Satu siang, aku iseng aja ke sekolahku untuk liat2 pengumuman, udah masa
libur panjang jadi sekolah sepi2 aja. Di halaman sekolah kuliat ada
mobil diparkir dan ada 2 om2 yang sedang duduk2 dibawah pohon. Aku iseng
aja menghampiri ke 2 om itu terus kusapa, "gi ngapain om, mo daftar
sekolah disini ya", guyonku. Salah satu om menjawab, "Maunya si daftar
lagi disini, abisnya muridnya cantik dan sexy kaya kamu si". "Masak si
sexy, inez kurus gini kok". "O namanya inez toh, kenalin aku Anton dan
ini temenku Beni. "Aku mau nyari muruid2 sma sini untuk dijadiin moel
majalah remaja". "O gitu ya, inez mau dong diorbitin jadi model".
"beneran ni". "bener om". "Kebetulan ni aku mau lbuat photo shot buat
calon2 model baru, kamu bisa
ikutan gak. Nti dikasi honor kok, gak gratisan". "Calonnya dah banyak ya
om, gede gak honornya om". "Biasanya photo shot gak banyak2, satu2
dilakuinnya. Bisa gak kamu ikut, lagi liburan skolah kan. (dia
menyebutkan satu angka sebagai honornya)". "wah gede juga honornya, inez
ikut deh om". "Ya dah, kita makan dulu deh trus ikut ke hotel tempat
aku nginep ya". Wah kok dihotel, jangan2 mo mesum ni om2, tapi siapa
takut kan. Aku suka liat 2 om itu, ganteng2 banget si. Lagian honornya
menggiurkan juga buat pelajar kaya aku. Abis makan, om Beni pamit untuk
ngurus kerjaannya dulu.
Sesampainya di hotel, om Anton ngajak aku ke kamar, aku disuru pose
dengan pakean yang kukenakan sekarang. Om Beni kemana gak tau deh aku.
"Wah kamu pinter pose Nez, dah sering jadi model toh", kata om Anton
setelah menjepretku berkali2 dengan kameranya. "Baru kali ini kok om".
Aku pose ya diruangan hotel aja, di jendela, duduk di credenza, dan
baring di ranjang juga. "Kamu cantik Nez, cbisa jadi model ternama ni.
Kalo pose pake bikini mau gak Nez". "inez gak punya bikininya om". "Gak
masalah, aku ada beberapa model bikini, pilih aja yang cocok buat kamu".
Dia mengeluarkan tas plastik dari koper yang ada di kamar itu, yang
isinya beberapa model bikini, kayanya sengaja dipilih ukuran abg2 kaya
aku gini, yang kurus
langsing. "Yang ini ya om", kataku nunjukin bikini yang kupilih, sexy
banget modelnya. "Ya dah kamu pake aja di kamar mandi terus kita bikin
photo shot bikini". aku melepaskan semua yang nempel dibadan dan make
bikini itu.
Om Anton melotot melihat aku muncul dengan bikiniku yang minim dan seksi
itu. Modelnya ditaliin semuanya, branya diiket keblakang di leher dan
punggung dan cdnya diiket dikiri kanan pinggangku. "Wah sexy banget
Nez". "Ah om muji melulu ni". "Tapi suka kan dipuji". Ya abg kaya aku
mana si yang seneng dipuji lelaki ganteng kaya om Anton. Dia mulai photo
shotnya, kembali aku pose di jendela, duduk di keredensa dan ranjang,
ya tempatnya cuma ada itu lah kalo dikamar hotel. Di ranjang si om mulai
nyuru aku pose2 yang erotis, baring dengan ngangkang, telungkup di
ranjang, duduk dengan mangku bantal gede
cuma toketku yang imut dibuat kaya ngintip dari balik bantal, macem2 lah
posenya. Ku liat ada yang menggembung disealngkangan om Anton, wah dia
dah ngaceng tu kayanya. Masa bodo lah, dia tadi dah transfer kok
honornya ke tabungan ku lewat atm, dan aku cek sudah masuk di
tabunganku. . "Om jadi gerah ya liat inez pake bikini", kataku mancing.
"iya ni Nez, bisanya kamu cantik dan sexy si". "muji mulu ni".
Selesai photo shot aku duduk disebelahnya diranjang, masi pake bikini.
Dia ngasi liat hasilnya sambil nanya pendapatku yang mana menurut aku
yang bagus, yang ku bilang kurang bagus langsung dia delete. Foto2
bikini aku, gak ada yang diapus kerna dia seneng ma semua pose aku.
"Nez, jadi gerah ni liat foto2 bikini kamu". "Kalo gerah mandi aja dulu
om". Dia segera meninggalkan aku masuk kamar mandi. Selesai mandi dia
cuma nutupi bagian bawah badannya dengan anduk mandi yang besar, kaya
pake sarung gitu. Aku masi liat lagi hasil photo shot barusan. Dia duduk
diseblahku lagi, "kamu mau gak aku pijitin”, tanyanya. Akupun gak jawab
cuma mengubah dudukku menjadi membelakanginya. Dia mulai memijit pelan
keningku dari belakang. Tak terasa dari kening turun ke kuduk. Aku hanya
terpejam saja menikmati pijitannya, turun lagi ke pundak. “Enak om”,
kataku. “Om merangkap juga jadi tukang pijit ya”, godaku.
Dia diam saja, tapi pelan2 tangannya menyentuh2 toketku. Jarinyanya
mulai menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut. Aku terdiam, napasku
mulai memburu terengah. Jarinya diselipkan ke braku dan mengkilik2
pentilnya. Pentilku langsung mengeras, “Oooom”, lenguhku. Dia langsung
saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang
bidang. Dia mulai menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja
diremes2, sehingga napsuku makin berkobar.
Kemudian dia minta aku berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Aku tak
menunggu lama, dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas.
Bibirku dikulumnya, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku
segera turun mencari kontolnya. Kuusap2, terasa sekali kontolnya sudah
ngaceng berat, keras sekali. Kusingkapkan anduk yang disarungkan di
pinggangnya. Dia berdiri sehingga anduknya mengurai lepas dari badannya.
celana panjangnya meluncur ke lantai. Kontolnya yang besar panjang itu
nongol dah ngaceng dengan kerasnya. "Om, gede amat si, inez baru skali
ini ngeliat kont0l segede gini, diapain tu om sampe bisa segede gini".
Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kontolnya. “Om
gak muat di genggeman inez ni, gede banget deh, mana keras banget lagi”,
kataku sambil jongkok didepannya. Kuciumi kontolnya dan menghisap
daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Nez, kamu pinter
banget bikin aku nikmat”, erangnya. “aaaduuuuuhh…. Nes….. enak banget
emutanmu”. Kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulutku,
kukulum dan kuisep2. Cuma muat kepalanya aja saking gedenya. Kepalaku
mengangguk2 mengeluar masukkan kepala kontolnya di
mulutku.
Akhirnya dia gak tahan lagi. Aku dibaringkannya diranjang. Sambil terus
meremas2 toketku tangan satunya nyelip ke balik cd bikiniku. Otomatis
pahaku mengangkang, sehingga dia dengan mudah mempermainkan jembutku
yang gak banyak itu. "Bodi kamu abg banget deh Nez, suka banget aku
liatnya". “om, geli”, erangku. “geli apa nikmat Nez”, tanyanya. “Dua2nya
om, Inez dientot dong om, udah kepengin banget nih”, kataku to the
point. "Ya Nez, aku juga dah napsu banget ma kamu. Dah sering dientot
om2 ya Nez". "Gak kok om cuma ma cowok inez aja". "gede gak kontolnya".
"Gak da papanya dibanding kont0l om". "Wah memek kamu pasti sempit
banget dong ya". "Gak tau deh muat gak kont0l om di memek inez".
Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. Tali pengikat
braku ditariknya sehingga toketku menantang untuk diremas dan dikenyot
pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikiniku ditariknya dengan
mulutnya sehingga lepaslah semua penutup tubuhku yang minim. “Nez kamu
napsuin banget deh”, katanya.
DIa langsung saja menindihku. Kontolnya diarahkan ke belahan memekku
yang sudah basah dan sedikit terbuka, digesek2kannya kepalanya di itil
dan sekitar lubang memekku. "Aaaah om, geli banget, masukin aja om, tapi
pelan2 ya". lalu dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai
menerobos masuk memekku. "Aaaaah....", Aku mengerang keenakan sambil
memeluk punggungnya. "Sakit ya Nez, ni dah pelan2 kok", katanya sambil
menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera
kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga
kepala kontolnya masuk memekku makin dalam dan bless…… kontolnya sudah
masuk setengahnya kedalam memekku. “Aah, kont0l om nikmat banget deh,
sesek rasanya di memek inez”, erangku sambil mencengkeram punggungnya.
Kedua kakiku
kulingkarkan di pinggangnya sehingga kontol besarnya langsung ambles
semuanya di memekku. “om, ssh, enak om, terusin”, erangku. Aku
menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan kontolnya di memekku. Aku
mengejang2kan memekku meremes2 kontolnya yang sedang keluar masuk itu.
“Nez, nikmat banget memek kamu, dah sempit banget trus kedutannya berasa
banget deh”, erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku,
dengan menggebu2 bibirku dilumatnya, aku mengiringi permainan bibirnya
dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk
mulutku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras,
aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya
kontolnya di memekku.
Setiap kali dia menancapkan kontolnya dalam2 aku melenguh keenakan.
Terasa banget kontolnya menyesaki seluruh memekku sampe kedalem. Penuh
banget rasanya memekku keisi kont0l jumbonya. Karena lenguhanku dia
makin bernapsu mengenjotkan kontolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku
masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang
nikmat di memekku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus
mengenjotkan kontolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi.
Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi
ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan rasanya masuk
lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian aku memeluk punggungnya makin
keras “Om, Inez mau nyampe om”. “Kita bareng ya Nez”, katanya sambil
mempercepat enjotannya. “om, gak tahan lagi om, Inez nyampe om,aakh”,
jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali kelingkarkan di pinggangnya
sehingga kontolnya nancep dalam sekali di memekku. Memekku otomatis
mengejang2 ketika aku nyampe sehingga bendungan pejunya bobol juga. “Akh
Nez, aku ngecret Nez, akh”, dia mengerang sambil mengecretkan penjunya
beberapa kali di memekku. Dengan nafas yang terengah engah dan badan
penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kontolnya masih tetep
nancep di memekku. aku menikmati enaknya nyampe.
Setelah gak ngos2an, dia mencabut kontolnya dari memekku. Kontolnya
berlumuran lendir memekku dan pejunya sendiri. Dia berbaring
disebelahku. “nez, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling
nikmat dari semua abg yang pernah aku entot”, katanya sambil mengelus2
pipiku. Nyaman rasanya diperlakukan romantis gitu. Dia mengecup bibirku
pelan sambil mengelu2 toketku yang imut, pentilnnya dipilin2 dengan
jempol dan telunjuknya, sesekali dia mengleus2 perutku dan masukin
jarinya ke lubang puserku sehingga aku geliat2 kegelian, dia menelusuri
memekku juga dari bawah keatas sehingga aku ngangkangin pahaku lagi,
itilnya juga digesek2nya lembut.
“Mandi yuk” ajaknya. Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak
kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku
merapat ke tubuhnya. Aku duduk dipangkuannya dan tangannya mengusap2
pahaku. “Kamu cantik sekali, Nez”, rayunya. Tangannya pidah ke bukit
memekku mempermainkan jembutku yang alus tipis. Dia bisa melakukan itu
karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke
pinggangku. “geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku.
Aku menggeliat2 jadinya. Segera tangannya meremes2 toketku.”toket kamu
imut deh Nez, aku paling seneng ma toket abg imut kaya gini, lebi
menggairahkan katimbang yang gede". “masa si om". “ya Nez, aku suka
sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2
toketku. DIa kemudian mencium bibirku.
Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan
badan. Sepertinya si om dah napsu lagi ma aku, kuliat pisang tanduknya
dah mengejang dengan kerasnya. "Om kuat amat si, baru ja ngecret dah
ngaceng lagi kaya gini kerasnya". "Abisnya kamu napsuin banget si Nez"
Di kamar, dia langsung berbaring diranjang. Kontolnya yang belum aku
apa2in sudah ngaceng berat. Aku menjatuhkan dirinya dipelukan dadanya
yang bidang. Segera dia mengecup bibirku, beralih ke leherku dan
kemudian turun ke toketku. Toketku diremes2nya, aku terengah, napsuku
berkobar lagi. pentilku diemutnya. Tangan satunya menjalar kebawah dan
mengilik2 itilku. “aakh om, pinter banget ngerangsang Inez”, erangku.
Aku mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di itilku makin terasa.
Kilikan di itilku membuat aku makin liar. Tanganku mencari kontolnya,
kuremes dan kepalanya yang nongol kukocok2.Aku bangkit dari pelukannya.
Kontolnya yang sudah tegak dengan kerasnya kuraih, aku jilati. Pertama
cuma kepalanya aku
masukkan ke mulutku dan kuemut2. Dia meraih pantatku dan menarik aku
menelungkup diatasnya. Posisi 69 gitu deh. Dia mulai menjilati memekku,
aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir memekku. Dengan kedua
tangannya, dia membuka memekku pelan2, terasa lidahnya menjulur
menjilati bagian dalam bibir memekku. Aku melepaskan emutanku di
kontolnya dan mengerang hebat, “om aakh”. Pantatku menggelinjang
sehingga mulutnya melekat erat di memekku. “Terus om aakh”, erangku
lagi, kemudian terasa itilku yang menjadi sasaran berikutnya, aku makin
mngerang keenakan. Memekku makin kebanjiran lendir yang terus merembes,
soalnya aku udah napsu banget. Cukup lama dia mengemut itilku dan
akhirnya
“om, Inez nyampe om, aakh”, erangku. “om nikmat banget deh, belum
dientot udah nikmat om”. Aku memutar badanku kesamping dan berbaring
disebelahnya. Dia bangun dan mencium bibirku. Dia mengambil soft drink
dan diberikannya kepadaku. Aku minum sedikit untuk meredakan napasku
yang ngos ngosan.
Kemudian aku dinaikinya, ditancapkannya kontolnya kememekku dan
didorongnya masuk pelan2, “om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om,
akh”, erangku merasakan nikmatnya kontolnya nancep lagi di memekku. Dia
mengenjotkan keluar masuk, ketika kontolnya sudah nancep kira2
separonya, dia menggentakkan pantatnya kebawah sehingga langsung aja
kontolnya ambles semuanya di memekku. “om, aakh”, erangku penuh nikmat.
Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepet, sambil menciumi
bibirku sampe akhirnya, “om, Inez nyampe om, ooh”, aku mengejang2 saking
nikmatnya. Memekku otomatis ikut mengejang2. Dia meringis2 keenakan
karena kontolnya diremes2 memekku dengan keras, tapi dia
masih perkasa.
Kemudian dia mencabut kontolnya dan minta aku nungging. Dia menciumi
kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilati dan mengusapi
pantatku. Mulutnya terus merambat ke selangkanganku. Aku mendesis
merasakan sensasi waktu lidahnya menyapu naik dari memekku ke arah
pantatku. Kedua jarinya membuka bibir memekku dan dia menjulurkan
lidahnya menjilati bagian dalem memekku. Aku makin mendesah gak karuan,
tubuhku menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, dia dengan cepat
mengganti lidahnya dengan kontolnya. Aku menahan napas sambil menggigit
bibir ketika kontol besarnya kembali nancep di memekku. “om”, erangku
ketika akhirnya kontolnya ambles semuanya di memekku. Dia mulai
mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat
dan keras. Aku kembali mendesah2 saking enaknya. Toketku diremes2nya
dari belakang, tapi enjotan kontolnya jalan terus.
Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di sofa dan
aku duduk dipangkuannya membelakanginya.Kontolnya sudah nancep semuanya
lagi di memekku. Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya,
lalu menolehkan kepalaku sehingga dia langsung melumat bibirku. Aku
semakin cepat menaik turunkan badanku sambil terus ciuman dengan liar.
Tangannya gak bosen2nya ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu
diplintir2nya. Gerakanku main liar saja, aku makin tak terkendali
menggerakkan badanku, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga
kontolnya nancep dalem banget. “om, Inez dah mau nyampe lagi om, aduh
om, enak banget”, erangku. Tau aku udah mau nyampe, dia mengangkat
badanku dari pangkuannya sehingga kontolnya yang masih perkasa lepas
dari memekku. “Kok brenti om”, tanyaku protes.
Aku ditelentangkan lagi diranjang, aku dinaikinya dan kembali
ditancepkannya kontolnya kedalam memekku. Dengan sekali enjot, kontolnya
sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk
dengan cepat. Memekku mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolnya,
tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar mengenjotkan kontolnya,
dan “om, Inez nyampe om, akh”, jeritku. Diapun merasakan remesan
memekku karena nyampe. enjotannya makin cepat saja sehingga akhirnya,
“Nez…” dia berteriak menyebut namaku dan terasa pejunya ngecret dengan
derasnya di memekku. “om, nikmat deh". "Iya aku juga". HPnya bergetar,
kuliat dia membbaca sesuatu di hpnya kemudian mengetik sesuatu juga.
"Dari Beni, aku dah minta dia beliin makan malem buat kamu, cape dan
laper lagi ya Nez bis kerja keras". "Iya om si napsu banget ma inez".
"Siapa yang gak napsu ma abg cantik dan sexy kaya kamu Nez, beni juga
minta jatah ngicipin memek kamu tu, Bole kan". Aku diem aja, kebayang
digilir om beni, padahal aku dah lemes kaya gini, digocek ma om Anton
sampe nyampe beberapa kali.
Ada ketukan di pintu kamar, om anton segera memakai cd dan clana
panjangnya terus membuka pintu. Om Beni masuk membawa makanan yang
dibeli buat aku. Aku masi terkapar telanjang bulet di ranjang yang dah
kusut sepreinya. "Wah sexy banget kamu Nez", kata om Beni. "Sayang,
ganti om Beni ya, nti kukontak kamu lagi deh buat follow up photo
shotnya dan berbagi kenikmatan lagi", om anton mengecup bibirku pelan,
dia dah mengenakan bajunya dan pergi meninggalkan aku berdua ma om beni.
"Ni makan dulu Nez, dah laper kan, aku mo mandi dulu". Dari jendela
kuliat di luar dah gelap, aku sampe gak perhatiin waktu saking
nikmatnya dientot om Anton. Gak tau deh ma om Beni sama nikmatnya ato
enggak. Ku segera melahap makanan yang dibelikan om beni. "Abisin aja
semuanya Nez, tu buat kamu kok, aku dah makan", kedengeran om Beni
teriak dari kamar mandi ditengah guyuran shower. Pintu kamar mandinya
memang gak ditutup. Gak lama semua yang dibeliin om beni habis kulahap,
maklum laper banget sesudah digarap om anton tadi. energi dari makan
siang kayana dah abis disedot buat ngeladenin napsunya om Anton.
Om Beni keluar dari kamar mandi bersarungan anduk juga. Tubuhnya tegap
dengan dada bidang dan perut six packnya, ganteng banget deh. Kuliat ada
yang menonjol dibalik anduknya, kayanya dah ngaceng juga dia. "Inez mo
mandi dulu ya om, gerah nih", Kataku smabil masuk kamar mandi dan
membersihkan badan
dibawah shower air anget, seger rasanya abis kringeten terus diguyur air
anget gitu, palagi showernya bisa disetel supaya airnya nyembur2 kaya
memijat gitu. Kukenakan di punggungku, nyaman banget rasanya kaya
dipijet pake semprotan air. memekku yang belepotan pejunya om anton juga
kubersihkan dengan sabun biar wangi. Sehabis mandi kuselimutkan anduk
besar satu lagi ke badanku/
Di kamar, dia berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. “Nez, aku
napsu sekali liat badan kamu”, katanya terus terang. Langsung kulirik
daerah kontolnya, kelihatannya sudah ngaceng karena kelihatan nonjol
dibalik anduk yang disarungkan ke badannya. Dia mengelus2 punggungku
yang masi tertutup anduk, terus tangannya pindah mengelus pahaku,
merayap makin keatas sehingga menggosok memekku. Aku mengangkangkan
pahaku sehingga jarinya menggosok2 belahan memekku. “Ssh om”, erangku.
“Nez, kamu maukan ngentot dengan aku”, tanyanya sambil tersenyum,
jarinya terus saja mengelus belahan memekku dari luar. Dia ngambil hpnya
terus ngetik sesuatu, dan tak lama sesudahnya hpku getar, ada message
dari dia mentransfer sejumlah uang ke tabunganku. "Tu honornya ya Nez".
"Tadi om anton dah ngasi om". "Ya gak apa, ni kan dari aku".
Dia mulai menjilati pahaku, jilatannya perlahan menjalar ketengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei
ketika kurasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke bibir
memekku. Bukan hanya bibir memekku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga
masuk ke liang memekku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak.
Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya
napsuku. Sesaat kemudian, dia menarik lepas lilitan andukku. Dia
mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan
lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut alus. Sementara
tangan yang satunya mulai naik ke toketku, darahku makin bergolak ketika
telapak tangannya yang kasar itu
meremas toketku dengan gemasnya. “Nez , aku suka ma badan kamu, bener2
abg imut kamu nez", katanya dekat telingaku sehingga deru nafasnya
serasa menggelitik. Aku hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam
elusan-elusan pada daerah sensitifku. Dia makin getol, jari-jarinya kini
bukan hanya mengelus memekku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya. Aku
merasakan kontol keras di balik anduk yang digesek-gesek pada pantatku.
tangannya terus aja meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilnya.
Ketika dia menciumi leherku, terasa olehku nafasnya juga sudah memburu,
bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai
kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan
menjerit pendek waktu remasannya pada toketku mengencang atau jarinya
mengebor memekku lebih dalam. Kecupannya bergerak naik menuju mulutku
meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit
yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat
eranganku, dia menciumiku dengan gemas. Dia bergerak lebih cepat dan
melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia
menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya
sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi,
aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.
Setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas lilitan
anduk dipinggangnya. Maka menyembullah kontolnya yang sudah ngaceng dari
tadi. Aku melihat takjub pada kontol yang begitu besar dan berurat, gak
kalah ma om Anton punya, malah lebi panjang lagi kayanya. Kebayang kaya
apa nikmatny kalo kont0l extra besar itu keluar masuk di memekku.
Akupun pelan-pelan meraih kontolnya, ya ampun tanganku tak muat
menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya. “Ayo Nez, emutin kontolku”
katanya. Kubimbing kontol dalam genggamanku ke mulutku , uuhh.. susah
sekali memasukkannya karena ukurannya. Terasa asin waktu lidahku
menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku
lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut tanganku turut
aktif mengocok ataupun memijati
biji pelirnya. “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah”
ceracaunya menikmati emutanku, sementara tangannya yang bercokol di
toketku sedang asyik memelintir dan memencet pentilku. Tangan kanannya
tetap saja mempermainkan memek dan itilku. Aku menggelinjang gak karuan,
tapi kontolnya tetap saja aku emut. Aku hanya bisa melenguh tidak jelas
karena mulutku penuh dengan kontolnya yang besar.
“Nez, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek
kamu”, katanya. Dia menelentangkanku. Dia mengambil posisi ditengah
kangkanganku, kontolnya yang besar dan keras diarahkannya ke memekku
yang sudah makin basah. Aku menggeliat2 ketika kurasakan ketika kepala
kontolnya menggesek2 itilku dan bibir memekku beberapa saat. Aku seperti
tersedak ketika ngerasain betapa besarnya kontol yang menerobos masuk
memekku pelan2. memekku berkontraksi kemasukan kontol gede itu. “nez,
memek kamu peret banget”, katanya sambil terus menekan masuk kontolnya
pelan2. “abis kontol om besar sekali. masukin terus om, nikmaat banget
deh rasanya”, jawabku sambil terus menggeliat. Setengah kontolnya telah
masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolnya telah ada di
dalam memekku. Aku hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja
karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Dia mulai mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena
enjotannya makin lancar. Terasa memekku mengencang meremas kontolnya
yang nikmat banget itu. Tangannya mulai bergerilya ke arah toketku.
ToketKu diremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolnya di memekku.
Aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulku mengikuti goyangan
pinggulnya. Kontolnya terus saja dikeluar masukkan mengisi seluruh
relung memekku. Sambil mengenjotkan kontolnya, dia mengemut pentilku
yang keras dengan lembut. Dimainkannya pentil kanan dengan lidahnya,
namun seluruh permukaan bibirnya membentuk huruf O dan melekat di
toketku. Ini semua membuat aku mendesah lepas, tak tertahan lagi. Dia
mulai mempercepat enjotannya. Aku makin sering menegang, dan merintih,
“Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak
rambutnya, “Aaahhh om, Inez nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar
dari mulutku. Aku udah klimax. Tanganku yang menjambak rambutnya itu pun
terkulai lemas di pundaknya.
Dia makin intens mengenjotkan kontolnya. Bibirku yang tak bisa menutup
karena menahan kenikmatan itu pun dilumatnya, dan aku membalasnya dengan
lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan
kanannya tetap berada ditoketku, meremas-remas, dan sesekali
mempermainkan pentilku. Terasa memekku mencengkeram kontol gedenya.
“Uhhh,” dia mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolnya
menghujam keras ke dalam memekku, mengiringi muncratnya pejunya. Tepat
saat itu juga aku memeluknya erat sekali, mengejang, dan menjerit,
“Aahhh”. Kemudian pelukanku melemas. Aku klimax untuk kedua kalinya,
namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejunya. Setelah dengusan
napas mereda, dia mencabut kontolnya dari memekku dan terkapar
disebelahku. “om, kontolnya lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng
jadi gede banget.”, kataku. “memangnya kontol yang biasanya masuk ke
memek kamu kecil2 ya Nez”, tanyanya. “Gede2 sih om, tapi gak ada yang
segede kont0l om, tapi nikmat banget deh”, jawabku sambil menguap. “Iya
Nez, aku sering ngentot dengan abg, tapi dengan kamu yang paling nikmat.
memek kamu kenceng sekali njepit kontolku dan kedutannya luar biasa”,
katanya memuji. Aku cuma tersenyum. Tak lama kemudian aku terlelap,
lemes banget dah digilir ma 2 om gini.
Aku terbangun kerna dia meremas kembali pantatku. Gak tau berapa lama
aku terlelap, diluar masi gelap. Kemudian, dia mengangkat satu kakiku
dan menahannya selagi tangan satunya meraih memekku. “Ohh.. om,”
rintihku. kurasakan napsuku mulai naik. Jarinya dengan lincah
menggosok-gosok lubang memekku yang mulai basah. Nafasku juga mulai
cepat dan berat. Dia menjilati telingaku ketika tangannya mulai bermain
diitilku. Napsuku sudah tak tertahankan lagi. Aku mulai mendesah-desah
tak keruan. Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Dia terus
menekan-nekan itilku dari atas ke bawah. aku meracau tak karuan. “Ahh..
Shh.. om” desahku bernafsu. Jarinya dengan lihai menggosok-gosok dan
menekan itilku dengan
berirama. Rasanya bagaikan melayang dan desahanku berubah menjadi
rintihan kenikmatan. Tak sampai 15 menit kemudian, aku nyampe. “om,
nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahku, tanganku
meremas tangannya yang sedang bermain di itilku dengan bernafsu. Di luar
perkiraanku, dia malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Dia
merentangkan kedua pahaku. Kurasakan jilatan lidah di bibir memekku,
rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Jilatan itu menjalar
ke itilku, kurasakan gigitan lembut di itilku yang kian merangsang
napsu-ku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang
seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia
terus menggesekan jarinya di liang memekku yang sudah membanjir. Tak
kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau
tidak beraturan. Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya
tak lama kemudian. memekku mengeluarkan cairan deras bening, aku nyampe
untuk kedua kalinya. “om, ooh”, lenguhku.
Dia meremas toketku dengan sangat keras. Aku melenguh sakit, kemudian
pentilku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan dicubitnya pelan.
Napsuku kembali berkobar, memekku kembali membasah, “om, entotin Inez
sekarang, Inez udah napsu banget om”, erangku. kontol besarnya sudah
ngaceng berat mengangguk2. Dia menggesekkan kepala kontolnya ke bibir
memekku yang sudah basah. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan
lidahnya di memekku sebelumnya hingga kutanggapi sensasi luar biasa itu
dengan rintihan keras kenikmatan. “Ahh! om.. Ohh.. Entotin Inez”
racauku. Dengan perlahan ia memasukkan kepala kontol ke dalam memekku,
segera dia menyodok-nyodok kontolnya dengan kuat dan keras di
memekku. Rasanya nikmat sekali. Dia mendesah terus-menerus memuji
kerapatan dan betapa enaknya memekku. Kontolnya yang panjang dan besar
terasa menyodok bagian terdalam memekku hingga membuatku nyampe lagi.
“om, Inez nyampe om, aakh nikmatnya”, erangku.
Kemudian dia membalikkan badanku yang telah lemas dan menusukkan
kontolnya ke dalam memekku dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat
karena terasa lebih menggosok dinding memekku yang masih sensitif. “Oh
Inez.. Memekmu bagaikan sorga, Mau deh aku ngentotin kamu tiap hari
Ahh..” Akhirnya setelah menggenjotku selama setengah jam, dia ngecret
didalam memekku. Pejunya terasa dengan kuat menyemprot dinding memekku.
Dia menjerit-jerit nikmat dan badannya mengejang-ngejang. Tangannya
dengan kuat meremas toketku dan menarik-narik pentilku.
Setelah reda, dia berbaring di sebelahku dan menjilati pentilku.
Pentilku disedot-sedot dan digerogotinya dengan gemas. Tampaknya dia
ingin membuatku nyampe lagi. tangannya kembali menjelajahi memekku,
namun kali ini jarinya masuk ke dalam memekku. Dia menekan-nekan dinding
memekku. Ketika sampai pada suatu titik, badanku mengejang nikmat dan
dia tampaknya senang sekali hingga jarinya kembali menggosok-gosok
daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. Wow! Rasanya ajaib
sekali! nikmatnya tak tertahankan. Ternyata itulah G-Spot. Aku tidak
bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badanku
mengejang dan memekku kembali berlendir. Pinter banget dia merangsang
aku dan membuat aku nyampe, baik pake kontolnya maupun pake jarinya.
Segera akupun kembali tertidur kelelahan.
Ketika kau terbangun hari udah siang, dia masih saja mendengkur
disampingku. Aku bangun ke kekamar mandi untuk kencing, cuci muka dan
sikat gigi. Ketika kembali ke ranjang dia masih saja mendengkur. Aku
ngintip dibalik korden kamar, matahari udah tinggi juga. Aku melihat jam
tanganku, udah jam 8 lewat. Korden kusibakkan, dia terbangun karena
silau, matanya dipicingkan untuk mengurangi silaunya sinar yang masuk
kamar. kulihat kontolnya sudah tegak seperti tiang bendera. dia ke kamar
mandi, terdengar kloset berbunyi, rupanya dia kencing. gak lama lagi
terdengar dia menyikat gigi.
ketika dia kembali ke kamar, aku udah berbaring di ranjang lagi
menantikan serangan pagi. aku melihat kontol besarnya masih aja ngaceng
dengan kerasnya walaupun dia udah kencing. Dia duduk disampingku dan
mencium bibirku. “Pagi sayang, kita main lagi yo”, ajaknya. Kembali dia
menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir
yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan
liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet
lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar
sampai menyentuh celah di pangkal pahaku.
Memekku digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang
nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. “Hmmhhh…enak, om.” jeritku.
jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang memekku yang sudah berlendir
dan mengocoknya. Aku tambah menjerit-jerit. “om…hhh…masukkin kont0l om
aja, Inez udah nggak tahan..hhhh…hhh…”
Dia segera memposisikan diatasku yang sudah telentang mengangkang.
Kontolnya ditancapkan ke memekku, aku melenguh keenakan, “om kontolnya
nikmat banget deh”. Kontolnya didorongnya lagi sampai mentok.
“om..oohhh..nikmatnya” jeritku. Kontolnya dikocok keluar masuk memekku.
aku mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirku tak henti-henti menyuarakan
kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya dia ngecret. Ugh,
rasanya enak bener…pejunya berhamburan keluar, bermuncratan dan
menembak-nembak didalam memekku. Aku sendiri sudah beberapa kali nyampe
sampe memekku mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memekku
membanjir…meleber di paha, betis dan pantatku. Aku menggeletak
lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan.
Dalam nada tersengal-sengal aku minta lagi, “Inez masih kepengen lagi…”.
aku juga bingung, dah lemes gini kok masi pengen ngerasain memekku
dikocok ma pisang tanduknya yang nikmat banget. dia merebahkan badannya
di sampingku. Dia kembali menciumku. Aku ladenin ciumannya. Dia menindih
badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling
menjilat. Aku menggumam gumam kenikmatan, sambil berciuman dia
menggoyang-goyang pinggulnya sampai kontolnya yang telah ngaceng lagi
terasa kena di memekku. Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke
kuping leher bahu, ketiak, terus ke
toketku. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang imut. Dia menjilat
pentilku dengan rakus sampai Aku ngerasa geli. Pentil sebelah kanan
digigitnya dengan lembut, lidah nya menggelitik pentilku di sela-sela
gigi depannya, sementara toket sebelah kiriku di remas-remas. Tubuhku
menggelinjang karena geli dan nikmat. Setelah beberapa saat di
permainkan, toketku terasa mengeras dan pentilnya tegak. Lendir memekku
mengalir dan terasa basah di perutku.
“om, gantian Inez yang ngemut kont0l om ya”, kataku sambil
menelentangkan badannya diranjang. Aku mulai beraksi. Kupegang kontolnya
dengan kelima jariku. Kukocok-kocok batangnya perlahan. Dia menggumam
pelan, “Enak Nez, terus..” Lidahku mulai merambat ke kepala kontolnya,
kujilati cairan yang mulai muncul di lubang kencingnya. Lalu lidahku
menggeser ke batangnya, menjelajahi tiap jenjang kontolnya. Tangan
kiriku mengelu-mengelus biji pelernya. “Nez…” gumamnya pelan. “enak
banget, geli-geli nikmat”. Aku hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek
kayak gitu. Terus aku membuka mulutku dan menjejalkan kontolnya masuk ke
dalam mulutku. Kontolnya kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut
kukocok kontolnya turun naik turun naik …uuuuggggghhhh…sedap
.enak…mmmmhhhh…”, erangnya. Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan
69. aku di atasnya dan menyorongkan pantatku ke mukanya. Dia nggak
nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati memekku yang berlendir dan
merekah merah itu. bibirnya menyedot lubang memekku, menghisap
lendirnya. lidahnya dimasukin ke dalam lubang memekku, menjilati
dinding-dinding basah, sementara jari nya mempermainkan itilku. Aku
mengerang-ngerang dengan kontolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan.
Lendir dari memekku membajir membasahi mukanya.
Aku melepaskan kontolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari
belakang. Waktu kontolnya masuk, aku hanya merintih pelan. Kontolnya
dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang-ngejang
menahan nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang itilku. Kocokan
kontol di memekku dan kilikan jarinya di itilku membuat aku mengerang
dan menjerit-jerit kenikmatan. Sudah dua kali memekku berkontraksi
karena aku nyampe, tapi dia terus mengocok kontolnya keluar masuk sampai
aku lemes. Cairan memekku membecek, meleleh turun ke paha. Setelah aku
nyampe yang ke empat kali di ronde ke dua itu, dia akhirnya ngecret
lagi. “om, nikmat banget pagi ini, lebih nikmat dari semalem, inez sampe
berkali2 nyampe baru om ngecret”, lenguhku lemes. “Kapan kita berbagi
kenikmatan lagi Nez”,
tanyanya. “kapan aja bole kok om". Dia mencabut kontolnya dari memekku
dan memesan agar makan pagi dikirim ke kamar untuk 2 orang. Aku segera
ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ketika aku sedang membilas
badanku terdengar bel pintu, pasti makan pagi sudah siap. Selesai mandi
aku keluar, makan pagi sudah tersedia di meja, dia sedang menikmati
makan paginya. Segera aku nimbrung. Selesai makan, kita berkemas untuk
cek out dari hotel. dia menciumku lama sekali.
Buat ilustrasi cerita aja
No comments:
Post a Comment