Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 8

Sementara di ruang makan, puput yg sebelumnya hanya duduk dikursi kini mulai bergabung dengan kedua adiknya. Puput menghampiri Erwin yg sedang jongkok dilantai mengoral memek lina yg berdiri sambil berpegangan pada meja makan, direbahkan dirinya dilantai dengan posisi kepalanya mengarah keselangkangan Erwin, lalu digesernya sedikit kebelakang sehingga posisi kepala puput tepat berada dibawah selangkangan Erwin yg sedang duduk berjongkok sambil mengoral memek dan anus lina, Sambil telentang dilantai kini wajah puput tepat berada dibawah anus Erwin yg langsung dijilatinya, Erwin begitu menikmati jilatan lidah puput pada lubang duburnya sambil terus menjilati anus lina adiknya, tak beberapa lama setelah puas lina menjilati anus Erwin, digesernya sedikit kepalanya untuk menjangkau batang kontol Erwin, lalu dikulumnya kantung pelir Erwin sebelum akhirnya puput menghisap batang kontol erwin.

Beberapa saat kemudian Erwin menarik tubuh lina sehingga posisi lina menungging di lantai dengan mengangkangi wajah puput yg masih dalam posisi berbaring telentang, lalu ditancapkannya batang kontolnya kedalam memek lina dengan posisi doggie style, sehingga puput yg berada dibawah dengan jelas dapat menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin kedalam lubang memek lina, sesekali Erwin mencabut batang kontolnya dari memek lina dan memasukannya kemulut puput, untuk beberapa saat puput mengulum batang kontol Erwin untuk kemudian Erwin menariknya kembali untuk dimasukannya lagi kedalam memek lina. Sementara batang kontol Erwin menghujami lubang memek lina, puput tidak tinggal diam, dijilati dan dihisap-hisapnya kantung pelir Erwin, sesekali dijilatinya pangkal batang kontol Erwin yg masih terselip diluar lubang memek lina. Betapa nikmat Erwin merasakan momen itu, momen dimana batang kontolnya merasakan nikmat mengentoti memek lina dan pada saat bersamaan juga pelir dan pangkal kontolnya dijilati oleh puput, "wooww.. seperti terbang sukmaku.."pikirnya.

Lina mengayunkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi hujaman kontol Erwin yg menusuk-nusuk lubang memeknya, ekspresi kenikmatan yg dirasakannya dituangkan dalam ocehan-ocehannya yg terdengar erotis bagi Erwin, ocehan yg vulgar namun berintonansi manja khas seorang anak abg seperti lina.

" Uuuuuuhh...kak Erwin, entotin terus memek lin kak.. uuuhhh..mmm aahhh, kontol kak Erwin enak.. lina semakin ketagihan kak... kak Erwin janji untuk ngentotin memek lin terus ya kak..jangan pernah bosen ya kak...uuuuhhh.." oceh lina dengan manja, yg membuat Erwin terbuai hingga ditanggapinya dengan tak kalah vulgarnya.

" Aaaaahh.. iya adikku yg manis.. kak Erwin pasti akan terus mengentoti memek lin yg legit ini.. lin juga harus selalu siap kalau kak Erwin minta ngentot sama lin...aahhhh.." balas Erwin, yg semakin laju goyangan pantatnya, sehingga puput yg berada dibawah untuk menjilati bibi pelir dan pangkal kontol Erwin menjadi agak kerepotan, sesekali wajahnya sampai terbentur-bentur oleh goyangan paha Erwin.

Sepuluh menit berlangsung lina menikmati sodokan kontol Erwin pada lubang memeknya yg kini sudah mulai familiar dengan gesekan batang kontol, sudah tidak ada sedikitpun rasa sakit yg dirasakan lina dalam penetrasi, semua berubah menjadi rasa nikmat yg membuatnya semakin keranjingan untuk merasakan batang kontol menusuki memeknya.

" Kak Erwin.. udah dulu kak.. sekarang lin kepingin kontol kak Erwin ngentotin anus lin.." pinta lina, seraya Erwin langsung mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina dan dimasukannya kemulut puput yg masih berada dibawah selangkangannya yg langsung dikulum dengan rakus oleh puput.

Beberapa saat kemudian dicabutnya kontol Erwin dari mulut puput dan diarahkannya batang kontol yg sudah basah berlumuran air ludah itu, blesss.. air ludah puput yg melumasi batang kontol Erwin cukup memberikan kontribusi yg besar bagi lancarnya kontol Erwin menembus anus lina, lalu Erwin mulai memompa pantatnya maju mundur mengocok kontolnya menggeseki rongga-rongga dubur lina, begitu mantap kontol Erwin menembus lubang anus lina, terlihat pada saat kontol Erwin ditarik, otot-otot bagian luar anus lina seperti ikut terbawa tarikan kontol Erwin, begitu pula pada saat didorongkannya batang kontol Erwin, terlihat otot-otot anus tersebut seperti ikut tenggelam mengikuti gerakan masuknya batang kontol kedalam anus, sebuah proses penetrasi yg erotis, yg dengan jelas disaksikan oleh puput dari jarak yg begitu dekat, seperti dalam adegan film porno saat close-up view, namun sangat jauh lebih mengasikan dengan menyaksikannya secara langsung seperti itu, karna disitu dia dapat juga mencium nuansa aroma yg menebar dari anus lina, suatu aroma yg sangat erotis bagi puput, sehingga tak kuasa bagi puput untuk tidak mencicipi "menu special" yg berada tepat diatas wajahnya itu, sehingga ditariknya keluar batang kontol Erwin dari lubang anus lina dan dihisapnya dengan rakus, nikmat dirasakannya hingga ditelannya air liurnya sendiri, beberapa saat kemudian dimasukannya lagi keanus lina setelah dirasa telah berkurang aroma anus yg melekat, untuk kemudian Erwin kembali melanjutkan kocokannya, namun hanya beberapa saat kontol Erwin melakukan proses penetrasi, kembali puput melakukan hal yg sama, dicabut dan dihisapnya kembali batang kontol Erwin, sehingga lina yg sedang asik menikmati tusukan kontol Erwin dalam anusnya merasa terganggu kenikmatannya.

" Kak..puput, jangan gitu dong... lin lagi asik nih...biarin kak Erwin terus ngentotin anus aku.." rujuk lina kepada puput

" Aduuuuhhh... anak manja, segitu sewotnya..iya deh, makan tuh kontol..." balas puput sewot, yg akhirnya mengalah dan merelakan kontol Erwin terus menyodomi lubang dubur lina tanpa jeda.

Dicengkramnya bokong lina dengan kedua tangan Erwin sambil menyodomi lubang pantat lina masih dengan posisi doggie style, sementara puput yg juga masih dikolong selangkangan Erwin kini mulai menjilati memek lina, sehingga begitu nikmat dirasakan lina mendapatkan servis ganda dari kedua organ sensitifnya. Semakin lama semakin agresif puput menjilati memek adiknya itu, dimasukannya lidahnya kedinding bagian dalam vagina lina dan digelitiknya, sampai histeris reaksi lina menerima aksi dari kedua kakaknya itu, aksi yg membuat dirinya merasa seperti terbang ke awan dalam kenikmatan birahi yg menggelora, hingga erangan dan ocehan yg keluar dari mulutnya semakin tidak karuan.

" Uuuuuhhh...enak kak..terus kak..jilatin memek aku kak... aaahh..iya kak gitu kak...itilnya juga kak...aaaahh..enaaaakk..bangsaaaattt .."

" kak Erwin... entot yg kenceng bo-ol aku kak... hantem kak...uuuhhhh.. ayo kak.. lin mau yg kenceng kaaaakk... biar lin tambah enak kaaakkk...aaahh.. ngentoooootttt.."

Itulah sebagian kecil dari ocehan histeris lina yg masih dapat di tangkap oleh puput dan Erwin, selebihnya hanyalah rauangan atau kata-kata vulgar dan kotor tanpa ujung pangkal, puput hanya tersenyum dalam hati, sambil membatin "wah..bener-bener nurunin mama nih anak.."


Akhirnya terdengar raungan keras dari mulut lina sebagai tanda puncak kenikmatan birahi yg telah didapat, sebuah teriakan panjang sebagai terjemahan dari rasa nikmat yg sempurna.

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh....." hanya itu, dan tanpa kata-kata yg dapat diartikan, kecuali beberapa lenguhan akhir dan desah nafas yg memburu, lalu hilang sama sekali dan diam, seraya dibarengi dengan ambruknya tubuh lina yg sebelumnya dalam posisi menungging kini jatuh telungkup sehingga memeknya menimpa wajah puput yg tepat dibawahnya, dan puput menjilati dengan rakus cairan lendir yg menggenangi memek lina, dihirupnya srryyuuff.. srryyuuff.. sampai bersih.

Merasa lawan mainnya sudah tidak memberikan perlawanan Erwin mencabut batang kontolnya dari dubur lina pluup... lalu digeserkannya tubuhnya mundur, sehingga batang kontolnya kini tepat berada diatas memek puput yg masih sibuk menyicipi air mani lina, ditancapnya langsung memek puput bless.. diangkatnya kedua kaki puput lalu di panggulkan dipundaknya, seraya dipompa pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya memegang paha puput, sehingga agak terangkat pantat puput.

Tubuh lina kini telah beringsut dari dari wajah puput, dan kini lina hanya berbaring telentang disamping puput yg sedang menikmati hantaman kontol Erwin pada memeknya.

"Hajar memek kakak sayang...tancapkan kontolmu yg dalem, entot kakak sayang...he..eemm iya.. nikmati memek kakakmu ini sayang...ya, kamu suka kan...kamu suka ngentotin kakak kan..uuuuhhhhh.." oceh puput, dan puput tau kalau Erwin akan lebih bergairah mendengar ocehan-ocehan seperti itu

"Iya kak..erwin akan entotin memek kakak ..kakak juga suka kan sama kontol Erwin..iya kak.. kakak suka dientotin Erwin kan kak...." Balas oceh Erwin sambil semakin bersemangat menghantamkan batang kontolnya, sesekali dijilatinya betis puput yg berada di bahunya, melihat aksi Erwin yg menjilati betisnya ternyata mengilhami puput untuk mengarahkan jari-jari kakinya kemulut Erwin, dengan rakus Erwin mengulum ibu jari kaki puput sambil terus mengocok batang kontolnya kememek puput, suatu sensasi yg menggairahkan bagi puput melihat Erwin dengan rakus mengulum jari-jari kakinya, begitupun Erwin merasakan sensasi yg serupa saat menjilati dan mengulum jari-jari kaki kakaknya itu, puput semakin menikmati aksi adiknya itu seraya diusapkannya telapak kakinya pada bibir Erwin, yg segera dipahami oleh Erwin dengan menjulurkan lidahnya sehingga kali ini Erwin menjilati telapak kaki puput, aaaahhh..nikmat dirasakan puput, geli-geli nikmat, pikirnya, dan sensasional.

Ada sensasi yg berbeda dirasakan puput, sensasi dimana dia dapat memperlakukan lawan mainnya dengan sesuka hati melalui telapak kakinya yg diusap-usapkannya dilidah Erwin, bahkan dijejalinya ujung kakinya kemulut Erwin sehingga sekitar empat jari kaki puput masuk kemulut Erwin yg kemudian disodok-sodokannya kakinya yg membuat Erwin sampai terbatuk batuk dibuatnya.

" Ayo jilatin kakiku Erwin.. jilat seluruh telapak kakiku sampai bersih ya sayang..."

" Nih, sekalian kamu isep jari-jari kakiku, kamu suka kan...iya bagus.. makan tuh kakiku isep iya...sambil kamu entot memekku ini...kamu isepin juga kakiku.." ujar puput sambil menusukan ujung kakinya kemulut Erwin dan mencolok-coloknya, entah mengapa Erwin begitu menyukai perlakuan kakaknya seperti itu sehingga semakin bernafsu Erwin mengocok batang kontolnya didalam memek puput.

Sekitar sepuluh menit Erwin mengentot memek puput sambil mengoral kakinya, semakin tinggi gairah puput, hingga puput meminta Erwin untuk menyodomi lubang anusnya.

" Udah win..sekarang kamu entotin lubang pantat kakak ya..." perintahnya seraya puput berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada bibir meja makan sambil menyodorkan pantatnya kebelakang.

" Ayo win..kamu entot anusku dari belakang... cepetan dong..." ujar puput tak sabar

Erwin segera memegang pantat puput yg putih mulus dan bulat, dijilatinya sejenak lubang anus itu lalu disibaknya dan cuiiihh... diludahinya dengan maksud untuk memberikan pelumasan. Akhirnya Erwin menancapkan batang kontolnya ke anus puput sambil berdiri, dicengkramnya dengan kuat bokong puput sebagai tumpuan, lalu digoyangnya pantatnya maju mundur untuk mengocok batang kontolnya.

"Aaaaahhhh.... Iya terus win.. entot bo-ol ku win... asik nih...aaahhh.." racau puput

" Iya kak.. bo-ol kakak juga enak kak..." balas Erwin, lalu Erwin terinspirasi pada waktu ia menyodomi mamanya dengan posisi seperti ini, waktu itu mamanya memintanya untuk meludahi mulutnya, rupanya hal itu akan dipraktekannya pada puput.

" Kak, sini kak... coba palingkan wajah kakak kemari..lalu buka mulut kakak..erwin akan berikan sesuatu yg kakak pasti suka..." pinta Erwin kepada puput, yg tanpa banyak cakap puput langsung mengikuti keinginan adiknya itu, dipalingkannya wajahnya kearah Erwin yg berada dibelakangnya sambil membuka mulutnya, dan sambil terus memompakan kontolnya mengocok anus puput Erwin agak menunduk mendekati wajah puput lalu cuiihhh... diludahinya mulut menganga puput, dan puput langsung menelan air ludah Erwin.

" Mmmmm...mantap win.. lagi sayang..lagi.. ludahi aku..yg banyak win..yg banyak..." pinta puput yg mulai merasakan sensasi mengasikan dari aksi yg diberikan adiknya itu, dan erwinpun semakin bersemangat melihat respon dari puput

"cuiiiihhh...cuiiihhh...cuiiihhh...nikmat ya kak.. kakak menyukai ludahku kan...? Nih kak, makan kak...cuiiihh....cuiiihh..." berkali-kali Erwin meludahi puput yg langsung ditelannya, beberapa mengenai wajahnya dan rambutnya, namun puput seperti tidak puas, terus saja dengan histeris sambil membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya dia meminta Erwin untuk meludahinya.

Melihat reaksi puput yg seperti itu Erwin begitu bernafsu, hingga ditundukannya wajahnya untuk melumat mulut puput, yg dengan rakus puput menyambut kecupan Erwin sehingga mereka berpagutan sambil Erwin terus mengocokan kontolnya.

Beberapa saat kemudian puput mulai menggosok-gosokan memeknya dengan tangan kirinya sambil menikmati hantaman kontol Erwin yg semakin lincah dan keras menghujam-hujamkan anusnya.

" Aaaaaaahhhh... terus win..entot pantatku win...sodomi aku win...aaahhhh..." teriak puput dengan histeris, rupanya puput hampir mendapatkan puncak kenikmatannya, sehingga digosok-gosoknya jari tangannya kememeknya dengan keras dan cepat.

" Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhh.....aku keluaarr....aaaaaaaahhhhhhh...." pekik puput menikmati orgasmenya.
Hanya selisih beberapa detik terdengar lenguh panjang dari mulut Erwin disertai dengan kocokan kontol Erwin yg semakin kencang dan kuat

"Aaaaaaaaaa...aku keluar juga kaaaaakkkk.... Aku keluar kaaaakkkk...aaaaa.." jerit Erwin sambil mencengkram bokong puput dengan keras.

Mendadak puput menarik pantatnya dari kontol Erwin dan berjongkok dihadapan Erwin sambil tangannya memegang kontol Erwin.

" Ayo win...keluarin spermamu dimulut kakak....aaaaaakkk..." pinta puput seraya dibuka lebar-lebar mulutnya didepan batang kontol Erwin, dan crrrooottt...crrrooottt...crrooottt.. tumpahlah sperma Erwin kedalam mulut puput yg menganga, nyaris tak stetespun air mani Erwin yg menetes dilain tempat kecuali tertampung penuh didalam mulut puput yg menganga. Ditahannya sejenak air mani yg tertampung dimulutnya dibukanya mulutnya lebar-lebar sambil menatap mata Erwin seolah ingin menunjukan isi didalam mulutnya kepada Erwin dan selanjutnya glekkk... tandaslah seluruh cairan kental itu kedalam perut puput.

" Aaaaahhh..wuuiiihhh...mantap win sedaaaappp..." ujarnya kepada Erwin, seraya dihisapnya batang kontol Erwin untuk mendapatkan sisa-sisa sperma yg masih melekat diujung kontol Erwin.

Kini tubuh mereka sama-sama terkulai lemas diatas lantai sehabis melakukan pekerjaan yg melelahkan tapi mengasikan, namun rasa puas tampak terpancar dari raut wajah mereka.

Sementara itu lina telah bergabung dengan deni yg duduk disofa sambil menyaksikan televisi, sementara mirna merebahkan tubuhnya disofa dengan menyandarkan kepalanya diatas paha deni, tak berapa lama puput dan erwin menyusul mereka, sehingga mereka semua berkumpul diruang santai, dengan kesemuanya masih dalam keadaan bugil.

Sekitar satu jam mereka bersantai sambil menikmati acara televisi yg diselingi dengan obrolan ringan, suatu kebersamaan yg hangat bagi deni.

Deni masih duduk disofa namun kini posisinya diapit oleh puput yg menggelendot dengan manja disamping kanannya dan lina disamping kirinya, sedangkan mirna kini berada disamping lina, kemudian Erwin berbaring diatas matras yg terhampar dilantai sedang asik dengan remote control tv memilah-milah chanel tv yg ia sukai.

" Gimana sayang, enak tadi ngentot sama mama..? " Tanya puput kepada deni kekasihnya, sambil memeluk langan deni dan menyandarkan kepalanya dibahunya

" Luar biasa sayang, mamamu memberikan banyak pelajaran yg berharga bagiku dalam soal hubungan seksual.." jawab deni seraya dikecupnya dengan mesra kening kekasihnya itu


" Iya, berarti cuma lin yg belum nyobain kontol kak deni.." ujar lina, sambil tangan kanannya meremas-remas batang kontol deni

" Iya sayang, setelah ini giliran kamu yg kakak entot.. kakak juga udah gemes ingin ngerasain memekmu yg imut ini..." jawab deni sambil tangannya mengusap memek lina

" Ayo kak, kalo gitu sekarang aja..lin udah gak sabar nih.." rajuk lina

" Ayo lina.. koq lupa terus sih, kan sudah dikasih tau bagaimana caranya yg baik kalau kamu minta ngentot sama cowok..." ujar mirna, mengingatkan lina. dalam hati deni masih bertanya "memangnya seperti apa sih caranya..?" pikirnya penasaran

" Oh iya ma.. sory.." lalu lina mendekatkan bibirnya ketelinga deni, keluarlah kalimat yg lembut dan mendesah yg mampu membuat laki-laki terbuai

" Kak deni sayang... memek lin udah gak sabar nih, ingin dientot sama kontol kak deni..kak deni mau kan..." ujar puput dengan kalimat vulgar yg mendesah yg membuat birahi deni bangkit mendengarnya, sambil dalam hati berkata " ooh.. ini toh, pantesan..." seraya dikecupnya bibir mungil lina, bibir yg tadi mengeluarkan kata-kata vulgar yg menggairahkan. dikeluarkan lidah deni yg dengan rakus dikulum oleh lina, untuk beberapa saat mereka berpagutan dengan hot, bahkan sebelumnya belum pernah dia melakukan kecupan sedahsyat ini dengan puput kekasihnya, sulit dipercaya itu dilakukan oleh gadis yg masih hijau seperti lina, sementara puput yg disamping deni hanya tersenyum menyaksikan aksi adiknya itu dalam hati berkata " wah sudah begitu ahli sekali adikku ini, padahal jam terbangnya masih sedikit dan belum pernah pacaran pula.."

Kini lina mulai berjongkok dibawah deni, digenggamnya batang kontol deni yg duduk disofa dan mulai dikulumnya sambil digoyangkan kepalanya naik turun, begitu nikmat dirasakan deni hingga keluar desahan nikmat dari mulutnya.


" Zzzzzzz...aaaaaahhhh.. enak lin, terus sayang, aaahhh.." desah deni sambil memegang kepala lina. Sementara mirna dan puput dengan santai menyaksikan aksi oral yg dilakukan lina, hanya Erwin yg masih acuh dan asik dengan acara tv.

Beberapa saat kemudian deni menarik kepala lina yg masih mengoral batang kontolnya dan dikulumnya mulut lina yg masih berlumuran air ludah sehabis mengoral deni.

"Kamu tuang ludahmu kemulut kakak sayang..." perintah deni kepada lina, sambil membuka mulutnya dengan lebar bersiap menerima muntahan air liur lina. Seraya lina sambil berdiri dan agak menundukan memposisikan mulutnya tepat diatas mulut deni yg menganga dan dilepehnya cairan ludah yg agak kental kedalam mulut deni yg dengan rakus langsung ditelan oleh deni.

"mmmm..nyemm..nyemmm, lagi sayang..lagi.. lepeh lagi ludah kamu kemulut kakak sayang..aaaaakk.." pinta deni dengan memohon kepada lina yg masih berusaha mengumpulkan air ludah dimulutnya dengan cara dicolok-colok kerongkongannya dengan jari telunjuknya dengan harapan akan keluar cairan air liur kental yg didambakan oleh deni, setelah dirasa cukup banyak terkumpul dimulutnya kembali ditumpahkan kemulut deni. Tanpa sadar puput yg berada disamping deni sampai menganga menyaksikan aksi erotis itu.

" Belum pernah kan..? " goda mirna sambil mencolek puput yg terkesima, puput hanya melirik sebentar pada mirna seraya tersenyum.

Setelah puas deni menikmati air ludah lina, disibaknya memek lina yg berdiri tepat didepannya dengan menggunakan kedua ibu jarinya sehingga terpampanglah bagian dalam lubang memek lina yg berwarna kemerahan dengan bulu halus yg menghiasi sekitar bagian atas memeknya. Dijulurkannya lidah deni kearah keratan daging merah yg lunak yg membangkitkan birahi setiap lelaki itu, dijilatinya dengan rakus keseluruh permukaannya, menerima jilatan deni lina merintih sambil memejamkan matanya dan menjambak rambut deni.

" Zzzzzz...aaaahhhhh..terus kak deni..jilat terus memek lin kak...aaaahhh.." rintih lina.

Kini deni mulai menjilati bagian dalam dinding vagina lina, setelah puas diarahkan lidahnya pada klitoris lina, diemutnya beberapa saat lalu dijilatnya kembali yg membuat lina semakin menggelinjang.

Beberapa menit kemudian lina membalikan badan seraya menundukan tubuhnya dan kedua tangannya berpegangan pada lututnya dengan posisi pantat menungging kearah wajah deni.

" Ayo kak..sekarang kak deni jilatin lubang pantat lin..." pinta lina sambil menggoyang-goyangkan pantatnya dengan erotis bermaksud menggoda deni, melihat itu deni langsung mencengkram bokong lina dan tanpa kompromi di kecupnya tepat pada lubang anus lina, disruputnya beberapa saat sehingga lina merasakan duburnya seperti akan terhisap, lalu mulai dijulurkannya lidah deni menggelitik area anus lina

" Aaaaahhhh...terus kak, jilat anus lin kak... lin benar-benar merasa enak kak...zzzzaaahh.." gumam lina menikmati aksi "tarian" lidah deni didalam anusnya.

Setelah puas lina dioral oleh deni, lina naik kepangkuan deni, mirna membantu memegang batang kontol deni dan membimbingnya memasuki lubang memek lina, setelah dirasa pas pada posisinya diturunkannya pantat lina dan blesss.. masuklah seluruh batang kontol deni didalam memek lina yg mungil itu.

Lina mulai memompakan pantatnya naik turun, dari belakang terlihat betapa otot-otot vagina lina yg sempit menjepit batang kontol deni bergerak naik turun seirama dengan gerakan pantatnya, begitu legit dirasakan deni otot-otot vagina lina yg mengurut-ngurut batang kontolnya, diremasnya bokong lina dengan kedua tangannya, sesekali mereka saling berpagutan dengan rakusnya, kadang lina menengadahkan wajahnya keatas dengan mata setengah terpejam seolah begitu menikmati gesekan-gesekan batang kontol deni yg menggerusi dinding-dinding memeknya, sambil mulutnya mulai meracau dan mendesis mengekspresikan sensasi kenikmatan yg dirasakannya.

" Zzzzzz..aaaaaahhhhh...enak kak..kontol kakak enak..aahh.. memek lin serasa benar-benar nikmat kak uuuuuhhhh..iiiihh.." desah lina dengan manja.

" Aaahhh...memekmu juga enak lin.. bebar-benar sempit.. kontol kakak seperti diurut sama memek kamu sayang...aahh..terus goyang yg kuat sayang...aaahh.." balas deni sambil mulai membantu menggoyangkan pantat lina naik turun dengan kedua tangannya agar lebih tandas dan mantap.

Beberapa menit kemudian deni berdiri dari sofa dengan masih menggendong lina dan batang kontolnya masih menancap didalam memeknya, lalu deni mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya memegang pantat lina, sementara lina menikmati kocokan kontol deni sambil kedua tangannya memeluk tengkuk deni dan kedua kakinya menjepit pinggul deni.

Mirna yg sebelumnya hanya asik menonton, kini dipanggilnya Erwin yg kali ini sudah tidak tertarik lagi dengan siaran tv, dan memilih meyaksikan aksi lina dan deni yg sedang berasik masyuk.

" Win..sini kamu..sini berdiri.." Erwin segera berdiri menghampiri mamanya yg duduk disofa, sejurus kemudian mirna mengoral batang kontol Erwin yg sebelumnya memang sudahmulai berdiri karna menyaksikan aksi lina dan deni.

Hanya beberapa saat mirna mengulum batang kontol putra kandungnya itu, seraya memberikan suatu instruksi pada Erwin, instruksi yg pasti disukai oleh Erwin.

" Win..sekarang kamu entot anus adikmu..." perintah mirna sambil menuntun batang kontol Erwin yg telah basah oleh cairan ludah kental mirna kearah anus lina yg masih digendong deni.

Deni menghentikan goyangan pantatnya sejenak untuk memberi kesempatan Erwin yg ingin menyodomi adiknya itu, setelah ujung kontol Erwin berada pas pada anus lina, mirna menyuruh Erwin untuk mendorongnya.

" Ayo win, langsung kamu tekan sayang...entot lubang pantat adikmu..berikan dia kenikmatan ganda..." perintah mirna, dan bless..masuklah batang kontol Erwin menembus anus lina yg dibarengi dengan desahan lembut lina.

Kini tubuh mungil lina diapit oleh deni yg mengentot memeknya dan Erwin yg menyodomi anusnya, sambil berdiri mereka memberikan aksi double penetration (penetrasi ganda) kepada lina, erwin mulai mengocok batang kontolnya maju mundur didalam lubang anus lina sambil tangannya memegang pantat lina, sementara deni yg meggendong tubuh lina juga masih mengocokan batang kontolnya menghantam memek lina.

Hamtaman yg bersamaan dari dua arah yg berlawanan membuat tubuh gadis kecil berusia 15 tahun itu bagaikan terhimpit, lubang memek dan anusnya terasa penuh, kadang tubuhnya agak terangkat-angkat keatas seirama dorongan deni dan Erwin.

Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya hanya menyaksikan putri sulungnya "dikerjai" oleh deni dan Erwin kini mulai jongkok membelakangi pantat deni, dan dengan kedua tangannya disibaknya anus deni untuk kemudian dijilatinya dengan lidahnya menggelitiki sekujur lubang anus deni yg sedang berdiri menggendong lina, menerima aksi mirna itu deni semakin bersemangat menghujamkan batang kontolnya kememek lina.

Aksi mirna yg dilakukan pada deni memberikan inspirasi bagi puput untuk juga melakukan hal yg sama kepada Erwin, dihampirinya pantat Erwin dan dijilatinya seperti halnya yg dilakukan mirna pada deni, hingga praktis mereka semua sibuk dengan aksinya masing-masing tanpa ada yg menganggur, sebuah aksi yg atraktif dan mengasikan yg membuat siapapun terkesima dan naik birahinya bila menyaksikan, seperti narsih yg seperti biasa mengintip dari jendela kamarnya, begitu terpana pembantu rumah tangga itu dibuatnya, ingin rasanya narsih bergabung bersama mereka dan mereguk nikmat birahi bersama, namun hati kecilnya tetap merasa sungkan dan dia sangat tau diri sebagai apa posisi dia disitu, walaupun sebelumnya mirna pernah berkata bahwa dia boleh saja meminta kepada Erwin kalau dia ingin, namun tetap saja dia sungkan apalagi saat itu ada seorang yg dia anggap sebagai tamu yaitu deni, dan seperti biasa pula yg dilakukannya hanyalah masturbasi dengan mencolok-colok memeknya dengan jari tangannya.

Lebih dari lima menit mereka melakukan aksi seperti itu, peluh telah membasahi tubuh deni yg memang bekerja paling berat dikarnakan dia harus menggendong tubuh lina, namun rasa lelah itu seolah tak dirasakannya, tertutupi dengan rasa nikmat yg menggelora.

" Lina sayang... sekarang kakak pingin ngerasain lubang pantat kamu ya, kakak kan belum pernah ngerasain lubang pantat kamu, anus kamu, dubur kamu...kamu mau kan anus kamu kakak entot.. mau kan sayang...?" pinta deni kepada puput dengan mesra

" Iya kak...puput juga udah kepingin ngerasain kontol kakak ngentotin anus lina.. ayo kak.." jawab lina tak kalah vulgarnya membuat deni semakin bernafrsu hingga dilumatnya dengan rakus mulut lina yg mungil.

"Win.. sekarang gantian aku yg hajar pantatnya, kamu memeknya.." pinta deni kepada Erwin, seraya dilepasnya batang kontolnya yg masih menancap dimemek lina, begitupun Erwin melepaskan tancapan kontolnya didalam dubur lina, dan dengan masih dalam posisi berdiri mereka mengangkat dan memutar tubuh lina sehingga kini posisi lina berbalik berada dalam gendongan Erwin yg segera oleh Erwin dimasukannya batang kontolnya dalam memek lina, sementara deni menusukan batang kontolnya kedalam anusnya.

"Aaaahhh...ternyata lubang pantatmu sempit juga ya lin..kontol kakak rasanya kayak dijepit..aaahh..enak lin..." ujar deni sambil mengocokan batang kontolnya didalam anus lina

" Zzzzz...aaahh...Iya kak.. entot terus anus lin kak... kontol kakak juga enak, kak deni mulai sekarang harus sering-sering ngentotin anus lin ya kak...uuuuhhh.." ujar lina dengan kata-kata vulgarnya yg khas yg membuat Erwin yg tepat dihadapannya menjadi begitu gemas sehingga dilumatnya bibir lina. 

No comments:

Post a Comment