Cerita ini tentang saya sebagai Ibu rumah tangga pemilik sebuah warung nasi delivery, dengan anak kosan dekat rumah.
Perkenalkan nama saya Ayuni, saya menikah umur 21 tahun setelah saya
lulus D3 dikarenakan pacar saya ngebet pengen nikahin saya. Awalnya saya
menolak karena dia belum bekerja, tetapi pada 2 bulan setelah dia
mengajak saya kawin, diapun dapat kerja dan langsung mengajak saya
kawin. sayapun setuju beserta keluarga. dan kini usia pernikahan kami 3
tahun. Dan karena suatu hal, 2tahun bekerjanya suami dalam perusahaan,
ternyata perusahaan tersebut bangkrut, hingga akhirnya suamiku
memutuskan membuka sebuah warung nasi karena dia yakin dengan masakanku
maka akan banyak mahasiswa yang berminat untuk memesan makanan.
Aku pun setuju-setuju saya dengan keinginan suamiku. dan kami pun
langsung membuat sebuah warung nasi di depan rumah dengan bermodalkan
asil tabungan suamiku selama ini. 3 bulan berlalu, akhirnya warung nasi
kami mulai ramai dikarenakan suamiku giat dalam mengajak mahasiswa
sekitar rumah untuk makan tempat kami, sehingga mahasiswa tersebutpun
pun mengajak teman-temannya yang lain makan tempat kami di karenakan
enak dan murah.
6 bulan berlalu, aku dan suamiku pun mulai mencoba sistem delivery ke
asrama-asrama di kampus dekat rumah. alhasil suamiku menjadi sibuk dalam
mengantar makanan ke asrama. sehingga bagi mahasiswa yang nge kost
dekat rumah kami yang ingin makanannya di antar langsung, itu kini
menjadi tugas saya dan karena itu pula lah kami menambah 1 tukang masak,
karena saya sendiri tidak sanggup.
oh iya, usia suami saya 2 tahun diatas saya. dan bentuk tubuh saya
dibilang sangat bagus. tubuh saya padat dan pantat saya montok, di
tambah payudara saya yang lumayan besar dan saya juga dikatakan
teman-teman saya dulu sangat cantik sehingga suami saya ingin
cepat-cepat menikahi saya agar tidak ada yang merebut saya.
10 bulan berlalu, semua berjalan dengan baik dan aman. hingga jalan satu
tahun saya dagang makanan dan bergantinya mahasiswa yang saya layani
semua perlahan berubah. mahasiswa-mahasiswanya kini mulai terlihat
nakal, dengan melihat lekuk tubuh saya ketika saya datang mengantar
makanan, bahkan ada satu mahasiswa bernama Ahmad memanggil saya mbak
karena saya masih muda. saya sih senang-senang saja karena dia juga
tergolong baik yang mau membantu saya dalam mengantar piring-piring yang
sudah terlalu banyak saya bawa.
tetapi pandangan matanya kesaya selalu nakal dan melirik kenalak kaos
yang saya kenakan. awalnya saya risih, tetapi lambat laun saya menjadi
menikmatinya ditambah suami saya juga sudah jarang mengasi saya jatah
seks karena dia kecapean. awalnya saya membuat itu sebagai ajang saya
bermasturbasi dengan membayangkan hal-hal aneh. saya selalu membayangkan
Ahmad yang menggauli saya.
lambat laun saya tidak puas dengan membayangkan saja. saya pun mencoba
menggoda Ahmad dengan memakai pakaian seksi. dan alhasil Ahmad pun mulai
tergoda dengan saya.
Ahmad : Siang mbak. wah mbak semakin hari semakin cantik aja meskipun sudah berkeluarga.
Ayuni : ya kan itu harus dalam perawatan diri biar suami juga tetap sayang sama saya meskipun semakin tua.
Ahmad : hahahaha. Mbak saya pesan nasi goreng sama ayam ya mbak, yang
pedas ya mbak.(sambil melirik ke arah payudaraku dan pahaku)
Ayuni : mau dada atau pahanya mad?(jawabku sedikit menggoda)
Ahmad : kalau hari ini paha aja deh mbak.
Ayuni : Tumben. biasanya pilih dada.
Ahmad : Abis kepengen sih ditambah lagi....(ahmad tidak meneruskan)
Ayuni : ditambah lagi apa mad?(jawabku penasaran)
Ahmad : ah nggak mbak. ganti suasana aja hari ini.
Ayuni : Oke deh.(jawab ku dan berpaling).
Aku yakin Ahmad melihat pantatku ketika aku berbalik pergi. dan akupun
menyukai hal itu. percakapan kami seterusnya begitu-begitu saya dengan
mata Ahmad yang selalu liar dalam menikmati bentuk tubuhku.
Hingga tiba saatnya dihari libur semester, pengunjung mulai sepi dan
kamipun mulai menurunkan banyaknya memasak makanan. dan yang membuat aku
terkejut saat Ahmad datang ke warung ku memesan makanan.
Ahmad : Pagi mbak. aku pesan nasi lele sambal sama sayur ya mbak.
Ayuni : Lho, Ahmad gak pulang ke kampung halaman? (jawabku bingung)
Ahmad : oh nggak mbak. tiket mahal. lagian juga kan ada mbak yang cantik disini nemanin aku.
Ayuni : ah kamu ini. awas lho ntar dihajar suami aku.
Ahmad : lah kok di hajar, kan mbak emang cantik. atau mbahnya nih yang ga suka dibilang cantik?(tanya ahmad dengan santainya)
Ayuni : ya suka. ya udah biar saya siapin. kamu mau bawa sendiri atau saya antar ntar.
Ahmad : ya mbak antar dong. antar ke kamar aku langsung ya mbak. aku mau mandi bentar, oke mbak.(jawan Ahmad sambil tersenyum)
Ayuni : Ya sudah.(jawab ku)
Aku sedikit terkejut atas omongan Ahmad yang meminta diantar kekamarnya,
ditambah suamiku lagi pergi mengantar pesanan dosen di kampus.
jantungku berdebar dengan cepat membayangkan apa yang terjadi, hingga ku
coba mengalihkannya ke hal lain dan mulai menyiapkan pesanan Ahmad.
20 menit kemudian, akupun mengantar pesanan Ahmad ke kosan. oh iya saya
lupa mengatakan, kalau kosan Ahmad masuk gang dan berada di ujung, atau 4
rumah dari gang tersebut. dan saat aku berjalan mengitari kosan-kosan
tersebut, semua nya sepi. dan tidak seperti biasanya yang selalu banyak
mahasiswa yang nongkrong dan menyapa aku.
aku pun sampai di depan kosan Ahmad, dan mengetuk pintu sambil melihat
dari kaca pintu depannya. dan sekilas Ahmad datang mengenakan handuk
keluar dan membuka pintu. aku sedikit kaget dan kagum atas bentuk tubuh
Ahmad yang bagus berbentuk, dengan dada yang kekar. aku sekilas grogi
dikarenakan hanya kami berdua di tempat tersebut.
Ahmad pun mempersilahkan aku masuk dan meminta makanan aku di antar ke
dalam kamarnya. aku pun berjalan perlahan sambil melihat kanan kiri
dimana kamar-kamar yang lain sudah kosong dan sepi.
Ayuni : Ahmad, semua teman-teman kamu pulang?(tanyaku basa-basi)
Ahmad : Hm.... iya mbak. Mbak mau nemanin aku bentar gak disini?(jawab Ahmad sambil melihat tubuhku dari atas ke bawah)
dan yang membuat aku semakin salting, ialah pakaianku yang sangat seksi,
dengan baju ketat mempertontonkan payudaraku dan aku mengenakan rok
yang pendek sedikit diatas lutut.
Ayuni : Ah iya gak papa. lagian juga sepi pengujung yang mau makan ke rumah.(jawabku sedikit gemetaran)
Aku tidak tau kenapa, tiba-tiba aku merasa teransang di tambah Ahmad
masih mengenakan handuk dan sedikit jelas terlihat tonjolan dibalik
handuknya yang membuat vaginaku basah.
Ahmad : mbak kenapa? kok merah gitu mukanya.(jawab ahmad dengan memperhatikan dadaku dan pahaku)
Ayuni : Ah nggak apa-apa. ini makanannya. silahkan kamu makan.(jawabku dengan mengalihkan pembicaraan)
Ahmad : ya udah, mbak duduk deh. kan capek berdiri.(jawab Ahmad dengan tersenyum).
Ayuni : oh iya.
Akupun duduk dengan lesehan, otomatis rok yang aku kenakan sedikit naik
ke pahaku dan memperlihatkan pahaku yang putih dan mulus. dan kini ahmed
pun mendekat.
Ahmad : mbak, mbak seksi banget hari ini. cantik dan seksi, baik lagi.
tapi sayang mbak udah punya suami.(jawab ahmad dengan melihatkan muka
cemberut).
Ayuni : eh em emang kenapa kalau aku punya suami, kalau belum punya
suami emang kamu mau apa?(jawabku gugup karena vaginaku semakin basah)
Aku yakin kini tempat yang aku duduki akan memperlihatkan bahwa vaginaku basah.
Ahmad : Ya aku mau nembak mbak dan jadiin mbak pacar aku.
hehehehhehe..(jawab ahmed dengan menggeser makanan ke samping dan duduk
di depanku)
Ayuni : Ahh kamu ini. ada-ada aja. lagian juga masih banyak kok cewe di kampus kamu yang cantik.
Ahmad : ya kalau cantik banyak mbak. kayak mbak yang ga ada.
hening sejenak.
Ahmad :mbak, aku sayang mbak. Aku sayang kamu Ayuni.(jawab Ahmad sambil memegang kedua tanganku dan mendekat)
bulu tanganku seketika merinding mendengar Ahmad memanggil namaku dengan dengan mesra. vaginakupun bertambah basah.
bulu tanganku seketika merinding mendengar Ahmad memanggil namaku dengan
mesra. vaginakupun bertambah basah. aq mulai gemetaran melihat Ahmad
yang semakin dekat denganku. aq bingung harus ngapain, antara malu dan
ingin. Dan suara Ahmad memanggil namaku semakin terdengar, tapi kini
terdengar dengan jelas di telingaku. dan tanpa aku sadari, aku dan Ahmad
sudah tidak memiliki jarak lagi, karena Ahmad sudah berada di pelukanku
dengan berbisik ditelingaku.
Ahmad : Ayuni, aku sayang kamu.
setelah Ahmad berbisik ditelingaku, Ahmadpun dengan berani mencium
bibirku. Awalnya aku hanya diam bingung, malu dan takut. Tapi dengan
lembutnya Ahmad menciumku, aku pun kini membalas ciumannya.
Ayuni : mhmhmhmh...mhmhmh... Ahmaaaddhhh..(panggilku, tetapi Ahmad terus menciumku)
Kini Ahmad pun mulai mencium leherku, menjilat dan menggigit pelan,
membuat gairah nafsuku semakin bertambah. sungguh aku tak tahan dengan
perlakuan Ahmad, ditambah lagi tangannya yang mulai memegang susuku dan
memerasnya pelan sambil mencoba menaikkan kaos yang kukenakan.
Ayuni : ahhhh, shhhshhh... ahhhh Ahmad... sssshhhh...
ssshhhh, aaahhhhh
Dan Ahmadpun melepaskan kaos yang kukenakan, kini terlihat payudaraku
dengan dibungkus BHku. dan ahmad pun kembali berbisik di telingaku.
Ahmad : mmmmbaakkk, kamu sangat cantik dan seksi.(jawab ahmad gemetar).
suaranya yang terdengar ditelingaku membuatku semakin bertambah
bergairah, akupun tak kuasa dan segera mencium Ahmad denganliarnya, kami
kembali berciuman berkali-kali sambil tangan Ahmad mencoba menurunkan
BHku dan meremas susuku dan sekali-sekali memelintir pentilku yang
membuatku tak kuasa menahan gejolak yang selama ini aku inginkan dari
suamiku tetapi aku dapat dari pria yang gagah. karena tak kuasanya
diriku, akupun mulai aktif dan mengarahkan tanganku kebalik handuk yang
dikenakan Ahmad.
Sungguh kaget aku melihat penisnya yang sudah tegak memanjang dengan
sempurna dan begitu panjang, bahkan lebih panjang dari milik suamiku,
aku pun sedikit tersentak dan berkata.
Ayuni : Ahmad, punyamu panjanggg bangggeeettt..(jawabku sedikit malu)
Ahmad : hmmm.. Mbak ga suka ya?(jawab ahmed sedikit ngos-ngosan)
Ayuni : jangan panggil mbak lagi, Ayuni aja, aku lebih suka.
Ahmad : iya Ayuniku sayang.
Ahmadpun mengajakku rebahan ditempat tidurnya dan kini mulai beraksi
dengan perlahan turun ke leherku dan mencium susuku, dengan
menggigit-gigit kecil pentilku yang membuatku semakin tak kuasa.
Ayuni : ahhhh sshhhh, Ahmad.... ssshhh, eeeennnnaakkk maaadddhhh..
Ahmad pun turun perlahan sambil mencoba melepas rok yang kukenakan, aku
pun membantunya dengan menaikkan pantatku. dan kini Aku pun hanya
mengenakan BH dan celana dalam hitamku. Ahmadpun mulai mencolek-colek
dan menusuk pelan daerah vaginaku yang membuatku semakin diburu nafsu.
Ayuni : aaahhhh shhh, Ahmad, jangan siksssaaa akkkuuuhhh, sshhhhh
dan ahmadpun mulai melepas celana dalam hitamku, kini terpang-pang jelas
vaginaku dihadapan Ahmad. mata ahmad terus melihat vaginaku dan memuji.
Ahmad : sayang, aaa punya kaammmuuu bagus dan inddaaahhh...(jawab ahmag dengan nada gemetar)
Ayuni : ahhh ssshhhh Ahmad... aayyooo donnggg..
Dengan mendengar suaruku meminta, Ahmad pun langsung menjilat vaginaku
dan menusuk jarinya dan menggetar vaginaku yang semakin basah. suaranya
yang menikmati vaginaku membuatku semakin gila ingin dipuaskan.
ssruuuupphhh,,,,, serruuuupppp begitulah suaranya menjilat dan menusuk
vaginaku dengan lidahnya yang nakal dan liar. aku semakin tak kuasa dan
akhirnya apa yang aku inginkan selama ini terjadi, aku orgasme dengan
jilatan Ahmad...
Ayuni : ssaaaayyyaanngghhh aakhhhhhh ssshhhh aakkuuuu eeennnaaakkk, tteerrrruuussshhh
aaaakkkkkhhhhhh aaaakkkkuuuuhhh keeelluuuaaarrr saaayannggg aaaahhhhh..
Ahmad pun berhenti sejenak memberiku waktu untuk menikmati saat-saat
orgasmeku. ahmad tersenyum karena telah mengalahkanku. setelah beberapa
saat aku pun kembali berciuman dengan ahmad, dan kini aku memutar
balikkan tubuh kami, kini aku diatasnya sambil berciuman akupun melepas
handuk yang dikenakannya dan perlahan turun mencium lehernya dan dadanya
kemudian berhadapan dengan penis tegak dan panjang milik Ahmad.
Ayuni : saayaangg, kini giliran aku ya yang membuat kamu puas..(jawabku dengan menggigit bibir bawahku)
Akupun mulai memegang penis Ahmad dan mengocoknya naik turun sambil
perlahan menjilat ujung penisnya seperti menjilat es krim. Ahmadpun tak
kuasa hingga mengeluarkan suara.
Ahmad : aahhh sayang,, enak bangeeettt mulutttmu... lagiii sayanaaggg... akkhhh..
Akupun terus melanjutkan aksiku sambil mencoba memasukkan penisnya Ahmad
kemulutku, tetapi hanya setengahnya saja yang bisa. padahal milik
suamiku seluruhnya bisa aku masukkan, tapi begitupun, Ahmad sudah
kelonjakan merasakan nikmat. Ahmad tak kuasa sambil mencoba duduk dan
meraih payudaraku dan meremas susuku sambil aku terus menjilat penisnya
yang tegak dan enak bagiku untuk menjilatnya.
Ahmad : ahhhh saayaangg terusss, lagi yaahh begitu saayaangg.. enaakkk...
beberapa menit kemudian, akupun mencium Ahmad dengan ganasnya dan duduk
di pangkuan Ahmad, tetapi kesigapan Ahmad langsung membalikkan posisi
kami hingga kini aku kembali rebahan. Ahmad pun mencium leher dan
kembali menyusu kemudian dia memegang penisnya dan mengarahkannya ke
vaginaku dan perlahan menggesek-gesek penisnya dia area vaginaku yang
membuat vaginaku semakin basah dan kemudian Ahmad menusuknya perlahan
hingga semuanya lenyap masuk ke vaginaku...
Ayuni : aaakkhhhh ssaaaayyaanngggghhhh,,, mmmaasssuukkkkaannn aakkhhhh Ahmmaadddhhhh aaahh sshhhhh, paanjaaannggg
bangggeeettt saaayyaanngggghhh..
Ahmad diam sejenak mencoba menikmati pijitan vaginaku terhadap penisnya.
akupun merasakan penisnya yang berdenyut-denyut di vaginaku. rasanya
sangat nikmat.. hingga ahmad mulai memompa vaginaku dari pelan, hingga
semakin cepat..
Ayuni : ooohhh saaayaanngggg, ini lluuuaarrr biiiaasaaa aakhhh panjaaannggg, enaaakkk sayaaannggg ahhhh
teruuusss sayaaannngggg... aakkhhhhh akhhhh sshhhh laagiii saaaynnnggg
Ahmad terus memompa vaginaku dengan penis panjangnya. hingga aku tak
kuasa menahan nikmat dan aku kembali orgasme. sungguh luar biasa bagiku
dengan pertarungan Ahmad yang sanggup bertahan lama.
Ayuni : aaakkhhssss ssshhh ssaaayyyaanngg akkhhh akkuuu maaauu keeellluuaarr laggiiiihhh aahhhssss sshhh syaaannggg...
akkuuu keellluuuaarrrhhhh aakhrrrhhhhgggg...
melihat aku yang kelonjakan kenikmatan, ahmad perlahan menurunkan
pompaannya dan mendiamkan sejekan penisnya di vaginaku dan memberiku
sejenak untuk menikmati saat-saat orgasme keduaku. sungguh pertarungan
yang luar biasa bagiku.
setelah melihatku kembali menggoyangkan pantatku, ahmad pun melepas
penisnya dan meminta gaya doggy denganku. akupun mengikuti karena aku
juga menyukai gaya tersebut. ahmad pun berlutut setelah melihatku
berbalik nungging dan perlahan memasukkan kembali penisnya dan memompa
pelan dan enak. yang lambat laun semakin cepat dengan tangannya yang
berganti-gantian memegang pantatku yang bahenol dan meremas susuku yang
bergoyang seiring irama. akupun membantunya dengan ikut maju mundurkan
vaginaku. hingga akupun sangat kenikmatan atas perlakuannya yang semakin
memacu dengan cepat..
Ayuni : aahhh saaaynnggg,, koookkhh maaakiiin eennnaakkk aakhhhssss saaayaanngg aakhhhhh...
nikkmaaat bangeett saaayyaanng peniiisssshhhh kaamuuuggghhh aakhhhrrrrggg... terruusss saayaannggghhh...
Ahmad : aahh iiyyyaa saayaanngg vaginamu juga ennnaakkk, sempitttt aahhhh...
Ayuni : aaahhh ssshhh punyyaaa kaammuu sayaannggghhh yaaanggg akhhh akhhhh ennnaakkk dan besaaarrr akhhh sayaannggghh..
Ahmad : emang punya suami kamu lebihhhh keecciill yaaa saaayaannggg...
Ayuni : iiyyyaahhh saaaynnnggg aakhhhha aakkhh teruuusssshh saaayaaanngg aakhhhh
dengan membicarakan penis suamiku ntah kenapa aku semakin gila. aku semakin keenakan dan tak sanggup menahan hinggaa akuu
orgasme di barengi Ahmad yang juga orgasme di vaginaku.
Ayuni : aaahhkkk saaayaannnggg aakkuu teruusss aakkkuuhhhh akkh aakhs ssshhh uudddaahh mau sammpppee laggiii...
Ahmad : Akkhh akuuu jugaaa saaayaaannggg...
Ayuni : aakhhh aakhh sssshhh saaayyaaanngg akkhh teerruuusss akhhh akkuuu keeluuuaarrhhh arrhhhhgggg aakhhhh akhh akhhh akhh..
Ahmad : Akuuu juugaa ssaaayaannngg aakhhh akhhh akhhhh..
terlihat semprotan sperma Ahmad sebanyak 7x masuk ke vaginaku. aku
merasa ini yang paling nikmat dimana aku dan Ahmad bareng orgasme.. Kami
berhenti sejenak dengan posisi tidur menyamping dan Ahmad di belakangku
memelukku ddengan penisnya masih didalam vaginaku. akupun melarangnya
saat dia ingin melepasnya.
Ayuni : jaanggaann sayang. didalam aja. enak.
Ahmad :hm.. ok sayang.
Sambil mencium leherku dan memelukku. aku memandang kedepan akan yang
barusan terjadi. aku tidak menyesalinya dan sangat bahagia meski aku
merasa kasihan terhadap suamiku. kamipun akhirnya tidur bareng dengan
posisi yang sama.
No comments:
Post a Comment