Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 6

Setelah beberapa saat dengan posisi woman in top (WOT), kemudian narsih menghentikan kegiatannya seraya menungging memperlihatkan bokong besarnya yg menyembul bak buah tomat.

" Mas Erwin..tolong entotin lubang pantat mbak ya mas.. seperti tadi mas Erwin sama nyonya... mbak kepingin banget nih mas...ayo toh mas..." rengek narsih sambil menggosok-gosok anusnya

Syahwat Erwin semakin tinggi manakala menyaksikan narsih seperti itu, bokong itu..wooww.. dahsyat..pikirnya, hingga tak kuasa Erwin untuk tidak menyicipinya dengan mulutnya, diremasnya bokong itu dipandangi sejenak untuk menikmatinya dan mengaguminya lantas mmmmuuuaaaaahhhh... dibenamkannya wajahnya dalam anus narsih. Ditahannya beberapa saat wajah Erwin didalam belahan pantat narsih dengan mulutnya tepat pada lubang anusnya, hingga beberapa saat diangkatnya kembali untuk sekedar mengambil nafas, untuk kemudian dibenamkannya kembali wajahnya, nyaman serasa jiwanya berada dibelahan pantat besar narsih huhhhh..sensasional pikirnya.

Kini Erwin mulai menjilati anus dan juga memek narsih, lidahnya dengan lincah menyisir seluruh area pantat narsih hingga lubang memeknya, reaksi narsih yg menerima aksi yg diberikan Erwin begitu heboh, mulutnya terus meracau.

" Aaaahhhh...enak mas...terus mas...jilat pantatku mas....aaahhhh enakk...."

" Aduh..mas sedep maaaass...ngimpi opo aku semalem mas...terusss..masss.." itulah beberapa kicauan narsih yg membuat lidah Erwin semakin liar menelusuri lubang analnya.

Setelah dirasakan Erwin puas mengoral pantat narsih dan sekitarnya, kini batang kontol Erwin mengarah ke anus narsih.

" Sekaramg lubang anus mbak narsih aku entot ya mbak... pasti mbak narsih suka deh..."

" Iya mas.. mbak juga udah kepingin nih..waktu ngeliat mas Erwin ngentot lubang pantat mamanya mas erwin...ayo dong mas..langsung toblos toh..." pinta narsih tak sabar.

diludahi terlebih dahulu ujung kontol Erwin lantas blesss..masuklah seluruh batang kontol itu kedalam anus narsih.

" Aaaaaaahhhhh... asik mas...terus mas...entot terus ...lubang pantatku mas....uuuuhhh.." gumam narsih nikmat

" Mbak narsih sebelumnya udah pernah dientot lubang pantatnya ya mbak...?" Tanya Erwin karna dirasakan lubang anusnya begitu mudah dimasuki batang kontolnya.

" hi..hi..hi... iya mas.. dulu waktu suami saya masih hidup... saya paling suka dientot pantatnya... " ujar narsih agak malu

" Wah..pantesan, biasanya kalau pantat yg belum pernah disodomi, pasti akan merasa kesakitan dulu pertamanya.. tapi baguslah jadi bisa langsung tancap gas..." ujar Erwin yg langsung mempercepat tempo kocokan kontolnya dalam dubur narsih, begitu mantap rasanya menyodomi pantat yg begini besar pikir Erwin.

" Aaaahhh...asssiik mas... entot lubang silitku mas...tambah kenceng juga gak apa-apa mas..tambah mantep...aaaahhh..."

" Uuuhh...lubang pantat mbak narsih bener-bener enak nih...hangat dan ngempot..." puji Erwin yg membuat narsih semakin sumringah.

" Iya mas.. nanti mas Erwin masih mau ngentotin aku toh mas..." Tanya narsih penuh harap


" Tentu mbak narsih sayang..siapa yg enggak ketagihan dengan pantat yg begini besar...pasti akan erwin entot terus kalau mbak narsih lagi nganggur.." ujar Erwin

" Aaaaahhh....tenan lho mas...tenan.. senenge.. aku senenge..." ujar narsih dengan bahasa jawa yg tidak sepenuhnya dipahami Erwin.

" Pasti dong mbak... mbak narsih juga harus selalu siap menerima kontol Erwin kapanpun... tapi mbak narsih koq ngomong jawa terus sih, aku gak begitu ngerti mbak.." ujar Erwin sambil menghantamkan batang kontolnya dengan keras.

" Oh iya..maaf mas keceplosan, maklum kebiasaan dikampung... wah saya pasti selalu siap dientot oleh mas Erwin kapanpun juga mas... tinggal panggil saja nama saya..pasti memek dan pantat saya akan muncul untuk menerima kontol mas Erwin...hi..hi..hi..."

" Ah bisa saja mbak narsih....aaaahhhhh...enaaakk..." ujar Erwin sambil menikmati anus narsih yg semakin nikmat dirasakannya.

Hampir sepuluh menit mereka bersodomi ria, sampai akhirnya narsih meminta untuk merubah posisi.

" Mas Erwin..stop dulu mas...entot memek mbak lagi ya mas.. mbak udah mau keluar nih.." seraya narsih merebahkan dirinya telentang diatas meja makan dengan kedua kaki mengangkang sehingga memeknya yg tembem, lebar dan berbulu tebal mencuat menantang, sehingga membuat lawan jenis yg melihatnya langsung melongo dibuatnya, begitu pula dengan Erwin yg langsung menghantam memek yg aduhai itu dengan kontolnya.

" Langsung yg kenceng aja goyangnya mas Erwin..." pinta narsih, yg langsung dituruti oleh Erwin, tanpa ampun dipacunya batang kontolnya keluar masuk memek narsih dengan sekuat tenaga brootttt...brooottt..brooottt.. begitulah suara yg terdengar.

Selang hanya satu menit narsih langsung berteriak dan mengejang disertai teriakan keras

"Aaaaaaaaaaaaaaahhhh...aku keluar maaaasss...aaahh..enak tenaaaaaaaannn...." Jeritnya sambil dipeluknya dengan erat tubuh Erwin.

Hanya beberapa detik setelah itu erwinpun mengalami hal yg sama, disertai juga dengan teriakan.

"Uuuuuuuuuuuuuuuuhhhh...haadddduuuuhh....aku mau keluar mbak....." jerit Erwin.

Mirna yg melihat Erwin klimaks justru meraih piring yg berisi sereal yg belum sempat dihabiskan oleh mirna.

"Erwin coba air manimu dikeluarin disini sayang...cepeeeett...." Ujar mirna terburu-buru, seolah kawatir air mani Erwin terlebih dahulu muncrat didalam memek narsih.

Dengan segera Erwin mencabut batang kontolnya dari memek narsih dan mengarahkan ujungnua diatas piring berisi sereal yg disodorkan mamanya crrrroootttt....crrooott...crooottt... begitu banyak sperma Erwin yg keluar menaburi sereal yg berada dipiring yg dipegang mamanya itu, dan terakhir mirna membantu mengocok-ngocok kontol Erwin untuk mendapatkan setetes dua dari sisa cairan sperma Erwin yg tersisa, setelah dirasakannya habis, dihisapnyalah batang kontol Erwin dengan maksud untuk mengambil sisa-sisa sperma yg masih melekat, untuk kemudian dilepehkannya sisa sperma Erwin yg bercampur ludah mirna itu kedalam piringnya. Setelah itu piring berisi sereal yg telah ditaburi cairan kental sperma Erwin itu diletakannya diatas meja makan, siap untuk disantap oleh mirna yg sudah duduk manis dengan sendok ditangan.

Kini Erwin rebahan diatas meja makan dengan menjadikannya paha narsih sebagai bantal, sambil Erwin menyaksikan mamanya yg sedang menikmati sereal special itu.

" Enak ma..." Tanya Erwin

" Enak dong...ini jauh lebih enak daripada sereal yg ditaburi susu segar..dan juga vitamin dan gizi yg terkandung dalam air mani sangat tinggi, sulit didapati dari sumber makanan lain.." terang mirna yg dengan serius didengarkan oleh Erwin dan mirna.

" Apa iya toh nyah...terus manfaatnya untuk apa nyah..." Tanya narsih ingin tau.

" Tentu sangat banyak manfaatnya..disamping untuk menjaga kesehatan dan stamina, juga untuk membuat wanita tetap cantik dan awet muda..." terang mirna, yg tentu saja terlalu dibesar-besarkan dan hanya sekedar untuk mempermainkan narsih yg lugu.

" Wah...kalau bisa bikin tambah cantik dan awet muda, saya juga jadi kepingin..." ujar narsih

" Nanti lain kali kalau kamu ngentot lagi sama Erwin..kamu makan air maninya.." ujar mirna memprovokasi.

" Wah...kalau itu sih sudah pasti nyah...hi..hi..hi..." ujar narsih malu-malu, seraya ia bangun dan turun dari meja makan dan memungut dasternya dari lantai.

" Gimana sih...enak enggak ngentot sama Erwin...?" Tanya mirna sambil menikmati hidangannya.

" Enak banget nyah...sedep hi..hi..hi.." jawabnya cengengesan

" Lain kali masih mau lagi enggak...?" Tanya mirna lagi

" Mau dong nyah...sudah pasti.." jawabnya lugu

" Ya, kalau kamu kepingin kamu minta saja sama Erwin, tapi itupun kalau dia mau, kalau dia lagi enggak mau..kamu enggak usah maksa..mengertii..."

" Iya nyah... saya mengerti nyah..." jawab narsih sambil menganggukan kepalanya

" Gimana win.. enak enggak barangnya mbak narsih.." kali ini mirna menanyakan Erwin yg masih berbaring diatas meja makan.

" Mantap ma...top mar kotop..mbak narsih memang jossss..." jawabnya sambil mengedipkan mata pada narsih, yg tentu saja membuat narsih berbinar dengan jawaban Erwin tersebut.

" Kalau lain kali kamu kepingin ngentot mbak narsih, kamu bilang saja sama dia..tapi kalau dia lagi enggak mood atau sibuk kamu gak usah maksa, mama tidak mau ada pemaksaan dirumah ini, semuanya harus bebas dan lepas dalam mengekspresikan birahinya, tanpa adanya tekanan dan paksaan, dan tak perlu kamu merasa terbatasi oleh aturan dan norma yg ada dimasyarakat yg semua itu hanyalah kemunafikan belaka.." saran mirna kepada Erwin yg juga didengarkan dan dipahami oleh narsih.

" Oke deh ma...erwin paham.." jawabnya santai, kali ini sudah turun dari meja makan dan mulai mengenakan celana seragam abu-abunya.

" Ah kalau saya sih enggak bakalan nolak kalau mas Erwin ngajak gituan...walaupun saya lagi sibuk atau capek.. hi...hi...hi..." ujar narsih genit

" Ya sudah, sekarang kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu..dan ingat mulai sekarang kamu gak usah masukin ketimun kedalam memek kamu lagi.." ujar mirna

" Ah nyonya... jadi malu nih..hi..hi..hi.." ujarnya sambil ngeloyor kedalam kamarnya dengan masih telanjang bulat dan daster yg masih dalam dekapannya, dengan iseng Erwin menepuk pantat narsih yg disusul dengan pekik manja pembantu montok itu.

Sementara Erwin berdiri dibelakang mirna yg baru saja menghabiskan sepiring sereal dengan taburan sperma, dipijitnya pundak mamanya dengan lembut

" Ma..udah kesiangan nih.. Erwin bolos aja ya ma..sekali-sekali..." rayunya kepada mirna

" Tidak ada alasan untuk bolos sekolah sayang...ingat sekolah itu penting, dan itu untuk kebaikan kamu sendiri... untuk masa depanmu, oke nanti mama antar kamu kesekolah, kalau memang terlambat, biar mama nanti yg ngomong sama gurumu bahwa kamu habis ada urusan penting.." jelas mirna dengan lembut dan penuh pengertian, dan seperti biasa erwin tidak sedikitpun membatahnya.
Sebagai seorang single parent yg membesarkan ketiga anaknya seorang diri dalam tiga tahun belakangan, mirna sangat menerapkan disiplin kepada anak-anaknya, mirna tak ingin mereka mereka nantinya akan menjadi orang-orang yg terpuruk dan gagal, walaupun mirna termasuk orang yg sibuk dengan urusan pekerjaan dan bisnis, mirna tak sedikitpun memalingkan perhatiannya dari anak-anaknya, sesibuk apapun urusannya dalam pekerjaan, namun urusan anak-anak adalah yg utama, seperti urusan mengambil raport disekolah, rapat sekolah yg harus dihadiri orang tua murid dll mirna selalu mengusahakannya untuk hadir, walaupun banyak orang tua sekarang yg malas untuk menghadiri urusan yg seperti itu, mereka lebih suka sopir atau tukang kebun mereka yg mewakili walaupun sebetulnya mereka hanyalah seorang ibu rumah tangga yg mempunyai banyak waktu dirumah, namun arisan, shoping, pergi ke salon lebih mereka utamakan ketimbang perhatian kepada anak mereka, alhasil anak-anak mereka menjadi tak menaruh respek kepada orang tua, yg berujung dengan kenakalan remaja dan terjerumus dalam jurang narkoba.

Soal narkoba, mirna sangat anti dengan barang yg satu ini, dan mirna sangat over protektif kepada anak-anaknya dari bahaya narkoba, namun mirna sadar mereka hanyalah anak-anak remaja yg kadang sulit untuk menanganinya, ibarat memegang seekor burung kecil, kalau terlalu lemah kita menggenggamnya burung itu akan lepas, sebaliknya apabila terlalu kuat menggenggam, burung itupun akan mati lemas. Untuk itulah mirna menggunakan caranya sendiri untuk memprotek mereka, seperti pada waktu itu mirna pernah berkata kepada anak-anaknya saat makan malam bersama yg merupakan kebiasaan mereka setiap hari "kalian boleh saja mengkonsumsi narkoba, namun akibat dan resikonya kalian yg tanggung sendiri, resiko itu adalah keterpurukan hidup kalian sendiri dan kehancuran masa depan kalian, saat kalian mengalami kecanduan narkoba jangan harap mama akan memperhatikan kalian, apalagi membawanya kepanti rehabilitasi, mama akan biarkan kalian hancur seperti seekor anjing kelaparan yg akhirnya mati membusuk dijalan.." sebuah perkataan yg sebenarnya bukan berasal dari isi hati dan perasaan keibuan mirna, namun mirna harus mengatakan itu demi anak-anaknya, dan hasilnyapun cukup efektif, karna mereka akan berfikir dan kemudian tentu saja akan memutuskan untuk tak pernah tertarik mencobanya.

Mata hari pagi mulai menghangati kota Jakarta dengan sinarnya, sinar yg juga menerpa mobil sedan mewah mirna, sehingga membuat mobil yg memang sudah licin mengkilat itu menjadi lebih berkilau saat meluncur keluar dari pintu gerbang rumah kawasan elit itu untuk mengantarkan Erwin kesekolah.






********

Sabtu malam itu deni pun akhirnya menyempatkan untuk hadir dalam acara jamuan makan malam yg dilaksanakan dikediaman rumah puput kekasihnya, suatu undangan kehormatan menurut deni, karna diundang langsung oleh mirna yg merupakan ibu puput.

Hampir setengah jam deni berada dimeja makan itu yg duduk tepat disamping puput, yg dihadiri pula oleh seluruh keluarga puput, yaitu lina yg duduk tepat berseberangan dengan meja makan didepan deni, dan erwin yg berada disamping lina, dan tentu saja mirna sebagai kepala rumah tangga dan pihak yg mengundang Erwin secara pribadi. Sebagaimana layaknya seorang kepala keluarga mirna duduk diposisi sudut tengah yg tepat bersebelahan di samping kanan Erwin.

Setelah selesai bersantap malam mereka hanya mengobrol ringan tentang kuliah mereka, tentang keluarga Erwin dan beberapa obrolan ringan lainnya, yg sesekali diselingi tawa dan canda diantara mereka.

Didalam hati, deni menaruh rasa kagum dengan calon mertuanya itu yg ternyata sangat cantik dan seksi, terutama malam itu mirna mengenakan gaun hitam tanpa lengan yg tipis sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya ketika mirna berdiri, betapa bentuk yg sempurna pikir deni, dan jari jemari itu..jemari yg lentik dihiasi dengan pewarna kuku menambah indah dilihat, ditelusuri lebih kebawah, kaki yg licin mulus itu, yg salah satu pergelangannya dihiasi dengan kalung kaki, plus kuku jemari kakinyapun diwarnai dengan pewarna kuku, woow..kaki yg indah pikir deni, deni hanya bisa membayangkan bagaimana selanjutnya bila ditelusuri dari betis sampai keatas aahhh.. dan cara bicaranya itu, setiap gerak bibir mirna betapa menimbulkan fantasi seksual yg nakal bagi siapapun lawan jenis yg menatapnya, hingga kadang deni sampai tidak memperhatikan apa yg sedang dibicarakan mirna karna tatapan dan pikirannya hanya tertuju pada bibir dan mulut itu, dan mirna bukannya tidak paham dengan tatapan seperti itu, sebagai wanita yg sudah matang, mirna tau dan mengerti apa yg ada dalam pikiran pemuda ini, hingga semakin jadi mirna dengan aksi "tebar pesona" nya, sesekali disapunya bibir indahnya itu dengan lidah atau dikulumnya sejenak sebatang kentang goreng sebelum digigit, sehingga mulut deni agak menganga melihatnya.

Dalam hati mirna merasa, kelihatannya semuanya akan berjalan seperti yg direncanakan, yaitu untuk mengajak deni bergabung dengan dunia mirna, dunia yg bebas, bebas untuk mengekspresikan rasa yg diinginkannya....rasa nafsu...nafsu birahi.

Hingga akhirnya mirna mulai membuka pembicaraan yg akan menjurus kearah itu.

" Den.. mmmm, kamu pernah ngentot sama puput..." bagai tersambar petir disiang bolong deni saat mendengar pertanyaan mirna, sebuah pertanyaan yg tak pernah terbayangkan sedikitpun akan keluar dari mulut mirna, terutama kalimat "ngentot" yg begitu ditekan saat megucapkannya, namun deni masih belum begitu yakin dengan pendengarannya itu, dia masih berpikir kalau dia salah dengar dikarnakan pikirannya yg mulai ngeres pada mirna sehingga kalimat lain yg disebutkan mirna justru terdengar menjadi kalimat vulgar, hingga ditanyakannya lagi untuk meyakinkan

" Maaf tante.. bisa diulang.." Tanya deni, dengan masih mencoba untuk tenang

" Iya... n g e n t o t ...pernah enggak kamu ngentot sama puput " jawabnya lagi kali ini disebutnya dengan begitu gamblang dan dengan tempo yg lambat, sehingga tidak ada alasan lagi bagi deni untuk tidak mempercayai pendengarannya, kontan deni seperti cacing kepanasan, tak tau jawaban apa yg akan dikeluarkan dari mulutnya, kini tatapannya tertuju pada puput yg berada tepat disampingnya seolah deni meminta bantuan puput untuk mendapatkan jawaban yg harus diberikannya, sementaraa puput hanya bereaksi santai dengan mengangkat kedua alis matanya sambil menatap kedepan seraya mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum, seolah berkata "bilang saja apa adanya..." sebuah reaksi yg membuat deni agak lebih tenang, lalu deni menarik nafas dalam untuk menenangkan hatinya seraya berkata.

" Iya tante.. kami pernah melakukannya beberapa-kali.." jawabnya seraya ditundukan kepalanya sambil memainkan gelas yg sudah kosong dihadapannya.

" Pernah melakukan apa...? " Tanya mirna lagi dengan lembut

" Mmmmm...anu, ya yang tadi tante bilang..." jawab andi gugup

" Iya apa... kamu sebut dong.. yang jelas..." Tanya mirna lagi menekan

" Ngentot...." Jawab deni seraya dihembuskan nafasnya dengan kuat, seolah lega bisa menyebutkan kata itu, lalu di tuangkan air putih kedalam gelas yg dipegangnya dan ditenggaknya hingga tak tersisa, berharap dapat menetralisir kegugupannya saat itu.

" Nah gitu dong...bilang ngentot aja susah banget..." seraya dikedipkan matanya kearah puput yg hanya membalasnya dengan senyuman.

" Mmm..begini deni, tante gak apa-apa koq kalau kamu ngentot sama puput..it's oke.. selama kalian bisa melakukannya dengan bijaksana, dalam arti jangan sampai puput hamil, karna kalian kan masih muda dan masih kuliah, jalan kalian masih panjang.. tapi tante percaya kalian anak-anak yg cerdas dan smart, dan tentu kalian sudah paham betul untuk mengantisipasi itu semua... dan.. oh iya kalian tentu saling mencintai kan..?

" Tentu tante... saya sangat mencintai puput..." jawab deni, mulai lega kini hatinya mendengar penjelasan mirna tadi

" Oh ya..bagus, tante percaya itu.. bagaimana dengan kamu puput..? Tanya mirna kepada puput.

" Ya ma..puput sangat mencintai deni.." jawab puput

" Yah..bagus kalau begitu..mama lega mendengarnya, dan mama hanya berharap hubungan kalian bisa bertahan sampai menjadi suami istri nanti dan setrusnya sampai kalian tua dan mati... namun deni, yg harus perlu kamu ketahui didalam prinsip keluarga kami ini, kami melakukan apapun berdasarkan hati nurani dan keinginan yg jujur dari dalam lubuk hati ini, dan kami sama sekali tidak ingin terikat, apalagi mengikuti segala aturan dan norma yg telah terdoktrin didalam masyarakat... kamu tau maksudnya deni.." potong mirna, untuk menanyakan kepada deni

" Mmmm..maaf, saya masih belum paham inti dari penjelasan tante ini.." jawab deni

" Begini..sekarang tante akan bertanya kepada kamu..." sejurus kemudian didekatkannya wajah mirna tepat kewajah deni sehingga bibir mirna nyaris menyentuh bibir deni. Deni masih belum mengerti apa yg akan diperbuat oleh mirna.

" Kamu ingin ngentot sama tante deni...." Tanya mirna dengan lembut dan mendesah, ingin rasanya deni melumat bibir seksi itu saat itu juga, namun demi mendengar pertanyaan itu dadanya berdegup kencang, mulutnya hanya mangap tanpa sepatah katapun keluar.

" Tante ingin kamu menjawabnya dengan jujur, sesuai dengan prinsip dikeluarga ini yg selalu mengikuti apa kata hati dan tanpa adanya kemunafikan...." Kali ini penjelasan mirna sangat tegas dan lugas.

Di tatapnya puput oleh deni yg berada disampingnya, puput tak bersuara kecuali bahasa tubuhnya yg mengisyaratkan agar deni menjawab yg sejujurnya, sehingga akhirnya deni memutuskan untuk mengikuti prinsip yg dikatakan mirna sebagai mengikuti apa kata hati.

" Ya tante...saya ingin ngentot sama tante..." dijawabnya dengan tegas, kali ini dia tidak lagi merasa canggung untuk mengucapkan kata ngentot.

" Bagus..tante senang dan lega atas jawaban yg kamu berikan, dan yg pasti nanti akan tante penuhi semua keinginan kamu dan semua hasrat kamu itu.. dan tante yakin puput tak berkeberatan untuk itu, dia akan menerimanya dengan iklas.."

Mendengar penjelasan mirna bergetar hati dan syahwat deni, ditatapnya kekasihnya disampingnya yg hanya memberi senyuman yg lembut dan tulus kepadanya, seraya tangan puput menggenggam tangan deni dan menyandarkan kepalanya dibahunya, sebuah reaksi yg bisa diterjemahkan sebagai pembenaran dari penjelasan mirna .

" Dan yg terpenting juga harus kamu ketahui, bahwa selama ini kami sering mengentot dengan Erwin, maksudnya kami adalah tentu saja saya, puput dan lina. Kami biasa melakukannya kapanpun kami suka dan tanpa paksaan, seperti tante katakan sebelumnya kami melakukannya berdasarkan keinginan dari hati kami.." terang mirna.

Agak kaget deni mendengar penjelasan yg satu ini, namun dia tetap tenang , bahkan ada sesuatu dalam dirinya yg mulai berfantasi, sebuah fantasi liar yg betapa menggairahkannya andaikan dia bisa mengentot..ya, mengentot seperti yg dikatakan mirna, mengentot keseluruh keluarga kekasihnya itu, baik mamanya yg seksi dan menggairahkan ini dan adiknya yg imut tapi menggemaskan itu aahh.. betapa nikmatnya..betapa bahagianya.. mengikuti hasrat hati, begitu seperti yg selalu dikatakan mirna.

" Sampai disini apakah ada yg ingin kamu utarakan, atau adakah menurut kamu yg salah dengan hubungan kami, karna menurut tante itu oke-oke saja, justru sangat baik selama itu tidak adanya paksaan, daripada seandainya Erwin melakukannya dengan wanita pelacur dan lina juga melakukannya dengan laki-laki yg tak jelas juntrungannya, bukankah lebih baik dengan keluarganya sendiri yg jelas sudah kita ketahui kondisinya, dan juga tak akan mungkin menyakitinya, dan yg pasti tidak akan tertular penyakit.. nah kalau begitu, dimana salahnya..kata mereka diluar sana itu tindakan bejat atau amoral.. atas dasar apa? Hanya atas dasar memang sudah begitu norma dan aturannya...? Aturan siapa...? Lebih bejat mana dengan aturan bahwa seorang laki-laki diperbolehkan untuk kawin dengan satu istri, dan sialnya masyarakat terlanjur menganggap itu sebagai suatu yg biasa, syah dan halal, yg sebenarnya itu adalah hal yg sangat merugikan pihak istri dan juga anak-anak mereka, mereka selalu berdalih itu tidak apa-apa asalkan bisa berlaku adil, berlaku adil..? dengan seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri saja sudah merupakan suatu tindakan yg tidak adil, bagaimana mungkin bisa mereka menciptakan keadilan, keadilan sepihak barangkali... aah.. maaf den, kenapa tante jadi ngelantur begini ya..." seraya diteguknya seperempat gelas red-wine yg berada dimeja.

" Gak apa-apa tante.. justru pandangan dan pemikiran saya menjadi lebih terbuka setelah mendengarkan penjelasan tante tadi.." sambil membantu menuangkan lagi red-wine dari botol kedalam gelas kosong yg masih dipegang mirna.

" Oh..terima kasih den..cukup.. tante bukan termasuk peminum, hanya cukup sekedar untuk menghangatkan dada ini saja.." ujarnya sambil meletakan kembali gelas berisi anggur diatas meja tanpa meminumnya

" Jadi, apakah kamu setuju dengan kebiasaan kami itu..? " Tanya mirna

" Iya tante..setelah saya pikir, ternyata penjelasan tante itu banyak benarnya dan saya termasuk orang yg suka dengan kebebasan dalam arti yg positif, bukan kebebasan yg merusak atau merugikan, jadi saya sangat setuju dengan prinsip dan kebiasaan yg dilakukan dikeluarga ini, dan suatu kehormatan bagi saya bila kalian semua disini menerima saya untuk juga melakukan seperti yg kalian lakukan, itupun kalau kalian semua setuju, terutama puput kekasih saya yg saya cintai.." jawab deni ,agak canggung sebenarnya dia untuk mengucapkan itu, terutama pada puput, namun kembali pada prinsip yg dipegang dlm keluarga ini yaitu harus dengan mengikuti apa kata hati nurani, sehingga itu memang harus dia katakan.

" Oh tentu deni, kamu tentu boleh bergabung dengan kami bila kamu memang sejalan dengan prinsip kami.. dan kamu mmmm.. bisa mengentot tante kapanpun kamu mau, juga kamu bisa mengentot lina kapanpun kamu mau.." seraya pandangan mirna diarahkan ke lina yg dengan genit lina mengedipkan sebelah matanya kearah deni, sehingga deni menjadi salah tingkah.

" Tapi deni..saat kamu mengentot tante atau lina itu hanyalah sebatas having fun atau sebatas untuk menyalurkan hasrat seksualmu saja, tetapi tante harapkan, rasa cinta sejatimu tetap kamu berikan kepada puput.. jadi menurut tante kesetiaan itu bukan diukur dari konsistensi kita mengentot hanya dengan pasangan kita, tapi kesetiaan itu adalah dimana kita bisa menerima dan memberi apa yg dibutuhkan pasangan kita dan saling mengerti.. kamu mengerti maksud tante deni.." ujar mirna

" Ya..saya paham tante, saya mulai bisa mengerti.." jawab deni seraya mengecup kening puput yg bergelendot di bahu kirinya, seolah berkata "aku akan selalu tetap mencintaimu"

" Dan begitupun untuk Erwin dan lina, nanti kalau kalian sudah cukup matang untuk memiliki seorang kekasih, akan berlaku sama pula dengan deni.. kekasih erwin juga bisa kamu entot, dan kekasih lina juga bisa mengentot dengan tante dan puput..dan tentu kita akan melakukannya dengan fun, dan yg pasti asik dan tidak membosankan serta menggairahkan...dan membuat hidup kita tetap selalu bergairah..." ujar mirna dengan kalimat terakhir diucapkan dengan mendesah.

Sementara lina yg usil dan cuek, dari bawah meja diulurkan kakinya kearah selangkangan Erwin dengan isengnya digosok-gosokan telapak kakinya pada kontol Erwin yg masih terbungkus celana jeans, sehingga membuat syahwat deni yg memang sedang naik dengan menyaksikan mirna yg berbicara tentang ngentot menjadi bertambah tinggi tensinya, dalam hatinya kepada lina, "awas kau nanti ibumu sudah mengijinkan aku untuk mengentotmu" pikirnya. Sementara mirna masih terus berbicara kali ini mirna tidak lagi membicarakan tentang prinsip dan sebagainya, tetapi lebih banyak tentang pembicaraan yg mengarah pada pemberian rangsangan pada deni.

" Jadi kalau kamu ingin ngentot, kamu tinggal datang saja kesini, kami akan selalu siap melayanimu, seks seperti apapun akan tante layani sayang..." kali ini mirna menjulurkan lidahnya dan menyapu bibir Erwin, dihirupnya aroma nafas mirna yg begitu harum bagi deni, sementara puput yg berada disampingnya mulai menjilati daun telinga kekasihnya itu sambil berbisik mesra.

" Yang... sekarang saatnya kamu ngentot sama mama dan adikku..kamu pasti menyukainya, kamu boleh menikmati apapun yg ada ditubuh mereka, kamu bisa menghirupnya sepuasmu, seperti yg pernah kamu lakukan padaku, bahkan mama akan mengajarimu bagaimana ngentot yg nikmat, yg belum pernah kita lakukan sebelumnya, yg bisa benar-benar memuaskan birahi kita.. selamat datang dikeluarga kami sayang..." bisik puput kali ini sambil melucuti pakaiannya satu persatu. 

No comments:

Post a Comment