Thursday 7 June 2018

tiga belas : Part 3

Karena besoknya adalah hari pahlawan kami semua masuk pagi dan upacara di lapangan kecamatan.siangnya kami libur . rencana kami mau bohong sama orang tua kami bahwa kami siangnya pun harus masuk jadi kami tidak bisa langsung pulang.setelah selesai upacara kamipun segera pergi ke gubuk di tepi kuburan.
Kami seperti tidak mau kehilangan waktu kami saling berciuman, tanganku mengelus-elus punggungnya, lalu meremas-remas dadanya. lagi. "Aaahh.. Masss.." dia mendesis. Tanganku mulai turun ke arah bongkahan pantatnya, kuremas-remas. Desahannya semakin keras saja. Tangganya pun mulai memegang sesuatu yang mulai mengeras. "Mass.. Titin mau lagi doonng.." Busyet, ini anak sepertinya maniak banget.

kamipun saling melepaskan baju kami. Bugillah kami berdua. Kukecup lehernya sambil kuremas-remas dadanya. Kupuntir putingnya, dia mendesah. "ah .ah.. ah "
Tangannya tidak tinggal diam. Mulai menggenggam penisku dan mengocok dengan perlahan. "Mass.. kuhisap yaa.." katanya.

Lalu dia berbalik arah. Mulutnya yang mungil mulai menjilati kepala penisku. Seperti ada tegangan tinggi yang mengalir di tubuhku. "Aaahh.. Tiiinn.." desahku perlahan saat dia mulai mengulum kepala penisku. Sementara itu vaginanya ada di depanku. Posisi 69 kata orang. Kucium aromanya. Aaahh segarnya. Mulailah lidahku menjelajah ke lubang yang merah membasah. Kucari kacang kedelenya dengan lidahku. Setiap kujilat kedelenya, hisapan di penisku terhenti. Cairan vaginanya makin lama makin banyak.

Tiba-tiba dia berbalik dan terlentang, sambil menarik penisku ke vaginanya.
"Auwww.. pelan-pelan dong Tiinn.. Sakit khan.." kataku karena penisku ditarik.
"Cepetan doongg.. Masss."

Kemudian kupegang penisku, kuarahkan ke vaginanya, kugesek-gesekkan di pintunya.
"Aaahh.. Masss.. jangan nakal doong.. cepetan.."
Kutekan perlahan-lahan. Masuk kepalanya, masih agak linu rasanya.
"Aahhh.. ssshh.." dia mengerang keenakan.
"Pelan-pelan Mass.."
Kutekan perlahan sekali. Takut dia kesakitan seperti tadi siang. Dia meringis. Kutahan, tarik sedikit, tekan lagi pelan-pelan, tarik lagi sedikit, tekan pelan-pelan. Mili demi mili penisku mulai ditelan oleh vaginanya yang amat sempit.

Setelah semuanya masuk, kudiamkan sebentar sambil menikmati sensasi yang ada. Sekarang seluruh penisku seperti dipijat-pijat.
"Tiinnn.. Mas sayaaang banget sama Titin.." kubisikkan di telinganya.
"Iii..iiyyaaa.. Maaass.. aahhh.. Masss.." katanya sambil mencium bibirku.
Kami lalu berciuman. Saling mengadu lidah.

Lalu kunaik-turunkan pantatku pelahan. Kuresapi setiap garakanku. Tiba-tiba Titin memelukku. Dia berguling sehingga posisinya ada di atasku.
"Maasss.. Titin mau di atas.."
Rupanya dia ingin tahu gimana rasanya di atas. Dia jongkok sambil melihat ke selangkangannya, lalu naik turun pelahan-lahan. Wajahnya merah padam.

Lama-lama dia semakin cepat naik turunnya. Dadanya berguncang-guncang.
"Aaacchh.. ooohh.. Maaass.. Ooohh.."
"Ayooo.. Tiinnn dicepetiinnn.. ayooo.. ssshh.."
Kuremas-remas kedua susunya. Keringatnya sudah di sekujur tubuhnya.

Kira-kira 10 menit kemudian dia menjepitkan kedua pahanya. Tangannya menjambak rambutku. "Maaass.. Tiitiiinn.. piipiiiss.."
Terasa ada cairan hangat menyembur di kepala penisku. Bersamaan dengan itu aku merasa ada yang mau keluar dari penisku. Kubalikkan dia, lalu kugenjot sekuatku.
"Maasss.. udaaahh.. geliii.. aduuhh.."
Aku tidak peduli. Kugenjot terus. Sampai akhirnya, "Tiinnn.. Maasss juugaaa.. pipiisss.."
Dan, "Crooott.. crroottt.." Kusemprotan maniku 3 kali berturut-turut ke vaginanya. "Aaahhh.."

Kucabut penisku dan aku tergolek lemas di sebelahnya. Bukan main, setelah sensasi dahsyat tadi mereda, kucium dia.
"Terima kasiihhh.. yaaa Tiiinn.."
"Aaahhh.. Masss.."
Kami saling berpelukan, sekitar 15 menitan
Kurangkul dia,. Kucium pipinya, matanya, hidungnya. Dia menikmati semua yang kuberikan. "Aaahh.. Maassss.. hmmm.."Kuelus-elus punggungnya, kupegang pantatnya sambil kuremas. Bulat dan keras. Tangannya pun mulai memeluk pinggangku. Kukecup bibirnya. Lidahku dan lidahnya saling membelit. Terasa manis ludahnya. kucium lagi bibirnya, tangan kiriku meremas-remas pantatnya, tangan kananku meremas susunya. Putingnya yang coklat muda tampak menonjol di bukitnya yang putih. Kukecup putingnya, dia menggerinjal. Kucium susu kirinya sambil kuremas susu kanannya. "Aaacchhh.. Masss.. sshhh.. ssshh.. aaduuhhh.." kedua tangannya menjambak rambutku.akupun turun ke bawah lagi
Kubenamkan wajahku di sela-sela pahanya yang membuka. Kujilati seluruh permukaan vaginanya. Kumasukan lidahku mencari kacang kedelenya. Begitu tersentuh. Dia menggelinjang keras."Aduuuhh.. Massss.. aaahh.. ennnaaakkk.. Masss.. terusss.. terruusss.. ooohh..gelliii.. Masss.. oohhh.." Sambil pantatnya goyang kiri dan kanan, naik dan turun.

Tak lama kemudian, tiba-tiba dia menekan kepalaku dan menjepit dengan pahanya. "Aaahh.. Maasss.." titin berteriak keras sekali. Dan, "Syur.. syurrr.." mengalirlah cairan kenikmatan dari liang vaginanya ke mulut dan lidahku. kujilati seluruhnya sampai bersih tak tersisa. Sara makin berteriak, "Masss.. uudaaah.. Mass geli.."

Lalu aku naik, kupeluk dia dengan mesra. Penisku yang masih tegang, menyenggol pahanya. Kutempelkan ke mulut vaginanya.
"Ohhh.. Masss.." desahnya lirih.
Kukangkangkan pahanya. Kupegang penisku, kuarahkan ke sana. Terasa hangat kepala penisku menyentuh bibir vaginanya.langsung ku dorong dan langsung ku genjot
Setelah terasa sangat licin. Makin cepat dan makin cepat. Kulihat kepalanya bergoyang kiri ke kanan. Susunya bergoyang-goyang indah. Ah, indahnya pemandangan itu. "Aaahhh.. cepet Mas.. cepet.. Masss.. yang dalem Mass.. ayooo.. Mas.. yang dalem Maasss.."aku suruh dia merangkak lalukumasukkan dari belakang .
Akh alalu kugoyang dengan cepat sambil terus keremas payudaranya tak berapa lama dia pun nyampe akh mas pri "
Aku merasakan penisku disirami cairan sedang aku masih kuat mungkin karena keluar yang kedua.diapun ambruk .akupun membalikkannya dan menciuminya
"mas masih belum"
Belum nih"
Akupun memasukkan lagi ke vaginanya dan langsung kegenjot lagi Pantatnya mengimbangi gerakanku ke kiri dan ke kanan. Penisku seperti dipelintir rasanya. Kira-kira 10 menit, dia mulai ngomong yang nggak jelas. Kupercepat lagi sekuatku sampai pinggangku agak sakit. Tiba-tiba kakinya membelit pinggangku. Pantatnya ke atas, lalu diputar-putar dengan cepat. "Aaacchhh.. Masss.. akuuu.. udaahhh."Aku yang tadinya juga sudah mau sampai, digoyang seperti itu, mau nggak mau bobol juga pertahananku. " Maasss.. juugaaa.. aahhh.." teriakku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam. "Crooott.. croottt.. crooott..". Lalu aku terkulai lemas tak bertenaga di sebelahnya.

Kami berpelukan erat sekali.
"enak banget.." kataku.
"iya mas.."
"Terima kasih ya, tin.." kataku sambil mencium keningnya.
"sama mas titin juga
Kita berdua lalu tidur telanjang berpelukan .kami pun bangun ketika hari sudah sore dan langsung balik ke rumah . Kami hamper tiap hari melakukan itu asal ada waktu dan tempat memungkinkan kami melakukan itu. Setelah kelulusan aku tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya. ibupun menawarkan aku untuk bekerja di rumah ibu kusuma.akupun mengiyakan saja
Sebelum perpisahan, Titin memberiku servise yang tak terlupakan. Kami bergumul di gubuk kenangan selama kurang lebih tiga jam. Akupun pergi ke jogja sambil berjanji untuk kembali kepada titin.aku hanya dibekali sebuah alamat dari ibu dan nomer telepon . setelah Tanya sana sini akupun menemukan rumah ibu kusuma.
"permisi bu" sambil kuketok pintu pagar
Tak berapa lama ada seorang stw dating menghampiriku.
"adek cari siapa?
Maaf apa bener ini rumah bu kusuma"
"iya bener"
Kamu siapa"
Saya anak dari ibu resti,ibu saya dulu bekas pembantu dari ibu kusuma.katanya ibu ambar wati saya langsung disuruh kesini"
Ooo gitu tho kamu yang mau bantu2 aku disini"
Lha ibu ini siapa?
Saya ini pembantu disini,nama saya suliyem.kata ibu kamu akan bantu saya untuk merawat ibu kusuma.lha nama kamu siapa?"
"prihatin pamungkas"
Saya pun disuruh masuk kedalam olehnya dan disuruh istirahat karena ibu ambar mungkin agak sore.
Sekitar jam 5 an aku mendengar suara mobil mau masuk.akupun segera membukakan pintu pagar.
"wah kamu itu pri ya "
"iya bu, saya pri"
Saya pun diberitahu kalau pekerjaan saya adalah bersih2 rumah. Saya pun bekerja seperti yang diperintahkan oleh majikan.mbok suliyem umurnya kira2 sudah 35 tahun an.dia orangnya lincah dan ramah. Tidak terlalu jelek tpi bersih.
Setiap pagi ia menyapu dan mengepel seluruh lantai,. Kadang-kadang aku sempat memperhatikan pahanya yang tersingkap sewaktu ngepel, bersih juga. Yang jelas ia periang dan sedikit genit. Dan kadang malah sengaja memamerkan pahanya untuk dilihat. Apalagi kalau ngepel aku kadang enggak kuat ngelihat pantatnya
Aku ngaceng. Ingin sekali meremas pantat itu. Beberapa kali kusengaja menyentuh badannya, seolah-olah tak sengaja. 'Dapat juga kesempatan tanganku menyentuh pantatnya, kayaknya sih padat, aku tak yakin, cuma nyenggol sih. dianya tak berreaksi. Akhirnya aku tak tahan, kuremas sedikit pantatnya. Dianya diam saja. Hingga suatu hai akupun sudah enggak kuat akupun merancang sebuah rencana.akupun menghampirinya dikamar
bi katanya pegel2. pri pijitin mau ga?
: emang km bisa pijit ?
ya udh bibi tengkurap aja di kasur
dia pun pun langsung tengkurap di kasur
Aku pun langsung memijat bahunya dengan
pelan2
mmmmm enak jg yah pijatan km ..
Aku mulai pijit turun naik bahu ke pinggangnya
ahh mmm ahh pengelnya terasa bgt.. ahh
mmm ahhh
: enak kan bi pijatan sy
: iya pri.. mmm tolong pijat kebawah lg , dari kaki sy
: iya..
Aku pun langsung memijat kakinya
loh koq km urut daster bibi jg. Km tarik ke atas aja dasternya
bi suliyem langsung menarik dasternya sampe ke paha. Sepontan sy langsung terangsang melihat
betis dan pahanya yg begitu mulus dan putih. Aku tetap memijat kakinya dgn pelan2. Pijatan ane
sudah mulai di pahanya. Dgn gugup aku memijat pahanya yg mulus ini.
: klo km mau pijat bokong bibi ga apa pri..
km dudukin saja kaki sy Wahh senang bgt nihh ane bisa pijitin nih bokong semok nya. Tanpa ragu lg ane lansung dudukin paha nih bibi sambil menarik dasternya ke atas pinggang kontol aku makin membengkak melihat cd tante yg berwarna merah muda
loh koq diam aja ton..
Dengan spontan tangan aku mulai pijit bokong semok nihh bibi suliyem. kontolkupun makin kaku dgn meremas remas nih pantat semok
: wahh bokong bibi masih kenceng bgt yahh
: ahhh ahh tp pijatan km makin keras yah
Mendengar desahanya, aku memulai pijat nakal.Menarik cdnya hingga berbentuk T. Pijit2 pelan diselangkanganya
: ahhh .. uhh uhh ahh pijatan km mulai nakal yahh ahh ahh
Dengan senyum lebar sy melihat mulai basahnya nihh cd pink dan suara desahanya
wahh bibi mulai basah yah.. sy lepasin cd nya bibi yahh
Tanpa ada jawaban bibi suliyem. Aku pun langsung melepaskan cd warna pink merah muda ini.
Woww begitu indahnya ane liat nihh bokong semok. Ane sudah tak memijit bokongnya tp jari
tengah kanan ane mulai sibuk mengesek meqi nih
: ahhh ahhh pri.. ahhh ahhh km nakal
bibi suliyempun membalikan badanya. Tangan ane tetap di meqi etrus mengocoknya
ahh shitt ahh ahhh
bibi merem melek .akupun segera melepaskan celana pendekku

akupun menggantikan tangan ku dengan kontolku setelah celanaku melorot aku memasukan kontolku dengan pelan2. Jelebb agak longgar tpi mungkin karena udah nafsu
bibi suliyem langsung membuka matanya. Melihat sy yg sudah masukin kontolku ke meqinya
: ahhh kontimu masuk.. ahh enak bgt burungmu pri..
: maaf yahh bi.. sy udh ga kuat tuk ingin coba masuk ke e
Genjotan ane pun mulai cepat
ahhh ahhh ahhh... ahhh ahh s.. ohhh ohh
ohh esss .. ahhshitt
ahhh ohh ohh ohh ohh
sy akan keluar n dimana nih bi keluarya
Genjotan aku makin cepat dan makin cepat sambil tangan ane meremas kuat toket mangga milik
bibi yg masih memakai daster dan bra.
ohh ohhh.. uhh uhh bibi udh yg ke
2 nihh.. ahhh ahh priohh ahh ahh
ahhhh
aku jg mau keluar tbi
keluarin disini pri"
Sambil menunjuk ke mulutnya.akupun langsung menarikkontolku kuarahkan ke mulutnya langsung dia sedot crot crot crot
Keluar banyak banget emang sudah hamper 5 bulan aku enggak ngesek Badan ane langsung lemas dan tidur disampingnya
: maaf yahh bi
: enggak papa km jgn cerita2 ke yg laen yahh. Ini jd rahasia kita
saja
pastinya .. sy janji
Kami pun mulai tidur dengan lelap.. Pukul 4 pagi kamipun bangun .ketika aku mau beranjak dari tempat tidur .aku disuruh berbaring kemudian dia urut kontolku dengan minyak yang diambil dari lemarinya.katanya biar cepat besar.
Kamipu n hamper tiap ada kesempatan hamper selalu melakukan itu . sekarang kontolku semakin besar yang sebelumnya hanya 15 cm sekarang menjadi 18 cm dengan diameter 4,5 cm.
Akupun tahu bahwa bu kusuma sudah pikun makanya anaknya ambar wati disuruh menunggu disini.tpi dianya pun sering bepergian keluar kota karena urusan bisnisnya.setelah aku bekerja disana selama 1 tahun .tiba2 bi suliyem minta ijin pulang karena ibunyapun sakit2an.akupun diminta ibu ambar untuk merawat ibunya.aku pun merawat nya dengan baik. Dan diapun cocok dengan masakanku katanya seperti mbak resti ibuku .mungkin yang diingat hanya masa lalunya saja.
Suatu hari akupun pergi ke kamarnya untuk memberikan makanannya. Kulihat dari belakang dia sedang telanjang dan sedang mau memakai baju. Akupun segera melepaskan bajuku hingga bugil. Akupun segera merangkul dengan memanggil nama kesayangan dari suaminya.
"wat aku kangen"
"iya mas kusuma akupun kangen"

Akupun segera membalik badan dan langsung menciuminya. Tanpa menunggu lagi bibir Aku segera melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu..
Tangan lbu kusuma memegang belakang kepala Aku menekannya agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. tangannya mulai merabai tubuh hangat . Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik perhatiannya,
Segera saja tangan Aku merambahi kembali lembah hangat milik bu kusuma yang telah terbuka itu. Dirasakan bulu-bulu jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Aki membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.dia makin mendesah ketika jemari ku mulai menyentuh bibir memeknya.

"Ah..terus .." desahnya membara.

Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra..Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut ku mulai menyusuri leher jenjang nya yang selama ini tertutup rapat. Mulut Aku menciumi leher jenjang yang lembut itu beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada nya, tapi tiba-tiba Aku bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha nya yang mengangkang

Aku menelan ludah melihat pemandangan yang indah itu. Labia mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah dipandang. Kedua tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari lembah itu.Kedua tangan Aku bergeser mendekati lubang memek itu untuk lebih menguakkannya

"Ahhh....!" Bu kusuma mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.

Desahannya semakin menjadi ketika lidah Aku mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat dia blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pinggulnya dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan .aku terus melakukan jilatan yang nikmat itu dan tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi buah dada yang montok padat.

"Ahhh...duh gusti...! Ahhh! enak !" jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.

aku sempat tidak bisa bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah dia merapatkan kedua pahanya menjepit kepalanya. Muka Aku basah bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari lubang kenikmatan nya
Giman enak wat"
Enak mas"
.di Dipandangnya otot tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala kontol yang mengkilap kecoklatan itu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan batang kontol yang telah basah itu dan dikulumnya. Aku pun meringis nikmat diperlakukan begitu. Apalagi dia mulai melumati batang kontol didalam mulutnya dengan semakin bernafsu.
. Ia tidak hanya menggunakan lidahnya tapi menggaruk batang kontol itu dengam giginya, membuat Aku semakin meringis nikmat. ....

"Ah , sudah mau keluar nih" desis aku mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.

Tapi dia kelihatan yang memang mau merasakan semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan kulumannya. Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi, batang kontol ku itu menumpahkan cairan kenikmatan didalam mulutnya. Aku meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan dia semakin menguatkan kuluman bibirnya di kontol ku. Tanpa ragu dia semakin keras mengocok batang kontol itu dan dengan lahap ditelannya cairan yang muncrat dari kontolku.
Setelah isterahat sejenak Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena dia mendorong kepala Aku kebawah. dia mendesah sambil mengerumus rambut Aku yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil buahdadanya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan ku dengan lembut. Aku merasakan buahdada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.

"Oh... mas...! Geliin..terus akh...!"Tangan Aku yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan perempuan itu. dia menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.

"Ahh..terus sayang!" desisnya



"Oh...! mas, lakukanlah" desah nya mulai tak tahan menahan hasratnya. Aku segera menghentikan. Dia celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontol aku pada lubang memeknya
. Kutarik kedua kakinya ke arah pinggir kasur, sehingga kedua kakinya terjuntai,
kemudian Dia membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar
Kugesekkan batang kemaluanku pelan-pelan ke bibir kemaluannya, dan Dia
mengerang lagi,

"Uugghh.. uughhg.."

Kumasukkan dengan pelan batang kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik kembali dan
kumasukkan kembali. Dengan gesekan-gesekan yang pelan tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan

"Uuugghh.. acchh.. ucchh.. sstt.. uhh.."

Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.
Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku, kedua tanganku dengan leluasa meremas
kedua susunya, yang bergerak-gerak naik turun tergantung sodokanku.
Kadang-kadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadang-kadang mengusap perutnya.

, tiba tiba kedua paha Ibu kusuma diangkat dan dililitkan ke pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku,
mulutnya sedikit menganga dan mendesis..

"mas .. saa..yaa saampaaii.. uuhhff."

Kupegangi pinggangnya untuk menekan liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang
dan nafasnya tersengal-sengal, aku mulai lagi dengan genjotan,

Dia melenguh, "Uuff.. uff.. uuff.. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh.."

"Sebentar !" kataku.

"mas.. uhff, ceepetan dikit.. mas.. ughf.. uhfgg.. aa.. ku mau uhgf uff uff.. keeluar.. laa.. ggii.."

"Sebentar , aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai.."

Tiba-tiba ada aliran listrik menjalar dari ubun-ubun turun ke arah kemaluanku dan semakin-lama semakin mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup dan mau pecah.

"Aachghh.. accghh.. wati.. aku mmau keluarr.."

Dia memegang erat tubuhku dan

"Crret.. crrett.." keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan "Aaachh.."

Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah.akupun segera pergi karena takut ketahuan. Kareana kutahu kalau pak kusuma itu berkumis maka aku memakai kumis2 an jadi dia mengira ku pak kusuma.
Sampai 2 tahun aku bekerja disana ,sampai ibu kusuma /wati n<nama panggilan waktu kecil>
Meninggal dunia.aku mendapatkan warisan karena pengorbananku disana .dan ibu yang menulisnya sendiri.
Dengan warisan itu aku membeli sebidang tanah di jogja yang cukup luas.akupun kembali ke Jakarta untuk menjemput ibu dan bapakku serta calon istriku <titin>.

No comments:

Post a Comment