Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya menjilati dubur deni kini
berdiri dan menghampiri lina yg sedang asik menikmati penetrasi ganda
pada anus dan memeknya.
" Gimana sayang... enak memek dan pantatmu dientot secara
bersamaan...enak kan sayang.." ujar mirna sambil menjambak rambut lina
sambil menjilati sekitar daun telinga lina.
" Iya ma..enak ma..lin suka sekali dientot seperti ini ma.." jawab lina
" Buka mulutmu sayang..." perintah mirna kepada lina, sementara tangan
kiri mirna digunakan untuk menjambak rambut lina, tangan kanannya
digunakan untuk memegang dagu lina. Yg dengan segera lina menuruti
perintah mamanya untuk membuka mulutnya, dan yg terjadi selanjutnya
adalah
" Cuih..cuih.. minum ludah mama sayang..kamu menyukainya kan..." mirna
meludahi mulut putri bungsunya itu beberapa kali sehingga mulut lina yg
menganga belepotan denga ludah mamanya sampai kehidung dan pipinya juga
tak luput dari percikan ludah sang mama, dan tanpa diperintah dua kali
dengan rakusnya lina menelannya, sebuah sensasi berbeda yg belum pernah
dirasakannya, sensasi yg membuat darah mudanya demikian bergelora dan
birahinya semakin bertambah naik.
" Aaaahh...nyemm..nyemm..aahh.. lagi ma..lagi.. ludahin mulut lin, lagi
ma..enak ma..." ujar lina yg begitu menikmati dan antusias dengan aksi
yg diberikan mamanya.
Melihat reaksi lina Erwin pun ikut meludahi mulut lina beberapa kali,
sehingga begitu banyak ludah yg melumuri mulut dan wajah lina. Begitu
pun deni yg membelakangi lina tak ketinggalan memberikan "sumbangan"
ludah kepada lina. Tak lama kemudian puput yg sedari tadi menikmati
dubur erwinpun berdiri untuk berpartisipasi dalam meludahi mulut adik
bungsunya itu, hingga begitu belepotannya wajah lina saat itu dan
digunakannya jari telunjuknya untuk menyapukan air ludah yg disekujur
wajahnya untuk kemudian diarahkannya kemulutnya untuk kemudian
dimakannya dengan rakus seolah tiada rasa puasnya, entah mengapa momen
yg seharusnya menjijikan seperti itu justru membuat birahi lina menjadi
lebih tinggi dan semakin bernafsu, pada saat seperti itu seolah akal
sehat tak lagi bekerja, hanya nafsu birahilah yg mendominasi dan
menguasai diri lina, walaupun mungkin disaat yg berbeda lina akan
membasuhnya beberapa kali walaupun hanya sepercik ludah orang lain yg
mengenai tubuhnya, tetapi tidak untuk saat itu.
" Aaahhh.. iya terus..kalian semua ludahin mulut lin..ludahin wajah
lin..lin mau yg banyak..banyak sekali..lin belum
puas...teruuusss...aaahhh.." oceh lina ditengah birahinya yg mulai
memuncak, sementara yg lainnya seperti berlomba meludahi lina
sebanyak-banyaknya, dan akhirnya lina mengejang disertai dengan teriakan
keras pertanda ia telah mencapai klimaks.
"Aaaaaaaaaaahhhhh... enaaaaakkkk.... Nyeemmm...nyeemmmm...aaahhh..."
pekik lina sambil mengunyah dan menikmati ludah dimulutnya, tak lama
kemudian tubuh mungilnya mulai melemas, jepitan kakinya yg sebelumnya
begitu kencang mengapit Erwin kini terlepas, dan akhirnya Erwin dan deni
melepaskan batang kontol mereka yg menancap dalam anus dan memek lina
dan membiarkan tubuh lina ambruk diatas lantai.
Puput yg sedari tadi penasaran dan ingin merasakan aksi double-penetration segera menarik tangan kedua pemuda itu.
" Ayo dong...sekarang gantian aku yg kalian garap..aku penasaran bener
nih..." pintanya, yg segera diinisiatipi oleh mirna dengan arahannya.
" Oke..sekarang Erwin duduk disofa.." perintah mirna kepada Erwin yg
langsung dituruti Erwin dengan duduk disofa dengan batang kontolnya
mengacung tegak bagai tugu monas, lalu sambil berjongkok mirna mengoral
batang kontolnya beberapa saat dan kemudian mirna memerintahkan puput
untuk duduk dipangkuan Erwin dengan posisi woman in top.
puput mengerti dengan "scenario" mirna, sehingga dengan sigap
diposisikan tubuhnya jongkok diatas tubuh Erwin, dan mirna membantu
membimbing batang kontol Erwin memasukannya kememek puput, setelah
dirasakan pas pada sasaran, puput segera menurunkan pantatnya dan
blesss...masuklah batang rudal Erwin yg berdiri tegak kedalam memek
puput. Kini mirna mulai menjilati anus puput beberapa saat lalu
ditusukannya jari telunjuknya kedalam anusnya dan diludahinya beberapa
kali kedalam lubang anus itu.
" Ayo deni.. anus kekasihmu sudah siap kamu entot sayang.. ini untuk
pertama kalinya kan kamu mengentot lubang anus kekasihmu.. untuk itu
lakukanlah yg hot, berikan kesan pertama yg indah bagi lubang anus
kekasihmu ini..biar dia semakin ketagihan..." ujar mirna dengan gaya
khasnya yg vulgar dan menggoda.
Sambil berdiri deni mengarahkan bazokanya keanus puput yg telah basah
oleh cairan ludah mirna, lalu ditekannya hingga batang kontol deni
tembus memasuki lubang anus kekasihnya itu, lengkaplah sudah memek dan
anus puput terisi oleh kontol deni dan Erwin, sebuah penetrasi ganda
untuk yg pertama kalinya bagi puput, sebuah pengalaman yg tak akan
terlupakan.
Deni mulai memompakan pantatnya maju mundur, begitu pula dengan Erwin yg
juga menggoyangkan pinggulnya naik turun untuk mengocokan batang
kontolnya dalam memek puput sambil kedua tangannya memegang pantat
puput.
" Bagaimana put.. nikmat bukan, dan ini adalah untuk pertama kalinya
kekasihmu mengentot anusmu kan..?" Tanya mirna sambil duduk disofa
disamping mereka
" Iya ma..mantap ma..aaahhh.." hanya itu jawaban yg keluar dari mulut
puput, karna setelah itu Erwin langsung menyumbat mulutnya dengan
kecupan mesra yg juga dibalas oleh puput.
Gairah puput bertambah naik menerima penetrasi pada memek dan duburnya
yg dirasakan begitu nikmat dan tandas, hingga pantatnya mulai dipompanya
naik turun sehingga Erwin tak kuasa untuk bergerak dan hanya pasrah
berdiam menikmati goyangan pantat puput yg memompakan batang kontolnya.
Sementara mirna mulai berjongkok dibelakang deni dan menjilati lubang
anus deni, sesekali jilatannya mengarah ke batang kontol deni yg
terselip diantara anus puput, menerima aksi yg diberikan mirna bertambah
gairah deni untuk memacu batang kontolnya didalam anus puput.
Hingga sepuluh menit sudah berlangsung puput menikmati dua batang kontol
yg secara bersamaan menghantam lubang memek dan lubang duburnya,
gairahnya sudah semakin memuncak, dari mulutnya keluar ocehan-ocehan
liar yg mengekspresikan rasa yg didapatnya.
" Uuuhh..uuuhh..uhhh.. ayo den hajar lubang anusku..hajar yg kuat.. dan
kamu juga Erwin nih...rasakan goyangan ku..uuhh..uuhh..uuhh.." oceh
puput sambil memompakan pantatnya naik turun dengan keras sehingga Erwin
merasakan batang kontolnya seperti ditekuk-tekuk sehingga sesekali
wajahnya meringis menahan nyeri.
" Auuww..sakit kak, pelan-pelan dong..auuww patah nih..." ujar Erwin
Akhirnya puput mengejang disertai dengan pekikan panjang yg keras, sampai sudah puncak kenikmatan yg didakinya.
" Aaaaaaaahhhhhhhhhh.....uuuuuuuuuhhhhhhhhh enaaaaaaaaaakkkkk..." teriak puput.
Tak lama kemudian denipun mengalami hal yg sama, jilatan lidah mirna
pada lubang anusnya memberi peranan besar bagi tercapainya puncak
kenikmatan deni yg menyodomi lubang dubur puput, sehingga tercapailah
puncak kenikmatan deni diikuti dengan erangan panjang dan goyangan
pantatnya yg semakin dipercepat.
" Aaaaaaaaaaahhhhhhhh...aku keluar.. aaahhhhh..."
croottt...crrooott..crooottt.. tumpahlah air mani deni membanjiri lubang
anus puput, diakhiri dengan tubuhnya yg mengejang-ngejang dan akhirnya
diam.
Hanya berselang beberapa detik Erwin pun demikian, diremasnya dengan
gemas bokong puput dan dikocoknya dengan keras kontolnya, mulutnya mulai
bergumam tak karuan, Mirna yg mengetahui apa yg dirasakan Erwin meminta
agar Erwin menumpahkan spermanya di dalam anus puput, entah rencana
apalagi yg ada dibenak mirna kali ini.
" Win..tahan dulu, kamu keluarin di dalam anus kakakmu saja.. ayo kamu
bangun.." Tanpa banyak Tanya Erwin segera bangkit berdiri dan memasukan
batang kontolnya kedalam anus puput yg masih dalam posisi menungging di
sofa, begitu batang kontol erwin memasuki lubang anus puput
crroootttt...crroootttt...crrrooott.. tumpahlah air mani Erwin sebelum
sempat ia menggoyangkan batang kontolnya, sehingga air mani Erwin dan
deni berkumpul menjadi satu didalam lubang anus puput. Erwinpun menarik
keluar batang kontolnya dan duduk disofa disamping puput yg masih
menungging.
" Puput, kamu tahan seperti itu dulu..gak usah banyak bergerak..tahan
ya.." perintah mirna kepada puput agar tetap dalam posisi menungging
seperti itu.
Kemudian mirna menarik tangan lina yg masih berbaring diatas matras untuk bergeser dan memposisikan dirinya dibawah puput.
" Lina, kamu kesini sayang.. kamu tiduran disini dan buka mulutmu
lebar-lebar.." lina menuruti yg diperintahkan mamanya, digeserkan
tubuhnya, sehingga posisi lina berbaring telentang diatas lantai tepat
dibawah pantat puput yg masih menungging diatas sofa, seperti yg
diperintah mirna dibuka mulutnya lebar-lebar.
" Siap-siap lina..iya bagus buka mulutmu lebar-lebar..mama akan berikan
permainan yg mengasikan.." seraya mirna memegangi bokong puput dan
menurunkannya kebawah sehingga lubang anus puput hanya berjarak sekitar
20 cm diatas mulut lina.
" keluarkan isi dalam duburmu put.. kamu ngeden, biar keluar
semuanya..." perintah mirna kepada puput, dan puput telah paham aksi apa
yg dikehendaki sang mama, sehingga diikuti apa yg diperintahkan mirna,
dan creett...creett... tumpahlah isi didalam lubang anus puput yg
merupakan perpaduan dari sperma deni dan Erwin, begitu banyak jumlahnya
memenuhi mulut lina, sebagian menetes dipipinya namun segera disapu oleh
jari mirna untuk kemudian dimasukannya kedalam mulut lina
" Lin, ingat ya kamu tahan aja..gak usah kamu telan..tunggu instruksi
mama selanjutnya.." ujar mirna, kali ini sambil mencolok-colokkan jari
telunjuknya didalam anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan
sisa-sisa sperma yg masih berada didalam lubang dubur puput, setelah
dirasa tak ada lagi cairan kental yg keluar, dijilatinya anus puput
untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.
Sejurus kemudian mirna merebahkan tubuhnya dilantai seraya memberikan instruksi kepada lina
" Lin..ayo sayang, kamu muntahkan semua isi dalam mulutmu ke dalam mulut
mama..aaaaakkk " ujar mirna seraya dibuka mulutnya lebar-lebar
Lina segera bangkit dan dengan mulut berisi penuh sperma hingga pipinya
tampak mengembung, ditundukan wajahnya kearah mulut mirna, dan
plehh..plehh..ditumpahkannya secara perlahan oleh lina, sehingga
berpindahlah semua isi didalam mulut lina kedalam mulut mamanya, namun
mirna masih belum menelannya, malainkan hanya menahannya tertampung
didalm mulutnya, sesaat kemudian mirna bangkit dan menyandarkan tubuhnya
dibibir sofa, dibuka mulutnya untuk memperlihatkan isi dalam mulutnya
kepada deni dan Erwin yg sedari tadi terpana dengan aksi yg diperagakan
mirna, terutama deni tanpa sekalipun ia berkedip menyaksikan apa yg
dilakukan mirna, suatu aksi yg sebetulnya menjijikan namun baginya
justru begitu mempesona dan menggairahkan, hingga mulut deni sampai
ternganga dibuatnya.
Mirna memainkan sperma didalam mulutnya seperti anak kecil yg memainkan
bubur dimulutnya, sesekali di glogok-glogoknya hingga sperma didalam
mulut mirna tampak bergejolak seperti air yg sedang mendidih, sementara
aksi itu berlangsung mata mirna mengarah kepada deni, seolah memang
mirna mempertunjukan itu kepadanya, sungguh aksi yg memukau dan
memabukan pikir deni, dan mirna seolah mengerti apa yg ada dalam pikiran
deni dan apa yg disukai deni. dan akhirnya glekk.. habislah seluruh
isi dalam mulut mirna, pindah kedalam perutnya, bersamaan dengan mata
mirna yg terpejam seolah begitu menikmati proses terakhir tersebut.
" Aaaahhh.. sedaaaappp...huuufffhhh.." gumam mirna, seolah begitu puas dengan yg baru saja dinikmatinya.
" Ah, tapi mama curang nih..masa' dimakan sendiri aja sih, gak bagi-bagi kita..iya enggak lin.." protes puput pada sang mama.
" Iya nih..mama serakah ah..lin juga kepingin kan ma.." diikuti lina, dengan wajah sedikit ditekuk.
" Aduh..aduh.. anak-anak mama, jangan ngiri dong..maafin mama ya.. entar
lain kali giliran kalian deh.. abis gimana ya ? kalau mencium aroma
sperma itu, aaahh.. mama gak bisa tahan deh..aromanya itu lho..aahh,
mama langsung tergoda.. apalagi kalo yg kentel aaahh, gurihnya.. "
ujar mirna seraya merangkul puput dan lina dan mengecup mesra bibir
mereka satu persatu, dengan maksud mencairkan kekecewaan mereka, masih
tercium aroma seperma dirasakan puput dan lina dari mulut mamanya.
Jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, kembali mereka bersantai
menikmati makanan ringan seperti kue, keripik, kentang goreng dan
sejenisnya, hanya Erwin yg dengan lahapnya menyantap sepiring nasi
dengan beberapa lauk pauknya. Obrolan-obrolan ringan yang sesekali
diselingi dengan gurauanpun menjadi gambaran dari keakrapan mereka,
entah mengapa tak ada rasa ngantuk terpancar dari wajah-wajah mereka,
mungkin dikarnakan asiknya mereka mengobrol, atau mungkin masih ada
sesuatu yg dinanti atau masih ada yg diharapkan sehingga mata mereka
masih belum rela untuk terpejam. Mungkin..
" Ngomong-ngomong sekarang cuma mama nih yg belum merasakan
double-penetration, mama juga udah kepingin nih..gimana deni, Erwin,
apakah kontol-kontol kalian sudah siap untuk misi selanjutnya
hi..hi..hi.." ujar mirna, menyela obrolan mereka.
" Wah..kalo saya sih siap aja tante..udah seger lagi nih.." jawab deni
sambil mempertunjukan batang kontolnya yg sudah mulai berdiri
" Erwin juga siap nih ma.. udah ngabisin nasi dua piring, sekarang pasti
full power deh..." sambung deni, kali ini sambil menepuk-nepuk
perutnya.
" Wah dasar kamu perut karung.. oke deh, puput..lina.. siapkan
kontol-kontol mereka untuk mama.. ayo hisaaaappp..." ujar mirna, seraya
menyuruh puput dan lina untuk menghisap kontol deni dan Erwin sebagai
pemanasan sebelum "bertempur" dengannya.
Beberapa menit kemudian setelah deni dan Erwin selesai mendapatkan
servis oral, mirna memerintahkan Erwin untuk duduk disofa, kemudian
mirna duduk dipangkuan Erwin dengan posisi membelakangi Erwin,
digenggamnya batang kontol Erwin yg telah licin oleh baluran ludah dan
dituntunnya memasuki anusnya, setelah dirasakan pas pada posisinya mirna
mulai menurunkan pantatnya dan bless..begitu mudah batang kontol Erwin
yg telah dilumuri air ludah menembus lubang anus mamanya.
" Ayo deni, sekarang giliran kamu mengentot memek tante.." pintanya
kepada deni yg masih berdiri sambil mengelus-elus batang kontolnya
sendiri.
Segera deni mengarahkan batang kontolnya kedalam memek mirna yg telah
mengangkang dengan lubang anusnya telah "terisi" oleh batang kontol
Erwin, didorongnya pantat deni amblas sudah seluruh batang kontolnya
didalam vagina mirna sambil kedua tangannya memegang kedua paha mirna.
" Ayo anak-anak..sekarang kalian goyang kontol kalian, entot memek dan
anusku secara berbarengan.." perintahnya, yg langsung diikuti oleh deni
yg mulai memompa pantatnya maju mundur, sementara Erwin tak banyak yg
bisa ia lakukan kecuali hanya diam menikmati goyangan pantat mirna yg
naik turun mengocok batang kontol Erwin didalam lubang duburnya.
Hampir sepuluh menit mereka berpacu dengan posisi seperti itu, sampai
akhirnya mereka sedikit merubah posisi, kali ini posisi mirna berhadapan
dengan Erwin dengan kontol Erwin yg kali ini yg memasuki memek mirna,
sementara deni kali ini yg menikmati lubang anus mirna. Permainan
semakin hot, seperti biasa mirna mengoceh tak karuan untuk
mengekspresikan rasa nikmatnya, sesekali kepalanya digeleng-gelengkan
keras bak seorang pemain kuda lumping, rambutnya acak-acakan namun
kecantikannya tak sedikitpun luntur, sehingga sesekali Erwin mengecup
dengan rakus mulut mamanya itu.
Beberapa menit kemudian akhirnya mirna mencapai klimaks diikuti dengan
raungan panjang yg keras dan diakhiri dengan gerakan tersendat satu dua
yg akhirnya diam sama sekali, kecuali nafasnya yg masih memburu.
Tak lama setelah itu deni dan Erwinpun mulai terlihat tanda-tanda akan mencapai klimaks.
" Kalian keluarkan sperma kalian dimulut lina dan puput aja.. biar mereka enggak ngambek lagi sama mama.." ujar mirna
" Nah..gitu dong ma.. kita kan juga pingin.." ujar lina seraya membuka
mulutnya mengarah ke ujung batang kontol deni yg baru saja dicabutnya
dari dalam anus mirna.
Sementara Erwin juga telah berdiri mengarahkan kontolnya kemulut puput yg berjongkok sambil membuka mulutnya.
Dan dalam waktu yg hampir bersamaan deni dan Erwin mencapai orgasme
dengan memuntahkan air mani kedalam mulut lina dan puput, dan langsung
ditelannya oleh kedua gadis remaja itu, merasa masih belum puas lina dan
puput menghisap batang kontol yg masih menyisakan sisa-sisa sperma
diujungnya.
" Aduh.. jadi kepingin nih mama.. kalau mencium aroma yg satu ini.."
ujar mirna yg merasa tergoda seleranya saat mencium aroma air mani yg
baru saja habis tandas direguk oleh lina dan puput, seraya digenggamnya
batang kontol deni dan Erwin dengan kedua tangannya dan dihisapnya.
" Aduuuuhhh...udah habis nih....gimana ya..? " keluh mirna kecewa karna
tak ada lagi sperma yg tersisa yg melekat dikontol mereka.
" Ah,mama kan tadi udah banyak, masa' masih mau kepingin terus sih ma.." ujar lina
" Habis gimana ya?, kan udah mama bilang..kalau mama mencium aroma itu,
mama jadi tergoda.." jawab mirna, seraya terdiam sejenak entah apa yg
dipikirkannya, tiba-tiba senyum mengembang diwajahnya, seperti
mendapatkan suatu ide cemerlang.
" Oh iya, gimana kalau kalian kencingin mulut mama, pasti asik tuh ya.." ujar mirna yg membuat keempat anak muda itu melongo
" Ayo cepet mama udah enggak sabar nih.. kencingin mulut mama, aaaaakkkk.." pinta mirna sambil membuka mulutnya lebar-lebar
Tanpa menunggu lama Erwin sebagai seorang pemuda yg inovatif yg selalu
menyukai sesuatu yg baru tentu sangat tertarik, dan segera mengarahkan
batang kontolnya kemulut mamanya, dan dari jarak ujung kontol Erwin
kemulut mirna yg sekitar 30 cm keluarlah pancuran air seni Erwin yg
bermuara pada mulut mirna yg menganga, air kencing yg begitu banyak dan
deras diterima mirna sebagian langsung ditelan dan sebagian kecil tumpah
membasahi lantai .
Sementara puput dan lina yg sebelumnya hanya terpana, kali ini justru bersorak member support.
" Horeeeee.... Ayo maaa.. minum yg banyak ma.. mama memang josss.." sorak lina sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.
" Ayo win..kencingin yg banyak win...biar mama puas.. hi..hi..hi.." ujar puput
Setelah habis air kencing Erwin, kini giliran deni yg berpartisipasi,
diarahkannya ujung kontolnya kedepan wajah mirna, konsentrasi sebentar
dan srrrooootttt.. mancurlah air kencing yg didambakan mirna kedalam
mulutnya, sampai mirna tersedak saking banyaknya air seni yg memasuki
kerongkongannya, wajahnyapun telah basah kuyup oleh cairan berbau pesing
dan agak asin itu, dan semakin bersemangat puput dan lina memberi
applause kepada sang mama.
Kali ini mirna menarik kedua putrinya itu, lalu merangkul keduanya
sehingga wajah ketiga wanita itu saling berhimpitan, dan bersama-sama
kini mereka menikmati air kencing deni, kali ini deni mengarahkan aliran
air kencingnya kemulut puput dan lina yg juga menganga, yg langsung
ditelan oleh gadis-gadis remaja itu.
dan akhirnya air seni deni yg keluar hanya tinggal menyisakan kucuran-
kucuran kecil saja dari ujung saluran kencing deni untuk kemudian habis
sama sekali, namun mirna masih menampung air seni deni didalam mulutnya
yg kemudian dimuntahkannya kemulut puput sebagian dan sebagiannya lagi
kemulut lina, yg langsung ditelan dengan rakus oleh puput dan lina.
" Siapa bilang mama serakah..buktinya mama telah memberikan air yg
menyegarkan ini pada kalian kan.." ujar mirna sambil merangkul kedua
putrinya itu.
" Wuiih..mantap ma, mama tau aja nih.. yg enak-enak..sensasional ma hi..hi..hi.." ujar puput
" Wah ternyata air kencing juga asik ya ma...segaaarrr.." ujar lina sambil menjilati tangannya yg basah oleh air kencing deni.
Kini lina dan puput menjilati sekujur wajah mirna yg telah basah kuyup
oleh air kencing deni dan Erwin hingga akhirnya ketiganya saling
berciuman, deni dan Erwin hanya menyaksikan aksi erotis dari ketiga
wanita sedarah itu, suatu inovasi yg nyleneh tapi justru membuat mereka
terkesan, dan yg pasti mereka sangat menyukainya.
Akhirnya malam itu, atau tepatnya pagi itu, seiring jarum jam didinding
ruangan yg telah menunjuk diangka satu, mereka mengakhiri pesta birahi
yg mengasikan dan menggairahkan serta sensasional itu, wajah-wajah puas
tampak terpancar dari ekspresi mereka, terutama deni yg telah
menemukan dunianya yg baru, dunia yg membuatnya merasa bahagia dan dapat
mengakomodir hasrat dan fantasi seksualnya. Sampai akhirnya kelimanya
tertidur pulas ditempat itu juga, dan dengan masih dalam keadaan
telanjang bulat, tidur dengan senyuman menghias diwajahnya, senyuman
kepuasan.
No comments:
Post a Comment