Aku tugas ke kota amoy untuk ngurusin kerjaanku, aku ngebut ngerjain
kerjaan sampe ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku bisa
santai disana, kebetulan hari ini malming, jadi pas bener. kerjaan
selesai, malming pula. Malem itu di lingkungan komplex perusahaan ada
hajatan, daripada bengong di hotel aku kesana aja, siapa tau dapet
kenalan amoy cantik kan. setting ruangannya adalah dengan meja bundar
dan beberapa kursi mengelilinginya. Karena kenal dengan panitia hajatan,
.aku dikasi meja yang dekat dengan panggung sehingga bisa menikmati
hiburan yang sedang berlangsung. Maklum deh, namanya juga kota amoy,
yang lagi dangdutan juga amoy. Anaknya manis juga, masi sekolah si
kliatannya. Dia pake tanktop ketat yang membungkus toketnya yang
kliatannya sedang mekar, gak besar sih. Tanktopnya sepinggang, karena
dia pake jins hipster yang juga ketat, pastinya ketika meliuk2kan
bodinya perutnya yang putih mulus itu tersingkap menunjukkan pusernya.
Merangsang juga si ngeliatnya. Apalagi dia pinter banget ngegoyang
pinggulnya mengiringi irama dangdut yg sedang dinyanyikannya. "Pak,
minat ni kliatannya ma yang nyanyi", kata panitia hajatan melihat aku
menatap tanpa kedip ke abege yang sedang goyang dipentas. "Ah, bapak tau
aja". "Ya tau lah pak, nayapnya aja tanpa kedip. Ntar kalo dia dah
slesai nyanyi saya suru nemenin bapak ya. Tanya aja ma anakbnya, kalo
dia mau ya bawa aja pak". "Hebat banget ni servis panitia ke aku,
padahal aku cuma tamu biasa, mungkin karena dateng dari head office jadi
dapet fasilitas. Tu abege nyanyi beberapa lagu, dari dangdut brubah ke
lagi pop terus ke lagu cinta, suaranya mendayu2, goyangannya gak seseru
goyang dangdutnya.
Akhirnya slesai juga dia nyanyi. Dia menghilang ke balik panggung, tapi
tak lama kemudian menghampiri aku diantar si panitia tadi. "Om mo
ditemenin ya". "Iya, kamu dah gak nyanyi lagi?" "Udah selesai nyanyinya
kok om, om siapa?" aku menyebut namaku, "kamu siapa". "Fang-fang om".
"Kamu masi sekolah ya, kelas berapa?" "Kelas 1 om". "Wah muda banget ya,
mangnya seneng nyanyi ya". "Ya seneng nyanyinya ya seneng honornya".
"Mangnya buat apa honornya"> "Ya buat kebutuhan sekolah lah om, masa
minta ama ortu terus". "Wah hebat kamu ya, dah bisa nyari pendapatan
ndiri, gak ngebebanin ortu terus". "Iya dong om, kudu gitu jadi anak".
"Kita keluar yuk, cari tempat santai buat ngobrol". "Bole om". "Gak
buru2 mesti pulang kan?" "Ya enggak lah om, kan malming, lagian tadi
pamitnya nyanyi dan biasanya nyanyi kan ampe malem banget". Mangnya om
mo bawa Fang-fang kemana si". "Jalan aja yuk".
Aku ngajak Fang-fang keluar, cari taksi, menuju ke pub deket hotelku.
Disana kita ngobrol aja sembari dengerin live music yang diabawakan oleh
band setempat. aku pesen minuman beralkohol, "kamu gak apa kan kalo
minumannya ada alkoholnya dikit". "Gak apa om, tapi jangan banyak2, ntar
Fang-fang mabuk lagi" Aku seneng melihat wajah cantiknya yang masi
tampak abege banget, matanya yang sipit, fidungnya mancung dan bibirnya
yang imut merah merekah. Rambutnya yang tergerai sampe ke bahu diwarnai
kepirangan, yang ngetrend dikalangan para amoy. "Fang, kamu cantik deh".
"Om mulai deh gombalnya". "beneran, cantik, masi abege banget lagi".
"Om suka kan ma abege kaya Fang-fang". "Suka banget". "Sering jalan ma
abege ya ditempat om sana". "Suka juga". "Om ngapain kalo ngajak abege?"
"Ya jalan aja, denger musik, minum2". "Cuma itu aja?" "Mangnya kamu mo
diajak kemana, ya udah ayuk deh". Aku mengajaknya meninggalkan pub
menuju ke hotel. Dia diem aja waktu kuajak masuk ke kamarku. "Kamu suka
ya pacaran dikamar". Dia mengangguk,. "Ma sapa?pacar kamu?" Kembali dia
ngangguk. "Sampe maen?" anggukan kembali. "Sering?" ""Tiap malming om".
"Trus ari ini kok enggak?" "Dia lagi ke ibu kota (propinsi)". "Ngapain".
"Ngurus kerjanya". "Pacar kamu dah kerja?" "Iya om". "Beda umurnya jauh
dong". "Iya, makanya dia ngajakin Fang-fang maen". "Kok kamu mau".
"abis dia maksa si". "Trus". "Ya keterusan om, abis enak si". "Trus kok
mau aku ajak ke kamar". "Fang-fang pengen ngerasain maen ma om om, kata
temen Fang-fang nikmatnya beda kalo maen ma om om".
aku memeluknya dan mencium bibirnya. Fang-fang menyambut ciumanku, lidah
kami saling melilit. Sementara berciuman aku mengelus2 punggungnya,
terus sampe kepinggangnya yang terbuka karena tanktopnya pendek dan
jinsnya yype hipster. kuelus2 pinggangnya, aku mencoba memasukkan
tanganku kedalam celana jinsnya, tapi karena ketat susah masuknya. jadi
pantatnya yang mengkel aku remas pelan2 sambil kuteken agar memeknya
bergeser dengan kon tolku yang dah mulai kejang. Fang-fang malah sengaja
menggesek2kan memeknya ke kon tolku. Posturnya tinggi juga, ampir
setinggi aku, makanya dia bisa menggesek2kan memeknya ke kon tolku. "Om,
rasanya ngeganjel de, om punya besar ya". "Liat ja ndiri".
Fang-fang duduk disofa, aku duduk disebelahnya, aku mencium bibirnya
lagi, dia menyambut ciumanku dengan napsu juga, tangannya mulai mengelus
selangkanganku. aku gak mo kalah, toketnya yang baru numbuh pun kuremas
pelan. Dia rupanya dah gak sabaran, "Fang-fang pengen liat kon tol om,
kayanya gede banget deh". "Buka ja". Diapun membuka ban pinggangku,
kemudian kancing celanaku dilepas dan ritsluiting diturunkan. Segera
tangannya merogoh kedalam cdku. "Wuih om gedenya, kirain kon tol cowok
Fang-fang dah gede banget, gak taunya kon tol om lebi gede lagi. Pasti
om kuat ngen totnya ya". "Kok kamu tau si, mangnya perna maen ma om om".
"Kata temen om, dia perna dien tot ma om yang kon tolnya kata dia gede
banget, ampe lemes udahannya, si om gak puas2nya ngen totin temen
Fang-fang tu". kon tolku diremes dan dikocoknya pelan. kon tolku yang
masih ngaceng dengan kerasnya mengangguk2. Dia sepertinya napsu juga
liat kon tolku. "Keras banget om", katanya sambil makin keras meremas
kon tolku dan terus dikocok2.
ngacengnya sudah keras banget. Aku udah gak sabar pengen merasakan kon
tolku keluar masuk no noknya. Aku menyuruhnya melepas celanaku sedang
aku melepas bajuku, sehingga aku dah berbugil ria. Aku memeluknya serta
mencium bibirnya. Diapun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai
meremas2 toketnya yang sudah mulai mengeras dari luar tanktopnya.
Tanganku nyelip kedalam branya dan memlintir pentilnya yang imut, yang
juga sudah mengeras. "Fang sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. no nok
kamu pasti udah basah ya Fang", kataku lagi. "Terus dikocok Fang"
desisku. Aku sekarang berbaring.
kon tolku mulai dijilat, dikocok sambil diremas biji pelernya.
"Fang-fang isep ya kon tol om", katanya sambil menurunkan kepalanya dan
memasukkan kon tolku ke mulutnya. "Ohh sshh, nikmat banget Fang"
erangku. Dia menjilati kepala kon tolku, diisep sambil terus dikocok2.
Sesekali dimasukan sedalam mungkin kedalam mulutnya sambil dikenyot.
"Oohh, enak banget Fang" teriakku keenakan. Dia berhenti menghisap kon
tolku tapi terus dikocok2."Isep lagi Fang, isep lagi, enak banget"
kataku. Kembali kon tolku dikocok sambil dipelintir pelan. "sshh, ohh,
eennaakk bbannggett Fang. enak banget, terus Fang", desisku. Dia terus
melakukan aktivitas tangannya. "Fang isep lagi donngg..jangan pake
tangan aja..ayo donk Fang" pintaku. Dia hanya tersenyum dan mulai
menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang
kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus
mengocok dan memutar batang kon tolku. "Fang aku mau keluarr nih"
kataku. Badanku mulai menegang. Dia terus menghisap kon tolku sambil
terus memutar dan mengocok batang kon tolku yang makin menegang keras.
"Terus Fang, isep terus" jeritku. Dia terus menghisap kon tolku dan
akhirnya "ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..", pejuku muncrat dimulutnya.
kon tolku terus dihisapnya. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. pejuku
diludahkan dan dia membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku
duduk disebelahnya dan mencium pipinya "Makasih ya Fang, enak banget
deh" kataku sambil mencium pipinya lagi. "Mulut atas aja dah segini
enaknya, apalagi yang bawah ya". ". Ya udah om istirahat dulu, Fang-fang
mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?" tanyanya sambil membuka
lemari es. "Apa aja deh, nanti juga aku minum" jawabku.
Dia mengambil aqua botol dari lemari es, dibukanya tutupnya dengan
pembuka botol yang tersedia dan dituangnya ke dua gelas. Aku dan dia
minum segelas langsung tandas. "Cape ya om. Tadi pejunya ngecrotnya
banyak si". "aku kan rutin minum jamu2an pasak bumi Fang, jadi kalo dah
ngaceng susah banget rebahnya. Bawaannya mau tegak terus. Kalo tegak
terus kan kudu dimasukin kan". "Sekarang dah pengen maen ama Fang-fang",
tanyanya menggoda. "Istirahat dulu ya Fang". Aku segera menedu ramuan
jamuku. "Buat persiapan ngerjain Fang-fang ya om". "He eh. kamu dah
pengalaman maen ama cowok kamu ya Fang?". "Iya om, skarang Fang-fang
pengen ngerasain kon tol gede om kluar amsuk memek Fang-fang".
Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya. "Sshh" dia mendesis. Aku
meraba toketnya, kuremasnya pelan. Dia mulai mengerang. Dia
kutelentangkan diranjang, bibirnya kulumat. Dia balas mencium dengan
penuh napsu. kon tolku dielus dan dikocok lagi, sampe keras sekali. Aku
terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus
turun mencium belahan dadanya. "teruuss, buka tanktopku om, bbuukkaa!"
katanya setengah berteriak. Aku terus turun menciumi belahan dadanya
sambil gosok2 selangkangannya. "aayyoo om buka!" teriaknya. Kembali aku
mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku
menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus
menggosok selangkangannya. "Buka donk, sshh, Fang-fang udah ngga tahan
nih" desahnya. Aku terus saja melakukan aktivitasku. "Om jahil ya"
katanya sambil mencium bibirku dengan hot. kon tolku mulai diremas dan
dikocok. "Isep Fang. aku pengen diisep lagi", kataku sambil sedikit
menarik kepalanya mendekati kon tolku. Dia terus mengocok sementara
mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kon tolku. Aku tidak
tahan lagi, segera dia kutelentangkan, sambil mencium lehernya. toketnya
kuremasa dan tangan satunya meraba selangkangannya. "Masukin om.
Fang-fang udah ngga tahan lagi" desisnya.
Aku melepaskan tanktopnya. Dia mengangkat tangannya keatas supaya aku
mudah melepaskannya. Kemudian kancing celananya kubuka dan kutarik
celananya kebawah. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah lepasnya
celananya. "Wah kamu merangsang sekali Fang", kataku sambil menciumi
belahan toketnya. CDnya sudah basah karena lendir yang keluar dari no
noknya sejak dia ngemut kon tolku. Tanganku menjalar kebelakang
punggungnya dan melepas kaitan branya, gak lama kemudian CDnya menyusul.
Dia juga dah telanjang bulat seperti aku. Aku memandangi tubuh
telanjangnya yang masi abege banget, Toketnya baru menyembul dihiasi
dengan sepasang pentil imut yang berwarna pink. Jembutnya yang halus,
lumayan lebat mengitari memeknya yang juga erwarna pink, tembem, siap
menjepit koktolku kalo aku mencoblosnya. toketnya langsung kuisep,
"iisseepp pentilnya, om" desahnya. Kemudian dia mendorong kepalaku
kebawah,"Jilat no nok Fang-fang om", desahnya keenakkan karena aku sudah
menjilati it ilku dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku. Aku terus
menjilati no noknya dan memasukan lidahku dalam-dalam. "tteerruuss om,
yang dalem. Oohh Fang-fang uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritnya
sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati no
noknya. "Fang-fang nyampe om, isep tteerruuss no nok Fang-fang" , dia
bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di no
noknya.
dia yang sedang telentang langsung kunaiki. Aku mengesek-gesekan kon
tolku di no noknya, langsung saja napsuku bangkit lagi "masukin om,
mmaasuukiin dong" desahnya berulang kali. Aku membalikkan tubuhnya dan
sehingga dia tengkurap. Perut bawahnya kuganjang bantal yang ada di
dipan, kakinya kurenggangkan dan aku langsung menusukkan kon tolku ke no
noknya. Terasa sekali memeknya ketat sekali menjepit kepala kon tolku,
maklum aja kata dia baru sekali ini no noknya kemasukan kon tol segede
kon tolku. "aahh om, eennaakk baannggeett" desahnya, "no nok Fang-fang
kudu nganga lebar banget mo nelen kon tol om, gede banget sih". Aku
menggenjotnya semakin cepat. Karena napsunya yang sudah bangkit lagi,
dia merasakan sudah akan nyampe.
Aku terus memompa kon tolku keluar masuk no noknya dengan cepat dan
keras. "Terus om, enjot Fang-fang yang keras om, ach" desisnya, "bener
temen Fang-fang, nikmat banget deh dienjot kon tol segede kon tol om".
Akhirnya dia nggak tahan lagi dan "Om, Fang-fang nyampee, aahh",
jeritnya, badannya sampe bergetar saking nikmatnya. Aku masih saja
menggenjot no noknya beberapa lama, kemudian aku mencabut kon tolku,
diakusuruh nungging dan kon tol kembali kusodokkan ke dalam no noknya
dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali
aku mengenjotkan kon tolku dari belakang keluar masuk no noknya dengan
keras. Berulang kali aku mengenjot kon tolku sehingga mentok di no
noknya. "Fang. aku mau ngecret" jeritku. "Bareng ya om, Fang-fang
keluar", dia menjerit panjang sementara aku makin memperkeras enjotanku.
Akhirnya "Fang, aku mau ngecret", jeritku dan pejuku kembali muncrat,
kali ini membanjiri no noknya. Terasa sekali semburan pejuku beberapa
kali dino noknya.
Dia telungkup dan aku menindihnya. Aku kemudian telentang, dia juga.
Liar sekali ya ni abege amoy, baru sekali ini aku ngen totin abege yang
liar kayak gini. Gak apa2 si, yang penting kan nikmat banget. Tak lama
kemudian aku tertidur, diapun tertidur juga.
Ketika dia terbangun, dia segera menuju ke kamar mandi dan membersihkan
diri dibawah shower. Aku mengikutinya dan memeluknya dari belakang.
Dibawah shower kita saling berpelukan, saling menyabuni. toket dan kon
tol menjadi sasaran, mulanya dielus, akhirnya diremes2. kon tolku keras
lagi karena terus saja diremas dan dikocoknya. Aku duduk diatas toilet,
kon tolku sudah tegak mengacung keras. Dia duduk membelakanginya, kaki
dikangkangkan dan mengarahkan kon tolku ke no noknya. Terasa sekali,
perlahan kon tolku mulai lagi menyesaki no noknya. Aku menyodokkan kon
tolku dari bawah keluar masuk no noknya. "Om, enjot yang cepet om",
rintihnya saking nikmatnya. Pinggulnya digoyang dengan liar mengiringi
keluar masuknya kon tolku di no noknya. Aku meremas2 toketnya sambil
menarik tubuhnya kebelakang. Aku mencium bibirnya dan dia membalas
ciumanku. Cukup lama aku menyodok no noknya pada posisi itu sampai
akhirnya dengan sodokan yang lebih cepat dan keras aku ngecret di no
noknya. Diapun nyampe bersamaan dengan muncratnya pejuku. "Sst om"
jeritnya dan aku memeluk dia dengan erat. Hingga beberapa saat aku masih
memeluknya, dia menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut. "Trim's
ya om, om sudah membawa Fang-fang ke surga kenikmatan", katanya. "aku
juga merasa nikmat sekali ngenjot kamu. no nok kamu jauh lebih nikmat
dari no noknya abege laen yang perna aku en totin, mana kedutan nya
kerasa banget lagi", kataku memuji.
Selesai maen dan mandi, aku pesen sarapan dari room service. Aku pesen
nasi goreng buat aku dan dia serta 2 cangkir teh panas manis. Karena
room service melayani pesanan 24 jam, sebentar saja pesananku dah
dianter, maklum masi pagi buta, jadi gak ada tamu laen yang pesen
rupanya. Selesai makan aku duduk di sofa dan mengajaknya duduk
disebelahku. Kemudian kucium bibirnya, dia membalas ciumanku dan
menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku mengemut lidahnya dan aku
sudah mulai meremas2 toket imutnya, pentilnya kuplintir2. Diperlakukan
seperti itu napsunya bangkit kembali. pentilnya kuemut, " Om terruss
emut pentil Fang-fang om. enak". Dia segera menyambar kon tolku,
diremas2, dikocok2 sampai akhirnya menegang lagi. "Om hebat deh, baru
ngecret dino nok Fang-fang, dikocik bentar dah ngaceng lagi, keras
banget lagi, terusin diranjang yuk", katanya sambil bangun. Aku tidak
membawanya ke ranjang tapi menelentangkannya di sofa. "Buat variasi ya
Fang", kataku sambil mulai mengelus it ilnya. Pahanya otomatis
mengangkang dan diletakkan dipundakku ketika it ilnya kukilik2 dengan
jari, no noknya mulai basah lagi. "Om, kalau gini terus Fang-fang
rasanya mau pingsan kenikmatan". Kemudian aku mulai menjilati no noknya.
Aku tau kalo dijilat no noknya pasti napsunya lebih berkobar2 lagi.
"aduhhh Fang-fang nggak kuat, 0m, masukkin om". Dia mengangkat kakinya
dan mengangkang lebar2. Aku segera mengamblaskan kon tolku ke no noknya.
no noknya berkedut2 ketika kemasukan kon tolku yang keras itu. "Enjot
yang keras om", teriaknya lagi. "Fang, no nok kamu kedutannya kenceng
banget, enak banget Fang", kataku sambil memompa kon tolku keluar masuk
no noknya, makin lama makin cepat. Diapun semakin aktif memutar-mutar
pinggulku mengiringi keluar masuknya kon tolku di no noknya, ditekannya
pantatku dengan kakinya yang melingkari pinggangku dengan keras hingga
kon tolku rasanya masuk semakin dalam dino noknya. "Enak om", lenguhnya
lagi. Aku terus mengenjot sambil meremas toketnya, sesekali kuemut
pentilnya. sampai akhirnya "Ooom" jeritnya sambil menjepitkan pahanya
kuat2. kon tol terus kusodokan makin cepat dan akhirnya..Crot..
croot..croot.. Terasa sekali muncratnya pejuku dino noknya. "Nikmat
sekali om".
No comments:
Post a Comment