Thursday 7 June 2018

berawal dari game berhujung menikmati ABG

Cerita ini sya buat hanya rekayasa belaka dan hanya untuk menemani fantasy suhu2 semua yang kemungkinan pernah merasakan atau hanya membayangkan hal demikian ini.. semoga para suhu menikmatinya jangan lupa saran dan kritik yang membangun.. kebetulan saat ini hanya bisa akses lewat HP mohon maaf jika ada kekurangan cekidot..

MULUSTRASI
[​IMG]

Sebut Saja Dian

Kenalkan nama ku Hamdi Permana umurku 31 tahun, blum menikah kata orang bentuk tubuhku amatlah atletis, sehingga banyak memancing beberapa wanita tergiur dengan tubuhku ini. Untuk urusan batang kenikmatan punyaku cukuplah untuk memuasakan dahaga para wanita sebut saja 16 cm dengan diameter 3,5 cm..

Jika suhu bertanya lah kok umur segitu belum menikah? Maka jawabku hanya satu aku pecinta game semenjak jaman nitendo dulu, ketika beranjak dewasa kegemaran gameku ku selingi dengan pergaulan di antara beberapa wanita.. walau gila game tapi tidak lupa aku menuntaskan hasrat seksku kepada lawan jenis, ya tentu saja lawan jenis, tak terpikir sama sekali untuk berubah haluan (oke ts, ini sudah ngaco) oh maaf2 back to story.

Ceritaku ini berasal dari salah satu game yang sedang in beberapa tahun terakhir ini, semnjak perkembangan teknologi semakin menggila begitu juga produk2 game yang di hasilkan smakin berkembang dengan pesatnya, hingga merambah ke layar ponsel kita.

Game fenomenal ini adalah game bergenre strategi disrtai dengan fitur chat agar para playernya bisa berinterkasi dengan player lainnya.. di game ini juga disediakan grup atau di game ini di kenal clan, game yang di sambit (eh maksudnya di sebut) CAC..

Setelah sekitar hampir satu setengah tahun ku mainkan game ini, lama kelamaan tentu jadi bosan dengan hanya satu account, akhirnya aku membuat beberapa akun di CAC ini.. lalu timbullah niat iseng untuk menjadi kutu loncat (yang main game ini pasti paham maksud ku) sekedar mencari suasana baru dengan komunitas lainnya, karena bosan jg kalau komunitas kita itu aja..

Hingga suatu saat karena kebetulan character ku sudah level tinggi ketika ku buka fitur global chat banyaklah player lain yang meminta ku bergabung ke komunitas mereka. Dari begitu banyak yang menginvite ku aq tergelitik dengan sebuah account yang menurutku menarik dewisekar begitu kira2 namanya.. ya sudah ketimbang lebih banyak yang masuk di inbox akhirnya aku memilih komunitas dewisekar ini..

Tak kusangka isi di komunitas ini adalah bernamakan wanita semua dengan leadnya dewisekar yang mengundangku tadi..usut punya usut ternyata mereka rata2 kenal dan kebetulan malahan dari hasil chit chat mereka tinggal di kota yang sama denganku, tapi aku merasa mungkin ini hanya kumpulan2 hode yang suka menipu dan menggoda player lain khususnya para player jones..

Oh iya aku lupa level mereka tak lebih dari 25 dan terbesar dewisekar ini, dari hasil pemantauan beberapa hari ternyata memang chat2 mereka seperti memakai bahasa cewek atau tidak seperti player cowok lainnya yang asal ceplos saja dan berkata2 kotor sesekali.. tapi di komunitas ini hal seperti itu tidak ada hanya pembicaraan normal malahan soal sekoalah dan sesekali ku baca SMA Butuh Lelaki di kota pria provinsi cowok. Oh mungkin itu nama sekolah mereka yang benar2 kebetulan satu kota denganku..

Dari aku masuk aku aktif chat disana sambil sesekali memenuhi permintaan anggota dewisekar sekedar ingin merasakan giant level 6, arc atau lainnya.. lalu suatu ketika dewisekar membuka pertanyaan kepadaku kebetulan nama characterku siperkasa untuk meinta tolong bertahan di komunitas mereka dan membantu mereka untuk lebih berpengalaman dalam berkutat di dunia CAC, hari ke hari obrolan kami semakin banyak baik aku, dewisekar dan anggota lainnya..

Pada saat pertama masuk aku sudah mengutarakan aku tinggal di kota mana, pada akhirnya dewisekar memintaku untuk memberikan pin ku untuk di masukkan ke grup bbm mereka untuk membahas perkembangan komunitas kalau tidak ada waktu membuka CAC..

Akhirnya di invitelah pinku lalu dimasukkan kedalam grup tersebut.. begitu aku melihat DP ALAMAK ternyata ini anak manis putih dan cantik sekali.. dengan segera foto dpku yang bergambar barbie itu pun ku ganti dengan foto diriku sendiri dengan sedikit memperlihatkan dada bidangku yang sedang duduk di cafe..

"Halo" bunyi bbmmya pertama kalo
"Halo dewi, kukira kamu cowok eh taunya beneran cewek" balasku pada gadis di sebrang sana

"Hmm.. ya iyalah mas cewek, masa aku pura2 segala..hehehe"
"Iya, maaf ya.. tapi satu yang jadi pertanyaannya skrg nih dew" balasku coba membuka obrolan

"Mmm apa tu mas?" Balasnya segera
"Kamu beneran manusiakan? Kok wajahmu cantik model bidadari begitu?" Sebenarnya ini sih bukan gombal tapi beneran, tapi ya kalau suhu bilangnya modus gp jga sih, lagian tanpa suara dan ketemu langsung cma gambar bisa saja memang hode (cowok make character cewekk) atau dunia aslinya bencong

"Emot malu, ih mas hamdi bisa aja yah" jawabnya datar

Akhirnya kami sering bbm an dan chit chat di manapun baik game ataupun grup bbm atau pribadi..maka aku yang tadinya mulai bosan malah bersemangat kembali walau potensi zonk masih lah besar, sampai2 temen komunitas ku kmrn sudah cerewet meminta ku kembali ke komuntias lama, tentu saja aku menggubrisnya dengan santai dan tetap kekeuh hanya mempertahankan char ku yg lain di komunitas itu..

Levelku bertambah naik dan dewipun semakin banyak pertanyaan seputar CAC karena diapun perlahan naik level.. memang benar sih bagi sebagian org main CAC atau game lainnya butuh bimbingan orang lain..sampe suatu sabtu lamunanku di pecahkan oleh datangnya BBM dari dewi yang isinya mengajak ku ketemuan untuk berbicara soal CAC tadi, kebetulan aku yang sedang tidak bertugas aku berjanji untuk menjemputnya sepulang sekolah..

Tepat jam 1 siang ku gunakan gerobakku untuk bertemu dan menjemput dewi di sekolahnya, sekitar 10 menit menunggu di depan SMA Butuh Lelaki. HP ku berbunyi sebenarnya aku takut tertipu soalnya yang iseng kan ada2 saja, apalagi kami belum pernah berbicara lewat HP, walau pada BBMnya memang dp n statnya silih berganti ciri khas anak sekarang yang eksis trus..

"Ah.. bodolah yg penting ksma dlu aja untuk membuktikan" pikirku ketika berangkat

"Mas Hamdi aku sdah pulang nih, mas jadi ktemu aku kan?" Dengan segera aku membalas bbm dewi

"Iya , ini sudah depan sekolahmu kok" jawabku singkat

"Ha yang benar mas? Mas dmn memang?"

"Ini loh depan gerbang SMA Butuh Laki, sini nomor hape mu biar mas telpon saja"

"081234567890" langsung saja kutelpon ternyata Dewi adalah yang sedari tadi ku lihat karena memang aku merasa itu dia, wah benar2 cantik boleh di bilang panlok walau dengan baju putih abu2 tetapi kecantikannya keluar sekali, dan hmmm rasanya untuk anak SMA badanya bagus dan menggemaskan

"Halah ini otak mengapa jadi omes bgini" bisik ku dalam hati..
"Halo mas, kok bengong?"

"Eh iya maaf dew, ini aku sambil celingak celinguk cari kamu soalnya"

"Oh..hehhee kupikir kenaapa, eh ya mas namaku Dian mas bukan Dewi cma kita emang sepakat di game sama sampe bikin bbm make nama palsu semua" Dewi menjelaskan dengan seksama, eh maksudku Dian..

"Oh, begitu tapi foto DPmu jangan2 palsu lagi?" Jawabku sedikit khawatir padhaal aku tahu bahawa memang apa yang diceritakannya benar adanya karena di sberang sana posisi Dian memang nyata dan memegang HP dan dari gerakan bibirnya smaa persis apa yang keluar di HPku walau samar2 terlihat

"Hmmm kalau bohong kenapa? Aq kan mau tanya game bukan lainnya, jadi kok malah bajas foto aku palsu apa ega sih"?

"Heheeh..becanda Dian, lah orang aku udah ngeliat kamu kok ini persis di sebrangku make tas biru muda slempang, benerkan?"

"Eh...iyah.. kok tau mas? Mas dmn si? Aku ga liat ada orang make baju bebas nih? Hmm apa jangan2 mas itu yang duduk megang karung sama tongkat penjempit sampah di depan warung sana lagi?"

"Hu...enak aja dipikir aku pemulung apa?"suara tawa Dian memecah di ujung telpon, sementara dari visualisasiku aku menangkap semburat wajah yang merona merah karena puas tertawa..

"Wah betul2 cantik anak SMA itu" fikriku

"Udah puas ketawanya?" Tanyaku kepada Dian..

"Hehehehe maaf.. abis mas Hamdi sih ngeselin.. BTW mas dmn?" Barusan Dian menghabiskan tanyanya aku pun keluar dari gerobak bututku untuk melambaikan tangan ke arah Dian..

"Oh itu mas..haiiiii..mass..bentar ya, tunggu"

"Click" tlpon diputus Dian, kupikir Dian langsung menyebrang tapi tak disangka Dian malah masuk ke dalam sekolahnya kembali

"Oke..fix gw dikerjain" dalam hatiku, baru saja aku mau masuk gerobak dan meninggalkan gerbang SMA Butuh Lelaki

"Clentong" HPku berbunyi

"Bentar mas, kebetulan mas bawa mobil sekalian aja kenalan sama temen2 yang lain" isi pesan bbm Dian

"Oke deh..kutungu sini aja yah Dian, nnti masuk aja oke" jawabku sekenanya..

Beberapa menit aku menunggu ternyata Dian keluar bersama dengan 4 orang temannya total berlima sama Dian itu sendiri... wauw. 3 dari 5 orang gadis SMA di depanku membuatku terbengong2, kelimanya cantik, manis semua tapi 3 yang masuk seleraku, yang dua lainnya manis tapi bukan tipe ku smentara Dian sepertinya memang Primadonanya..

Aku segera keluar karena tak menyangka bahwa mereka ber 5 orang, semakin dekat tubuh Dian tak lepas jadi perhatiannya ku

"Hmm bener2 mengkel" iblis dalam otakku berbicara

"Haii mas maaf nunggu yah" ucap Dian sambil mengembangkan senyumnya, dan tentu saja rasa yang tadi seakan aku di bohongi meredup semua..

Akhirnya 2 lainnya aku tahu nama asli nya bujan nama game nya ada lah hana, dan tika sementara yang hitam manis dan sensual yang tak masuk dalam tipe ku namanya Dona, dan Ike.. setelah itu kami memutuskan untuk mencari makan sambil bercerita2 tentu saja soal CAC dan tentunya pertanyaan kepo abg yang menanyakan banyak hal dari umur asliku (karena takut pengakuan ku di game tipuan) sampe kepada lingkar pinggulku (lah kok? Eh...skip2)

Dari obrolan ternyata komunitas itu mereka sengaja dirikan karen males liat cowok2 kepo, dan bocah2 nakal (termasuk aku bocah tua naka) kalau gabung dkomunitas lain, pada akhirnya di rekrut jg temen2 sekolah wanita lainnya baik di sekolah atau teman rumah mereka masing2.. fix 25 orang anggota cewek tergabung dalam manis manja komunitas dan beruntungnya aku bisa keselip di antara mereka.. karena menurut pengakuan mereka bener2 aku pria satu2 yg ada di dalam komunitas mereka, sebab kalau masukin cowok dari sekolah merek sama aja bohong karena levelnya sama2 kecil..jadilah aku bertepian bersama bidadari2 putih abu2 ini..

Ketika menjelang sore hari kami pun memutuskan pulang ke rumah masing2 setelah tika, hana, dona dan ike ku antar karena kebetulan ku antar yang terdekat dari tempat kami kopdar tadi barulah Rumah Dian menjadi destinasi terakhir..

Sesampainya di komplek perumahan Dian, pagar rumah Dian tertutup
"Mas tunggu sebentar ya, Dian takut mami di rumah eyang, nnti klo ga ada mamah Dian tolong diantar kesana yah" pinta Dian

"Oke..sana coba cek dulu" kemudian Dian keluar dari gerobak dan menuju ke arah pagar rumahnya. Sampai sekitar 5 menit Dian keluar kembali dari rumah dengan muka yang agak sedikit berbeda alias mesem..

"Mas, duh mami ke rumah tante Linda di Kota Wanita kemungkinan pulang pagi nanti, mamo bilang tadi buru2 makanya tak sempat kasih kabar" Dian memberikan penjelasan

"Terus kok mukanya bete begitu?" Tanya ku singkat

"Iyalah bete orang sering di tinggal, apalagi papi yah mana bisa di harapkan cma sibuk kerja"

"Hmm..udah jangan bete mas antar ke rumah tikan, hana, ike atau dona yah mau?" Tawaranku kepada Dian

"*****ah mas, aq dirumah aja. Mas mau mampir? Sekalian tolongin pasangin bot di llaptop aq yang tempo hari mas omongin itu, mas ga lagi sibukkan?"

"Mmmm..g enak ah masa berdua sama kamu aja nanti..." belum habis aku bicara pipiku di cubit Dian

"Ihhh..mas mikirrin apa hayoo!" Aku cma balas pake cengar-cengir kuda..

"Ya udah mau yah pasangin botnya mas, eh downloadkan BOTnya lalu pasangin di laptop ku yah biar cepet naik levelku mas" Dian sambil menyatukan kedua telapak tangannya mirip seperti orang memohon.. ah disertai dengan rona merah pipinya menggemaskan sekali anak ini..

"Okedeh" jawabku singkat..

"Horeee......Dian bukan pagar dulu yah mobilnya parkir dalaam aja mas takut ganggu org lewat" uh tingkah putih abu2 memang sangat menggemaskan gaya si Dian tadi berjingkrak kegirangan model anak SD baru dapet mainan baru.

Selepas Dian membuka seluruh pagar rumahnya dan memberikan kode kepadaku untuk segera memarkirkan mobilku akupun mengikutinya dan mengarahkan gerobakku ke dalam parkiran rumah Dian..
  Gerobak bututku sudah kuparkirkan rapih di dalam parkiran rumah Dian, rumahnya cukup besar karena memang perumahan Dian ini salah satu perumahan elit Kota kami. Kumatikan gerobaklu dan segera keluar untuk mengikuti Dian masuk ke dalam rumahnya..

"Ayo mas.. di dalam aja, nnti disangka orang mas mau minta sumbangan lagi" lalu Dian memeletkan lidahnya lalu berlalri kecil ke arah rumahnya.. memang Putih abu2 tingkah polahnya membuatku gemas sekali..

"Ih..sialan masa aq dibilang minta sumbangan", awas ya kamu!" Akupun berlari kecil mengejar Dian dari belakang

Sesampainya di dalam Dian pun berhenti kelihatan sekali nafasnya yang naik turun tak beraturan akibat berlari kecil tadi.. tak di sangka gundukan di dlaam baju putih Dian kelihatan juga menantang untuk disinggahi.. tapi segera kubuang segera pikiran mesumku, takut2 aku khilaf dan kuperkosa anak orang berada ini.

"Mmmm.. piss ya mas aku becanda kok..heheheheh abis bengong aja kayak ayam menelan karet gelang..hehheehhehe" begitulah Dian anak yang ceria penuh dengan kekonyolan, walau kecantikkannya dibalut seragam putih abu-abu itu aura kecantikan Dian dan kemolekkan tubuh Dian tidak lah berdusta, jarang sekali memang ada cantik, kaya tapi humoris serta ceria seperti ini..

"Sini kamu..biar ku cubit masa mas dibilang tukang minta2 malahan tadi pemulung lagi" aku segera mendekatinya dan mencoba menggelitik bagian tubuh Dian..

"Ampunnn..maas..ahahaa..geli..ampunnn ampunn" pinta Dian memohon aku untuk melepaskan jari-jemari ku di tubuhnya itu, tapi tentu saja aku hiraukan karena tentu aku menikmati pemandangan ini, dimana kedua payudara matanganya berdekatan dengan tubuhku..

"Ga mau..enak saja..ayo minta maaf dlu!"

"Iya mas Hamdi Dian yang cantik ini minta maaf hahaha...ih...gelii.taukk!" Akhirnya aku melepaskan gelitikanku kepada tubuh Dian..

"Nah bgtu donk, kan enak dengernya"

"Weeks.. mas Hamdi jelek!" Sambil memeletkan lidahnya..

"Eh..masih berani yah kamu!" Dian sambil berdiri dan menjauh padaku takut di gelitik lagi tubuhnya..

"Hosh..hosh.. tuh kan jadi ngos2an begini aku jadinya..mas Ham sih jahat..mmm Mas Dian mandi dan ganti baju dlu yah, mas kalau mau minum ke dapur aja yah di belakang ini..aku gerah banget nih..oke yah?" Ucap Dian panjang, tanpa mendengar persetujuanku Dian melangkahkan kakinya ke arah tangga mungkin menuju kamarnya. Akupun seger membetulkan dudukku dan berdiri untuk pindah ke sofa diruang tamu rumah Ortu Dian.

Sambil menunggu, untuk mengusir rasa bosanku menunggu maka aku membuka aplikasi CAC sekedar chat kecil bersama para dewa dewi lainnya di komunitas dan mengaku kepada Tika bahwa aku telah sampai di rumah dan Dian telah ku antarkan pulang, hanya takut mereka berpikir yang tidak2 makanya tak ku sebutkan perihal aku malah mampir dan sempat bersenda gurau dengan Dian..

Tak lama Dian pun muncul eh dewisekar muncul di chat kami.. malah keasikan chat juga dan lupa bahwa aku di ruang tamunya..

"Kasian tuh ada yang berlumut" is chatku.. tak lama Dian yang sadar meminta izin untuk off dan memasak kepada teman2nya.. seketika itu juga ku dengar langkah kaki Dian turun dari tangga paling atas rumahnya.

Aku duduk dengan posisi santai dan kemudian menaruh HP diatas meja dengan sedikit menunduk. Kebetulan tangga ada di hadapanku

"Maaf ya mas lama menunggu..heheehhehe sekalian absen dulu tadi di CAC"

"WAUWWWWW.." hanya itu yang keluar di otakku, juga air liurku turun perlahan membasahi pipiki sendiri di dalam lamunku, tentu saja di dalam lamunan kalau terwujud di nyata tentu malunya bukan kepalang dan Dian bisa saja ilfeel kepadaku.

Alasanku termangu karena tepat di tangga terakhir Dian berdiri nampak seperti bidadari yang turun dari lantai dua, mengenakan salah satu jersey bola, dengan celana pendek di atas lutut yang menyajikan pemandangan indah berseri di depan mataku, sementara untuk tonjolan dadanya tidak terlihat karena tertutup laptop yang Dian pegang tepat di depan susu bergelantungannya.
"Ih...masss Hamdi matanya kok nakal begitu ngeliatin Dian?"

protes Dian, dan akupun kembali tersadar dari menung mesum ku barusan..

"Hhehee..abis kamu indah..sih..." kataku memuji

"Mmmm mas Hamdi..gombal melulu oh kan Dian jadi malu nih" sambil menutupi pahanya dengan laptop yang tadi di depan dadanya

"WAAAAUUWWWW" ternyata oh ternyata di balik jersey itu terlihat buah yang sudah siap dan bisa di petik gundukkannya terlihat bagus sekali, seksi ah.. seperti nya kalau di nikmati enak sekali.. lagi2 pikiranku melayang2 gadis putih abu2 ini membuat gejolak birahiku naik tinggi. Penisku perlahan bergerak meminta keluar dari celana dalam yang kukenakan..

Aku tak lagi dapat berpikir sehat, suguhan ini indah sekali aku tak lagi pedulikan akal sehat cuma 1 kalimat yang terngiang di otakku

"Nikmati dia, atau pergi" begitulah kata2 yang terngiang tanpa sadar diiringi dengan kata2 yang berulang aku pun beridir menuju tempat Dian berdiri, aku tak sanggup menahan lagi. Ku raih laptop yang menutupi pahanya, dan menaruhnya di meja. Lalu perlahan aku dekati wajah Dian, aroma tubuhnya harum sekali semakin mrmbangkitkan gairah liarku. Entah memang biasa Dian habis mandi menggunakan parfum atau memang sengaja menggunakannya untuk merangsangku, aku sudah masa bodoh dengan itu semua..

Ketika semakin mendekat tubuhku dan Dian, Dian menutup mukanya lalu mulutnya mengeluarkan suara

"Mmmmas Hamdi mau apa? Dian.malu.." hanya itu yang keluar dari mulutnya

"Aku mau menjamahmu, menikmati lekuk tubuh ranummu, memetik indah buah dadamu, dan menikmati sempitnya lubang memekmu" bisik Ku dalam hati, aku tidak menjawabnya dan juga tidak bergerak hanya menikmati sajian ABg yang salah tingkah dihadapanku semata. Ah...pemandangan ini sungguh indah, cantik betul walau tanganya tetap menutupi wajahnya, tapi nafas itu paham betul nafas itu memintaku untuk segera mencumbunya dengan baik.

Tak lama Dian pun menurunkan tangannya dari wajahnya dan perlahan matanya membuka ragu untuk melihat keadaan di depannya, mengapa aku tidak juga menyentuhnya mungkin itu yang di pikirannya.. ketika mata itu sempurna aku melihat dalam kematanya dan menyimpulkan senyum terbaik ku selama ku hidup.. bagaimana tidak mau senyum kemenangan sebentar lagi ku nikmati, yang kemenangan menaklukkan ABG gamers putih abu2 ini dengan halus atau kasar sekalipun benar2 aku sudah tidak peduli

"Karena kesempatan tidak datang 2 kali, paksa kalau perlu bikin puas dan pada akhirnya dia yang akan meminta kembali" karrna terpaksa sekalipun ketika kita membuat mereka puas birahi maka bukan tidak mungkin bahwa mereka menagih kembali.. begitulah wanita walaupun tidak semuanya begitu..

Ternyata senyuman ku membuahkan hasil, Dian pun membalas senyumanku

"Aku tergila2 padamu Dian, izinkan mas memilikimu" kata2 gombal sekaligus pernyataan spontan yang bisa jadi membuat yang mendengarnya nyaman atau malahan sebaliknya..

Tanpa banyak kata, Dian pun hanya membalasnya dengan senyuman lebih lebar, dan benar saja perangkapku disambar TO, padahal awalnya tak ada niat begini, tapi mana mungkin aku tahan dengan keadaan begini

Aku kaget juga ketika Dian tidak menolakku bahkan menamparkku tapi malah meraih tubuhku dan membawa rapat tubuhku ke pelukkanya.. ah hangat sekali payudara ranum ini benar2 hangat...

"Aku izinkan mas, aq pun terkesima terhadapmu walau dari DP saja aku sudah suka sama kamu mas, akupun sengaja bertemu kamu dan menggiring mas kesini, karena aku mau lebih dekat sama mas, mau berduan karena aku tahu Mami papi memang izin mau pergi"

Ah... Tanpa ku duga malah omongan itu yang keluar mulut Dian, perlahan kudorong tubuh Dian agar aku dapat mencumbu bibirnya dengan hangat..

"Plok..sret mmuaahh"

Bibir kami bertemu, nafas kami semakin lama semakin naik, pagutan2 ku semakin ku variasilan untuk membuat gadisku ini bergairah total, dan tak ku pedulikkan lagi jauhnya jarak umur yang membatasi kita.. 
sesekali ku cumbu perlahan hujung bibir kanan dan kirinya, ternyata Dian cukup lihai bertempur mengunnalan bibir, mata kami sesekali bertemu dan mata Dian sudah melambangkan gairah yang meletup di dalam dirinya..

Perlahan tapi pasti cumbuan bibirku beralih menjadi sapuan lidah di sepanjang bibir Dian dan juga ku serobot masuk lubang permukaan mulut Dian untuk mengajak lidah Dian menari bersama di dalam mulut kami berdua.. Dianpun memelukku semakin erat, akupun mulai menelusuri belakang tubuh Remaja Dian, dari punggung hingga meremas pantat berisinya..

"Hmmmmmfffftt.'" Hanya itu yang keluar dari mulut Dian ketika tanganku asik bergerilya di belakang tubuh wanginya.. perlahan sapuan lidahku dan tarian lidah kami berdua sambil asik melumat satu sama lain ku renggangkan sehingga terlpas mulut kami berdua

"Plock" suara ketika ku melepaskan pagutan Dian..

"Mmmaaasss...mmmmhh" Dian merintih sembari menutup mata menikmati remasan tanganku..

"Boleh mas petik Tetek adek? Boleh mas menyentuh dan menikmatinya?" Tanya ku kepada Dian..

"Em...em.mmm iyaah.. maass hmmffttt" hanya itu yang keluar, tapi aku tak segera menggauli payudara Dian, malahan lidahku ku bawa menyapu leher jenjang dan menuju telinga serta cuping telinga Dian, nafas Dian semakin memburu, menikmati perlakuan ku padanya, perlahan juga satu tangaku ku pindah letakkan menuju payudara berisi Dian yang dari tadi menggodaku untuk menggapainya, sembari tangan kananku tak berhenti meremas gemas pantat berisi Dian.. ah.. surga memang tubuhnya

"Oh..ah..mmmaassss ah..mas apain tubuh adek..aahmmmmmm"'dan panggilan adek dan mas terlahirlah dari sini ini berarti menandai di mulainya hubungan sspesial kami..

Aku tidak sama sekali menjawabnya, aku hanya tetap mengeksplorasi dari luar tubuh Dian.. meremas gemas dan memainkan payudara, pantat dan seluruh area wajah Dian yang sensiti baik bibir, leher, tengkuk maupun cuping telinga Dian, semuanya ku nikmati ku ajak Dian untuk berburu kenikmatan secara perlahan, seperti ku bilang tadi agar Dian pada akhirnya yang akan datang untuk menagih kenikmatan ini kembali baik di paksa atau tidak, untungnya ini tidak make paksaan tetapi dengan halus dan memperlakukan Dian selembut dan se spesial mungkin agar tubuhnya dapat kuperawani saat ini, walaupun jika tidak perawan lagi di vaginanya, tentu saja lubang lainnya akan ku perawani agar membekas dan terkenang selamanya..

"Dek..mas buka baju adek yah sayang, mas ga tahan pengen nenen tetek adek..badan adek indah banget.."

"Iyah..hmmm... lakukan sesukka maasss..uhffftt. cumbu adek mass Hamdi sayang...." oke izinku lulus, tinggal satu izin lagi nanti untuk membuka membelah vaginanya dengan penis ku, lalu akan kunikmati tubuhmu sepuasnya sampai nanti..

Jersey bola Dian sudah kubuka, tampak BH putih tepatnya krem yang sedari tadi ditutup terlihat jelas, dan terlihat pula bongkahan mulus payudara Dian dengan sdikit tai lalat di payudaranya. Mm pemandanganya benar2 membuatku berdecak kagum..

Tanpa perlu lama belahan menonjol payudara Dian mulai ku jilati, kunikmati sesenti demi sesenti, perlahan tangan kananku berpindah mengelus punggung Dian sementara tangan kiri ku sudah asik mengerjai payudara kanan Dian..

"Click" terbukalah pengait bra Dian, dengan perlahan ku tarik turun agar Bra nya menjauh pergi tak menghalangi lagi pertemuan lidahku dengan puting dan keseluruhan payudara Dian...

"Hmmm..masss..hisaapp pentilnya masss..aah. Dian pengen merasakan lidah mas menari seperti lidah mas menari di leher Dia tadi" pinta Dian

Tnpa banyak basa basi, aku segera melumat puting coklat kemerahan milik Dian yang sedari tadi memang ingin ku nikmati, ku raba bergantian dengan kedua tangaaku sembari membentuk hruf O memutari puting susu Dian yang menggemaskan INI..

"Ahm...maassss...geliii..nik...ah...Nikmatt maassss uhhhhhh.."
"Aku mau jujur..aah.... aku ga pernah diginiin.. paling dari luarr..ah....dan sebentar sama mantan adek...... tapi mass jangaa..ah n .... marah.... biar mas ndak kecewa adek jujurr..uh. maasss beetul begitu mass hah" what? Baru cuma dari luar? Rezeki nomplok sekali kemungkinan perawan lebih lebar ini...uh.. memang rezeki tak kemana..


"Iya sayangff..jangan ulangi lagi sselain sama mas yah"hanya itu yang kujawab, hanya untuk memastikan aku mendengar celotehnya dan menjelaskan bahwa itu gpp, yang penting kedepan tubuhmu bisa kunikamti selamanya

Pergejolakkan kami semakin tak terbendung, karena capek dari berdiri dan hanya bersandar pada tembok, akhirnya ku gendong Dian menuju sofa yang ku duduki tadi, aku sdah kepalang tanggung benar2 ingin menikmati semuanya.

Kami yang sdah dirasuki tentu saja semakin bergelinjanng bergelimang kenikmatan, sampai di sofa aku trunkan resletingku dan membuka langsung penisku yang 16 cm dari tadi tidak di sentuh Dian untuk menampakkan dirinya..

"Ih....maass kok gede begitu.adek ga tau mas kok malah buka celana begitu?l" ah abg ku ini polos apa2 pura2 tidak tahu..

Segera ku genggam tanganya untuk menyentuh penisku agar memastiakn kepada Dian bahwa kegiatan ini tidak lah berbahaya dan tidak melukai mungkin cuma ada darahnya jika kamu perawan dan sisanya hanya ada kenikmatan dan mungkin sedikit penyesalanmu karena ku perawani atau bahkan senang? Tak tahu juga jawaban ada di akhir cerita..

Memang benar Dian kegok bukan kepalang saat memegang penisku..

"Mass ih.... malu adek.." aku yang tahu tidak sama sekali memaksanya hanya menyuruh dia memeganhnya saja, karena ku tahu jika kupaksa maka bisa saja gairahna drop dan perjuanganku sia".... apalagi ku suruh mengulum penisku ah..itu soal belakang yang penting aku kenalkan dulu kepada kenikmatan untuk dirinya, baru nantinya aku memintan kenimatan dari Dirinya..

Tanpa banyak menggubris Dian yang bingung, aku segera menghampiri tetek DIAN dan melumat kembali secara perlahan, kuremas bergantian dari kiri dan kanan secara perlahan dan hati2 sesekali ku gigit kecil puting coklat kemerahan Dian..

"Auhh..maassss badaan aadek..aah...paanas dingin..masss" gejolak birahi Dian benar2 di puncak.. tanpa banyak menunggu ku minta lagi persetujuan Dian untuk membuka seleting celana gemasnya dan merogoh isi dalam celana tersebut.. Dian tanpa banyak kata karena sudah di mabuk birahi.. setelah lepas cdnya pun sesegera mungkin ku lepas takut2 Dian sadar duluan akan perbuatanku..

Tentu saja berjalan dengan lancAr, kini tubuh bugil perempuan siap di petik ada terasaji di hadapanku..indah hanya 1 kata itu yang terlukiskan..

Perlahan kulepaskan gengaman tangan Dian, yang ternyata malah keenakan perlahan mengocok penis ku, see? Sudah ku bilang jangan dipaksa nnti instingnya terbawa sendiri kok..

Aku susuri turun payudara Dian dengan lidahku terus menjauh dari payudara indah Dian seperti di mulustrasi tetek mengkal khas anak remaja.. walau ada juga yabg sudah kendor karena start duluan daripada sebaya seumurnya..

Ketika masuk di pusar Dian lidahku berhenti, lalu menjilatinya sambil sekali menghisap lubang pusatnya, dengan bantuan tanganku yang masih bergelut manis di tetek mengkal Dian..

"Ah..maaassss..aahfffff....Diannn..aaahh..gelli akkhhh..Nikmattt maasss..aahhkkk..."

Perkataan Dian membuat semangat ku membuncah, perlahan lidahku turun mengarahk ke vagina Dian.. seketika hampir sampai Dian mencegahku..

"Masss..mau aapah....jorokkk...ihmm..masaaa"

Sebelum selesai Dian BicAra bagian atas vaginsa Dian sudah ku jilati, tangan kanan ku bergerak cepat membuka selangkangan Dian dan menyentuh klit Dian....
.
"AH.....MAAAS..AAH. .."

"Percaya mas ya sayang..mas bikin adek nikmat lebih dari tadi" perlahan Dian melemaskan dirinya dan pasrah menerima semua seranganku terhadap bagian terlarangnya.. jilatanku menuju clit dan lubang vagina Dian sembari sesekali tangan2 nakalku menjalar ke paha Dian 
Dian sudah hilang akal kuperlakuan begini, sementara itu omongan Dian tadi bahwa baru disentuh diluar semakin membuatku semakin liar..

Lubang vagina Dian kujelajahi tanpa menorobos masuk jauh kedalamnya, sementara tanganku asik mengelus dan sesekali mencubit mesra clit Dian..

"Ah.Massss....haamddiiiii mmmeekk dian dia apainn..aduhh..mmaass. memek adek ddi aapainnn?" Tanya Dian yang kujawab dengan perbuatan jari jemari dan juga mulut serta lidahku..

"Ah..maasss...aaahhh...maasss adek mau pipisss..aakhh .uhh...aakkkkkkk..sssssssttt" Dian tanpa henti berceracau tanda semakin menikmati perlakuanku terhadap vagina yang dia sebit memek itu, kata2 itu semakin membuatku menggila karena lebih vulgar aku benar2 semakin di kusai nafau untuk memuaskan Gadis kecilku ini...

"Uhh..maaaasssss Dian pipiss..aaakh...memek Dian..enak....memek adek...maass..aah....uuhj....." Dian kelojotan pahanya menekan dalam kepalaku yang membuat aku kehabisan nafas, tapi sebelum itu terjadi Dian melepaskan pahanya dari pelukkan erat di kepalaku..

"hosh..hossh..mass..mmek adek enak..betull..aah.....uhh...ssshhhhh" aku hanya tersenyum mendengarnya..

Lalu segera ku beranjak ke samping tubuh Dian dan memeluknya dengan dalam, kubiarkan Dian menurunkan adrenalinya sendiri..

"Mas sayang adek"

"Adek juga sayang mas Hamdi.. adek mau jadi kekasih mas Hamdi menemani Mas Hamdi baik di CAC maupun di dunia nyata" tal kusangka perkataan gombalku malah termakan Dian dan malahan dia jujur mungkin karena nikmat yang tak mampu di sembunyikannya lagi..

Padahal terus terang aku berbicara begitu hanya ingin merayunya agar sore ini juga kulepaskan keperawanan DIAN.. Dian memelukku dengan dalam..

"Adek"

"Iy mas Hamdi.. sayang"

"Mas belum kan belum dapet nikmat sperti adek, mau adek nolongin mas?"

"Hmmm..iyaah..mau banget, caranya gimana? Mmm keluarin peju mas yah?"

"Iya sayang..agar mas juga merasakan kenikmatan yang sama"

"Terus adek mesti apa? Adek g tau caranya?"

"Boleh mas terobos liang surgawi adek?" Dian terdiam lama karena pernyataan ini tapi aku tak bisa memaksaka, karena seks bukanlah tentang paksaaan tapi kenyamanan yang di bangun bersama

"Hmm itu, brrti adek g virgin lagi donk yh??" Dian mengernyitkan dahinya..

"Iya sayang kalau boleh mas ambil surga adek hanya untuk mas seorang, tapi kalau adek ga perbolehkan mas ga mau maksa juga" aku yakinkan Dian bahwa aku tak akan memaksanya, sekali lagi ini tentang kenyamanan bersama tanpa melukai siapapun..

"Tapi.... mas janji jangan duakan adek, peristri adek setelah adek lulus sekolah mas maukan?" Wah pertanyaannya luar biasa, tapi jujur siapa yang ga mau memperistri gadis secantik ini..

"Mas janji...mas sayang adek"

"Cup" bibirku mengenai kening Dian..

"Lakukan mas..Dian ikhlas lepaskan untuk mas Hamdi..." tiket ke surga dunia telah kudapatkan dari Dian..
Akupun segera membuat rangsangan Dian kembali, kubuka mulutnya melalui lidahku dengan semangat 45 bagaimana tidak, keperawanan panlok sebentar lagi ku renggut, tapi dengan kepercayaannya ini aku menjadi menaruh hati padanya desir2 cinta perlahan masuk ke tubuhku..toh tak masalah juga siapa tau memang Dian Jodohku..

Pagutan kami berbalas Dian semakin mahir saja memainkan lidahnya, tak lupa pula payudaranya kuremas bergantian dan putingnya ku mainkan dengan perlahan sambil memberikan liur ku agar tidak menyakiti puting Dian..

"Hmmffff......maassssshh.."

Tak lama tanganku mulai turun ke arah memek dian, membelai clitoris Dian sambil terus menambah rangsangan kepada Dian, jar tengahku bersiap menerobos lubang rapat vaginanya Dian..

"Sret"

"Mmaasss ..mmmhhhh"

"Percaya yah sayang" Dian hanya mengangguk pertanda setuju perlahan jari jemari ku ku tusuk secara perlahan memek Dian kembali basah karena cairanya sendiri..

"Oh. Maassss.... segeeraaa saja...aah. ..pelan yaa maassss" aku belum menghiraukan omongan Dian karena takut penis 16 cm ku menyulitkan Dian.. rangsangan2 semakin kuberikan untuk Dian kekasih ku Gadis putih abu2.. Dian mulai terbiasa akan jari ku di dalam memeknya.. karena kurasakan lubang Dian sudah siap untuk di hujami penis, aku pun menarik jari ku keluar..

"Oh... maaasss..shhhhh"

"Mas masukkkin ya sayang?"

"Iya hati2 ya mas. Pelan" Dian menggigit bibirnya sendiri sementara aku mulai melakukan penetrasi di atas lubang surgawi kekasih kecilku ini..

"Uh...sssttt masss" Dian memejamkan matanya, bibirnya ku raih dengan bibirku.. payudaranya ku genggam sebisanya..

"Clek.."

"Srrrt" kepala penisku mulai menyeruak masuk ke dalam vagina Dian

"Uh....." Dian semakin terpejam dan mengernyitkan dahinya..

Aku menarik kembali penisku agar Dian terbiasa, ku dorong pelan lagi penislu ke lubang memek Dian.

"Clek. "
"Srettt... clop..." penisku masuk setengahnya, bibirku digigit Dian dan...

"Bret...crash..." robeklah selaput darah Dian..

"Uh.....saakitttt"

"Sabar sayang..kita biarkan begini dlu sampai memek adek terbiasa"

"Iya sayang" perlahan menetes air mat Dian aku pun mencium bibirnya serta matanya, aku tak mau sama sekali Dian merasa tak nyaman ketika ku perawani, aku mau Dian menikmati masa2 ini..

"Hmmmm..ffff...uh...." pinggul Dian bergoyang ke kiri dan ke kanan secara spontan

"Sudah nyaman? Enak adek?" Tanyaku kepada Dian

"Hmmmm......"

Tak lama akupun menggoyangkan pinggulku ke atas ke bawah, untuk membiasakan Dian diperlakukan oleh penis ku, kelihatan perlahan Dian menikmatinya

"Sh.....sakittt..sedikit tapi. ..enak..aah...maasss Hamddi.... uh..... trus masss"

5 menit posisi ini berlalu ketika Dian kelihatan mengejar klimaks pertamanya di perawani begini.. pinggul Dian semakin aktif, dan meminta bibirku untuk mencumbu bibirnya, dan tanganku menyentuh tetek indahnya..

"Hmmffff..shhm...aahh....." aku segera memeprcepat kembali gerakanku, Dian memelukku kukunya berasa masuk menembus kulitku..

"Ah.......maaaaa Hamdddii....aaahh.....uaah......aaaah..mmmuhh....." tubuh Dian bergejolak hebat Dian sampai di ujung klimaksnya, sementara aku masih menggapai nikmatnyang ku cAri..seperti ku bilang di awal, biar Dian menikmatinya dulu, kelak aku yang akan bertubi2 bersama2 menjemput kenikmatan..

"Penis mas lebih enak...dan dahsyat dari jari dan lidah mas di dalam memek adek..hmmfff.." senyum Dian mengembang dia menikmatinya, aku berhasil menghantar Dian ke titik kenikmatan..

"Adek di atas yah? Mas belum sampe kan?" Aku tersenyum gadisku sudah mulai mengerti bahwa dia juga mempunyai kewajiban memuaskan pasangannya..

Segera Dian menciumku dan berusaha merubah posisi kami dan menyampingkan badan ku dan dia, lalu kemudian badanku di naikkinnya, penis ku di pegang Dian dengan mesra

"Adek kecil, kamu masuk lubang ini aja yah jangan yang lain.. Dian janji memek Dian akan selalu memuaskan adek kecil" ah..memang gadisku ini membuat gemas sekali..

"Uh.......masss..aah..penis mas...begini lebih enak..aaahhhh.." 
"Uh....sempitt memek adek..enak kontol mas. Penis mas enak..aahh..." lubang memek Dian walau belum menyedot karrna belum terlatih tetapi amat sangat membuat nikmat, sempit sekali oleh penisku berasa penuh..

"Ah....massss....enak..banget...aahhhh..." Dian walau masih kaku mengikuti insting bercintanya, insting alami setiap manusia.. akupun membantu menyeimbangi gerakan Dian, yang semakin lama semakin paham dengan apa yang dia kerjakan..

"Uh...adekkk....memekk....aahhkk...enakk.."

"Iyaaah. Massss sayaangg...addek bisa nagihh terus inihhh..."

Goyangan tubuh Dian, dan hentakan tubuhku bener2 membuat rasa yang sensasional, apalagi dia atas sana wajah cAntik gadis ABGku merem melek karena hujaman penis ku kepada vaginanya..
"Uh...massss.....aaahh...."

Aku memberhentikan gerakan Dian, lalu meminta Dian pindah posisi untuk melakukan Dogy agar akan dapat merasakan tubuh Dian dari berbagai sudut..

"Srett....plok..plok...plok" hantaman tubuhku dan pantat Berisi Dian amat membahana melagukan seisi ruang tamu Dian hanya milik kita berdua, erangan kami semakin mengisi seluruh sudut ruangan ini..

"Sodok..masssss..aaah ...sodok memekk...aahhh.."

"Iyah..memek sempit punyaa massss..memek adek selalu milik mas. ..uhh..addek memek adek...enakk...."


" iya mas..peniss..mas harus punya adek seorang..ah....massss ahhhh"


"Plok..plok..plok" bunyi pertemuan tubuh kami membawa warna indah dlaam hidup kami.. Aku kembali mempercepat sodokkan ku kepada Dian untuk segera menjemput klimaks yang dari tadi kunanti..

"Adek..mas mau samppeeee...aah .. "

"Iyah sayang....adek jugaaa...ahhh adek mau pipisss enakk lagiii....uhhh"

"Ah..ah..masss aah..sodok mas .ahh...." kekasihku bergelinjang hebat bergelimang kenikmatan, akupun kali ini tidak menghentikan badanku dan semakin mempercepat gerakanku..

"Ah...adekk....enakkk...aahhh" segera ku keluarkan penisku dari memek ABGku dan menumpahkan cairan kenikmatanku di atas bokong berisi kekasihku itu

"Crott....crott..crot'." Kurang lebih 9 x pejuku keluar menerkam bokong hingga punggung ABGku..

"Ah.... nikmat memek adek..peju mas sampe jauh meluncur.ahhh..."

"Adek juga nikmat mas....peluk..mas. ahhh. Peluk adek.. " akupun memeluk Dian dari belakang walau mengenai pejuku sendiri, tapi aku tak peduli memek perawan memang legit dan nikmat.. kemudian aku merubah posisi pelukkan kami untuk akhirnya saling memeluk satu sma lain..

"Terima kasih sayang. Mas janji akan selalu ada buat adek dan memuaskan memek adek"

" adek juga janji memek adek kapanpun ada buat mas. Besok adek belajar ngulum punya mas..." senyuman ABGku mengembang, dan hatiku senang riang karena Dian mau belajar menyenangkan pasangannya.. .. akhirnya kami tertidur dalam peluk masing2 tanpa mempedulikan ceceran peju dimana2.. karena kenikmatan yang baru saja kami renggut..

Hari itu kami mengulanginya lagi di kamar mandi ketika terbangun dari tidur, di kamar Dian, di dapur, bahkan di kamar orang tua Dian semalaman kami berpeluh nikmat melupakan online CAC sejenak...

Selepas itu aku dan Dian terus menjalani hubungan ini walau terpaut usia cukup jauh aku malahan lebih menikmati ketimbang yang lalu2.. terima kasih CAC berkatmu perawan putih abu2 berhasil ku tumbangkan, dan aku berhasil pula di dapatkanya..

No comments:

Post a Comment