Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 3

Beberapa saat kemudian, dengan serta merta mirna menelentangkan badannya dan mengangkang.

" Ayo Erwin mama udah mau klimaks nih...cepet kamu entot memek mama sayang...cepeeeeettt..." pinta mirna, karna dirasakan dirinya sudah hampir mencapai klimaks hingga mirna meminta agar Erwin mengentot lubang memeknya.

Dengan terburu-buru Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memek mirna dan langsung mengocoknya, tak lama kemudian mirna mengecup bulut Erwin dengan rakus dan menggoyang pinggulnya mengimbangi goyangan kontol Erwin.

Hingga pada akhirnya keluarlah erangan keras dari mulut mirna sebagai tanda telah sampailah mirna pada puncak kenikmatannya.

" aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh....mama keluar erwiiiiiiinnn....aaahhh..." lunglailah tubuh itu diatas kasur, namun tubuh mirna masih bergoyang-goyang akibat gerakan kontol erwin yg memompa lubang memeknya yg basah oleh cairan kenikmatan mirna, sehingga berbunyi clok....clok...clok....clok...

Melihat mamanya sudah tidak berdaya, dan tidak memberikan reaksi atas hantaman kontol Erwin, puput yg sebelumnya hanya menyaksikan sambil menahan syahwatnya yg sudah memuncak langsung mendorong tubuh Erwin dengan kasar, sehingga tubuh Erwin ambruk dengan posisi telentang diatas kasur dengan batang kontol yg masih berdiri tegak.

" Ayo Erwin..sekarang giliran aku yg mengentot kontol kamu...kamu diam saja begitu ya...biar aku yg ngentotin kamu..." seraya didudukinya tubuh Erwin yg telentang dan dipegang dengan tangan kanannya batang kontol Erwin, lalu diarahkan kememeknya blesssss...masuklah seluruh batang kontol Erwin didalam memek kakaknya itu, digoyangnya naik turun pantat puput sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek puput. Puput terus mengocok kontol Erwin sambil menatap wajah Erwin yg sesekali meringis karna kasarnya goyangan puput yg seperti menekuk-nekuk batang kontolnya.

" Huh...huh...huh...huh...kamu rasakan sekarang memekku Erwin...gimana mantap bukan...anak nakal.. huh..huh..huh.." tantang puput, sambil terus memompa pantatnya naik turun dan sesekali diputarnya pantatnya sehingga Erwin bertambah meringis.

" Auuuwww.....sakit kak...bisa keseleo kontolku nih...tapi enak juga sih kak...dahsyat banget... terus kak...auuww.." balas Erwin yg walaupun sedikit merasa nyeri tapi tetap menikmati dan menyukai aksi yg diberikan kakaknya.

" Biarin, biar patah sekalian batang kontol kamu...huh...huh..huh..." semakin dahsyat puput memompa pantatnya, semakin tinggi pula birahi puput ketika itu.

"Huh...huh...aaahhhh... tapi emang bener..kontolmu enak win...kalo begini bisa ketagihan aku..aaahhh..." semakin bangga Erwin dengan pujian kakaknya itu.

" Iya dong kak....tapi goyangan kakak juga dahsyat...memek kakak juga enak...bakalan sering nih aku ngentotin memek kakak...siap-siap aja ya kak..aaahhhh.." yg dibalas oleh puput dengan menundukan badannya untuk mengecup bibir adiknya itu, untuk kemudian kembali pada posisi jongkok mengocok batang kontol adiknya.

Sermentara mirna sambil dalam posisi telentang, juga memperhatikan permainan kedua anaknya tersebut, dengan sesekali diselingi senyum menghias dibibir indahnya.

Setelah beberapa menit, puput menghentikan gerakannya, dan melepas batang kontol Erwin dari dalam memeknya, untuk kemudian menarik tangan Erwin agar bangun dari posisi telentangnya seraya berkata.

" Win...sekarang kamu entot lubang pantat kakak ya..seperti yg tadi kamu lakukan pada mama..." pinta puput, sambil mengecup bibir adiknya dengan mesra, seraya memposisikan dirinya menungging.

Mirna yg sebelumnya hanya telentang sambil menonton kini kembali bangkit menuju ke pantat puput.

" Tunggu dulu win...jangan kamu entot dulu...biar mama kasih pelumasan dan pemanasan dulu, biar enggak sakit, soalnya lubang pantat puput belum pernah dientot...iya kan put...?" seraya mirna meyibak lubang anus puput dengan jari jemarinya dan dijulurkannya lidahnya untuk kemudian menjilati lubang anus puput, sehingga membuat mata puput terpejam menahan nikmat ygbelum pernah dirasakannya itu.

" Aaaaaahhh...asik ma...enaaaaakkk..." desah puput, lidah mirna mulai "bergerilya" didalam dubur putri sulungnya itu, Erwin semakin bernafsu manakala melihat mamanya menjilati anus kakaknya, terlihat erotis sekali baginya apa yg dilakukan mamanya.

Akhirnya anus puput diludahinya beberapa kali oleh mirna, hingga sebagian air ludah menetes kesela-sela paha puput, sedangkan yg lebih banyak lagi bersarang dalam lubang anusnya.

" Ayo Erwin...sekarang kamu bisa mengentot anus kak puput...kak puput udah gak sabar tuh..." goda mirna, seraya ditariknya batang kontol Erwin dan dihisapnya sebentar untuk kemudian dibimbingnya memasuki lubang dubur puput. Blesssss...masuklah batang kontol Erwin dalam anus kakaknya, walaupun agak sempit dibandingkan milik mamanya, namun karna banyaknya air ludah mirna yg melumurinya, ditambah pengalaman Erwin yg telah menggarap anus mirna sebelumnya, sehingga batang kontol Erwin dapat menembus lubang anal puput tanpa hambatan yg berarti.

Erwin mulai memegang buah pantat kakaknya dan digoyangnya maju mundur batang kontolnya menghujami lubang anus puput, agak sedikit nyeri puput merasakan anusnya disodomi oleh Erwin, mungkin karna memang sebelumnya belum pernah puput mengalami hal seperti itu sehingga otot-otot anusnya masih sempit dan belum terbiasa, namun untuk beberapa saat puput mulai bisa merasakan sensasi kenikmatannya dan matanya mulai setengah terpejam merasakan sensasi perdananya saat disodomi.

" Aaaaaahhh...terus win..hantam anusku win..uuhh..ternyata asik juga ya..aaahh.." puput bergumam sambil tangan kirinya menggosok-gosok vaginanya.

" Iya kak..anus kakak juga enak nih...sempit..kontolku serasa dijepit..aaahhh.." Erwin semakin memacu goyangannya menikmati anus kakaknya yg sempit itu, puput pun mulai mengikuti apa yg dilakukan mamanya tadi, yaitu menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan kontol Erwin.

Mirna kembali berpartisifasi dalam permainan itu, dibenamkan wajahnya kedalam bokong Erwin yg sedang memompa anus puput sehingga kepala mirna ikut maju mundur karna gerakan Erwin, namun mirna tidak memperdulikannya bahkan dijilatinya anus Erwin walaupun agak susah payah , sehingga Erwin mendapatkan kenikmatan ganda dari dua organ sensitifnya, yaitu kenikmatan pada kontolnya yg sedang menghantam anus kakaknya, dan kenikmatan pada anusnya yg dijilati oleh mamanya, sehingga bagaikan melayang diangkasa jiwa Erwin saat itu, dari mulutnya keluar kicauan yg tak jelas karna nikmat yg ia rasakan.

"Aaaaahhh...asik..iya ma..terus ma...jilatin pantat Erwin ma..makan ma..anus Erwin..aahhh.."

" Kak puput...dubur kakak enak kak...uuuuhhh..mulai saat ini dan seterusnya.. aku akan mengentotin dubur kakak terus ya kak...boleh ya kak...aaahhh..." itulah beberapa kicauan Erwin yg juga diikuti oleh puput.

" Iya Erwin...tentu sayang... kamu harus ngentotin dubur kakak terus mulai saat ini..aaahhh..kakak benar-benar ketagihan sayang...uuuuuhhhh..." balas puput, yg kali ini meraih bantal dan digunakan untuk merebahkan kepalanya kesamping.

Sementara mirna berhenti menjilati anus Erwin, lalu mirna telentang dengan posisi wajahnya berada tepat dibawah selangkangan Erwin, sehingga mirna dengan leluasa bisa menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin didalam anus puput dari jarak yg begitu dekat, hingga aroma anus puput yg khas tercium oleh mirna, yg ternyata malah membuat mirna tambah bergairah, sesekali diangkatnya kepala mirna untuk dapat menjilat batang kontol Erwin yg keluar masuk anus puput, namun karna dirasakannya kurang puas, seraya ditariknya kontol Erwin dari anus puput dan dihisapnya dengan rakus, rasa kontol yg nikmat menurutnya dikarnakan telah bercampur dengan aroma anus puput, tak lama kemudian dibimbingnya lagi batang kontol Erwin kedalam anus puput, dan kembali Erwin mengocoknya, dan diulanginya kembali oleh mirna untuk menghisap kontol Erwin setelah beberapa kocokan Erwin dalam anus puput, namun mirna segera sadar bahwa aksinya itu mengurangi kenikmatan yg dirasakan puput sehingga dia tidak mengulanginya untuk berikutnya, kali ini mirna agak menggeser kebelakang sedikit kepalanya sehingga mendekati lubang memek puput, kemudian menaikan sedikit kepalanya dan diulurkan lidahnya untuk menjilati lubang memek puput.

Puput kali ini yg merasakan kenikmatan ganda dari memeknya dan anusnya, melayanglah sukmanya kelangit tujuh ditandai dengan bola matanya yg hanya menyisakan warna putih dan mulutnya yg terbuka mengeluarkaan erangan lirih

"aaaaaahhhhh....asiiiikkkk...enak ma....aduuuuuhhhh..aahhhhh..." dan akhirnya puput tak kuasa membendung nikmat yg didapatnya, hingga tubuhnya sedikit mengejang dan terdengar teriakan kenikmatan dari mulutnya

"aaaaaaaaaaaaaaahhhhh.....aku keluaaaaarrrr.....aaaaaahhhhh..." keluarlah cairan bening yg agak sedikit kental dari vagina puput yg langsung disambut oleh mulut mirna dari bawah dan ditelannya dengan rakus.

dan beberapa saat kemudian puput terdiam, rasa puas terpancar dari raut wajahnya, serasa lemas dirasakan tubuhnya saat itu, sehingga ia hanya menerima hantaman kontol dari Erwin didalam anusnya dengan pasrah tanpa perlawanan, sementara mirna masih menjilati cairan yg baru saja keluar dari memek puput.

Tak lama kemudian Erwin semakin mempercepat gerakan pantatnya sehingga puput yg pasrah sambil menungging terguncang-guncang tubuhnya, diakhiri kocokan Erwin yg kuat dengan teriakan yg keluar dari mulut Erwin bertanda ia pun telah sampai pada puncak kenikmatannya.

"aaaaaaahhhhhhhhhhhh.....aku muncraaaaaaatttttt...." Keluarlah sperma Erwin didalam lubang dubur kakaknya. Sampai akhirnya mulai terputus-putus goyangan Erwin, pertanda air maninya masih menyirami dubur puput pada tetes-tetes yg terakhir.

Kemudian mirna yg posisinya masih dibawah selangkangan Erwin dan puput, mencabut kontol Erwin dari dalam lubang dubur puput, dan menghisapnya kontol Erwin yg masih berlumuran air maninya itu, setelah puas dengan batang kontol Erwin, mirna mendekatkan mulutnya pada anus puput untuk menjilati sperma yg melekat disekitar lubang anusnya, kemudian dikoreknya lubang anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sperma Erwin yg masih bersarang didalam dubur itu, keluarlah cairan kental dari dalam lubang dubur puput yg langsung dengan rakus di hirup oleh mirna, lalu dimasukannya lidahnya ke dalam lubang anus itu untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.

Setelah dirasakan habis seluruh sperma yg melekat dalam anus puput, mirna bangkit dari posisi telentangnya untuk kemudian menghampiri wajah puput, kemudian diposisikannya kepala puput dipaha mirna, sehingga puput tidur telentang dengan menjadikannya paha mirna sebagai bantal dan hanya menanti dengan pasrah apa yg akan dilakukan oleh mamanya, seraya dibukanya mulut puput dengan tangan kiri mirna lalu mirna menumpahkan sebagian sperma yg masih tertampung dalam mulutnya, agak kaget puput menerimanya, namun puput hanya pasrah saja, dan dia mulai merasakan sensasi yg nikmat atas aksi yg dipertunjukan oleh mamanya, dan ditelannya sperma Erwin yg bercampur dengan air liur mamanya itu glekk..tandas semuanya masuk kedalam perut indahnya yg masih kencang, susut dan tanpa kerut, dan yg sebagian lagi yg masih tersisa dalam mulut mirna ditelannya juga oleh mirna tanpa sisa, kemudian ditundukannya wajah mirna untuk mengecup bibir putrinya itu, yg langsung disambut dengan rakus oleh puput, sehingga mereka saling berpagutan dengan masih tercium aroma sperma dari mulut mereka.

" Bagaimana sayang... air mani adikmu..nikmat...? Tanya mirna kepada puput.

" Wow..luar biasa ma..sensasional..." jawab puput, sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Namun tiba-tiba terdengar suara Erwin yg seperti membentak seseorang, sehingga mengejutkan mirna dan puput.

" Wooiiii...ngapain kamu disitu...." Ternyata Erwin membentak adiknya lina yg rupanya sudah semenjak tadi dia duduk dilantai bersandarkan tembok sambil menyaksikan aksi mereka.

Lalu mirna menghampiri putri bungsunya yg manja dan agak tomboy itu dan membelai rambutnya.

" Kamu ngapain sayang...? " Tanya mirna

" Cuma ngeliat aja koq ma..." jawabnya enteng dan acuh tak acuh

" Koq ngeliat saja..apa kamu juga kepingin ikut gabung...?"

" Enggak ah ma...sakit.." jawabnya

" Koq kamu tau sakit sayang...emangnya kamu udah pernah...? Pancing mirna penasaran.

" Udah sekali...tuh..sama dia.." jawab lina sambil mengarahkan pandangannya pada Erwin, yg langsung dipotong Erwin untuk membela diri.

" Eh..tapi kan kamu yg minta...pake maksa lagi..." bela Erwin agak ngotot, kemudian Erwin menceritakan semuanya, yg juga kemudian dibenarkan oleh lina.

" Ya sudah...enggak apa-apa..oh iya lina nanti mama ajarin ya...pasti nanti kamu udah gak merasa sakit lagi...nanti pasti kamu akan merasa nikmat...dan kamu akan ketagihan..." rayu mirna kepada lina.

" Tapi bener nih ma, enggak sakit...kalo sakit lagi..lina enggak mau lho..." jawabnya polos

" Enggak... pokoknya mama jamin deh pasti kamu suka, tapi nanti dulu.. kita istirahat dulu sebentar..kakakmu udah capek tuh.. liat aja kontolnya sudah layu tuh hi..hi..hi..."
Sekitar 30 menit mereka jeda, sambil berbincang ringan ditemani minuman dan makanan ringan, sampai mirna mulai membelai lembut batang kontol Erwin, yg membuat gairah Erwin kembali bangkit dengan ditandai batang kontolnya yg mulai berdiri tegak.

"Erwin..sekarang kamu entot adikmu ya.. kita ajari dia bagaimana ngentot yg enak..." seraya dikecupnya bibir Erwin, Erwin yg mendengar perkataan mirna yg vulgar bertambah gairahnya, sehingga dibalasnya kecupan mamanya dengan mengeluarkan lidahnya sehingga lidah mereka saling berpilin.

Beberapa saat kemudian mirna melucuti seluruh pakaian lina, hingga lina telanjang bulat dengan memek yg hanya ditumbuhi bulu-bulu halus serta buah dada yg kecil dengan puting yg masih belum terlalu besar berwarna merah jambu, lina hanya pasrah dengan apa yg dilakukan mamanya bagaikan seorang anak yg akan dimandikan oleh ibunya.

" Oke sayang...sekarang saatnya kamu belajar ngentot.. pasti enak deh.. liat tuh kontol kak Erwin sudah mulai bangun lagi..itu artinya dia juga udah kepingin ngentot sayang..." sambil dituntunnya lina keatas ranjang dan disuruhnya untuk berbaring telentang. Erwin sudah bersiap dengan "tugas" yg akan dijalaninya, sambil membelai-belai batang kontolnya yg berdiri tegak dengan tangan kirinya, bagai seorang jawara yg sedang mengasah goloknya sebelum bertarung.

" Kemari kamu Erwin... kamu jilati memek adikmu biar dia terangsang..." sambil ditariknya tangan Erwin untuk menjilati memek lina. Seraya Erwin jongkok dibawah ranjang dan menarik sedikit kaki lina sehingga bokong lina berada dibibir ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah memperlihatkan memeknya yg mungil berwarna merah jambu yg menyembul, membuat Erwin semakin bernafsu untuk menjilatnya, disapunya memek itu dengan ujung lidahnya yg membuat lina menggelinjang merasa geli. Sementara mirna yg disamping lina mulai menjilati buah dada lina, mulai bangkitlah gairah lina menerima kedua aksi yg diterima pada memeknya dan buah dadanya, kedua organ sensitif wanita yg akan merasa nikmat bila mendapat sentuhan lembut.

Erwin mulai menyibak memek lina, terpampanglah "jeroan" memek lina yg merah jambu dan kecil itu dengan kelentitnya yg mencuat, agak berbau seperti air kencing aromanya, mungkin dikarnakan lina yg masih belum begitu pandai merawat organ intimnya, maklum lina masih begitu hijau dan agak masa bodoh, sehingga apabila selesai buang air kecil kadang tidak pernah dibasuhnya dengan air, berbeda dengan mirna dan puput yg sudah mengerti akan perawatan sehingga sering dicucinya vaginanya dengan cairan khusus pembersih vagina plus pewangi, sehingga vagina mereka harum, terutama mirna yg walaupun sudah tak bersuami, namun dia tak segan untuk pergi ketempat perwatan organ intim yg semakin banyak saat ini dijumpai dijakarta, baginya organ intim merupakan aset berharga yg harus dirawat dan dijaga kebersihannya agar selalu steril dan bebas bakteri, serta penampilannya selalu terlihat indah dan enak dipandang, tidak ada warna kehitaman pada bibir vaginanya, daki yg melekat disekitar selangkangannya, dan kerak yg melekat pada bulu jembutnya seperti kebanyakan ibu-ibu yg malas merawat vaginanya karna terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangga, untuk itu mirna mempercayakannya pada dokter spesialis organ intim yg telah ia percaya dan buktikan kredibelitasnya, untuk masalah rasa, mirna tidak segan-segan untuk rutin melakukan treatmen vagina dan juga gurah vagina, sehingga vaginanya tetap legit dan mengempot. Sehingga mirna pernah berseloroh pada saat reuni dengan beberapa teman SMAnya "walaupun gue udah enggak muda lagi dan sudah beranak tiga, tapi yg penting rasanya bung..." yg langsung disambut riuh dan tawa ngakak oleh kawan-kawannya. "tapi kalau masih kurang puas juga..kan masih ada lobang yg ini.." seraya ditunjuknya arah bokongnya, tambah terbahak lagi sambutan temam-temannya.

Namun Erwin tidak peduli dengan sedikit bau pesing pada aroma memek lina, dijilatnya memek itu hingga kedinding-dinding bagian dalamnya, klitorisnya tak luput pula oleh lincahnya lidah Erwin yg terus menari, sehingga lina semakin tak karuan dibuatnya, hingga dijambaknya rambut Erwin dengan tangan kanannya, mulutnya mulai mendesah menandakan rasa nikmat telah menjalar pada tubuhnya, disertai telah basahnya memek lina oleh cairan birahi yg keluar dari memeknya, sementara mirna masih menjilati puting susu lina yg mulai sedikit membusung karna nikmat yg diterimanya. Diluar arena puput masih dengan santai duduk dikursi sudut sambil menikmati makanan ringan menyaksikan aksi kedua adiknya dan mamanya, dan tentunya masih tanpa selembar benangpun menutupi tubuh puput.

" Aaaaahhhhh....enak kaaakk...aaahhhh..tapi geli..aauuuhhhh..terus kak, jilatin memek puput teruuuuuussss... aaahhh" erang lina mengekspresikan rasa nikmatnya.

Hingga beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti .

" Sudah Erwin..cukup.. lina sudah mulai nafsu tuh... memeknya sudah minta kamu entot..." perintah mirna dengan gayanya yg khas dan vulgar yg begitu disuka Erwin.

Seraya agak ditariknya tubuh lina agar ketengah ranjang, kemudian mirna melebarkan posisi paha lina sehingga lina mengangkang dengan memek yg siap menerima hantaman kontol Erwin.

" Ayo Erwin, tunggu apa lagi... adikmu sudah siap tuh..." perintah mirna pada Erwin.

Erwin segera mendekatkan batang kontolnya kearah lubang memek lina, namun mirna dengan cepat segera meraih batang kontol Erwin dan menghisapnya sebentar untuk kemudian menuntunnya kearah lubang memek lina.

" Ayo Erwin..sekarang kamu tekan batang kontolmu...tapi jangan terlalu kasar goyangnya sayang, maklum memek adik kamu masih rapet walaupun sudah tidak perawan..."

Blesssss...didoronglah pantat Erwin kedepan sehingga masuklah batang kontolnya kedalam lubang memek lina yg memang masih sempit. Agak meringis lina menahan sakit pada tusukan pertama itu.

"Aaaww... sakit ma..." erangnya kepada mirna yg berada disampingnya sambil tangan mirna mengusap-usap kening lina dan memberikan motifasi agar lina tetap bersabar menahan sakit yg hanya sebentar, yg pada beberapa saat lagi lina pasti akan merasakan kenikmatan yg membuatnya ketagihan.

" Tenang sayang... sabar ya, itu hanya sebentar koq.. nanti sebentar lagi kamu pasti akan merasakan betapa nikmat rasanya memek dimasuki kontol..."

Kini Erwin mulai menggoyang kontolnya maju mundur dengan tempo yg lambat dan agak berhati-hati karna kawatir akan menyakiti adiknya itu, Erwin merasakan sesuatu yg berbeda saat mengentot lina saat itu dibanding saat dia memerawaninya dulu, karna saat ini dia lebih santai dan lebih bebas, sedangkan dulu dia begitu tertekan dan juga dihantui oleh rasa bersalah sehingga waktu itu hanya sekitar satu menit dia sudah klimaks.

Beberapa menit kemudian erangan sakit lina mulai berubah menjadi desahan kenikmatan, dikarenakan sudah terbiasanya dinding vaginanya menerima gesekan, dan elastisitas otot-otot vagina lina juga sudah dapat menyesuaikan dengan ukuran batang kontol Erwin, sehingga goyangan kontol Erwin pada vaginanya kini mulai menimbulkan efek nikmat yg tiada tara.

" Aaaaaaahhhhh... ia ma..enak ma.. memek lina serasa enak ma...nyamaaaaan...." Desah lina polos kepada mirna.

" Kan sudah mama bilang sayang... enak kan ngentot...? " ujar mirna dengan lembut

" Iya ma, nikmaaaatt...." Jawab lina, Sambil memejamkan matanya karna merasakan nikmat

" Nikmat ngapain sayang..." Tanya mirna menggoda

" Nikmat ngentot ma..." jawab lina manja

" Kalau gitu bilang dong sama kak erwin.. terima kasih kak erwin sudah mau ngentotin memek lina.. ayo bilang.." goda mirna lagi

" Makasih kak Erwin.. kak Erwin sudah mau ngentotin memek lina...hi..hi..hi..." ucap lina agak malu, mengikuti kalimat vulgar yg dikatakan mamanya, kata-kata yg tidak pernah keluar dari mulutnya dalam pergaulan kesehariannya.

Sementara Erwin hanya tersenyum dengan ucapan lina sambil terus memompakan batang kontolnya didalam lubang memek adiknya itu.

" Sama-sama sayang... memek kamu juga enak nih...bener-bener sempit.." jawabnya santai, sesantai goyangan pantatnya yg maju mundur lambat.

" Ayo Erwin, kamu tambah kecepatan sayang.... Keliatannya adikmu udah mulai enjoy tuh..." perintah mirna agar Erwin agak sedikit lebih cepat menggoyang batang kontolnya, karna menurutnya lina sudah mulai bisa menikmati, dan dia berkesimpulan bila Erwin lebih cepat menggoyang batang kontolnya didalam memek lina, lina akan merasa lebih nikmat lagi.

Dipacunya lebih cepat pantat Erwin maju mundur, hingga lina bergumam merasakan nikmat pada vaginanya.

" Aaaaaaahhhh... iya terus kak...asiiiikk.. memek lina enak kak.. aaahhh.." gumam lina, yg seraya diberi tambahan kenikmatan oleh mirna dengan menjilati puting susunya yg baru mulai tumbuh itu.

" Mamaaa... iya ma, enak ma...jilatin tetek lina ma..aaaahhh..." erang lina menikmati jilatan lidah mirna pada buah dadanya.


Sepuluh menit sudah "pelajaran" yg diberikan pada lina bergulir, hingga mirna memerintahkan Erwin untuk berhenti.

" Erwin, kamu stop dulu sayang... sekarang giliran lina yg diatas, dan kamu dibawah tiduran telentang.." Erwin segera mencabut batang kontolnya dari memek lina, karna memek lina yg sempit sehingga saat kontol Erwin tercabut terdengar bunyi plup...

Erwin segera merebahkan tubuhnya telentang diatas ranjang dengan batang kontol mengacung keatas, sementara mirna membimbing tubuh lina untuk bangun.

" Ayo sayang... sekarang kamu yg ngentot kak Erwin ya.. kamu jongkok diatasnya kak Erwin sambil kamu masukan memek kamu kedalam kontol kak Erwin..." namun lina masih agak bingung, sehingga mirnalah yg memandu lina, dengan cekatan mirna mengangkat tubuh lina yg mungil dan menempatkannya diatas batang kontol Erwin, sehingga lina berjongkok diatas Erwin dengan posisi menghadap pada Erwin.

Dipegangnya batang kontol Erwin oleh mirna, dihisapnya sebentar dan dibimbingnya masuk kedalam memek lina.

" Oke lina..sekarang kamu dorong kebawah pantat kamu.. supaya kontol kak Erwin masuk semua kedalam memek kamu...." Intruksi mirna bagaikan seorang pelatih tari yg sedang melatih anak didiknya. Akhirnya blesss.. masuklah batang kontol Erwin yg berdiri tegak didalam memek lina.

" Sekarang kamu gerakan pantat kamu maju mundur sayang... kamu kocok batang kontol kakakmu dengan memekmu.. oke, ayo mulai.."

Kini lina mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur, sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek lina, dan Erwin hanya diam menikmati aksi adiknya itu sesekali mendesah mengekspresikan nikmatnya batang kontolnya dikocok oleh memek sempit lina. Lina memompa pantatnya sambil tangannya berpegangan pada tangan mamanya, bagaikan seorang yg belajar bermain sepatu roda kawatir akan terjatuh dan memegang tangan pelatihnya.

" Bagaimana sayang...enak kan... posisi ini namanya woman in top atau sering disingkat WOT, yg artinya wanita diatas.. seperti kamu ini, diatas mengentot kontol kakakmu..." menjelaskan mirna kepada putri bungsunya itu.

" Enak ma.. rasa kontol kak Erwin jadi lebih mantep masuk kedalam memek lin.." jawab lina, kali ini mulai agak cepat memompakan pantatnya.

" Dalam posisi seperti ini.. biasanya wanita akan lebih cepat orgasme.. karna kita bisa mengatur irama permainan sesuai selera yg kita inginkan.."

Beberapa saat kemudian mirna berjongkok diatas wajah Erwin yg sedang telentang, sehingga memek mirna tepat berada diatas mulut Erwin, Erwin segera tanggap dan mengerti maksud mamanya, kembali lagi karna pengalaman Erwin yg sering menyaksikan film porno yg pernah pula menyaksikan style sperti itu.

" Erwin.. kamu jilatin memek mama ya sayang...." Pinta mirna, sehingga posisi mirna kini berhadap-hadapan dengan lina, kini lina dapat memeluk mamanya dengan leluasa sambil menggoyang pantatnya maju mengocok kontol Erwin.

Dari bawah Erwin memegang pantat mamanya dengan dua tangannya dan lidahnya mulai menyapu kesekitar vagina mirna, sesekali sapuan lidahnya juga menjilati lubang anus mamanya, sehingga mirna mendesah menikmati jilatan lidah Erwin.

" Aaaaaahhhh... enak Erwin...aahh iya betul sayang... kamu jilatin juga lubang pantat mama ya... aahhhh..." erang mirna sambil memeluk lina yg tepat berada dihadapannya, rasa nikmat yg dirasakan mirna membuat ia mengecup bibir lina dan memainkan lidahnya didalam mulut lina, sehingga lidah murni dan lina saling berpilin.

" Ayo sayang.. mama ajarin kamu bagaimana caranya ciuman.. kamu keluarkan lidah kamu sayang..." lantas lina menjulurkan lidah sesuai yg diminta mamanya, dengan lembut mirna menghisap dengan lembut lidah lina dan menggerakan kepalanya maju mundur sehingga lidah lina terkocok-kocok oleh mulut mirna.

" Kamu ikuti yg tadi mama lakukan sayang..." seraya mirna menjulurkan lidahnya, yg langsung "dilahap" oleh mulut lina menghisap dan mengocoknya.

Kemudian mirna menarik lidahnya dan memasukannya kedalam mulut lina dan disapunya sekeliling rongga mulut lina oleh ujung lidah mirna.

" Sekarang kamu ikuti apa yg mama lakukan tadi sayang..." perintah mirna yg diikuti oleh lina dengan antusias, walaupun tidak semahir sang mama.

Puput yg sedari tadi hanya menyaksikan aksi mereka, kini ditangannya telah memegang ponsel dan mengarahkan kearah mereka bermaksud mengabadikan aksi adik dan mamanya kedalam video. Mirna yg melihat puput merekam aksinya hanya tersenyum kearah ponsel puput, seraya diacungkannya sesaat jari telunjuk dan jari manisnya kearah kamera puput sambil terus beraksi.

Erwin masih asik menikmati memek dan anus mamanya dengan lidahnya, yg membuat mirna semakin fly-on, hingga separuh matanya mulai terpejam.
Dan lina semakin cepat mengocok batang kontol Erwin, pantatnya mulai bergerak turun naik dengan cepat, pelukannya pada pundak mamanya menjadi tumpuan sehingga mempermudah goyangan pantatnya. 

No comments:

Post a Comment