Thursday, 7 June 2018

Impianku bersama sahabatku

Pagi itu aku merasa bosan di rumah, tiba2 sahabat perempuanku menelpon aku. "san lagi dimana?" tanya rini, sahabatku. "aku lagi di rumah nih kenapa?" sahutku. "Jalan yuk aku bosen nih di rumah", ajaknya. "hmm mau kemana?" tanyaku. "kita nonton yuk!!" ajaknya dengan nada semangat. "boleh boleeh" seruku.

Rini orangnya cantik dengan tubuh tidak tinggi namun badannya sangat menggairahkan. Ukuran payudaranya pun besar, padat dan kencang. Aku beranggapan bahwa dia memang memiliki payudara paling indah dari teman2ku. Terkadang aku berhayal ingin sekali bercinta dengannya menikmati tubuhnya. Tapi dia memang agak menjaga dirinya. Sehingga aku suka beranggapan bahwa bercinta dengannya hanya mimpi saja.

Kami memang sudah bersahabat dekat. Rini sering sekali curhat tentang masalahnya dari mulai yang umum sampai sedikit pribadi tentang dirinya. Begitu pula denganku, aku sering sekali curhat tentang masalahku.

Siangnya aku bergegas pergi menuju rumahnya untuk menjemputnya. Aku sengaja memakai parfumku yg dia suka karena dia pernah bilang padaku. Siapa tau dia bakal mencium wanginya lalu dia selalu berdekatan denganku haha ada2 saja pikiranku. Lalu aku segera menuju rumahnya dengan mobil.

Sesampai di rumahnya, dia langsung keluar menemuiku. Ternyata di rumahnya tidak ada siapa2. Semua keluarganya sedang pergi dengan urusan masing2. Setelah dia mengunci rapat2, dia segera masuk menuju mobilku. Saat dia memasuki mobilku, tasnya terjatuh lalu dia menunduk untuk mengambilnya. Disaat seperti itu, aku melihat payudaranya yg begitu indah. Aku hanya bisa melotot saat itu. Lalu dia berdiri lagi dan masuk ke mobilku.

"kita mau nonton dimana nih?" tanyaku
"di mall *** aja deh mau gaa?" serunya
"wokee lanjut deh kalo gitu"

Sesampainya di mall, kami langsung membeli tiket bioskop. Kebetulan kami datang di saat yg tepat karena sebentar lagi filmnya akan mulai. Lalu kamu memasuki bioskop. Di dalamnya agak ramai orang dan kami pun dapat di kursi yg dipinggir.

Selama menonton film, dia mencium parfumku yg disukainya, "san ini kan parfum yg aku suka. Cieee dipakee", katanya. Lalu aku hanya bisa tersenyum. Dia mulai bersandar di pundakku. Sepertinya dia merasa nyaman denganku. Lalu saat aku ingin menggerakkan tanganku, tanpa disengaja aku menyentuh payudaranya. Lalu aku bereaksi ingin segera minta maaf tapi sepertinya dia tidak sadar. Atau memang dia merasa sudah biasa saja denganku haha.

Setelah selesai nonton, kami pun segera makan dan lain lain. Lalu kami pulang dan tentu saja aku mengantarnya pulang.

Saat sampai rumahnya, ternyata rumahnya masih kosong dan keluarganya blm pada pulang. Entah ada angin apa, dia mengajakku untuk main di rumahnya. Tanpa basa basi aku pun terima ajakannya. Aku duduk di ruang keluarganya dan menonton tv. Dia pun masuk ke kamarnya dan ganti baju.

Setelah dia keluar, dia hanya memakai kaos putih dan celana pendek sepaha. Terlihatlah bra nya berwarna biru dan payudaranya yg sangat menonjol itu. Lalu dia mengajakku mengobrol. Dengan berani aku berkata "rin kamu cantik makin cantik aja deh". Lalu dia berkata "ah bisa aja kamu" sambil sedikit malu. Lalu dia meminjam hp ku. Hp ku ada video porno nya dan aku sedikit berharap dia tidak menemukannya. Dan dugaanku benar, dia menemukannya.....

"san ini video apaan?" "ehhhh ngga bukan apa2" "hayooo ngaku video apaan nih?"
Lalu dia menonton video porno itu dan aku mendiamkannya sambil menunggu reaksinya. Menurutku dia sedikit terlihat horny gara2 menonton video itu. Lalu aku ambil saja hp ku "heeee malah serius nontonnya", kataku. Lalu dia hanya tertawa malu.

Beberapa saat kemudian dia memegang tanganku. "san, tadi videonya bikin aku................" lalu aku dengan berani mencium bibirnya dengan halus. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku meningkatkan ciumanku menjadi lebih nakal. Aku lumat habis bibirnya yg merah menggoda itu. Aku mainkan lidahnya. Dia semakin menjadi jadi. "ehhmmmmm ehmemhmm", erangnya. Sepertinya dia mulai bergairah. Lalu aku mulai turun menciumi lehernya. Dia mengerang keenakan. "san.....aachhh geli san"

Aku berhenti menciumi lehernya. Aku lihat matanya yg indah itu. Aku mulai membuka kaos putihnya dan dia membiarkan aku melakukannya. Terlihatnya payudaranya yg besar dan padat itu dan masih terbungkus bra. Sambil kembali mencium bibirnya, kubuka bra nya dan terlihat lah payudara yg sangat indah itu. "akhirnya aku bisa melihat langsung payudaranya yg indah ini", pikirku. Sepertinya mimpiku ingin bersetubuh dengannya akan segera terwujud. Aku mulai meraba toketnya. Terasa kenyal dan kencang sekali. Benar2 toket impian para lelaki. Aku mulai memainkan pentilnya dengan jariku. Dia terlihat sangat menikmati permainanku. Lalu lidahku menuju pentilnya dan aku memainkan pentilnya dengan lidahku. Aku hisap pentilnya dan sesekali aku gigit dengan lembut pentilnya. Dia tampak sangat kegelian. Sementara tanganku satu lagi meremas2 payudaranya. Aku melakukannya cukup lama sampai2 dia merasa basah sekali.

Tanpa kusadari, dia telah membuka resleting celanaku. Lalu dengan paksa dia turunkan celanaku. Aku berhenti memainkan payudaranya. Aku membantunya menurunkan celanaku dan celana dalamku. Munculah penisku yg sudah tegang besar ini. Dia langsung melahap penisku dengan mulutnya. "aaaaahhh enak rin terus rin". Dia lihai sekali memainkan lidahnya menikmati penisku. Sangat nikmat mengingat wajahnya yg cantik sedang menikmati penisku. Setelah agak lama mengulum penisku, dia berenti sejenak dan menyuruhku melepas celana dalamnya. Aku deg2an ingin melihat vagina nya dan terlihatlah vagina nya yg bersih tanpa bulu. Sepertinya dia memang merawat vagina nya.

Aku mulai melepas bajuku sampailah kita berdua dalam keadaan bugil di ruang keluarga rumahnya. Dia lalu berbaring di sofa dan segera mengangkat kedua kakinya. Dalam posisi mengangkan seperti ini, dia sangat menggairahkan. Lalu tanpa menunggu aku arahkan penisku ke vaginanya. Agak sulit memasukkannya karena dia memang masih perawan. Setelah berusaha, akhirnya penisku memasuki vaginanya. "aaaachhhh san pelan2", katanya sedikit kesakitan. "iya sayang pelan2 ko nanti juga enak", kataku.

Aku mulai mengocok penisku perlahan2. Dia mulai menikmati kocokkanku. Lama2 aku tingkatkan frekuensi kocokkanku. Dia mulai mengimbangi permainanku. Penisku sangat dijepit oleh vagina nya. Sangat nikmat sekali. Sesekali aku lihat wajahnya yg cantik itu dan terpikir "akhirnya impianku bersetubuh dengannya terwujud". Sambil menyetubuhinya, aku berkata padanya "rin kamu sangat seksi dalam keadaan seperti ini". Dia tersenyum sambil menikmati kocokkanku. "fuck me san fuck me.......", pintanya.

Lalu aku percepat kocokkanku dan beberapa saat kemudian terasa cairan hangat di penisku. "aaaaachhh aku keluar san enak bgtt aaaah san enak bgttt", jeritnya. Sepertinya dia sudah orgasme namun aku blm merasakan orgasme. Semakin cepat aku bikin kocokkanku lalu beberapa saat aku mulai merasa ingin keluar. "aaaaah rin aku mau keluar aachhh", jeritku. Sebelum keluar, segera aku cabut penisku dari vagianya. Croooot croooot..................... Aku keluarkan cairan spermaku di luar tubuhnya tepatnya diatas toketnya. Aku sengaja tidak mengeluarkan di dalam vagina nya karena takut hamil haha.

Lalu kami berdua melihat satu sama lain. Aku pandangi wajahnya yg cantik.
"san kamu orang pertama yg menyetubuhiku....", katanya
"dan kamu juga orang pertama yg aku setubuhi....", kataku sambil merayunya. "Dan jujur dari dulu aku punya impian bisa bersetubuh denganmu", kataku dengan berani.
"iiiiihhh kamu nakal deh san kenapa ga dari dulu bilang siiih hehehe tapi aku akui kamu membuatku puas san", katanya dengan centil sambil mencuim bibirku.

Setelah itu aku segera bergegas berpakaian sedangkan dia ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena terkena caira spermaku. Setelah dia selesai, aku menghampirinya dan mencium bibirnya. "Thanks yaa layanannya haha", kataku dengan nada canda. Lalu dia mencubitku dengan centil "gratis buat kamuu hahaha", katanya. Lalu aku segera pulang sebelum keluarganya pulang ke rumahnya.

Setelah kejadian itu, kami cukup sering bersetubuh. Kadang di rumahku dan kadang di rumahnya. Tentunya kalo rumahnya dalam keadaan sepi

No comments:

Post a Comment