Friday 15 June 2018

Reza & Febri: Impregnation Master 2

Chapter 2: Hell Night

Perlahan Dea mulai mengumpulakan kesadarannya. Ingatannya terasa blur, matanya masih sedikit berkunang. Ketika dia hampir sepenuhnya sadar dea mendapati dirinya sedang tidur telungkup diatas tubuh besar pria paruh baya. Pria itu benar-benar tertidur pulas, orang itu sudah mereguk kenikmatan lewat seorang gadis belia selama 6 jam jadi tak mengherankan memang.

Perlahan Dea bergeser ke kasur dan merasakan rasa ngilu di tubuh bagian bawahnya. Dea mengelus bagian yg ngilu itu, ada rasa lembab dan lengket disitu. Dea begitu kaget begitu melihat telapak tangan kanannya, ada lendir putih kemerahan...

“GET PREGNANT WITH MY SON!!" teriakan pria itu langsung terngiang di ingatan Dea.

Dengan segera Dea meraih seragam putihnya yg tergeletak di kasur dan mengelap mekinya, berusaha menyingkirkan cairan menjijikan itu. Namun cairan itu terus mengalir tanpa henti dari mekinya. Tidak mengherankan memang, selama berjam-jam lelaki iblis itu pasti sudah memompa rahim dea hingga penuh sperma.

“uh.. uh... uh...” Dea berjalan menuju kamar mandi dengan tertatih-tatih

Dea segera berjongkok, menekan-nekan perut bagian bawahnya, dan menyiram mekinya dengan shower.

“aku harus keluarkan semuanya! Dea ga mau hamil! Dea ga siap! Dea masih terlalu kecil, masih mau sekolah...” tangisnya dalam hati..

Sebenarnya anak sepintar Dea tahu apa yang dilakukannya itu kemungkinan sia-sia belaka, karena toh tidak mungkin dia bisa keluarkan semuanya dan untuk hamil hanya butuh satu sel sperma membuahi telurnya. Bahkan tidak mustahil itu sudah terjadi dan dia sudah hamil sekarang.

“What are you doing, you little bitch??!!” terikan keras itu mengagetkan Dea

Ketika ditengoknya kebelakang ada sesosok pria penuh amarah berdiri di belakangnya.

“kamu sedang apa, Sayang? Kok pejunya dikeluarin?” ucap Reza (kita sebut saja begini, ane lupa tokoh ini dah punya nama apa blum ;p ) dengan tenang, namun Dea tahu ada amarah didalamnya.

“A... a... am...ammpp.....” dea begitu tertekan tak bisa menyelesaikan perkataannya.

“Well, no problem. Aku Cuma perlu ngisi pake peju yang baru..” ujar Reza santai

Reza segera memaksa Dea berdiri dan melabrak tubuh Dea ke dinding dalam posisi berdiri berhadapan. Tubuh kecil Dea terhimpit dinding dan tubuh perkasa Reza. Segera di cumbuinya bibir itu, memaksa masuk lidahnya ke mulut Dea, dirasakannya betapa “manis” ludah Dea. Dea hanya diam mematung.

Tangan reza turun meremasi dada yang bila dipikir2 lagi cukup besar untuk ABG seusia dia. Putingnya yang mulai mengeras jadi sasaran utama jari Reza. Perlahan tangan kiri reza turun ke meki yg masih kecil dan rapat meski sudah digempurnya habis-habisan siang itu. Membayangkan putranya akan lahir dari meki sempit itu membuat penis Reza mengeras bagai intan.

Segera diangkatnya kaki kanan Dea dan dilabraknya meki sempit itu dengan penis perkasanya. Penis reza lansung melabrak titik terdalam vagina Dea namun dirasakanya masih ada sedikit celah disana.


“ini pasti Cervix (mulut rahim) nya dia, dan dibalik ini adalah rahimnya, itulah sasaranku!!"

“AAAHHKKKK......” jerit Dea merasakan mekinya dikuasai reza untuk kesekian kalinya

Reza memandang wajah jelita Dea yang begitu tak berdaya di cengkramannya. Reza tak mampu menahan birahinya di tusuk-tusuknya meki itu dengan kecepatan penuh, tubuh lemas dea yang kecil itu terjungkal-jungkal naik turun dalam dekapan Reza. Sekitar lima menit kemudian Dea orgasme untuk kesekian kalinya namu Reza tidak peduli, dengan meki dea yang semakin licin Reza menambah kecepatan persetubuhan itu.

“ukh... ukh .... ah... ah. Ah ... udah om... meki ku udah ngilu.... duh..” rintih Dea diantara desahanya

“Sabar sayangku, kita sedang buat anak sekarang, jadi harus sungguh-sungguh, kamu coba nikmati saja” ujar Reza lalu mengecup bibir Dea sejenak

Dea begitu lemas, dia telah orgasme berkali-kali, kaki kirinya harus jinjit dan menopang berat tubuhnya, bila tidak dibantu himpitan erat Reza dia pasti sudah jatuh sekarang.

Sambil dientot reza menatap wajah manis dea yang pasrah, matanya sembab oleh tangisan putus asanya tadi, kecantikan dan sensasi yg tidak dia rasakan bertahun-tahun, pesona Daun muda...

“HAH... HAH... HAH... HAH... HAH...” erang Reza, dia lepaskan kontrol atas insting hewaninya dan meremas dada Dea sekencangnya

“Ahk... Ahk... Ahk... Ahk... Ahk...” rintih kenikmatan Dea bercampur sakit karena remasan keras di dadanya. Baginya remasan itu jadi pertanda bahwa waktunya sudah dekat.

Penis Reza dengan perkasa menyerang pertahan cervix itu, semakin kencang dan bertenaga dia akan menyemburkan spermanya tepat ke rahim dea, tempat tersuci seorang gadis

“I’m cumming, Cumming , Get Pregnant, Get Pregnant..... AAAAHHHHH....” erang Reza menghamburkan benihnya ke rahim Dea

“OOOOOOHHHHHH..........” Dea orgasme disaat bersamaan, entah sudah berapa kali.

Mata dea terpejam, mulut Dea menganga lebar merasakan kenikmatan. Merasakan sebuah benda tumpul besar yang mengganjal di bawah sana sedang menyebarkan cairan hangat dalam rahimnya. Dalam beberapa bulan dia akan sadar betapa berbahayanya cairan itu...

Reza melepaskan dekapanya dan Dea pun ambruk terduduk di lantai. Akal sehat Dea mulai kembali, dia merasa sangat malu dan hina karena dia juga merasakan kenikmatan dalam pemerkosaan ini.

Reza juga mulai merasa lelah dan berpikir untuk mengahiri “perjuangan” untuk hari ini, namun melihat sperma menetes dari meki Dea birahi Reza naik lagi,

“Ayo bangun sayang, 1 ronde lagi ga ada salahnya”

“ampun om. Sudah ya? Dea lemes sekali sekarang....”

“gapapa sayang, biar hasilnya pasti.”

“Udah om, udah... udah...” Dea meronta sekenanya

“Dea jangan egois dong. Harus lebih dewasa. Dea kan sebentar lagi jadi Mama. hehehehe” kata Reza sambil tertawa licik

Perkataan reza membuat dea bergidik ngeri dan semakin berontak. Dengan cekatan reza memeluk Dea dari belakang dan duduk bersama-sama di kloset. Dengan tubuh Dea dalam pangkuannya reza mendobrak meki rapat itu sekali lagi. Tidak membuang waktu, reza segera merojok-rojok meki itu dengan kecepatan tinggi. Agar dapat masuk lebih dalam kaki Dea dikangkangkan lebar-lebar.

“ah.. ah.. ah.. ah.. ah..” Dea tak dapat menahan kenikmatan itu.

Karena kecepatan entotan Reza, dada dea berguncang naik turun. Reza benar-benar menikmati momen persetubuhan beda generasi ini. Dirinya yang sudah kepala lima sedang menyetubuhi paksa seorang Daun muda belia yang saat ini sedang subur-suburnya,

“dada yg ranum itu, wajah manis itu, bibir sensual itu, pinggul ramping itu, kulit halus itu, dan yang terpenting rahim ini. Beberapa bulan ini tubuh gadis ini hanya punya satu tujuan, menghasilkan putra untuk ku” batin Reza bergejolak..

“dia gadis pintar dan cerdas, tubuh sempurna, bila disatukan dengan gen Alpha ku pasti akan menghasilkan putra unggul!!! AKHH...... aku semakin tidak sabar untuk melihat putra ku!!!!!.....”

“OHHH.... AHHH....AHHH....AHHH......” teriak Dea merasakan Reza semakin kasar mengentotnya.

“heh.. heh.. heh.. heh.. OM KELUAR... AHHHHH....” teriak reza orgasme..

Reza menghentak keras penisnya ke titik terdalam menghamburkan sperma kentalnya sekali lagi..

“IIIIIIIHHHHHHH......” Dea orgasme lagi

Setelah itu Reza memandikan Dea bersama-sama, ini juga kesempatan bagi reza untuk mengenal setiap lekuk tubuh Dea

“Om pulang dulu. Mulai hari ini sampe setahun kedepan ini bakal jadi rumah mu, ga usah coba2 kabur. Sekarang kamu pake baju dulu, pilih aja yg ada di lemari, itu semua buat kamu. Klo udah ke lantai bawah buat makan malam”

Saat memilih pakaian Dea tampak bingung dengan pakaian dalam yg disediakan. BH & CD tampaknya seperti bikini tali yg mampu dicopot sekali tarik, Reza sengaja memilih itu agar dea siap dientot setiap saat

Di lantai bawah makanan sudah disiapkan oleh seorang pembantu wanita tua, Reza sudah memerintahkan pembantu itu untuk mengurus segala keperluan Dea. Di atas meja tampak makanan steik mahal, keluarga Dea yang miskin jelas tidak mampu membelinya. Di meja itu juga ada sebuah memo dari Reza

“Makan banyak ya, Dea. Om ga mau anak om kekurangan Gizi”

No comments:

Post a Comment