Beberapa saat kemudian, dengan serta merta mirna menelentangkan badannya dan mengangkang.
" Ayo Erwin mama udah mau klimaks nih...cepet kamu entot memek mama
sayang...cepeeeeettt..." pinta mirna, karna dirasakan dirinya sudah
hampir mencapai klimaks hingga mirna meminta agar Erwin mengentot lubang
memeknya.
Dengan terburu-buru Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memek mirna
dan langsung mengocoknya, tak lama kemudian mirna mengecup bulut Erwin
dengan rakus dan menggoyang pinggulnya mengimbangi goyangan kontol
Erwin.
Hingga pada akhirnya keluarlah erangan keras dari mulut mirna sebagai tanda telah sampailah mirna pada puncak kenikmatannya.
" aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh....mama keluar erwiiiiiiinnn....aaahhh..."
lunglailah tubuh itu diatas kasur, namun tubuh mirna masih
bergoyang-goyang akibat gerakan kontol erwin yg memompa lubang memeknya
yg basah oleh cairan kenikmatan mirna, sehingga berbunyi
clok....clok...clok....clok...
Melihat mamanya sudah tidak berdaya, dan tidak memberikan reaksi atas
hantaman kontol Erwin, puput yg sebelumnya hanya menyaksikan sambil
menahan syahwatnya yg sudah memuncak langsung mendorong tubuh Erwin
dengan kasar, sehingga tubuh Erwin ambruk dengan posisi telentang diatas
kasur dengan batang kontol yg masih berdiri tegak.
" Ayo Erwin..sekarang giliran aku yg mengentot kontol kamu...kamu diam
saja begitu ya...biar aku yg ngentotin kamu..." seraya didudukinya tubuh
Erwin yg telentang dan dipegang dengan tangan kanannya batang kontol
Erwin, lalu diarahkan kememeknya blesssss...masuklah seluruh batang
kontol Erwin didalam memek kakaknya itu, digoyangnya naik turun pantat
puput sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek puput.
Puput terus mengocok kontol Erwin sambil menatap wajah Erwin yg sesekali
meringis karna kasarnya goyangan puput yg seperti menekuk-nekuk batang
kontolnya.
" Huh...huh...huh...huh...kamu rasakan sekarang memekku Erwin...gimana
mantap bukan...anak nakal.. huh..huh..huh.." tantang puput, sambil
terus memompa pantatnya naik turun dan sesekali diputarnya pantatnya
sehingga Erwin bertambah meringis.
" Auuuwww.....sakit kak...bisa keseleo kontolku nih...tapi enak juga sih
kak...dahsyat banget... terus kak...auuww.." balas Erwin yg walaupun
sedikit merasa nyeri tapi tetap menikmati dan menyukai aksi yg diberikan
kakaknya.
" Biarin, biar patah sekalian batang kontol kamu...huh...huh..huh..."
semakin dahsyat puput memompa pantatnya, semakin tinggi pula birahi
puput ketika itu.
"Huh...huh...aaahhhh... tapi emang bener..kontolmu enak win...kalo
begini bisa ketagihan aku..aaahhh..." semakin bangga Erwin dengan
pujian kakaknya itu.
" Iya dong kak....tapi goyangan kakak juga dahsyat...memek kakak juga
enak...bakalan sering nih aku ngentotin memek kakak...siap-siap aja ya
kak..aaahhhh.." yg dibalas oleh puput dengan menundukan badannya untuk
mengecup bibir adiknya itu, untuk kemudian kembali pada posisi jongkok
mengocok batang kontol adiknya.
Sermentara mirna sambil dalam posisi telentang, juga memperhatikan
permainan kedua anaknya tersebut, dengan sesekali diselingi senyum
menghias dibibir indahnya.
Setelah beberapa menit, puput menghentikan gerakannya, dan melepas
batang kontol Erwin dari dalam memeknya, untuk kemudian menarik tangan
Erwin agar bangun dari posisi telentangnya seraya berkata.
" Win...sekarang kamu entot lubang pantat kakak ya..seperti yg tadi kamu
lakukan pada mama..." pinta puput, sambil mengecup bibir adiknya dengan
mesra, seraya memposisikan dirinya menungging.
Mirna yg sebelumnya hanya telentang sambil menonton kini kembali bangkit menuju ke pantat puput.
" Tunggu dulu win...jangan kamu entot dulu...biar mama kasih pelumasan
dan pemanasan dulu, biar enggak sakit, soalnya lubang pantat puput belum
pernah dientot...iya kan put...?" seraya mirna meyibak lubang anus
puput dengan jari jemarinya dan dijulurkannya lidahnya untuk kemudian
menjilati lubang anus puput, sehingga membuat mata puput terpejam
menahan nikmat ygbelum pernah dirasakannya itu.
" Aaaaaahhh...asik ma...enaaaaakkk..." desah puput, lidah mirna mulai
"bergerilya" didalam dubur putri sulungnya itu, Erwin semakin bernafsu
manakala melihat mamanya menjilati anus kakaknya, terlihat erotis sekali
baginya apa yg dilakukan mamanya.
Akhirnya anus puput diludahinya beberapa kali oleh mirna, hingga
sebagian air ludah menetes kesela-sela paha puput, sedangkan yg lebih
banyak lagi bersarang dalam lubang anusnya.
" Ayo Erwin...sekarang kamu bisa mengentot anus kak puput...kak puput
udah gak sabar tuh..." goda mirna, seraya ditariknya batang kontol Erwin
dan dihisapnya sebentar untuk kemudian dibimbingnya memasuki lubang
dubur puput. Blesssss...masuklah batang kontol Erwin dalam anus
kakaknya, walaupun agak sempit dibandingkan milik mamanya, namun karna
banyaknya air ludah mirna yg melumurinya, ditambah pengalaman Erwin yg
telah menggarap anus mirna sebelumnya, sehingga batang kontol Erwin
dapat menembus lubang anal puput tanpa hambatan yg berarti.
Erwin mulai memegang buah pantat kakaknya dan digoyangnya maju mundur
batang kontolnya menghujami lubang anus puput, agak sedikit nyeri puput
merasakan anusnya disodomi oleh Erwin, mungkin karna memang sebelumnya
belum pernah puput mengalami hal seperti itu sehingga otot-otot anusnya
masih sempit dan belum terbiasa, namun untuk beberapa saat puput mulai
bisa merasakan sensasi kenikmatannya dan matanya mulai setengah terpejam
merasakan sensasi perdananya saat disodomi.
" Aaaaaahhh...terus win..hantam anusku win..uuhh..ternyata asik juga
ya..aaahh.." puput bergumam sambil tangan kirinya menggosok-gosok
vaginanya.
" Iya kak..anus kakak juga enak nih...sempit..kontolku serasa
dijepit..aaahhh.." Erwin semakin memacu goyangannya menikmati anus
kakaknya yg sempit itu, puput pun mulai mengikuti apa yg dilakukan
mamanya tadi, yaitu menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk
mengimbangi goyangan kontol Erwin.
Mirna kembali berpartisifasi dalam permainan itu, dibenamkan wajahnya
kedalam bokong Erwin yg sedang memompa anus puput sehingga kepala mirna
ikut maju mundur karna gerakan Erwin, namun mirna tidak memperdulikannya
bahkan dijilatinya anus Erwin walaupun agak susah payah , sehingga
Erwin mendapatkan kenikmatan ganda dari dua organ sensitifnya, yaitu
kenikmatan pada kontolnya yg sedang menghantam anus kakaknya, dan
kenikmatan pada anusnya yg dijilati oleh mamanya, sehingga bagaikan
melayang diangkasa jiwa Erwin saat itu, dari mulutnya keluar kicauan yg
tak jelas karna nikmat yg ia rasakan.
"Aaaaahhh...asik..iya ma..terus ma...jilatin pantat Erwin ma..makan ma..anus Erwin..aahhh.."
" Kak puput...dubur kakak enak kak...uuuuhhh..mulai saat ini dan
seterusnya.. aku akan mengentotin dubur kakak terus ya kak...boleh ya
kak...aaahhh..." itulah beberapa kicauan Erwin yg juga diikuti oleh
puput.
" Iya Erwin...tentu sayang... kamu harus ngentotin dubur kakak terus
mulai saat ini..aaahhh..kakak benar-benar ketagihan
sayang...uuuuuhhhh..." balas puput, yg kali ini meraih bantal dan
digunakan untuk merebahkan kepalanya kesamping.
Sementara mirna berhenti menjilati anus Erwin, lalu mirna telentang
dengan posisi wajahnya berada tepat dibawah selangkangan Erwin, sehingga
mirna dengan leluasa bisa menyaksikan keluar masuknya batang kontol
Erwin didalam anus puput dari jarak yg begitu dekat, hingga aroma anus
puput yg khas tercium oleh mirna, yg ternyata malah membuat mirna tambah
bergairah, sesekali diangkatnya kepala mirna untuk dapat menjilat
batang kontol Erwin yg keluar masuk anus puput, namun karna dirasakannya
kurang puas, seraya ditariknya kontol Erwin dari anus puput dan
dihisapnya dengan rakus, rasa kontol yg nikmat menurutnya dikarnakan
telah bercampur dengan aroma anus puput, tak lama kemudian dibimbingnya
lagi batang kontol Erwin kedalam anus puput, dan kembali Erwin
mengocoknya, dan diulanginya kembali oleh mirna untuk menghisap kontol
Erwin setelah beberapa kocokan Erwin dalam anus puput, namun mirna
segera sadar bahwa aksinya itu mengurangi kenikmatan yg dirasakan puput
sehingga dia tidak mengulanginya untuk berikutnya, kali ini mirna agak
menggeser kebelakang sedikit kepalanya sehingga mendekati lubang memek
puput, kemudian menaikan sedikit kepalanya dan diulurkan lidahnya untuk
menjilati lubang memek puput.
Puput kali ini yg merasakan kenikmatan ganda dari memeknya dan anusnya,
melayanglah sukmanya kelangit tujuh ditandai dengan bola matanya yg
hanya menyisakan warna putih dan mulutnya yg terbuka mengeluarkaan
erangan lirih
"aaaaaahhhhh....asiiiikkkk...enak ma....aduuuuuhhhh..aahhhhh..." dan
akhirnya puput tak kuasa membendung nikmat yg didapatnya, hingga
tubuhnya sedikit mengejang dan terdengar teriakan kenikmatan dari
mulutnya
"aaaaaaaaaaaaaaahhhhh.....aku keluaaaaarrrr.....aaaaaahhhhh..."
keluarlah cairan bening yg agak sedikit kental dari vagina puput yg
langsung disambut oleh mulut mirna dari bawah dan ditelannya dengan
rakus.
dan beberapa saat kemudian puput terdiam, rasa puas terpancar dari raut
wajahnya, serasa lemas dirasakan tubuhnya saat itu, sehingga ia hanya
menerima hantaman kontol dari Erwin didalam anusnya dengan pasrah tanpa
perlawanan, sementara mirna masih menjilati cairan yg baru saja keluar
dari memek puput.
Tak lama kemudian Erwin semakin mempercepat gerakan pantatnya sehingga
puput yg pasrah sambil menungging terguncang-guncang tubuhnya, diakhiri
kocokan Erwin yg kuat dengan teriakan yg keluar dari mulut Erwin
bertanda ia pun telah sampai pada puncak kenikmatannya.
"aaaaaaahhhhhhhhhhhh.....aku muncraaaaaaatttttt...." Keluarlah sperma
Erwin didalam lubang dubur kakaknya. Sampai akhirnya mulai
terputus-putus goyangan Erwin, pertanda air maninya masih menyirami
dubur puput pada tetes-tetes yg terakhir.
Kemudian mirna yg posisinya masih dibawah selangkangan Erwin dan puput,
mencabut kontol Erwin dari dalam lubang dubur puput, dan menghisapnya
kontol Erwin yg masih berlumuran air maninya itu, setelah puas dengan
batang kontol Erwin, mirna mendekatkan mulutnya pada anus puput untuk
menjilati sperma yg melekat disekitar lubang anusnya, kemudian
dikoreknya lubang anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sperma
Erwin yg masih bersarang didalam dubur itu, keluarlah cairan kental dari
dalam lubang dubur puput yg langsung dengan rakus di hirup oleh mirna,
lalu dimasukannya lidahnya ke dalam lubang anus itu untuk membersihkan
sisa-sisa sperma yg masih melekat.
Setelah dirasakan habis seluruh sperma yg melekat dalam anus puput,
mirna bangkit dari posisi telentangnya untuk kemudian menghampiri wajah
puput, kemudian diposisikannya kepala puput dipaha mirna, sehingga puput
tidur telentang dengan menjadikannya paha mirna sebagai bantal dan
hanya menanti dengan pasrah apa yg akan dilakukan oleh mamanya, seraya
dibukanya mulut puput dengan tangan kiri mirna lalu mirna menumpahkan
sebagian sperma yg masih tertampung dalam mulutnya, agak kaget puput
menerimanya, namun puput hanya pasrah saja, dan dia mulai merasakan
sensasi yg nikmat atas aksi yg dipertunjukan oleh mamanya, dan
ditelannya sperma Erwin yg bercampur dengan air liur mamanya itu
glekk..tandas semuanya masuk kedalam perut indahnya yg masih kencang,
susut dan tanpa kerut, dan yg sebagian lagi yg masih tersisa dalam
mulut mirna ditelannya juga oleh mirna tanpa sisa, kemudian
ditundukannya wajah mirna untuk mengecup bibir putrinya itu, yg langsung
disambut dengan rakus oleh puput, sehingga mereka saling berpagutan
dengan masih tercium aroma sperma dari mulut mereka.
" Bagaimana sayang... air mani adikmu..nikmat...? Tanya mirna kepada puput.
" Wow..luar biasa ma..sensasional..." jawab puput, sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.
Namun tiba-tiba terdengar suara Erwin yg seperti membentak seseorang, sehingga mengejutkan mirna dan puput.
" Wooiiii...ngapain kamu disitu...." Ternyata Erwin membentak adiknya
lina yg rupanya sudah semenjak tadi dia duduk dilantai bersandarkan
tembok sambil menyaksikan aksi mereka.
Lalu mirna menghampiri putri bungsunya yg manja dan agak tomboy itu dan membelai rambutnya.
" Kamu ngapain sayang...? " Tanya mirna
" Cuma ngeliat aja koq ma..." jawabnya enteng dan acuh tak acuh
" Koq ngeliat saja..apa kamu juga kepingin ikut gabung...?"
" Enggak ah ma...sakit.." jawabnya
" Koq kamu tau sakit sayang...emangnya kamu udah pernah...? Pancing mirna penasaran.
" Udah sekali...tuh..sama dia.." jawab lina sambil mengarahkan
pandangannya pada Erwin, yg langsung dipotong Erwin untuk membela diri.
" Eh..tapi kan kamu yg minta...pake maksa lagi..." bela Erwin agak
ngotot, kemudian Erwin menceritakan semuanya, yg juga kemudian
dibenarkan oleh lina.
" Ya sudah...enggak apa-apa..oh iya lina nanti mama ajarin ya...pasti
nanti kamu udah gak merasa sakit lagi...nanti pasti kamu akan merasa
nikmat...dan kamu akan ketagihan..." rayu mirna kepada lina.
" Tapi bener nih ma, enggak sakit...kalo sakit lagi..lina enggak mau lho..." jawabnya polos
" Enggak... pokoknya mama jamin deh pasti kamu suka, tapi nanti dulu..
kita istirahat dulu sebentar..kakakmu udah capek tuh.. liat aja
kontolnya sudah layu tuh hi..hi..hi..."
Sekitar 30 menit mereka jeda, sambil berbincang ringan ditemani minuman
dan makanan ringan, sampai mirna mulai membelai lembut batang kontol
Erwin, yg membuat gairah Erwin kembali bangkit dengan ditandai batang
kontolnya yg mulai berdiri tegak.
"Erwin..sekarang kamu entot adikmu ya.. kita ajari dia bagaimana ngentot
yg enak..." seraya dikecupnya bibir Erwin, Erwin yg mendengar perkataan
mirna yg vulgar bertambah gairahnya, sehingga dibalasnya kecupan
mamanya dengan mengeluarkan lidahnya sehingga lidah mereka saling
berpilin.
Beberapa saat kemudian mirna melucuti seluruh pakaian lina, hingga lina
telanjang bulat dengan memek yg hanya ditumbuhi bulu-bulu halus serta
buah dada yg kecil dengan puting yg masih belum terlalu besar berwarna
merah jambu, lina hanya pasrah dengan apa yg dilakukan mamanya bagaikan
seorang anak yg akan dimandikan oleh ibunya.
" Oke sayang...sekarang saatnya kamu belajar ngentot.. pasti enak deh..
liat tuh kontol kak Erwin sudah mulai bangun lagi..itu artinya dia juga
udah kepingin ngentot sayang..." sambil dituntunnya lina keatas ranjang
dan disuruhnya untuk berbaring telentang. Erwin sudah
bersiap dengan "tugas" yg akan dijalaninya, sambil membelai-belai
batang kontolnya yg berdiri tegak dengan tangan kirinya, bagai seorang
jawara yg sedang mengasah goloknya sebelum bertarung.
" Kemari kamu Erwin... kamu jilati memek adikmu biar dia terangsang..."
sambil ditariknya tangan Erwin untuk menjilati memek lina. Seraya Erwin
jongkok dibawah ranjang dan menarik sedikit kaki lina sehingga bokong
lina berada dibibir ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah
memperlihatkan memeknya yg mungil berwarna merah jambu yg menyembul,
membuat Erwin semakin bernafsu untuk menjilatnya, disapunya memek itu
dengan ujung lidahnya yg membuat lina menggelinjang merasa geli.
Sementara mirna yg disamping lina mulai menjilati buah dada lina, mulai
bangkitlah gairah lina menerima kedua aksi yg diterima pada memeknya dan
buah dadanya, kedua organ sensitif wanita yg akan merasa nikmat bila
mendapat sentuhan lembut.
Erwin mulai menyibak memek lina, terpampanglah "jeroan" memek lina yg
merah jambu dan kecil itu dengan kelentitnya yg mencuat, agak berbau
seperti air kencing aromanya, mungkin dikarnakan lina yg masih belum
begitu pandai merawat organ intimnya, maklum lina masih begitu hijau dan
agak masa bodoh, sehingga apabila selesai buang air kecil kadang tidak
pernah dibasuhnya dengan air, berbeda dengan mirna dan puput yg sudah
mengerti akan perawatan sehingga sering dicucinya vaginanya dengan
cairan khusus pembersih vagina plus pewangi, sehingga vagina mereka
harum, terutama mirna yg walaupun sudah tak bersuami, namun dia tak
segan untuk pergi ketempat perwatan organ intim yg semakin banyak saat
ini dijumpai dijakarta, baginya organ intim merupakan aset berharga yg
harus dirawat dan dijaga kebersihannya agar selalu steril dan bebas
bakteri, serta penampilannya selalu terlihat indah dan enak dipandang,
tidak ada warna kehitaman pada bibir vaginanya, daki yg melekat
disekitar selangkangannya, dan kerak yg melekat pada bulu jembutnya
seperti kebanyakan ibu-ibu yg malas merawat vaginanya karna terlalu
sibuk mengurus urusan rumah tangga, untuk itu mirna mempercayakannya
pada dokter spesialis organ intim yg telah ia percaya dan buktikan
kredibelitasnya, untuk masalah rasa, mirna tidak segan-segan untuk
rutin melakukan treatmen vagina dan juga gurah vagina, sehingga
vaginanya tetap legit dan mengempot. Sehingga mirna pernah berseloroh
pada saat reuni dengan beberapa teman SMAnya "walaupun gue udah enggak
muda lagi dan sudah beranak tiga, tapi yg penting rasanya bung..." yg
langsung disambut riuh dan tawa ngakak oleh kawan-kawannya. "tapi
kalau masih kurang puas juga..kan masih ada lobang yg ini.." seraya
ditunjuknya arah bokongnya, tambah terbahak lagi sambutan
temam-temannya.
Namun Erwin tidak peduli dengan sedikit bau pesing pada aroma memek
lina, dijilatnya memek itu hingga kedinding-dinding bagian dalamnya,
klitorisnya tak luput pula oleh lincahnya lidah Erwin yg terus menari,
sehingga lina semakin tak karuan dibuatnya, hingga dijambaknya rambut
Erwin dengan tangan kanannya, mulutnya mulai mendesah menandakan rasa
nikmat telah menjalar pada tubuhnya, disertai telah basahnya memek lina
oleh cairan birahi yg keluar dari memeknya, sementara mirna masih
menjilati puting susu lina yg mulai sedikit membusung karna nikmat yg
diterimanya. Diluar arena puput masih dengan santai duduk dikursi
sudut sambil menikmati makanan ringan menyaksikan aksi kedua adiknya dan
mamanya, dan tentunya masih tanpa selembar benangpun menutupi tubuh
puput.
" Aaaaahhhhh....enak kaaakk...aaahhhh..tapi geli..aauuuhhhh..terus kak,
jilatin memek puput teruuuuuussss... aaahhh" erang lina mengekspresikan
rasa nikmatnya.
Hingga beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti .
" Sudah Erwin..cukup.. lina sudah mulai nafsu tuh... memeknya sudah
minta kamu entot..." perintah mirna dengan gayanya yg khas dan vulgar yg
begitu disuka Erwin.
Seraya agak ditariknya tubuh lina agar ketengah ranjang, kemudian mirna
melebarkan posisi paha lina sehingga lina mengangkang dengan memek yg
siap menerima hantaman kontol Erwin.
" Ayo Erwin, tunggu apa lagi... adikmu sudah siap tuh..." perintah mirna pada Erwin.
Erwin segera mendekatkan batang kontolnya kearah lubang memek lina,
namun mirna dengan cepat segera meraih batang kontol Erwin dan
menghisapnya sebentar untuk kemudian menuntunnya kearah lubang memek
lina.
" Ayo Erwin..sekarang kamu tekan batang kontolmu...tapi jangan terlalu
kasar goyangnya sayang, maklum memek adik kamu masih rapet walaupun
sudah tidak perawan..."
Blesssss...didoronglah pantat Erwin kedepan sehingga masuklah batang
kontolnya kedalam lubang memek lina yg memang masih sempit. Agak
meringis lina menahan sakit pada tusukan pertama itu.
"Aaaww... sakit ma..." erangnya kepada mirna yg berada disampingnya
sambil tangan mirna mengusap-usap kening lina dan memberikan motifasi
agar lina tetap bersabar menahan sakit yg hanya sebentar, yg pada
beberapa saat lagi lina pasti akan merasakan kenikmatan yg membuatnya
ketagihan.
" Tenang sayang... sabar ya, itu hanya sebentar koq.. nanti sebentar
lagi kamu pasti akan merasakan betapa nikmat rasanya memek dimasuki
kontol..."
Kini Erwin mulai menggoyang kontolnya maju mundur dengan tempo yg lambat
dan agak berhati-hati karna kawatir akan menyakiti adiknya itu, Erwin
merasakan sesuatu yg berbeda saat mengentot lina saat itu dibanding saat
dia memerawaninya dulu, karna saat ini dia lebih santai dan lebih
bebas, sedangkan dulu dia begitu tertekan dan juga dihantui oleh rasa
bersalah sehingga waktu itu hanya sekitar satu menit dia sudah klimaks.
Beberapa menit kemudian erangan sakit lina mulai berubah menjadi desahan
kenikmatan, dikarenakan sudah terbiasanya dinding vaginanya menerima
gesekan, dan elastisitas otot-otot vagina lina juga sudah dapat
menyesuaikan dengan ukuran batang kontol Erwin, sehingga goyangan kontol
Erwin pada vaginanya kini mulai menimbulkan efek nikmat yg tiada tara.
" Aaaaaaahhhhh... ia ma..enak ma.. memek lina serasa enak ma...nyamaaaaan...." Desah lina polos kepada mirna.
" Kan sudah mama bilang sayang... enak kan ngentot...? " ujar mirna dengan lembut
" Iya ma, nikmaaaatt...." Jawab lina, Sambil memejamkan matanya karna merasakan nikmat
" Nikmat ngapain sayang..." Tanya mirna menggoda
" Nikmat ngentot ma..." jawab lina manja
" Kalau gitu bilang dong sama kak erwin.. terima kasih kak erwin sudah mau ngentotin memek lina.. ayo bilang.." goda mirna lagi
" Makasih kak Erwin.. kak Erwin sudah mau ngentotin memek
lina...hi..hi..hi..." ucap lina agak malu, mengikuti kalimat vulgar yg
dikatakan mamanya, kata-kata yg tidak pernah keluar dari mulutnya dalam
pergaulan kesehariannya.
Sementara Erwin hanya tersenyum dengan ucapan lina sambil terus memompakan batang kontolnya didalam lubang memek adiknya itu.
" Sama-sama sayang... memek kamu juga enak nih...bener-bener sempit.."
jawabnya santai, sesantai goyangan pantatnya yg maju mundur lambat.
" Ayo Erwin, kamu tambah kecepatan sayang.... Keliatannya adikmu udah
mulai enjoy tuh..." perintah mirna agar Erwin agak sedikit lebih cepat
menggoyang batang kontolnya, karna menurutnya lina sudah mulai bisa
menikmati, dan dia berkesimpulan bila Erwin lebih cepat menggoyang
batang kontolnya didalam memek lina, lina akan merasa lebih nikmat lagi.
Dipacunya lebih cepat pantat Erwin maju mundur, hingga lina bergumam merasakan nikmat pada vaginanya.
" Aaaaaaahhhh... iya terus kak...asiiiikk.. memek lina enak kak..
aaahhh.." gumam lina, yg seraya diberi tambahan kenikmatan oleh mirna
dengan menjilati puting susunya yg baru mulai tumbuh itu.
" Mamaaa... iya ma, enak ma...jilatin tetek lina ma..aaaahhh..." erang lina menikmati jilatan lidah mirna pada buah dadanya.
Sepuluh menit sudah "pelajaran" yg diberikan pada lina bergulir, hingga mirna memerintahkan Erwin untuk berhenti.
" Erwin, kamu stop dulu sayang... sekarang giliran lina yg diatas, dan
kamu dibawah tiduran telentang.." Erwin segera mencabut batang kontolnya
dari memek lina, karna memek lina yg sempit sehingga saat kontol Erwin
tercabut terdengar bunyi plup...
Erwin segera merebahkan tubuhnya telentang diatas ranjang dengan batang
kontol mengacung keatas, sementara mirna membimbing tubuh lina untuk
bangun.
" Ayo sayang... sekarang kamu yg ngentot kak Erwin ya.. kamu jongkok
diatasnya kak Erwin sambil kamu masukan memek kamu kedalam kontol kak
Erwin..." namun lina masih agak bingung, sehingga mirnalah yg memandu
lina, dengan cekatan mirna mengangkat tubuh lina yg mungil dan
menempatkannya diatas batang kontol Erwin, sehingga lina berjongkok
diatas Erwin dengan posisi menghadap pada Erwin.
Dipegangnya batang kontol Erwin oleh mirna, dihisapnya sebentar dan dibimbingnya masuk kedalam memek lina.
" Oke lina..sekarang kamu dorong kebawah pantat kamu.. supaya kontol kak
Erwin masuk semua kedalam memek kamu...." Intruksi mirna bagaikan
seorang pelatih tari yg sedang melatih anak didiknya. Akhirnya blesss..
masuklah batang kontol Erwin yg berdiri tegak didalam memek lina.
" Sekarang kamu gerakan pantat kamu maju mundur sayang... kamu kocok batang kontol kakakmu dengan memekmu.. oke, ayo mulai.."
Kini lina mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur, sehingga batang
kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek lina, dan Erwin hanya diam
menikmati aksi adiknya itu sesekali mendesah mengekspresikan nikmatnya
batang kontolnya dikocok oleh memek sempit lina. Lina memompa pantatnya
sambil tangannya berpegangan pada tangan mamanya, bagaikan seorang yg
belajar bermain sepatu roda kawatir akan terjatuh dan memegang tangan
pelatihnya.
" Bagaimana sayang...enak kan... posisi ini namanya woman in top atau
sering disingkat WOT, yg artinya wanita diatas.. seperti kamu ini,
diatas mengentot kontol kakakmu..." menjelaskan mirna kepada putri
bungsunya itu.
" Enak ma.. rasa kontol kak Erwin jadi lebih mantep masuk kedalam memek
lin.." jawab lina, kali ini mulai agak cepat memompakan pantatnya.
" Dalam posisi seperti ini.. biasanya wanita akan lebih cepat orgasme..
karna kita bisa mengatur irama permainan sesuai selera yg kita
inginkan.."
Beberapa saat kemudian mirna berjongkok diatas wajah Erwin yg sedang
telentang, sehingga memek mirna tepat berada diatas mulut Erwin, Erwin
segera tanggap dan mengerti maksud mamanya, kembali lagi karna
pengalaman Erwin yg sering menyaksikan film porno yg pernah pula
menyaksikan style sperti itu.
" Erwin.. kamu jilatin memek mama ya sayang...." Pinta mirna, sehingga
posisi mirna kini berhadap-hadapan dengan lina, kini lina dapat memeluk
mamanya dengan leluasa sambil menggoyang pantatnya maju mengocok kontol
Erwin.
Dari bawah Erwin memegang pantat mamanya dengan dua tangannya dan
lidahnya mulai menyapu kesekitar vagina mirna, sesekali sapuan lidahnya
juga menjilati lubang anus mamanya, sehingga mirna mendesah menikmati
jilatan lidah Erwin.
" Aaaaaahhhh... enak Erwin...aahh iya betul sayang... kamu jilatin juga
lubang pantat mama ya... aahhhh..." erang mirna sambil memeluk lina yg
tepat berada dihadapannya, rasa nikmat yg dirasakan mirna membuat ia
mengecup bibir lina dan memainkan lidahnya didalam mulut lina, sehingga
lidah murni dan lina saling berpilin.
" Ayo sayang.. mama ajarin kamu bagaimana caranya ciuman.. kamu
keluarkan lidah kamu sayang..." lantas lina menjulurkan lidah sesuai yg
diminta mamanya, dengan lembut mirna menghisap dengan lembut lidah lina
dan menggerakan kepalanya maju mundur sehingga lidah lina
terkocok-kocok oleh mulut mirna.
" Kamu ikuti yg tadi mama lakukan sayang..." seraya mirna menjulurkan
lidahnya, yg langsung "dilahap" oleh mulut lina menghisap dan
mengocoknya.
Kemudian mirna menarik lidahnya dan memasukannya kedalam mulut lina dan
disapunya sekeliling rongga mulut lina oleh ujung lidah mirna.
" Sekarang kamu ikuti apa yg mama lakukan tadi sayang..." perintah mirna
yg diikuti oleh lina dengan antusias, walaupun tidak semahir sang mama.
Puput yg sedari tadi hanya menyaksikan aksi mereka, kini ditangannya
telah memegang ponsel dan mengarahkan kearah mereka bermaksud
mengabadikan aksi adik dan mamanya kedalam video. Mirna yg melihat puput
merekam aksinya hanya tersenyum kearah ponsel puput, seraya
diacungkannya sesaat jari telunjuk dan jari manisnya kearah kamera puput
sambil terus beraksi.
Erwin masih asik menikmati memek dan anus mamanya dengan lidahnya, yg
membuat mirna semakin fly-on, hingga separuh matanya mulai terpejam.
Dan lina semakin cepat mengocok batang kontol Erwin, pantatnya mulai
bergerak turun naik dengan cepat, pelukannya pada pundak mamanya menjadi
tumpuan sehingga mempermudah goyangan pantatnya.
No comments:
Post a Comment