Namun beberapa saat kemudian mirna yg berperan sebagai play-maker,
memerintahkan mereka untuk berhenti dan memulai dengan sesi berikutnya.
" Oke anak-anak... untuk yg ini, kita stop dulu ya.. keliatannya kalian
berdua oke juga tuh.. terutama kamu lina, mama kira baru dihajar kontol
Erwin sebentar kamu akan klimaks.. ternyata..wooww.." puji mirna kepada
lina yg masih belum juga mencapai klimaks.
" Lina.. kamu kepingin enggak ngerasain lubang anus kamu dimasukin kontol..." Tanya mirna kepada lina
" Mau dong ma... tadi lina juga melihat kak Erwin masukin burungnya
kedalam anus kak puput, kayaknya asik tuh..." jawab lina polos
" Ayo lina.. kamu gak boleh bilang "burung" ya, kamu bilang aja kontol..
biar lebih asik dan enak didengar.. dan yg lainnya juga kamu harus
menyebutnya dengan jelas dan apa adanya, gak usah diperhalus ya
sayang... mengertikan sayang..." jelas mirna
" Iya deh ma.. lina tau maksud mama.. iya ma lina pingin kontol kak Erwin ngentotin lubang anus lina.." pinta lina manja.
" Nah..gitu dong ngomongnya... itu baru namanya anak mama..." puji mirna
" Oke deh, kalo begitu sekarang kamu nungging sayang...." Perintah
mirna kepada lina yg segera diikuti oleh lina, sehingga bokong lina yg
putih berbentuk bulat saat posisi seperti itu, anusnya yg mungil
terlihat kembang kempis seiring hembusan nafasnya.
Mirna menyibakan lubang anus lina dengan kedua ibu jarinya, mulai
terlihat bagian dalam anus lina yg berwarna pink kemerahan, seraya
dihisapnya jari telunjuk kanan mirna bermaksud memberikan ludah untuk
kemudian dimasukannya secara perlahan kedalam anus lina disertai dengan
meringisnya wajah lina karna dirasakan agak nyeri pada anusnya.
"Aaawww...koq sakit ma..." prtotesnya
"Enggak apa-apa sayang.. kalau baru pertama kali memang begitu, nanti
setelah ini kamu akan merasakan nikmatnya..." seraya ditariknya keluar
jari telunjuknya dari anus lina, disibaknya lagi dengan kedua ibu
jarinya, kini tampak lebih membesar lubang anus lina, diludahinya
beberapa kali lubang anus lina oleh mirna, dan dimasukannya lagi jari
telunjuknya lalu dikocoknya maju mundur secara perlahan.
" Aaaaahhh...mulai enak rasanya ma...aaahhhh" gumam lina, merasa sodokan
jari mamanya kali ini dirasa tidak sakit bahkan cenderung nikmat.
" mama bilang juga apa...pertamanya saja sakit... setelah itu, kamu
pasti ketagihan untuk terus minta dientot lubang pantat kamu...."
Berkata mirna sambil terus menusuk-nusuk jari telunjuknya didalam anus
putrinya itu.
" Erwin..sekarang kamu jilatin anus adikmu sayang..." perintah mirna
sambil menyibakan lubang anus lina dengan dua tangannya, sehingga lubang
anus lina tampak menganga.
Erwin segera mendekatkan wajahnya kearah anus lina, kemudian menjulurkan
lidahnya dan mulai menjilati anus lina yg telah dilumasi oleh air liur
mirna, sementara mirna masih menyibak anus lina dengan dua tangannya
agar Erwin bisa dengan leluasa melakukan tugasnya.
Aroma khas anus lina bercampur dengan aroma ludah mamanya membuat Erwin
semakin terangsang, sehingga dimasukannya lidahnya kebagian dalam anus
lina yg terbuka oleh sibakan mirna .
" Bagus Erwin...kamu memang pinter menjilat ya sayang..." puji mirna seraya dikecupnya kening Erwin.
" Gimana lina... enak enggak.." Tanya mirna kepada lina
"Enak ma... aduuuhhh...asik banget ma.. aaaahhhh..." jawab lina sambil mengerang nikmat.
"Ini belum seberapa sayang...nanti saat kakamu menghantamkan kontolnya
kedalam duburmu, itu akan lebih sip lagi.." jelas mirna sambil masih
menyibakan anus lina yg masih dijilati oleh Erwin.
Sekita lima menit Erwin menjilati anus lina, mirna menyuruhnya untuk berhenti
" Cukup Erwin..sekarang kamu masukan kontolmu kedalam dubur adikmu.."
perintah mirna, yg langsung dituruti oleh Erwin dengan langsung
memposisikan diri dan mengarahkan "senjatanya" kearah dubur lina, mirna
segera meraih batang kontolnya dan menghisapnya beberapa saat dan
diludahinya lagi dubur lina.
" Ayo sekarang kamu tekan Erwin.." perintah mirna sambil kedua tangannya
memegang bokong lina dan dagunya bertumpu pada pantat lina dengan
maksud agar bisa lebih dekat dan lebih jelas melihat bagaimana batang
kontol Erwin keluar masuk didalam anus lina.
Blesss.. masuklah batang kontol Erwin kedalam anus lina yg mungil itu, disertai dengan erangan lina yg merasa nyeri.
" Maaaaa... sakit ma.." erang lina memenggil mamanya.
" Gak apa-apa sayang..tahan aja sebentar... nanti kamu pasti merasa
enak..." seraya diludahinya batang kontol Erwin yg keluar masuk dengan
lambat pada anus lina dengan maksud agar mendapatkan lebih banyak
pelumasan sehingga lina tidak terlalu merasakan nyeri, dan mirna yakin
itu hanya nyeri sesaat bagi siapapun yg baru pertama kali melakukan
sodomi.
Benar dugaan mirna, selang beberapa saat erangan lina mulai tak terdengar, dan tak lama kemudian berganti dengan erangan nikmat.
"Uuuuuuuhhhh... udah mulai enak nih ma... asik ma, aaahhh..." gumamnya manja
" Mama bilang juga apa..pasti enak, pasti nanti kamu akan minta terus
lubang pantatmu itu untuk dimasukin kontol..." balas mirna dengan
perkataan khasnya yg vulgar, yg secara tidak langsung juga akan ditiru
oleh lina dan anaknya yg lain untuk berbicara seperti itu.
" Iya ma.. lina pasti nanti akan minta terus pada kak Erwin untuk ngentotin anus lina.." jawabnya.
" Bagus sayang... coba kamu kasih tau mama, gimana cara kamu ngomongnya kalau minta itu pada kak Erwin.." goda mirna
"Aaahh... itu sih gampang ma.. tinggal nungging aja, nanti juga kak Erwin udah ngerti.." jawab lina
"Eehh..jangan begitu dong..kamu harus dekatkan mulutmu pada mulut kak
Erwin, kamu pegang kontolnya, dan dengan lembut dan sedikit mendesah
kamu bilang begini.. kak Erwin entotin anus aku dong, aku udah kepingin
anusku dientot kontol kak Erwin.. coba kamu bilang begitu.." himbau
mirna, lengkap dengan cara mengucapakannya yg lembut dan mendesah.
" Ah..mama , ada-ada saja.. malu ah..lebay uuuuhhhh" jawab lina, sambil menikmati sodokan kontol Erwin.
" Eh..jangan malu, justru kata-kata yg seperti itu membuat laki-laki
langsung bangkit gairahnya...tanya itu sama kak Erwin kalau gak percaya
" Iya lin... bener tuh kata mama.. kalau kamu mintanya enggak seperti
itu..aku enggak bakalan ngasih.." jawab Erwin sambil memompa batang
kontolnya maju mundur
"Iya deh..nanti lin akan bilang.. kak Erwin sayang..ayo entotin anus
lina dong.. lina udah kepingin nih ngerasain kontol kak Erwin
menyodok-nyodok anus lina..." juga dengan lembut dan mendesah seperti
yg diajarkan mirna.
" Nah, gitu dong... itu baru namanya anak mama... dijamin kak Erwin
langsung bangun tuh batang kontolnya.." puji mirna sambil asik
menyaksikan batang kontol Erwin yg keluar masuk anus lina, dari jarak yg
begitu dekat sehingga mirna dapat mencium aroma anus lina yg khas.
" Nah..kalau mintanya begitu..sudah pasti aku kasih..." jawab Erwin.
" udah..ah..jangan diajak ngomong terus...lina lagi asik nih..aaaaaaaahhhh" jawab lina
Lina semakin asik merasakan nikmatnya lubang anusnya digarap oleh Erwin,
sementara tangan kanan mirna mulai menggosok gosok memek lina dibarengi
dengan memasukan jari tengahnya dan menusuk-nusuknya dengan lembut,
lina benar-benar nikmat dibuatnya atas aksi mama dan kakaknya yg membuat
sukmanya bagaikan terbang kelangit ketujuh.
"Aaaaahhh...asiikk... teruuuuussss... kak entot terus lubang pantat lina
kak.. ma..terus ma..kobel-kobel memek lina ma.. enak ma...aaahhh.."
mulai basah jari tengah mirna yg mengobel didalam memek lina, dikarnakan
syahwat lina sudah hampir mencapai puncak. Mirna paham akan situasi
itu, dan paham juga apa yg harus diperbuat, maka dipercepat
tusukan-tusukan jari tangannya mengobel memek lina.
Terdengarlah lengkingan dari gadis tanggung itu, sebuah lengkingan
panjang, sebuah lengkingan kenikmatan birahi pertama dalam hidupnya yg
didapat dari kakaknya dan juga mamanya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Enak bangeeeettttt....uuuuhhhh..."
teriak lina disertai dengan tubuhnya yg mengejang. Dan akhirnya ambruk
dari posisi menungging menjadi telungkup diatas ranjang.
Melihat situasi itu, mirna segera berbaring telentang dan mengangkangkan kakinya dengan posisi siap menerima hantaman kontol.
" Ayo Erwin.. sekarang kamu entot mama sayang..." Erwin seraya
mencabut batang kontolnya dari anus lina dan langsung berada diatas
posisi mirna yg mengangkang, dengan tidak sabar mirna segera meraih
batang kontol Erwin dan memasukannya kedalam lubang memeknya yg sudah
basah karna birahinya yg sudah memuncak, begitu batang kontol Erwin
masuk langsung dirangkulnya tubuh Erwin sehingga wajahnya berhadapan
dengan wajah mirna, mirna langsung melumat mulut Erwin dengan rakus yg
disambut pula oleh Erwin dengan tidak kalah rakusnya, sehingga mereka
saling berpilin lidah dan saling bertukaran air liur.
"Goyang pantatmu sayang...goyang yg kuat..entot memek mama dengan
keras..." perintahnya dengan bernafsu, hembusan nafas mirna panas
dirasakan erwin, yg menandakan birahinya sedang tinggi
Erwin langsung memacu gerakan pantatnya dengan keras, sekeras yg ia
mampu sesuai perintah mirna, sehingga berbunyi brrroott... brrroott...
brrroott... dikarnakan kerasnya kocokan dan juga karna memek mirna yg
sudah begitu basah oleh cairan birahi. Sementara mirna semakin liar dan
seperti biasa dari mulutnya keluar kicauan-kicauan yg tak jelas.
" Entot mama sayang...entot mama yg keras..entot mama dengan brutal...."
Sambil pinggul mirna ikut bergoyang mengimbangi gerakan kontol Erwin.
Erwin yg mendengar ocehan-ocehan mamanya bertambah semangat, sehingga
ikut pula dia mengeluarkan kata-kata yg tak jauh berbeda dengan yg
dikatakan mamanya.
"Iya mama...erwin akan mengentot mama... akan Erwin entot memek mama
dengan brutal..huh...huh..huh..." balas Erwin sambil dikocoknya batang
kontolnya dengan keras hingga peluh bercucuran ditubuhnya.
"Ayo Erwin...kamu ludahi mulut mama sayang..kamu ludahi cepat..
aaaaaakk.." mirna membuka mulutnya dengan lebar meminta agar Erwin
meludahinya, dan erwinpun menuruti apa yg dikatakan mamanya cuiiihhh...
keluarlah ludah dari mulut Erwin tepat masuk kemulut mirna yg langsung
ditelannya.
"Lagi sayang...lagi..yg banyak...mama ingin yg banyak
ludahmu...aaaaaaaakk..." mirna belum puas dengan ludah yg ditumpahkan
Erwin, sehingga Erwin meludahinya beberapa kali
cuiihh...cuiiihh...cuuiiiihh... masuk ludah kedalam mulut mirna sebagian
mengenai pipi,kening dan mata mirna, ditelannya dengan rakus oleh
mirna, mirna tampak seperti kerasukan setan saat itu, begitu ganas dan
begitu liar, yg justru membuat Erwin semakin bersemangat.
Hingga beberapa saat kemudian mirna berteriak keras, sebagai akhir dari puncak birahinya yg liar.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh........" hanya
kalimat itu yg keluar dari mulut mirna, dan langsung dikecupnya mulut
Erwin dengan buas yg membuat Erwin hampir tak bisa bernafas. Dan
akhirnya mirna ambruk tak berdaya diam seribu bahasa kecuali senyum
kepuasan yg masih menghiasi wajah cantiknya, yg masih tetap terlihat
cantik walau dengan penampilan berantakan dan wajah penuh percikan ludah
serta rambut awut-awutan.
Tiba-tiba ada sepasang tangan yg menarik pinggul Erwin sehingga batang kontolnya tercabut dari dalam memek mamanya.
" Win...sekarang kamu entot aku...dari tadi aku udah gatel nih....." yg
ternyata adalah puput yg sedari tadi hanya menyuting mereka dengan
smart-phonenya.
Puput memposisikan diri dengan duduk diatas kursi dengan lututnya
sebagai tumpuan dan menghadap kebelakang dengan berpegangan pada
sandaran kursi.
" Ayo win..kamu entot lubang memekku dari belakang..." seraya puput
menyurungkan pantatnya setengah menungging. Erwin meremas pantat seksi
kakaknya dan menjilati memeknya dengan rakus yg membuat puput merintih
kenikmatan. Beberapa saat kemudian Erwin memegang batang kontolnya
dan mengarahkan kearah memek puput blessss... masuklah batang kontol
Erwin kedalam memek puput yg sudah dalam keadaan full horny dengan
posisi doogy style
Dikocoknya dengan keras seperti yg dilakukan dengan mamanya tadi,
sementara puput menengokan wajahnya kebelakang kearah Erwin dengan
menjulurkan lidahnya, Erwin segera paham apa yg diinginkan kakaknya,
dihisapnya lidah puput yg menjulur itu dan dijulurkan juga lidahnya kali
ini puput yg menghisap lidahnya, untuk kemudian mereka saling berpilin
lidah dan saling berpagutan dengan penuh nafsu.
Hampir sepuluh menit Erwin memompa batang kontolnya dengan full speed,
sampai akhirnya puput memintanya agar lebih cepat dan lebih bertenaga
lagi.
" Hajar yg kuat win... aku udah mau keluar win... hajar yg kuat adikku
sayang..." pintanya dengan tubuh dan kata-kata yg bergetar.
"Aku juga kak...aku juga udah hampir keluar kak....." bisik Erwin
"Aaaaaaaaaaaaaahhhh......aku keluar wiiiiinn....." jerit puput sebagai
penutup dari puncak kenikmatannya, yg juga dibarengi oleh erangan Erwin,
sehingga mereka mencapai puncak secara bersamaan sehingga suara
keduanya begitu gaduh.
" Aaaahhhh...aku keluar kaaakkkkk..." teriak Erwin sambil terus mengocok
batang kontolnya yg lama kelamaan semakin melemah goyangannya, hingga
akhirnya berhenti sama sekali dengan batang kontol yg masih menancap
pada memek puput, dipeluknya badan puput dari belakang oleh Erwin dan
dibaringkan kepalanya dipunggung puput dengan pipi kiri menempel pada
punggung puput, begitu lemas dirasakan tubuhnya, seperti tak bertenaga.
Tiba-tiba mirna bangkit dari ranjang dan menarik pantat Erwin hingga
terlepas batang kontol Erwin dari memek puput, dihisapnya kontol Erwin
yg berlumuran oleh air maninya sendiri dan juga air mani kakaknya dan
dijilatinya dengan rakus, setelah puas sasaran mirna beralih pada memek
puput , puput yg masih dalam posisi menungging dengan menggelantungkan
tangannya dan kepalanya pada sandaran kursi hanya pasrah membiarkan aksi
mamanya yg "mengais-ngais" didalam lubang memeknya.
Dijilatinya memek puput yg dipenuhi oleh cairan kental sperma Erwin
bercampur dengan air mani puput, lalu dikoreknya dengan jari bagian
dalam lubang memek puput, keluarlah lebih banyak sperma Erwin dari
dalamnya yg mengalir keluar langsung disambut oleh mulut mirna dan
dihirupnya, setelah dirasakan cukup memenuhi mulutnya, murni beringsut
kearah ranjang dan menghampiri lina yg masih berbaring telentang sambil
menyaksikan aksi mirna, lina paham apa yg akan dilakukan mamanya, karna
sebelumnya dia telah menyaksikan yg dilakukan mamanya kepada puput,
maka dengan inisiatif dia langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan
mirna menumpahkan separuh isi mulutnya kedalam mulut lina dan menelan
sendiri separuh sisanya.
" Ayo kamu telan sayang... ini makanan yg penuh gizi, sangat bermanfaat
untuk kesehatanmu dan kecantikanmu..." entah benar atau hanya bergurau
lina menuruti apa yg dikatakan mamanya, glek ditelannya cairan sperma
erwin yg telah bercampur dengan air mani puput dan juga air ludah
mamanya, perpaduan sempurna dari ketiga orang yg dicintainya dalam
keluarga, semoga benar apa kata mamanya pikirnya.
" Gimana....enak enggak sayang..." Tanya mirna kepada lina
" Enak ma... gurih..." jawab lina yg langsung dibalas dengan kecupan mesra mamanya.
Setelah lelah mereka berpacu dengan birahi, merekapun tertidur dikamar
itu dengan masih bertelanjang bulat, hanya mirna yg masih belum bisa
memejamkan matanya, pikirannya masih menerawang membayangkan masa lalu,
masa kini, dan juga masa depan.
Dalam peperangan batin dalam hatinya, kegilaan apa yg sudah dilakukannya
ini, pikirnya, keluarga macam apa ini, mengapa harus dengan anaknya?
apakah ini suatu kutukan? Kutukan...? Pikirannya mengembara kemasa
silam, masa disaat dia masih seorang gadis muda seumur anak bungsunya
lina.
Mirna adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakak lina seorang
laki-laki berusia lebih tua 3 tahun diatasnya, mirna tumbuh sebagai
gadis yg cantik, cerdas dan lincah namun juga nakal, dan keinginannya
selalu harus dipenuhi, persis seperti lina saat ini, lina adalah
gambaran dirinya dahulu, dan kejadian yg dialaminyapun nyaris sama,
mirna pernah memaksa untuk meminta kakak laki-lakinya untuk menyetubuhi
dirinya saat mirna begitu horny akibat menyaksikan video porno, pada
waktu itu kakak mirna menuruti apa yg dipinta mirna, dan rupanya itu
bukanlah yg terakhir, untuk selanjutnya mereka terus melakukannya hampir
setiap saat mereka suka, itu berlangsung sampai kira-kira setahun
sampai mirna menginjak kelas 1 SMA.
Hingga hubungan terlarang itu berakhir akibat tewasnya kakak mirna pada
kecelakaan sepeda motor yg dikendarainya menghantam truk yg membuatnya
tewas seketika.
Tentu saja hal itu begitu menggoncangkan hati mirna, mirna sangat
kehilangan sosok yg disayanginya, sosok yg mampu menghiburnya, sosok yg
mampu memberi apa yg diinginkannya.
Sampai akhirnya mirna bertemu dengan joni hartanto yg akhirnya menjadi
suaminya. Pertemuan mirna dengan joni berawal saat perusahaan property
joni membuka stand pameran di PRJ kemayoran, kebetulan mirna bersama
beberapa temannya ikut magang menjadi pekerja lepas sebagai sales
promotion girl yg hanya bermodal wajah cantik, tubuh indah dan rajin
mengumbar senyum, serta bersedia mengenakan seragam yg sedikit minim,
dan memang hanya itulah yg dibutuhkan para peserta pameran, sehingga
standnya disinggahi oleh pengunjung sebanyak mungkin, mirnapun melakukan
itu hanya sekedar iseng saja mengisi waktu luang, dan yg pasti cuma
ikut-ikutan teman, dan itupun dilakukannya sepulang sekolah.
Mirna, yg walaupun saat itu baru berusia 17 tahun, tapi tubuh mirna yg
bongsor, tinggi serta bokong dan buah dada yg lumayan besar dan yg
pasti wajah yg cantik, membuat mirna tampak lebih matang dan seksi saat
mengenakan seragam yg agak minim dan ketat yg diberikan pihak
perusahaan, praktis mirna menjadi magnet yg menarik perhatian
pengunjung prj untuk singgah dan mampir di stand tersebut, dan tak hanya
pengunjung iseng yg mampu tersedot oleh daya tarik mirna, tapi juga
joni hartanto sang direktur perusahaan property itupun tak luput.
Berawal dari sekedar ajakan makan malam yg tak kuasa ditolak oleh mirna,
hingga ajakan chek-in di hotel yg juga tak ditolak oleh mirna, hubungan
mereka semakin jauh dan intim. Mirna mulai menemukan sosok kakak yg
pernah hilang dari dirinya pada diri joni, sosok yg mampu menghiburnya
dan yg pasti sosok yg mampu memberikan kepuasan seksual, sehingga mirna
melayani joni diatas ranjang dengan sepenuh hati, karna memang mirna
suka dan menikmatinya. Begitupun dengan joni, dia mendapatkan apa yg
tidak didapatkan dari istrinya, bahkan belum pernah didapatkan dari
perempuan-perempuan lain yg pernah tidur dengannya, dengan pelayanan
seks dan servis dari mirna yg begitu dahsyat, bagaimana tidak seorang
gadis berusia 17 tahun bisa memberinya oral seks dari mulai ujung kaki
sampai lubang pantatnya yg dijilati mirna sampai bersih, dan mirna tak
segan-segan pula menelan spermanya saat joni klimaks, dan yg lebih
dahsyat mirna memberikannya anal seks, dan semua itu tanpa diminta oleh
joni, apalagi memaksa, seorang pelacurpun sulit didapatkan dengan
kriteria seperti mirna, dan masih banyak lagi servis memabukan yg
diberikan mirna yg membuatnya begitu terbuai. Sebenarnya mirna
melakukan itu tidak ada maksud sedikitpun untuk mengambil hati joni atau
apapun juga, mirna melakukannya murni dari keinginan dan kehendak
hatinya, dan yg pasti karna dorongan birahinya. Mirna tak pernah meminta
uang atau pasilitas atau apapun juga dari joni, walaupun mirna juga
tidak pernah menolak apapun yg diberikan joni, karna walaupun bukan
termasuk golongan keluarga kaya, orang tua mirna mampu memenuhi segala
kebutuhan mirna.
Hingga ketika mirna hamil. mungkin pria lain akan pusing tujuh keliling
apabila wanita selingkuhannya hamil, tapi tidak bagi joni, kehamilan
mirna justru dirasakannya sebagai anugerah yg terindah baginya, yg tidak
mampu diberikan oleh istrinya yg mandul, hingga diputuskan joni untuk
mengawini mirna secara sah.
Lamunan mirna kini tertuju pada anak-anaknya dan tentang masa depan
mereka, ya..apakah ini sebuah kutukan yg menimpa dirinya dan juga
keturunan-keturunannya, mengapa begitu persis hal yg dialaminya dengan
yg terjadi pada anaknya.
Tidak...jiwanya mencoba membantahnya, ini bukan suatu kutukan... dan
inipun sama sekali bukan suatu aib yg menimpa dirinya dan keluarganya,
dan hatinya membenarkan itu. persetan dengan aturan-aturan dan
norma-norma itu, Ya..ini bukanlah suatu aib yg membuatnya harus merasa
malu, dan mirna akan menekankan itu pada anak-anaknya untuk tidak perlu
merasa ini sebagai aib atau tindakan yg tak bermoral, bagi mirna
sesungguhnya orang yg tak bermoral adalah mereka yg setiap harinya
berbicara soal agama dan ahlak namun gemar mengkoleksi istri sedemikian
banyak, yg pada akhirnya juga menghasilkan anak yg banyak, yg luput dari
perhatian dan kasih sayangnya sehingga terperosok kedalam jurang
narkoba dengan masa depan yg suram, sementara ayahnya masih sibuk
berkhotbah soal moral dan ahlak.
Menurutnya yg mirna dan anak-anaknya lakukan adalah atas dorongan hati
dan keinginan yg jujur, dan yg terpenting, yg mereka lakukan tidak
merugikan orang lain dan juga diri mereka sendiri, mirna akan
membuktikannya itu pikirnya, akan dibuktikannya bahwa anak-anaknya akan
baik-baik saja dengan apa yg sudah mereka lakukan, dan akan dibuktikan
pula bahwa masa depan anak-anaknya akan tetap gilang gemilang.
Dan malam pun semakin malam.. mata mirna mulai redup, dan akhirnya
terpejam mengantar jiwanya mengembara kealam mimpi, menyusul ketiga
anaknya yg telah terlelap terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment