Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 9

Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya menjilati dubur deni kini berdiri dan menghampiri lina yg sedang asik menikmati penetrasi ganda pada anus dan memeknya.

" Gimana sayang... enak memek dan pantatmu dientot secara bersamaan...enak kan sayang.." ujar mirna sambil menjambak rambut lina sambil menjilati sekitar daun telinga lina.

" Iya ma..enak ma..lin suka sekali dientot seperti ini ma.." jawab lina

" Buka mulutmu sayang..." perintah mirna kepada lina, sementara tangan kiri mirna digunakan untuk menjambak rambut lina, tangan kanannya digunakan untuk memegang dagu lina. Yg dengan segera lina menuruti perintah mamanya untuk membuka mulutnya, dan yg terjadi selanjutnya adalah

" Cuih..cuih.. minum ludah mama sayang..kamu menyukainya kan..." mirna meludahi mulut putri bungsunya itu beberapa kali sehingga mulut lina yg menganga belepotan denga ludah mamanya sampai kehidung dan pipinya juga tak luput dari percikan ludah sang mama, dan tanpa diperintah dua kali dengan rakusnya lina menelannya, sebuah sensasi berbeda yg belum pernah dirasakannya, sensasi yg membuat darah mudanya demikian bergelora dan birahinya semakin bertambah naik.

" Aaaahh...nyemm..nyemm..aahh.. lagi ma..lagi.. ludahin mulut lin, lagi ma..enak ma..." ujar lina yg begitu menikmati dan antusias dengan aksi yg diberikan mamanya.

Melihat reaksi lina Erwin pun ikut meludahi mulut lina beberapa kali, sehingga begitu banyak ludah yg melumuri mulut dan wajah lina. Begitu pun deni yg membelakangi lina tak ketinggalan memberikan "sumbangan" ludah kepada lina. Tak lama kemudian puput yg sedari tadi menikmati dubur erwinpun berdiri untuk berpartisipasi dalam meludahi mulut adik bungsunya itu, hingga begitu belepotannya wajah lina saat itu dan digunakannya jari telunjuknya untuk menyapukan air ludah yg disekujur wajahnya untuk kemudian diarahkannya kemulutnya untuk kemudian dimakannya dengan rakus seolah tiada rasa puasnya, entah mengapa momen yg seharusnya menjijikan seperti itu justru membuat birahi lina menjadi lebih tinggi dan semakin bernafsu, pada saat seperti itu seolah akal sehat tak lagi bekerja, hanya nafsu birahilah yg mendominasi dan menguasai diri lina, walaupun mungkin disaat yg berbeda lina akan membasuhnya beberapa kali walaupun hanya sepercik ludah orang lain yg mengenai tubuhnya, tetapi tidak untuk saat itu.

" Aaahhh.. iya terus..kalian semua ludahin mulut lin..ludahin wajah lin..lin mau yg banyak..banyak sekali..lin belum puas...teruuusss...aaahhh.." oceh lina ditengah birahinya yg mulai memuncak, sementara yg lainnya seperti berlomba meludahi lina sebanyak-banyaknya, dan akhirnya lina mengejang disertai dengan teriakan keras pertanda ia telah mencapai klimaks.

"Aaaaaaaaaaahhhhh... enaaaaakkkk.... Nyeemmm...nyeemmmm...aaahhh..." pekik lina sambil mengunyah dan menikmati ludah dimulutnya, tak lama kemudian tubuh mungilnya mulai melemas, jepitan kakinya yg sebelumnya begitu kencang mengapit Erwin kini terlepas, dan akhirnya Erwin dan deni melepaskan batang kontol mereka yg menancap dalam anus dan memek lina dan membiarkan tubuh lina ambruk diatas lantai.

Puput yg sedari tadi penasaran dan ingin merasakan aksi double-penetration segera menarik tangan kedua pemuda itu.

" Ayo dong...sekarang gantian aku yg kalian garap..aku penasaran bener nih..." pintanya, yg segera diinisiatipi oleh mirna dengan arahannya.

" Oke..sekarang Erwin duduk disofa.." perintah mirna kepada Erwin yg langsung dituruti Erwin dengan duduk disofa dengan batang kontolnya mengacung tegak bagai tugu monas, lalu sambil berjongkok mirna mengoral batang kontolnya beberapa saat dan kemudian mirna memerintahkan puput untuk duduk dipangkuan Erwin dengan posisi woman in top.

puput mengerti dengan "scenario" mirna, sehingga dengan sigap diposisikan tubuhnya jongkok diatas tubuh Erwin, dan mirna membantu membimbing batang kontol Erwin memasukannya kememek puput, setelah dirasakan pas pada sasaran, puput segera menurunkan pantatnya dan blesss...masuklah batang rudal Erwin yg berdiri tegak kedalam memek puput. Kini mirna mulai menjilati anus puput beberapa saat lalu ditusukannya jari telunjuknya kedalam anusnya dan diludahinya beberapa kali kedalam lubang anus itu.

" Ayo deni.. anus kekasihmu sudah siap kamu entot sayang.. ini untuk pertama kalinya kan kamu mengentot lubang anus kekasihmu.. untuk itu lakukanlah yg hot, berikan kesan pertama yg indah bagi lubang anus kekasihmu ini..biar dia semakin ketagihan..." ujar mirna dengan gaya khasnya yg vulgar dan menggoda.

Sambil berdiri deni mengarahkan bazokanya keanus puput yg telah basah oleh cairan ludah mirna, lalu ditekannya hingga batang kontol deni tembus memasuki lubang anus kekasihnya itu, lengkaplah sudah memek dan anus puput terisi oleh kontol deni dan Erwin, sebuah penetrasi ganda untuk yg pertama kalinya bagi puput, sebuah pengalaman yg tak akan terlupakan.

Deni mulai memompakan pantatnya maju mundur, begitu pula dengan Erwin yg juga menggoyangkan pinggulnya naik turun untuk mengocokan batang kontolnya dalam memek puput sambil kedua tangannya memegang pantat puput.

" Bagaimana put.. nikmat bukan, dan ini adalah untuk pertama kalinya kekasihmu mengentot anusmu kan..?" Tanya mirna sambil duduk disofa disamping mereka

" Iya ma..mantap ma..aaahhh.." hanya itu jawaban yg keluar dari mulut puput, karna setelah itu Erwin langsung menyumbat mulutnya dengan kecupan mesra yg juga dibalas oleh puput.

Gairah puput bertambah naik menerima penetrasi pada memek dan duburnya yg dirasakan begitu nikmat dan tandas, hingga pantatnya mulai dipompanya naik turun sehingga Erwin tak kuasa untuk bergerak dan hanya pasrah berdiam menikmati goyangan pantat puput yg memompakan batang kontolnya.

Sementara mirna mulai berjongkok dibelakang deni dan menjilati lubang anus deni, sesekali jilatannya mengarah ke batang kontol deni yg terselip diantara anus puput, menerima aksi yg diberikan mirna bertambah gairah deni untuk memacu batang kontolnya didalam anus puput.

Hingga sepuluh menit sudah berlangsung puput menikmati dua batang kontol yg secara bersamaan menghantam lubang memek dan lubang duburnya, gairahnya sudah semakin memuncak, dari mulutnya keluar ocehan-ocehan liar yg mengekspresikan rasa yg didapatnya.

" Uuuhh..uuuhh..uhhh.. ayo den hajar lubang anusku..hajar yg kuat.. dan kamu juga Erwin nih...rasakan goyangan ku..uuhh..uuhh..uuhh.." oceh puput sambil memompakan pantatnya naik turun dengan keras sehingga Erwin merasakan batang kontolnya seperti ditekuk-tekuk sehingga sesekali wajahnya meringis menahan nyeri.

" Auuww..sakit kak, pelan-pelan dong..auuww patah nih..." ujar Erwin

Akhirnya puput mengejang disertai dengan pekikan panjang yg keras, sampai sudah puncak kenikmatan yg didakinya.

" Aaaaaaaahhhhhhhhhh.....uuuuuuuuuhhhhhhhhh enaaaaaaaaaakkkkk..." teriak puput.

Tak lama kemudian denipun mengalami hal yg sama, jilatan lidah mirna pada lubang anusnya memberi peranan besar bagi tercapainya puncak kenikmatan deni yg menyodomi lubang dubur puput, sehingga tercapailah puncak kenikmatan deni diikuti dengan erangan panjang dan goyangan pantatnya yg semakin dipercepat.

" Aaaaaaaaaaahhhhhhhh...aku keluar.. aaahhhhh..." croottt...crrooott..crooottt.. tumpahlah air mani deni membanjiri lubang anus puput, diakhiri dengan tubuhnya yg mengejang-ngejang dan akhirnya diam.

Hanya berselang beberapa detik Erwin pun demikian, diremasnya dengan gemas bokong puput dan dikocoknya dengan keras kontolnya, mulutnya mulai bergumam tak karuan, Mirna yg mengetahui apa yg dirasakan Erwin meminta agar Erwin menumpahkan spermanya di dalam anus puput, entah rencana apalagi yg ada dibenak mirna kali ini.

" Win..tahan dulu, kamu keluarin di dalam anus kakakmu saja.. ayo kamu bangun.." Tanpa banyak Tanya Erwin segera bangkit berdiri dan memasukan batang kontolnya kedalam anus puput yg masih dalam posisi menungging di sofa, begitu batang kontol erwin memasuki lubang anus puput crroootttt...crroootttt...crrrooott.. tumpahlah air mani Erwin sebelum sempat ia menggoyangkan batang kontolnya, sehingga air mani Erwin dan deni berkumpul menjadi satu didalam lubang anus puput. Erwinpun menarik keluar batang kontolnya dan duduk disofa disamping puput yg masih menungging.

" Puput, kamu tahan seperti itu dulu..gak usah banyak bergerak..tahan ya.." perintah mirna kepada puput agar tetap dalam posisi menungging seperti itu.

Kemudian mirna menarik tangan lina yg masih berbaring diatas matras untuk bergeser dan memposisikan dirinya dibawah puput.

" Lina, kamu kesini sayang.. kamu tiduran disini dan buka mulutmu lebar-lebar.." lina menuruti yg diperintahkan mamanya, digeserkan tubuhnya, sehingga posisi lina berbaring telentang diatas lantai tepat dibawah pantat puput yg masih menungging diatas sofa, seperti yg diperintah mirna dibuka mulutnya lebar-lebar.

" Siap-siap lina..iya bagus buka mulutmu lebar-lebar..mama akan berikan permainan yg mengasikan.." seraya mirna memegangi bokong puput dan menurunkannya kebawah sehingga lubang anus puput hanya berjarak sekitar 20 cm diatas mulut lina.

" keluarkan isi dalam duburmu put.. kamu ngeden, biar keluar semuanya..." perintah mirna kepada puput, dan puput telah paham aksi apa yg dikehendaki sang mama, sehingga diikuti apa yg diperintahkan mirna, dan creett...creett... tumpahlah isi didalam lubang anus puput yg merupakan perpaduan dari sperma deni dan Erwin, begitu banyak jumlahnya memenuhi mulut lina, sebagian menetes dipipinya namun segera disapu oleh jari mirna untuk kemudian dimasukannya kedalam mulut lina

" Lin, ingat ya kamu tahan aja..gak usah kamu telan..tunggu instruksi mama selanjutnya.." ujar mirna, kali ini sambil mencolok-colokkan jari telunjuknya didalam anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sisa-sisa sperma yg masih berada didalam lubang dubur puput, setelah dirasa tak ada lagi cairan kental yg keluar, dijilatinya anus puput untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.

Sejurus kemudian mirna merebahkan tubuhnya dilantai seraya memberikan instruksi kepada lina

" Lin..ayo sayang, kamu muntahkan semua isi dalam mulutmu ke dalam mulut mama..aaaaakkk " ujar mirna seraya dibuka mulutnya lebar-lebar

Lina segera bangkit dan dengan mulut berisi penuh sperma hingga pipinya tampak mengembung, ditundukan wajahnya kearah mulut mirna, dan plehh..plehh..ditumpahkannya secara perlahan oleh lina, sehingga berpindahlah semua isi didalam mulut lina kedalam mulut mamanya, namun mirna masih belum menelannya, malainkan hanya menahannya tertampung didalm mulutnya, sesaat kemudian mirna bangkit dan menyandarkan tubuhnya dibibir sofa, dibuka mulutnya untuk memperlihatkan isi dalam mulutnya kepada deni dan Erwin yg sedari tadi terpana dengan aksi yg diperagakan mirna, terutama deni tanpa sekalipun ia berkedip menyaksikan apa yg dilakukan mirna, suatu aksi yg sebetulnya menjijikan namun baginya justru begitu mempesona dan menggairahkan, hingga mulut deni sampai ternganga dibuatnya.

Mirna memainkan sperma didalam mulutnya seperti anak kecil yg memainkan bubur dimulutnya, sesekali di glogok-glogoknya hingga sperma didalam mulut mirna tampak bergejolak seperti air yg sedang mendidih, sementara aksi itu berlangsung mata mirna mengarah kepada deni, seolah memang mirna mempertunjukan itu kepadanya, sungguh aksi yg memukau dan memabukan pikir deni, dan mirna seolah mengerti apa yg ada dalam pikiran deni dan apa yg disukai deni. dan akhirnya glekk.. habislah seluruh isi dalam mulut mirna, pindah kedalam perutnya, bersamaan dengan mata mirna yg terpejam seolah begitu menikmati proses terakhir tersebut.

" Aaaahhh.. sedaaaappp...huuufffhhh.." gumam mirna, seolah begitu puas dengan yg baru saja dinikmatinya.

" Ah, tapi mama curang nih..masa' dimakan sendiri aja sih, gak bagi-bagi kita..iya enggak lin.." protes puput pada sang mama.

" Iya nih..mama serakah ah..lin juga kepingin kan ma.." diikuti lina, dengan wajah sedikit ditekuk.

" Aduh..aduh.. anak-anak mama, jangan ngiri dong..maafin mama ya.. entar lain kali giliran kalian deh.. abis gimana ya ? kalau mencium aroma sperma itu, aaahh.. mama gak bisa tahan deh..aromanya itu lho..aahh, mama langsung tergoda.. apalagi kalo yg kentel aaahh, gurihnya.. " ujar mirna seraya merangkul puput dan lina dan mengecup mesra bibir mereka satu persatu, dengan maksud mencairkan kekecewaan mereka, masih tercium aroma seperma dirasakan puput dan lina dari mulut mamanya.
Jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, kembali mereka bersantai menikmati makanan ringan seperti kue, keripik, kentang goreng dan sejenisnya, hanya Erwin yg dengan lahapnya menyantap sepiring nasi dengan beberapa lauk pauknya. Obrolan-obrolan ringan yang sesekali diselingi dengan gurauanpun menjadi gambaran dari keakrapan mereka, entah mengapa tak ada rasa ngantuk terpancar dari wajah-wajah mereka, mungkin dikarnakan asiknya mereka mengobrol, atau mungkin masih ada sesuatu yg dinanti atau masih ada yg diharapkan sehingga mata mereka masih belum rela untuk terpejam. Mungkin..

" Ngomong-ngomong sekarang cuma mama nih yg belum merasakan double-penetration, mama juga udah kepingin nih..gimana deni, Erwin, apakah kontol-kontol kalian sudah siap untuk misi selanjutnya hi..hi..hi.." ujar mirna, menyela obrolan mereka.


" Wah..kalo saya sih siap aja tante..udah seger lagi nih.." jawab deni sambil mempertunjukan batang kontolnya yg sudah mulai berdiri

" Erwin juga siap nih ma.. udah ngabisin nasi dua piring, sekarang pasti full power deh..." sambung deni, kali ini sambil menepuk-nepuk perutnya.

" Wah dasar kamu perut karung.. oke deh, puput..lina.. siapkan kontol-kontol mereka untuk mama.. ayo hisaaaappp..." ujar mirna, seraya menyuruh puput dan lina untuk menghisap kontol deni dan Erwin sebagai pemanasan sebelum "bertempur" dengannya.

Beberapa menit kemudian setelah deni dan Erwin selesai mendapatkan servis oral, mirna memerintahkan Erwin untuk duduk disofa, kemudian mirna duduk dipangkuan Erwin dengan posisi membelakangi Erwin, digenggamnya batang kontol Erwin yg telah licin oleh baluran ludah dan dituntunnya memasuki anusnya, setelah dirasakan pas pada posisinya mirna mulai menurunkan pantatnya dan bless..begitu mudah batang kontol Erwin yg telah dilumuri air ludah menembus lubang anus mamanya.

" Ayo deni, sekarang giliran kamu mengentot memek tante.." pintanya kepada deni yg masih berdiri sambil mengelus-elus batang kontolnya sendiri.

Segera deni mengarahkan batang kontolnya kedalam memek mirna yg telah mengangkang dengan lubang anusnya telah "terisi" oleh batang kontol Erwin, didorongnya pantat deni amblas sudah seluruh batang kontolnya didalam vagina mirna sambil kedua tangannya memegang kedua paha mirna.

" Ayo anak-anak..sekarang kalian goyang kontol kalian, entot memek dan anusku secara berbarengan.." perintahnya, yg langsung diikuti oleh deni yg mulai memompa pantatnya maju mundur, sementara Erwin tak banyak yg bisa ia lakukan kecuali hanya diam menikmati goyangan pantat mirna yg naik turun mengocok batang kontol Erwin didalam lubang duburnya.

Hampir sepuluh menit mereka berpacu dengan posisi seperti itu, sampai akhirnya mereka sedikit merubah posisi, kali ini posisi mirna berhadapan dengan Erwin dengan kontol Erwin yg kali ini yg memasuki memek mirna, sementara deni kali ini yg menikmati lubang anus mirna. Permainan semakin hot, seperti biasa mirna mengoceh tak karuan untuk mengekspresikan rasa nikmatnya, sesekali kepalanya digeleng-gelengkan keras bak seorang pemain kuda lumping, rambutnya acak-acakan namun kecantikannya tak sedikitpun luntur, sehingga sesekali Erwin mengecup dengan rakus mulut mamanya itu.

Beberapa menit kemudian akhirnya mirna mencapai klimaks diikuti dengan raungan panjang yg keras dan diakhiri dengan gerakan tersendat satu dua yg akhirnya diam sama sekali, kecuali nafasnya yg masih memburu.

Tak lama setelah itu deni dan Erwinpun mulai terlihat tanda-tanda akan mencapai klimaks.

" Kalian keluarkan sperma kalian dimulut lina dan puput aja.. biar mereka enggak ngambek lagi sama mama.." ujar mirna

" Nah..gitu dong ma.. kita kan juga pingin.." ujar lina seraya membuka mulutnya mengarah ke ujung batang kontol deni yg baru saja dicabutnya dari dalam anus mirna.

Sementara Erwin juga telah berdiri mengarahkan kontolnya kemulut puput yg berjongkok sambil membuka mulutnya.

Dan dalam waktu yg hampir bersamaan deni dan Erwin mencapai orgasme dengan memuntahkan air mani kedalam mulut lina dan puput, dan langsung ditelannya oleh kedua gadis remaja itu, merasa masih belum puas lina dan puput menghisap batang kontol yg masih menyisakan sisa-sisa sperma diujungnya.

" Aduh.. jadi kepingin nih mama.. kalau mencium aroma yg satu ini.." ujar mirna yg merasa tergoda seleranya saat mencium aroma air mani yg baru saja habis tandas direguk oleh lina dan puput, seraya digenggamnya batang kontol deni dan Erwin dengan kedua tangannya dan dihisapnya.

" Aduuuuhhh...udah habis nih....gimana ya..? " keluh mirna kecewa karna tak ada lagi sperma yg tersisa yg melekat dikontol mereka.

" Ah,mama kan tadi udah banyak, masa' masih mau kepingin terus sih ma.." ujar lina

" Habis gimana ya?, kan udah mama bilang..kalau mama mencium aroma itu, mama jadi tergoda.." jawab mirna, seraya terdiam sejenak entah apa yg dipikirkannya, tiba-tiba senyum mengembang diwajahnya, seperti mendapatkan suatu ide cemerlang.

" Oh iya, gimana kalau kalian kencingin mulut mama, pasti asik tuh ya.." ujar mirna yg membuat keempat anak muda itu melongo

" Ayo cepet mama udah enggak sabar nih.. kencingin mulut mama, aaaaakkkk.." pinta mirna sambil membuka mulutnya lebar-lebar

Tanpa menunggu lama Erwin sebagai seorang pemuda yg inovatif yg selalu menyukai sesuatu yg baru tentu sangat tertarik, dan segera mengarahkan batang kontolnya kemulut mamanya, dan dari jarak ujung kontol Erwin kemulut mirna yg sekitar 30 cm keluarlah pancuran air seni Erwin yg bermuara pada mulut mirna yg menganga, air kencing yg begitu banyak dan deras diterima mirna sebagian langsung ditelan dan sebagian kecil tumpah membasahi lantai .


Sementara puput dan lina yg sebelumnya hanya terpana, kali ini justru bersorak member support.

" Horeeeee.... Ayo maaa.. minum yg banyak ma.. mama memang josss.." sorak lina sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.

" Ayo win..kencingin yg banyak win...biar mama puas.. hi..hi..hi.." ujar puput

Setelah habis air kencing Erwin, kini giliran deni yg berpartisipasi, diarahkannya ujung kontolnya kedepan wajah mirna, konsentrasi sebentar dan srrrooootttt.. mancurlah air kencing yg didambakan mirna kedalam mulutnya, sampai mirna tersedak saking banyaknya air seni yg memasuki kerongkongannya, wajahnyapun telah basah kuyup oleh cairan berbau pesing dan agak asin itu, dan semakin bersemangat puput dan lina memberi applause kepada sang mama.

Kali ini mirna menarik kedua putrinya itu, lalu merangkul keduanya sehingga wajah ketiga wanita itu saling berhimpitan, dan bersama-sama kini mereka menikmati air kencing deni, kali ini deni mengarahkan aliran air kencingnya kemulut puput dan lina yg juga menganga, yg langsung ditelan oleh gadis-gadis remaja itu.

dan akhirnya air seni deni yg keluar hanya tinggal menyisakan kucuran- kucuran kecil saja dari ujung saluran kencing deni untuk kemudian habis sama sekali, namun mirna masih menampung air seni deni didalam mulutnya yg kemudian dimuntahkannya kemulut puput sebagian dan sebagiannya lagi kemulut lina, yg langsung ditelan dengan rakus oleh puput dan lina.

" Siapa bilang mama serakah..buktinya mama telah memberikan air yg menyegarkan ini pada kalian kan.." ujar mirna sambil merangkul kedua putrinya itu.

" Wuiih..mantap ma, mama tau aja nih.. yg enak-enak..sensasional ma hi..hi..hi.." ujar puput

" Wah ternyata air kencing juga asik ya ma...segaaarrr.." ujar lina sambil menjilati tangannya yg basah oleh air kencing deni.

Kini lina dan puput menjilati sekujur wajah mirna yg telah basah kuyup oleh air kencing deni dan Erwin hingga akhirnya ketiganya saling berciuman, deni dan Erwin hanya menyaksikan aksi erotis dari ketiga wanita sedarah itu, suatu inovasi yg nyleneh tapi justru membuat mereka terkesan, dan yg pasti mereka sangat menyukainya.


Akhirnya malam itu, atau tepatnya pagi itu, seiring jarum jam didinding ruangan yg telah menunjuk diangka satu, mereka mengakhiri pesta birahi yg mengasikan dan menggairahkan serta sensasional itu, wajah-wajah puas tampak terpancar dari ekspresi mereka, terutama deni yg telah menemukan dunianya yg baru, dunia yg membuatnya merasa bahagia dan dapat mengakomodir hasrat dan fantasi seksualnya. Sampai akhirnya kelimanya tertidur pulas ditempat itu juga, dan dengan masih dalam keadaan telanjang bulat, tidur dengan senyuman menghias diwajahnya, senyuman kepuasan. 

No comments:

Post a Comment