penisku..
"Mass ih.... malu adek.." aku yang tahu tidak sama sekali memaksanya
hanya menyuruh dia memeganhnya saja, karena ku tahu jika kupaksa maka
bisa saja gairahna drop dan perjuanganku sia".... apalagi ku suruh
mengulum penisku ah..itu soal belakang yang penting aku kenalkan dulu
kepada kenikmatan untuk dirinya, baru nantinya aku memintan kenimatan
dari Dirinya..
Tanpa banyak menggubris Dian yang bingung, aku segera menghampiri tetek
DIAN dan melumat kembali secara perlahan, kuremas bergantian dari kiri
dan kanan secara perlahan dan hati2 sesekali ku gigit kecil puting
coklat kemerahan Dian..
"Auhh..maassss badaan aadek..aah...paanas dingin..masss" gejolak birahi
Dian benar2 di puncak.. tanpa banyak menunggu ku minta lagi persetujuan
Dian untuk membuka seleting celana gemasnya dan merogoh isi dalam celana
tersebut.. Dian tanpa banyak kata karena sudah di mabuk birahi..
setelah lepas cdnya pun sesegera mungkin ku lepas takut2 Dian sadar
duluan akan perbuatanku..
Tentu saja berjalan dengan lancAr, kini tubuh bugil perempuan siap di
petik ada terasaji di hadapanku..indah hanya 1 kata itu yang
terlukiskan..
Perlahan kulepaskan gengaman tangan Dian, yang ternyata malah keenakan
perlahan mengocok penis ku, see? Sudah ku bilang jangan dipaksa nnti
instingnya terbawa sendiri kok..
Aku susuri turun payudara Dian dengan lidahku terus menjauh dari
payudara indah Dian seperti di mulustrasi tetek mengkal khas anak
remaja.. walau ada juga yabg sudah kendor karena start duluan daripada
sebaya seumurnya..
Ketika masuk di pusar Dian lidahku berhenti, lalu menjilatinya sambil
sekali menghisap lubang pusatnya, dengan bantuan tanganku yang masih
bergelut manis di tetek mengkal Dian..
"Ah..maaassss..aahfffff....Diannn..aaahh..gelli akkhhh..Nikmattt maasss..aahhkkk..."
Perkataan Dian membuat semangat ku membuncah, perlahan lidahku turun
mengarahk ke vagina Dian.. seketika hampir sampai Dian mencegahku..
"Masss..mau aapah....jorokkk...ihmm..masaaa"
Sebelum selesai Dian BicAra bagian atas vaginsa Dian sudah ku jilati,
tangan kanan ku bergerak cepat membuka selangkangan Dian dan menyentuh
klit Dian....
.
"AH.....MAAAS..AAH. .."
"Percaya mas ya sayang..mas bikin adek nikmat lebih dari tadi" perlahan
Dian melemaskan dirinya dan pasrah menerima semua seranganku terhadap
bagian terlarangnya.. jilatanku menuju clit dan lubang vagina Dian
sembari sesekali tangan2 nakalku menjalar ke paha Dian
Dian sudah hilang akal kuperlakuan begini, sementara itu omongan Dian
tadi bahwa baru disentuh diluar semakin membuatku semakin liar..
Lubang vagina Dian kujelajahi tanpa menorobos masuk jauh kedalamnya,
sementara tanganku asik mengelus dan sesekali mencubit mesra clit Dian..
"Ah.Massss....haamddiiiii mmmeekk dian dia apainn..aduhh..mmaass. memek
adek ddi aapainnn?" Tanya Dian yang kujawab dengan perbuatan jari
jemari dan juga mulut serta lidahku..
"Ah..maasss...aaahhh...maasss adek mau pipisss..aakhh
.uhh...aakkkkkkk..sssssssttt" Dian tanpa henti berceracau tanda semakin
menikmati perlakuanku terhadap vagina yang dia sebit memek itu, kata2
itu semakin membuatku menggila karena lebih vulgar aku benar2 semakin di
kusai nafau untuk memuaskan Gadis kecilku ini...
"Uhh..maaaasssss Dian pipiss..aaakh...memek Dian..enak....memek
adek...maass..aah....uuhj....." Dian kelojotan pahanya menekan dalam
kepalaku yang membuat aku kehabisan nafas, tapi sebelum itu terjadi Dian
melepaskan pahanya dari pelukkan erat di kepalaku..
"hosh..hossh..mass..mmek adek enak..betull..aah.....uhh...ssshhhhh" aku hanya tersenyum mendengarnya..
Lalu segera ku beranjak ke samping tubuh Dian dan memeluknya dengan dalam, kubiarkan Dian menurunkan adrenalinya sendiri..
"Mas sayang adek"
"Adek juga sayang mas Hamdi.. adek mau jadi kekasih mas Hamdi menemani
Mas Hamdi baik di CAC maupun di dunia nyata" tal kusangka perkataan
gombalku malah termakan Dian dan malahan dia jujur mungkin karena nikmat
yang tak mampu di sembunyikannya lagi..
Padahal terus terang aku berbicara begitu hanya ingin merayunya agar
sore ini juga kulepaskan keperawanan DIAN.. Dian memelukku dengan
dalam..
"Adek"
"Iy mas Hamdi.. sayang"
"Mas belum kan belum dapet nikmat sperti adek, mau adek nolongin mas?"
"Hmmm..iyaah..mau banget, caranya gimana? Mmm keluarin peju mas yah?"
"Iya sayang..agar mas juga merasakan kenikmatan yang sama"
"Terus adek mesti apa? Adek g tau caranya?"
"Boleh mas terobos liang surgawi adek?" Dian terdiam lama karena
pernyataan ini tapi aku tak bisa memaksaka, karena seks bukanlah tentang
paksaaan tapi kenyamanan yang di bangun bersama
"Hmm itu, brrti adek g virgin lagi donk yh??" Dian mengernyitkan dahinya..
"Iya sayang kalau boleh mas ambil surga adek hanya untuk mas seorang,
tapi kalau adek ga perbolehkan mas ga mau maksa juga" aku yakinkan Dian
bahwa aku tak akan memaksanya, sekali lagi ini tentang kenyamanan
bersama tanpa melukai siapapun..
"Tapi.... mas janji jangan duakan adek, peristri adek setelah adek lulus
sekolah mas maukan?" Wah pertanyaannya luar biasa, tapi jujur siapa
yang ga mau memperistri gadis secantik ini..
"Mas janji...mas sayang adek"
"Cup" bibirku mengenai kening Dian..
"Lakukan mas..Dian ikhlas lepaskan untuk mas Hamdi..." tiket ke surga dunia telah kudapatkan dari Dian..
Akupun segera membuat rangsangan Dian kembali, kubuka mulutnya melalui
lidahku dengan semangat 45 bagaimana tidak, keperawanan panlok sebentar
lagi ku renggut, tapi dengan kepercayaannya ini aku menjadi menaruh hati
padanya desir2 cinta perlahan masuk ke tubuhku..toh tak masalah juga
siapa tau memang Dian Jodohku..
Pagutan kami berbalas Dian semakin mahir saja memainkan lidahnya, tak
lupa pula payudaranya kuremas bergantian dan putingnya ku mainkan dengan
perlahan sambil memberikan liur ku agar tidak menyakiti puting Dian..
"Hmmffff......maassssshh.."
Tak lama tanganku mulai turun ke arah memek dian, membelai clitoris Dian
sambil terus menambah rangsangan kepada Dian, jar tengahku bersiap
menerobos lubang rapat vaginanya Dian..
"Sret"
"Mmaasss ..mmmhhhh"
"Percaya yah sayang" Dian hanya mengangguk pertanda setuju perlahan jari
jemari ku ku tusuk secara perlahan memek Dian kembali basah karena
cairanya sendiri..
"Oh. Maassss.... segeeraaa saja...aah. ..pelan yaa maassss" aku belum
menghiraukan omongan Dian karena takut penis 16 cm ku menyulitkan Dian..
rangsangan2 semakin kuberikan untuk Dian kekasih ku Gadis putih abu2..
Dian mulai terbiasa akan jari ku di dalam memeknya.. karena kurasakan
lubang Dian sudah siap untuk di hujami penis, aku pun menarik jari ku
keluar..
"Oh... maaasss..shhhhh"
"Mas masukkkin ya sayang?"
"Iya hati2 ya mas. Pelan" Dian menggigit bibirnya sendiri sementara aku
mulai melakukan penetrasi di atas lubang surgawi kekasih kecilku ini..
"Uh...sssttt masss" Dian memejamkan matanya, bibirnya ku raih dengan bibirku.. payudaranya ku genggam sebisanya..
"Clek.."
"Srrrt" kepala penisku mulai menyeruak masuk ke dalam vagina Dian
"Uh....." Dian semakin terpejam dan mengernyitkan dahinya..
Aku menarik kembali penisku agar Dian terbiasa, ku dorong pelan lagi penislu ke lubang memek Dian.
"Clek. "
"Srettt... clop..." penisku masuk setengahnya, bibirku digigit Dian dan...
"Bret...crash..." robeklah selaput darah Dian..
"Uh.....saakitttt"
"Sabar sayang..kita biarkan begini dlu sampai memek adek terbiasa"
"Iya sayang" perlahan menetes air mat Dian aku pun mencium bibirnya
serta matanya, aku tak mau sama sekali Dian merasa tak nyaman ketika ku
perawani, aku mau Dian menikmati masa2 ini..
"Hmmmm..ffff...uh...." pinggul Dian bergoyang ke kiri dan ke kanan secara spontan
"Sudah nyaman? Enak adek?" Tanyaku kepada Dian
"Hmmmm......"
Tak lama akupun menggoyangkan pinggulku ke atas ke bawah, untuk
membiasakan Dian diperlakukan oleh penis ku, kelihatan perlahan Dian
menikmatinya
"Sh.....sakittt..sedikit tapi. ..enak..aah...maasss Hamddi.... uh..... trus masss"
5 menit posisi ini berlalu ketika Dian kelihatan mengejar klimaks
pertamanya di perawani begini.. pinggul Dian semakin aktif, dan meminta
bibirku untuk mencumbu bibirnya, dan tanganku menyentuh tetek indahnya..
"Hmmffff..shhm...aahh....." aku segera memeprcepat kembali gerakanku, Dian memelukku kukunya berasa masuk menembus kulitku..
"Ah.......maaaaa Hamdddii....aaahh.....uaah......aaaah..mmmuhh....."
tubuh Dian bergejolak hebat Dian sampai di ujung klimaksnya, sementara
aku masih menggapai nikmatnyang ku cAri..seperti ku bilang di awal, biar
Dian menikmatinya dulu, kelak aku yang akan bertubi2 bersama2 menjemput
kenikmatan..
"Penis mas lebih enak...dan dahsyat dari jari dan lidah mas di dalam
memek adek..hmmfff.." senyum Dian mengembang dia menikmatinya, aku
berhasil menghantar Dian ke titik kenikmatan..
"Adek di atas yah? Mas belum sampe kan?" Aku tersenyum gadisku sudah
mulai mengerti bahwa dia juga mempunyai kewajiban memuaskan
pasangannya..
Segera Dian menciumku dan berusaha merubah posisi kami dan menyampingkan
badan ku dan dia, lalu kemudian badanku di naikkinnya, penis ku di
pegang Dian dengan mesra
"Adek kecil, kamu masuk lubang ini aja yah jangan yang lain.. Dian janji
memek Dian akan selalu memuaskan adek kecil" ah..memang gadisku ini
membuat gemas sekali..
"Uh.......masss..aah..penis mas...begini lebih enak..aaahhhh.."
"Uh....sempitt memek adek..enak kontol mas. Penis mas enak..aahh..."
lubang memek Dian walau belum menyedot karrna belum terlatih tetapi amat
sangat membuat nikmat, sempit sekali oleh penisku berasa penuh..
"Ah....massss....enak..banget...aahhhh..." Dian walau masih kaku
mengikuti insting bercintanya, insting alami setiap manusia.. akupun
membantu menyeimbangi gerakan Dian, yang semakin lama semakin paham
dengan apa yang dia kerjakan..
"Uh...adekkk....memekk....aahhkk...enakk.."
"Iyaaah. Massss sayaangg...addek bisa nagihh terus inihhh..."
Goyangan tubuh Dian, dan hentakan tubuhku bener2 membuat rasa yang
sensasional, apalagi dia atas sana wajah cAntik gadis ABGku merem melek
karena hujaman penis ku kepada vaginanya..
"Uh...massss.....aaahh...."
Aku memberhentikan gerakan Dian, lalu meminta Dian pindah posisi untuk
melakukan Dogy agar akan dapat merasakan tubuh Dian dari berbagai
sudut..
"Srett....plok..plok...plok" hantaman tubuhku dan pantat Berisi Dian
amat membahana melagukan seisi ruang tamu Dian hanya milik kita berdua,
erangan kami semakin mengisi seluruh sudut ruangan ini..
"Sodok..masssss..aaah ...sodok memekk...aahhh.."
"Iyah..memek sempit punyaa massss..memek adek selalu milik mas. ..uhh..addek memek adek...enakk...."
" iya mas..peniss..mas harus punya adek seorang..ah....massss ahhhh"
"Plok..plok..plok" bunyi pertemuan tubuh kami membawa warna indah dlaam
hidup kami.. Aku kembali mempercepat sodokkan ku kepada Dian untuk
segera menjemput klimaks yang dari tadi kunanti..
"Adek..mas mau samppeeee...aah .. "
"Iyah sayang....adek jugaaa...ahhh adek mau pipisss enakk lagiii....uhhh"
"Ah..ah..masss aah..sodok mas .ahh...." kekasihku bergelinjang hebat
bergelimang kenikmatan, akupun kali ini tidak menghentikan badanku dan
semakin mempercepat gerakanku..
"Ah...adekk....enakkk...aahhh" segera ku keluarkan penisku dari memek
ABGku dan menumpahkan cairan kenikmatanku di atas bokong berisi
kekasihku itu
"Crott....crott..crot'." Kurang lebih 9 x pejuku keluar menerkam bokong hingga punggung ABGku..
"Ah.... nikmat memek adek..peju mas sampe jauh meluncur.ahhh..."
"Adek juga nikmat mas....peluk..mas. ahhh. Peluk adek.. " akupun
memeluk Dian dari belakang walau mengenai pejuku sendiri, tapi aku tak
peduli memek perawan memang legit dan nikmat.. kemudian aku merubah
posisi pelukkan kami untuk akhirnya saling memeluk satu sma lain..
"Terima kasih sayang. Mas janji akan selalu ada buat adek dan memuaskan memek adek"
" adek juga janji memek adek kapanpun ada buat mas. Besok adek belajar
ngulum punya mas..." senyuman ABGku mengembang, dan hatiku senang riang
karena Dian mau belajar menyenangkan pasangannya.. .. akhirnya kami
tertidur dalam peluk masing2 tanpa mempedulikan ceceran peju dimana2..
karena kenikmatan yang baru saja kami renggut..
Hari itu kami mengulanginya lagi di kamar mandi ketika terbangun dari
tidur, di kamar Dian, di dapur, bahkan di kamar orang tua Dian semalaman
kami berpeluh nikmat melupakan online CAC sejenak...
Selepas itu aku dan Dian terus menjalani hubungan ini walau terpaut usia
cukup jauh aku malahan lebih menikmati ketimbang yang lalu2.. terima
kasih CAC berkatmu perawan putih abu2 berhasil ku tumbangkan, dan aku
berhasil pula di dapatkanya..
No comments:
Post a Comment