Friday 15 June 2018

Ekspresi Kebebasan Birahi 10

Minggu pagi yg cerah, jarum jam telah menunjukan angka tujuh, ruang makan dan ruang santai hanya meninggalkan sisa-sisa "pesta" semalam, sementara kesemuanya yg semalam tertidur diruang santai, semenjak pukul 5 pagi tadi telah berpindah kekamarnya masing-masing untuk kemudian melanjutkan mimpi indahnya disana, dan seorang tamu mereka yaitu deni tidur bersama puput dikamarnya, dan sampai pukul tujuh pagi ini masih belum seorangpun yg terbangun, kecuali narsih pembantu dirumah itu yg seperti biasanya semenjak pukul lima pagi telah terjaga dan bersiap dengan tugas rutinnya sebagaimana pembantu rumah tangga pada umumnya. diawali dengan menyapu halaman, membersihkan piring gelas dan sisa-sisa makanan dimeja makan, hingga ruang santai yg juga terlihat berantakan, dan.. aahhh.. "cairan apa dilantai ini..?" pikir narsih hidungnya kembang kempis mencium baunya " wehh..edan, air kencing ini..baunya pesing.." pikirnya lagi " masa iya mereka kencing disini..atau ngompol barangkali..? tapi siapa yg ngompol? " pikirnya, " Ah, perduli amat.." seraya dilapnya dengan kain pel beserta cairan pembersih lantai.

Tadi malam memang narsih masih sempat menyaksikan mereka sedang berasik masuk, bahkan narsihpun sampai bermasturbasi, namun begitu dia mencapai klimaks narsih langsung tertidur dan tidak mengikuti lagi apa yg terjadi selanjutnya hingga larut malam.

"Ahhh..selesai juga semuanya.." pikir narsih setelah menyelesaikan semua tugas bersih-bersihnya pagi itu, berikut piring-piring yg juga telah dicucinya dan ditatanya kembali kedalam rak.



Kali ini suara mesin blender bergemuruh, memecahkan keheningan pagi dirumah itu, seperti biasa setiap pagi narsih menyiapkan jus buah untuk mirna dan anak-anaknya, namun berhubung semuanya masih tertidur, narsih tak langsung menuangkan jus yg telah siap itu kedalam gelas, melainkan dimasukannya terlebih dahulu didalam botol, diletakannya sebuah corong plastik dimulut botol untuk mempermudah proses penuangan, dan dari jag blender dituangkannyalah jus wortel yg dicampur dengan apel dan tomat kedalam botol yg langsung disimpannya didalam kulkas.

Rupanya gemuruh suara mesin blender barusan menjadi "jam weker" yg ampuh, yg mampu membangunkan penghuni rumah yg sebelumnya masih terlelap, satu persatu mereka muncul, diawali oleh mirna yg langsung menuju halaman belakang untuk sekedar menggerakan otot-ototnya yg masih kaku. disusul lina, dengan langkahnya yg masih terlihat malas, seraya dihempaskan tubuhnya diatas sofa, sambil meraih remote tv dan duduk didepan layar kaca. Berikutnya puput dan deni, yg muncul bersamaan dan langsung menuju meja makan. terakhir Erwin yg juga duduk dimeja makan sekedar membasahi kerongkongannya dengan segelas air putih.

Beberapa menit kemudian mereka telah berkumpul semua dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi, narsih mulai sibuk melayani mereka, sesekali kedapur untuk sekedar memenuhi permintaan, lalu kembali lagi dengan membawa pesanan yg diinginkan. disela-sela sibuknya narsih, Erwin dengan iseng memasukan tangannya dari bawah daster narsih dan meremas bokong besarnya dengan gemas, yg disusul dengan pekikan kaget narsih.

" Aawww... ah mas Erwin genit, bikin kaget aja..untung ndak tumpah nih.." ujar narsih dengan agak kemayu, yg membuat Erwin bertambah gemas dan langsung menarik tubuh narsih hingga berada dipangkuan Erwin, lalu diciuminya leher narsih yg diikuti oleh pekikan manja narsih.

" Aww..geli mas..aahhh..hi.hi..hi.. ih, mas Erwin nafsu banget sih, hi..hi..hi.." pekik narsih sambil tertawa cekikikan.

Melihat apa yg dilakukan Erwin, deni mulai mengerti, bahwa ternyata pembantu disinipun memperoleh hak dan kesempatan yg sama dalam kenikmatan seks pikirnya, tapi memang pembantu ini boleh juga, montok, bertubuh padat berisi, dan wajahnyapun cukup manis untuk ukuran seorang pembantu, dan yg paling penting narsih ini menggairahkan, seraya fantasinya mulai bereaksi, mengapa tidak kalau aku coba menikmati si bahenol ini, pikirnya.

Melihat tatapan deni yg selalu tertuju pada narsih, mirna dapat membaca apa yg ada dalam pikiran deni.

" Den, kamu mau coba narsih? Ayo lah gak usah malu-malu... eh narsih itu begini lho(sampil mengacungkan ibu jarinya), Erwin tuh yg paling doyan, sampai ketagihan dia..." mendengar tawaran mirna mulai bangkit hasrat deni, terutama saat dilihatnya bagaimana Erwin mulai menyingkap daster narsih sehingga pahanya yg montok dan padat terlihat jelas didepan mata deni, lalu deni menatap wajah puput kekasihnya, puput hanya tersenyum sambil memberikan isyarat dengan membuka telapak tangan yg dapat diartikan sebagai "silahkan".

Erwin semakin bernafsu manakala narsih mulai menggosok-gosokan pantatnya diselangkangan Erwin, dikecupnya bibir narsih dengan rakus sambil tangan kanannya masuk kedalam celana dalam narsih yg masih dalam pangkuan Erwin, dikobelnya memek narsih dengan menggunakan jari tengahnya, kali ini narsih menggelinjang dan tak tahan menahan nafsu birahinya, seraya narsih berdiri dan ditariknya tangan Erwin agar beringsut dari duduknya dan bergeser ketempat yg lebih leluasa. setelah Erwin berdiri ditariknya celana Erwin hingga batang kontolnya yg mengacung tampak mencuat, sambil berjongkok narsih langsung mengoral batang kontol erwin.

Sedang asiknya narsih mengoral batang kontol Erwin, tiba-tiba dirasakannya dari belakang seseorang yg mencoba melepaskan dasternya, yg ternyata adalah deni.

" Eh, mas deni toh..monggo mas, kalo mas deni suka..saya juga suka koq mas..hi..hi..hi.." ujar narsih, sedikit salah tingkah, lalu mulai melepaskan sendiri dasternya seperti yg diinginkan deni, sehingga narsih hanya menyisakan bh dan celana dalamnya, namun tak berlangsung lama, karna deni langsung melucutinya, hingga akhirnya narsih bugil, sambil berjongkok deni meremas kedua susu narsih dari belakang, dan mulutnya dengan rakus menciumi sekujur leher narsih.

Puas dengan meremas buah dada narsih yg besar, tangan deni mulai turun kebawah menggosok-gosok memek narsih dari belakang, jari jemarinya mulai memasuki lubang vagina narsih yg basah, narsih menggelinjang menahan nikmat, namun mulutnya tetap dalam posisi mengoral batang kontol Erwin yg berdiri sambil memegang kepala narsih.

Tiba-tiba deni membuka celananya dan mencampakannya begitu saja dilantai, sehingga batang kontolnya tampak tegak mengacung yg menandakan nafsu birahinya telah mulai memuncak, sejurus kemudian dibaringkannya tubuhnya telentang dilantai, lalu sedikit digeser tubuhnya kebelakang untuk mendekati posisi pantat narsih, setelah tepat wajahnya berada dibawah memek narsih, dipegangnya bokong narsih dengan kedua tangannya "wow..fantastis.." pikir deni, demi menyaksikan pemandangan indah dari bawah vagina narsih, sebuah pemandangan yg menggoda, pikirnya. begitu besar, montok, bahenol dan ahh..entah apa lagi yg dapat dikatakan deni, memek yg tembem dengan bibir vaginanya yg tebal dan itilnya yg mencuat, ada hawa hangat dirasakan deni dari lubang memek narsih, lidahnya mulai dijulurkan menyentuh area vagina narsih, mula-mula lembut lidah itu meyapu dan menggelitik memek narsih, lama-kelamaan seiring dengan nafsu dan rasa gemas deni, jilatannya mulai liar, terkadang dikecup dan dihisap vagina itu sehingga berbunyi srrruufff... yg membuat narsih sedikit terpekik kaget namun merasa nikmat, hingga matanya tampak sedikit terpejam, sementara dimulutnya masih terisi penuh batang kontol Erwin.

Puas dengan mengoral memek narsih, lidah deni mulai mengarah keanus narsih, dijilatinya lubang anus itu, aroma yg khas menambah gairah deni bertambah, dikecupnya anus narsih untuk kemudian dijilatinya lagi, dan didorongkannya ujung lidahnya kedalam dinding-dinding bagian dalam lubang anusnya.

Aksi deni yg mengoral memek dan lubang anusnya membuat narsih tak tahan untuk berlama-lama, seraya dilepaskannya kontol Erwin dari mulutnya, dan digeserkan pantatnya kebelakang hingga lubang memeknya sejajar dengan batang kontol deni yg berada dibawahnya, digenggam sejenak batang kontol itu dan diarahkannya pada lubang memeknya, dan diturunkannya pantatnya sehingga bless.. masuklah batang kontol deni dalam memek narsih yg langsung oleh narsih dipompa dengan menaik turunkan bokongnya untuk mengocok batang kontol deni, wahh..sungguh rasa yg berbeda, pikir deni, kali ini ada sensasi hangat dan mengempot dirasakan dalam jepitan memek narsih, deni hanya pasif diam dan menikmati goyangan pantat narsih yg mengocok-ngocok kontolnya, sementara mulutnya menikmati buah dada narsih yg besar yg tepat menempel diwajahnya, dikulumnya puting susu itu dengan gemas secara bergantian kiri dan kanan, sehingga narsih semakin blingsatan merasakan nikmat.

" Aaaahh... terus mas, diisepin tetek aku mas..aahh enak mas.. kontol mas deni juga enak aahh.." racau narsih sambil terus memacu pantatnya naik turun.

Sementara Erwin tak tinggal diam melihat aksi deni dan narsih, diposisikan dirinya dibelakang narsih, digenggamnya batang kontolnya dan diarahkan keanus narsih, kini narsih mulai paham dengan apa yg akan dilakukan Erwin, sehingga dihentikannya sejenak goyangan pantatnya untuk memberi kesempatan bagi Erwin memasukan batang kontolnya kedalam lubang duburnya, bless..masuklah kontol Erwin yg langsung dipompanya maju mundur, dan narsih pun kembali memompakan pantatnya, namun tidak sekeras dan seleluasa sebelumnya, karna gerakannya kali ini sedikit terbatasi oleh tubuh Erwin yg kini menyodomi anusnya.

Sebuah pengalaman pertama bagi narsih, pengalaman memek dan lubang anusnya di masuki oleh batang kontol secara bersamaan oleh dua orang pemuda tampan pula, sebuah pengalaman yg tak pernah dibayangkan sebelumnya, sebuah anugerah pikirnya.

Dengan gencar Erwin memompa pantatnya maju mundur menghujam didalam anus narsih, sementara narsih juga tetap menaik turunkan pantatnya mengocok batang kontol deni yg berada dibawahnya, keringat mulai membasahi tubuh narsih yg sesekali menetesi wajah dan mulut deni, narsih semakin bersemangat, nafsunya kian tinggi ditandai dengan dengus nafasnya yg memburu bersamaan dengan gumam yg keluar dari mulutnya.

" Aaaahhh... enak mas..enak tenan, kontol mas deni enak tenan ngentoti memekku..kontol mas Erwin juga enak ngentoti silitku..aaahh.. terus mas Erwin, terus entoti lubang silitku, enak mas...aaahhh.." itulah beberapa ocehan yg keluar dari mulut narsih yg membuat deni gemas, dan dengan rakus melumat mulut narsih serta mengemut-emut lidah narsih, mereka saling berpagutan dengan liarnya ludah mulai berjatuhan dari mulut narsih kedalam mulut deni yg berada dibawahnya, dengan rakus deni menghirup air ludah narsih, dan narsihpun segera tanggap dan mengerti dengan apa yg diinginkan deni, seraya diludahinya mulut deni, cairan ludah narsih yg kental berpindah kemulut deni yg langsung dihirupnya dengan rakus, semakin bersemangat narsih meludahi mulut deni manakala dirasakannya respon deni begitu menikmati air ludahnya, berbunga rasa hati narsih dengan apa yg dilakukan deni, betapa seorang pemuda tampan seperti deni begitu dengan rakusnya meminum air ludahnya yg hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

" Terus mbak..ludahi mulutku mbak, yang banyak..aaakkk.." pinta deni sambil membuka mulutnya dengan lebar.

" Mas deni suka air ludah saya mas..? mas deni jorok ah, enggak jijik mas..? ujar narsih genit.

" Justru air ludah kamu sangat nikmat mbak.. terus mbak lagi mbak, yg banyak..aaakk.." pinta deni, yg dituruti oleh narsih dengan meludahi mulutnya beberapa kali dan baru berhenti manakala dirasakan narsih telah kering mulutnya, dan dilanjutkan dengan mengecup mulut deni dengan rakus hingga deni hampir tak dapat bernafas.

Sekitar hampir tujuh menit mereka mereka berpacu dengan aksi double penetration, akhirnya narsih mencapai puncak kenikmatannya diikuti dengan raungan kerasnya, namun deni dan Erwin tetap memacu batang kontolnya dan tak sampai satu menit narsihpun mulai bergairah kembali dan masih mampu melayani kedua pemuda itu.

Sementara mirna, puput dan lina masih asik menikmati sarapan paginya sambil menyaksikan "live show" sesekali mereka nyeletuk sekedar memberi semangat atau bersorak, dan puput tak melewatkan momen itu untuk mengabadikannya dengan kamera ponsel.

Beberapa saat kemudian mereka bertukar posisi, kali ini Erwin duduk dikursi dan narsih duduk dipangkuan Erwin dengan posisi berhadapan, digenggamnya batang kontol Erwin dan dimasukannya kedalam lubang memeknya, kemudian dari belakang deni menusukan batang kontolnya keanus narsih.

Dicengkramnya pantat narsih oleh deni sambil memompakan batang kontolnya didalam anusnya, sementara narsih mulai menaik turunkan pantatnya mengocok batang kontol Erwin yg berada dalam lubang memeknya, sesekali narsih memutar pantatnya sehingga kontol erwin pun ikut terputar, yg membuat membuat Erwin merasa nikmat namun juga sedikit ngilu.


Semakin bersemangat narsih menikmati tusukan dua batang kontol dikedua lubang intimnya, nafsunya kembali memuncak walaupun sudah mengalami klimaks sebelumnya, dipeluknya dengan erat tubuh Erwin yg berada dihadapannya dan dilumatnya mulut Erwin dengan rakus yg membuat Erwin gelagapan karna sulit untuk bernafas.

Suara gaduh dan riuh memecah minggu pagi dirumah itu. suara kursi yg berketuk-ketuk secara berirama, suara tepukan yg ditimbulkan dari tumbukan paha deni dengan bokong narsih, dan suara gemelocok dari penetrasi kelamin mereka, serta suara lenguhan dan ocehan dari mulut mereka, bahkan ditambah lagi oleh teriakan dan yel-yel dari lina dan puput, semuanya bercampur menjadi satu yg membuat suasana semakin hangat.

Beberapa saat kemudian narsih kembali memekik keras, goyangan pantatnya semakin kuat dan bertenaga, kursi makan yg tak seberapa besar itu nyaris sempal ditandai dengan suaranya yg mulai berderit.

" Aaaaaaaaaaahhhh.... Asssuuuuuu...enak tenaaannn..." teriak narsih, mengakhiri klimaks untuk yg kedua kalinya dengan tubuh yg telah basah bermandi keringat sehingga badannya terlihat berkilat, menambah nafsu Erwin dan deni semakin bergairah sehingga dipeluknya oleh Erwin tubuh narsih yg licin oleh keringat itu, sementara deni terus menghujamkan batang kontolnya dalam anus narsih sambil lidahnya menjilati leher narsih yg berkeringat.

Hingga tak lama berselang narsih mulai merasakan dari reaksi kedua lawan mainnya bahwa mereka sudah hampir mencapai klimaks.

" Mas.. aku mau minum air maninya, biar aku awet muda dan cantik, tunggu mas.. jangan dikeluarin dulu.." ujar narsih seraya melepaskan dirinya dari "cengkraman" kedua pemuda tampan itu, diambilnya corong plastic yg sebelumnya digunakan untuk menuang jus kedalam botol, lalu narsih berjongkok dilantai sambil menempatkan ujung corong kedalam mulutnya.

" Ayo mas, keluarin disini aja ya, biar enggak ada yg tumpah.. sayang toh kalau sampai tumpah.." pinta narsih

Deni yg klimaksnya sudah diujung tanduk segera mengarahkan ujung penisnya tepat diatas corong, dikocoknya kontolnya dengan cepat dan keras, dibarengi dengan raungan keras deni memuncratkan spermanya membanjiri permukaan corong plastik, namun narsih tidak langsung menelannya, melainkan menahan lubang dari ujung corong itu dengan lidahnya sehingga sperma deni masih tertahan didalam corong dan tidak turun langsung kedalam mulut narsih. Tak lama kemudian Erwin menyusul apa yg dilakukan deni, ditumpahkannya air maninya kedalam corong sehingga semakin banyak cairan kental yg mengumpul disitu.
Setelah tak ada lagi tetesan sperma yg keluar dari kontol deni maupun Erwin, narsih menarik sedikit keatas corong ditangannya dan serrrr...masuklah sperma didalam corong memenuhi mulut narsih yg langsung ditelan oleh narsih.

" Emmmm.....ternyata rasanya enak ya.. air mani mas deni sama mas Erwin, kapan-kapan saya boleh minta lagi ya mas..biar saya tetep awet muda dan cantik..." ujar narsih sambil menjilati sisa-sisa air mani yg masih melekat dipermukaan corong plastik itu.

Ternyata aksi narsih mendapat applouse yg cukup hangat dari mirna, puput, dan lina yg langsung memberikan tepuk tangan, sehingga membuat narsih salah tingkah.

" Wuiihhh... mantap mbak..boleh juga tuh idenya..." ujar puput, sambil masih merekam aksi narsih dengan smart-phonenya

" Wah, kapan-kapan boleh juga nih lin coba kayak gitu..." ujar lina

" Wah, hebat kamu narsih.. kamu pasti bakalan awet muda dan semakin cantik.. tapi masih ada lagi yg bisa bikin kamu lebih seksi dan sehat serta daya tahan tubuh kamu menjadi selalu kuat.." ujar mirna, yg membuat narsih penasaran.

" Apa lagi itu nyah..? saya mau coba juga kalau ada sih.." jawab narsih polos

" Air kencing laki-laki..." jawab mirna, yg tentu saja hanyalah omong kosong untuk mengerjai narsih.

" Hah..maksudnya diminum nyah..?" Tanya narsih agak terheran
" Iya dong..harus diminum, aku paling suka itu.. makanya tubuh dan staminaku selalu tetap fit.." jawab mirna

" Ooohh.. pantesan, tadi waktu saya bersih-bersih didepan tv itu koq kayak ada bekas air kencing dilantai.. rupanya tadi malam nyonya abis dikencingin ya..hi..hi..hi.." ujar narsih polos, yg membuat mirna tersenyum.

" Iya dong.. tadi malam aku juga minum, itu puput dan lina juga.." jawab mirna

" Kalau begitu, saya juga mau dong minum air kencing mas deni sama mas Erwin..ya mas, mau kan mas deni dan mas Erwin kencingin saya, disini mas..seperti tadi..mau ya mas, tolong mas.." pinta narsih dengan agak memohon, sambil meletakan ujung corong plastik dimulutnya.

" Ayo kak deni, kak Erwin.. kencingin tuh mbak narsih, kasian dia udah kepingin hi..hi..hi.." ujar lina.

" kencingin....kencingin....kencingin...." yel-yel puput sambil memukul-mukul meja, yg juga diikuti oleh lina, sehingga terdengar begitu riuh.

" Oke..oke.. tenang nona-nona, kami pasti akan memberikan air kencing kami kepada mbak narsih yg cantik dan bahenol ini.. dan mbak narsih pasti akan meminumnya air kencing kami yg harum dan nikmat ini..betul kan mbak..?" ujar deni dengan gayanya yg bagaikan seorang presenter entertainment, yg sengaja dibuat-buat untuk sekedar menghangatkan suasana, dan langsung disambut oleh lina dan puput dengan tepuk tangan.

" Horeeee....ayo cepet, yang banyak ya den... biar mbak narsih kenyang hi..hi..hi.." ujar puput

" Iya mas..cepetan mas, aku udah gak sabar nih.." rajuk narsih sambil mengarahkan corong plastik kedepan kontol deni.

Akhirnya deni memegang batang kontolnya dengan ujungnya tepat berada diatas corong plastik yg bermuara dimulut narsih, deni diam sejenak untuk berkonsentrasi dan suuurrrrr... keluarlah dari lubang penis deni cairan yg berwarna kekuningan dengan cukup deras, mungkin disebabkan semenjak bangun tidur tadi deni belum sempat buang air kecil.

Air kencing yg memasuki corong plastik langsung bablas kedalam mulut narsih dan langsung ditelannya, pangkal lehernya terlihat gerakan menelan yg dibarengi dengan suara bergelegek seiring proses masuknya air kencing deni kedalam perutnya, beberapa air kencing deni ada yg tertumpah dilantai karna saking derasnya pancuran air kencing sehingga corong yg tak seberapa besar itu tak mampu menampungnya.

hingga selang beberapa saat hanya tinggal tersisa beberapa pancuran kecil saja yg keluar dari lubang kencing deni, lalu tersendat-sendat setetes dua, dan akhirnya habis sama sekali.

Seiring dengan itu narsih melepaskan corongnya dari mulutnya dan heeeeggghhhh... narsih bersendawa bertanda cukup banyak juga air kencing deni yg ditelannya.

" Hi..hi..hi.. gile, sampai bertahak..kenyang ya mbak, hi..hi..hi.." goda lina, sambil tertawa cekikikan

" Wahh..sedap mas, asin-asin seger.." ujar narsih

" Sekarang giliran saya mbak narsih, ayo pasang lagi corongnya..." ujar Erwin sambil memegang batang kontolnya dan mengarahkannya diatas mulut narsih, yg langsung diikuti oleh narsih dengan memasukannya kembali ujung corong dimulutnya dan surrrrr... kali ini air kencing Erwin yg membanjiri corong plastik itu dan langsung ditenggak oleh narsih.

" Mbak.. itu bagus juga untuk menghaluskan wajah kalau dipakai untuk cuci muka.." ujar puput, yg tentu saja hanya membodohi narsih.

Menuruti apa yg dikatakan puput, narsih kali ini melepaskan corongnya sehingga pancuran air kencing Erwin mengguyur langsung ke wajah narsih, beberapa juga masih masuk kedalam mulutnya yg langsung ditelan.

" Iya asiiikk..aku pakai cuci muka biar wajahku tambah cantik..tambah halus...aaaeemmm." Ujar narsih sambil menggosok-gosokan wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali air kencing yg masuk kemulutnya juga ditelannya.

Dan akhirnya berhentilah kucuran air kencing Erwin yg keluar dari lubang penisnya, diakhiri dengan tubuh Erwin yg menggelinjang sambil menggedek-gedekan kepalanya bertanda tuntas semua isi air seni yg keluar dari tubuhnya.

" Wah..enaaakk..segeerrr.. aku sudah cuci muka, sudah minum air kencing banyak.. semoga tambah cantik,tambah awet muda..amiiinnn.." ujar narsih, yg membuat lina tertawa melihat tingkah narsih itu.

" Eh, mbak itu yg dilantai sayang mbak.. minum lagi mbak, mubajir..." ujar lina, sambil menunjuk tumpahan air kencing yg tergenang dilantai.


" Oh iya..betul, sayang ya.. mubajir..mubajir.. tak uyup ah...srruuuffff..." ujar narsih seraya ditundukannya kepalanya kelantai dan dihirupnya dengan menggunakan mulutnya langsung dari lantai, yg membuat lina semakin tertawa cekikikan melihat tingkah pembantunya itu.

Setelah selesai narsih menghirup tumpahan air kencing dilantai, disuruhnya narsih oleh mirna untuk duduk dikursi bersama-sama mereka.

" Udah sih, duduk dulu sini.. gimana puas enggak..? " Tanya mirna

" Mantep nyah.. seger, kapan-kapan lagi ya mas...?" jawab narsih polos, sambil beberapa kali bersendawa karna perutnya yg penuh oleh air kencing dua pemuda itu.

" Udah kamu sarapan dulu disini, kita sama-sama..." ajak mirna

" Ah enggak enak nyah.. biar saya sarapan didapur saja nanti, pakai sambel terasi..hi..hi..hi.." jawab narsih cengengesan.

" Kamu sukanya sambel terasi aja sih.. pantes memekmu bau terasi.." goda mirna

" Ah, biar bau terasi tapi mas deni sama mas Erwin paling suka jilatin memek saya koq..hi..hi..hi.." jawab narsih genit seraya diliriknya Erwin dan deni yg duduk disampingnya.

" Ah tau aja kamu mbak..memek mbak narsih emang sedep sih..aromanya membangkitkan nafsu makan he..he..he.." ujar Erwin

" Dan nafsu birahi ya mas.. hi..hi..hi.." sambung narsih, yg langsung dicubitnya pantat semok narsih oleh Erwin.



Akhirnya pagi itu dilanjutkan dengan makan pagi bersama diselingi obrolan dan canda diantara mereka, sebuah kebersamaan yg harmonis dan hangat, sehangat birahi mereka yg diminggu yg cerah itu terus berlanjut hingga petang, mereka saling mengisi dan saling memenuhi untuk setiap ekspresi yg mereka ungkapkan, sebuah ekspresi birahi yg diungkapkan dengan bebas dan lepas, yg berasal dari mimpi mereka, dari hayalan mereka dan dari fantasi mereka, hingga setiap klimaks yg mereka rasakan betul-betul nikmat, sebuah kenikmatan birahi yg sempurna.

No comments:

Post a Comment