Thursday, 7 June 2018

Anak Kosan

Cerita ini tentang saya sebagai Ibu rumah tangga pemilik sebuah warung nasi delivery, dengan anak kosan dekat rumah.

Perkenalkan nama saya Ayuni, saya menikah umur 21 tahun setelah saya lulus D3 dikarenakan pacar saya ngebet pengen nikahin saya. Awalnya saya menolak karena dia belum bekerja, tetapi pada 2 bulan setelah dia mengajak saya kawin, diapun dapat kerja dan langsung mengajak saya kawin. sayapun setuju beserta keluarga. dan kini usia pernikahan kami 3 tahun. Dan karena suatu hal, 2tahun bekerjanya suami dalam perusahaan, ternyata perusahaan tersebut bangkrut, hingga akhirnya suamiku memutuskan membuka sebuah warung nasi karena dia yakin dengan masakanku maka akan banyak mahasiswa yang berminat untuk memesan makanan.

Aku pun setuju-setuju saya dengan keinginan suamiku. dan kami pun langsung membuat sebuah warung nasi di depan rumah dengan bermodalkan asil tabungan suamiku selama ini. 3 bulan berlalu, akhirnya warung nasi kami mulai ramai dikarenakan suamiku giat dalam mengajak mahasiswa sekitar rumah untuk makan tempat kami, sehingga mahasiswa tersebutpun pun mengajak teman-temannya yang lain makan tempat kami di karenakan enak dan murah.

6 bulan berlalu, aku dan suamiku pun mulai mencoba sistem delivery ke asrama-asrama di kampus dekat rumah. alhasil suamiku menjadi sibuk dalam mengantar makanan ke asrama. sehingga bagi mahasiswa yang nge kost dekat rumah kami yang ingin makanannya di antar langsung, itu kini menjadi tugas saya dan karena itu pula lah kami menambah 1 tukang masak, karena saya sendiri tidak sanggup.

oh iya, usia suami saya 2 tahun diatas saya. dan bentuk tubuh saya dibilang sangat bagus. tubuh saya padat dan pantat saya montok, di tambah payudara saya yang lumayan besar dan saya juga dikatakan teman-teman saya dulu sangat cantik sehingga suami saya ingin cepat-cepat menikahi saya agar tidak ada yang merebut saya.

10 bulan berlalu, semua berjalan dengan baik dan aman. hingga jalan satu tahun saya dagang makanan dan bergantinya mahasiswa yang saya layani semua perlahan berubah. mahasiswa-mahasiswanya kini mulai terlihat nakal, dengan melihat lekuk tubuh saya ketika saya datang mengantar makanan, bahkan ada satu mahasiswa bernama Ahmad memanggil saya mbak karena saya masih muda. saya sih senang-senang saja karena dia juga tergolong baik yang mau membantu saya dalam mengantar piring-piring yang sudah terlalu banyak saya bawa.

tetapi pandangan matanya kesaya selalu nakal dan melirik kenalak kaos yang saya kenakan. awalnya saya risih, tetapi lambat laun saya menjadi menikmatinya ditambah suami saya juga sudah jarang mengasi saya jatah seks karena dia kecapean. awalnya saya membuat itu sebagai ajang saya bermasturbasi dengan membayangkan hal-hal aneh. saya selalu membayangkan Ahmad yang menggauli saya.

lambat laun saya tidak puas dengan membayangkan saja. saya pun mencoba menggoda Ahmad dengan memakai pakaian seksi. dan alhasil Ahmad pun mulai tergoda dengan saya.

Ahmad : Siang mbak. wah mbak semakin hari semakin cantik aja meskipun sudah berkeluarga.
Ayuni : ya kan itu harus dalam perawatan diri biar suami juga tetap sayang sama saya meskipun semakin tua.
Ahmad : hahahaha. Mbak saya pesan nasi goreng sama ayam ya mbak, yang pedas ya mbak.(sambil melirik ke arah payudaraku dan pahaku)
Ayuni : mau dada atau pahanya mad?(jawabku sedikit menggoda)
Ahmad : kalau hari ini paha aja deh mbak.
Ayuni : Tumben. biasanya pilih dada.
Ahmad : Abis kepengen sih ditambah lagi....(ahmad tidak meneruskan)
Ayuni : ditambah lagi apa mad?(jawabku penasaran)
Ahmad : ah nggak mbak. ganti suasana aja hari ini.
Ayuni : Oke deh.(jawab ku dan berpaling).

Aku yakin Ahmad melihat pantatku ketika aku berbalik pergi. dan akupun menyukai hal itu. percakapan kami seterusnya begitu-begitu saya dengan mata Ahmad yang selalu liar dalam menikmati bentuk tubuhku.

Hingga tiba saatnya dihari libur semester, pengunjung mulai sepi dan kamipun mulai menurunkan banyaknya memasak makanan. dan yang membuat aku terkejut saat Ahmad datang ke warung ku memesan makanan.

Ahmad : Pagi mbak. aku pesan nasi lele sambal sama sayur ya mbak.
Ayuni : Lho, Ahmad gak pulang ke kampung halaman? (jawabku bingung)
Ahmad : oh nggak mbak. tiket mahal. lagian juga kan ada mbak yang cantik disini nemanin aku.
Ayuni : ah kamu ini. awas lho ntar dihajar suami aku.
Ahmad : lah kok di hajar, kan mbak emang cantik. atau mbahnya nih yang ga suka dibilang cantik?(tanya ahmad dengan santainya)
Ayuni : ya suka. ya udah biar saya siapin. kamu mau bawa sendiri atau saya antar ntar.
Ahmad : ya mbak antar dong. antar ke kamar aku langsung ya mbak. aku mau mandi bentar, oke mbak.(jawan Ahmad sambil tersenyum)
Ayuni : Ya sudah.(jawab ku)

Aku sedikit terkejut atas omongan Ahmad yang meminta diantar kekamarnya, ditambah suamiku lagi pergi mengantar pesanan dosen di kampus. jantungku berdebar dengan cepat membayangkan apa yang terjadi, hingga ku coba mengalihkannya ke hal lain dan mulai menyiapkan pesanan Ahmad.

20 menit kemudian, akupun mengantar pesanan Ahmad ke kosan. oh iya saya lupa mengatakan, kalau kosan Ahmad masuk gang dan berada di ujung, atau 4 rumah dari gang tersebut. dan saat aku berjalan mengitari kosan-kosan tersebut, semua nya sepi. dan tidak seperti biasanya yang selalu banyak mahasiswa yang nongkrong dan menyapa aku.

aku pun sampai di depan kosan Ahmad, dan mengetuk pintu sambil melihat dari kaca pintu depannya. dan sekilas Ahmad datang mengenakan handuk keluar dan membuka pintu. aku sedikit kaget dan kagum atas bentuk tubuh Ahmad yang bagus berbentuk, dengan dada yang kekar. aku sekilas grogi dikarenakan hanya kami berdua di tempat tersebut.

Ahmad pun mempersilahkan aku masuk dan meminta makanan aku di antar ke dalam kamarnya. aku pun berjalan perlahan sambil melihat kanan kiri dimana kamar-kamar yang lain sudah kosong dan sepi.

Ayuni : Ahmad, semua teman-teman kamu pulang?(tanyaku basa-basi)
Ahmad : Hm.... iya mbak. Mbak mau nemanin aku bentar gak disini?(jawab Ahmad sambil melihat tubuhku dari atas ke bawah)

dan yang membuat aku semakin salting, ialah pakaianku yang sangat seksi, dengan baju ketat mempertontonkan payudaraku dan aku mengenakan rok yang pendek sedikit diatas lutut.

Ayuni : Ah iya gak papa. lagian juga sepi pengujung yang mau makan ke rumah.(jawabku sedikit gemetaran)

Aku tidak tau kenapa, tiba-tiba aku merasa teransang di tambah Ahmad masih mengenakan handuk dan sedikit jelas terlihat tonjolan dibalik handuknya yang membuat vaginaku basah.

Ahmad : mbak kenapa? kok merah gitu mukanya.(jawab ahmad dengan memperhatikan dadaku dan pahaku)
Ayuni : Ah nggak apa-apa. ini makanannya. silahkan kamu makan.(jawabku dengan mengalihkan pembicaraan)
Ahmad : ya udah, mbak duduk deh. kan capek berdiri.(jawab Ahmad dengan tersenyum).
Ayuni : oh iya.

Akupun duduk dengan lesehan, otomatis rok yang aku kenakan sedikit naik ke pahaku dan memperlihatkan pahaku yang putih dan mulus. dan kini ahmed pun mendekat.

Ahmad : mbak, mbak seksi banget hari ini. cantik dan seksi, baik lagi. tapi sayang mbak udah punya suami.(jawab ahmad dengan melihatkan muka cemberut).
Ayuni : eh em emang kenapa kalau aku punya suami, kalau belum punya suami emang kamu mau apa?(jawabku gugup karena vaginaku semakin basah)

Aku yakin kini tempat yang aku duduki akan memperlihatkan bahwa vaginaku basah.

Ahmad : Ya aku mau nembak mbak dan jadiin mbak pacar aku. hehehehhehe..(jawab ahmed dengan menggeser makanan ke samping dan duduk di depanku)
Ayuni : Ahh kamu ini. ada-ada aja. lagian juga masih banyak kok cewe di kampus kamu yang cantik.
Ahmad : ya kalau cantik banyak mbak. kayak mbak yang ga ada.

hening sejenak.

Ahmad :mbak, aku sayang mbak. Aku sayang kamu Ayuni.(jawab Ahmad sambil memegang kedua tanganku dan mendekat)

bulu tanganku seketika merinding mendengar Ahmad memanggil namaku dengan dengan mesra. vaginakupun bertambah basah.
bulu tanganku seketika merinding mendengar Ahmad memanggil namaku dengan mesra. vaginakupun bertambah basah. aq mulai gemetaran melihat Ahmad yang semakin dekat denganku. aq bingung harus ngapain, antara malu dan ingin. Dan suara Ahmad memanggil namaku semakin terdengar, tapi kini terdengar dengan jelas di telingaku. dan tanpa aku sadari, aku dan Ahmad sudah tidak memiliki jarak lagi, karena Ahmad sudah berada di pelukanku dengan berbisik ditelingaku.

Ahmad : Ayuni, aku sayang kamu.

setelah Ahmad berbisik ditelingaku, Ahmadpun dengan berani mencium bibirku. Awalnya aku hanya diam bingung, malu dan takut. Tapi dengan lembutnya Ahmad menciumku, aku pun kini membalas ciumannya.

Ayuni : mhmhmhmh...mhmhmh... Ahmaaaddhhh..(panggilku, tetapi Ahmad terus menciumku)

Kini Ahmad pun mulai mencium leherku, menjilat dan menggigit pelan, membuat gairah nafsuku semakin bertambah. sungguh aku tak tahan dengan perlakuan Ahmad, ditambah lagi tangannya yang mulai memegang susuku dan memerasnya pelan sambil mencoba menaikkan kaos yang kukenakan.

Ayuni : ahhhh, shhhshhh... ahhhh Ahmad... sssshhhh...
ssshhhh, aaahhhhh

Dan Ahmadpun melepaskan kaos yang kukenakan, kini terlihat payudaraku dengan dibungkus BHku. dan ahmad pun kembali berbisik di telingaku.

Ahmad : mmmmbaakkk, kamu sangat cantik dan seksi.(jawab ahmad gemetar).

suaranya yang terdengar ditelingaku membuatku semakin bertambah bergairah, akupun tak kuasa dan segera mencium Ahmad denganliarnya, kami kembali berciuman berkali-kali sambil tangan Ahmad mencoba menurunkan BHku dan meremas susuku dan sekali-sekali memelintir pentilku yang membuatku tak kuasa menahan gejolak yang selama ini aku inginkan dari suamiku tetapi aku dapat dari pria yang gagah. karena tak kuasanya diriku, akupun mulai aktif dan mengarahkan tanganku kebalik handuk yang dikenakan Ahmad.

Sungguh kaget aku melihat penisnya yang sudah tegak memanjang dengan sempurna dan begitu panjang, bahkan lebih panjang dari milik suamiku, aku pun sedikit tersentak dan berkata.

Ayuni : Ahmad, punyamu panjanggg bangggeeettt..(jawabku sedikit malu)
Ahmad : hmmm.. Mbak ga suka ya?(jawab ahmed sedikit ngos-ngosan)
Ayuni : jangan panggil mbak lagi, Ayuni aja, aku lebih suka.
Ahmad : iya Ayuniku sayang.

Ahmadpun mengajakku rebahan ditempat tidurnya dan kini mulai beraksi dengan perlahan turun ke leherku dan mencium susuku, dengan menggigit-gigit kecil pentilku yang membuatku semakin tak kuasa.

Ayuni : ahhhh sshhhh, Ahmad.... ssshhh, eeeennnnaakkk maaadddhhh..

Ahmad pun turun perlahan sambil mencoba melepas rok yang kukenakan, aku pun membantunya dengan menaikkan pantatku. dan kini Aku pun hanya mengenakan BH dan celana dalam hitamku. Ahmadpun mulai mencolek-colek dan menusuk pelan daerah vaginaku yang membuatku semakin diburu nafsu.

Ayuni : aaahhhh shhh, Ahmad, jangan siksssaaa akkkuuuhhh, sshhhhh

dan ahmadpun mulai melepas celana dalam hitamku, kini terpang-pang jelas vaginaku dihadapan Ahmad. mata ahmad terus melihat vaginaku dan memuji.

Ahmad : sayang, aaa punya kaammmuuu bagus dan inddaaahhh...(jawab ahmag dengan nada gemetar)
Ayuni : ahhh ssshhhh Ahmad... aayyooo donnggg..

Dengan mendengar suaruku meminta, Ahmad pun langsung menjilat vaginaku dan menusuk jarinya dan menggetar vaginaku yang semakin basah. suaranya yang menikmati vaginaku membuatku semakin gila ingin dipuaskan.

ssruuuupphhh,,,,, serruuuupppp begitulah suaranya menjilat dan menusuk vaginaku dengan lidahnya yang nakal dan liar. aku semakin tak kuasa dan akhirnya apa yang aku inginkan selama ini terjadi, aku orgasme dengan jilatan Ahmad...

Ayuni : ssaaaayyyaanngghhh aakhhhhhh ssshhhh aakkuuuu eeennnaaakkk, tteerrrruuussshhh
aaaakkkkkhhhhhh aaaakkkkuuuuhhh keeelluuuaaarrr saaayannggg aaaahhhhh..

Ahmad pun berhenti sejenak memberiku waktu untuk menikmati saat-saat orgasmeku. ahmad tersenyum karena telah mengalahkanku. setelah beberapa saat aku pun kembali berciuman dengan ahmad, dan kini aku memutar balikkan tubuh kami, kini aku diatasnya sambil berciuman akupun melepas handuk yang dikenakannya dan perlahan turun mencium lehernya dan dadanya kemudian berhadapan dengan penis tegak dan panjang milik Ahmad.

Ayuni : saayaangg, kini giliran aku ya yang membuat kamu puas..(jawabku dengan menggigit bibir bawahku)

Akupun mulai memegang penis Ahmad dan mengocoknya naik turun sambil perlahan menjilat ujung penisnya seperti menjilat es krim. Ahmadpun tak kuasa hingga mengeluarkan suara.

Ahmad : aahhh sayang,, enak bangeeettt mulutttmu... lagiii sayanaaggg... akkhhh..

Akupun terus melanjutkan aksiku sambil mencoba memasukkan penisnya Ahmad kemulutku, tetapi hanya setengahnya saja yang bisa. padahal milik suamiku seluruhnya bisa aku masukkan, tapi begitupun, Ahmad sudah kelonjakan merasakan nikmat. Ahmad tak kuasa sambil mencoba duduk dan meraih payudaraku dan meremas susuku sambil aku terus menjilat penisnya yang tegak dan enak bagiku untuk menjilatnya.

Ahmad : ahhhh saayaangg terusss, lagi yaahh begitu saayaangg.. enaakkk...

beberapa menit kemudian, akupun mencium Ahmad dengan ganasnya dan duduk di pangkuan Ahmad, tetapi kesigapan Ahmad langsung membalikkan posisi kami hingga kini aku kembali rebahan. Ahmad pun mencium leher dan kembali menyusu kemudian dia memegang penisnya dan mengarahkannya ke vaginaku dan perlahan menggesek-gesek penisnya dia area vaginaku yang membuat vaginaku semakin basah dan kemudian Ahmad menusuknya perlahan hingga semuanya lenyap masuk ke vaginaku...

Ayuni : aaakkhhhh ssaaaayyaanngggghhhh,,, mmmaasssuukkkkaannn aakkhhhh Ahmmaadddhhhh aaahh sshhhhh, paanjaaannggg
bangggeeettt saaayyaanngggghhh..

Ahmad diam sejenak mencoba menikmati pijitan vaginaku terhadap penisnya. akupun merasakan penisnya yang berdenyut-denyut di vaginaku. rasanya sangat nikmat.. hingga ahmad mulai memompa vaginaku dari pelan, hingga semakin cepat..

Ayuni : ooohhh saaayaanngggg, ini lluuuaarrr biiiaasaaa aakhhh panjaaannggg, enaaakkk sayaaannggg ahhhh
teruuusss sayaaannngggg... aakkhhhhh akhhhh sshhhh laagiii saaaynnnggg

Ahmad terus memompa vaginaku dengan penis panjangnya. hingga aku tak kuasa menahan nikmat dan aku kembali orgasme. sungguh luar biasa bagiku dengan pertarungan Ahmad yang sanggup bertahan lama.

Ayuni : aaakkhhssss ssshhh ssaaayyyaanngg akkhhh akkuuu maaauu keeellluuaarr laggiiiihhh aahhhssss sshhh syaaannggg...
akkuuu keellluuuaarrrhhhh aakhrrrhhhhgggg...

melihat aku yang kelonjakan kenikmatan, ahmad perlahan menurunkan pompaannya dan mendiamkan sejekan penisnya di vaginaku dan memberiku sejenak untuk menikmati saat-saat orgasme keduaku. sungguh pertarungan yang luar biasa bagiku.

setelah melihatku kembali menggoyangkan pantatku, ahmad pun melepas penisnya dan meminta gaya doggy denganku. akupun mengikuti karena aku juga menyukai gaya tersebut. ahmad pun berlutut setelah melihatku berbalik nungging dan perlahan memasukkan kembali penisnya dan memompa pelan dan enak. yang lambat laun semakin cepat dengan tangannya yang berganti-gantian memegang pantatku yang bahenol dan meremas susuku yang bergoyang seiring irama. akupun membantunya dengan ikut maju mundurkan vaginaku. hingga akupun sangat kenikmatan atas perlakuannya yang semakin memacu dengan cepat..

Ayuni : aahhh saaaynnggg,, koookkhh maaakiiin eennnaakkk aakhhhssss saaayaanngg aakhhhhh...
nikkmaaat bangeett saaayyaanng peniiisssshhhh kaamuuuggghhh aakhhhrrrrggg... terruusss saayaannggghhh...
Ahmad : aahh iiyyyaa saayaanngg vaginamu juga ennnaakkk, sempitttt aahhhh...
Ayuni : aaahhh ssshhh punyyaaa kaammuu sayaannggghhh yaaanggg akhhh akhhhh ennnaakkk dan besaaarrr akhhh sayaannggghh..
Ahmad : emang punya suami kamu lebihhhh keecciill yaaa saaayaannggg...
Ayuni : iiyyyaahhh saaaynnnggg aakhhhha aakkhh teruuusssshh saaayaaanngg aakhhhh

dengan membicarakan penis suamiku ntah kenapa aku semakin gila. aku semakin keenakan dan tak sanggup menahan hinggaa akuu
orgasme di barengi Ahmad yang juga orgasme di vaginaku.

Ayuni : aaahhkkk saaayaannnggg aakkuu teruusss aakkkuuhhhh akkh aakhs ssshhh uudddaahh mau sammpppee laggiii...
Ahmad : Akkhh akuuu jugaaa saaayaaannggg...
Ayuni : aakhhh aakhh sssshhh saaayyaaanngg akkhh teerruuusss akhhh akkuuu keeluuuaarrhhh arrhhhhgggg aakhhhh akhh akhhh akhh..
Ahmad : Akuuu juugaa ssaaayaannngg aakhhh akhhh akhhhh..

terlihat semprotan sperma Ahmad sebanyak 7x masuk ke vaginaku. aku merasa ini yang paling nikmat dimana aku dan Ahmad bareng orgasme.. Kami berhenti sejenak dengan posisi tidur menyamping dan Ahmad di belakangku memelukku ddengan penisnya masih didalam vaginaku. akupun melarangnya saat dia ingin melepasnya.

Ayuni : jaanggaann sayang. didalam aja. enak.
Ahmad :hm.. ok sayang.

Sambil mencium leherku dan memelukku. aku memandang kedepan akan yang barusan terjadi. aku tidak menyesalinya dan sangat bahagia meski aku merasa kasihan terhadap suamiku. kamipun akhirnya tidur bareng dengan posisi yang sama.

No comments:

Post a Comment