Thursday 7 June 2018

Digilir 2 om

Satu siang, aku iseng aja ke sekolahku untuk liat2 pengumuman, udah masa libur panjang jadi sekolah sepi2 aja. Di halaman sekolah kuliat ada mobil diparkir dan ada 2 om2 yang sedang duduk2 dibawah pohon. Aku iseng aja menghampiri ke 2 om itu terus kusapa, "gi ngapain om, mo daftar sekolah disini ya", guyonku. Salah satu om menjawab, "Maunya si daftar lagi disini, abisnya muridnya cantik dan sexy kaya kamu si". "Masak si sexy, inez kurus gini kok". "O namanya inez toh, kenalin aku Anton dan ini temenku Beni. "Aku mau nyari muruid2 sma sini untuk dijadiin moel majalah remaja". "O gitu ya, inez mau dong diorbitin jadi model". "beneran ni". "bener om". "Kebetulan ni aku mau lbuat photo shot buat calon2 model baru, kamu bisa
ikutan gak. Nti dikasi honor kok, gak gratisan". "Calonnya dah banyak ya om, gede gak honornya om". "Biasanya photo shot gak banyak2, satu2 dilakuinnya. Bisa gak kamu ikut, lagi liburan skolah kan. (dia menyebutkan satu angka sebagai honornya)". "wah gede juga honornya, inez ikut deh om". "Ya dah, kita makan dulu deh trus ikut ke hotel tempat aku nginep ya". Wah kok dihotel, jangan2 mo mesum ni om2, tapi siapa takut kan. Aku suka liat 2 om itu, ganteng2 banget si. Lagian honornya menggiurkan juga buat pelajar kaya aku. Abis makan, om Beni pamit untuk ngurus kerjaannya dulu.

Sesampainya di hotel, om Anton ngajak aku ke kamar, aku disuru pose dengan pakean yang kukenakan sekarang. Om Beni kemana gak tau deh aku. "Wah kamu pinter pose Nez, dah sering jadi model toh", kata om Anton setelah menjepretku berkali2 dengan kameranya. "Baru kali ini kok om". Aku pose ya diruangan hotel aja, di jendela, duduk di credenza, dan baring di ranjang juga. "Kamu cantik Nez, cbisa jadi model ternama ni. Kalo pose pake bikini mau gak Nez". "inez gak punya bikininya om". "Gak masalah, aku ada beberapa model bikini, pilih aja yang cocok buat kamu". Dia mengeluarkan tas plastik dari koper yang ada di kamar itu, yang isinya beberapa model bikini, kayanya sengaja dipilih ukuran abg2 kaya aku gini, yang kurus
langsing. "Yang ini ya om", kataku nunjukin bikini yang kupilih, sexy banget modelnya. "Ya dah kamu pake aja di kamar mandi terus kita bikin photo shot bikini". aku melepaskan semua yang nempel dibadan dan make bikini itu.

Om Anton melotot melihat aku muncul dengan bikiniku yang minim dan seksi itu. Modelnya ditaliin semuanya, branya diiket keblakang di leher dan punggung dan cdnya diiket dikiri kanan pinggangku. "Wah sexy banget Nez". "Ah om muji melulu ni". "Tapi suka kan dipuji". Ya abg kaya aku mana si yang seneng dipuji lelaki ganteng kaya om Anton. Dia mulai photo shotnya, kembali aku pose di jendela, duduk di keredensa dan ranjang, ya tempatnya cuma ada itu lah kalo dikamar hotel. Di ranjang si om mulai nyuru aku pose2 yang erotis, baring dengan ngangkang, telungkup di ranjang, duduk dengan mangku bantal gede
cuma toketku yang imut dibuat kaya ngintip dari balik bantal, macem2 lah posenya. Ku liat ada yang menggembung disealngkangan om Anton, wah dia dah ngaceng tu kayanya. Masa bodo lah, dia tadi dah transfer kok honornya ke tabungan ku lewat atm, dan aku cek sudah masuk di tabunganku. . "Om jadi gerah ya liat inez pake bikini", kataku mancing. "iya ni Nez, bisanya kamu cantik dan sexy si". "muji mulu ni".

Selesai photo shot aku duduk disebelahnya diranjang, masi pake bikini. Dia ngasi liat hasilnya sambil nanya pendapatku yang mana menurut aku yang bagus, yang ku bilang kurang bagus langsung dia delete. Foto2 bikini aku, gak ada yang diapus kerna dia seneng ma semua pose aku. "Nez, jadi gerah ni liat foto2 bikini kamu". "Kalo gerah mandi aja dulu om". Dia segera meninggalkan aku masuk kamar mandi. Selesai mandi dia cuma nutupi bagian bawah badannya dengan anduk mandi yang besar, kaya pake sarung gitu. Aku masi liat lagi hasil photo shot barusan. Dia duduk diseblahku lagi, "kamu mau gak aku pijitin”, tanyanya. Akupun gak jawab cuma mengubah dudukku menjadi membelakanginya. Dia mulai memijit pelan keningku dari belakang. Tak terasa dari kening turun ke kuduk. Aku hanya terpejam saja menikmati pijitannya, turun lagi ke pundak. “Enak om”, kataku. “Om merangkap juga jadi tukang pijit ya”, godaku.

Dia diam saja, tapi pelan2 tangannya menyentuh2 toketku. Jarinyanya mulai menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut. Aku terdiam, napasku mulai memburu terengah. Jarinya diselipkan ke braku dan mengkilik2 pentilnya. Pentilku langsung mengeras, “Oooom”, lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia mulai menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar.

Kemudian dia minta aku berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Aku tak menunggu lama, dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulumnya, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kontolnya. Kuusap2, terasa sekali kontolnya sudah ngaceng berat, keras sekali. Kusingkapkan anduk yang disarungkan di pinggangnya. Dia berdiri sehingga anduknya mengurai lepas dari badannya. celana panjangnya meluncur ke lantai. Kontolnya yang besar panjang itu nongol dah ngaceng dengan kerasnya. "Om, gede amat si, inez baru skali ini ngeliat kont0l segede gini, diapain tu om sampe bisa segede gini". Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kontolnya. “Om gak muat di genggeman inez ni, gede banget deh, mana keras banget lagi”, kataku sambil jongkok didepannya. Kuciumi kontolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Nez, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangnya. “aaaduuuuuhh…. Nes….. enak banget emutanmu”. Kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulutku, kukulum dan kuisep2. Cuma muat kepalanya aja saking gedenya. Kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kepala kontolnya di
mulutku.

Akhirnya dia gak tahan lagi. Aku dibaringkannya diranjang. Sambil terus meremas2 toketku tangan satunya nyelip ke balik cd bikiniku. Otomatis pahaku mengangkang, sehingga dia dengan mudah mempermainkan jembutku yang gak banyak itu. "Bodi kamu abg banget deh Nez, suka banget aku liatnya". “om, geli”, erangku. “geli apa nikmat Nez”, tanyanya. “Dua2nya om, Inez dientot dong om, udah kepengin banget nih”, kataku to the point. "Ya Nez, aku juga dah napsu banget ma kamu. Dah sering dientot om2 ya Nez". "Gak kok om cuma ma cowok inez aja". "gede gak kontolnya". "Gak da papanya dibanding kont0l om". "Wah memek kamu pasti sempit banget dong ya". "Gak tau deh muat gak kont0l om di memek inez". Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. Tali pengikat braku ditariknya sehingga toketku menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikiniku ditariknya dengan mulutnya sehingga lepaslah semua penutup tubuhku yang minim. “Nez kamu napsuin banget deh”, katanya.

DIa langsung saja menindihku. Kontolnya diarahkan ke belahan memekku yang sudah basah dan sedikit terbuka, digesek2kannya kepalanya di itil dan sekitar lubang memekku. "Aaaah om, geli banget, masukin aja om, tapi pelan2 ya". lalu dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai menerobos masuk memekku. "Aaaaah....", Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. "Sakit ya Nez, ni dah pelan2 kok", katanya sambil menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga kepala kontolnya masuk memekku makin dalam dan bless…… kontolnya sudah masuk setengahnya kedalam memekku. “Aah, kont0l om nikmat banget deh, sesek rasanya di memek inez”, erangku sambil mencengkeram punggungnya. Kedua kakiku
kulingkarkan di pinggangnya sehingga kontol besarnya langsung ambles semuanya di memekku. “om, ssh, enak om, terusin”, erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan kontolnya di memekku. Aku mengejang2kan memekku meremes2 kontolnya yang sedang keluar masuk itu. “Nez, nikmat banget memek kamu, dah sempit banget trus kedutannya berasa banget deh”, erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2 bibirku dilumatnya, aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya
kontolnya di memekku.

Setiap kali dia menancapkan kontolnya dalam2 aku melenguh keenakan. Terasa banget kontolnya menyesaki seluruh memekku sampe kedalem. Penuh banget rasanya memekku keisi kont0l jumbonya. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kontolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memekku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian aku memeluk punggungnya makin keras “Om, Inez mau nyampe om”. “Kita bareng ya Nez”, katanya sambil mempercepat enjotannya. “om, gak tahan lagi om, Inez nyampe om,aakh”, jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali kelingkarkan di pinggangnya sehingga kontolnya nancep dalam sekali di memekku. Memekku otomatis mengejang2 ketika aku nyampe sehingga bendungan pejunya bobol juga. “Akh Nez, aku ngecret Nez, akh”, dia mengerang sambil mengecretkan penjunya beberapa kali di memekku. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kontolnya masih tetep nancep di memekku. aku menikmati enaknya nyampe.

Setelah gak ngos2an, dia mencabut kontolnya dari memekku. Kontolnya berlumuran lendir memekku dan pejunya sendiri. Dia berbaring disebelahku. “nez, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot”, katanya sambil mengelus2 pipiku. Nyaman rasanya diperlakukan romantis gitu. Dia mengecup bibirku pelan sambil mengelu2 toketku yang imut, pentilnnya dipilin2 dengan jempol dan telunjuknya, sesekali dia mengleus2 perutku dan masukin jarinya ke lubang puserku sehingga aku geliat2 kegelian, dia menelusuri memekku juga dari bawah keatas sehingga aku ngangkangin pahaku lagi, itilnya juga digesek2nya lembut.

“Mandi yuk” ajaknya. Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Aku duduk dipangkuannya dan tangannya mengusap2 pahaku. “Kamu cantik sekali, Nez”, rayunya. Tangannya pidah ke bukit memekku mempermainkan jembutku yang alus tipis. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. “geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera tangannya meremes2 toketku.”toket kamu imut deh Nez, aku paling seneng ma toket abg imut kaya gini, lebi menggairahkan katimbang yang gede". “masa si om". “ya Nez, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2 toketku. DIa kemudian mencium bibirku.

Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan. Sepertinya si om dah napsu lagi ma aku, kuliat pisang tanduknya dah mengejang dengan kerasnya. "Om kuat amat si, baru ja ngecret dah ngaceng lagi kaya gini kerasnya". "Abisnya kamu napsuin banget si Nez"

Di kamar, dia langsung berbaring diranjang. Kontolnya yang belum aku apa2in sudah ngaceng berat. Aku menjatuhkan dirinya dipelukan dadanya yang bidang. Segera dia mengecup bibirku, beralih ke leherku dan kemudian turun ke toketku. Toketku diremes2nya, aku terengah, napsuku berkobar lagi. pentilku diemutnya. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengilik2 itilku. “aakh om, pinter banget ngerangsang Inez”, erangku. Aku mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di itilku makin terasa. Kilikan di itilku membuat aku makin liar. Tanganku mencari kontolnya, kuremes dan kepalanya yang nongol kukocok2.Aku bangkit dari pelukannya. Kontolnya yang sudah tegak dengan kerasnya kuraih, aku jilati. Pertama cuma kepalanya aku
masukkan ke mulutku dan kuemut2. Dia meraih pantatku dan menarik aku menelungkup diatasnya. Posisi 69 gitu deh. Dia mulai menjilati memekku, aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir memekku. Dengan kedua tangannya, dia membuka memekku pelan2, terasa lidahnya menjulur menjilati bagian dalam bibir memekku. Aku melepaskan emutanku di kontolnya dan mengerang hebat, “om aakh”. Pantatku menggelinjang sehingga mulutnya melekat erat di memekku. “Terus om aakh”, erangku lagi, kemudian terasa itilku yang menjadi sasaran berikutnya, aku makin mngerang keenakan. Memekku makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya aku udah napsu banget. Cukup lama dia mengemut itilku dan akhirnya
“om, Inez nyampe om, aakh”, erangku. “om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat om”. Aku memutar badanku kesamping dan berbaring disebelahnya. Dia bangun dan mencium bibirku. Dia mengambil soft drink dan diberikannya kepadaku. Aku minum sedikit untuk meredakan napasku yang ngos ngosan.

Kemudian aku dinaikinya, ditancapkannya kontolnya kememekku dan didorongnya masuk pelan2, “om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh”, erangku merasakan nikmatnya kontolnya nancep lagi di memekku. Dia mengenjotkan keluar masuk, ketika kontolnya sudah nancep kira2 separonya, dia menggentakkan pantatnya kebawah sehingga langsung aja kontolnya ambles semuanya di memekku. “om, aakh”, erangku penuh nikmat. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirku sampe akhirnya, “om, Inez nyampe om, ooh”, aku mengejang2 saking nikmatnya. Memekku otomatis ikut mengejang2. Dia meringis2 keenakan karena kontolnya diremes2 memekku dengan keras, tapi dia
masih perkasa.

Kemudian dia mencabut kontolnya dan minta aku nungging. Dia menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilati dan mengusapi pantatku. Mulutnya terus merambat ke selangkanganku. Aku mendesis merasakan sensasi waktu lidahnya menyapu naik dari memekku ke arah pantatku. Kedua jarinya membuka bibir memekku dan dia menjulurkan lidahnya menjilati bagian dalem memekku. Aku makin mendesah gak karuan, tubuhku menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, dia dengan cepat mengganti lidahnya dengan kontolnya. Aku menahan napas sambil menggigit bibir ketika kontol besarnya kembali nancep di memekku. “om”, erangku ketika akhirnya kontolnya ambles semuanya di memekku. Dia mulai
mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Aku kembali mendesah2 saking enaknya. Toketku diremes2nya dari belakang, tapi enjotan kontolnya jalan terus.

Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di sofa dan aku duduk dipangkuannya membelakanginya.Kontolnya sudah nancep semuanya lagi di memekku. Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya, lalu menolehkan kepalaku sehingga dia langsung melumat bibirku. Aku semakin cepat menaik turunkan badanku sambil terus ciuman dengan liar. Tangannya gak bosen2nya ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu diplintir2nya. Gerakanku main liar saja, aku makin tak terkendali menggerakkan badanku, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga kontolnya nancep dalem banget. “om, Inez dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangku. Tau aku udah mau nyampe, dia mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga kontolnya yang masih perkasa lepas dari memekku. “Kok brenti om”, tanyaku protes.

Aku ditelentangkan lagi diranjang, aku dinaikinya dan kembali ditancepkannya kontolnya kedalam memekku. Dengan sekali enjot, kontolnya sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat. Memekku mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolnya, tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar mengenjotkan kontolnya, dan “om, Inez nyampe om, akh”, jeritku. Diapun merasakan remesan memekku karena nyampe. enjotannya makin cepat saja sehingga akhirnya, “Nez…” dia berteriak menyebut namaku dan terasa pejunya ngecret dengan derasnya di memekku. “om, nikmat deh". "Iya aku juga". HPnya bergetar, kuliat dia membbaca sesuatu di hpnya kemudian mengetik sesuatu juga. "Dari Beni, aku dah minta dia beliin makan malem buat kamu, cape dan laper lagi ya Nez bis kerja keras". "Iya om si napsu banget ma inez". "Siapa yang gak napsu ma abg cantik dan sexy kaya kamu Nez, beni juga minta jatah ngicipin memek kamu tu, Bole kan". Aku diem aja, kebayang digilir om beni, padahal aku dah lemes kaya gini, digocek ma om Anton sampe nyampe beberapa kali.

Ada ketukan di pintu kamar, om anton segera memakai cd dan clana panjangnya terus membuka pintu. Om Beni masuk membawa makanan yang dibeli buat aku. Aku masi terkapar telanjang bulet di ranjang yang dah kusut sepreinya. "Wah sexy banget kamu Nez", kata om Beni. "Sayang, ganti om Beni ya, nti kukontak kamu lagi deh buat follow up photo shotnya dan berbagi kenikmatan lagi", om anton mengecup bibirku pelan, dia dah mengenakan bajunya dan pergi meninggalkan aku berdua ma om beni. "Ni makan dulu Nez, dah laper kan, aku mo mandi dulu". Dari jendela kuliat di luar dah gelap, aku sampe gak perhatiin waktu saking nikmatnya dientot om Anton. Gak tau deh ma om Beni sama nikmatnya ato enggak. Ku segera melahap makanan yang dibelikan om beni. "Abisin aja semuanya Nez, tu buat kamu kok, aku dah makan", kedengeran om Beni teriak dari kamar mandi ditengah guyuran shower. Pintu kamar mandinya memang gak ditutup. Gak lama semua yang dibeliin om beni habis kulahap, maklum laper banget sesudah digarap om anton tadi. energi dari makan siang kayana dah abis disedot buat ngeladenin napsunya om Anton.

Om Beni keluar dari kamar mandi bersarungan anduk juga. Tubuhnya tegap dengan dada bidang dan perut six packnya, ganteng banget deh. Kuliat ada yang menonjol dibalik anduknya, kayanya dah ngaceng juga dia. "Inez mo mandi dulu ya om, gerah nih", Kataku smabil masuk kamar mandi dan membersihkan badan
dibawah shower air anget, seger rasanya abis kringeten terus diguyur air anget gitu, palagi showernya bisa disetel supaya airnya nyembur2 kaya memijat gitu. Kukenakan di punggungku, nyaman banget rasanya kaya dipijet pake semprotan air. memekku yang belepotan pejunya om anton juga kubersihkan dengan sabun biar wangi. Sehabis mandi kuselimutkan anduk besar satu lagi ke badanku/

Di kamar, dia berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. “Nez, aku napsu sekali liat badan kamu”, katanya terus terang. Langsung kulirik daerah kontolnya, kelihatannya sudah ngaceng karena kelihatan nonjol dibalik anduk yang disarungkan ke badannya. Dia mengelus2 punggungku yang masi tertutup anduk, terus tangannya pindah mengelus pahaku, merayap makin keatas sehingga menggosok memekku. Aku mengangkangkan pahaku sehingga jarinya menggosok2 belahan memekku. “Ssh om”, erangku. “Nez, kamu maukan ngentot dengan aku”, tanyanya sambil tersenyum, jarinya terus saja mengelus belahan memekku dari luar. Dia ngambil hpnya terus ngetik sesuatu, dan tak lama sesudahnya hpku getar, ada message dari dia mentransfer sejumlah uang ke tabunganku. "Tu honornya ya Nez". "Tadi om anton dah ngasi om". "Ya gak apa, ni kan dari aku".

Dia mulai menjilati pahaku, jilatannya perlahan menjalar ketengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei
ketika kurasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke bibir memekku. Bukan hanya bibir memekku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang memekku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya napsuku. Sesaat kemudian, dia menarik lepas lilitan andukku. Dia mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut alus. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke toketku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu
meremas toketku dengan gemasnya. “Nez , aku suka ma badan kamu, bener2 abg imut kamu nez", katanya dekat telingaku sehingga deru nafasnya serasa menggelitik. Aku hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Dia makin getol, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus memekku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya. Aku merasakan kontol keras di balik anduk yang digesek-gesek pada pantatku. tangannya terus aja meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilnya. Ketika dia menciumi leherku, terasa olehku nafasnya juga sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada toketku mengencang atau jarinya mengebor memekku lebih dalam. Kecupannya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas. Dia bergerak lebih cepat dan melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi, aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.

Setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas lilitan anduk dipinggangnya. Maka menyembullah kontolnya yang sudah ngaceng dari tadi. Aku melihat takjub pada kontol yang begitu besar dan berurat, gak kalah ma om Anton punya, malah lebi panjang lagi kayanya. Kebayang kaya apa nikmatny kalo kont0l extra besar itu keluar masuk di memekku. Akupun pelan-pelan meraih kontolnya, ya ampun tanganku tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya. “Ayo Nez, emutin kontolku” katanya. Kubimbing kontol dalam genggamanku ke mulutku , uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Terasa asin waktu lidahku menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati
biji pelirnya. “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah” ceracaunya menikmati emutanku, sementara tangannya yang bercokol di toketku sedang asyik memelintir dan memencet pentilku. Tangan kanannya tetap saja mempermainkan memek dan itilku. Aku menggelinjang gak karuan, tapi kontolnya tetap saja aku emut. Aku hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutku penuh dengan kontolnya yang besar.

“Nez, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu”, katanya. Dia menelentangkanku. Dia mengambil posisi ditengah kangkanganku, kontolnya yang besar dan keras diarahkannya ke memekku yang sudah makin basah. Aku menggeliat2 ketika kurasakan ketika kepala kontolnya menggesek2 itilku dan bibir memekku beberapa saat. Aku seperti tersedak ketika ngerasain betapa besarnya kontol yang menerobos masuk memekku pelan2. memekku berkontraksi kemasukan kontol gede itu. “nez, memek kamu peret banget”, katanya sambil terus menekan masuk kontolnya pelan2. “abis kontol om besar sekali. masukin terus om, nikmaat banget deh rasanya”, jawabku sambil terus menggeliat. Setengah kontolnya telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolnya telah ada di dalam memekku. Aku hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena enjotannya makin lancar. Terasa memekku mengencang meremas kontolnya yang nikmat banget itu. Tangannya mulai bergerilya ke arah toketku. ToketKu diremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolnya di memekku. Aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulku mengikuti goyangan pinggulnya. Kontolnya terus saja dikeluar masukkan mengisi seluruh relung memekku. Sambil mengenjotkan kontolnya, dia mengemut pentilku yang keras dengan lembut. Dimainkannya pentil kanan dengan lidahnya, namun seluruh permukaan bibirnya membentuk huruf O dan melekat di toketku. Ini semua membuat aku mendesah lepas, tak tertahan lagi. Dia mulai mempercepat enjotannya. Aku makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak rambutnya, “Aaahhh om, Inez nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutku. Aku udah klimax. Tanganku yang menjambak rambutnya itu pun terkulai lemas di pundaknya.

Dia makin intens mengenjotkan kontolnya. Bibirku yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun dilumatnya, dan aku membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kanannya tetap berada ditoketku, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilku. Terasa memekku mencengkeram kontol gedenya. “Uhhh,” dia mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolnya menghujam keras ke dalam memekku, mengiringi muncratnya pejunya. Tepat saat itu juga aku memeluknya erat sekali, mengejang, dan menjerit, “Aahhh”. Kemudian pelukanku melemas. Aku klimax untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejunya. Setelah dengusan napas mereda, dia mencabut kontolnya dari memekku dan terkapar disebelahku. “om, kontolnya lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget.”, kataku. “memangnya kontol yang biasanya masuk ke memek kamu kecil2 ya Nez”, tanyanya. “Gede2 sih om, tapi gak ada yang segede kont0l om, tapi nikmat banget deh”, jawabku sambil menguap. “Iya Nez, aku sering ngentot dengan abg, tapi dengan kamu yang paling nikmat. memek kamu kenceng sekali njepit kontolku dan kedutannya luar biasa”, katanya memuji. Aku cuma tersenyum. Tak lama kemudian aku terlelap, lemes banget dah digilir ma 2 om gini.

Aku terbangun kerna dia meremas kembali pantatku. Gak tau berapa lama aku terlelap, diluar masi gelap. Kemudian, dia mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan satunya meraih memekku. “Ohh.. om,” rintihku. kurasakan napsuku mulai naik. Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang memekku yang mulai basah. Nafasku juga mulai cepat dan berat. Dia menjilati telingaku ketika tangannya mulai bermain diitilku. Napsuku sudah tak tertahankan lagi. Aku mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Dia terus menekan-nekan itilku dari atas ke bawah. aku meracau tak karuan. “Ahh.. Shh.. om” desahku bernafsu. Jarinya dengan lihai menggosok-gosok dan menekan itilku dengan
berirama. Rasanya bagaikan melayang dan desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak sampai 15 menit kemudian, aku nyampe. “om, nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahku, tanganku meremas tangannya yang sedang bermain di itilku dengan bernafsu. Di luar perkiraanku, dia malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Dia merentangkan kedua pahaku. Kurasakan jilatan lidah di bibir memekku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Jilatan itu menjalar ke itilku, kurasakan gigitan lembut di itilku yang kian merangsang napsu-ku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang memekku yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya tak lama kemudian. memekku mengeluarkan cairan deras bening, aku nyampe untuk kedua kalinya. “om, ooh”, lenguhku.

Dia meremas toketku dengan sangat keras. Aku melenguh sakit, kemudian pentilku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan dicubitnya pelan. Napsuku kembali berkobar, memekku kembali membasah, “om, entotin Inez sekarang, Inez udah napsu banget om”, erangku. kontol besarnya sudah ngaceng berat mengangguk2. Dia menggesekkan kepala kontolnya ke bibir memekku yang sudah basah. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahnya di memekku sebelumnya hingga kutanggapi sensasi luar biasa itu dengan rintihan keras kenikmatan. “Ahh! om.. Ohh.. Entotin Inez” racauku. Dengan perlahan ia memasukkan kepala kontol ke dalam memekku, segera dia menyodok-nyodok kontolnya dengan kuat dan keras di
memekku. Rasanya nikmat sekali. Dia mendesah terus-menerus memuji kerapatan dan betapa enaknya memekku. Kontolnya yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam memekku hingga membuatku nyampe lagi. “om, Inez nyampe om, aakh nikmatnya”, erangku.

Kemudian dia membalikkan badanku yang telah lemas dan menusukkan kontolnya ke dalam memekku dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena terasa lebih menggosok dinding memekku yang masih sensitif. “Oh Inez.. Memekmu bagaikan sorga, Mau deh aku ngentotin kamu tiap hari Ahh..” Akhirnya setelah menggenjotku selama setengah jam, dia ngecret didalam memekku. Pejunya terasa dengan kuat menyemprot dinding memekku. Dia menjerit-jerit nikmat dan badannya mengejang-ngejang. Tangannya dengan kuat meremas toketku dan menarik-narik pentilku.

Setelah reda, dia berbaring di sebelahku dan menjilati pentilku. Pentilku disedot-sedot dan digerogotinya dengan gemas. Tampaknya dia ingin membuatku nyampe lagi. tangannya kembali menjelajahi memekku, namun kali ini jarinya masuk ke dalam memekku. Dia menekan-nekan dinding memekku. Ketika sampai pada suatu titik, badanku mengejang nikmat dan dia tampaknya senang sekali hingga jarinya kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. Wow! Rasanya ajaib sekali! nikmatnya tak tertahankan. Ternyata itulah G-Spot. Aku tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badanku mengejang dan memekku kembali berlendir. Pinter banget dia merangsang aku dan membuat aku nyampe, baik pake kontolnya maupun pake jarinya. Segera akupun kembali tertidur kelelahan.

Ketika kau terbangun hari udah siang, dia masih saja mendengkur disampingku. Aku bangun ke kekamar mandi untuk kencing, cuci muka dan sikat gigi. Ketika kembali ke ranjang dia masih saja mendengkur. Aku ngintip dibalik korden kamar, matahari udah tinggi juga. Aku melihat jam tanganku, udah jam 8 lewat. Korden kusibakkan, dia terbangun karena silau, matanya dipicingkan untuk mengurangi silaunya sinar yang masuk kamar. kulihat kontolnya sudah tegak seperti tiang bendera. dia ke kamar mandi, terdengar kloset berbunyi, rupanya dia kencing. gak lama lagi terdengar dia menyikat gigi.

ketika dia kembali ke kamar, aku udah berbaring di ranjang lagi menantikan serangan pagi. aku melihat kontol besarnya masih aja ngaceng dengan kerasnya walaupun dia udah kencing. Dia duduk disampingku dan mencium bibirku. “Pagi sayang, kita main lagi yo”, ajaknya. Kembali dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahaku.
Memekku digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. “Hmmhhh…enak, om.” jeritku. jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang memekku yang sudah berlendir dan mengocoknya. Aku tambah menjerit-jerit. “om…hhh…masukkin kont0l om aja, Inez udah nggak tahan..hhhh…hhh…”

Dia segera memposisikan diatasku yang sudah telentang mengangkang. Kontolnya ditancapkan ke memekku, aku melenguh keenakan, “om kontolnya nikmat banget deh”. Kontolnya didorongnya lagi sampai mentok. “om..oohhh..nikmatnya” jeritku. Kontolnya dikocok keluar masuk memekku. aku mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirku tak henti-henti menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya dia ngecret. Ugh, rasanya enak bener…pejunya berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memekku. Aku sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memekku mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memekku membanjir…meleber di paha, betis dan pantatku. Aku menggeletak
lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan.

Dalam nada tersengal-sengal aku minta lagi, “Inez masih kepengen lagi…”. aku juga bingung, dah lemes gini kok masi pengen ngerasain memekku dikocok ma pisang tanduknya yang nikmat banget. dia merebahkan badannya di sampingku. Dia kembali menciumku. Aku ladenin ciumannya. Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling menjilat. Aku menggumam gumam kenikmatan, sambil berciuman dia menggoyang-goyang pinggulnya sampai kontolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena di memekku. Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher bahu, ketiak, terus ke
toketku. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang imut. Dia menjilat pentilku dengan rakus sampai Aku ngerasa geli. Pentil sebelah kanan digigitnya dengan lembut, lidah nya menggelitik pentilku di sela-sela gigi depannya, sementara toket sebelah kiriku di remas-remas. Tubuhku menggelinjang karena geli dan nikmat. Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa mengeras dan pentilnya tegak. Lendir memekku mengalir dan terasa basah di perutku.

“om, gantian Inez yang ngemut kont0l om ya”, kataku sambil menelentangkan badannya diranjang. Aku mulai beraksi. Kupegang kontolnya dengan kelima jariku. Kukocok-kocok batangnya perlahan. Dia menggumam pelan, “Enak Nez, terus..” Lidahku mulai merambat ke kepala kontolnya, kujilati cairan yang mulai muncul di lubang kencingnya. Lalu lidahku menggeser ke batangnya, menjelajahi tiap jenjang kontolnya. Tangan kiriku mengelu-mengelus biji pelernya. “Nez…” gumamnya pelan. “enak banget, geli-geli nikmat”. Aku hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek kayak gitu. Terus aku membuka mulutku dan menjejalkan kontolnya masuk ke dalam mulutku. Kontolnya kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok kontolnya turun naik turun naik …uuuuggggghhhh…sedap .enak…mmmmhhhh…”, erangnya. Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. aku di atasnya dan menyorongkan pantatku ke mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati memekku yang berlendir dan merekah merah itu. bibirnya menyedot lubang memekku, menghisap lendirnya. lidahnya dimasukin ke dalam lubang memekku, menjilati dinding-dinding basah, sementara jari nya mempermainkan itilku. Aku mengerang-ngerang dengan kontolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan. Lendir dari memekku membajir membasahi mukanya.

Aku melepaskan kontolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari belakang. Waktu kontolnya masuk, aku hanya merintih pelan. Kontolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang-ngejang menahan nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang itilku. Kocokan kontol di memekku dan kilikan jarinya di itilku membuat aku mengerang dan menjerit-jerit kenikmatan. Sudah dua kali memekku berkontraksi karena aku nyampe, tapi dia terus mengocok kontolnya keluar masuk sampai aku lemes. Cairan memekku membecek, meleleh turun ke paha. Setelah aku nyampe yang ke empat kali di ronde ke dua itu, dia akhirnya ngecret lagi. “om, nikmat banget pagi ini, lebih nikmat dari semalem, inez sampe berkali2 nyampe baru om ngecret”, lenguhku lemes. “Kapan kita berbagi kenikmatan lagi Nez”,
tanyanya. “kapan aja bole kok om". Dia mencabut kontolnya dari memekku dan memesan agar makan pagi dikirim ke kamar untuk 2 orang. Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ketika aku sedang membilas badanku terdengar bel pintu, pasti makan pagi sudah siap. Selesai mandi aku keluar, makan pagi sudah tersedia di meja, dia sedang menikmati makan paginya. Segera aku nimbrung. Selesai makan, kita berkemas untuk cek out dari hotel. dia menciumku lama sekali.
Buat ilustrasi cerita aja

[​IMG] [​IMG] [​IMG]
[​IMG] [​IMG] [​IMG]
[​IMG] [​IMG] [​IMG]

No comments:

Post a Comment