Tiga tahun sudah Mirna listiana ditinggal mati suaminya Joni hartanto,
seorang pengusaha property sukses yg tewas terkena serangan jantung,
selama itu pula mirna menjadi single fighter dalam membesarkan ketiga
orang anaknya, dan dengan pertimbangan tertentu mirna lebih memilih
hidup menjanda ketimbang harus menikah lagi dengan pria lain. meski
telah memasuki usia yg ke 40, mirna masih terlihat cantik dan menarik,
sebenarnya banyak pria yg tertarik pada mirna, namun mirna telah
memutuskan untuk tidak menikah lagi semenjak kematian suaminya.
Bersamaan dengan kematian suaminya pula, praktis semenjak saat itu
segala urusan perusahaan mirna lah yg menanganinya, mirna menjadi
pemilik tunggal sekaligus direktur diperusahaan tersebut, walaupun
sebetulnya mirna tidak memiliki latar belakang pendidikan yg tinggi,
apalagi pendidikan ekonomi dan kemanajemenan, suatu disiplin ilmu yg
sebenarnya wajib dikuasai oleh seorang pengusaha property yg bersekala
menengah seperti dirinya, namun kelebihan mirna adalah memiliki
kecerdasan, keuletan dan mau belajar, sehingga dalam waktu singkat
mirna dapat menguasai seluruh pekerjaan mendiang suaminya, bahkan
beberapa waktu terakhir perusahaan tersebut mencapai angka kemajuan yg
cukup signifikan.
Bila dilihat masa lalu mirna, sebenarnya dulu mirna hanyalah seorang
wanita simpanan joni hartanto yg sudah memiliki istri namun tidak
memiliki anak, sejak kelas 2 SMU mirna sudah menjadi WIL joni, sampai
akhirnya ia hamil, sehingga joni menikahi mirna secara resmi, joni
menikahi mirna bukan semata-mata hanya untuk mempertanggung jawabkan
kehamilan mirna, namun memang karna joni dengan tulus mencintai mirna,
terlebih lagi anak yg dikandung mirna yg bakal menjadi darah dagingnya
sendiri, yg hampir 10 tahun perkawinannya dengan istrinya tidak
dikaruniai anak, itulah alasan utama joni, disamping juga mirna memang
pandai memuaskan joni diranjang, sehingga joni dibuat tergila-gila oleh
wanita muda itu.
Tak ayal, keputusan joni itu mengakibatkan istri joni tidak terima dan
minta untuk diceraikan, yang akhirnya pergi bersama dengan hampir
seluruh harta joni yg sebelumnya memang atas nama istrinya, namun joni
tidak mempermasalahkan itu, dia merasa semua adalah kesalahannya, kini
hanya mirna yg ia miliki, dengan calon jabang bayi itu tentunya, dan
untungnya masih ada perusahaan yang masih dia pegang.
Berawal dari nol, dengan tinggal dirumah kontrakan bersama mirna yg
sedang mengandung, joni bekerja keras, alhasil perusahaannya maju pesat,
bahkan berkembang menjadi lebih besar daripada sebelumnya, yg kadang
joni berpikir kelancaran usahanya hingga menjadi berkembang begitu pesat
merupakan rejeki yg datang dari istri dan anaknya yg sekarang ini,
walaupun sebetulnya itu hanyalah sugesti joni belaka, yg sebenarnya
terjadi adalah memang disaat itu joni begitu giat bekerja, bahkan bisa
dikatakan sebagai gila kerja, hal yg memacunya adalah karna tanggungan
istri dan anak yang masih belum punya rumah pula, sehingga joni bekerja
seperti kesetanan untuk bisa memberikan yg terbaik kepada istri dan
darah dagingnya.
Berbeda dengan disaat joni bersama istrinya yg terdahulu yg tanpa anak,
waktu itu semangat kerja joni tak terlalu tinggi dan terkesan hanya
mengikuti alur saja, ditambah lagi dengan gemarnya joni pergi
ketempat-tempat hiburan untuk sekedar meredam rasa bosannya dalam hidup
yg tanpa anak.
Dari hasil buah cinta joni dengan mirna, menghasikan gadis cantik
bernama Putri permata saskia (Puput) yg sekarang berusia 19 tahun,
kemudian anak kedua adalah seorang pemuda tampan bernama Erwin
satrionegoro 17 tahun, dan sibungsu adalah seorang gadis yg tak kalah
cantik bernama Asnalina sekarwangi (Lina) 15 tahun.
Sebagai wanita yg sedang memasuki masa puber kedua, mirna masih memiliki
hasrat seksual yg harus dipenuhi, dan untuk memenuhi hasratnya tersebut
mirna lebih suka melampiaskannya dengan alat bantu seks, yg beberapa
dibelinya diluar negri saat urusan bisnis, dan sebagian lagi dibelinya
via internet, mirna juga gemar mengkoleksi berbagai macam material porno
seperti film, majalah dll.
Saat hasrat seksual mirna timbul, biasanya mirna memutar video porno
dikamarnya yg telah dilengkapi dengan blueray player, lengkap dengan tv
berukuran super besar. Mirna menyaksikan film porno sambil memainkan
vaginanya dengan alat bantu seks koleksinya.
Seperti pada malam itu, mirna duduk disofa kamar dengan tanpa selembar
benangpun, sementara tangan kanannya menancapkan dildo (konto-kontolan)
dan mengocoknya maju mundur didalam lubang memeknya yg sudah mulai basah
berair, sementara pada layar tv dihadapannya film porno jenis hardcore
sedang diputar.
Mirna duduk dengan mengangkangkan kedua kakinya sambil terus
mengocok-ngocok dildu didalam memeknya diikuti dengan desahan yg keluar
dari bibir seksinya, sesekali dari mulutnya bergumam .
Aaaahhhh
asiiiiikkk.. iya hajar terus, kamu memang actor porno
idolaku.. gumam mirna menyaksikan tayangan film porno, yg saat itu
adegan seorang actor porno pria terkenal sedang menggarap tiga wanita
sekaligus.
Iya..hajar cewek-cewek itu.. iya betul, kamu entot pantatnya
hajar yg
keras.. mirna semakin bernafsu saat menyaksikan actor tersebut
menyodomi wanita-wanita artis porno dalam film itu.
Pada saat yg bersamaan, Erwin anak kedua mirna melintas didepan kamar
ibunya, seraya langkahnya terhenti saat didengarnya sayup-sayup seperti
suara orang yg sedang berhubungan badan seperti yg sering ia saksikan
difilm porno dikamarnya.
Dengan penasaran didekatkan matanya kearah lubang kunci kamar ibunya,
Erwin begitu terperanjat saat
menyaksikan pemandangan yg ia saksikan didalam kamar ibunya, bagaimana
tidak, dalam penglihatannya ibunya yg bertubuh indah dan cantik sedang
duduk disofa sambil telanjang dan mengocok-ngocok memeknya dengan dildo
sambil menyaksikan film porno.
Hingga beberapa saat Erwin menyaksikan ibunya dari lubang kunci, Erwin
mengintip dengan menjadikan lututnya sebagai tumpuan untuk menyesuaikan
dengan tinggi lubang pintu yg hanya sebatas perut, hingga nafsu
birahinya naik, seraya dipelorotkannya celana pendek boxer yg dipakainya
sampai sebatas lutut, tampak mencuat batang kontolnya yg sudah mulai
tegak akibat nafsu birahi, dikocok-kocok batang kontolnya dengan tangan
kanan sambil menyaksikan aksi ibunya, Erwin memang sejak smp mulai
terobsesi dengan kecantikan dan kemolekan tubuh mamanya, sebuah hasrat
yg ganjil sebenarnya, bahkan saat onanipun ia sering membayangkan
mamanya, keganjilan itu disadari betul oleh Erwin, akal sehatnya
sebetulnya menolak untuk itu, ingin selalu dibuangnya jauh-jauh hasrat
itu, dia sadar itu adalah ibu kandungnya, dan perasaan itu membuatnya
dihinggapi rasa bersalah, bahkan merasa dirinya memiliki kelainan.
Rasa bersalah Erwin bertambah manakala pada kira-kira 3 bulan lalu,
saat ia sedang didalam kamarnya menyaksikan video porno di laptopnya,
tiba-tiba masuk lina adiknya, gadis abg yg baru duduk dikelas 3 smp.
lina masuk secara tiba-tiba dikarnakan keteledoran Erwin sendiri yg lupa
untuk mengunci pintu kamar, sehingga dia tidak sempat untuk mematikan
tayangan video porno tersebut sementara lina sudah tepat berada
dibelakangnya.
Nah.. kak Erwin lagi ngapain ayo
ketauan ya, lagi nonton film
gituan.. sambil tangannya menepak pundak Erwin, sehingga Erwin kaget
setengah mati. Erwin tak bisa berbuat banyak untuk menepis atau
membantahnya, sudah tertangkap basah pikirnya, akhirnya dia hanya
berlagak santai sambil terus menyaksikan film tersebut. celakanya, lina
juga malah ikut nimbrung menonton, terpaksalah Erwin membiarkannya saja
daripada nanti dia mengadu kepada mama pikirnya.
Dasar lina anak bungsu yg manja, sedikit nakal, dan segala keinginannya
harus dipenuhi, rupanya saat menonton adegan dalam film itu hasrat
birahi lina timbul, dan yg lebih gila lagi, dengan enteng dan tanpa dosa
dia meminta supaya Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memeknya.
Kak Erwin..ayo dong kak..masukin ini lin..pake itunya kakak.. rengek
lina sambil mengangkakangkan kedua kakinya, dan rupanya celana pendeknya
telah ia lepas, sehingga memeknya yg mungil dan berwarna kemerahan
tampak merekah.
Eh..jangan gila kamu lin..pake tuh celana..aku ini kakakmu bego
bentak Erwin
Aaahh
kak Erwin..ayo dong, lina pengen cobain nih..sebentar aja.. rengek lina
Eh..dasar bandel kamu, cepet... keluar enggak.. bentak Erwin kali ini
sambil menendang bibir ranjang, namun hal ini justru membuat lina
ngambek.
Oke..kalo begitu, nanti lin bilang sama mama, kalo kak Erwin kerjanya
cuma nonton film porno aja dikamar, trus juga lin akan bilang kak Erwin
ngajak-ngajak aku untuk ikut nonton
ancam lina yg membuat Erwin
sedikit gugup dan bingung hendak berbuat apa.
Baiklah kalo begitu, tapi janji kamu jangan ngadu sama mama ya
Nah gitu dong..itu baru namanya kakak ku yg baik
puji lina dengan
wajah sumringah, Erwin mulai melepas celana pendeknya sehingga
batang kontolnya yg sedari tadi dia menonton film porno masih ereksi,
tampak tegak mencuat, lina memandangnya dengan terkesima
Ayo cepet kak masukin..dah gak tahan nih
rengek lina.
Sementara Erwin naik keranjang dan mulai mengangkangi adik kandungnya tersebut
Lin..aku belum pernah nih
kamu udah pernah belum..? tanya erwin bimbang
Aku belum pernah kak
makanya aku kepingin coba
jawab lina polos
Berarti kamu masih perawan..katanya kalo masih perawan sakit lho lin
bisa sampai keluar darah.. terang Erwin
Enggak apa-apa kak..kita coba aja
jawab lina
Oke kalo begitu
kamu bengkek memekmu pake tanganmu lin, biar lobangnya
keliatan.. pinta Erwin supaya lina menyibak memeknya dengan kedua
tangannya untuk mempermudah masuknya kontol Erwin.
Lina menuruti apa yg dikatakan Erwin, sehingga lubang memeknya yg
mungil menjadi sedikit bertambah lebar di sibak oleh kedua tangan lina,
dan Erwin mulai menekan batang kontolnya kedalam lubang memek adiknya,
namun rasanya begitu sulit walaupun batang kontolnya sudah keras
berdiri, mungkin disebabkan memek lina yg masih perawan dan juga masih
minimnya pengalaman Erwin yg memang belum pernah melakukan hal tersebut,
akhirnya Erwin meludahi telapak tangannya dan melumuri batang
kontolnya dengan maksud untuk memberi pelumasan, alhasil blessss
masuk
juga akhirnya batang kontol Erwin menembus selaput dara adik kandungnya
yg dibarengi dengan teriakan kesakitan lina
Aduuuuhhh
.kak..koq sakit sih
.aaeeeennngggg
jeritnya menahan sakit,
sementara cairan darah mulai mengalir dari vaginanya menodai sprei yg
berwarna putih. Sementara Erwin mengocok batang
kontolnya maju mundur seperti adegan dalam film porno yg sering ia
saksikan
Kak..udah kak berhenti
. Jerit lina tak tahan menahan sakit, namun
Erwin tetap menggoyang pinggulnya maju mundur, dan hanya kira-kira satu
menit tubuh Erwin mengejang bertanda pemuda itu telah mencapai klimaks
croooottttt
.crooottttt
keluarlah air mani Erwin membasahi lubang memek
adiknya disertai lenguhan panjang
Aaaaaahhhhh
.
gumam Erwin, dan akhirnya goyangannya terhenti yg
menandakan tuntasnya puncak kenikmatan yg didapat.
Lalu Erwin mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina, terdapat
sedikit cairan darah yg melekat pada batang kontolnya, sementara lina
menangis karna rasa sakit yg dideritanya.
Aduuuuhhhh
.koq sakit sih kak
aduhhh
rengeknya, yg membuat Erwin tak
tega dan merasa menyesal telah melakukan itu. Yg bisa dilakukan Erwin
hanya memeluknya dan mengecup keningnya, dengan harapan dapat mengurangi
rasa sakitnya.
Semenjak itu Erwin merasa bersalah dan merasa berdosa telah memerawani
lina yg adalah adik kandungnya sendiri, dan sampai saat ini hanya sekali
itu ia melakukannya, dan untuk selanjutnya dia tidak pernah ada
keinginan untuk berhubungan badan dengan lina, begitupun dengan lina,
lina merasa kapok untuk meminta lagi kapada kakaknya, namun rasa kapok
lina dikarnakan rasa sakit yg dialaminya itu, lina seorang gadis belia
yg berpikiran praktis dan polos, kalau dia suka dia lakukan, kalau dia
tidak suka tidak akan dia lakukan, kalau itu dirasa enak maka akan
dilakukannya lagi, kalau tidak enak, tidak akan. Mungkin saja apabila
saat Erwin memerawaninya waktu itu dia merasakan nikmat, dan tidak
sakit, sudah barang tentu pasti dia akan memintanya lagi, walau dengan
cara apapun.
Beberapa kejadian-kejadian itulah yg membuat Erwin merasa terhukum oleh
rasa bersalahnya, adik dan mama, mengapa harus dengan mereka pikirnya,
mengapa tidak dengan orang lain, okelah untuk lina dia sudah bisa
melupakannya, sejujurnya dia tidak terlalu tergoda dengan kecantikan
lina, walaupun teman-teman Erwin banyak yg tertarik dengan adiknya itu,
baginya lina tetaplah seorang adik, dan semenjak kejadian itu linapun
tidak lagi pernah mengusiknya, dan kami menganggap itu tidak pernah
terjadi, namun..bagaimana dengan mama, semakin ia berusaha untuk
melawan hasrat itu, mama seolah justru semakin menarik perhatiannya,
semakin mengusik mimpinya, seperti menggoda
seperti yg sering Erwin
lihat mamanya hanya mengenakan daster tipis sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya terlihat jelas, dia juga sering melihat mamanya mengenakan
celana hotpan yg amat pendek dan ketat sehingga memperlihatkan pahanya
yg mulus dan indah, mungkin tiada maksud mamanya untuk menggoda Erwin,
namun tidak dengan Erwin, darah mudanya terbakar bila melihat mamanya
seperti itu.
Terakhir pada saat ini, yg benar-benar membuat Erwin lepas kendali dan
tak kuasa untuk melewatkan momen ini. Bagaimana tidak, kali ini dia
benar-benar menyaksikan mamanya telanjang bulat dan..aahh, sedang
masturbasi dengan begitu rupa.
uuuhhhh..andaikata aku dapat memeluk tubuh itu, pasti aku akan
aahh..
pikirnya sambil beronani mengocok-ngocok batang kontolnya dgn tangan
kanannya.
Mamaaaa
.mengapa kau membuatku begitu gila, oh mama kamu memang
betul-betul sempurna..bahagia betul laki-laki yg bisa tidur denganmu
.
Erwin membatin, sementara tatapannya semakin liar dibalik lubang kunci,
nafsunya semakin berkobar.
Bermaksud agar lebih leluasa menahan keseimbangan tubuhnya yg berdiri
hanya dengan lutut sambil mengocok batang kontolnya, Erwin mencoba
meraih gagang pintu sebagai pegangan, sial
ternyata mamanya lupa
mengunci pintu tersebut, dan yg terjadi adalah begitu gagang pintu itu
tertekan, pintu terbuka dengan seketika karna dorongan tubuh Erwin, yg
membuat Erwin terjerembab kedalam.
Sementara mama Erwin didalam yg sedang asik menikmati masturbasinya
begitu kaget bukan kepalang, hampir seperti meloncat dari sofa,
bertambah kaget ketika melihat anak laki-lakinya jatuh berbaring dengan
batang kontol berdiri.
Begitu gugup Erwin saat itu, begitu berdiri langsung dikenakannya
kembali celananya, sementara mamanya masih terbengong dalam keadaan
masih telanjang bulat, dan tak tau harus berbuat apa, dan masih belum
paham apa yg sebenarnya terjadi.
Kini Erwin yg tertunduk malu, bingung bagaimana ia harus menjelaskan
semua ini.
Ma..maaf ma.. Erwin tadi..mmm..anu.. hanya itu yg keluar dari mulut
Erwin, sementara mirna mulai dapat membaca situasi, terutama saat
mengapa Erwin menurunkan celananya dan batang kontolnya berdiri tegak,
ya..mirna mulai paham bahwa sebelumnya Erwin mengintip dirinya sambil
beronani.
Mirna hanya menatap Erwin yg sedang tertunduk diam, kemudian merenung
sejenak, hingga bibir seksinya yg membuat Erwin selalu terobsesi untuk
melumatnya, mulai berkata
" Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur, gak usah bohong..sedang apa kamu
tadi..?" Tanya mirna, dengan masih dalam keadaan telanjang bulat.
" Anu ma..erwin tadi..emmm..ngintip mama sedang....mmm.." hanya itu yg keluar dari bibir Erwin yg gugup.
" Terus..kamu ngintip sambil ngapain..?" kembali mirna bertanya, dengan
masih memegang dildo yg tadi digunakan untuk mengocok memeknya.
" Sambil..mainin burung Erwin ma..." jawab Erwin pasrah, dia merasa tak
ada gunanya lagi berbohong, toh sudah terlanjur tertangkap basah, Erwin
hanya membayangkan pastinya mamanya akan marah sekali padanya, dan entah
hukuman apa yg akan diberikan padanya, Erwin masih ingat beberapa
bulan yg lalu, saat dia ikut-ikutan tawuran bersama teman-teman
sekolahnya hingga keningnya luka akibat lemparan batu, mirna begitu
marah besar saat itu, dan ia diberi hukuman dengan tidak diberi uang
jajan selama satu bulan.
Namun mengapa sampai saat ini mama belum memperlihatkan sikap marahnya,
pikir Erwin yg membuatnya sedikit lega, namun juga agak heran, dan
keheranan Erwin bertambah saat mirna tiba-tiba mendekatkan bibirnya
ditelinganya, dan bertanya dengan lembut.
" Erwin..kamu suka dengan mama sayang....? " Bisik mirna, sambil
mendekatkan mulutnya ketelinga Erwin, sehingga hangatnya hembusan nafas
mirna terasa di telinganya.
" Mmmm...maksud mama..suka bagaimana, ma..? " Tanya Erwin dengan gugup,
dan masih belum yakin dgn apa yg dimaksud mamanya, walaupun sebenarnya
Erwin begitu tergoda dengan cara mamanya itu, dan Erwin mulai paham
kearah mana tujuan pertanyaan mamanya itu, namun dia butuh kepastian,
semoga yg dikatakan mamanya memang benar seperti apa yg dia tangkap,
hingga jantungnya berdebar, menanti kepastian... kepastian yg
diharapkan.
Dan sepertinya kepastian yg didapat Erwin benar seperti apa yg
diharapkan, jawaban itu didapat saat tangan mirna masuk kedalam celana
pendeknya dan menggenggam batang zakarnya yg hanya separuh berdiri,
jantung Erwin tambah berdegup kencang, namun dalam hatinya masih belum
percaya apakah ini sekedar mimpi ataukah kenyataan.
" Kamu harus jawab yg jujur sayang...kamu suka sama mama..? kamu tau
kan apa yg mama maksud sayang...." Tanya mirna kali ini sambil lidahnya
menjilati dengan lembut daun telinga Erwin, sehingga Erwin menggelinjang
dan batang kontolnya berdiri tegak, yg masih dalam genggaman mirna.
" Iya ma...erwin suka mama..." jawab Erwin sambil menikmati kocokan tangan mirna pada batang kontolnya.
" Jawab yg jelas...suka apa.." kali ini dibarengi dengan
menggosok-gosokan buah dadanya yg besar bulat dilengan Erwin, yg membuat
Erwin semakin "terbakar"
" Suka sama kecantikan mama..suka kemolekan tubuh mama..suka bibir mama
yg seksi..aahhhhhh " jawab Erwin sekenanya, namun jujur.
Seketika mirna menghentikan aksinya, dan mengajak anak laki-lakinya itu
untuk duduk di sofa, dan memberinya minum segelas air putih agar Erwin
bisa lebih tenang.
" Baiklah Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur...ikuti kata hatimu..
Kamu katakan pada mama, apa yg ingin kamu lakukan pada mama saat ini..?
" Ingat Erwin turuti apa kata hatimu..bebaskan hatimu dari aturan-aturan
dan norma-norma yg ada, bebaskan hatimu... kamu enggak perlu merasa
bersalah, gak perlu merasa punya kelainan atau apapun itu.." jelas
mirna, sambil merapatkan tubuhnya pada Erwin.
" Erwin ingin sekali berhubungan badan dengan mama, Erwin sangat
merindukannya ma..sudah lama Erwin menginginkannya itu.. tapi Erwin
malu, mengapa keinginan itu harus dengan mama.." jelas Erwin
mengungkapkan isi hatinya dengan jujur, seperti yg diharapkan mirna.
" Upppsss...kamu enggak perlu merasa bersalah Erwin..sudah mama katakan,
bebaskan hatimu, tak perlu terikat oleh aturan-aturan yg ada.." terang
mirna kepada Erwin agar dia tak perlu merasa rendah diri dengan
keinginannya itu, dan tak perlu merasa itu adalah suatu aib yg
memalukan.
" Lalu..kalau itu memang bisa kamu lakukan..dan mamamu ini sudah ada
dihadapanmu, dan siap melayani apapun yg kamu inginkan, kamu harus jawab
pertanyaan mama, ingin kamu apakan saja mama? Kamu tau maksud mama
kan..coba jawab yg diteil, dan dengan bahasa yg gamblang, gak usah
diperhalus segala, pake bilang "berhubungan badan" segala, sebut aja
"ngentot" gitu, itu mama lebih suka.." terang mirna, yg membuat
Erwin sedikit terkejut saat mamanya menyebutkan kata "ngentot", karna
Erwin tidak pernah membayangkan sedikitpun bahwa kata-kata seperti itu
dapat keluar dari mulut mamanya.
" Mmm..anu ma..erwin mau ngentotin memek mama, mau jilatin memek mama,
mau masukin kontol Erwin dimulut mama, mau mencium bibir mama...juga
mau..." Erwin berpikir beberapa saat, namun mirna segera memotongnya.
" Oke, cukup..nah begitu..gak apa-apa itu bagus..nanti kamu bisa
mendapatkan semua keinginanmu itu, mama akan selalu memberikan apa yg
kamu inginkan sayang..." sambil mirna mengecup bibir anaknya dengan
mesra.
Sementara adegan seks dalam tayangan film porno pada layar tv masih
berlangsung, Mirna mulai menarik celana pendek yg dikenakan Erwin, dan
menyuruh Erwin agar melepas juga t-shirtnya, sehingga tampak batang
kontol Erwin yg besar berdiri tegak
" Woooww.. gila kamu Erwin, ternyata kontolmu besar juga ya..punya
papamu dulu aja enggak sebesar ini " seraya dielus-elusnya dengan lembut
batang kontol itu.
" Erwin, kini mama akan mewujudkan salah satu impianmu, yaitu akan mama
masukin kontol kamu kedalam mulut mama, lalu akan mama kulum.. itu kan
yg kamu mau sayang..." seraya mirna bangun dari sofa dan berjongkok
dengan kepala menghadap kekontol anaknya, dengan terlebih dahulu
lidahnya menyapu sekujur batang kontol Erwin hingga buah pelirnya pun
tak luput dari jilatan lidahnya.
Dan akhirnya dimasukannya batang kontol itu kedalam mulutnya dan
dilumatnya, dan digerakannya kepalanya maju mundur, sehingga batang
kontol Erwin terkocok-kocok oleh mulut mirna.
Erwin begitu menikmati hisapan mulut mamanya, hingga tanpa disadarinya
dari mulutnya keluar kata-kata yg mengekspresikan kenikmatannya
" Aduuuhhhh...ma..enak ma...enak banget...aaahhh..mama emang hebat..."
sambil Erwin duduk disofa dan tangannya mencengkram rambut ibunya yg
sedang meng"karaoke" batang kontolnya
Semakin liar mirna menghisap batang kontol Erwin, sampai kepala zakar
Erwin menyentuh pangkal tenggorokan mirna, sesekali dimasukannya seluruh
batang kontol Erwin hingga hanya menyisakan biji pelirnya saja yg masih
berada diluar mulut mirna, itupun sudah menempel rapat pada bibir
mirna, untuk kemudian kembali dikocok-kocoknya maju mundur, air liur
mulai menetes keluar melalui sela-sela mulut mirna, hingga gerakan
kontol Erwin yg dikocok dalam mulut mirna menimbulkan irama kocokan yg
keras ghlogg...ghlogg...ghlogg...
Erwin begitu terpesona melihat begitu dahsyat dan begitu ahlinya mama
dalam mengoral batang kontolnya, dimata Erwin mamanya tampak begitu
seksi dan menggairahkan dengan batang kontol berada dimulutnya, tak
kuasa bagi Erwin untuk tidak mengecup mulut seksi mamanya saat itu,
seraya diangkatnya kepala mirna mendekati wajahnya dan langsung Erwin
memagut mulut mamanya itu dengan rakus, ditelan dan dihirupnya semua air
liur ibunya yg berada dalam mulutnya, masih kurang puas dijilatinya air
liur yg membaluri dagu dan pipi mamanya, untuk kemudian diturunkannya
kembali wajah mamanya kebawah kearah selangkangannya untuk kembali
mengoral batang kontolnya.
Beberapa saat kemudian mirna agak menarik paha Erwin, sehingga bokong
Erwin tdk lagi bertumpu pada sofa, tapi punggung erwinlah yg kini
bertumpu pada sofa, lalu mirna mengangkat bokong Erwin sehingga lubang
pantat Erwin terlihat mencuat.
" Erwin..ini salah satu yg dulu membuat papamu tergila-gila pada
mama..." seraya lidah mirna diarahkan pada lubang dubur Erwin, lalu
dijilatinya dubur Erwin, sehingga membuat Erwin begitu nikmat, separuh
mata Erwin terpejam menikmati lubang anusnya dijilati mamanya.
" Aaaaaahhhh...mama..enak ma...terus ma, aduuuhhh..ma enak banget sih...mmmmmm.." gumam Erwin menahan nikmat yg tak terkira.
Melihat reaksi Erwin yg seperti itu, mirna semakin bersemangat menggarap
anus Erwin, dimasukannya ujung lidahnya kedalam anus anaknya tersebut
dan digerakannya maju mundur, sesekali diputarnya lidah itu menyapu
rongga-rongga lubang anus Erwin, sehingga Erwin semakin tdk karuan
hingga kepalanya bergelinjang-gelinjang.
Hingga beberapa saat lamanya mirna meng oral batang kontol dan anus
Erwin, seketika mirna berdiri dan mengecup bibir Erwin dengan mesra,
seraya digelitiknya daun telinga Erwin dan membisikan sesuatu dengan
mendesah dan mesra
" Erwin sayang..anak mama yg ganteng.. sekarang saatnya kamu jilatin
memek mama ya sayang... itu juga kan yg menjadi impianmu sayang...."
Bisikan seksi yg membuat angan Erwin melayang dan sahwatnya semakin
tinggi.
" Iya ma..erwin juga udah kepingin banget jilatin memek mama yg indah
ini.." jawab Erwin sambil mengusap lubang memek mamanya dengan jari-jari
tangannya. Sejurus kemudian mirna memposisikan dirinya duduk disofa
dengan kedua kakinya mengangkang lebar sambil menyibak lubang memeknya
dengan kedua tangannya, sehingga lubang memek mirna yg berwarna
kemerahan tampak merekah mencuat, sebuah pemandangan yg begitu indah dan
mempesona bagi Erwin, ternyata bentuk lubang memek mamanya jauh lebih
indah dan menggoda dari yg selama ini dia bayangkan dalam onaninya.
" Ayo, sayang..jilatin dong, memek mama.. mama juga udah enggak tahan
nih..." tantang mirna sambil sesekali menyapu bibirnya dengan lidah,
hingga begitu terlihat menggoda dan menantang.
Erwin segera berjongkok dengan mata tertuju kearah lubang memek mamanya,
dipegangnya paha kiri dan kanan mirna dengan kedua tangannya sementara
wajah Erwin didekatkannya pada lubang memek mirna, ditatapnya tanpa
berkedip, setelah puas menatap, dihirup dengan hidungnya aroma memek
mamanya itu sambil memejamkan matanya, hingga akhirnya dijulurkannya
lidahnya untuk menjilati lubang memek mirna.
Dengan rakus Erwin menjilati lubang memek mirna, sementara mirna
menikmati jilatan pada memeknya sambil tangan kanannya menjambak rambut
Erwin, sementara tangan kirinya digunakan untuk meremas-remas buah
dadanya sendiri, mulai keluar ocehan-ocehan spontan dari bibir seksi
mirna dalam menikmati sensasi yg diberikan anaknya itu, karna walaupun
Erwin belum berpengalaman dalam soal seks, tapi Erwin sering menonton
film porno, dan banyak membaca material-material porno, sehingga dengan
lancar dan tanpa kaku Erwin begitu lihai memain-mainkan lidahnya dalam
memek mirna.
" Aaaahhh...terus sayaaaaang...aahhh..kamu pinter sayang..kamu belajar
dimana sih...? " gumam mirna menikmati jilatan yg cukup lihai dari
Erwin.
Sementara lidah Erwin semakin lihai saja bergerilya didalam memek mirna,
dijilatnya juga klitoris mirna, sambil sesekali digigitnya dengan
lembut hingga membuat mirna mengelinjangkan tubuhnya dan memekik manja.
" Aaauwww...ih..sayang.. kamu nakal ya.. kamu gigit-gigit itil mama
ya..auuww.." tapi enak sayang, kamu pinter banget
sih...aduh..auuww..gila kamu sayang...ahhh.." Erwin semakin bersemangat
melihat ekspresi dan reaksi mamanya seperti itu, sebuah ekspresi manja
yg membuat Erwin semakin gemas untuk menggigit-gigit lembut klitoris
mirna.
Hingga lidah Erwin kini mulai memasuki rongga-rongga bagian dalam memek
mirna, disapunya area dinding-dinding vagina mirna, yg juga membuat
mirna begitu nikmat merasakannya. Sampai akhirnya Erwin mulai
berpindah mengarahkan lidahnya kearah sela-sela selangkangan mirna,
turun terus sampai kepaha lalu lutut, betis dan akhirnya lidah Erwin
menjilati jari-jari kaki mamanya yg indah dihiasi pewarna kuku berwarna
merah yg membuat bertambah seksinya penampilan mirna, lalu mulai
dihisapinya jari jemari kaki ibunya satu persaatu, sebetulnya cara
itupun diadopsi Erwin dari salah satu adegan porno yg pernah ia
saksikan, sementara mirna hanya menikmati dan menyaksikan ulah anak
laki-lakinya itu sambil menggosok-gosok memeknya dengan tangan kanan,
sampai mirna tertawa manja menahan geli manakala Erwin mulai mengangkat
kaki mirna dan menjilati telapak kaki ibunya itu.
" Hi..hi..hi..hi.. auuww..geli Erwin aah.. hi..hi..hi.. nakal kamu
ya..auw.." Erwin semakin senang melihat tingkah manja mamanya
" Gak apa-apa ma...erwin cuma mau buktiin katanya surga itu ada dibawah
telapak kaki ibu.. he..he..he.." goda Erwin sambil terus lidahnya
menar-nari .
" Hi..hi..hi.. bisa aja kamu..tapi kurang tepat win, yg benar surga itu
ada di memek ibu.. coba kamu pilih mana, pilih telapak kaki atau memek
ayo..." goda mirna, membalas candaan Erwin.
" He..he..he.. jelas pilih memek dong ma..." jawab Erwin seraya melepas
kaki mamanya dan kembali mengarahkan mulutnya kememek mamanya.
" Hi..hi..hi.. kamu memang pinter sayang, memang didalam memek inilah
kamu akan menemukan surga yg sesungguhnya Erwin..suatu kenikmatan yg
membuatmu bahagia.." sambil tangan mirna membelai kepala Erwin yg
kembali menjilati dan menciumi dengan gemas lubang memeknya.
No comments:
Post a Comment