Hingga beberapa saat Erwin menjilati memek mirna, sampai akhirnya mirna
menarik kepala Erwin hingga wajah mereka saling berhadapan, seraya mirna
mengecup bibir Erwin dan berkata dengan lembut dan menggoda.
" Sekarang kamu jilatin lubang pantat mama ya sayang..kamu mau kan melakukannya..?"
" Dengan senang hati ma..erwin akan jilatin anus mama yg indah itu,
Erwin memang mengharapkannya ma.." jawab Erwin, yg langsung dikecupnya
bibir Erwin oleh mirna, karna mirna begitu bahagia mendengar jawaban
Erwin yg ternyata juga mendambakan untuk menjilati lubang anusnya,
karna itu juga merupakan salah satu kesukaan pavorit mirna saat
menikmati lubang anusnya yg dijilati oleh lembutnya sapuan lidah.
Seraya mirna yg masih dalam posisi duduk disofa kemudian menaikan
kakinya keatas dan agak mengangkat pantatnya, dengan punggung mirna yg
bertumpu pada sofa, dengan demikian pantat mirna mencuat memperlihatkan
lubang duburnya yg sesekali kembang kempis seiring tarikan nafas mirna.
Begitu bernafsu Erwin melihat posisi mamanya seperti itu, dengan dibawah
cahaya lampu yg terang dikamar itu, tampak bagi Erwin lubang dubur
mirna merupakan suatu pemandangan indah yg dapat memberikan kesejukan
pada jiwanya.
" Ayo dong sayang...dijilatin dong lobang pantat mama..jangan
dipelototin aja..mama udah enggak sabar nih..." pinta mirna dibarengi
dengan senyuman genitnya yg menggoda, yg membuat birahi Erwin semakin
tinggi, sehingga dibenamkannya wajahnya kedalam anus mirna, diciumnya
aroma anus tersebut dengan menarik nafas dalam, dan dinikmatinya aroma
khas dubur yg saat itu justru membuat gairah syahwat Erwin semakin
memuncak, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menyapu seluruh
permukaan anus mamanya, tak puas hanya menjilat, seraya ditempelkannya
mulutnya sehingga menutupi seluruh permukaan lubang anus mirna untuk
kemudian sryyuuff...dihirupnya dengan kuat, sehingga membuat mirna
terpekik kaget, karna seolah-olah lubang duburnya seperti tersedot.
"Aawww...gila, kamu apain sayang...ih..auuww.. hi..hi..hi..auwww..nakal
kamu.. eh..jangan disedot sayang ..ah..nanti keluar itunya
lho..hi..hi..hi... auw..tapi asik sih.." jerit mirna diselingi tertawa
manja, yg membuat Erwin semakin suka menggoda mamanya.
" Biarin kalo keluar itunya...nanti Erwin makan sekalian..he..he..he.." goda Erwin.
" Ih..jorok ah..kamu..hi..hi..hi...tapi asik sayang..terusin
deh...aaaaahhh..." mirna semakin menikmati sensasi yg dilakukan Erwin
sambil kedua tangannya meremas rambut Erwin.
Kini Erwin mulai memasukan lidahnya kedalam anus mirna dan menggerak-gerakan lidahnya maju mundur.
Hingga beberapa saat Erwin "mencicipi" anus mirna, akhirnya mirna
menarik kepala Erwin dan memeluknya dengan mesra seraya mulut mereka
saling berpagutan.
"Erwin..kamu pinter sekali sih menjilati pantat mama...mama bener-bener
terbuai dibuatnya..belajar dari mana kamu...?" puji mirna, sambil
berpelukan mesra bagaikan sepasang kekasih yg sedang dimabuk asmara.
"Belajar dari film aja koq ma.." jawab Erwin sambil tangannya
meremas-remas buah dada mirna yg sebelumnya hanya bisa dia bayangkan
saja.
"Iiihh...dasar kamu, kamu sering nonton film porno ya...?"
"He..he..he..iya ma..mama juga tuh.." sambil Erwin menunjuk pesawat tv
yg masih masih memainkan adegan porno dari blueray yg diputar mirna.
" Ih..bisa aja kamu..nanti kita praktekin ya..adegan-adegan dari film
porno yg suka kamu tonton itu.." seraya mirna bangkit berdiri dan
menarik tangan Erwin untuk mengikutinya keranjang.
" Ayo..sayang kamu entotin mama ditempat tidur..kamu pasti udah gak
sabar kan...mama juga udah enggak tahan nih..pingin ngerasain kontol
kamu..." dengan sigap Erwin mengikuti langkah mamanya untuk naik keatas
ranjang, kemudian mirna menelentangkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua
kakinya sehingga memeknya merekah siap untuk dientot.
Erwin begitu bernafsu menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu, yg
berbody aduhai, kulit putih mulus dan masih kencang berisi pula, warna
memeknya yg kemarahan sangat kontras dengan kulitnya yg putih, sehingga
langsung diposisikannya tubuh Erwin untuk mengangkangi mamanya dan
mengarahkan batang kontolnya kedalam lubang memek mirna.
" Rileks..ya sayang...kamu jangan terlalu tegang begitu...kuasai
dirimu... oke, sekarang kamu mulai tekan kontolmu..." mirna memberikan
sedikit bimbingan pada Erwin agar bisa lebih menikmati permainan seks
dengan santai, mungkin karna Erwin masih belum berpengalaman, sehingga
mirna dapat merasakan bahwa Erwin agak sedikit gugup.
Dan akhirnya blesssss...masuklah batang kontol Erwin menembus lubang
memek mamanya yg sudah tiga tahun tidak dimasuki oleh batang kontol,
kecuali kontol-kontolan silicon yg dikoleksinya.
Erwin mulai menggerak-gerakan pinggulnya naik turun untuk mengocok
batang kontolnya didalam lubang memek mirna, sementara mirna membantu
membimbingnya dengan memegang bokong Erwin dengan dua tangannya dan
menekannya, sehingga masuknya kontol Erwin menjadi lebih tandas, karna
bantuan mirna yg ikut membantu menekan pantat Erwin.
"Uuuuuhhh...terus goyang sayang....kontol kamu enak banget
sih...mmmm..uuuhhhh..." kicau mirna, memeknya mulai basah oleh cairan
birahi mirna sehingga goyangan kontol Erwin menjadi lebih lancar
dibandingkan sebelumnya yg masih agak peret, Erwin terus memompakan
pinggulnya maju mundur sambil tangannya mengangkat kedua paha mirna,
sehingga semakin mantap saja Erwin mengocokan kontolnya didalam memek
mamanya, sementara mirna semakin "cerewet" berkicau mengekspresikan
kenikmatan yg dirasakannya, kicauan mirna yg mengeluarkan kata-kata
kotor dan jorok justru semakin membuat Erwin bergairah, bagi Erwin
kata-kata itu bagaikan kata-kata indah yg membangkitkan nafsunya.
" Ayo terus sayang...entot terus lubang memek mama..tancapkan kontolmu kedalam memek mamamu ini..aaahhh..."
"Uuuuhhh...enak kan sayang...enak kan...udah mama bilang, surga itu ada didalam memek mama...mmmmm aaaahhhhh.."
"Ayo sayang...entot terus, entot memek mamamu ini..memek yg 17 tahun
lalu mengeluarkan kamu..sekarang kamu entotin ya sayang...enak
ya..mmmmmmaahhhh"
Begitulah beberapa kicauan yg keluar dari bibir seksi mirna yg tiada
hentinya, ada saja yg diucapkannya, yg membuat Erwin semakin bersemangat
menyetubuhi mamanya, sehingga membuat dia memberikan reaksi yg serupa
pula.
" Iya ma..memek mama enak sekali...dari dulu kalo tau begini, udah Erwin entotin terus memek mama...uuuhhh..uuhh..uhhh..."
"Ma..udah dari dulu Erwin mendambakan untuk mengentot memek mama yg enak
ini..udah dari SMP ma..tapi Erwin cuma bisa bayangin aja sambil
onani...ahhhhhh"
"Aduh...ma, kontol Erwin terasa nikmat berada dalam memek mama..mama
emang betul, surga ada didalam memek mama..bukan ditapak kaki ya
ma...uuuhhh.."
Itulah beberapa kicauan Erwin yg terbawa suasana sehingga terpengaruh
oleh ocehan mamanya, sehingga dia juga melakukannya, memang dirasakan
memberi kenikmatan tersendiri saat mengeluarkan kata-kata itu, kata-kata
yg ada dalam benaknya, dan dia rasakan saat menikmati memek mamanya,
dengan bisa mengeluarkan kicauan-kicauan itu, Erwin merasakan
kebebasannya menjadi lebih sempurna, babas melakukan apa yg ada
dihatinya dan bebas mengatakan apa yg juga ada dihatinya, tanpa
terbatasi oleh aturan yg mengikat, suatu sensasi yg menggairahkan.
Sekitar sepuluh menit Erwin menghujami memek mamanya, sementara adegan
tayangan film porno yg sebelumnya diputar mirna telah selesai, dan hanya
tinggal menyisakan gambar berwarna biru bertuliskan SONY pada layar tv,
dan seolah kini giliran layar tv itu yg menyaksikan mirna yg sedang
beradegan porno dengan putra kandungnya.
Kini mirna merangkul leher Erwin dan mengecupnya, sehingga mereka
saling berpagutan berpilin lidah, saling bertukar dan saling meminum air
liur mereka, sementara batang kontol Erwin masih mengocok-ngocok lubang
memek mamanya, sampai akhirnya mirna menyuruh Erwin menghentikan
aksinya sementara.
"Ssayang..stop dulu sebentar..sekarang kamu entot memek mama dari
belakang ya..." seraya mirna memposisikan dirinya menungging diranjang
itu, namun disaat Erwin ingin beringsut menghampiri mamanya yg sedang
menungging, pandangan mata Erwin dikagetkan pada sosok wanita disudut
kamar yg sedang duduk di kursi dalam posisi mengangkang mengangkat
kakinya dipinggiran kursi, sementara tangan kanannya digunakan untuk
mengocok-ngocok dildo didalam lubang memeknya, yg sebelumnya juga
digunakan oleh mirna.
" Ma..kak puput ma.." ujar Erwin kepada mamanya yg sedang dalam posisi
menungging siap untuk dihantam dari belakang, agak kaget juga mirna
atas kehadiran puput anak gadisnya yg tertua, yg juga adalah kakak
Erwin, namun setelah mirna melihat apa yg dilakukan puput, mirna agak
sedikit tenang, mungkin dalam hati murni berpendapat bahwa putri
sulungnya itu tidak mempermasalahkan perbuatan yg dia lakukan bersama
Erwin, dan mirna juga berpikir pasti puput juga tertarik untuk melakukan
hal yg sama kepada erwin, kalau tidak, tidak mungkin puput ada disitu
menyaksikan mereka sambil memainkan dildo miliknya pula.
Mirna menghampiri puput yg duduk dikursi disudut kamar itu, dan duduk
dikursi yg sama dengan puput, sehingga mereka duduk agak berhimpitan,
dan dengan lembut mirna menegur puput yg tertunduk dengan keadaan masih
tanpa penutup dibagian bawahnya sehingga memeknya yg sudah basah
terpampang jelas sementara tangan kanannya masih menggenggam dildo milik
mirna
" Puput..kamu ngapain sayang...koq datang gak bilang-bilang sih..bikin kaget aja.." Tanya mirna sambil membelai rambut puput.
"Habis..mama juga sih, masa begituan sama anak sendiri sih..." jawab puput masih sambil menunduk.
"Jadi puput gak suka, mama ngentot sama Erwin.." Tanya mirna dengan
sabar, kali ini jari tangan mirna sambil menyusuri dengan lembut paha
puput yg mulus,licin dan putih.
"Ya..tadinya gak suka sih ma, dan sempat kaget juga, tapi setelah puput
agak lama disini, kayaknya asik juga sih.." jawab puput dengan agak
malu.
"Kamu mau bergabung dengan kita sayang...? mau ngentot sama Erwin...?" Tanya mirna,
ini jemari tangannya mulai menyentuh belahan memek puput
"Mau dong ma...puput juga udah nafsu dari tadi, untung ada ini.." jawab puput, sambil melirik dildo ditangan kanannya
"Jadi kamu enggak apa-apa ngentot sama adikmu sendiri ...?" Tanya mirna lagi.
"Enggak apa-apa lah ma..puput sih asik-asik aja.." jawab puput dengan gaya khas anak mudanya.
"Bagus...jawaban itu yg mama harapkan...selamat bergabung sayang..." seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu.
"Tapi kamu sabar dulu ya sayang...tunggu giliran dulu, mama lagi
nanggung nih..abis kontol adikmu itu enak banget sih, nanti juga pasti
kamu ketagihan deh.." rayu mirna kepada puput agar merelakan dirinya
untuk menunggu giliran.
" Oke deh ma..puput ngerti..cepet tuh ma..erwin keliatannya juga udah
enggak sabar tuh.." sambil puput menepuk pantat mamanya yg berdiri
untuk bersiap menuju "medan laga", sehingga mirna memekik manja.
"Aaww..dasar kamu.. eh put , ngomong-ngomong kamu keliatannya udah gak
perawan tuh, emangnya pernah ngentot sama siapa kamu.." Tanya mirna
sebelum menaiki ranjang.
"Sama cowok puput dong, ma..." jawab puput enteng, sambil kembali menaikan kakinya kesudut kursi dan mengangkang.
"Oke deh kalo begitu...mama sih gak apa-apa, asal kamu bisa melakukannya
dengan bijaksana..maksudnya jangan sampai bunting, soalnya kamu kan
masih kuliah..." duduk sejenak mirna sambil menasehati putrinya.
" Beres deh ma...puput dah ngerti.." jawab puput, sambil melepas t-shirt
nya sehingga kini tak selembar benangpun yg menutupi tubuhnya, karna
memang puput juga tidak mengenakan bra, sehingga buah dadanya yg ranum
dengan pentilnya berwarna merah jambu menyembul indah.
Kini mirna telah kembali diatas ranjang, dan mengecup mesra bibir putranya sambil berkata lembut ditelinga Erwin.
"Entotin lagi memek mama ya sayang...kamu udah gak sabar kan.." seraya
mirna menungging, melanjutkan sesi yg tertunda tadi, erwin menghampiri
bokong yg indah menantang milik mamanya tersebut, dipegang buah
pantatnya, terpesona Erwin dibuatnya dengan keindahan bokong mirna yg
memang padat berisi dan berbentuk bak gitar spanyol itu, sehingga tampak
bulat saat dalam posisi seperti itu, hingga membuat erwin gemas
kemudian meremasnya yg membuat mirna memekik manja, lalu kemudian
dipegang batang kontolnya yg berdiri tegak dan diarahkannya ke memek
mirna yg menyelip diantara pahanya yg putih mulus tanpa cacat itu,
setelah dirasa pas ujung kepala kontol Erwin kedalam lubang memek mirna
kemudian blesssss...didoronglah batang kontolnya dan masuk menembus
lubang memek mirna yg mendesah lirih saat batang kontol putranya mulai
menghujam dinding-dinding vaginanya.
"Aaaahh...enak sayang....terus sayang...kamu mulai goyang sekarang
ya...ahhhh" mirna mulai mengoceh, sementara Erwin mulai menggoyangkan
pantatnya maju mundur untuk mengocok-ngocok batang kontolnya didalam
memek mirna sambil kedua tangannya meremas bokong mirna, lebih nikmat
memek mirna dirasakan oleh Erwin dalam posisi dogy style seperti itu,
dirasakan lebih sempit oleh kontol Erwin, dikarnakan dalam posisi
seperti itu lubang memek mirna lebih menyempit oleh jepitan paha mirna,
berbeda saat menghantam memek mirna pada posisi mengangkang dimana
lubang memek mirna terbuka lebar pada saat itu.
Sementara puput menyaksikan aksi adik dan mamanya yg sedang ber asik
masyuk sambil memainkan dildo milik mamanya dan mengocok-ngocoknya
didalam liang memeknya dengan kedua kakinya dinaikan diatas pegangan
kursi, sehingga posisinya mengangkang, yg membuat lubang memeknya
terbuka lebar sehingga mempermudah keluar masuknya kontol-kontolan
didalam memeknya.
Semakin cepat kocokan batang kontol Erwin menghujami lubang memek mirna,
lebih legit dirasakannya memek mirna dalam posisi nungging seperti itu
sehingga Erwin sangat menikmatinya terlihat dari ekspresi wajahnya yg
agak mendangak keatas dan mulut sedikit menganga serta mata separuh
terpejam, sesekali dari mulutnya juga bergumam tak jelas
"Aaaaahhhh...enak betul ma..kontol Erwin kayak dipijit-pijit
maaa...aaahhh" gumam Erwin diselingi juga dengan kata-kata yg tak jelas.
Sementara mirna mulai menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur untuk
mengimbangi goyangan Erwin, pada saat Erwin menarik pantatnya, mirna
juga menggerakan pantatnya maju kedepan, dan pada saat Erwin mendorong
pantatnya kedalam memek mirna, mirna juga menggerakan pantatnya
kebelakang, sehingga terjadi tumbukan berlawanan antara dorongan Erwin
dan dorongan mirna, yg menambah keras dan mantapnya batang kontol Erwin
menancap dalam memek mirna, sehingga juga menimbulkan bunyi
plok...plok..plok..dari tumbukan yg keras tersebut.
Goyangan tubuh mirna juga ikut membuat buah dadanya yg cukup besar
bergoyang –goyang bagaikan buah jeruk bali dipohon yg tertiup
angin, sambil seperti biasa dari mulutnya terus bergumam dan merintih
menahan nikmat sementara Jari jemari nya mencengkeram sprei tempat tidur
dengan kuat.
" Aaahhh...yess...hajar terus sayang..hantam memek mamamu ini..huh..huh..huh..huh.."
" Uhhhh...kenapa enggak dari dulu aja kamu entotin memek mamamu sayang..kenapa enggak dari dulu..uhhh..."
"Tega kamu Erwin....tiga tahun mama enggak ngerasain kontol...huh...huh..huhh..aaahh.. ."
Itulah beberapa ocehan mirna yg dilakukannya sambil menggoyang-goyangkan
pantatnya maju mundur dengan penuh tenaga dan penuh nafsu dan histeris,
sehingga ocehan-ocehannya itu terdengar seperti orang mengumpat,
diselingi dengan nafas yg memburu.
Seperti sebelumnya Erwin ikut menanggapi ocehan-ocehan mamanya itu dengan kalimat sekenanya.
" Iya ma..memek mama juga enak..batang kontol Erwin kaya diurut-urut...ahhh"
" Mau Erwin juga begitu sih ma... kenapa enggak Erwin minta aja sama mama dari dulu ya ma......uhh..uhh...uhh..."
" Mama juga kejam.... Kontol Erwin.. selalu ngaceng ..kalo ngeliat
mama..tapi mama acuh aja...uhh...uhh..uhh..." begitu Erwin menanggapi
ocehan-ocehan mamanya, sambil terus mengocok pinggulnya dengan kuat,
sehingga kata-kata yg diucapkan agak terputus-putus.
Yg juga dibalas lagi oleh mirna
" Harusnya dulu kamu langsung terkam mamamu ini sayang... kamu langsung
tunjukin batang kontolmu yg sedang ngaceng itu... atau langsung kamu
pelorotin celana mamamu, lalu kamu entot mamamu saat itu
juga...huh..huh...huhh... aaaaahhhhh..."
Begitulah luapan emosi mirna saat menikmati hubungan seks, begitu
ekspresionis dalam mengungkapkan rasa, tanpa canggung dan sangat
spontan, namun juga histeris, membuat puput yg berada disitu terkesima
dan sesekali tersenyum dengan beberapa kata yg diucapkan mamanya, atau
kadang sampai menggelengkan kepalanya mungkin dalam hati berkata "
ada-ada saja " atau mungkin juga dia berpikir " lebay amat sih mamaku
ini.."
Tapi itulah mirna, dia memang memiliki sensitifitas perasaan yg tinggi,
dan puput telah paham dengan sifat mamanya itu, mirna akan tampak senang
apabila perasaannya sedang bahagia, senyum akan selalu menghiasi bibir
indahnya, dan akan tampak begitu sedih apabila memang hatinya sedang
berduka, terkadang sampai mengurung diri sambil menangis seharian
didalam kamarnya, begitupula apabila sedang marah, mirna tak
segan-segan memaki tak karuan, siapapun tak akan berani mendekatinya
karna bisa-bisa akan terkena semprot walaupun dia tak melakukan
kontribusi apapun atas penyebab kemarahannya itu. dan itu semua sudah
dipahami betul oleh anak-anak mirna, dan ternyata hal itu tak jauh
berbeda dalam berhubungan seks, saat nafsunya sedang memuncak
ekspresinyapun begitu berlebihan.
Beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti , seraya
mirna bangkit dari posisi menungging sehingga batang kontol Erwin yg
menancap pada memeknya terlepas, dikecupnya dengan mesra bibir anaknya
itu dan dibarengi dengan suatu perkataan lembut yg memabukan Erwin.
" Sayang... sekarang kamu entot lubang pantat mama ya sayang...kamu suka
kan.." sambil tangannya mengelus lembut batang kontol Erwin yg masih
berdiri tegak.
" Tentu ma..erwin pingin merasakan juga lubang anus mama, seperti yg
sering Erwin lihat dalam film bokep... pasti asik ya ma.." sambil
tangan kiri Erwin meraba lubang pantat mamanya.
Mirna kembali pada posisi menungging, seraya memasukan jari telunjuk yg
terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya, dikocok sebentar didalam
duburnya, untuk kemudian dimasukannya kembali dalam mulutnya, dan
dimasukannya kembali dalam duburnya, rupanya mirna bermaksud memberikan
pelumasan pada anusnya dengan air ludah.
" Ayo sayang...anus mama udah siap nih menerima hantaman kontol kamu..."
tantang mirna kepada Erwin yg masih menyaksikan dengan takjub lubang
anus mirna yg telah dibasahi oleh air liur tersebut.
Erwin memposisikan dirinya dibelakang mirna, menyibak lubang pantat
mirna dan dijilatnya sebentar lubang anus itu, untuk kemudian diarahkan
batang kontolnya ke anus mirna. Didorongnya batang kontolnya namun
dirasa agak sulit hingga meleset, mungkin dikarenakan kurangnya
pengalaman dari Erwin, namun mirna segera mengambil inisiatif.
" Sayang..kamu kesini dulu sebentar..." seraya ditariknya batang kontol
Erwin dengan tangan kanan mirna yg masih dalam posisi menungging, lalu
dihisapnya kontol Erwin, dan dibaluri dengan air liur mirna.
"Oke sayang....sekarang kamu coba lagi..santai aja ya sayang...." Lalu
Erwin kembali mengarahkan batang kontolnya yg basah dilumuri ludah mirna
yg kental, sehingga hanya sekali dorong blesssssss....amblaslah batang
kontol Erwin ditelan oleh dubur mirna, yg mendesah saat sodokan pertama
menghujam analnya.
" Aaaaaahhhhh....assiikkk..nah gitu dong sayang...gampang kan..."
kemudian mirna menikmati sensasi pada lubang analnya dengan memasukan
jari telunjuknya kedalam mulutnya untuk kemudian menghisap-hisapnya,
begitu seksi dimata Erwin saat melihat bagaimana mamanya dengan mata
setengah terpejam, dengan pipi sebelah kirinya bertumpu pada ranjang
sambil menghisap-hisap jari telunjuknya. Sehingga dengan bersemangat
Erwin mulai memompa batang kontolnya dalam dubur mirna, ada sensasi yg
berbeda lagi dirasakan Erwin saat pertama merasakan mengentot lubang
dubur, ternyata didalam lubang itu lebih sempit dan sesekali mirna
mengempot-ngempotkan anusnya seperti gerakan pantat ayam, sehingga
begitu nikmat dirasakan oleh Erwin.
" Aaahhh...enak ma...lubang anus mama ternyata enak ma...uuuhhh..."
gumam Erwin, sementara mirna masih dalam ekspresi seperti tadi, asik
dengan jari telunjuknya yg dihisap.
Hingga beberapa saat kemudian dilepasnya jari telunjuknya dari
hisapannya, dan diangkat kepalanya kedepan, diremas sprei kasur dgn dua
tangannya, lantas digoyangkannya pantatnya mengimbangi kocokan Erwin
seperti yg dilakukannya tadi saat Erwin menghajar memeknya dalam posisi
yg sama.
" Oohhhhh...terus Erwin entot lubang pantat mamamu..enak kan
sayang....kamu suka kan ngentot dubur mama...aaahhhh..." oceh mirna
" Iya ma...dubur mama enak..erwin suka sekali ngentot dubur mama..." balas Erwin
Melihat bagaimana Erwin menghantam dubur mamanya, puput yg sedari tadi
duduk sambil memainkan memeknya dengan dildo, kini bangkit mendekati
ranjang dan menyaksikan dari dekat bagaimana lubang anus mamanya
dimasuki batang kontol, karna sesungguhnya puput belum pernah melakukan
adegan seks seperti yg sekarang ini sedang dilakukan oleh mama dan
adiknya, selama ini puput dengan pacarnya hanya biasa saja berhubungan
badan, tanpa adanya fariasi-fariasi yg aneh-aneh. Menyaksikan betapa
mamanya sangat menikmatnya adegan itu, membuat dirinya tertarik untuk
melakukan hal yg sama yg selama ini belum pernah dirasakannya. puput
menunduk dan mendekatkan wajahnya kearah dubur mirna, hanya berjarak
sekitar beberapa senti saja sehingga aroma khas dubur mirna begitu jelas
tercium oleh puput yg membuatnya semakin bergairah dan sesekali menelan
air liurnya sambil mengusap-usap memeknya.
Sementara mirna semakin liar menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur,
sesekali kepalanya digoyang-goyangnya bagai pemain kuda lumping yg
sedang kerasukan.
" Aaahhh...bagus Erwin...hajar terus lubang anus mama..lubang dubur
mama...lubang tai mama sayang...kamu sodomi mama sayang...ya..kamu
sodomi mamamu ini..mama sangat suka sayang...kamu juga pasti suka
kan...." Jerit mirna, yg seraya dibalas oleh Erwin.
"Iya ma...erwin suka sekali menyodomi mama...erwin pasti akan terus
menyodomi bo-ol mama...aahhh..." balas Erwin tak kalah gilanya, dan
mirna menyukai ocehan-ocehan Erwin seperti itu, baginya menambah hot
dalam berhubungan seks.
" Aaahhh... kamu lihat kakakmu Erwin...dia pasti kepingin dientot juga
pantatnya tuh...dia pasti belum pernah merasakan pantatnya
dientot...pasti pacarnya belum pernah mengentot duburnya... nanti kamu
entot dubur puput Erwin..kamu sodomi dia...kamu pasti akan
ketagian...mama jamin itu sayang....aaaaaaahhhhh..." begitulah kata-kata
mirna yg keluar dari mulutnya yg seksi.
"Iya mama...nanti kak puput pasti aku sodomi ma...aku entot duburnya....
Biar dia merasakan hebatnya kontol aku ma......yg pasti lebih hebat
dari punya pacarnya itu...aahhh" balas Erwin.
Mendengar itu puput hanya tersenyum, seraya menepuk pantat Erwin
"Belagu luh....." maki puput, sambil menampar pantat Erwin
"Aaawwww... sakit kak...gitu aja marah...jangan diambil hati dong...." Belanya, sambil terus menggenjot dubur mamanya.
No comments:
Post a Comment