Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 2

Hingga beberapa saat Erwin menjilati memek mirna, sampai akhirnya mirna menarik kepala Erwin hingga wajah mereka saling berhadapan, seraya mirna mengecup bibir Erwin dan berkata dengan lembut dan menggoda.

" Sekarang kamu jilatin lubang pantat mama ya sayang..kamu mau kan melakukannya..?"

" Dengan senang hati ma..erwin akan jilatin anus mama yg indah itu, Erwin memang mengharapkannya ma.." jawab Erwin, yg langsung dikecupnya bibir Erwin oleh mirna, karna mirna begitu bahagia mendengar jawaban Erwin yg ternyata juga mendambakan untuk menjilati lubang anusnya, karna itu juga merupakan salah satu kesukaan pavorit mirna saat menikmati lubang anusnya yg dijilati oleh lembutnya sapuan lidah.
Seraya mirna yg masih dalam posisi duduk disofa kemudian menaikan kakinya keatas dan agak mengangkat pantatnya, dengan punggung mirna yg bertumpu pada sofa, dengan demikian pantat mirna mencuat memperlihatkan lubang duburnya yg sesekali kembang kempis seiring tarikan nafas mirna.

Begitu bernafsu Erwin melihat posisi mamanya seperti itu, dengan dibawah cahaya lampu yg terang dikamar itu, tampak bagi Erwin lubang dubur mirna merupakan suatu pemandangan indah yg dapat memberikan kesejukan pada jiwanya.

" Ayo dong sayang...dijilatin dong lobang pantat mama..jangan dipelototin aja..mama udah enggak sabar nih..." pinta mirna dibarengi dengan senyuman genitnya yg menggoda, yg membuat birahi Erwin semakin tinggi, sehingga dibenamkannya wajahnya kedalam anus mirna, diciumnya aroma anus tersebut dengan menarik nafas dalam, dan dinikmatinya aroma khas dubur yg saat itu justru membuat gairah syahwat Erwin semakin memuncak, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menyapu seluruh permukaan anus mamanya, tak puas hanya menjilat, seraya ditempelkannya mulutnya sehingga menutupi seluruh permukaan lubang anus mirna untuk kemudian sryyuuff...dihirupnya dengan kuat, sehingga membuat mirna terpekik kaget, karna seolah-olah lubang duburnya seperti tersedot.

"Aawww...gila, kamu apain sayang...ih..auuww.. hi..hi..hi..auwww..nakal kamu.. eh..jangan disedot sayang ..ah..nanti keluar itunya lho..hi..hi..hi... auw..tapi asik sih.." jerit mirna diselingi tertawa manja, yg membuat Erwin semakin suka menggoda mamanya.

" Biarin kalo keluar itunya...nanti Erwin makan sekalian..he..he..he.." goda Erwin.

" Ih..jorok ah..kamu..hi..hi..hi...tapi asik sayang..terusin deh...aaaaahhh..." mirna semakin menikmati sensasi yg dilakukan Erwin sambil kedua tangannya meremas rambut Erwin.

Kini Erwin mulai memasukan lidahnya kedalam anus mirna dan menggerak-gerakan lidahnya maju mundur.

Hingga beberapa saat Erwin "mencicipi" anus mirna, akhirnya mirna menarik kepala Erwin dan memeluknya dengan mesra seraya mulut mereka saling berpagutan.

"Erwin..kamu pinter sekali sih menjilati pantat mama...mama bener-bener terbuai dibuatnya..belajar dari mana kamu...?" puji mirna, sambil berpelukan mesra bagaikan sepasang kekasih yg sedang dimabuk asmara.

"Belajar dari film aja koq ma.." jawab Erwin sambil tangannya meremas-remas buah dada mirna yg sebelumnya hanya bisa dia bayangkan saja.

"Iiihh...dasar kamu, kamu sering nonton film porno ya...?"

"He..he..he..iya ma..mama juga tuh.." sambil Erwin menunjuk pesawat tv yg masih masih memainkan adegan porno dari blueray yg diputar mirna.

" Ih..bisa aja kamu..nanti kita praktekin ya..adegan-adegan dari film porno yg suka kamu tonton itu.." seraya mirna bangkit berdiri dan menarik tangan Erwin untuk mengikutinya keranjang.

" Ayo..sayang kamu entotin mama ditempat tidur..kamu pasti udah gak sabar kan...mama juga udah enggak tahan nih..pingin ngerasain kontol kamu..." dengan sigap Erwin mengikuti langkah mamanya untuk naik keatas ranjang, kemudian mirna menelentangkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya sehingga memeknya merekah siap untuk dientot.

Erwin begitu bernafsu menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu, yg berbody aduhai, kulit putih mulus dan masih kencang berisi pula, warna memeknya yg kemarahan sangat kontras dengan kulitnya yg putih, sehingga langsung diposisikannya tubuh Erwin untuk mengangkangi mamanya dan mengarahkan batang kontolnya kedalam lubang memek mirna.

" Rileks..ya sayang...kamu jangan terlalu tegang begitu...kuasai dirimu... oke, sekarang kamu mulai tekan kontolmu..." mirna memberikan sedikit bimbingan pada Erwin agar bisa lebih menikmati permainan seks dengan santai, mungkin karna Erwin masih belum berpengalaman, sehingga mirna dapat merasakan bahwa Erwin agak sedikit gugup.

Dan akhirnya blesssss...masuklah batang kontol Erwin menembus lubang memek mamanya yg sudah tiga tahun tidak dimasuki oleh batang kontol, kecuali kontol-kontolan silicon yg dikoleksinya.

Erwin mulai menggerak-gerakan pinggulnya naik turun untuk mengocok batang kontolnya didalam lubang memek mirna, sementara mirna membantu membimbingnya dengan memegang bokong Erwin dengan dua tangannya dan menekannya, sehingga masuknya kontol Erwin menjadi lebih tandas, karna bantuan mirna yg ikut membantu menekan pantat Erwin.

"Uuuuuhhh...terus goyang sayang....kontol kamu enak banget sih...mmmm..uuuhhhh..." kicau mirna, memeknya mulai basah oleh cairan birahi mirna sehingga goyangan kontol Erwin menjadi lebih lancar dibandingkan sebelumnya yg masih agak peret, Erwin terus memompakan pinggulnya maju mundur sambil tangannya mengangkat kedua paha mirna, sehingga semakin mantap saja Erwin mengocokan kontolnya didalam memek mamanya, sementara mirna semakin "cerewet" berkicau mengekspresikan kenikmatan yg dirasakannya, kicauan mirna yg mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok justru semakin membuat Erwin bergairah, bagi Erwin kata-kata itu bagaikan kata-kata indah yg membangkitkan nafsunya.

" Ayo terus sayang...entot terus lubang memek mama..tancapkan kontolmu kedalam memek mamamu ini..aaahhh..."

"Uuuuhhh...enak kan sayang...enak kan...udah mama bilang, surga itu ada didalam memek mama...mmmmm aaaahhhhh.."

"Ayo sayang...entot terus, entot memek mamamu ini..memek yg 17 tahun lalu mengeluarkan kamu..sekarang kamu entotin ya sayang...enak ya..mmmmmmaahhhh"

Begitulah beberapa kicauan yg keluar dari bibir seksi mirna yg tiada hentinya, ada saja yg diucapkannya, yg membuat Erwin semakin bersemangat menyetubuhi mamanya, sehingga membuat dia memberikan reaksi yg serupa pula.

" Iya ma..memek mama enak sekali...dari dulu kalo tau begini, udah Erwin entotin terus memek mama...uuuhhh..uuhh..uhhh..."

"Ma..udah dari dulu Erwin mendambakan untuk mengentot memek mama yg enak ini..udah dari SMP ma..tapi Erwin cuma bisa bayangin aja sambil onani...ahhhhhh"

"Aduh...ma, kontol Erwin terasa nikmat berada dalam memek mama..mama emang betul, surga ada didalam memek mama..bukan ditapak kaki ya ma...uuuhhh.."

Itulah beberapa kicauan Erwin yg terbawa suasana sehingga terpengaruh oleh ocehan mamanya, sehingga dia juga melakukannya, memang dirasakan memberi kenikmatan tersendiri saat mengeluarkan kata-kata itu, kata-kata yg ada dalam benaknya, dan dia rasakan saat menikmati memek mamanya, dengan bisa mengeluarkan kicauan-kicauan itu, Erwin merasakan kebebasannya menjadi lebih sempurna, babas melakukan apa yg ada dihatinya dan bebas mengatakan apa yg juga ada dihatinya, tanpa terbatasi oleh aturan yg mengikat, suatu sensasi yg menggairahkan.

Sekitar sepuluh menit Erwin menghujami memek mamanya, sementara adegan tayangan film porno yg sebelumnya diputar mirna telah selesai, dan hanya tinggal menyisakan gambar berwarna biru bertuliskan SONY pada layar tv, dan seolah kini giliran layar tv itu yg menyaksikan mirna yg sedang beradegan porno dengan putra kandungnya.

Kini mirna merangkul leher Erwin dan mengecupnya, sehingga mereka saling berpagutan berpilin lidah, saling bertukar dan saling meminum air liur mereka, sementara batang kontol Erwin masih mengocok-ngocok lubang memek mamanya, sampai akhirnya mirna menyuruh Erwin menghentikan aksinya sementara.

"Ssayang..stop dulu sebentar..sekarang kamu entot memek mama dari belakang ya..." seraya mirna memposisikan dirinya menungging diranjang itu, namun disaat Erwin ingin beringsut menghampiri mamanya yg sedang menungging, pandangan mata Erwin dikagetkan pada sosok wanita disudut kamar yg sedang duduk di kursi dalam posisi mengangkang mengangkat kakinya dipinggiran kursi, sementara tangan kanannya digunakan untuk mengocok-ngocok dildo didalam lubang memeknya, yg sebelumnya juga digunakan oleh mirna.

" Ma..kak puput ma.." ujar Erwin kepada mamanya yg sedang dalam posisi menungging siap untuk dihantam dari belakang, agak kaget juga mirna atas kehadiran puput anak gadisnya yg tertua, yg juga adalah kakak Erwin, namun setelah mirna melihat apa yg dilakukan puput, mirna agak sedikit tenang, mungkin dalam hati murni berpendapat bahwa putri sulungnya itu tidak mempermasalahkan perbuatan yg dia lakukan bersama Erwin, dan mirna juga berpikir pasti puput juga tertarik untuk melakukan hal yg sama kepada erwin, kalau tidak, tidak mungkin puput ada disitu menyaksikan mereka sambil memainkan dildo miliknya pula.

Mirna menghampiri puput yg duduk dikursi disudut kamar itu, dan duduk dikursi yg sama dengan puput, sehingga mereka duduk agak berhimpitan, dan dengan lembut mirna menegur puput yg tertunduk dengan keadaan masih tanpa penutup dibagian bawahnya sehingga memeknya yg sudah basah terpampang jelas sementara tangan kanannya masih menggenggam dildo milik mirna

" Puput..kamu ngapain sayang...koq datang gak bilang-bilang sih..bikin kaget aja.." Tanya mirna sambil membelai rambut puput.

"Habis..mama juga sih, masa begituan sama anak sendiri sih..." jawab puput masih sambil menunduk.

"Jadi puput gak suka, mama ngentot sama Erwin.." Tanya mirna dengan sabar, kali ini jari tangan mirna sambil menyusuri dengan lembut paha puput yg mulus,licin dan putih.

"Ya..tadinya gak suka sih ma, dan sempat kaget juga, tapi setelah puput agak lama disini, kayaknya asik juga sih.." jawab puput dengan agak malu.

"Kamu mau bergabung dengan kita sayang...? mau ngentot sama Erwin...?" Tanya mirna,
ini jemari tangannya mulai menyentuh belahan memek puput

"Mau dong ma...puput juga udah nafsu dari tadi, untung ada ini.." jawab puput, sambil melirik dildo ditangan kanannya

"Jadi kamu enggak apa-apa ngentot sama adikmu sendiri ...?" Tanya mirna lagi.
"Enggak apa-apa lah ma..puput sih asik-asik aja.." jawab puput dengan gaya khas anak mudanya.

"Bagus...jawaban itu yg mama harapkan...selamat bergabung sayang..." seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu.

"Tapi kamu sabar dulu ya sayang...tunggu giliran dulu, mama lagi nanggung nih..abis kontol adikmu itu enak banget sih, nanti juga pasti kamu ketagihan deh.." rayu mirna kepada puput agar merelakan dirinya untuk menunggu giliran.

" Oke deh ma..puput ngerti..cepet tuh ma..erwin keliatannya juga udah enggak sabar tuh.." sambil puput menepuk pantat mamanya yg berdiri untuk bersiap menuju "medan laga", sehingga mirna memekik manja.

"Aaww..dasar kamu.. eh put , ngomong-ngomong kamu keliatannya udah gak perawan tuh, emangnya pernah ngentot sama siapa kamu.." Tanya mirna sebelum menaiki ranjang.

"Sama cowok puput dong, ma..." jawab puput enteng, sambil kembali menaikan kakinya kesudut kursi dan mengangkang.

"Oke deh kalo begitu...mama sih gak apa-apa, asal kamu bisa melakukannya dengan bijaksana..maksudnya jangan sampai bunting, soalnya kamu kan masih kuliah..." duduk sejenak mirna sambil menasehati putrinya.

" Beres deh ma...puput dah ngerti.." jawab puput, sambil melepas t-shirt nya sehingga kini tak selembar benangpun yg menutupi tubuhnya, karna memang puput juga tidak mengenakan bra, sehingga buah dadanya yg ranum dengan pentilnya berwarna merah jambu menyembul indah.
Kini mirna telah kembali diatas ranjang, dan mengecup mesra bibir putranya sambil berkata lembut ditelinga Erwin.

"Entotin lagi memek mama ya sayang...kamu udah gak sabar kan.." seraya mirna menungging, melanjutkan sesi yg tertunda tadi, erwin menghampiri bokong yg indah menantang milik mamanya tersebut, dipegang buah pantatnya, terpesona Erwin dibuatnya dengan keindahan bokong mirna yg memang padat berisi dan berbentuk bak gitar spanyol itu, sehingga tampak bulat saat dalam posisi seperti itu, hingga membuat erwin gemas kemudian meremasnya yg membuat mirna memekik manja, lalu kemudian dipegang batang kontolnya yg berdiri tegak dan diarahkannya ke memek mirna yg menyelip diantara pahanya yg putih mulus tanpa cacat itu, setelah dirasa pas ujung kepala kontol Erwin kedalam lubang memek mirna kemudian blesssss...didoronglah batang kontolnya dan masuk menembus lubang memek mirna yg mendesah lirih saat batang kontol putranya mulai menghujam dinding-dinding vaginanya.

"Aaaahh...enak sayang....terus sayang...kamu mulai goyang sekarang ya...ahhhh" mirna mulai mengoceh, sementara Erwin mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengocok-ngocok batang kontolnya didalam memek mirna sambil kedua tangannya meremas bokong mirna, lebih nikmat memek mirna dirasakan oleh Erwin dalam posisi dogy style seperti itu, dirasakan lebih sempit oleh kontol Erwin, dikarnakan dalam posisi seperti itu lubang memek mirna lebih menyempit oleh jepitan paha mirna, berbeda saat menghantam memek mirna pada posisi mengangkang dimana lubang memek mirna terbuka lebar pada saat itu.

Sementara puput menyaksikan aksi adik dan mamanya yg sedang ber asik masyuk sambil memainkan dildo milik mamanya dan mengocok-ngocoknya didalam liang memeknya dengan kedua kakinya dinaikan diatas pegangan kursi, sehingga posisinya mengangkang, yg membuat lubang memeknya terbuka lebar sehingga mempermudah keluar masuknya kontol-kontolan didalam memeknya.

Semakin cepat kocokan batang kontol Erwin menghujami lubang memek mirna, lebih legit dirasakannya memek mirna dalam posisi nungging seperti itu sehingga Erwin sangat menikmatinya terlihat dari ekspresi wajahnya yg agak mendangak keatas dan mulut sedikit menganga serta mata separuh terpejam, sesekali dari mulutnya juga bergumam tak jelas

"Aaaaahhhh...enak betul ma..kontol Erwin kayak dipijit-pijit maaa...aaahhh" gumam Erwin diselingi juga dengan kata-kata yg tak jelas.

Sementara mirna mulai menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan Erwin, pada saat Erwin menarik pantatnya, mirna juga menggerakan pantatnya maju kedepan, dan pada saat Erwin mendorong pantatnya kedalam memek mirna, mirna juga menggerakan pantatnya kebelakang, sehingga terjadi tumbukan berlawanan antara dorongan Erwin dan dorongan mirna, yg menambah keras dan mantapnya batang kontol Erwin menancap dalam memek mirna, sehingga juga menimbulkan bunyi plok...plok..plok..dari tumbukan yg keras tersebut.

Goyangan tubuh mirna juga ikut membuat buah dadanya yg cukup besar bergoyang –goyang bagaikan buah jeruk bali dipohon yg tertiup angin, sambil seperti biasa dari mulutnya terus bergumam dan merintih menahan nikmat sementara Jari jemari nya mencengkeram sprei tempat tidur dengan kuat.

" Aaahhh...yess...hajar terus sayang..hantam memek mamamu ini..huh..huh..huh..huh.."

" Uhhhh...kenapa enggak dari dulu aja kamu entotin memek mamamu sayang..kenapa enggak dari dulu..uhhh..."

"Tega kamu Erwin....tiga tahun mama enggak ngerasain kontol...huh...huh..huhh..aaahh.. ."

Itulah beberapa ocehan mirna yg dilakukannya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan penuh tenaga dan penuh nafsu dan histeris, sehingga ocehan-ocehannya itu terdengar seperti orang mengumpat, diselingi dengan nafas yg memburu.

Seperti sebelumnya Erwin ikut menanggapi ocehan-ocehan mamanya itu dengan kalimat sekenanya.

" Iya ma..memek mama juga enak..batang kontol Erwin kaya diurut-urut...ahhh"

" Mau Erwin juga begitu sih ma... kenapa enggak Erwin minta aja sama mama dari dulu ya ma......uhh..uhh...uhh..."

" Mama juga kejam.... Kontol Erwin.. selalu ngaceng ..kalo ngeliat mama..tapi mama acuh aja...uhh...uhh..uhh..." begitu Erwin menanggapi ocehan-ocehan mamanya, sambil terus mengocok pinggulnya dengan kuat, sehingga kata-kata yg diucapkan agak terputus-putus.
Yg juga dibalas lagi oleh mirna

" Harusnya dulu kamu langsung terkam mamamu ini sayang... kamu langsung tunjukin batang kontolmu yg sedang ngaceng itu... atau langsung kamu pelorotin celana mamamu, lalu kamu entot mamamu saat itu juga...huh..huh...huhh... aaaaahhhhh..."

Begitulah luapan emosi mirna saat menikmati hubungan seks, begitu ekspresionis dalam mengungkapkan rasa, tanpa canggung dan sangat spontan, namun juga histeris, membuat puput yg berada disitu terkesima dan sesekali tersenyum dengan beberapa kata yg diucapkan mamanya, atau kadang sampai menggelengkan kepalanya mungkin dalam hati berkata " ada-ada saja " atau mungkin juga dia berpikir " lebay amat sih mamaku ini.."

Tapi itulah mirna, dia memang memiliki sensitifitas perasaan yg tinggi, dan puput telah paham dengan sifat mamanya itu, mirna akan tampak senang apabila perasaannya sedang bahagia, senyum akan selalu menghiasi bibir indahnya, dan akan tampak begitu sedih apabila memang hatinya sedang berduka, terkadang sampai mengurung diri sambil menangis seharian didalam kamarnya, begitupula apabila sedang marah, mirna tak segan-segan memaki tak karuan, siapapun tak akan berani mendekatinya karna bisa-bisa akan terkena semprot walaupun dia tak melakukan kontribusi apapun atas penyebab kemarahannya itu. dan itu semua sudah dipahami betul oleh anak-anak mirna, dan ternyata hal itu tak jauh berbeda dalam berhubungan seks, saat nafsunya sedang memuncak ekspresinyapun begitu berlebihan.


Beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti , seraya mirna bangkit dari posisi menungging sehingga batang kontol Erwin yg menancap pada memeknya terlepas, dikecupnya dengan mesra bibir anaknya itu dan dibarengi dengan suatu perkataan lembut yg memabukan Erwin.

" Sayang... sekarang kamu entot lubang pantat mama ya sayang...kamu suka kan.." sambil tangannya mengelus lembut batang kontol Erwin yg masih berdiri tegak.

" Tentu ma..erwin pingin merasakan juga lubang anus mama, seperti yg sering Erwin lihat dalam film bokep... pasti asik ya ma.." sambil tangan kiri Erwin meraba lubang pantat mamanya.

Mirna kembali pada posisi menungging, seraya memasukan jari telunjuk yg terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya, dikocok sebentar didalam duburnya, untuk kemudian dimasukannya kembali dalam mulutnya, dan dimasukannya kembali dalam duburnya, rupanya mirna bermaksud memberikan pelumasan pada anusnya dengan air ludah.

" Ayo sayang...anus mama udah siap nih menerima hantaman kontol kamu..." tantang mirna kepada Erwin yg masih menyaksikan dengan takjub lubang anus mirna yg telah dibasahi oleh air liur tersebut.

Erwin memposisikan dirinya dibelakang mirna, menyibak lubang pantat mirna dan dijilatnya sebentar lubang anus itu, untuk kemudian diarahkan batang kontolnya ke anus mirna. Didorongnya batang kontolnya namun dirasa agak sulit hingga meleset, mungkin dikarenakan kurangnya pengalaman dari Erwin, namun mirna segera mengambil inisiatif.

" Sayang..kamu kesini dulu sebentar..." seraya ditariknya batang kontol Erwin dengan tangan kanan mirna yg masih dalam posisi menungging, lalu dihisapnya kontol Erwin, dan dibaluri dengan air liur mirna.


"Oke sayang....sekarang kamu coba lagi..santai aja ya sayang...." Lalu Erwin kembali mengarahkan batang kontolnya yg basah dilumuri ludah mirna yg kental, sehingga hanya sekali dorong blesssssss....amblaslah batang kontol Erwin ditelan oleh dubur mirna, yg mendesah saat sodokan pertama menghujam analnya.

" Aaaaaahhhhh....assiikkk..nah gitu dong sayang...gampang kan..." kemudian mirna menikmati sensasi pada lubang analnya dengan memasukan jari telunjuknya kedalam mulutnya untuk kemudian menghisap-hisapnya, begitu seksi dimata Erwin saat melihat bagaimana mamanya dengan mata setengah terpejam, dengan pipi sebelah kirinya bertumpu pada ranjang sambil menghisap-hisap jari telunjuknya. Sehingga dengan bersemangat Erwin mulai memompa batang kontolnya dalam dubur mirna, ada sensasi yg berbeda lagi dirasakan Erwin saat pertama merasakan mengentot lubang dubur, ternyata didalam lubang itu lebih sempit dan sesekali mirna mengempot-ngempotkan anusnya seperti gerakan pantat ayam, sehingga begitu nikmat dirasakan oleh Erwin.

" Aaahhh...enak ma...lubang anus mama ternyata enak ma...uuuhhh..." gumam Erwin, sementara mirna masih dalam ekspresi seperti tadi, asik dengan jari telunjuknya yg dihisap.

Hingga beberapa saat kemudian dilepasnya jari telunjuknya dari hisapannya, dan diangkat kepalanya kedepan, diremas sprei kasur dgn dua tangannya, lantas digoyangkannya pantatnya mengimbangi kocokan Erwin seperti yg dilakukannya tadi saat Erwin menghajar memeknya dalam posisi yg sama.

" Oohhhhh...terus Erwin entot lubang pantat mamamu..enak kan sayang....kamu suka kan ngentot dubur mama...aaahhhh..." oceh mirna

" Iya ma...dubur mama enak..erwin suka sekali ngentot dubur mama..." balas Erwin

Melihat bagaimana Erwin menghantam dubur mamanya, puput yg sedari tadi duduk sambil memainkan memeknya dengan dildo, kini bangkit mendekati ranjang dan menyaksikan dari dekat bagaimana lubang anus mamanya dimasuki batang kontol, karna sesungguhnya puput belum pernah melakukan adegan seks seperti yg sekarang ini sedang dilakukan oleh mama dan adiknya, selama ini puput dengan pacarnya hanya biasa saja berhubungan badan, tanpa adanya fariasi-fariasi yg aneh-aneh. Menyaksikan betapa mamanya sangat menikmatnya adegan itu, membuat dirinya tertarik untuk melakukan hal yg sama yg selama ini belum pernah dirasakannya. puput menunduk dan mendekatkan wajahnya kearah dubur mirna, hanya berjarak sekitar beberapa senti saja sehingga aroma khas dubur mirna begitu jelas tercium oleh puput yg membuatnya semakin bergairah dan sesekali menelan air liurnya sambil mengusap-usap memeknya.

Sementara mirna semakin liar menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur, sesekali kepalanya digoyang-goyangnya bagai pemain kuda lumping yg sedang kerasukan.

" Aaahhh...bagus Erwin...hajar terus lubang anus mama..lubang dubur mama...lubang tai mama sayang...kamu sodomi mama sayang...ya..kamu sodomi mamamu ini..mama sangat suka sayang...kamu juga pasti suka kan...." Jerit mirna, yg seraya dibalas oleh Erwin.

"Iya ma...erwin suka sekali menyodomi mama...erwin pasti akan terus menyodomi bo-ol mama...aahhh..." balas Erwin tak kalah gilanya, dan mirna menyukai ocehan-ocehan Erwin seperti itu, baginya menambah hot dalam berhubungan seks.

" Aaahhh... kamu lihat kakakmu Erwin...dia pasti kepingin dientot juga pantatnya tuh...dia pasti belum pernah merasakan pantatnya dientot...pasti pacarnya belum pernah mengentot duburnya... nanti kamu entot dubur puput Erwin..kamu sodomi dia...kamu pasti akan ketagian...mama jamin itu sayang....aaaaaaahhhhh..." begitulah kata-kata mirna yg keluar dari mulutnya yg seksi.

"Iya mama...nanti kak puput pasti aku sodomi ma...aku entot duburnya.... Biar dia merasakan hebatnya kontol aku ma......yg pasti lebih hebat dari punya pacarnya itu...aahhh" balas Erwin.

Mendengar itu puput hanya tersenyum, seraya menepuk pantat Erwin

"Belagu luh....." maki puput, sambil menampar pantat Erwin

"Aaawwww... sakit kak...gitu aja marah...jangan diambil hati dong...." Belanya, sambil terus menggenjot dubur mamanya. 

No comments:

Post a Comment